BAB V GAMBARAN UMUM. Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

dokumen-dokumen yang mirip
DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2016 DPPA - SKPD 2.

Penataan Ruang Kabupaten Lebak

KESIAPAN PELAYANAN KESEHATAN ARUS MUDIK IDUL FITRI 1436 H / 2015

BAB II KONDISI OBJEKTIF MASYARAKAT DI LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di kabupaten Lebak Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK RENCANA KERJA DAERAH TAHUN 2016 PEMBANGUNAN

ANALISIS SEBARAN KEMISKINAN DAN FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI KABUPATEN LEBAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2002

STATISTIK DAERAH KABUPATEN LEBAK 2015

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

BAB VI PENGARUH KINERJA PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA

DAYA DUKUNG HIJAUAN PAKAN UNTUK PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG DAN KERBAU DALAM MENDUKUNG PSDS/K 2014 DI KABUPATEN LEBAK

Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

PENANGGULANGAN KEKERINGAN DI PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 OLEH DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN PROVINSI BANTEN

PERENCANAAN INFRASRUTKUR JALAN PERDESAAN POTENSIAL KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN

Kabupaten Lebak secara topografi memiliki 3 (tiga) karakteristik ketinggian dari permukaan laut, yaitu:

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lebak 2013

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

KESESUAIAN DAN ARAH PENGEMBANGAN LAHAN TERNAK KERBAU DI KABUPATEN LEBAK

REALISASI BELANJA DAN PEMBIAYAAN SAMPAI DENGAN 31 JULI 2017 ( BERDASARKAN SP2D YANG DITERBITKAN )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Pola Spasial Sebaran Kemiskinan

KATA PENGANTAR. Lebak, Maret 2015 BUPATI LEBAK. Hj. ITI OCTAVIA JAYABAYA, SE, MM

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi


KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2017 BELANJA LANGSUNG

GAMBARAN UMUM WILAYAH. berada di Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong adalah salah satu perangkat

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Banten

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENGUMUMAN HASIL TES TERTULIS CALON ANGGOTA PANWASLU KECAMATAN SE-KABUPATEN LEBAK Nomor : 15/K/BT.01/X/2017

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS SUMBER DAYA AIR

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

INVENTARISASI PRODUKSI PADI DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA MODIS DI KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

Gambaran Umum Wilayah

PENGUMUMAN PEMENANG Nomor : 600/92-PPBJ/KONSTRUKSI/IRIGASI/DSDA/X/2016

MATRIK RENCANA KERJA PRIORITAS PEMBANGUNAN KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2011

KAJIAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Kondisi Geografis

Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun

ANALISIS SPASIAL SEBARAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

4 KEADAAN UMUM. 4.1Keadaan umum Kabupaten Sukabumi

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan. Sedangkan luas Provinsi

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2014

KATA PENGANTAR. Akhirnya, kami berharap buku saku sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kemajuan Kabupaten Lebak tercinta.

BAB IV GAMBARAN UMUM

STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI BANTEN

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

69 BAB V GAMBARAN UMUM 5.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Lebak terletak antara 6º18-7º00 Lintang Selatan dan 105º25-106º30 Bujur Timur, dengan luas wilayah 304.472 Ha (3.044,72 Km²) yang terdiri dari 28 Kecamatan dengan 340 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lebak memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Serang dan Tangerang Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Pandeglang Sebelah Timur : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi Kecamatan paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Cibeber dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Kalanganyar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini. Tabel 10 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Lebak Tahun 2009 No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) 1 Malingping 9.490,51 15 Cipanas 6.014,75 2 Wanasalam 10.445,84 16 Sajira 9.649,82 3 Panggarangan 16.378,05 17 Cimarga 17.289,26 4 Bayah 13.236,86 18 Cikulur 5.700,50 5 Cilograng 8.870,33 19 Warunggunung 4.366,72 6 Cibeber 36.967,24 20 Cibadak 3.349,13 7 Cijaku 10.560,42 21 Rangkasbitung 6.795,61 8 Banjarsari 13.587,65 22 Maja 7.256,44 9 Cileles 15.264,36 23 Curugbitung 8.540,63 10 Gunungkencana 12.742,46 24 Cihara 11.452,12 11 Bojongmanik 8.908,45 25 Cigemblong 14.123,46 12 Leuwidamar 12.944,49 26 Cirinten 11.232,71 13 Muncang 8.038,72 27 Lebakgedong 8.446,20 14 Sobang 10.257,55 28 Kalanganyar 2.579,71 Sumber : Bappeda Kab. Lebak, Tahun 2009 Secara visualisasi wilayah administrasi dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana gambar di bawah ini

