PERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Denah lokasi jembatan yang berdampak tsunami di Aceh

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

INFRASTRUKTUR MEGA PROJECT PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Berikut kerangka konsep kegiatan pembelajaran geografi kelas VI SD semester II pada KD mengenal cara cara menghadapi bencana alam.

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

KAJIAN AWAL KONDISI KEGEMPAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SEBAGAI CALON TAPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tembok bangunan maupun atap bangunan merupakan salah satu faktor yang dapat

Gb 2.5. Mekanisme Tsunami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir Pemodelan Numerik Respons Benturan Tiga Struktur Akibat Gempa BAB I PENDAHULUAN

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S.

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dzikri Wahdan Hakiki, 2015

TSUNAMI. 1. Beberapa penyebab lainnya ialah : 3. Tsunami Akibat Letusan Gunungapi

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

Metodologi Penelitian

TEORI TEKTONIK LEMPENG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi Kinerja Struktur Jembatan akibat Beban Gempa dengan Analisis Riwayat Waktu

Apa itu Tsunami? Tsu = pelabuhan Nami = gelombang (bahasa Jepang)

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, yaitu gempa Aceh disertai tsunami tahun 2004, gempa Nias tahun. gempa di Indonesia menjadi sangatlah penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi

BAB II GEOLOGI REGIONAL KOMPLEKS GUNUNG RAJABASA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II SDN MEKARWANGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu:

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Gempa di Pulau Jawa Bagian Barat. lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia, dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG MITIGASI BENCANA DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Kata kunci : Tsunami, Tsunami Travel Time (TTT), waktu tiba, Tide Gauge

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Jenis Bahaya Geologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia

BAB II DASAR TEORI...

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

Gambar 1.1 Jalur tektonik di Indonesia (Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2015)

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE JANUARI Oleh ZULHAM SUGITO 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Candi Prambanan merupakan Candi Hindu yang selesai dibangun. pada zaman Kerajaan Mataram Hindu di masa pemerintahan Raja Rakai

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Deputi Bidang Koordinasi Insfratruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lampung Selatan tepatnya secara geografis, terletak antara 5 o 5'13,535''-

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

8/22/2016. : S-2 : Earthquake Engineering, GRIPS-Tokyo

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. topografi Indonesia yang kasar dan tidak rata dengan intensitas gempa bumi dan

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. terpisahkan oleh laut dan selat. Kondisi geografis tersebut mengakibatkan terus

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

II. KAJIAN LITERATUR. tahan gempa apabila memenuhi kriteria berikut: tanpa terjadinya kerusakan pada elemen struktural.

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi beserta dampaknya yang terjadi belakangan ini harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

Analisa Resiko Gempa Kasus : Proyek Pengeboran Minyak Di Tiaka Field. Helmy Darjanto, Ir, MT

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

LOKASI POTENSI SUMBER TSUNAMI DI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil semakin jelas dengan disahkannya peraturan pelaksanaan UU No. 27 Tahun 2007 berupa PP No 64 Tahun 2010 tentan

Transkripsi:

PERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA

Rencana Tol Lampung- Terbanggi Besar Tol Jakarta - Merak Jembatan Selat Sunda Lingkar Selatan Serang KONEKTIVITAS JEMBATAN SELAT SUNDA DENGAN TOL YANG ADA

Studi Terdahulu (termasuk Kajian Binamarga tahun 2008) Sesar (Peta Seismotektonik ESDM, 2004)

Sangiang Krakatau 48,5 kmjembt Selat Sunda

Jawabannya adalah BISA dan MEMUNGKINKAN Dengan Desain yang memperhitungkan aspek2 gempa Vulkanik (Erupsi mengeluarkan Abu) Tektonik (pergeseran lateral akibat retakan lempengan, propagasi sesar ) Tsunami (merupakan turunan dari aspek Tektonik) Memperhitungkan Risiko atas Hazard yang disebutkan di atas Merancang Rencana Adaptasi nya

Aspek Vulkanik seperti abu vulkanik Aspek Tektonik yakni makin melebarnya sesar geser pada sisi selatan Pulau Sangiang Aspek Tsunami (akibat Vulkanik dan Tektonik) yang disebabkan oleh Batuan yang jatuh atau Aliran Pyroclastic Letusan Bawah Laut Caldera yang runtuh ke dalam Perpindahan Lempengan (Sub-duction) yang mengakibatkan naiknya kolom air beberapa meter

VULKANIK Untuk desain selanjutnya, pengaruh letusan Gunung Krakatau akan distudi lebih lanjut dengan berbagai simulasi

Abu Vulkanik, karena jaraknya sekitar 48,5 km maka Abu Vulkanik akan sedikit mempengaruhi yang berupa debu-debu yang akan mengganggu Jarak pandang pengendara mobil di JSS, untuk ini di JSS akan dilakukan kajian Keselamatan Pengendara saat ada debu seperti LAMPU-LAMPU dan tandatanda LALU LINTAS yang memadai sesuai standard international Penumpukan abu abu vulkanik pada struktur pylon dsb, maka JSS harus didesain dengan memperhitungkan ketebalan abu yang menumpuk pada struktur jalan ataupun Pylon

Dari kajian Binamarga tahun 2008 ditemukan pada peta seismotektonik ESDM 2004, suatu sesar geser Karena letusan gunung krakatau atau pergerakan tektonik lainnya maka diperlukan kajian apakah sesar geser ini akan berpropagasi (memanjang). Binamarga akan melakukan kajian ini Tekn0logi Jembatan untuk mengakomodasi efek gempa tektonik telah ada, dan JSS akan dilengkapi dengan teknologi untuk mengakomodasi ini

