Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Sistem Kontrol PID untuk Pengendali Sumbu Elevasi Gun pada Turretgun Kaliber 20 Milimeter

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID UNTUK PENGENDALI SUMBU AZIMUTH TURRET PADA TURRET-GUN KALIBER 20MM

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

ANALISA SIMULASI DAN PENENTUAN PARAMETER SISTEM PENGENDALI PID PADA PELONTAR PELURU PLASTIK DUA SUMBU PUTAR

Perancangan sistem kontrol dengan root locus (lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 12

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

BAB II DASAR TEORI. kontrol, diantaranya yaitu aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan aksi

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

DAFTAR ISI. Lembar Persetujun Lembar Pernyataan Orsinilitas Abstrak Abstract Kata Pengantar Daftar Isi

PENGENDALI POSISI MOTOR DC DENGAN PID MENGGUNAKAN METODE ROOT LOCUS

Perancangan Sistem Kontrol Posisi Miniatur Plant Crane dengan Kontrol PID Menggunakan PLC

BAB 2 LANDASAN TEORI

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

PERANCANGAN TRAINER PID ANALOG UNTUK MENGATUR KECEPATAN PUTARAN MOTOR DC

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

Perancangan Modul Pembelajaran Sistem Kontrol dengan Menggunakan Matlab dan Simulink

DESAIN PROPORTIONAL INTEGRAL DERRIVATIVE (PID) CONTROLLER PADA MODEL ARM ROBOT MANIPULATOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik

Peningkatan Repeatability Sistem Metering dengan Pengendalian Aliran Menggunakan PID

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

Pengaturan Gerakan Hover dan Roll pada Quadcopter dengan Menggunakan Metode PI Ziegler-Nichols dan PID Tyreus-Luyben

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

DISAIN KOMPENSATOR UNTUK PLANT MOTOR DC ORDE SATU

PENGATURAN POSISI MOTOR SERVO DC DENGAN METODE P, PI, DAN PID

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik

Oleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc

SIMULASI KONTROL PID UNTUK MENGATUR PUTARAN MOTOR AC

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL DENGAN APLIKASI MATLAB

Sadra Prattama NRP Dosen Pembimbing: Dr. Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT NIP

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

BAB VII METODE OPTIMASI PROSES

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan

Root Locus A. Landasan Teori Karakteristik tanggapan transient sistem loop tertutup dapat ditentukan dari lokasi pole-pole (loop tertutupnya).

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

Desain Sistem Kendali Rotary Pendulum dengan Sliding-PID

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( S A P ) STRATEGI PEMBELAJARAN. LCD dengan mata kuliah lainnya serta tujuan dari pembelajaran

DESAIN KONTROLER FUZZY UNTUK SISTEM GANTRY CRANE

BAB III METODA PENELITIAN

Desain dan Implementasi Automatic Flare Maneuver pada Proses Landing Pesawat Terbang Menggunakan Kontroler PID

Analisis Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative)

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

TUGAS AKHIR - TE

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

PEMBELAJARAN PERANCANGAN SISTEM KONTROL PID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KOMPARASI PERFORMA KENDALI ON-OFF DAN PID SEBAGAI AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR GENERATOR SINKRON DI PLTMH

BAB II LANDASAN TEORI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 555

Kesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK

Aplikasi Kendali PID Menggunakan Skema Gain Scheduling Untuk Pengendalian Suhu Cairan pada Plant Electric Water Heater

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu lingkungan tertentu. Mobile-robot tidak seperti manipulator robot yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Kestabilan Sistem dalam Penelitian ini di lakukan dengan dua Metode Yaitu:

Transkripsi:

A512 Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm Danu Wisnu, Arif Wahjudi, dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: arif_w@me.its.ac.id Abstrak Pertahanan negara merupakan segala bentuk daya dan upaya oleh warga negara, dengan tujuan untuk melindungi dan menjaga kedaulatan negara. Salah satu faktor pendukung pertahanan negara di bidang teknologi adalah sistem turret-gun. Dimensi turret-gun disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan. Semakin besar kaliber peluru maka semakin besar dimensi dan berat turret-gun, akibatnya turret-gun akan semakin sulit dikendalikan. Oleh karena itu diperlukan perancangan sistem kontrol khususnya kontrol PID yang sesuai. Langkah pertama dalam perancangan sistem kontrol adalah menentukan model matematis dari sistem turret-gun. Berikutnya adalah merancang sistem kontrol yang sesuai dengan menggunakan kontrol PID. Selanjutnya diakhiri dengan pengujian kestabilan dari sistem yang telah dikontrol tersebut. Hasil yang didapat berupa nilai gain proporsional, integral dan derivatif dari metode tuning yang dipakai untuk merancang kontrol PID dari sistem turret-gun. Nilai gain proporsional dan derivatif untuk mendapatkan respon yang memenuhi kriteria perancangan masing-masing sebesar 925,47 dan 173,83. Kata Kunci PID controller, root-locus, sistem kontrol, turret-gun, Ziegler-Nichols Motion Control (RAC) [4]. Kemudian selanjutnya dikembangkan dengan menggabungkan RAC dengan AFC yang menggunakan PID [5]. Akan tetapi, penelitian tersebut digunakan pada Remote Control Weapon System (RCWS) kaliber 12,7 mm, sehingga pada penelitian kali ini akan diterapkan pada kaliber 20 milimeter dengan sumbu Azimuth. II. PROPORTIONAL, INTEGRAL, DERIVATIVE CONTROLLER Kontrol Proportional, Integral, Derivative (PID) adalah sistem pengendali yang umum digunakan di industri maupun militer [1]-[3]. Sekitar 90% dari peralatan industri menggunakan pengendali PID karena mudah digunakan dan paling sederhana. Gambar 1 menunjukkan blok diagram kontrol PID yang umum digunakan di industri. Kontrol Proportional (P), Integral (I), dan Derivatif (D) dapat digunakan bersamaan secara paralel ataupun digunakan terpisah dengan tidak menggunakan salah satu komponen P, I atau D. P I. PENDAHULUAN ERTAHANAN negara pada dasarnya merupakan segala bentuk daya dan upaya oleh seluruh warga negara yang tinggal di negara tersebut, yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga kedaulatan negara dari segala bentuk ancaman yang datang baik dari luar maupun dari dalam. Setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib untuk ikut serta dalam usaha bela negara, seperti yang tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 30 ayat 1. Sementara itu komponen utama usaha pertahanan dan keamanan negara diatur dalam pasal 30 ayat 2, dimana TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, serta rakyat Indonesia sebagai kekuatan pendukung. Salah satu faktor pendukung usaha pertahanan negara adalah dari segi sarana dan prasarana, seperti teknologi persenjataan maupun kualitas SDM yang mumpuni. Salah satu teknologi persenjataan yang ada yaitu Turret-gun. Turret-gun adalah sistem senapan yang dapat bergerak untuk menembak target dengan pergerakan arah dan sudut yang mengikuti pergerakan target. Turret-gun otomatis karena dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control, sehingga operator dapat mengoperasikan dengan aman. Salah satu metode pengendalian yang telah digunakan adalah pengendali PID. Pengendali ini umum digunakan di dalam dunia industri karena sudah diperkenalkan terlebih dahulu. Penelitian terdahulu membandingkan PID dengan metode Accelaration Force Control (AFC) dan Resolve Gambar 1. Blok Diagram kontrol PID Persamaan nilai keluaran dari kontrol PID, dirumuskan sebagai: t d u(t) = K p e(t) + K i e(τ)dτ + K d e(t) (1) 0 dt Persamaan (1) menjelaskan bahwa nilai keluaran u(t), merupakan jumlah dari gain proportional (Kp), gain integral (Ki), dan gain derivative (Kd) yang masing-masing dipengaruhi oleh error (e) dalam selang waktu (t) tertentu. A. Proportional Control Kontrol proporsional memiliki output yang sebanding atau proporsional dengan besar sinyal kesalahan (selisih antara nilai yang diinginkan dengan nilai aktualnya, error). Setiap perubahan pada sinyal input menyebabkan sistem langsung mengeluarkan sinyal keluar sebesar konstanta pengalinya. Persamaan kontrol proporsional dirumuskan sebagai [1]:

A513 u(t) = K P e(t) (2) Kp merupakan gain proportional, e adalah error, dan u B. Integral Control Pengontrol integral berfungsi untuk menghilangkan steady-state error menjadi nol. Jika sebuah plant tidak mempunyai unsur integrator (1/s), pengontrol proposional tidak mampu menjamin output sistem akan tepat sesuai respon yang diinginkan, sehingga dibutuhkan pengontrol integral. Persamaan kontrol integral dirumuskan sebagai [1]: D 11 = 1 2 m 1R 1 2 + m 2 R 1 2 + m 2 R 1 R 2 cos (θ 2 ) 1 3 m 2R 2 2 cos 2 (θ 2 ) C 11 = ( m 2 R 1 R 2 sin(θ 2 ) θ 2) C 12 = 1 3 m 2R 2 2 sin(2θ 2 ) θ 1 Sistem turret terhubung dengan servomotor DC melalui transmisi yang berfungsi untuk mereduksi putaran yang keluar dari motor. Ilustrasi rangkaian motor, transmisi dan turret ditunjukkan pada gambar 3. t u(t) = K I e(t)dt (3) 0 Ki merupakan gain integral, e adalah error, dan u C. Derivative Control Besar output dari pengontrol derivatif memiliki sifat seperti operasi diferensial pada umumnya. Pengontrol derivatif menggunakan kecepatan perubahan sinyal kesalahan sebagai parameter pengontrol. Apabila tidak ada perubahan sinyal error, maka output dari kontrol derivatif tidak akan berubah. Persamaan kontrol derivatif dirumuskan sebagai [1]: d u(t) = K D e(t) (4) dt Kd merupakan gain derivatif, e adalah error, dan u III. MODEL SISTEM Sistem turret-gun dapat dimodelkan berdasarkan persamaan gerak dinamis sebagai berikut [4], [6]: D(θ)θ + C (θ, θ ) + G (θ) = τ (5) Parameter τ adalah torsi, D (θ) merupakan inersia sistem, C (θ, θ ) adalah vektor koriolis dan gaya sentrifugal, dan G(θ) merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada sistem. Gambar 2 merupakan penyederhanaan dari turret-gun. Gambar 3. Ilustrasi rangkaian motor, transmisi dan turret Sementara itu hubungan antara torsi motor penggerak (Tmotor), transmisi (N) dan torsi dari sistem turret (Tturret) dirumuskan sebagai: T motor x N = T turret (7) Rujukan [2] menjelaskan hubungan antara torsi yang dihasilkan motor penggerak dengan tegangan listrik yang diberikan (Ea) sebagai: T m (t) = K t(e a (t) K b θ 1(t)) R a (8) Persamaan (8) menjelaskan hubungan antara parameter konstanta torsi motor (Kt), konstanta tegangan (Kb) dan armature resistance (Ra) dalam waktu tertentu. Persamaan (6) dan (8) dimasukkan kedalam persamaan (7), menghasilkan hubungan antara tegangan listrik yang diberikan ke motor terhadap torsi yang diterima oleh sistem sebagai: θ 1 = K te a N (NK t K b +R a C 11 )θ 1 R a C 12 θ 2 R a D 11 (9) Gambar 2. Sistem turret-gun [4][6] Rujukan [4] dan [6] menjelaskan hubungan antara torsi yang dibutuhkan sistem gerak sumbu azimuth turret terhadap input berupa posisi sudut turret θ 1, kecepatan putar turret (θ 1) dan percepatan sudut turret (θ 1) serta posisi gun (θ 2) dan kecepatan putar gun (θ 2) sebagai: θ 1 = τ 1 C 11 θ 1 C 12 θ 2 D 11 (6) IV. SIMULASI KONTROL TURRET SUMBU AZIMUTH Bab ini menjelaskan metode tuning yang digunakan dan hasil simulasinya. Metode tuning yang digunakan adalah metode root-locus dan metode Ziegler-Nichols. Parameter sistem turret adalah sebagai berikut: Massa turret, m1 = 1500 kg Massa gun, m 2 = 110 kg Radius turret, R 1 = 0,5 m Panjang gun, R 2 = 2,76 m Rasio transmisi, N = 1/200 Voltage constant motor DC, K b = 7,5 V/Krpm Torque constant motor DC, K t = 0,072 Nm/A Armature resistance, R a = 0,45 ohm Kriteria perancangan sistem kontrol yang ingin diraih dalam penelitian ini adalah % overshoot maksimal 20% dan settling time dibawah 2 detik. Parameter damping ratio (ζ) diperoleh sebesar 0,456.