70 Sumber : Bappeda Kab. Lebak, Tahun 2009 Gambar 9 Peta Administrasi Kabupaten Lebak Sedangkan dari kondisi jarak dari Ibu Kota Kecamatan ke Kota Rangkasbitung sebagai Ibu Kota Kabupaten Lebak, Kecamatan paling jauh adalah Kecamatan Cilograng sejauh 160 KM, Kecamatan paling dekat adalah Kecamatan Rangkasbitung dengan jarak 1 KM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini.

71 Tabel 11 Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Kota Rangkasbitung No. Kecamatan Jarak (KM) No. Kecamatan Jarak (KM) 1 Malingping 100 15 Leuwidamar 20 2 Wanasalam 99 16 Muncang 37 3 Panggarangan 127 17 Sobang 62 4 Cihara 105 18 Cipanas 38 5 Bayah 135 19 Lebakgedong 47 6 Cilograng 160 20 Sajira 27 7 Cibeber 152 21 Cimarga 9 8 Cijaku 80 22 Cikulur 17 9 Cigemblong 77 23 Warunggunung 10 10 Banjarsari 70 24 Cibadak 5 11 Cileles 50 25 Rangkasbitung 1 12 Gunungkencana 58 26 Kalanganyar 1 13 Bojongmanik 36 27 Maja 21 14 Cirinten 45 28 Curugbitung 34 Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2010 Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Lebak Bappeda, Tahun 2010 Gambar 10 Peta Rencana Kawasan Lindung Kabupaten Lebak

72 5.2 Demografi Dari sisi demografi, yang perlu untuk digarisbawahi adalah terjadinya dua kali pemekaran wilayah, pertama pada tahun 2004 yang menjadikan Kabupaten Lebak memiliki 23 kecamatan dan yang kedua terjadi pada tahun 2006, sehingga Kabupaten Lebak secara administratif terdiri dari 28 kecamatan. Fenomena ini akan berdampak pada distribusi penduduk pada tiap kecamatan, sehingga praktis hanya tiga tahun terakhir perbandingan distribusi penduduk dapat dilakukan. Jumlah penduduk Kabupaten Lebak dalam kurun waktu lima tahun terakhir selalu mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terbukti oleh kenaikan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 77.472 jiwa dari kondisi jumlah penduduk pada tahun 2004 yang mencapai 1.156.433 jiwa. Dari jumlah penduduk sebesar 1.233.905 jiwa pada tahun 2008, lebih dari 40%-nya berada di wilayah utara Kabupaten Lebak, sedangkan di wilayah tengah dan selatan Kabupaten Lebak cenderung memiliki sebaran yang sama, yaitu berkisar pada angka 30% dari jumlah penduduk Kabupaten Lebak. Hal ini mengindikasikan bahwa distribusi penduduk di Kabupaten Lebak masih berorientasi ke utara atau mendekati pusat pemerintahan, yang sekaligus juga sebagai pusat perekonomian daerah. Fakta ini diperkuat oleh proporsi penduduk yang mencapai angka 9% lebih dari total penduduk kabupaten berada pada Kecamatan Rangkasbitung sebagai ibukota Kabupaten Lebak. Bandingkan dengan kecamatan lainnya yang proporsi tertingginya hanya berkisar pada angka 5% dari total penduduk Kabupaten Lebak. Bahkan di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Bojongmanik, Cigemblong dan Lebakgedong hanya mencapai proporsi penduduk sebesar 1,7% dari total penduduk Kabupaten Lebak. Fenomena distribusi penduduk yang kurang merata di atas, mengindikasikan adanya daya tarik yang lebih kuat di wilayah utara kabupaten sehingga mendorong penduduk untuk menetap dan beraktifitas. Selengkapnya mengenai jumlah penduduk dan distribusinya di tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.

