PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Manajemen ISSN:

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 05

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

Statistical Process Control

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hasil dari suatu proses produksi yang diterima oleh konsumen diharapkan

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

ANALISIS PENYEBAB KETIDAKSESUAIAN PRODUK ADIPRIMA PADA PT. ADPS MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

Pengendalian Mutu Statistik

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

V. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN B. TAHAP-TAHAP PENELITIAN. 1. Observasi Lapang. 2. Pengumpulan Data Kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_. Klik_

BAB 2 LANDASAN TEORI

Upaya Penurunan Tingkat Kecacatan Produk dengan Metode DMAIC di PT. X

Analisis Tingkat ph Air Produksi Menggunakan Grafik Kendali pada PDAM Tirta Keumuning Kota Langsa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

MATERI V TEKNIK KENDALI MUTU. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab 2 Landasan Teori

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

Transkripsi:

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com ABSTRAK Kualitas merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Diterima atau tidaknya suatu produk di pasaran salah satunya bergantung dari kualitas produk yang disediakan oleh perusahaan. PT Susanti Megah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi garam beryodium. Dengan adanya persaingan dalam dunia pemasaran garam, perusahaan sangat perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu produk sehingga produk tersebut sesuai dengan standard dan dapat dilempar ke pasaran. Penelitian ini menggunakan beberapa alat dalam metode seven tools untuk mengukur kualitas dari garam. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas produk garam dipengaruhi oleh zat-zat yang ada pada proses pembuatan garam, yaitu larutan pencuci (Be), kadar air dan kadar garam. Denga n adanya hasil penelitian ini, diharapkan pada saat perusahaan melakukan proses produksi benar-benar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas garam. Kata kunci : Kualitas, Seven Tools PENDAHULUAN Kualitas merupakan faktor yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Diterima atau tidaknya suatu produk di pasaran salah satunya bergantung dari kualitas produk yang disediakan oleh perusahaan. PT.Susanti Megah merupakan salah satu perusahaan PMDN (Perusahaan Milik Dalam Negeri) yang memproduks i garam beryodium. Dengan adanya persaingan dalam dunia pemasaran garam, perusahaan sangat perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu produk sehingga produk tersebut sesuai dengan standard dan dapat dilempar ke pasaran. Saat ini perusahaan sudah memeiliki sistem pengendalian kualitas sendiri, yaitu berdasarkan ukuran garam yang yang dihasilkan. Pada penelitian ini akan dicari faktorfaktor apa sajakah yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas garam selain faktor ukuran garam yang dihasilkan. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pengendalian Kualitas Kualitas merupakan hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam setiap proses produksi. Kualitas yang baik akan dihasilkan oleh proses yang terkendali. Statistik merupakan suatu metode pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisis informasi yang terkandung didalam suatu sample dari populasi itu. Metode statistic memainkan peranan penting dalam jaminan kualitas. Variabilitas dasar atau gangguan dasar akan selalu ada dalam proses produksi,