A514 Fungsi transfer dari sistem gerak sumbu azimuth yang telah diberikan feedback ditunjukkan pada gambar 4. Gambar 4. Blok diagram sistem gerak sumbu azimuth A. Uncompensated System Gambar 5 menunjukkan blok sistem yang belum diberikan kompensator. Input yang diberikan merupakan posisi sudut dari turret. Gambar 7. Sketsa root-locus yang belum dikompensasi. Sistem ini memiliki pole pada (-0,1986±0,1163) dan dominant pole pada (-0,1986±0,387). Dominant pole yang baru diperlukan agar dapat memenuhi kriteria perancangan. Sketsa root-locus dengan dominant pole yang baru pada koordinat (-2±3,9035) ditunjukkan pada gambar 8. Gambar 5. Blok diagram sistem dengan input 20 derajat Pengujian awal dilakukan pada input sudut sebesar 20 derajat, dengan hasil seperti pada gambar 6. Gambar 8. Sketsa root-locus yang sudah dikompensasi Gambar 6. Grafik respon sistem dengan input 20 derajat Berdasarkan gambar 6, dapat dilihat bahwa sistem turret tidak memilikin steady-state error namun memiliki settling time diatas 20 detik. Dari gambar 8 dapat dilihat bahwa adanya tambahan zero pada koordinat (-5,324,0) menyebabkan perubahan lintasan pole ketika diberikan gain, sehingga mampu mencapai dominant pole yang diinginkan. Grafik respon sistem yang telah diberikan gain compensator sebanyak 68,67 ditunjukkan pada gambar 9. B. Metode Root-locus Metode root-locus merupakan metode analisa grafis untuk menentukan besar gain compensator yang diperlukan agar respon sistem dapat memenuhi kriteria perancangan. Root-locus merupakan metode yang memanfaatkan perubahan kedudukan dari setiap akar matematis pada sistem untuk setiap perubahan yang diberikan oleh penguat (gain). Perubahan tersebut lalu diwujudkan dalam sebuah sketsa root-locus. Sketsa root-locus sistem gerak sumbu azimuth ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 9. Grafik respon sistem yang sudah dikompensasi