73 Tabel 12 Jumlah Penduduk Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan Tahun 2004-2008 No Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008 1 Malingping 60.208 61.334 63.022 62.490 63.252 2 Wanasalam 49.376 50.299 51.684 53.261 53.911 3 Panggarangan 62.094 62.678 34.967 35.283 35.713 4 Cihara - - 28.676 29.590 29.951 5 Bayah 37.056 37.560 38.086 38.410 38.879 6 Cilograng 29.775 30.180 30.603 31.776 32.164 7 Cibeber 50.781 51.126 51.740 54.398 55.062 8 Cijaku 46.429 46.865 26.601 26.788 27.115 9 Cigemblong - - 21.052 21.727 21.992 10 Banjarsari 64.834 65.560 61.393 65.503 66.302 11 Cileles 41.265 41.991 48.567 48.139 48.726 12 Gunungkencana 33.114 33.482 34.230 34.722 35.146 13 Bojongmanik 45.194 45.732 21.858 21.442 21.704 14 Cirinten - - 24.436 24.443 24.741 15 Leuwidamar 45.829 46.773 47.625 51.192 51.817 16 Muncang 32.679 33.241 33.779 32.545 32.942 17 Sobang 26.466 26.876 27.358 28.089 28.432 18 Cipanas 65.221 66.408 47.467 47.693 48.275 19 Lebakgedong - - 20.629 20.933 21.188 20 Sajira 44.820 45.739 46.612 46.700 47.270 21 Cimarga 58.245 59.433 60.848 62.581 63.344 22 Cikulur 46.467 47.480 48.944 49.200 49.800 23 Warunggunung 49.050 50.379 51.856 51.414 52.041 24 Cibadak 51.759 53.224 55.199 56.946 57.641 25 Rangkasbitung 138.685 141.015 114.114 111.371 112.730 26 Kalanganyar - - 30.655 30.686 31.060 27 Maja 46.761 48.005 49.080 49.501 50.105 28 Curugbitung 30.325 30.950 31.828 32.210 32.603 JUMLAH 1.156.433 1.176.350 1.202.909 1.219.033 1.233.905 Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2009 Jumlah penduduk Kabupaten Lebak pada tahun 2004 tercatat sebanyak 1.156.433 jiwa dengan komposisi 598.597 penduduk laki-laki dan 557.836 penduduk perempuan, sehingga memiliki sex ratio sebesar 107,31. Fenomena menarik terjadi di tahun 2007, dimana sex ratio kabupaten turun menjadi 103,72 dengan rincian 620.637 penduduk laki-laki dan 598.396 penduduk perempuan.

74 Pada tahun ini dapat diartikan bahwa diantara 104 penduduk laki-laki terdapat 100 penduduk perempuan. Dengan asumsi menggunakan laju pertumbuhan rata-rata per tahun dari jumlah penduduk selama empat tahun terakhir, maka didapat angka sex ratio pada tahun 2008 sebesar 107,29 dengan rincian 638.669 penduduk laki-laki dan 595.236 penduduk perempuan. Tabel 13 Jumlah Penduduk Kabupaten Lebak Menurut Jenis Kelamin dan Sex RatioTahun 2004-2008 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 2004 598.597 557.836 1.156.433 107,31 2005 608.900 567.450 1.176.350 107,30 2006 622.648 580.261 1.202.909 107,30 2007 620.637 598.396 1.219.033 103,72 2008 638.669 595.236 1.233.905 107,29 Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2009 Meskipun jumlah penduduk Kabupaten Lebak tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan, khususnya dalam kurun lima tahun terakhir namun bila dilihat dari laju pertumbuhannya justru berfluktuasi. Pada tahun 2004 misalnya, pertumbuhan penduduk kabupaten mencapai angka 2,38% sementara tahun berikutnya turun ke angka 1,69% untuk kemudian naik lagi menjadi 2,21% pada tahun 2006. Fakta menarik terjadi pada tahun 2007, dimana laju pertumbuhan penduduk tingkat kabupaten berada pada angka 1,32% dengan rincian pada tingkat kecamatan yang bervariasi, bahkan terdapat pertumbuhan yang minus atau dengan kata lain pada kecamatan yang dimaksud mengalami penurunan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Kecamatan Malingping (dari 2,68 menjadi -0,85), Cileles (13,54 menjadi -0,89) dan Warunggunung (2,85 menjadi -0,86) sementara untuk kecamatan Bojongmanik, Muncang dan Rangkasbitung sebagaimana kita ketahui, ketiga kecamatan induk tersebut masing-masing dimekarkan menjadi dua kecamatan sehingga justru kecamatan hasil pemekaranlah yang mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk. Adapun rincian pertumbuhan penduduk tiap kecamatan selengkapnya dapat disimak melalui tabel berikut.