ini adalah pengaruh kumulatif dari banyak sebab-sebab kecil, yang pada dasarnya tidak terkendali. Apabila gangguan dasar suatu proses relatif kecil, hal ini biasa dipandang sebagai tingkat yang dapat diterimadalam peranan proses. Dalam rangk pengendalian kualitas statistic, variabilitas dasar ini kadang-kadang dinamakan system stabil sebabsebab tak terduga. Suatu proses bekerja hanya dengan adanya variasi sebab-sebab tak terduga dikatakan ada dalam pengendalian statistic. Tujuan pokok dari pengendalian kualitas statistic adalah menyidik dengan cepat sebab-sebab terjadinya sebab-sebab terduga atau pergeseran proses sedemikian sehingga penyelidikan terhadap prose situ dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai diproduksi. Seven Tool Seven Tools adalah tujuh alat Bantu yang digunakan untuk mengidentifikasi permaslahan dalam proses produksi dan merupakan alat pengendalian dan pengawasan kualitas, yang terdiri dari : 1. Histogram Histogram merupakan diagram dalam bentuk diagram batang, hampir mirip dengan diagram pareto tetapi tidak selalu berawal dari penyimpangan dengan frekuensi yang paling tinggi ke rendah tapi tersusun acak. Histogram ini secara umum menunjukkan : a. Distribusi dari pengukuran b. Frekuensi dari setiap pengukuran 2. Stratifikasi (Flow Chart) Alat ini dilakukan dengan mengkategorikan data menurut berbagaisifat dan penyebab yang berbeda-beda, untuk mempermudah penjelasan persoalan yang terkait dengan penyimpangan mutu suatu produk. Penggunaannya biasanya dari keluhan konsumen yang berkaitan dengan ketidak puasan terhadap produk. Data disusun bertingkat dan disesuaikan dengan tingkat pengaruh factor pada ketidaksesuaian dengan tingkat pengaruh factor pada ketidaksesuaian konsumen. 3. Diagram Pareto (Pareto Chart) Diagram Pareto ini merupakan diagram batang dimana panjang batang menunjukkan frekuensi suatu kejadian penyimpangan mutu. Diagram ini juga menvisualisasikan signifikan suatu kejadian penyimpangan mutu. 4. Diagram Sebab Akibat (Cause Effect Diagram) Diagram ini menunjukkan hubungan antara sebab suatu masalah karena adanya akibat dari suatu tindakan dari suatu tindakan dalam proses produksi. Diagram sebab akibat ini ditujukan untuk menunjukkan factor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik mutu (akibat) yang disebabkan factor penyebab tersebut. Cause atau penyebab biasanya dibedakan menjadi mayor/utama dalam suatu industri yaitu : manusia ( man), mesin ( machine), bahan baku ( material), metode kerja ( method), lingkungan kerja (environment) serta penyebab minor yang berupa uraian penyebab dari penyebab utama. 4. Diagram Tebar (Scatter Diagram) Diagram ini merupakan ini merupakan alat interpretasi data yang digunakan untuk : a. Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variable b. Menentukan jenis hubungan dari dua variable tersebut apakah positif, negative atau tidak ada hubungan. 5. Lembar Pemeriksa (Check Sheet) Lembar ini merupakan lembar di mana item-item yang akan diperiksa telah dicetak A-10-2

dalam lembaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar data dapat dikumpulkan secara mudah dan ringkas. 6. Peta Kendali (Control Chart) Control chart merupakan salah satu diagram yang menggambarkan sifat-sifat mutu yang dapat diukur dengan jumlah sample atau waktu. Grafik dapat untuk memperoleh informasi terbaru mengenai proses dengan memperhatikan pergerakan datanya. Pergerakan pada grafik dapat digunakan sebagai standar evaluasi titik-titik dalam grafik, dalam keadaan normal atau tidak normal. Garis ini akan menunjukkan disperse data dengan dasar statistic dan memberitahukan jika terjadi ketidaknormalan dalam proses produksi. Control chart dibedakan atas : a. Variabel Chart b. Attribut Chart LANGKAH PENELITIAN Start Tujuan penelitian Survey pendahuluan di perusahaan Sudi Pustaka Identifikasi Masalah Pengumpulan data kualitas (data timbangan) garam Pengolahan dengan seventools: Histogram, Ceck Sheet, Control chart, Diagram Alur Analisa dan Interpretasi Kesimpulan dan saran Finish PENGUMPULAN DATA Untuk mengetahui kualitas suatu produk dipengaruhi oleh kadar bahan-bahan yang digunakan. Data yang diperoleh untuk membuat peta control terhadap suatu produk garam adalah dengan mengetahui kadar bahan baku pembuatannya. Untuk mengetahui kualitas suatu garam agar dapat diterima/layak tidaknya produk tersebut dilempar kepasaran, hal-hal yang mempengaruhi yaitu larutan pencuci (Be), kadar air, Kalium Iodat, selain itu berat timbangan garam juga mempengaruhi kualitas produk. Data yang diperoleh yaitu : A-10-3

