KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
|
|
- Lanny Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA TELEPON: / FAKSIMILE: / Nomor : /45/BGL/ September 2017 Sifat : Penting Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Peningkatan Status Aktivitas Gunung Agung, Bali dari Level I (NORMAL) ke Level II (WASPADA) Yang terhormat 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Bali 3. Bupati Karangasem Bersama ini kami sampaikan peningkatan aktivitas G. Agung berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental G. Agung, Bali hingga 14 September 2017 sebagai berikut: I. Pendahuluan 1. Secara geografis, G. Agung terletak pada posisi koordinat o LS dan o BT. Puncak G. Agung berada pada ketinggian 3145 m di atas permukaan laut. 2. Secara administratif G. Agung termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. 3. Gunungapi Agung diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. 4. Data pengamatan G. Agung diolah dan dianalisis oleh ahli gunungapi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengevaluasi aktivitas gunungapi serta mengestimasi potensi ancaman bahayanya sehingga menjadi dasar dalam memberikan rekomendasi. 5. Sejarah perkembangan tingkat aktivitas gunungapi: a. Pada 12 Maret 1963, terjadi erupsi aktivitas G. Agung dengan skala VEI 5 dengan tinggi kolom erupsi setinggi 8-10 km diatas puncak G. Agung dan disertai oleh aliran piroklastik yang menghancurkan beberapa desa disekitar G. Agung dan disusul oleh aliran lahar yang menewaskan setidaknya 1100 jiwa. b. G. Agung selesai bererupsi pada tanggal 27 Januari 1964 dan menyisakan kawah dengan diamater 500m sedalam 200m.
2 II. Hasil Pengamatan 2.1 Visual Pengamatan visual Gunungapi Agung dari periode Sabtu, 1 Juli 2017 hingga Rabu, 13 September 2017 (74 hari) pada umumnya cuaca cerah hingga hujan, dengan curah hujan maksimal 67.9 mm, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar C. Kelembaban 89%. Tekanan udara 84 mmhg. Gunungapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Asap nihil. 1.2 Instrumental 1. Sabtu, 1 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 23 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 116 detik. 2. Minggu, 2 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 3. Senin, 3 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 4. Selasa, 4 Juli 2017, terekam 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-23 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 5. Rabu, 5 Juli 2017, terekam 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-19 mm, S-P 2-3 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 70 detik. 6. Kamis, 6 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 35 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-10 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 7. Jumat, 7 Juli 2017, terekam 5 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 8. Sabtu, 8 Juli 2017, terekam 5 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-7 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 9. Minggu, 9 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 9 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 34 detik. 10. Senin, 10 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P 62 detik dan lama gempa 158 detik. 11. Selasa, 11 Juli 2017, terekam 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-20 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 12. Rabu, 12 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 120 detik. 13. Kamis, 13 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 15 mm, S-P 44 detik dan lama gempa 235 detik. 14. Jumat, 14 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5-19 mm, S-P 14 detik dan lama gempa detik. 15. Sabtu, 15 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 148 detik. 16. Minggu, 16 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 17 detik dan lama gempa detik. 17. Senin, 17 Juli 2017, terekam 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 16 detik dan lama gempa detik.
3 18. Selasa, 18 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 5-7 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 51 detik dan lama gempa 104 detik. 19. Rabu, 19 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-8 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 20. Kamis, 20 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-7 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 21. Jumat, 21 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 22. Sabtu, 22 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 23. Minggu, 23 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 24. Senin, 24 Juli 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 17 detik dan lama gempa detik. 25. Selasa, 25 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 20 detik dan lama gempa 68 detik. 26. Rabu, 26 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 8 mm, S-P 7 detik dan lama gempa 85 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P 31 detik dan lama gempa 99 detik. 27. Kamis, 27 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9 mm, S-P 47 detik dan lama gempa 128 detik. 28. Jumat, 28 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 10 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 22 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P 30 detik dan lama gempa 101 detik. 29. Sabtu, 29 Juli 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 30. Minggu, 30 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 21 mm, S-P 24 detik dan lama gempa 121 detik. 31. Senin, 31 Juli 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 39 detik dan lama gempa 141 detik. 32. Selasa, 1 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8-24 mm, S-P 25 detik dan lama gempa detik. 33. Rabu, 2 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-10 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 34. Kamis, 3 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-9 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 35. Jumat, 4 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P 79 detik dan lama gempa 190 detik. 36. Sabtu, 5 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 8 mm, S-P 4 detik dan lama gempa 30 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo mm, S-P detik dan lama gempa detik. 37. Minggu, 6 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 30 detik dan lama gempa 70 detik. 38. Senin, 7 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P 40 detik dan lama gempa 113 detik. 39. Selasa, 8 Agustus 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 40. Rabu, 9 Agustus 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 41. Kamis, 10 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 32 detik dan lama gempa detik. 42. Jumat, 11 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 9 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 19 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 60 detik.