75 Tabel 14 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lebak Menurut Kecamatan Tahun 2004-2008 No Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008 1 Malingping 2,30 1,84 2,68-0,85 1,22 2 Wanasalam 1,84 2,68 2,96 2,49 3 Panggarangan 2,66 0,93 1,52 0,90 1,11 4 Cihara - - 3,09 1,03 5 Bayah 4,93 1,34 1,38 0,84 1,19 6 Cilograng 1,34 1,38 3,69 2,14 7 Cibeber -2,57 0,67 1,19 4,89 2,25 8 Cijaku 1,66 0,93 1,65 0,70 1,09 9 Cigemblong - - 3,11 1,04 10 Banjarsari 1,61 1,11-6,79 6,27 0,20 11 Cileles 2,77 1,73 13,54-0,89 4,79 12 Gunungkencana 2,31 1,10 2,19 1,42 1,57 13 Bojongmanik 2,94 1,18 1,21-1,94 0,15 14 Cirinten - - 0,03 0,01 15 Leuwidamar 1,97 2,02 1,79 6,97 3,59 16 Muncang 1,09 1,69 1,59-3,79-0,17 17 Sobang 1,53 1,76 2,60 1,96 18 Cipanas 2,95 1,79 2,48 0,47 1,58 19 Lebakgedong - - 1,45 0,48 20 Sajira 4,04 2,01 1,87 0,19 1,36 21 Cimarga 2,18 2,00 2,33 2,77 2,36 22 Cikulur 2,40 2,13 2,99 0,52 1,88 23 Warunggunung 2,33 2,64 2,85-0,86 1,54 24 Cibadak 2,40 2,75 3,58 3,07 3,13 25 Rangkasbitung 3,67 1,65 2,59-2,46 0,59 26 Kalanganyar - - 0,10 0,03 27 Maja 1,49 2,59 2,19 0,85 1,88 28 Curugbitung 2,02 2,76 1,19 1,99 JUMLAH 2,38 1,69 2,21 1,32 1,74 Sumber : BPS Kabupaten Lebak, Tahun 2009 5.3 Infrastruktur Umum Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari pembangunan daerah. Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi, sosial dan politik. Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah sangat ditunjang oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Kondisi sarana prasarana yang merupakan faktor pendorong percepatan pertumbuhan di

76 Kabupaten Lebak saat ini antara lain transportasi, jalan, terminal dan angkutan umum, perkeretaapian, irigasi, telekomunikasi, dan ketenagalistrikan. Dengan demikian apabila faktor pendorong tidak dikelola dengan baik, maka ketidaknyamanan yang sering kali dikeluhkan oleh masyarakat mulai waswas jika berada di pusat keramaian, bahkan ketika berada di dalam angkutan umum karena berbagai bentuk kejahatan. Hal ini akibat dari kesemrawutan angkutan umum. Perubahan fungsi trotoar untuk pejalan kaki berubah menjadi tempat untuk menjajakan dagangan Dalam penelitian ini, infrastruktur dibagi ke dalam tiga bagian, yakni infrastruktur umum, pendidikan dan kesehatan. Infrastruktur umum terdiri dari sarana transportasi dan jalan, parasarana dan sarana utilitas pemukiman dan perumahan, telekomunikasi dan informasi, sumberdaya air/irigasi, ketenagalistrikan, sarana dan prasarana desa tertinggal. Tabel 15 Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Kabupaten Di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008 No. Tahun Panjang Kondisi (KM) Ruas Baik Sedang Rusak Rusak Jalan Ringan Berat (KM) 1 2004 827,80 464,30 246,00 54,90 62,60 2 2005 874,60 285,00 169,40 87,45 332,75 3 2006 892,20 285,00 168,60 87,55 351,05 4 2007 803,00 396,80 175,70 228,70 1,80 5 2008 856,21 477,61 124,75 134,00 119,85 Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak, Tahun 2009 Kondisi sarana dan prasarana jalan di Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut : Panjang Jalan Propinsi di Kabupaten Lebak adalah 302,87 Km, dengan jenis permukaan hotmix 218,87 Km dan permukaan lapen 84,00 Km dengan kondisi baik 151,82 Km, kondisi sedang 8,95 Km, kondisi rusak ringan 75,00 Km dan kondisi rusak berat 67,10 Km. Apabila ditinjau dari kelas jalan, maka terdapat 4,4 Km jalan kelas II dan 298,47 Km jalan kelas III.