Sesar (berdasar peta seismotektonik, 2004, ESDM) Sumber: Kajian Dit Jalan Tol dan Jembatan DitJen Binamarga, 2008

Turunan dari Aspek Tektonik dan Vulkanik

Aspek Tsunami yang disebabkan berubahnya volume kolom air laut pada lokasi terjadinya gempa vulkanik atau tektonik Batuan yang jatuh atau Aliran Pyroclastic (Vulkanik) Letusan Bawah Laut (Vulkanik) Caldera yang runtuh ke dalam (Vulkanik) Perpindahan Lempengan (Sub-duction) yang mengakibatkan naiknya kolom air beberapa meter (Tektonik)

Aliran Pyroclastic, yang dapat mengakibatkan tsunami karena kolom air menjadi naik, kejadian ini di Montreal Coast, 1999. (Sumber: http://www.minoanatlantis.com/pix/pyroclastic_surge_montserat_1996.jpg)

Letusan Gunung Api bawah laut off the coast of Tonga, menyemburkan debu dan uap panas 100 meters ke udara pada 18 Maret 2009, lepas pantai Nuku'Alofa, Tonga. Berakibat pada berubahnya tinggi kolom air yang berakibat pada tsunami(dana Stephenson/Getty Images, 2009)

Animasi Propagasi Gelombang Tsunami, bermula sebagai gelombang kecil ( <= 4 meter akiabt subduction/perubahan kolom air di atas lokasi subduction), menjadi besar dengan perioda lebih pendek ketika mencapai pantai Tsunami yang diakibatkan oleh Tektonik Subduction antara lempengan, dalam hal ini kemungkinan terjadi pada lempengan di samudra hindia pada lokasi dekat selat sunda, sering disebut PARIT SUNDA Sumber: causetsunami.blogspot.com/2010/03/ 2011

TAHUN 2008 Binamarga telah melakukan simulasi tsunami akibat letusan krakatau dan pergeseran lempeng di Samudra Hindia (Parit Sunda) Dilihat tinggi gelombang Tsunami yang akan sampai pada lokasi Jembatan Selat Sunda Didapat tinggi gelombang Tsunami akibat letusan Krakatau atau pergeseran lempeng di Samudra Hindia (Parit Sunda) yang akan sampai di lokasi Jembatan Selat Sunda adalah 6 meter dengan waktu tiba 0,25 jam Maka JSS harus memperhitungkan jarak antara muka air laut dengan lantai kendaraan (tinggi ruang bebas) Tinggi ruang bebas adalah sekitar 75 m Struktur PYLON harus diperhitungkan terhadap hantaman gelombang dengan tinggi 6 m

RUANG BEBAS Ruang Bebas Tinggi Ruang Bebas 1. Kurva Kinki Regional Construction Bureau, Mar.1970 2. Kapal Cargo Terbesar di dunia 3. Kapal Penumpang Terbesar didunia 4. Kapal Induk Terbesar di Dunia 5. Ruang Bebas pada Jembatan Bentang Panjang Lainnya 6. Memperhitungkan tinggi tsunami yang akan sampai

Krakatau: Tsunami 1883 Boundary Cond.: P. RAKATA Kalimantan

Krakatau: Elevasi Maksimum - Zoom Boundary Cond.: Sumatera P. Sanghyang Letusan krakatau SIMULASI TSUNAMI: TINGGI GELOMBANG TSUNAMI MAKSIMUM AKIBAT LETUSAN KRAKATAU yang SAMPAI di JSS = 6m (Binamarga, 2008) Jawa

Krakatau: Waktu Tempuh (Time Travel) - Zoom Boundary Cond.: Sumatera P. Sanghyang Letusan krakatau SIMULASI TSUNAMI: WAKTU TIBA GELOMBANG TSUNAMI AKIBAT LETUSAN KRAKATAU Di JSS = 0,25 jam (Binamarga, 2008) Jawa

Perhitungan Struktur JSS akan termasuk Analisa statik dan dinamik memperhitungkan gempa berdasarkan peraturan yang berlaku Beban Mati dimasukkan dengan beban abu vulkanik dengan ketebalan tertentu pada lantai kendaraan, struktur Pylon dsb Peta zona kegempaan yang digunakan dalam pemilihan besarnya gaya gempa mengacu pada peta yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri No.12/SE/M/2010 perihal Pemberlakuan Peta Zonasi Gempa Indonesia

PGA 500 tahunan PGA 2500 tahunan PEAK GROUND ACCELERATION : 0,25 0,3 g (periode ulang 500 tahun) 0,4 0,5 g (periode ulang 2500 tahun) Untuk desain selanjutnya akan dilakukan penelitian khusus mengenai kegempaan Jembatan Selat Sunda meliputi: 1. Probabilistic Seismic Hazard Analysis(PSHA) 2. Site Specific Response Spectra(SSRS) 3. Simulasi gempa akibat slip di sesar-sesar aktif berdasarkan data sumber-sumber gempa dalam radius 500 km dari Selat Sunda yang bersumber dari zona subduksi lempeng tektonik, sesar Semangko, sesar Rajabasa dan lain-lain.

STRUKTUR ATAS Lebar Bentang yang Terpanjang akibat Morfologi dan Posisi dari Palung Laut Lebar alur, tinggi bebas untuk Persyaratan Navigasi Kondisi Alam (Rawan Gempa, Gelombang, Arus, Angin, Perubahan Temperatur) STRUKTUR BAWAH Posisi/Letak tanah keras yang perlu diperhatikan untuk peletakan posisi dan jenis fundasi

MUNGKIN, dengan aspek engineering, kesulitan dapat diatasi dengan teknologi dan biaya