4 43. Sabtu, 12 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-4 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo mm, S-P detik dan lama gempa detik. 44. Minggu, 13 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 14 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo mm, S-P detik dan lama gempa detik. 45. Senin, 14 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 7 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 42 detik. 46. Selasa, 15 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 5-9 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 7 mm, S-P 4.5 detik dan lama gempa 30 detik. 47. Rabu, 16 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6 mm, S-P 1.3 detik dan lama gempa 22 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 50 detik. 48. Kamis, 17 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-5 mm, S-P 1-2 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 50 detik. 49. Jumat, 18 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-3 mm, S-P 49 detik dan lama gempa detik. 50. Sabtu, 19 Agustus 2017, terekam 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-6 mm, S-P 1-2 detik dan lama gempa detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-7 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 51. Minggu, 20 Agustus 2017, Tidak terekam aktivitas kegempaan. 52. Senin, 21 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 3 mm, S-P 7 detik dan lama gempa 31 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6 mm, S-P 23 detik dan lama gempa 82 detik. 53. Selasa, 22 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6-7 mm, S-P 2-4 detik dan lama gempa detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8-12 mm, S-P 18 detik dan lama gempa detik. 54. Rabu, 23 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7 mm, S-P 2.5 detik dan lama gempa 29 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 106 detik. 55. Kamis, 24 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 12 detik. 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-6 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 120 detik. 56. Jumat, 25 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 8-18 detik. 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-4 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 70 detik. 57. Sabtu, 26 Agustus 2017, terekam 5 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 2-3 detik dan lama gempa detik. 3 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6-20 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 58. Minggu, 27 Agustus 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-9 mm, S-P 3 detik dan lama gempa detik. 4 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo mm, S-P detik dan lama gempa detik. 2 kali
5 gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 6-23 mm, S-P 32 detik dan lama gempa detik. 59. Senin, 28 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 6 mm, S-P 3.5 detik dan lama gempa 24 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 34 detik dan lama gempa 106 detik. 60. Selasa, 29 Agustus 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 7 mm dan lama gempa 22 detik. 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 5-8 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 3 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 5-8 mm, S-P 5-6 detik dan lama gempa detik. 61. Rabu, 30 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 9 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 44 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 62. Kamis, 31 Agustus 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo mm, S-P 1-2 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 9 mm, S-P 5 detik dan lama gempa 39 detik. 63. Jumat, 1 September 2017, terekam 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 24 mm, S-P 46 detik dan lama gempa 140 detik. 64. Sabtu, 2 September 2017, terekam 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-10 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 10 mm, S-P 9 detik dan lama gempa 40 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 55 detik. 65. Minggu, 3 September 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 2-3 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 44 detik. 66. Senin, 4 September 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2 mm dan lama gempa 4 detik. 5 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-8 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3-8 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa detik. 67. Selasa, 5 September 2017, terekam 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 7 mm, S-P 1.5 detik dan lama gempa 21 detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 5 mm, S-P 9 detik dan lama gempa 24 detik. 68. Rabu, 6 September 2017, terekam 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-8 mm, S-P 3-4 detik dan lama gempa detik. 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 7-9 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 66 detik. 69. Kamis, 7 September 2017, terekam 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo mm, S-P 1-4 detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 7 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 40 detik. 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8-12 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 70. Jumat, 8 September 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 7 mm dan lama gempa detik. 7 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-7 mm, S-P 1-2 detik dan lama gempa 7-25 detik. 1 kali