77 Tabel 16 Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Propinsi Di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008 No. Tahun Panjang Kondisi (KM) Ruas Jalan Baik Sedang Rusak Rusak Berat (KM) Ringan 1 2004 107,61 61,39 45,34 0,86-2 2005 106,74 61,39 45,34 0,87-3 2006 107,61 61,39 45,34 0,87-4 2007 281,71 177,26 0,00 51,63 52,82 5 2008 267,65 29,03 94,47 15,42 128,73 Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak, Tahun 2009 Panjang jalan kabupaten adalah 856,21 Km, terdiri dari ruas-ruas jalan dalam Kota Rangkasbitung sepanjang 57,87 Km dan ruas-ruas jalan luar kota sepanjang 798,34 Km dengan jenis permukaan hotmix 542,61 Km, lapen 40,25 Km, batu 179,55 Km dan tanah 93,80 Km dengan kondisi jalan baik 477,61 Km (55,78%), kondisi sedang 124,75 Km (14,57%), kondisi rusak 134,00 Km (15,65%) dan rusak berat 119,85 Km (14%). Panjang jalan desa di Kabupaten Lebak adalah 5.647,2 Km terdiri dari jalan tanah sepanjang 2.571,85 Km dan jalan desa dengan kontruksi beraspal 3.075,35 Km, dengan kondisi baik 75,50 Km (2,45%), kondisi sedang 812,40 Km (26,42%) dan kondisi rusak 2.187,45 Km (71,13%). Selain jalan nasional, Propinsi dan Kabupaten, pemerintah daerah juga telah melakukan terobosan yang sangat signifikan dengan pencanangan dan penanganan Jalan Poros Desa melalui Program Hotmik Masuk Desa (HMD). Program tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2007 dan akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dengan tetap menentukan prioritas ruas jalan poros desa yang akan dibangun atau ditingkatkan berdasarkan kriteria yang telah kita tetapkan. Adapun jumlah penanganan jumlah poros desa yang sudah ditangani dari tahun 2007 sampai dengan 2009 sepanjang 488,84 Km yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Lebak.

78 Tabel 17 Jumlah Ruas Jalan, Panjang dan Kondisi Jalan Nasional di Kabupaten Lebak Tahun 2004-2008 No. Tahun Panjang Kondisi (KM) Ruas Jalan (KM) Baik Sedang Rusak Ringan Rusak Berat 1 2004 130,34 78,33 35,37 16,64-2 2005 130,34 78,33 35,37 16,64 3 2006 130,34 78,33 35,37 16,64-4 2007 140,00 128,00 0,00 12,00-5 2008 NR NR NR NR NR Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak, Tahun 2008 Prasarana dan Sarana Utilitas permukiman dan perumahan di Kabupaten Lebak pada umumnya meliputi : penyediaan sarana air bersih, penanganan jalan lingkungan, dan pembangunan serta rehabilitasi gedung-gedung pemerintahan dan bangunan lainnya. Tabel 18 Jumlah Penanganan Jalan Poros Desa (HMD) di Kabupaten Lebak Tahun 2007-2009 No. Tahun Jumlah Penanganan (Km) Keterangan 1 2007 104,37 Tersebar di seluruh Kecamatan 2 2008 190,04 Tersebar di seluruh Kecamatan 3 2009 194,43 Tersebar di seluruh Kecamatan Jumlah 488,84 Sumber : Dinas Bina Marga Kab. Lebak, Tahun 2009 Penyediaan sarana dan prasarana air bersih di Kabupaten Lebak dilaksanakan oleh tiga institusi, yaitu PDAM, Dinas Cipta Karya dan Dinas Kesehatan. Penyediaan sarana tersebut selalu terus dianggarkan setiap tahunnya karena hal ini ditujukan untuk terus meningkatkan cakupan air bersih yang sampai dengan tahun 2010 baru mencapai 45,46% (perkotaan dan perdesaaan). Untuk lebih rincinya berikut kami gambarkan cakupan air bersih setiap kecamatan di Kabupaten Lebak sampai dengan tahun 2008. Penyediaan air bersih oleh pemerintah daerah dipenuhi melalui pembangunan sarana MCK, sumur bor, sipas gravitasi dan sarana air bersih lainnya. Selain pemenuhan kebutuhan air bersih, pada bidang keciptakaryaan Pemerintah daerah selalu meningkatkan dan menangani jalan pemukiman. Peningkatan jalan pemukiman dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 sekarang ini baru mencapai 68,20 Km yang dialokasikan sebagian besar untuk di perkotaan dan di lokasi-lokasi penyelenggaraan MTQ Kabupaten. Mengingat

