Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RINGKASAN. Halaman i. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

LAKIP BBPP LEMBANG TAHUN 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Lembang, Juni 2012 Kepala, Ir. Muchransyah Achmad.M.Si NIP

" : ' «..: ;. low-izi!* = r»;*iij. PU5RT PERYUUIHRR PERIRRIRn BRDRO PERYUIUHRR ORR PERGEfllBRRGRR 5001 PERTRRIflfl

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN Latar belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

Renstra BKP5K Tahun

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013

3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA)

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Rencana Kinerja Tahunan 2013

2018, No Menteri Pertanian sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 101/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Binuang, Juni 2015 Kepala BBPP Binuang, Ir. Anwar Syarif, M.Ed. Nip

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN. Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. LAPORAN KINERJA BBPPBinuang

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PERMENTAN/OT.140/2/2015

L A P O R A N K I N E R J A

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Badan PPSDMP Tahun 2013

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tabel 1 Sasaran program, Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Persentase Capaian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Banjar, 14 Januari 2017 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA BANJAR

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PELATIHAN KESEHATAN HEWAN (BBPKH) CINAGARA BOGOR 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS BADAN PPSDMP TA 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pusat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PUSAT KAJIAN SISTEM DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

Transkripsi:

Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) 8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022 PO Box 05/Cgb Bogor 16740

RINGKASAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Pertanian, Kementerian Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian. Memperhatikan visi Badan PPSDM Pertanian, dan tupoksi BBPKH Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis, maka ditetapkan visi BBPKH Cinagara, yaitu menjadi lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan. Adapun misi BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut: a). meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima; b). meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi kerja; c). mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan; d). mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan; e). meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan; LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman i

f). mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta pengendalian internal yang akurat dan kredibel. Sebagai implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin dicapai oleh BBPKH Cinagara dalam jangka waktu lima tahun, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima. b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi kerja (SKK). c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan. d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan mengoptimalkan pendayagunaannya dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan. e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan. f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta pengendalian internal yang kredibel. Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan pembinaan P4S LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman ii

sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem manajemen berdasarkan standar ISO:9001-2008 sebanyak 5 kegiatan. b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang dan pejabat fungsional widyaiswara dan arsiparis sebanyak 20 orang. c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang. d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan kese hatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5 kegiatan e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan (NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50 dokumen. Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam tahun anggaran 2015 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator terfasilitasinya kelembagaan pelatihan UPT Pusat sebanyak 1 (satu) unit; dan jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya sebanyak 14 unit; b). Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dengan indikator terfasilitasinya jumlah ketenagaan pelatihan pertanian sebanyak 50 orang meliputi : jumlah widyaiswara yang fasilitasi dan dikembangkan sebanyak 17 orang dan jumlah tenaga teknis kediklatan yang difasilitasi dan dikembangkan sebanyak 33 orang. c). Tersusunnya dokumen Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan (NSPK), dengan indikator jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian sebanyak 18 dokumen; d). Terlaksananya pelayanan perkantoran, dengan indikator jumlah LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman iii

waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran selama 12 bulan; e). Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerjanya dan terlatihnya non aparatur untuk meningkatkan kompetensinya, dengan indikator terfasilitasinya aparatur pertanian yang dilatih sebanyak 750 orang dan terfasilitasinya jumlah non aparatur yang dilatih sebanyak 1.410 orang. Secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara pada tahun 2015 dapat direalisasikan dengan baik. Rata-rata keseluruhan output yang dicapai adalah sebesar 104,14% dengan penyerapan anggaran 94,53 %, sehingga efisiensi kinerja mencapai 1,10. Hal ini berarti efisien karena rasio nilai output / input lebih besar dari 1 (satu). Untuk kegiatan pelatihan teknis dan fungsional bagi aparatur, khususnya yang dibiayai dari anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp. 2.136.869.000,- penyerapan dananya mencapai 97,84 % untuk membiayai pelatihan teknis dan pelatihan fungsional sebanyak 8 jenis pelatihan. Indikator keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan aparatur tersebut mencapai 98,93 % dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 742 orang. Dibandingkan dengan kegiatan tahun anggaran 2014, kegiatan pelatihan teknis dan fungsional bagi aparatur pertanian tahun anggaran 2015 mengalami penurunan jenis pelatihan sebesar 68,00% dari 25 jenis pelatihan menjadi 8 jenis pelatihan. Sedangkan untuk kegiatan pelatihan non aparatur yang dibiayai dari anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp. 4.833.335.000,- penyerapan dananya mencapai 83,18 % untuk membiayai 15 jenis pelatihan. Indikator keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi non aparatur mencapai 99,79% dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 1.407 orang. Dibandingkan dengan kegiatan pelatihan non aparatur tahun anggaran 2014, naik 36,36 %, dari 11 (sebelas) jenis pelatihan menjadi 15 (lima belas) jenis pelatihan. Secara keseluruhan berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan dan sasaran menunjukkan bahwa kegiatan utama penyelenggaraan pelatihan dan LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman iv

pengembangan kelembagaan, serta kegiatan pendukung lainnya telah dilaksanakan dengan baik. Indikator kinerja output rata-rata BBPKH Cinagara pada tahun 2015 mencapai 104.14 %. Sedangkan realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 22.439.644.939,- atau sekitar 94.53% dari total pagu sebesar Rp. 23.738.001.000,- Hal ini menunjukkan peningkatan dalam realisasi penyerapan anggaran dibandingkan tahun sebelumnya. Bogor, Januari 2016 Kepala BBPKH Cinagara, Drh. Djajadi Gunawan, MPH. NIP. 19571208 198303 1 003. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman v

KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/ OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Pertanian, Kementerian Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, merupakan suatu kewajiban dan salah satu bentuk pertanggung-jawaban sebagai institusi negara sesuai dengan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini disusun dengan mengacu pada keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 239/IX/6/8/2003, tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kegiatan BBPKH Cinagara Tahun Anggaran 2015 kami sajikan dalam LAKIN Tahun 2015 dengan pencapaian penyerapan anggaran sebesar 94.53% dan pencapaian rata-rata output sebesar 104.14%, sehingga tingkat efisiensi output / input sebesar 1.10 yang berarti efisien. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif sebagai bahan perbaikan dimasa yang akan datang. Kepada pihak terkait melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih. Bogor, Januari 2016 Penyusun LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman vi

DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN...... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang..... 1 B. Tugas dan Fungsi. 1 C. Organisasi dan Tata Kerja.... 3 1. Bagian Umum... 3 2. Bagian Program dan Evaluasi... 3 3. Bagian Penyelenggaraan Pelatihan 4 4. Kelompok Jabatan Fungsional 5 D. Isu Strategis... 6 1. Kekuatan (Strenght)... 7 2. Kelemahan (Weakness).. 8 3. Peluang (opportunity).. 8 4. Tantangan/Ancaman (Threats).. 9 5. Permasalahan Utama..... 9 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.. 14 A. Rencana Strategis (Renstra)... 14 1. Visi...... 14 2. Misi...... 14 3. Tujuan... 15 4. Sasaran... 16 B. Perjanjian Kinerja..... 17 LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman vii

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA... 19 A. Capaian Kinerja Organisasi... 19 B. Realisasi Anggaran..... 27 C. Lain-lain..... 28 BAB IV. PENUTUP... 30 Lampiran : 1). Perjanjian Kinerja 2). Struktur Organisasi BBPKH Cinagara 3). Keadaan SDM BBPKH Cinagara 4). Data Realisasi Diklat Aparatur dan Non Aparatur 5). Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik 6). Data Kegiatan Kerjasama Dalam Negeri LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman viii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015... 18 Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015... 20 Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKH Cinagara Tahun 2010 2015.... 22 Tabel 4. Realisasi Anggaran Tahun 2015... 27 LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015... 31 Lampiran 2. Struktur organisasi BBPKH Cinagara. 33 Lampiran 3. Kelengkapan Personil Berdasarkan Pangkat / Golongan Ruang dan Jabatan Per 31 Desember 2014.. 34 Lampiran 4. Data Realisasi Diklat Aparatur Dan Non Aparatur Tahun 2010 2015.. 35 Lampiran 5. Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2015... 36 Lampiran 6. Data Kegiatan Kerjasama Dalam Negeri Tahun 2015... 37 LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan kinerja instansi pemerintah dengan fasilitasi anggaran negara kepada publik atau masyarakat luas. Penjabaran lebih lanjut mengenai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 selanjutnya, yaitu telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari bentuk pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 serta PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, maka disusun LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Tahun 2015, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaa n kegiatan dan kinerja yang dicapai oleh BBPKH Cinagara selama tahun 2015. [ B. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Nomor : 107/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, BBPKH Cinagara mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, dengan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 1