6 gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 6 detik dan lama gempa 36 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak terbaca dan lama gempa 150 detik. 71. Sabtu, 9 September 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 6-7 mm dan lama gempa detik. 6 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-5 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo mm, S-P detik dan lama gempa detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5-6 mm, S-P 19 detik dan lama gempa detik. 72. Minggu, 10 September 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa detik. 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 5-6 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 73. Senin, 11 September 2017, terekam 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo mm dan lama gempa detik. 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 4-6 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 5.5 detik dan lama gempa 53 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P 30 detik dan lama gempa 91 detik. 74. Selasa, 12 September 2017, terekam 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 4-5 mm dan lama gempa 15 detik. 3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-6 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 6 mm, S-P 4.5 detik dan lama gempa 60 detik. 75. Rabu, 13 September 2017, terekam 7 kali gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplitudo 2-6 mm, S-P detik dan lama gempa detik. 4 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 7-13 detik. 1 kali gempa Tektonik Lokal (TL) dengan amplitudo 6 mm, S-P 4.8 detik dan lama gempa 37 detik. III. Evaluasi 1. Secara visual, dari Pos Pengamatan Gunungapi, dalam rentang waktu 3 bulan terakhir belum teramati adanya perubahan signifikan tinggi dan tebal asap dari kawah G. Agung. Menurut laporan pendaki Tanggal 13 September 2017, terlihat hembusan solfatara dari dasar kawah yang sebelumnya tidak pernah terlihat sampai periksaan terakhir pada bulan April Tingkat kegempaan G. Agung secara umum tampak menunjukkan peningkatan (terlampir di Gambar 2). Gempa Vulkanik Dalam (VA) yang mengindikasikan proses peretakan batuan di dalam tubuh gunungapi yang diakibatkan oleh tekanan fluida magmatik dari kedalaman mulai terekam meningkat jumlahnya secara konsisten sejak 10 Agustus 2017 dengan amplituda kegempaan vulkanik berkisar antara 3 mm sampai 10 mm. Gempa Vulkanik Dangkal (VB) mulai terekam meningkat jumlahnya secara konsisten sejak 24 Agustus 2017 dengan amplituda kegempaan vulkanik berkisar antara 2 mm sampai 7 mm. 3. Aktivitas Gempa Tektonik Lokal yang mengindikasikan perubahan stress batuan di sekitar G. Agung juga terekam dan mulai meningkat secara konsisten sejak 26 Agustus 2017 dengan amplituda berkisar 3 mm sampai 22 mm.
7 4. Citra termal yang terekam oleh sensor MODIS di satelit Terra dan Aqua (NASA) pada periode Januari-September 2017 belum menunjukkan adanya titik api di G. Agung. Hal ini mengindikasikan bahwa belum ada material magmatik signifikan yang keluar di permukaan. 5. Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental, aktivitas G. Agung teramati meningkat dengan terekamnya kegempaan-kegempaan tersebut di atas yang mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik G. Agung saat ini dalam keadaan tidak stabil sehingga probabilitas untuk terjadi letusan menjadi meningkat, meskipun kejadiannya tidak dapat dipastikan. IV.Potensi Bencana 1. Sejarah aktivitas erupsi G. Agung dicirikan oleh erupsi-erupsi yang bersifat eksplosif dan efusif dengan pusat kegiatan di G. Agung yang terletak di dalam Kawah G. Agung. 2. Dalam sejarah aktivitasnya, erupsi G. Agung mengindikasikan potensi ancaman bahaya berupa jatuhan piroklastik, aliran piroklastik, dan aliran lava. Daerah yang berpotensi terancam jatuhan piroklastik dapat tersebar di sekeliling G. Agung tergantung pada arah angin. 3. Dengan kondisi aktivitas seperti saat ini maka jika terjadi letusan, potensi bahayanya diperkirakan utamanya masih berada di area tubuh G. Agung yang berada di lereng Utara, Tenggara, dan Selatan G. Agung. 4. Ancaman bahaya secara langsung berada di daerah utara G. Agung terutama di daerah aliran sungai Tukad Tulamben, Tukad Daya, Tukad Celagi yang berhulu di area bukaan kawah, Sungai Tukad Bumbung di Tenggara, Pati, Tukad Panglan, dan Tukad Jabah di Selatan G. Agung berpotensi terhadap bahaya aliran piroklastik dan lahar. Jika erupsi efusif berupa aliran lava G. Agung. (terlampir di Gambar 3: Peta Kawasan Rawan Bencana G. Agung) V. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka terhitung mulai tanggal 14 September 2017 pukul WITA tingkat aktivitas G. Agung dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada). VI. Rekomendasi 1. Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah G. Agung dan di seluruh area di dalam radius 3 km dari kawah puncak G. Agung atau pada elevasi 1500 m dari permukaan laut.