79 masih banyak kondisi jalan lingkungan yang rusak dan tidak memadai untuk aksesibilitas, Pemerintah daerah perlu terus merencanakan pembangunan atau peningkatan jalan lingkungan terutama di perdesaan. Tabel 19 Cakupan Air Bersih per Kecamatan Di Kabupaten Lebak Tahun 2008 No Kecamatan Jumlah KK KK Terlayani persentase 1 Rangkasbitung 20,864 14,417 69.10% 2 Kalanganyar 7,236 3,808 52.63% 3 Cibadak 12,559 10,156 80.87% 4 Warunggunung 11,555 4,328 37.46% 5 Cikulur 10,941 6,209 56.75% 6 Sajira 9,433 6,563 69.57% 7 Cipanas 11,314 6,296 55.65% 8 Lebak Gedong 4,172 1,708 40.94% 9 M A J A 11,316 6,468 57.16% 10 Curugbitung 7,601 4,449 58.53% 11 Muncang 6,980 2,484 35.59% 12 Sobang 7,452 2,346 31.48% 13 Cimarga 12,622 4,135 32.76% 14 Leuwidamar 12,489 4,227 33.85% 15 Cileles 12,776 1,134 8.88% 16 Gunung Kencana 7,449 2,919 39.19% 17 Cijaku 6,669 3,157 47.34% 18 Cigemblong 5,284 1,221 23.11% 19 Banjarsari 13,029 5,208 39.97% 20 Malingping 18,604 9,790 52.62% 21 Wanasalam 9,798 5,354 54.64% 22 Bojongmanik 4,841 913 18.86% 23 Cirinten 5,173 1,210 23.39% 24 Panggarangan 9,215 6,983 75.78% 25 Cihara 7,608 2,014 26.47% 26 Bayah 10,315 2,016 19.54% 27 Cilograng 5,720 1,707 29.84% 28 Cibeber 14,981 5,158 34.43% Jumlah 277,996 126,378 45.46% Sumber : Kompilasi Dinas Kesehatan dan Dinas Cipta Karya, Tahun 2009 Sarana telekomunikasi di Kabupaten Lebak berdasarkan data tahun 2006 telah mampu mencapai kapasitas 17.796 SST dengan kapasitas yang telah dimanfaatkan sebanyak 8.079 SST (45,40%) dan telah mampu menjangkau semua kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak. Selain itu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih luas, telah disediakan pula telepon umum dan warung telekomunikasi sebanyak 425 buah. Kabupaten Lebak juga dilayani oleh jasa Pos dan Giro melalui PT. Pos Indonesia sebanyak 50 unit dengan klasifikasi 1 unit Kantor Pos Cabang Rangkasbitung, 9 unit Kantor Pos Kecamatan dan 40 unit Kantor Pos Desa. Selain itu sarana telekomunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat yaitu melalui penyediaan layanan seluler oleh beberapa provider yang mengembangkan investasinya di Kabupaten Lebak. Hal ini dapat diketahui dengan terbangunnya