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerjasama; b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan; c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur; e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam dan luar negeri; f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur; g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya; k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur; m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian; n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani; LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 2

o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan; q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis; r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan instalasi BBPKH Cinagara. C. Organisasi dan Tata Kerja Susunan Organisasi BBPKH Cinagara terdiri dari : 1. Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga; b. Pelaksanaan urusan keuangan; c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis. Secara struktur Bagian Umum terdiri dari: Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga. Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. Subbagian Perlengkapan dan Instalasi, mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis. 2. Bidang Program dan Evaluasi Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data dan informasi pelatihan, dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 3

a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerjasama; b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelati han; c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya; d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan. Secara struktur Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari : Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya. Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data dan informasi pelatihan, dan pelaporan. 3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, serta pengelolaan unit inkubator usaha tani. Dalam melaksanakan tugas, Bidang penyelenggaraan Pelatihan menyelenggaraklan fungsi : a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 4

b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan non aparatur; d. Pengelolaan unit inkubator usaha tani. Secara struktur Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari: Seksi Pelatihan Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi, serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur. Seksi Pelatihan Non Aparatur, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengelolaan unit inkubator usaha tani. 4. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan Fungsional Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas : Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; Melakukan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; Melakukan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam dan luar negeri; LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 5

Melakukan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi paratur dan non aparatur; Melakukan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat veteriner; Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat veteriner; Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat veteriner; Melakukan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat veteriner; Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat veteriner bagi aparatur dan non aparatur; Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai denga n peraturan perundang-undangan. D. Isu Strategis Dengan memperhatikan isu yang berkembang saat ini dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun kedepan terkait dengan dinamika perkembangan peningkatan SDM Pertanian, maka BBPKH Cinagara telah melakukan identifikasi isu strategis tersebut untuk memberikan perhatian dan prioritas arahan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur pertanian bidang kesehatan hewan dan kesmavet melalui diklat. Analisis terhadap isu strategis tersebut dilandaskan pada yang dapat mempengaruhi peningkatan kapasitas SDM pertanian. Adapun isu strategis pembangunan pertanian adalah terkait dengan masalah-masalah : 1. Kecukupan produksi komoditas pertanian strategis yakni padi, jagung, kedelai, tebu, daging sapi, cabai dan bawang merah. 2. Pengurangan impor produk komoditas pertanian strategis. 3. Peningkatan daya saing produk pertanian di dalam negeri. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 6

4. Diversifikasi pangan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. 5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana guna meningkatkan pelayanan secara prima kepada masyarakat. 6. Kebutuhan SDM pertanian yang kompeten dan berkarakter pada era pasar tunggal ditingkat MEA. 7. Penerapan teknologi pertanian melalui penyelenggara diklat profesional dan berdaya saing dalam rangka melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur yang terkait dengan isuisu strategis tersebut, maka analisis kondisi internal dan eksternal di lingkup BBPKH Cinagara dilakukan terutama yang memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan BBPKH Cinagara. Analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi pembinaan terhadap faktor kekuatan dan kelemahan, sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats). Berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan Thereats), lingkungan strategis BBPKH Cinagara dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kekuatan (Strenght) Kekuatan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut: a. Letak geografis BBPKH Cinagara yang cukup ideal sebagai tempat pelatihan yang didukung dengan kondisi alam yang nyaman; b. Tugas fungsi BBPKH Cinagara yang bertaraf nasional, didukung sumberdaya manusia yang berpengalaman dibidangnya masingmasing baik pejabat struktural, pejabat fungsional widyaiswara, arsiparis dan fungsional umum; c. Berpengalaman dalam penyelenggaran pelatihan dan pengembangan kelembagaan petani; d. Beberapa program pelatihan yang telah terakreditasi; e. Berkembangnya sarana dan prasarana dalam mendukung proses kegiatan pelatihan; LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 7