8
9 Gambar 1. Visual G. Agung pada tanggal 1 Juli 2017 dan 13 September 2017 Visual tanggal 1 Juli 2017 Visual tanggal 13 September 2017
10 Gambar 2. Grafik Kegempaan G. Agung dan RSAM Tanggal 1 Juli 13 September 2017
11
12 Gambar 3. Titik Panas G. Agung yang Terekam Sensor MODIS hingga 13 September 2017
13 3 km : Area terlarang untuk beraktivitas, pendakian, perkemahan,dll
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG 40122 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 TELEPON: 022-7215297/021-5228371 FAKSIMILE:
Lebih terperinciKEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 1 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 9 JAKARTA 195 Telepon: -713, 5,1-5371 Faksimile: -71, 1-537 E-mail:
Lebih terperinciII. PENGAMATAN 2.1. VISUAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 4122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 1295 Telepon: 22-7212834, 5228424, 21-5228371
Lebih terperinci24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciBersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciBersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciTelepon: , , Faksimili: ,
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424,021-5228371
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424,021-5228371
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009
BERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009 Kushendratno Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Selama periode Mei Agustus 2009 terdapat 4 gunungapi berstatus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Geologi Gunungapi Soputan Geomorfologi Gunungapi Soputan dan sekitarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga satuan morfologi (Gambar 2.1) yaitu : 1. Satuan Morfologi Tubuh Gunungapi,
Lebih terperinci4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur
4.12. G. ROKATENDA, Nusa Tenggara Timur Puncak G. Rokatenda dilihat dari laut arah selatan P. Palue (Agustus 2008) KETERANGAN UMUM Nama : G. Rokatenda Nama Kawah : Ada dua buah kawah dan tiga buah kubah
Lebih terperinciEVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 2008
EVALUASI SEISMIK DAN VISUAL KEGIATAN VULKANIK G. EGON, APRIL 28 KRISTIANTO, AGUS BUDIANTO Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Letusan G. Egon
Lebih terperinci7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara
7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara G. Kie Besi dilihat dari arah utara, 2009 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Wakiong Nama Kawah : Lokasi a. Geografi b. : 0 o 19' LU dan 127 o 24 BT Administrasi : Pulau Makian,
Lebih terperinciERUPSI G. SOPUTAN 2007
ERUPSI G. SOPUTAN 2007 AGUS SOLIHIN 1 dan AHMAD BASUKI 2 1 ) Penyelidik Bumi Muda di Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi 2 ) Penganalisis Seismik di Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi
Lebih terperinci7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara
7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara G. Ibu dilihat dari Kampung Duono, 2008 KETERANGAN UMUM Lokasi a. Geografi b. Adminstrasi : : 1 29' LS dan 127 38' BT Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Prop.