Tabel 1. Data Timbangan Garam JAM A B C D A B C D A B C D 07,00 15.5 16.5 16.5 17 15.5 0 15.5 14 14 15.5 15.5 14 08,00 16 16.5 16.5 16.5 16 16.5 0 15.5 15.5 16 16 16 09,00 16.5 16 16 16 16 16 16 15.5 16 16 16 16 10,00 15.5 16 16 16 16 16 16 0 16 16 16 16 11,00 17 16 16 16 16 16 16 16.5 16 16 16 16.5 12,00 17 16 16.5 16 17 16.5 16.5 16.5 16 16 16 16 13,00 16.5 16.5 16.5 16 16.5 16.5 17 16 16.5 16 16.5 16.5 14,00 16.5 16.5 16.5 16.5 16 17 17 16 15.5 16 16 16 15,00 16 16 16 16 16 16 16.5 16 16.5 16 16 15.5 16,00 16 16 16 16.5 16 16.5 16 16.5 16.5 16.5 15.5 16 17,00 16 16.5 16.5 16 16.5 16 16 17 16 16 16 16 18,00 16.5 16 16.5 16 17 16.5 16.5 17 16 16 16 16 19,00 16.5 16 16 16 16 16 16.5 16 16.5 16.5 16.5 15.5 20,00 16 16 16 16 16 16 0 16 16 16 16 16 21,00 16 16 1616 16 15.5 16.5 16.5 16.5 16.5 16 16 16.5 Tabel 1 menunjukkan bahwa ukuran garam yang diukur adalah 16 mesh, apabila 15,5 berari ukuran garam kurang 0,5 mesh dan seterusnya. Batasan-batasan kadar yang diberlakukan di PT. Susanti Megah dalam pembuatan garam adalah sebagaii berikut : Larutan pencuci : 20 0-25 0 Be Kadar air : 30 % Kadar garam (ppm) : 30 80 ppm Ukuran garam :16 mesh (1,19mm) dan 20 mesh (2mm) PENGOLAHAN DATA Untuk memperoleh data timbangan garam dimana data timbangan garam sudah tepat atau belum maka diperlukan data timbangan pengendali mutu. Tetapi tidak sedikit kesalahan yang dilakukan meskipun terdapat data timbangan pengendali mutu, karena itu perlu dilakukan peta kontrol yaitu : Check Sheet Pada Tabel 1 memperlihatkan hasil dari check sheet, dengan spesifikasi : 1. angka 16 menunjukkan bahwa ukuran garam tepat 16 mesh 2. 15.5 menunjukkan data timbangan kurang dari 0.5 mesh 3. 16.5 menunjukkan data timbangan lebih dari 0.5 mesh 4. 14 menunjukkan data timbangan kurang dari 1 mesh 5. 17 menunjukkan data timbangan lebih dari 1 mesh 6. 0 menunjukkan garam kosong tidak ada aktivitas menimbang Histogram Histogram disini berguna untuk melihat bentuk, pemusatan, dan penyebaran sekumpulan data dari beberapa proses. Data yang diolah adalah data seragam awal dari data beberapa timbangan, dengan menggunakan target spesifikasi perusahaan, sehingga dapat dilihat sejauh mana data yang ada sesuai dengan target perusahaan. Adapun target spesifikasi PT. Susanti Megah adalah ukuran 16 mesh. Dari hasil timbangan yang dilakukan, secara umum rata-rata dan deviasi tidak terlalu jauh dari spesifikasi perusahaan yaitu 16 mesh. A-10-4