f. Tersedianya jaringan informasi melalui website balai dan jaringan internet; g. Telah terbangunnya sistem administrasi dan manajemen yang didukung oleh serangkaian norma, standar, pedoman dan kriteria di bidang perencanaan, keuangan, perlengkapan dan instalasi, kepegawaian dan rumah tangga, serta penyelenggaraan pelatihan berdasarkan standar ISO 9001-2008; 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan BBPKH Cinagara pada saat ini adalah; a. Proses perencanaan kegiatan tahunan belum sepenuhnya berjalan berdasarkan kinerja; b. Beberapa kualifikasi jabatan belum semuanya diisi oleh pegawai yang kompeten sesuai yang disyaratkan; 3. Peluang (Opportunity) Peluang yang dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan tugas dan fungsi BBPKH Cinagara semakin luas dalam peningkatan dan pengembangan SDM Pertanian; b. Makin meningkatnya kepercayaan pihak luar baik Pemda dan Swasta dalam menjalin kerjasama; c. Kondisi iklim global cukup berpengaruh dalam peningkatan produktivitas pangan nasional, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan petugas aparatur serta pelaku usaha, sehingga kebutuhan pelatihan semakin meningkat; d. Beberapa lembaga perguruan tinggi dan swasta yang dapat membantu dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan; e. Kepercayaan dalam penyelenggaraan pelatihan yang bertaraf internasional; 4. Tantangan / Ancaman (Threats) Tantangan BBPKH Cinagara yang perlu diperhatikan untuk di antisipasi adalah sebagai berikut : LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 8

a. Tuntutan stakeholders akan peningkatan kualitas pelayanan dan mutu serta jenis penyelenggaraan pelatihan; b. Meningkatnya persaingan dalam penyelenggaran pelatihan memerlukan kualitas SDM yang handal, kreatif dan inovatif; c. Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian swasembada daging sapi dan kerbau; d. Penyelenggaran tata pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN; e. Peningkatan kesejahteraan petani dan penurunan angka kemiskinan; 5. Permasalahan Utama Perkembangan globalisasi ekonomi dan perdagangan di tingkat regional Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai pada akhir tahun ini menjadi suatu tantangan baru dan sekaligus peluang bagi pelaku usaha pertanian di tanah air ini. Kondisi kedepan akan lebih memacu pada perubahan struktur ekonomi dan industri yang secara otomatis berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja baik jenis maupun kualifikasinya cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi untuk mampu bersaing. Dalam kaitan ini perlu melihat kesiapan pelaku usaha pertanian dalam menghadapi tantangan dan sekaligus mengantisipasi terbentuknya pasar tunggal secara terintegrasi dan berbasis produksi tersebut. Salah satu bentuk dukungan pemerintah terkait dengan kesiapan untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut dengan mengangkat masalah kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian sebagai salah satu yang harus ditingkatkan. Peningkatan kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi bagian terpenting yang harus didorong untuk menghadapi tantangan dan persaingan. Kompetensi menjadi tuntutan yang harus dimiliki pelaku utama dan pelaku usaha pertanian sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam berproduksi dan bersaing. Salah satu upaya peningkatan kompetensi pelaku usaha pertanian dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan / Diklat Berbasis Kompetensi (Juru Sembelih Halal, Butcher, Inseminasi Buatan, dll.). LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 9

Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan yang terkait dengan peningkatan kapasitas SDM pertanian adalah menciptakan sumberdaya manusia siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global yang dapat mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis, seiring dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, dan pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim. Salah satu isu strategis terkait balai pelatihan adalah perwujudan pelayanan prima yang berdampak pada peningkatan efektifitas pelatihan, peningkatan kompetensi alumni pelatihan dan tercapainya standar yang diakui nasional maupun internasional. Menghadapi pasar bebas, antara lain yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015, Balai Pelatihan diharapkan mampu menjadi Balai Pelatihan berkelas internasional bahkan dengan sertifikasi internasional untuk program, kelembagaan serta alumni pelatihan dengan didukung oleh SDM yang telah memiliki sertifikat standar kompetensi kerja. Permasalahan utama dari seluruh balai pelatihan yang ada terletak pada ketersediaan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi meliputi sarana dan prasarana yang terkait dengan praktek pelatihan yang bersifat teknis serta yang terkait dengan alat bantu/media pembelajaran. Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu pada standar minimal, standar dari sertifikasi yang harus dimiliki dan spesialisasi/core utama balai pelatihan. Kekurangan sarana dan prasarana tidak harus dipenuhi melalui pengadaan oleh balai pelatihan bersangkutan. Dengan berbagai pertimbangan, pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/instansi lain internal Badan PPSDMP maupun eksternal Badan PPSDMP, baik swasta, pemerintah, pemerintah daerah maupun petani. Kedua adalah keberadaan ketenagaan fasilitator yang profesional mutlak diperlukan dalam meningkatkan peran dan akreditasi balai pelatihan. Untuk meningkatkan kapasitas balai dalam mengajarkan diklat, para pengajar bukan hanya widyaiswara, tetapi juga narasumber yang kompeten yang berasal dari perguruan tinggi lainnya, badan litbang serta pakar-pakar lainnya. Kompetensi dan keahlian widyaiswara harus LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 10

ditingkatkan agar mempunyai sertifikat yang diakui internasional. Hal ini menuntut peningkatan kemampuan bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya. Peningkatan kapasitas widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga pendukung lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan akses terhadap jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi serta berbagai kegiatan yang terkait dengan capacity building baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam konteks ini, bukan hanya ditekankan pada peran widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga pendukung lainnya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pemberi manfaat. Dengan demikian, widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga pendukung lainnya tidak selalu sebagai peserta berbagai kegiatan ataupun forum, tetapi juga sebagai narasumber/tenaga ahli. Motivasi widyaiswara ataupun fasilitator dapat dipacu melalui berbagai kegiatan penelitian maupun pengkajian seperti kaji widya, perlombaan karya tulis dan fasilitasi berbagai hasil karya tulis/penelitian/ kajian agar dimuat di berbagai bulletin dan media informasi lainnya. Ketiga adalah dalam menerapkan manajemen penyelenggaraan diklat yang kompeten. Setiap balai pelatihan harus memiliki sertifikasi berupa Sistem Manajemen Mutu standar ISO 9001: 2008. Selain itu, akreditasi program pelatihan juga harus terus ditambah dan ditingkatkan nilainya menjadi A, sehingga mampu dijual di masyarakat, terutama berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Manajemen penyelenggaraan pelatihan mencakup tahapan penyelenggaraan pelatihan mulai dari identifikasi sampai evaluasi pasca pelatihan serta aspek kurikulum, metode, durasi dan penunjang lainnya seperti pelayanan akomodasi dan konsumsi. Sistem yang diterapkan adalah Sistem Pelatihan Berbasis Kinerja dan Daya Saing yang mengarah pada pemenuhan Standar Kompetensi Kerja (SKK) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sasaran pelatihan meliputi aparatur dan non aparatur pertanian serta anggota masyarakat lainnya. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui identifikasi kebutuhan latihan yang mencakup persyaratan peserta serta jenis materi yang benar-benar dibutuhkan. Selanjutnya, selama LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 11