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008
BERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008 ESTU KRISWATI Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pada periode April Juni 2008, tiga gunungapi yang sebelumnya
Lebih terperinci4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur
4.15. G. LEWOTOBI PEREMPUAN, Nusa Tenggara Timur G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi : Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi : Strato dengan kubah lava Lokasi
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008
BERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008 ESTU KRISWATI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Selama Januari - Maret 2008 terdapat 2 gunungapi berstatus Siaga (level 3) dan 11
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371
Lebih terperinciKORELASI PARAMETER SUHU AIR PANAS, KEGEMPAAN, DAN DEFORMASI LETUSAN G. SLAMET APRIL - MEI 2009
KORELASI PARAMETER SUHU AIR PANAS, KEGEMPAAN, DAN DEFORMASI LETUSAN G. SLAMET APRIL - MEI 009 Estu KRISWATI dan Oktory PRAMBADA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Jalan Diponegoro
Lebih terperinciAKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 2007
AKTIVITAS GUNUNGAPI SEMERU PADA NOVEMBER 27 UMAR ROSADI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Pada bulan Oktober akhir hingga November 27 terjadi perubahan aktivitas vulkanik G. Semeru. Jumlah
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
44 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Metoda Pembacaan Rekaman Gelombang gempa Metode geofisika yang digunakan adalah metode pembacaan rekaman gelombang gempa. Metode ini merupakaan pembacaan dari alat yang
Lebih terperinciPEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008
PEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008 KRISTIANTO, HANIK HUMAIDA, KUSHENDRATNO, SAPARI DWIYONO Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Jl. Diponegoro No. 57 Bandung, 40122 Sari
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371
Lebih terperinci1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM KETERANGAN UMUM Nama Lain : Puet Sague, Puet Sagu atau Ampat Sagi Lokasi a. Geografi Puncak b. Administrasi : : 4 55,5 Lintang Utara dan 96 20 Bujur Timur Kabupaten
Lebih terperinciG. TALANG, SUMATERA BARAT
G. TALANG, SUMATERA BARAT KETERANGAN UMUM Nama Lain Nama Kawah : Talang, Salasi, Sulasih : Danau Talang dan Danau Kecil Lokasi a. Geografi Puncak b. Administrasi : : 58'42" LS dan 1 4'46"BT Kecamatan Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan wilayah dengan kondisi geologi yang menarik, karena gugusan kepulauannya diapit oleh tiga lempeng tektonik besar (Triple Junction) yaitu lempeng
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI Indonesia adalah negara
Lebih terperinci4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur
4.10. G. IYA, Nusa Tenggara Timur G. Iya KETERANGAN UMUM Nama : G. Iya Nama Lain : Endeh Api Nama Kawah : Kawah 1 dan Kawah 2 Tipe Gunungapi : Strato Lokasi Geografis : 8 03.5' LS dan 121 38'BT Lokasi
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 27 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinci6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara
6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Tonkoko Nama Kawah : - Lokasi Ketinggian Kota Terdekat Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Administratif: termasuk Desa Makewide, Kecamatan
Lebih terperinciBERITA GUNUNGAPI JANUARI APRIL 2009
BERITA GUNUNGAPI JANUARI APRIL 2009 Novianti INDRASTUTI Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Selama periode Januari April 2009 terdapat 4 gunungapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif yang ada di Indonesia, yaitu berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar, Provinsi
Lebih terperinciNomor : 432l45lBGL.Yl2014 Sifat I. PENDAHULUAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUIMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5 22A424, O21 s228371
Lebih terperinciRingkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014
\ 1 A. TATANAN TEKTONIK INDONESIA MITIGASI BENCANA GEOLOGI Secara geologi, Indonesia diapit oleh dua lempeng aktif, yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik yang subduksinya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana geologi yang sangat besar, fakta bahwa besarnya potensi bencana geologi di Indonesia dapat dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang sangat rentan akan bencana, diantaranya bencana letusan gunungapi, tsunami, gempa bumi dan sebagainya. Bencana tidak
Lebih terperinci5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku
5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku G. Lawarkawra di P. Nila, dilihat dari arah utara, 1976 KETERANGAN UMUM Nama Lain : Kokon atau Lina Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif : : 6 o 44' Lintang
Lebih terperinci4.13. G. EGON, Nusa Tenggara Timur
4.13. G. EGON, Nusa Tenggara Timur G. Egon, NTT KETERANGAN UMUM Nama Lain : Namang Kawah : Kawah di bagian puncaknya, berukuran 525 m x 425 m, dengan kedalaman antara 47,5 m - 195 m, tebing yang tinggi
Lebih terperinciLAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI
BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH III Jl. Raya Tuban, Kuta, Bali 80361 Website : bbmkg3@bmkg.go.id Fax : (0361) 757975 Telp : (0361) 751122 LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS
Lebih terperinci4.14. G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, Nusa Tenggara Timur
4.14. G. LEWOTOBI LAKI-LAKI, Nusa Tenggara Timur G. Lewotobi Laki-laki (kiri) dan Perempuan (kanan) KETERANGAN UMUM Nama Lain : Lobetobi, Lewotobi, Lowetobi Lokasi a. Geografi Puncak b. Administratif :
Lebih terperinciStudi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)
Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru) Disusun oleh: Anita Megawati 3307 100 082 Dosen Pembimbing: Ir. Eddy S. Soedjono.,Dipl.SE.,MSc.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pada daerah pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan jenis gunungapi tipe strato dengan ketinggian 2.980 mdpal. Gunungapi ini merupakan salah satu gunungapi yang masih aktif di Indonesia. Aktivitas
Lebih terperinciLAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI
BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH III Jl. Raya Tuban, Kuta, Bali 80361 Website : bbmkg3@bmkg.go.id Fax : (0361) 757975 Telp : (0361) 751122 LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS
Lebih terperinci: Piek Van Bali, Piek of Bali, Agung, Gunung Api. Kab. Karangasem, Pulau Bali. Ketinggian : 3014 m di atas muka laut setelah letusan 1963
4.2. G. AGUNG, Bali KETERANGAN UMUM Nama Lain : Piek Van Bali, Piek of Bali, Agung, Gunung Api Lokasi a. Geografi Puncak : 08 20' 30 Lintang Selatan dan 115 30' 30 Bujur Timur b. Administratif : Kab. Karangasem,
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK i UCAPAN TERIMA KASIH ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di ring of fire (Rokhis, 2014). Hal ini berpengaruh terhadap aspek geografis, geologis dan klimatologis. Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI UPDATE TANGGAL 28 SEPTEMBER 2017
LAPORAN INFORMASI MKG TERKAIT AKTIFITAS GUNUNG AGUNG, PROVINSI BALI UPDATE TANGGAL 28 SEPTEMBER 2017 STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI DENPASAR Gedung GOI Lt. II Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (80361)
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 24 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424, 021-5228371
Lebih terperinci4.7 G. INIELIKA, Nusa Tenggara Timur
4.7 G. INIELIKA, Nusa Tenggara Timur Komplek G. Inie Lika dengan latar depan Kota Bajawa (sumber PVMBG) KETERANGAN UMUM Nama Lain Tipe Gunungapi Nama Kawah : Inielika, Koek Peak : Strato : Wolo Inielika;
Lebih terperinci4.20. G. BATUTARA, Nusa Tenggara Timur
4.20. G. BATUTARA, Nusa Tenggara Timur KETERANGAN UMUM Nama Lain : Pulu Komba, Pulu Kambing II, Pulu Betah Nama Kawah Tipe Gunungapi Lokasi Geografis Lokasi Administrasi : Batutara terletak di pulau berbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui garis astronomis 93⁰BT-141 0 BT dan 6 0 LU-11 0 LS. Dengan morfologi yang beragam dari
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 25 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lokasi Objek Penelitian Berdasarkan bentuk morfologinya, puncak Gunung Lokon berdampingan dengan puncak Gunung Empung dengan jarak antara keduanya 2,3 km, sehingga merupakan
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai suatu negara kepulauan yang mempunyai banyak sekali gunungapi yang berderet sepanjang 7000 kilometer, mulai dari Sumatera, Jawa,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2014 KEMENPERA. Bencana Alam. Mitigasi. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 31 Mei 2009
P BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah gunung berapi yang masih aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KARANGETANG, KABUPATEN SITARO, SULAWESI UTARA
MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI KARANGETANG, KABUPATEN SITARO, SULAWESI UTARA Nia HAERANI, dkk. Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Erupsi
Lebih terperinci7.2. G. GAMKONORA, Halmahera - Maluku Utara
7.2. G. GAMKONORA, Halmahera - Maluku Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain : Gamkunora, Gammacanore Nama Kawah : Kawah A, B, C, dan D. Lokasi a. Geografi b. Administrasi : : 1º 22 30" LU dan 127º 3' 00" Kab.
Lebih terperinciDANAU SEGARA ANAK. Gambar 1. Lokasi Danau Segara Anak di Pulau Lombok. Gambar 2. Panorama Danau Segara Anak Rinjani dengan kerucut Gunung Barujari.
DANAU SEGARA ANAK Danau Segara Anak adalah danau kawah (crater lake) Gunung Rinjani yang berada di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan non alam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas vulkanisme dapat mengakibatkan bentuk bencana alam yang menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara (Hariyanto, 1999:14) mengemukakan
Lebih terperinciPemahaman Masyarakat Pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Ijen, Jawa Timur (Imam Santosa)
PEMAHAMAN MASYARAKAT PADA PETA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI IJEN, JAWA TIMUR Imam Santosa Bidang Evaluasi Potensi Bencana Sari Gunungapi Ijen merupakan gunungapi tipe A di Jawa Timur yang sangat aktif.