A515 Gambar 9 menunjukkan grafik respon sistem memiliki %overshoot sebesar 29,9, dengan settling time selama 1,84 detik. Tabel 1 merupakan perbandingan parameter antara sistem yang belum dikompensasi dengan sistem yang telah diberikan gain compensator. Plant and Compensator Dominant Poles Tabel 1 Respon sistem azimuth turret-gun metode root-locus Uncompensated PD Compensated K s 2 + 0,3971s + 0,05294 0,199 ± j0,387 K(s + 5,324) s 2 + 0,3971s + 0,05294 2 ± j3,9035 K 0,05294 68,67 ζ* 0,863 0,456 ω n * 0,23 4,386 %OS 0 29,9% Ts* 18,7 1,74 Tp * 11,8 0,571 Zero - -5,324 Steady-State Error (%) 0 0 *ω n Frekuensi natural *Ts Settling time *Tp Peak time *ζ Damping ratio PID 1,2 T L 2 L 0,5 L Nilai Ti dan Td selanjutnya dimasukkan kedalam persamaan 10 yang merupakan persamaan gain compensator dari metode tuning Ziegler-Nichols: G c (s) = K p (1 + 1 T i s + T ds) (10) Selanjutnya blok diagram sistem yang baru dapat dibentuk seperti pada gambar 11. Gambar 11. Blok diagram sistem dengan kontrol PID metode Ziegler-Nichols Grafik respon sistem yang telah ditambahkan kontrol PID dengan metode tuning Ziegler-Nichols ditunjukkan pada gambar 12. Grafik pada gambar 9 masih menunjukkan %overshoot yang masih diatas kriteria perancangan. Apabila gain compensator diperbesar menjadi 173,83, grafik respon akan menunjukkan hasil seperti pada gambar 10. Gambar 12. Grafik respon sistem dengan kontrol PID tuning Ziegler-Nichols Gambar 10. Grafik respon dengan gain compensator 173,83 Perbesaran gain compensator menjadi 173,83 menyebabkan grafik respon menunjukkan %overshoot sebesar 19,9% dan settling time selama 0,697 detik. Nilai gain proportional Kp dan gain derivatif diperoleh sebesar masing-masing 925,47 dan 173,83. C. Metode Ziegler-Nichols Metode tuning Ziegler-Nichols merupakan salah satu metode perhitungan untuk mencari nilai gain Kp, Ki dan Kd berdasarkan grafik awal respon sistem [1]. Nilai Ki dan Kd dapat ditentukan setelah nilai time integral (Ti) dan time derivative (Td) diketahui dari perumusan pada tabel 2. Tabel 2 Aturan tuning Ziegler-Nichols berdasarkan Delay Time dan Time Constant [1] Jenis Kontroler Kp Ti Td P PI T L 0,9 T L e 0 L 0,3 0 Tabel 3 merupakan perbandingan parameter antara sistem yang belum dikompensasi dengan sistem yang telah diberikan kontrol PID. Tabel 3 Respon sistem azimuth turret-gun metode tuning Ziegler-Nichols Uncompensated PID Compensated Kp 1 12,03 Ki 0 5,23 Kd 0 20,92 ζ 0,863 0,138 ωn 0,23 0,579 %OS 0 64,5% Ts 18,7 49,9 Tp 11,8 4,42 Steady state Error (%) 0 0 V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan grafik respon yang diperoleh dari gambar 9 dan 11, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tuning dari kedua metode. Metode root-locus menghasilkan respon sistem yang memiliki settling time 1,74 detik, namun masih memiliki %overshoot diatas 20%. Sementara itu metode Ziegler-Nichols menghasilkan respon sistem dengan

A516 % overshoot 64,5% dan settling time 49,9 detik. Kedua metode sama-sama tidak memiliki steady-state error. Hasil yang memenuhi kriteria perancangan diperoleh dengan menggunakan metode root-locus. Gain compensator K diperbesar hingga 173,83 dan diperoleh data berupa grafik respon yang memiliki % overshoot 19,9% dan settling time 0,697 detik DAFTAR PUSTAKA [1] Ogata, K., Modern Control Engineering, 5 th Edition, Prentice Hall, New Jersey (2010). [2] Nise, Norman S., Control System Engineering, 6 th Edition, John Wiley & Sons. Inc (2011), [3] Johnson, Michael A. dan Moradi, M.H., PID Control: New Identification and Design Methods, Springer, London (2005). [4] Nasyir, M. T., Nurhadi, H., Pramujati, B., dan Pitowarno, E. Design and Realization of an Automatic Turret Gun, IES (2014). [5] Nasyir, M. T., Aplikasi Active Force Control pada Turret-gun pada Kendaraan Tempur Darat, Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS, Surabaya (2014). [6] Musonnifah, S., Resolve Acceleration Control (RAC) dan Active Force Control (AFC) pada Sistem Turret-gun Kaliber 20 Milimeter, Jurusan Matematika FMIPA-ITS, Surabaya (2016).