penyelenggaraan maupun setelah penyelenggaraan pelatihan perlu dilakukan evaluasi yang mencakup aspek ketenagaan, manajemen, serta unsur pelatihan lainnya. Selain itu, program dan kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi antar unsur pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta sertifikasi dan standardisasi profesi pertanian perlu dilaksanakan. Kegiatan terintegrasi ini antara lain dapat diwujudkan dalam konteks pembangunan kawasan pertanian. Lingkup materi dan kurikulum pelatihan meliputi seluruh subsektor pertanian, dari budidaya sampai pemasaran serta dukungan lainnya seperti penyuluhan dan manajemen. Di antara lingkup materi yang cukup luas tersebut, setiap balai pelatihan memiliki spesialisasi/core masing-masing dengan program pelatihan yang handal dan terakreditasi. Kurikulum dan durasi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan tujuan dan jenis pelatihan. Pelatihan fungsional dan teknis mengalokasikan waktu praktek yang lebih banyak dibanding pelatihan manajemen, (mencapai 70-80%). Untuk pelatihan dalam bentuk magang, memerlukan waktu yang lebih lama dan sebagian besar bentuk pembelajaran adalah praktek/di lapangan. Tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dilakukan diluar balai pelatihan dengan pertimbangan kesesuaian dengan tujuan dan materi pelatihan serta efisiensi. Di tingkat petani, balai pelatihan membina Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang merupakan lembaga pelatihan yang dikelola oleh petani yang membagikan ilmu dan pengalaman kepada petani lainnya. Peserta pelatihan P4S antara lain petani, penyuluh ataupun guru. Pelatihan di P4S umumnya lebih banyak praktek. Mengingat fungsi P4S yang potensial sebagai tempat pelatihan petani dan dapat memperluas kapasitas balai pelatihan, maka Badan PPSDMP terus membina dan berusaha menumbuhkembangkan P4S melalui berbagai kegiatan fasilitasi yang disesuaikan dengan kelas P4S, yaitu pemula, madya dan pratama. Selain memberikan pelayanan masyarakat dalam bentuk pelatihan dan permagangan, balai pelatihan juga harus mampu memberikan jasa konsultasi dan pembinaan melalui fasilitasi dan penyelenggaraan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA), yang secara periodik LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 12

membina petani/tenant agar usahatani yang dijalankan dapat maju dan berkembang. Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik instansi pemerintah maupun swasta, dari dalam negeri maupun luar negeri menjadi salah satu tugas utama balai sekarang ini, mengingat keterbatasan anggaran dan SDM berkualitas. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama penyelenggaraan, sarana prasarana serta ketenagaan sesuai dengan tugas fungsinya. Manfaat kerjasama yang diharapkan bukan hanya akan dirasakan oleh balai pelatihan, tetapi lebih luas ditujukan untuk kemajuan usaha agribisnis yang dijalankan petani. Kerjasama dalam negeri diarahkan untuk mendukung pencapaian target nasional dan ketahanan pangan serta memperluas jaringan. Beberapa instansi yang potensial sebagai mitra kerjasama selain unit kerja di bawah Badan PPSDMP antara lain berbagai badan pengkajian, penelitian, dan pengembangan, lembaga pelatihan, serta swasta dan instansi lainnya yang bermaksud memanfaatkan sumberdaya yang ada. Sedangkan kerjasama luar negeri dilakukan sebagai sarana transfer pengetahuan, keterampilan dan teknologi antar negara dalam kerangka kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Dampak kerjasama tersebut diharapkan dapat mengangkat citra balai pelatihan beserta widyaiswara ataupun fasilitator di dunia internasional. Dengan demikian diharapkan balai pelatihan dipercaya dan menjadi referensi tempat pelatihan dengan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 13

