HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk menjalankan usahanya dengan penuh bertanggung jawab. Pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

17 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan itulah yang menjadi isu utama dari konsep Corporate Social. Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. berbicara mengenai keuntungan dan kegiatan produksi saja karena lambat

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR)

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan semata (profit-oriented). Prinsip dasar yang kemudian diterima

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa kini, banyak organisasi mencanangkan berbagai program Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan akan komunitas lokal yang ada disekitarnya (stakeholder).

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban terhadap pihak lain termasuk masyarakat. Menurut Suwaldiman (2000),

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan lingkungan (profit-people-planet), kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI PERUSAHAAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh : DYAN KURNIASARI F 100 050 288 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun setiap warga negara berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta kemajuan bangsa dan negaranya. Salah satu pihak yang berperan besar dalam pembangunan negara adalah dunia usaha yang memiliki peranan untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Dunia usaha memberikan pengaruh yang besar karena mempekerjakan banyak orang dengan hubungan yang saling bergantung, dimana perusahaan merupakan suatu entitas bisnis yang profit oriented dan pekerjanya dengan kodrat sebagai manusia yang membutuhkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Hubungan saling ketergantungan antara perusahaan dengan pekerjanya menjadi berat sebelah, dengan kata lain terdapat benturan kepentingan antara pihak yang ingin mengeluarkan kapital seminimal mungkin untuk hasil yang maksimal dengan pihak yang ingin mendapatkan ganjaran yang maksimal dengan apa yang telah mereka kerjakan. Namun dengan adanya perkembangan yang terjadi, kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen ini

merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). (Sulistiyanto, 2009, www.ekatjiptafoundation.org) (Sulistiyanto, 2009, www.ekatjiptafoundation.org) Pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha dalam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan. Namun ketika dunia usaha juga tengah dihimpit oleh berbagai tekanan, mereka perlu mencari pola-pola kemitraan (partnership) dengan seluruh stakeholder agar dapat berperan dalam pembangunan, sekaligus meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat bertahan dan bahkan berkembang menjadi perusahaan yang mampu bersaing. Upaya tersebut secara umum dapat disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) dan dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak berpengaruh atau berdampak buruk

pada masyarakat dan lingkungan hidupnya, sehingga pada akhirnya dunia usaha akan dapat bertahan secara berkelanjutan untuk memperoleh manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970-an, yang secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. (Sulistiyanto, 2009, www.ekatjiptafoundation.org) Suhandari M. Putri mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. (Untung, 2008). Sementara Bowen mengungkapkan kewajiban atau tanggung jawab sosial dari perusahaan bersandar kepada keselarasan dengan tujuan (objectives) dan nilai-nilai (values) dari suatu masyarakat, dimana kedua hal tersebut merupakan dua premis dasar tanggung jawab sosial. Pertama, perusahaan bisa mewujud dalam suatu masyarakat karena adanya dukungan dari masyarakat dan kedua, yang mendasari tanggung jawab sosial adalah bahwa pelaku bisnis bertindak sebagai agen moral (moral agent) dalam suatu masyarakat. (Solihin, 2009) Pada dasarnya, tujuan utama dari pendirian perusahaan adalah mencari profit. Tetapi, dalam menjalankan bisnis perusahaan harus menaati semua peraturan hukum yang berlaku di sebuah negara, mulai dari aturan perburuhan