Control Chart Dari beberapa timbangan yang dilakukan secara umum tidak ada berat timbangan yang benar-benar melebih atau dibawah spesifikasi perusahaan. Sehingga secara umum produk garam yang dihasilkan ukuran meshnya dapat diterima dan tidak masuk proses daur ulang. Sebagai contoh diberikan satu hasil Control Chart.an beberapa contoh Control Chart. Gambar 2. Control Chart timbangan A pada timbangan Control Chart: a1 1.5 1.0 a1 UCL = 1.2778 Average =. 2333 LCL = -.8111 0.5 0.0-0.5-1.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sigma level: 3 Cause and Effect Diagram Fish bone diagram atau diagram sebab akibat menggambarkan tentang sebabsebab terjadinya penyimpangan atau kecacatan produk garam yang dihasilkan selama proses produksi. Aspek-aspek yang dijadikan sebab terjadinya penyimpangan hasil produk adalah measurement, materials, personnel, environment, methods dan machines. Gambar 3. Diagram sebab-akibat pengendali kualitas garam D i a g r a m C a u s e a n d E f f e c t M e a s u r e m e n t s M a t e r i a l s M e n b a h a n t i d a k s a m a K e t e p a t a n p e n g u k u r a n s a m a b a h a n j e l e k k u r a n g t e l i t i k e l e l a h a n b a h a n k u r a n g t e g a n g c a c a t u k u r a n s a l a h m e t o d e n o r m a l r u s a k m e n y i m p a n g E n v i r o n m e n t M e t h o d s M a c h i n e s ANALISA DATA Dari data yang diperoleh dengan cara obsevasi langsung dan wawancara dengan bagian departemen produksi pada mesin I, maka dapat dilakukan pengolahan data yang dilanjutkan dengan melakukan analisa dan interpretasi yang menggunakan peta kontrol terhadap data tersebut sehingga diperoleh sebagai berikut : A-10-5

Check Sheet Check sheet yaitu pada tabel 1 menunjukkan data-data yang mana saja tidak sesuai dengan standarisasi yang dijadikan acuan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk garam. Tanda check list ( V ) menunjukkan bahwa data timbangan sudah tepat atau sesuai dengan ukuran. Sedangkan untuk -0,5 dan kelipatannya menunjukkan bahwa terjadi kekurangan pada timbangan serta + 0,5 dan kelipatannya menunjukkan adanya kelebihan ukuran timbangan. Untuk angka 0 menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas menimbang atau data kosong. Dari data yang diperoleh maka diketahui bahwa aktivitas penimbangan berat garam yang dilakukan pada pukul 07.00 banyak terjadi penyimpangan berat baik itu kekurangan atau kelebihan. Cause and Efect Diagram Fish bone diagram atau diagram sebab akibat menggambarkan tentang sebab-sebab terjadinya penyimpangan atau kecacatan produk pupuk urea yang dihasilkan selama proses produksi. Aspek-aspek yang dijadikan sebab terjadinya penyimpangan hasil produk adalah measurement, materials, personnel, environment, methods dan machines. Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh measurement adalah ketidakstabilan alat yang digunakan dalam proses produksi Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh materials adalah ketidaksesuaian kadar material yang digunakan.. Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh personnel adalah kekurangtelitian, kurang terampil dan kurang berpengalaman dari operator Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh environment adalah penggunaan suhu yang tidak sesuai batas normal proses dan penyetelan ukuran (garam)mesh. Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh methods adalah prosedur kerja yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dan kesalahan pada pengukuran timbangan. Untuk penyimpangan yang disebabkan oleh machines adalah maintenance kurang, mesin terlalu tua, keausan mesin dan ukuran timbangan yang kadang kala tidak tepat. Histogram Data yang diolah adalah data seragam awal dari data timbangan A, timbangan B, timbangan C dan timbangan D untuk masing-masing timbangan dari 3 timbangan, dengan menggunakan target spesifikasi perusahaan, sehingga dapat dilihat sejauh mana data yang ada sesuai dengan target perusahaan. Adapun target spesifikasi PT. Susanti Megah adalah ukuran 16 mesh dan 20 mesh. Pada histogram yang dihasilkan dari masing-masing aktivitas penimbangan yang paling banyak volumenya adalah pada saat produksi kosong atau tidak ada produk. Salah satu dari 3 timbangan dapat diketahui mean dan standart deviasinya yaitu: Timbangan 1 A B C D Mean 0.2333 0.1667 0.2333 0.1667 SD 0.45774 0.24398 0.2582 0.30861 A-10-6