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra) Dengan memperhatikan visi dan misi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dan tupoksi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis, maka ditetapkan visi dan misi BBPKH Cinagara seperti berikut : 1. Visi Visi adalah pandangan masa depan yang berisikan cita dan citra yang hendak diwujudkan dalam waktu tertentu. Pandangan ke masa depan tersebut menyangkut kemana suatu instansi harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif. Untuk merumuskan cita-cita tersebut, maka ditetapkan komitmen bersama mengenai gambaran masa depan yang dinginkan, yang selaras dengan keadaan lingkungan dan perubahan-perubahan yang ada. Komitmen bersama tersebut ditetapkan dalam visi yaitu menjadi lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan. 2. Misi Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan lebih operasional dalam misi. Dengan perumusan yang ditetapkan dalam misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui keberadaan dan peranan suatu instansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun misi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 14

b. Meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi kerja (SKK). c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan. d. Mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan. e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan. f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta pengendalian internal yang akurat dan kredibel. 3. Tujuan Tujuan merupakan implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lima tahun. Sejalan dengan visi dan misi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara serta dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, maka menetapkan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut: a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima. b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi kerja (SKK). c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 15

d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan mengoptimalkan pendayagunaannya dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan. e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan. f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta pengendalian internal yang kredibel. 4. Sasaran Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan pembinaan P4S sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem manajemen berdasarkan standar ISO : 9001-2008 sebanyak 5 kegiatan. b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang dan pejabat fungsional widyaiswara dan arsiparis sebanyak 20 orang. c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang. d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5 program pelatihan. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 16

e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan (NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50 dokumen. B. Perjanjian Kinerja Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian untuk mewujudkan target kinerja tertentu. Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja dengan Rincian seperti tertuang pada Tabel 1. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 17

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015 Unit Eselon II : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Tahun : 2015 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian. 2 Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi 3 Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian 4 Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 5 Terfasilitasinya Pelayanan Perkantoran Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya a. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya b. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan a. Jumlah Widyaiswara yang difasilitasi dan dikembangkan b. Jumlah ketenagaan teknis kediklatan yang difasilitasi dan dikembangkan Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan a. Jumlah kelembagaan pelatihan UPT Pusat yang difasilitasi dan dikembangkan b. Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian 2.160 orang 750 orang 1.410 orang 50 orang 17 orang 33 orang 15 unit 1 unit 14 unit 18 Dokumen 12 Bulan Jumlah Anggaran Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani Tahun Anggaran 2015 = Rp. 23.738.001.000,- LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Capaian Kinerja Organisasi pada BBPKH Cinagara dilakukan melalui pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi institusi. Hasil pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen penetapan kinerja (Performenc contract / agreement) tahun 2015 antara Kepala BBPKH Cinagara dengan Kepala BPPSDMP yang telah ditandatangani pada bulan Agustus 2015. Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Standar indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran secara umum adalah indikator output tetapi pada beberapa sasaran telah ditingkatkan standar indikatornya sampai dengan indikator outcome. Jika berdasarkan Renstra BBPKH Cinagara 2015-2019 sasaran strategis yang ingin dicapai terdiri dari 5 (lima) sasaran strategis yaitu 1). Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, 2). Ketenagaan Pelatihan, 3). Kelembagaan Pelatihan, 4). Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK), 5). Pelayanan Perkantoran (Optimalisasi Sarana dan Prasarana, serta Penyelenggaraan Manajemen dan Administrasi yang Bersih dengan Tata Kelola yang Baik. Dari 5 (lima) sasaran strategis pada Penetapan Kinerja Tahun 2015 tersebut kemudian dijabarkan pada Indikator Kinerja antara lain : 1). Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, 2). Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (Widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan), 3). Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (Kelembagaan UPT Pusat dan Kelembagaan pelatihan milik petani P4S), 4). Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan kegiatan pemantapan sistem pelatihan pertanian, 5). Jumlah LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 19