hingga aturan kelestarian lingkungan. CSR adalah pilihan yang dilandasi kesadaran dari perusahaan. Dalam berbisnis, ia tak hanya memiliki kewajiban kepada shareholder (pemegang saham). Ia juga harus memenuhi harapan para stakeholder (pemangku kepentingan); yakni karyawan, rekanan bisnis, pemerintah, dan masyarakat sekitar. Perusahaan yang merupakan sebuah entitas bisnis dinilai harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat karena perusahaan itu bisa muncul dan beroperasi karena berada pada lingkungan yang mendukungnya. Elan Merdy, Chief Operating Officer Sampoerna Foundation mengatakan bahwa CSR hanyalah salah satu elemen dari "doing good business" dan pembentukan citra perusahaan secara keseluruhan. Jadi, CSR yang dilakukan sekadar untuk menutupi borok-borok perusahaan tidak akan efektif dalam membangun reputasi. "CSR bukan aktivitas public relation. Jika aktivitas tersebut membuat perusahaan memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat, itu semata merupakan konsekuensi logis," kata Elan. (Feby Indirani, 2008, www.sfeduresearch.org) Contoh sederhana bila ada aktivitas perusahaan di satu daerah maka daerah itu akan berkembang seiring dengan munculnya perusahaan. Ada perusahaan pabrik kelapa sawit misalnya, maka masyarakat sekitar (pemilik lahan pertanian) akan menjadi petani kepala sawit yang tangguh. Masyarakat sekitar (pemilik modal) akan menjadi pengusaha angkutan CPO, menjadi pengusaha rumah makan. Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran) akan bekerja sesuai dengan keahliannya.

Apabila perusahaan berhasil menerapkan CSR dengan sendirinya masyarakat akan menilai positif perusahaan tersebut, artinya sikap masyarakat terhadap adanya perusahaan di tempat mereka akan didukung karena mereka menganggap bahwa perusahaan tersebut tidak hanya melakukan kegiatan bisnis saja di tempat mereka namun juga bermanfaat bagi mereka. Sebaliknya apabila perusahaan tidak mendatangkan manfaat bagi masyarakat maka bisa jadi perusahaan tersebut berada di ujung tanduk karena tidak mendapat dukungan dari lingkungannya. Keadaan ini dapat diartikan sebagai sebuah harapan bagi masyarakat bahwa ketika di lingkungan mereka terdapat sebuah entitas bisnis, dalam hal ini adalah perusahaan, mereka berharap bahwa perusahaan tersebut tidak hanya berorientasi pada kegiatan utama mereka saja yaitu mengejar keuntungan. Namun masyarakat juga berkeinginan bahwa perusahaan tersebut juga berkontribusi terhadap pembangunan, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Sehingga apabila hal tersebut dapat dilakukan dengan baik maka eksistensi perusahaan juga akan diakui dan menjadikan hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan masyarakat. Tetapi ketika hal itu tidak bisa berjalan dengan baik makan yang akan timbul adalah resistensi baik dari masyarakat maupun lingkungan. Sikap yang menurut Fazio & Roskos-Edwoldson dan Tesser & Martin merujuk pada evaluasi terhadap berbagai aspek dunia sosial serta bagaimana evaluasi tersebut memunculkan rasa suka atau tidak suka kita terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial, atau objek. (Baron & Byrne, 2003) Dalam psikologi

sosial sikap sangat penting, alasannya pertama, sikap sangat mempengaruhi pemikiran sosial kita meskipun tidak selalu direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak. Kedua, sikap seringkali mempengaruhi tingkah laku kita. (Baron & Byrne, 2003) Sikap yang terbentuk dari adanya interaksi sosial dapat terbentuk karena beberapa hal diantaranya: pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan atau agama, serta faktor emosi dalam diri seseorang. (Saifudin, 2008) Interaksi sosial membuat manusia akan bersikap apakah menerima atau menolak dengan apa yang ada atau terjadi di hadapannya, seperti yang dikatakan Berkowitz (1972) bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. (Saifudin, 2008) Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan CSR adalah Perusahaan Roti Miki Mouse Universal atau yang lebih sering dikenal oleh banyak orang adalah MM Universal yang berlokasi di Dusun Garu Desa Garu Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. yang signifikan dengan menggunakan tanah warisan keluarga di tambah dengan pinjam di Bank terbangunlah Perusahaan Roti Miki Mouse Universal atau MM Universal dan mempekerjakan sebanyak 100 orang karyawan dimana itu sudah meliputi karyawan dibagian internal dan eksternal. Kemudian dengan bertambahnya jumlah produksi bertambahnya pula karyawan yang direkrut, dan terakhir jumlah karyawan pabrik berjumlah 218 yang sebagian besar adalah penduduk sekitar pabrik.

