PRONOMINA BAHASA MINANGKABAU DI KENAGARIAN LADANG PANJANG KECAMATAN TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN: KAJIANSTRUKTUR Yenti 1, Elvina A. Saibi 2, Iman Laili 2 1 Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail : Yenti.lusy@gmail.com 2 Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract Pronoun is words that used to refers other noun. In form pronoun consist of personal pronoun, demonstrative pronoun, and interrogative pronoun. This research discuss about personal pronoun, directional pronoun, location pronoun in Minangkabau language in Kanagarian Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. In analyzing pronoun form in Minangkabau language in Kanagarian Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman writer used Alwi theory. In this research the writer used descriptive method. To collect the data the writer used observation method with observing and involving technique, note taking technique, and record technique. In analyzing data writer use observing involving technique, free observing involving technique, note taking technique, and recording technique. Next the writer used substitution technique and mutation technique. This research found (1) first singular personal pronoun such as: aren/ren, aden/den, urang/rang, and awak/wak, first plural personal pronoun is awak, (2) second singular personal pronoun sunh as; kau/ku, and bang/ang, and second plural personal pronoun is kalian, (3) third singular personal pronoun such as; bee/e, inyo/nyo, wee/e, dan nye. Demonstrative pronoun consists of; (1) general demonstrative pronoun, (2) place demonstrative pronoun, and (3) point demonstrative pronoun. Kata Kunci: personal pronoun, demonstrative pronoun Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat. Bahasa dibedakan atas bahasa nasional dan bahasa daerah, bahasa nasional di Negara Republik Indonesia adalah bahasa Indonesia. Menurut Chaer (1998:2) bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara di tengah-tengah berbagai macam bahasa daerah. Berbeda dengan bahasa nasional, bahasa daerah adalah bahasa yang selalu dipakai untuk berkomunikasi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sebagai lambang identitas daerah. Sebagian Page 1
besar masyarakat Indonesia menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pertama sebelum bahasa Indonesia atau bahasa kedua yang dipelajarinya. Oleh sebab itu, bahasa daerah harus dilestarikan, dikembangkan, supaya tidak punah, dan agar bahasa daerah dalam masyarakat tetap ada. Menurut Ayub, dkk. (1993:13) bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa daerah yang hidup dan berkembang di kawasan negara Republik Indonesia. Bahasa Minangkabau termasuk salah satu dari sepuluh besar bahasa-bahasa daerah. Menurut Alwi, dkk. (2003:249) pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain. Jika dilihat dari segi fungsinya, dapat dikatakan bahwa pronomina menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina, seperti subjek, dan objek. Ada tiga macam pronomina yang dalam bahasa Indonesia, yakni, (1) pronimina persona a. pronomina persona pertama tunggal yaitu aden/den, aren/ren, urang/rang dan awak/wak saya dan pronomina persona pertama jamak yaitu kami kami dan awak kita b. pronomina persona kedua tunggal yaitu kau/ku, bang/ang, dan paja o/ko kamu dan pronomina persona kedua jamak yaitu kalian kalian c. pronomina persona ketiga tunggal yaitu inyo/nyo, bee/e, nye, dan wee dia dan pronomina persona ketiga jamak paja-paja dan urang-urang mereka (2) pronomina penunjuk a. pronomina penunjuk umum yaitu ikio/ko dan k o a ini dan itu/tu,dan itu a itu b. pronomina penunjuk tempat yaitu mari, tantang ko, dan dakek ko sini dan kikin, tantang tu a, dan kasinan na situ c. pronomina penunjuk ihwal yaitu cando ko, mode ko, dan bantuak ko begini dan cando tu, mode tu, dan bantuak tu begitu. Untuk lebih jelasnya contoh pronomina dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman dapat dilihat berikut ini. (1) Inyau roh urang ka urang miang ndak e! malas rasanya saya terus! Page 2