waktu pelaksanaan pelayanan Perkantoran. Hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara tahun 2015, secara umum disajikan pada Tabel 2 berikut ini. Hasil capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Unit Eselon II : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Sasaran Strategis Tahun : 2015 Indikator Kinerja Target Target fisik Realisasi % Target (Rp) Realisasi anggaran Realisasi (Rp) 1 2 3 4 6 7 8 9 1 Meningkatnya Jumlah Aparatur dan 2.160 org 2.149 99,49 6.970.204.000 6.111.104.185 87,67 Kompetensi Aparatur dan Non Aparatur Pertanian. Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya a. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 750 org 742 98,93 2.136.869.000 2.090.624.884 97,84 % 2 Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi b. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan a. Jumlah Widyaiswara yang difasilitasi dan dikembangkan b. Jumlah ketenagaan teknis kediklatan yang difasilitasi dan dikembangkan 1.410 org 1.407 99,79 4.833.335.000 4.020.479.301 83,18 50 org 54 108,00 295.500.000 181.653.600 61.47 17 org 19 111,76 150.300.000 92.047.600 61,24 33 org 35 106,06 145.200.000 89.606.000 61,71 LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 20

1 2 3 4 6 7 8 9 3 Terfasilitasinya Kelembagaan Pelatihan Pertanian Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan 15 unit 23 unit 108 1.341.446.000 1.209.242.900 90.14 a. Jumlah kelembagaan pelatihan UPT Pusat yang difasilitasi dan dikembangkan b. Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya 1 unit 1 unit 100 1.087.912.000 967.263.900 88,91 14 unit 22 unit 157,14 253.534.000 241.979.000 95.44 4 Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 5 Terfasilitasinya pelayanan perkantoran Jumlah dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian Waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran 19 Dok 19 Dok 100 1.428.272.000 1.304.246.902 91,32 12 bln 12 bln 100 13.702.579.000 13.633.397.352 99,50 Jumlah Keseluruhan 23.738.001.000 22.439.644.939 94,53 Jumlah Anggaran Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani Tahun Anggaran 2015 sebesar = Rp. 23.738.001.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan bulan Desember 2015 mencapai Rp. 22.439.644.939,- atau sebesar 94,53 %. Sedangkan realisasi fisiknya adalah 104,14 %. Data perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya. Nilai pencapaian sasaran strategis BBPKH Cinagara tahun 2010 berdasarkan realisasi indikator kinerja adalah 85,37%, tahun 2011 sebesar 95,74%, tahun 2012 sebesar 93,99%, tahun 2013 sebesar 92,94%, tahun 2014 sebesar 92,43%. persentase tingkat capaian kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara mencapai kisaran 85,37 % - LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 21

95,74 %. Ini mencerminkan kinerja BBPKH Cinagara meningkat setiap tahun. Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2015 adalah Rp. 22.439.644.939,- dari total pagu sebesar Rp. 23.738.001.000,-, ini menunjukkan persentase tingkat serapan anggaran kinerja tahun 2015 yakni 94,53 %. Fluktuasi perkembangan realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 ditunjukkan dalam Tabel 3. Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKH Cinagara Tahun 2010 2015. Tahun Pagu (Rp.) Realisasi Rp. % % Fisik 2010 7.021.032.000,- 5.993.619.450,- 85,37 100,00 2011 16.815.857.000,- 16.100.147.860,- 95,74 99,22 2012 23.296.085.000,- 21.895.214.237,- 93,99 99,86 2013 24.090.143.000,- 22.390.161.027,- 92,94 101,74 2014 15.802.182.000,- 14.605.667.065,- 92,43 103,81 2015 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53 104,14 Pada bagian ini diuraikan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Hasil pengukuran kinerja yang ditunjukkan tabel 3 diatas terlihat bahwa capaian target dari 5 (lima) sasaran strategis dapat ditunjukkan baik secara realisasi fisik maupun keuangan. Adapun kelima sasaran strategis yang memiliki indikator output terkait langsung dengan pengembangan dan peningkatan SDM pertanian ditunjukkan dengan tercapainya target indikator kinerja dari 8 (delapan) sasaran strategis yaitu; Jumlah Aparatur yang meningkat kompetensinya 98,93 %, Jumlah Non Aparatur yang meningkat kompetensinya 99,79 %; Jumlah Widyaiswara yang meningkat kompetensinya 111,76 %, Jumlah tenaga teknis kediklatan yang meningkat kompetensinya 106,06 %; Meningkatnya jumlah sarana prasarana kelembagaan pelatihan UPT LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 22