Sedangkan untuk histogram pada zat yang berpengaruh pada kualitas garam (larutan Be, kadar air dan kadar garam) dapat diketahui bahwa untuk larutan Be yang paling banyak frekuensi pemakaiannya adalah dengan ukuran 24 0 (9), untuk kadar air mempunyai frekuensi sama (5) yaitu pada 10% dan 7% dan untuk kadar garam (ppm) dengan frekuensi sebanyak 7 adalah pada 60 dan 62,5 ppm. Diagram Pareto zat Be kadar air kadar garam Mean 23.7727 0.0718 0.02152 SD 0.92237 0.02152 3.86263 Pada gambar diagram pareto menunjukkan prosentase penyimpangan data yang terjadi pada hasil penimbangan dan zat-zat yang digunakan dalam pembuatan produk Dari hasil diagram pareto yang telah dilakukan pada pengolahan data menggunakan software SPSS for windows, maka diketahui bahwa hasil timbangan yang memiliki penyimpangan data paling banyak yaitu pada saat tidak berproduksi dan pada saat penggunaan ukuran terbanyak. Untuk pemakaian zat-zat tersebut masih dalam standart perusahaan. Control Chart Control chart digunakan untuk mengetahui pengendalian proses secara statistik hal ini bertujuan untuk mengurangi atau meminimalkan terjadinya variasi data dengan meningkatkan ketelitian dan faktor-faktor lain menyebabkan terjadinya penyimpangan data. Penyimpangan data dapat diketahui dengan memperhatikan batas atas ( UCL) dan batas bawah (LCL) dari grafik. Dari control chart yang telah dilakukan pada bab pengolahan data, maka dapat dianalisa sebagaai berikut : 1. Untuk data timbangan tidak ada data yang melebihi batas atas dan batas bawah. Ini berarti tidak ada proses yang tidak terkendali. Untuk batas atas timbangan sebesar 1,00 dan batas bawah -1,00 2. Untuk data pemakaian zat-zat (larutan Be, kadar iar dan kadar garam) juga tidak terjadi sutu proses yang tidak terkendali, artinya tidak ada yang melebihi batas atas dan batas bawah. Untuk batas atas larutan Be adalah 26 0 dan batas bawah adalah 21 0. untuk kadar air batas atas sebesar 10% dan batas bawah sebesar 4%. Sedangkan untuk kadar garam (ppm) mempunyai batas atas sebesar 0,06 dan batas bawah sebesar 0,00. KESIMPULAN Setelah dilakukan pengolahan data yang didapat dari pengumpulan data maka dapat kami simpulkan : 1. Kualitas produk garam dipengaruhi oleh zat-zat yang ada pada proses pembuatan garam, yaitu larutan pencuci (Be), kadar air dan kadar garam. Sedangkan data timbangan yang kurang sesuai dengan standart yang berlaku hanya mempengaruhi kuantitas garam 2. Untuk proses produksi dari mesin I sudah cukup baik tapi masih perlu adanya pembenahan pada mesin yang dipakai. Selain itu perlu adanya pengontrolan ukuran mesh agar tidak terjadi kesalahan ukuran garam yang terlalu berlebihan serta pengontrolan pemakaian air yang berpengruh pada warna garam. A-10-7

DAFTAR PUSTAKA Barnes, Ralph M., Motion and Time Study Design and Measurement of Work, 7 th edition. Elsayed, A. Elsayed, Analysis and Control of Production, 2 th edition, Prentice-Hall International, Inc., 1994. Mears Peter, Quality Improvement Tools & Technique, McGrawHill. Inc. Montgomery, Douglas C., Introduction to Statistical Process Control. Nasution, Arman Hakim, 2000, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Penerbit Arsendo A-10-8

A-10-9

A-10-10