80 tower seluler yang tersebar di 28 kecamatan sebanyak 139 tower yang telah memiliki ijin pada akhir tahun 2007. Kabupaten Lebak merupakan daerah penyangga stok pangan padi sawah di Propinsi Banten, mengingat kawasan Banten Utara yang meliputi daerah Serang, Cilegon dan Tangerang yang sudah beralih fungsi penggunaan lahan pertaniannya menjadi lahan permukiman dan industri. Oleh karenanya pengembangan pertanian padi sawah diarahkan ke Kabupaten Lebak dan Pandeglang sebagai wilayah pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura, konservasi lahan kritis sebagai fungsi kawasan tangkapan air baku sungai dan situ yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku Irigasi. Jaringan irigasi yang telah dibangun dan dikembangkan sejak PELITA I sampai dengan Tahun 2008 berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Lebak adalah seluas 61.158 Ha yang meliputi : 1) Irigasi Pemerintah sebanyak 358 Unit (48.367 Ha) yang terdiri dari : a. Irigasi Teknis 17 Unit, luas areal potensial 13.030 Ha (21,31%) b. Irigasi Semi Teknis 45 Unit, luas areal optensial 10.787 Ha (17,64%) c. Irigasi Sederhana 247 unit, luas areal potensial 24.550 Ha (40,14%) 2) Irigasi Pedesaan 123 Unit, luas areal potensial 12.791 Ha (20.91%) Dari total luas areal potensial tersebut di atas (61.158 Ha), jaringan Irigasi yang berfungsi pada tahun 2003 adalah seluas 24.300 Ha. Adapun penanganan pembangunan baik pembangunan baru maupun rehabilitasi dari tahun 2004 sampai dengan 2008 sebanyak 243 daerah irigasi dengan luas areal 26.591 Ha sehingga total luas potensial sampai dengan tahun 2008 adalah 50.921 Ha. Sedangkan potensi sawah tadah hujan baik yang bisa dikembangkan dan yang tidak bisa dikembangkan adalah seluas 14.132 Ha dengan rincian : a. Sawah yang bisa dikembangkan seluas 4.386 Ha b. Sawah yang tidak bisa dikembangkan seluas 9.746 Ha

81 Tabel 20 Rasio Elektrifikasi per Kecamatan Di Kabupaten Lebak Tahun 2008 No Kecamatan Kebutuhan (Kk) Terlayani (Kk) Terlayani (%) 1 Maja 11,679 9,310 79.7% 2 Rangkasbitung 28,459 22,392 78.7% 3 Sajira 11,628 8,433 72.5% 4 Cibadak 12,587 9,107 72.4% 5 Gunungkencana 7,798 5,557 71.3% 6 Cileles 10,840 7,332 67.6% 7 Bayah 10,315 6,847 66.4% 8 Cipanas 11,257 7,471 66.4% 9 Malingping 14,669 9,571 65.2% 10 Muncang 7,269 4,334 59.6% 11 Cikulur 11,545 6,507 56.4% 12 Curugbitung 7,281 3,804 52.2% 13 Kalanganyar 6,718 3,499 52.1% 14 Cimarga 14,246 7,227 50.7% 15 Warunggunung 12,410 6,277 50.6% 16 Panggarangan 9,065 4,244 46.8% 17 Banjarsari 17,332 8,109 46.8% 18 Bojongmanik 5,624 2,606 46.3% 19 Cijaku 6,891 2,948 42.8% 20 Leuwidamar 12,846 5,386 41.9% 21 Sobang 7343 3023 41.2% 22 Cibeber 15,505 6,290 40.6% 23 Wanasalam 13,857 4,956 35.8% 24 Lebakgedong 4,699 1,664 35.4% 25 Cilograng 8,516 2,996 35.2% 26 Cihara 7,414 2,354 31.8% 27 Cirinten 6,074 1,739 28.6% 28 Cigemblong 6,596 796 12.1% Jumlah 300,463 164,779 54.8% Sumber : Bappeda Kab. Lebak, Tahun 2009 Pembangunan di Kabupaten Lebak tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana energi listrik dalam upaya mendorong pertumbuhan perekonomiaan dan pembangunan lainnya. Energi listrik ini dipergunakan untuk keperluan domestik dan industri. Berdasarkan data yang diolah dari PT. PLN Cabang Rangkasbitung, rasio elektrifikasi di kabupaten Lebak baru mencapai 54,58%. Hal ini menggambarkan bahwa setengah dari penduduk Kabupaten Lebak belum tersentuh oleh tenaga listrik. Berdasarkan tabel di atas, rasio elektrifikasi yang tertinggi adalah Kecamatan Maja dan Rangkasbitung, sementara yang terendah terdapat di kecamatan Cigemblong dan kecamatan-kecamatan lain yang relatif terisolir. Sedangkan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah terpasang dan masuk kontrak dengan pihak PT. PLN sebanyak 2092 titik, dengan mekanisme pengelolaan yang terpadu bersama Pemerintah Daerah.