Kok saya saja terus! (2) Apo nan dibali e dek paja o ndak lamak iko roh! Apa yang kamu beli, ini tidak enak! Kamu beli apa, ini tidak enak! (3) Pailah caliak buah jaguang ka sinan na, ado ndak nan masak e! Pergilah lihat buah jaguang ke sana ada tidak yang masak! Pergilah kesana, lihat buah jagung mungkin ada yang masak! Dari contoh (1, 2, 3) terlihat keunikan pronomina dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti pronomina dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Sudaryanto (1992:62) metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang sacara empiris hidup pada penuturpenuturnya, sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan sifatnya seperti potret: paparan seperti adanya. Maksudnya dalam hal ini penyajian data yang dideskripsikan tidak terlihat benar salahnya. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto (1993:133) metode simak merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Selanjutnya, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah teknik simak libat cakap. Teknik simak libat cakap dilakukan pertama-tama dengan berpartisipasi sambil menyimak dalam pembicaraan (Sudaryanto, 1993:133). Jadi peneliti terlibat aktif dalam pembicaraan. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam dilakukan tanpa sepengetahuan informan dengan menggunakan tape recorder dan handphone. Teknik catat dilakukan Page 3
langsung ketika teknik rekam selesai dilakukan (Sudaryanto, 1993:135). Metode yang digunakan untuk menganalisis data ialah metode agih. Menurut Sudaryanto (1993:15) metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data ialah teknik ganti dan teknik balik. Menurut Sudaryanto (1993:37) teknik ganti dilaksanakan dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan unsur tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan. Unsur yang diganti merupakan unsur pokok. Satuan lingual yang berunsurkan ABCD akan menjadi ABSD, ABCS, atau SBCD. Dalam penerapannya teknik ganti dapat dijelaskan melalui data berikut. (4) Aden pai kumah etek A B C cako! D Saya pergi ke rumah bibi tadi! Saya pergi ke rumah bibi tadi! Pronomina aden saya pada data (4) dapat diganti dengan pronomina lain berupa paja-paja tu mereka dengan tidak mengubah arti kalimat seperti dalam kalimat (4a) berikut. (4a) Paja-paja pai kumah etek E B C cako! D Mereka pergi ke rumah bibi tadi! Mereka pergi ke rumah bibi tadi!. Demikian pula bentuk (5) berikut dapat diterima sebagai hasil penggantian unsur aden dari kalimat (5a). (5) Ani basuo dengan aden A B C tadin! D Ani bertemu dengan saya tadi! Ani bertemu dengan saya tadi! (5a) Ani basuo dengan paja-pajatu A B E tadin! D Ani bertemu dengan mereka tadi! Tadi Ani bertemu dengan mereka! Page 4
Berbeda dengan teknik sebelumnya, teknik balik adalah membalikkan unsur satuan lingual yang ada tanpa mengubah jumlah serta wujudnya (Sudaryanto, 1993:72). Satuan lingual yang berunsurkan ABCD akan menjadi ACDB, BCDA, atau DABC. Teknik balik dalam penelitian ini dapat dilihat pada data berikut. (6) Wee teh nan maambiak baju den A B C tadin! D Dialah yang mengambil baju saya tadi! Dialah yang mengambil baju saya tadi! Pronomina wee dia pada data (6) yang berada di awal kalimat yang mengacu pada orang kedua tunggal dapat dibalik posisinya sehingga pronomina wee dia berada di tengah kalimat seperti pada data (6a), dan menempati posisi akhir kalimat pada data (6b) berikut. (6a) Nan maambiak baju den B C wee teh tadin! A D Yang mengambil baju saya dia lah tadi! Yang mengambil baju saya dia tadi! (6b) Nan maambiak baju den tadin, B C D wee teh! A Yang mengambil baju saya tadi, dia! Yang mengambil baju saya tadi, dia! Pada data di atas, menunjukkan bahwa kalimat tersebut tidak berubah maknannya meski dibalik posisinya. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini berupa bentuk pronomina persona yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau di kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah (1) pronomina persona a. pronomina persona pertama tunggal, yaitu aden/den, aren/ren, urang/rang dan awak/wak saya dan pronomina persona pertama jamak, yaitu kami kami dan awak kita b. pronomina persona kedua tunggal, yaitu kau/ku, bang/ang, dan paja o/ko kamu dan pronomina persona kedua Page 5
jamak, yaitu kalian kalian c. pronomina persona ketiga tunggal, yaitu inyo/nyo, bee/e, nye, dan wee dia dan pronomina persona ketiga jamak, yaitu paja-paja dan urangurang mereka (2) pronomina penunjuk a. pronomina penunjuk umum, yaitu ikio/ko dan k o a ini dan itu/tu,dan itu a itu b. pronomina penunjuk tempat, yaitu mari, tantang ko, dan dakek ko sini dan kikin, tantang tu a, dan kasinan na situ c. pronomina penunjuk ihwal, yaitu cando ko, mode ko, dan bantuak ko begini dan cando tu, mode tu, dan bantuak tu begitu. 1. Pronomina Persona Pronomina persona yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang adalah pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. 1.1 Pronomina Persona Pertama Pronomina persona pertama terbagi atas pronomina persona pertama tunggal dan pronomina persona pertama jamak. a. Pronomina Persona Pertama Tunggal Pronomina persona pertama yang berbentuk tunggal yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman sangat bervariasi, yaitu aden/den, aren/ren, urang/rang, dan awak/wak saya. Hal ini dapat dilihat pada data berikut. (7) Aden/den maleh mandi gaso Aren/ren e leh! *URang/Rang Awak/wak Saya malas mandi rasanya! Saya rasanya, malas mandi! Pada data (7) pronomina persona pertama aden/den saya dapat diganti dengan pronomina ren, dan awak/wak. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga pronomina persona pertama tersebut dapat saling menggantikan di dalam kalimat tersebut tanpa mengubah arti kalimatnya. Dalam hal ini bentuk utuh aren dan urang/rang tidak dapat dipakai pada data (7). Jika digunakan bentuk tersebut kalimatnya menjadi Page 6
tidak berterima. Akan tetapi, jika posisi pronomina persona pertama pada data (7) tersebut dibalik, kalimatnya menjadi (7a) berikut. Untuk lebih jelasnya, perhatikan data (7a) berikut. (7a) Maleh aden/den mandi gaso e aren/ren leh! *urang Rang *awak wak Malas saya mandi rasanya! Rasanya saya malas sekali mandi b. Pronomina Persona Pertama Jamak Pronomina persona pertama jamak yang di temukan di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari, yaitu kami kami dan awak kita. Hal ini dapat dilihat pada data berikut. (15) Kami maambiak sawit ari Satu patang leh! Kami panen sawit hari Sabtu kemaren! Kami panen sawit hari Sabtu kemaren! Pemakaian pronomina persona pertama jamak kami kami pada data (15) tidak dapat digantikan dengan pronomina persona jamak awak kita. Jika digunakan bentuk tersebut, kalimat tersebut tidak berterima karena pronomina persona pertama jamak kami kami termasuk pronomina persona yang bersifat eksklusif, sedangkan pronomina persona pertama jamak awak kita termasuk pronomina persona yang bersifat inklusif. perhatikan data (15a) di bawah ini. (15a) * Awak maambiak sawit ari satu patang leh! Kita panen sawit hari sabtu kemaren! Kita panen sawit hari sabtu kemaren! 1.2 Pronomina Persona Kedua Pronomina persona kedua terbagi atas pronomina persona kedua tunggal dan pronomina persona kedua jamak. a. Pronomina Persona Kedua Tunggal Pronomina persona kedua berbentuk tunggal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, adalah paja o/ko, kau/ku, dan baang/ang Page 7
kamu. Ketiga bentuk tersebut digunakan untuk mengacu pada orang yang diajak berbicara. Untuk lebih jelasnya simak data di bawah ini. (18)Paja o/ko ntah ndak manga-manga *Kau/ku yo leh sinan na Baang/ang duduak a! Kamu tidak bias diam, sanalah duduknya! Kamu tidak bisa diam, sanalah duduknya! b. Pronomina Persona Kedua Jamak Pronomina persona kedua jamak yang ditemukan di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari adalah kalian kalian, perhatikan data (25). (25) Kalian bisuak pai ka sawah sado e! Kalian besok pergi ke sawah semmuanya! Kalian besok pergi ke sawah semuanya! Selain menempati posisi awal kalimat, pronomina persona kedua jamak kalian kalian juga dapat menempati posisi tengah kalimat seperti data (25a), tetapi tidak dapat menempati posisi akhir kalimat seperti (25b). (25a) Bisuak kalian pai ka sawah sado e! Besok kalian pergi ke sawah semuanya! Besok kalian pergi ke sawah semuanya! (25b)* Bisuak pai ka sawah sado e kalian! Besok pergi ke sawah semuanya kalian! Besok pergi ke sawah semuanya kalian! 1.3 Pronomina Persona Ketiga Pronomina persona ketiga terbagi atas pronomina ketiga tunggal dan pronomina persona ketiga jamak. a. Pronomina Persona Ketiga Tunggal Pronomina persona ketiga yang berbentuk tunggal yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah inyo/nyo, bee/e, nye, dan wee dia untuk lebih jelasnya, pemakaiannya dalam kalimat dapat diperhatikan di bawah ini. (26) Lah pandai bee/e bajalan inyo/nyo surang e wee sene yo! *nye Page 8
Sudah bisa dia berjalan sendiri rupanya ya! Dia sudah bisa berjalan sendiri rupanya! Pada data (26) pronomina persona ketiga bee/e dia dapat diganti dengan pronomina lain, yaitu inyo/nyo, dan wee dia. Hal ini menunjukkan kelima pronomina persona ketiga tersebut dapat saling menggantikan dalam kalimat (26) tanpa mengubah arti kalimatnya. Pronomina persona ketiga paja tu dan paja nun dia ditujukan untuk orang yang usianya lebih kecil dari pembicara. Selain itu, pronomina persona ketiga bee, inyo/nyo, wee, dan nye dia ditujukan untuk kalangan orang dewasa atau seusia dengan pembicara atau lebih tua dari pembicara. Pronomina persona tersebut dapat dipakai untuk laki-laki dan perempuan. b. Pronomina Persona Ketiga Jamak Pronomina persona ketiga jamak yang terdapat di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari berbentuk kata ulang adalah paja-paja dan urang-urang mereka. Untuk lebih jelasnya perhatikan data berikut. (33) Paja-paja tempo sikola saminggu ko! Mereka libur sekolah satu minggu ini! Mereka libur sekolah satu minggu ini! Pronomina persona ketiga jamak pajapaja mereka merupakan bentuk pronomina pengulangan yang digunakan oleh orang dewasa atau orang tua kepada anaknya atau kepada orang yang lebih muda. Selain menempati posisi awal kalimat, pronomina persona ketiga jamak pajapaja mereka dapat pula menempati posisi tengah dan akhir kalimat. Seperti pada data (33a) dan (33b) berikut. (33a) Tempo sikola paja-paja saminggu ko! Libur sekolah mereka satu minggu ini! Libur sekolah mereka satu minggu ini! (33b) Tempo sikola saminggu ko, paja-paja! Libur sekolah satu minggu ini, mereka! Libur sekolah satu minggu ini, mereka! Page 9
2 Pronomina Penunjuk Umum Pronomina penunjuk umum yang ditemukan di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah iko/ko dan ko a ini, dan itu/tu, nun dan itu a, itu. Apabila dekat dengan pembicara digunakan kata tunjuk siko a, mari,, dakek ko a, dan tantang ko a, yang sama-sama berarti sini. Jika jaraknya jauh dari pembicara, digunakan kata tunjuk sinan na, di sinan dan situ a sana, serta apo anu apabila pembicara lupa atau ragu dan tidak dapat mengingat kata apa yang harus dipakai. Untuk lebih jelasnya simak data berikut ini. (35) iko/ko baju nan lah basasah tadin, ko a ampaian lah leh! Ini baju yang sudah dicuci tadi, jemur lah lagi! Ini baju yang sudah dicuci tadi, jemur lah lagi! Pada contoh (35) pronomina penunjuk iko/ko ini dapat diganti dengan pronomina penunjuk ko a. Pronomina penunjuk iko/ko lebih sering digunakan masyarakat di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman. Di samping itu, pronomina penunjuk iko/ko, dan ko a ini pada data (35) dapat pula menempati posisi tengah kalimat, seperti pada data (35a) berikut. (35a) Baju nan lah basasah tadin iko *koa ampaian lah leh! Baju yang sudah di cuci tadi ini, jemur lah lagi! Baju yang sudah di cuci tadi ini, jemurlah lagi! 3 Pronomina Penunjuk Tempat Pronomina penunjuk tempat yang terdapat dalam bahasa Minangkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah mari, siko a, dan dakek ko sini yang digunakan untuk menunjuk tempat yang dekat dengan pembicara. Selain itu, kata tunjuk kikin, situ a, tantang tu a dan ka sinan na situ digunakan untuk menunjuk tempat yang agah jauh dari pembicara. Kemudian, kata tunjuk di sinan/sinan yang berarti sana menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara. Page 10
Selain itu, kata tunjuk kikin, situ a, tantang tu a dan ka sinan na situ digunakan untuk menunjuk tempat yang agah jauh dari pembicara. Kemudian, kata tunjuk di sinan/sinan yang berarti sana menunjukkan tempat yang jauh dari pembicara. Untuk menunjuk suatu lokasi terdapat beberapa kata yang digunakan pembicara. Pronomina penunjuk tempat tersebut dapat saling menggantikan tanpa mengubah arti kalimat meski dibalik posisinya, seperti data berikut. (41) Siko latakan cubadak nun Tantang ko di bulakang umah! Dakek ko Sini letakkan nangka tu di belakang rumah! Sini letakkan nangka tu di belakang rumah! Pada data (41) pronomina penunjuk siko sini dapat saling menggantikan dengan tantang ko, dan dakek ko sini dengan tidak mengubah arti kalimat. Di antara ketiga kata tunjuk tersebut, kata tunjuk siko sini lebih sering digunakan masyarakat di Kenagarian Ladang Panjang kecamatan Tigo Nagari Kabupaten pasaman. Selain menempati posisi awal kalimat seperti pada data (41) di atas, pronomina penunjuk siko sini dapat pula menempati posisi tengah kalimat seperti data (41a) berikut. (41a) Latakan siko cubadak nun tantang ko di bulakang dakek ko umah! Letakkan di Sini nangka itu di belakang rumah! Letakkan di sini nangka itu di belakang rumah! 4 Pronomina Penunjuk Ihwal Pronomina penunjuk ihwal yang menunjukkan jarak yang dekat secara psikologis dengan pembicara yang ditemukan adalah cando ko, mode ko, dan bantuk ko yang berarti begini. Sementara itu, jarak psikologis yang jauh dari pembicara seperti cando tu, mode tu, dan bantuak tu yang berarti begitu. Jarak psikologis merupakan jarak yang tidak dapat dilihat secara fisik, tetapi dapat dirasakan. Semua kata penunjuk ihwal yang digunakan oleh pembicara dapat saling menggantikan dalam sebuah Page 11
kalimat. Untuk lebih jelasnya simak data berikut ini. (48) Yo ndak cando ko roh kecek mode ko e tadin! bantuak ko Ya tidak begini kata dia tadi! Ya, tidak begini katanya tadi! Pronomina penunjuk cando ko, mode ko, dan bantuak ko begini digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan yang dekat dengan pembicara. Secara psikologisnya jarak itu tidak dapat dilihat secata fisik, tetapi dapat dirasakan, seperti data berikut. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dikemukakan pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa 1. pronomina persona pertama berbentuk tunggal yang mengacu pada diri sendiri. Pronomina persona pertama berbentuk tunggal tersebut adalah aden/den, awak/wak, aren/ren, dan urang/rang saya dan pronomina persona pertama jamak kami kami dan awak kita ; 2. pronomina persona kedua berbentuk tunggal yang mengacu pada orang yang diajak bicara. Pronomina persona kedua berbentuk tunggal tersebut adalah kau/ku, baang/ang, dan paja o/ko kamu dan pronomina persona kedua jamak kalian kalian ; 3. pronomina persona ketiga berbentuk tunggal yang mengacu pada orang yang dibicarakan. Pronomina persona ketiga bentuk tunggal adalah paja tu, paja nun, inyo/nyo, bee/e, nye, dan wee, dia dan pronomina persona ketiga jamak paja-paja dan urang-urang mereka ; 4. pronomina penunjuk umum kata yang mengacu pada acuan yang dekat dengan pembicara, pada masa yang akan datang atau pada informasi yang akan disampaikan. Data yang ditemukan berupa kata ganti berbentuk tunggal, yaitu iko/ko, koa ini, dan itu/tu, nun, dan itu a itu dan apabila pembicara lupa, digunakan kata ganti apo yang berarti anu ; Page 12
5. pronomina penunjuk tempat dalam bahasa Minamgkabau di Kenagarian Ladang Panjang Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman adalah mari, tantang ko, siko a, dan dakek ko, sini yang digunakan untuk menunjuk tempat yang dekat dengan pembicara. Selain itu, kata tunjuk kikin, situ a, tantang tu a, dan kasinan na di situ digunakan untuk menunjuk tempat yang agak jauh dari pembicara; 6. pronomina penunjuk ihwal yang menunjukkan jarak yang dekat secara psikologis dengan pembicara adalah cando ko, mode ko, dan bantuk ko yang berarti begini ; jarak psikologis yang jauh dari pembicara (tidak terlihat secara fisik) adalah cando tu, mode tu, dan bantuk tu yang berarti begitu. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan tersebut disarankan bagi peneliti lain agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau masukan dalam meneliti pronomina. Selain itu, agar penelitian ini mendapatkan hasil yang baik, diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan dari sisi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka. Ayub, dkk. 1993. Tata Bahasa Minangkabau. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Chaer, Abdul. 1997. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Z, Ermila. 2011. Pronomina dalam Bahasa Minangkabau di Kenagarian Kurai, Kecamatan Suliki, Kabupaten 50 Kota: Kajian Struktur. Skripsi. Padang: Uniersitas Bung Hatta. Finoza, Lamudin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Page 13
Kridalaksana, Hartimurti. 2007. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudaryanto.1992. Metode Linguistik. Yokyakarta: Gajah Mada University Psess. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yokyakarta: Duta Wacana University Press. Page 14