Lebih terperinci4.8. G. INIE RIE, Nusa Tenggara Timur
4.8. G. INIE RIE, Nusa Tenggara Timur KETERANGAN UMUM Morfologi puncak G. Inerie (sumber PVMBG) Nama Lain Tipe Gunungapi : Ineri, Rokkapiek : Strato dengan bentuk kerucut sempurna Lokasi Geografis Administratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta merupakan gunung paling aktif di dunia. Gunung Merapi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Gunung Merapi yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan gunung paling aktif di dunia. Gunung Merapi memiliki interval waktu erupsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu Negara yang rawan bencana karena berada dipertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo Australia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Kamis, 01 Januari 2009 Pada Hari
Lebih terperinciBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 020 Indonesia Telepon : (02) 345 8400 Fax : (02) 345 8500 LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 30 Januari 2009 Pada hari
Lebih terperinci6.1. G. COLO (P. Una-una), Sulawesi Tengah
6.1. G. COLO (P. Una-una), Sulawesi Tengah (a) (b) Erupsi G. Colo 1983 (a), Lapangan fumarola, di selatan danau kawah G. Colo (b) KETERANGAN UMUM Nama : G. Colo Nama Lain : - Lokasi Geografi Administratif
Lebih terperinciJenis Bahaya Geologi
Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan. akibat pertumbukan lempeng-lempeng tersebut (Gambar 2).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan peta jalur lempeng dunia, wilayah Indonesia terletak pada pertemuan lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Hindia-australia dan Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan kepulauan Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng bumi dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan curah hujan yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gunung api tidak dijumpai di semua tempat. Indonesia terletak pada pertemuan tiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk dari erupsi magma. Gunung api tidak
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinci6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara
6.5. GUNUNGAPI MAHAWU, Sulawesi Utara KETERANGAN UMUM Nama Lain Nama Kawah Lokasi Ketinggian Tipe Gunungapi Pos Pengamatan Gunungapi : Mahawoe, Roemengas : Mahawu, Wagio, Mawuas : Kota Tomohon, Sulawesi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung merapi cukup banyak yang tersebar di seluruh penjuru nusantara meliputi Sumatera, Jawa, dan Irian Jaya. Di Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.1 Peta sebaran gunungapi aktif di Indonesia (dokumen USGS).
xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki gunungapi terbanyak di dunia yaitu berkisar 129 gunungapi aktif (Gambar 1.1) atau sekitar 15 % dari seluruh gunungapi yang ada di bumi. Meskipun
Lebih terperinciPeristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan
Lebih terperinciLAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Senin, 27 April 2009
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN
Lebih terperinciPENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009
PENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009 Ahmad BASUKI., dkk. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Terjadinya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyaknya parameter dan banyaknya jenis mekanisme sumber yang belum diketahui secara pasti, dimana parameter tersebut ikut mempengaruhi pola erupsi dan waktu erupsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merapi ditingkatkan dari normal menjadi waspada, dan selanjutnya di tingkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Menurut Gema Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2011:14), Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia. Erupsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Menurut Schieferdecker (1959) maar adalah suatu cekungan yang umumnya terisi air, berdiameter mencapai 2 km, dan dikelilingi oleh endapan hasil letusannya.
Lebih terperinci4.11. G. KELIMUTU, Nusa Tenggara Timur
4.11. G. KELIMUTU, Nusa Tenggara Timur KETERANGAN UMUM G. Kelimutu Nama Nama Lain Nama Kawah Tipe Gunungapi Lokasi Geografis Lokasi Administratif Ketinggian Kota Terdekat : Kelimutu : Keli Mutu, Kawah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lokasi Penelitian Secara geografis, kabupaten Ngada terletak di antara 120 48 36 BT - 121 11 7 BT dan 8 20 32 LS - 8 57 25 LS. Dengan batas wilayah Utara adalah Laut Flores,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
52 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Distribusi Hiposenter Gempa dan Mekanisme Vulkanik Pada persebaran hiposenter Gunung Sinabung (gambar 31), persebaran hiposenter untuk gempa vulkanik sangat terlihat adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Kekayaan dari flora dan faunanya, serta kekayaan dari hasil tambangnya. Hamparan bumi Indonesia
Lebih terperinci