Dijelaskan diatas bahwa perusahaan tidak semata-mata mengejar keuntungan saja, namun juga memiliki berbagai kegiatan sosial untuk mendukung eksistensinya di masyarakat, karena jika masyarakat (terutama masyarakat sekitar) menganggap perusahaan tidak memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya serta tidak merasakan kontribusi secara langsung bahkan merasakan dampak negatif dari beroperasinya sebuah perusahaan maka kondisi itu akan memunculkan resistensi dari masyarakat atau gejolak sosial seperti yang terjadi di PT. Freeport atau PT. Newmont. (Susiloadi, 2008) Perusahaan Roti MM Universal sudah sejak lama melakukan berbagai kegiatan dalam rangka melakukan CSR kepada masyarakat sekitar yang juga sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan, selain itu juga karena hubungan antara perusahaan dengan masyarakat dan pegawainya tidak hanya sekedar hubungan antara pemilik modal dan pekerja tetapi juga hubungan kekeluargaan. Untuk itu diadakan berbagai kegiatan untuk menjaga hubungan tersebut terus terjaga dengan baik dan saling menguntungkan. Diantaranya yang dilakukan adalah perbaikan jalan akses di desa dimana lokasi perusahaan berdiri dan tujuan yang ingin dicapai adalah selain akses dari dan menuju pabrik menjadi lancar juga akan berdampak pada perkembangan desa itu sendiri karena dengan sendirinya desa akan menjadi lebih terbuka dengan daerah lain. Selain itu juga ada kegiatan yang diadakan rutin seperti peringatan 17 Agustus-an dan penyembelihan kambing dan sapi ketika idhul adha yang dilakukan tiap tahun, kataman Al Qur an dan pengajian rutin bulanan dan

berbagai kegiatan sosial dan rohani lainnya dimana peran perusahaan disini tidak hanya sekedar menjadi sponsor tetapi juga untuk menjaga hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan perusahaan. Dan menurut keterangan yang penulis peroleh bahwasanya pendirian mushola ini dapat dikatakan memperoleh injeksi yang cukup besar dari perusahaan karena membutuhkan keuangan yang besar untuk mengelolanya. Dalam arti mushola mendapatkan dana dari hasil penjualan bahan limbah yang sudah tidak terpakai seperti air limbah kacang hijau untuk pakan ternak sapi, roti yang sudah afkir dijual untuk pakan ikan air tawar, dan berbagai barang sisa yang masih bisa diolah dijual kiloan. Bahkan dari pengamatan yang penulis lakukan hampir tidak ada sampah yang ada di pabrik karena semua bahan limbah dari produksi masih dapat digunakan lagi. Kegiatan-kegiatan diatas adalah beberapa contoh CSR yang dilakukan oleh Perusahaan Roti MM Universal sebagai hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar. Berkaitan dengan beberapa hal tersebut penulis tertarik untuk lebih lanjut mengenal bagaimana sikap masyarakat terhadap perusahaan dengan adanya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan oleh Perusahaan Roti MM Universal dan untuk lebih mendalami hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI PERUSAHAAN ROTI MM UNIVERSAL.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis ungkapkan diatas maka dapat dirumusan permasalahannya adalah : Bagaimana Hubungan Antara Persepsi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Sikap Masyarakat Terhadap Eksistensi Perusahaan Roti MM Universal di Dusun Garu Desa Garu kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin penulis peroleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui hubungan antara persepsi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan sikap masyarakat terhadap eksistensi di Perusahaan Roti MM Universal. 2. Mengetahui hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap eksistensi perusahaan Roti MM Universal. 3. Mengetahui besarnya sumbangan persepsi Corporate Social Responsibility (CSR) dengan sikap masyarakat terhadap eksistensi di Perusahaan Roti MM Universal. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat Kota Kertosono hasil penelitian diharapkan akan begruna sebagai bahan pengkajian dan perenungan tentang hubungan antara persepsi

CSR dengan sikap masyarakat terhadap eksistensi perusahaan. 2. Untuk memperluas cakrawala pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, serta psikologi industri dan organisasi pada khususnya tentang hubungan antara persepsi CSR dengan sikap masyarakat terhadap perusahaan. 3. Bagi Perusaahaan Roti MM Universal di Kertosono, diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam meningkatkan hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat sehingga akan terwujud lingkungan yang kondusif. 4. Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta