BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI REFLEKSI HASIL PENDAMPINGAN BERSAMA KELOMPOK TANI

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET KAMPUNG PENELEH. Pendampingan masyarakat Peneleh dalam memanfaatkan aset yang

BAB V HASIL PENDAMPINGAN BERBASIS ASET. A. Manfaat yang didapat Masyarakat Menuju Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyiapkan kehidupan bangsa di masa depan. diberati oleh nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena pemuda bukanlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari seluruh pembahasan sebelumnya, maka kajian tentang pemberdayaan

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT

MATERI MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERPADU - TEMATIK (PPLT - TEMATIK) 2017/2018

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Kelurahan Jebres Surakarta Dengan Pelatihan Servis Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. Karang taruna merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki potensi

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

BAB VI MENGEMBANGKAN ASET MENUMBUHKAN PERUBAHAN. A. Aksi Pendampingan Masyarakat Petani Tambak

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, karena dalam

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TENAGA KERJA WANITA DI DESA CIBAREGBEG

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

KPU KOTA ADM. JAKARTA BARAT HASIL RISET TENTANG

BAB III METODE KAJIAN

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

Agus Nugroho Setiawan Septi Nur Wijayanti

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

BAB VII REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET TENTANG PEDULI DARI POLUSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

DAFTAR ISI. COVER DALAM... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN KEASLIAN... iv. MOTTO... v. PERSEMBAHAN...

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

BAB IX RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KARANG TARUNA MELALUI PROGRAM KUBE/ UEP DALAM UPAYA MEMBERDAYAKAN GENERASI MUDA

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh jumlah penduduk. Hal ini sama dengan yang disampaikan oleh Badan

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

Lampiran 1 : Pedoman Pengumpulan Data (Wawancara, FGD, dan Observasi Kajian Pengembangan Masyarakat).

BAB II KAJIAN TEORI. A. Ketergantungan Melemahkan Kemandirian. koran Kompas edisi 18 September 2007, bahwa setelah

PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM)

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara terkondisi, mereka belajar dengan mendengar, menyimak, melihat,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Standar Kompetensi 1. Memahami kebebasan berorganisasi.

BAB VIII STRATEGI MENCIPTAKAN KONTROL BERBASIS KOMUNITAS PROGRAM RASKIN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (SDM). pendidikan yang bertumpu pada pengajian. Kendala sarana fisik masjid

BAB VII REFLEKSI PROSES PEMBELAJARAN MASYARAKAT SUDIMORO. Problem sosial yang dialami masyarakat Desa Sudimoro merupakan problem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan utama dalam proses

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 9 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian untuk Pendampingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

MODEL PROSES PEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB VII RELFEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASSET

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

DISFUNGSIONAL PERAN KARANG TARUNA DALAM PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL DI KAMPUNG CIREUNDEU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada masyarakat dalam hal kemampuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut R. Linton (1936) yang dikutip Basrowi, masyarakat adalah setiap

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BAB V MENOREH HARAPAN MENGGAPAI CITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

III. METODOLOGI KAJIAN

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di negara kita

EVALUASI PEMBELAJARAN KOMPERHENSIF PADA MATAKULIAH MANAJEMEN USAHA BOGA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA PTBB FT UNY

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERPIKIR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB VII REFLEKSI TEORITIK. berkaitan. Menurut buku pemberdayaan masyarakat. terdapat dua kunci yang

6.10.(2) Surabaya. Paguyuban Sinoman Arek Suroboyo (PSAS)

Transkripsi:

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN PEMUDA Pendampingan pemuda dengan memanfaatkan aset yang ada merupakan pendampingan yang bisa merubah pola pikir pemuda. Pola pikir pemuda yang masih seperti anak sekolah dalam pendampingan mengenali aset bisa membuat pemuda tersebut lebih terbuka wawasannya dalam memanfaatkan aset yang ada. Pemanfaatan aset yang ada meupakan salah satu cara untuk memecahkan masalah yang ada pada masayarakat, seperti masalah lingkungan, masalah kebersihan, masalah sosial, masalah kesejahteraan masyarakat, dll. Pemuda desa yang termasuk dalam organisasi karang taruna RW 11 merupakan salah satu organisasi pemuda yang aktif di Desa Sawotratap. Organisasi karang taruna merupakan organisasi pemuda yang aktif dalam bidang sosial. Kegiatan yang dilaksanakan oleh karang taruna RW 11 dalam proses pendampingan yaitu penanaman tumbuhan produktif. Kegiatan tersebut merupakan upaya dari pemuda untuk menjaga dan mengelola lingkungan di wilayah rukun warga (RW) 11. Kegiatan menjaga dan mengelola lingkungan merupakan proses pembelajaran bagi pemuda RW untuk tanggap akan lingkungan sekitar deng cara pemanfaatan aset yang ada diwilyah RW 11. Wilayah RW 11 merupakan wilayah yang salah satunya padat penduduk. Jumlah penduduk yang banyak merupakan modal awal bagi pemuda untuk mengajak teman sebaya untuk ikut dalam organisasi karang taruna. keikut sertaan daalam organisasi merupakan awal dari pencarian jati dii pemuda.manfaat Dalam 109

110 berorganisasi salah satunya yaitu mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas, bagi pemuda berorganisasi meupakan awal pemuda berani dalam menyampaikan pendapat. Berawal dari penyampaian pendapat merupakan awal dari perubahan pola pikir pemuda yang tanggap dengan lingkungan masyarakat. Pendampingan di organisasi karang taruna tujuannya yaitu untuk meubah pola pikir pemuda menjadi berpola pikir yang kritis dan meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan desa. Perubahan tersebut bisa dibentuk melalui proses diskusi atau yang biasanya disebut dengan proses focus group discussion ( FGD ). Poses ini merupakan salah satu cara untuk membentuk pola pikir pemuda dengan melalui menghargai pendapat dari satu anggota ke anggota lain. Proses transformasi sendiri adalah penjelajahan masyarakat untuk mengenal dirinya sendiri, untuk mewujudkan nilai-nilai yang lebih sempurna. Dengan melihat dirinya, masyarakat akan mampu mengukur kemampuannya demi terlaksananya perubahan tersebut. Masyarakat yang demikian akan menjadi masyarakat aktif dan terbebas dari ketergantungan terhadap instansi-instansi tertentu. 1 Proses transformasi perubahan tersebut salah satunya dengan melalui proses FGD. FGD yang dilakukan untuk mensukseskan kegiatan tersebut bejumlah 3 kali. Keikutsertaan anggota saat FGD membahas kegiatan yang akan 1 Poloma, Margaret M. 2013. Sosiologi Kontemporer. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hal. 356

111 dilakukan awalnya berjumlah sedikit. Setelah mengerti kegiatan yang akan dilakukan bisa bemanfaat bagi dirinya dan keluarga serta bisa bemanfaat bagi masyarakat sekitar maka banyak anggota yang ikut serta dalam kegiatan penanaman tumbuhan produktif. Partisipasi pemuda yang awalnya kurang berminat dengan kegiatan tersebut setelah anggota yang ikut dalam mengenali aset yang ada anggota tersebut bisa menceritakan kepada anggota lainnya manfaat apa yang didapatnya. Partisipasi pemuda tersebut yang menjadikan peubahan sosial untuk wilayahnya. Proses transformasi sosial menjadikan pembelajaran pemuda untuk mengetahui dan mengenali kondisi sosial yang ada di wilayahnya. Perubahan sosial yang yang dimulai oleh pemuda karang taruna merupakan awal dari pembangunan desa dari lingkup lingkungan. Perubahan yang dilakukan oleh sebuah organisasi khususnya pemuda merupakan salah satu bentuk penyadaran kepada masyarakat. Penyadaran kepada masyarakat berupa pemuda bisa melaksanakan sebuah kegiatan tanggap lingkungan apalagi masyarakat semua. Kagiatan pemuda merupakan cermin dari proses perubahan yang diawali dari peran pemuda untuk pembangunan desa. Pemuda dalam hal ini merupakan kegiatan yang termasuk dalam kegiatan sosial. Proses pendampingan ini juga memberikan manfaat bagi pendamping. Manfaat bagi pendamping yaitu bisa belajar sebagai fasilitator serta belajar dengan pemuda karang taruna akan pentingnya organisasi pemuda sebagai penerus pembangunan. Fungsi fasilitator merupakan sebuah proses memulai serta

112 membuat pemikiran pemuda akan pentingnya peran pemuda untuk pembangunan desa. Fasilitator mendampingi pemuda untuk mulai mengetahui aset yang ada sehingga bisa memanfaatkan aset yang ada diwilayahnya untuk sebuah perubahan sosial dan pembangunan desa. Manfaat ini yang didapat oleh pendamping untuk memperbanyak pengalaman untuk proses pendampingan. Proses fasilitator di karang taruna RW 11 juga sebagai proses pembelajaran untuk pendamping dalam bidang memotivasi untuk sebuah kegiatan yang akan dilakukan. Memberikan motivasi ini berguna untuk menumbuhkan semangat lagi bagi pemuda yang sudah mulai meredup untuk mengikuti organisasi karang taruna RW 11. Sehingga perlu komunikasi yang cukup luas dan dapat dimengerti oleh pemuda. komunikasi ini sangat penting dalam proses pendampingan. Komunikasi yang baik bisa menghasilkan pendampingan yang baik seperti yang diinginkan. Pentingnya organisasi pemuda di Desa Sawotratap merupakan modal untuk melanjutkan pembanguna desa. Pendamping mengikuti kegiatan organisasi ini secara rutin. Pembelajaran yang didapat oleh pendamping yaitu semangat jiwa pemuda yang ada di organisasi karang taruna RW 11. Semangat para anggota untuk mengikuti kegiatan yang direncanakan bersama merupakan salah satu aset yang sangat beharga. Semangatnya pemuda tidak akan surut untuk menuju sebuah kegiatan yang bisa berdampak positif bagi masyarakat wilayah RW 11. Proses pendampingan untuk pemuda perlu adanya support dari semua elemen masyarakat dan pemerintah desa. Kepedulian pemerintah untuk

113 pembinaan pemuda merupakan salah satu solusi untuk awal estafet pembangunan desa. Selain berdampak baik bagi keberlanjutan pembangunan desa juga bisa bermanfaat untuk mengurangi dampak negatif pergaulan bebas bagi pemuda di wilayah Desa Sawotratap. Adanya pembinaan pemuda di karang taruna merupakan sebuah bentuk pemanfaatan lembaga untuk membina bibit bibit pemuda dalam meneruskan pemerintahan desa yang akan datang. Pemuda karang taruna juga perlu support baik berupa finansial maupun tenaga dari masyarakat. Pemuda karang taruna RW 11 jangan hanya dimanfaatkan tenaganya saja melainkan perlunya fasilitas yang bisa mendukung skill atau ketrampilan para anggota karang taruna. sehingga para anggota bisa betah untuk mengikuti kegiatan karang taruna yang ada di wilayah RW 11 Desa Sawotratap.