4. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian. III.1 Umum

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

4 Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB

IV.1 Kualitas Air Sumur di Daerah Bandung

K I M I A A I R. A N A L I S I S K I M I A Asiditas dan Alkalinitas

Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Prosiding Matematika ISSN:

Key Words : spiral cylindrical electrode, dielectric barrier discharge, the ozone concentration, the dissolved ozone concentration, dissolved oxygen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

PENYISIHAN BESI DAN ZAT ORGANIK DARI AIR TANAH MENGGUNAKAN OZON (AOP)

2. STIRRED TANK REAKTOR (REAKSI TANGKI BERPENGADUK) Cara mengoperasikan : 1. Masukkan bahan yang akan diproses kedalam reactor. 2.

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

PENGOLAHAN LOGAM FE DAN MN DALAM AIR DENGAN METODE OZONASI (O 3 ) DAN ADSORPSI (STUDI KASUS : DANAU BEKAS TAMBANG DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG)

Konsentrasi (μg/m 3 )*** Perubahan konsentrasi (μg/m 3 )****

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

PENGARUH WAKTU REAKSI DAN SUHU PADA PROSES OZONASI TERHADAP PENURUNAN WARNA, COD DAN BOD AIR LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

Lampiran 1. Data Absorbansi dan Kurva Standar Pada Pengujian Kadar Amilosa

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 4, No. 3, Juli 2015, Hal

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Uji Pengendapan dengan Variasi Konsentrasi Koagulan dan Variasi Konsentrasi Flokulan

kimia TITRASI ASAM BASA

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan standar

Sintesis partikel Fe 0. % degradasi. Kondisi. Uji kinetika reaksi

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

LAMPIRAN A DATA HASIL PENELITIAN

METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Volume Pengembangan Roti Manis

BAB I PENDAHULUAN. limbah organik dengan proses anaerobic digestion. Proses anaerobic digestion

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

Abstrak. Kata kunci: Flotasi; Ozon; Polyaluminum chloride, Sodium Lauril Sulfat.

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Efek medan magnet pada air sadah. Konsep sistem AMT yang efektif

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat

Bab IV Hasil dan Pembahasan

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III BAHAN DAN ALAT Bahan Alat... 24

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

Bab III Metoda, Peralatan, dan Bahan

ABSTRAK. 1. Pendahuluan. Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Data perubahan parameter kualitas air

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. 1. Data Analisis Awal Bahan Baku Pembuatan Pupuk Organik Cair

Transkripsi:

8. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini disampaikan penentuan laju ozonisasi optimum atas sistem injektor ozon yang dipasang, gambaran kenaikan konsentrasi ozon terlarut di air pada variasi laju alir dengan sistem sirkulasi maupun cascade, serta penurunan konsentrasi sianida dan sisa ozon terlarut pada moda seri dan paralel untuk sistem sirkulasi dan cascade..1. Penentuan laju aliran ozonasi optimum Laju alir optimum ditentukan dengan mengamati konsentrasi ozon terlarut pada air dengan memvariasikan laju alir sesuai dengan kemampuan pompa yang digunakan, seperti di sampaikan pada table.1. dan gambar.1. Tabel.1. Variasi Laju Alir Terhadap Ozon Terlarut (Operasi Ozonator Secara Seri, ph 5) RUN Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon No. (liter/menit) (mg/l) 1 6.5.9 5.15 3.6.35.3.5..15.1.5 3 5 6 7 Konsentrasi Ozon pada Variasi Laju Alir Gambar.1. Konsentrasi Ozon Terlarut di Air Pada Variasi Laju Alir Umpan (Operasi Ozonator Secara Seri, ph 5)

9 Tabel dan grafik di atas member data kelarutan optimum didapat pada laju alir terbesar yaitu 6,5 liter/menit. Faktor lain yang berpengaruh pada ozon yang terlarut di air adalah tingkat produksi ozon pada generator ozon yang makin berkurang apabila tingkat kekeringan udara masuk berkurang dengan indikasi warna silica gel sebagai pengering udara yang telah berubah dari biru menjadi merah muda. Untuk menjaga kontinuitas jumlah ozon yang dihasilkan oleh pembangkit ozon, dilakukan beberapa kali pengeringan silica gel apabila level warna merah muda unggun silica gel pada tabung pengering udara telah mencapai separuh dari ketinggian unggun silica gel... Kenaikan Konsentrasi Ozon Terlarut Pengambilan data konsentrasi ozon terlarut di air untuk berbagai laju alir seperti pada tabel.. dan gambar.. dilakukan untuk mendapatkan gambaran konsentrasi ozon terlarut optimum pada laju alir dan moda tertentu (seri atau paralel) sebelum dan setelah adanya senyawa sianida, sehingga dapat digunakan memberi gambaran penurunan konsentrasi ozon di dalam air yang disebabkan oleh adanya senyawa sianida. Tabel.. Kelarutan Ozon di Air Pada Laju Alir 6,5 liter/menit (Operasi Sistem Cascade Ozonator Secara Seri, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon (S) menit (liter/menit) (mg/l) 6.5.36 6.5.71 6 6.5 1.7 8 6.5.98 1 6.5 1.1 1 6.5.98

3 1. Konsentrasi Ozon (mg/l) 1.8.6.. Ozon (mg/l) 6 8 1 1 Gambar.. Konsentrasi O 3 Terlarut di Air pada laju alir 6,5 liter/menit (Operasi Sistem Cascade Ozonator Secara Seri, ph 5) Kenaikan konsentrasi ozon terlarut di air pada laju alir 6,5 liter per menit ini di dapatkan besaran disekitar 1 mg/l yang merupakan kelarutan optimum seperti yang di kemukakan di literatur. Pada laju alir air liter/menit dengan rangkaian ozonator seri setelah di sirkulasi akan didapatkan data seperti pada table.3. dan gambar.3. berikut : Tabel.3. Kelarutan Ozon di Air Pada Laju Alir liter/menit (Operasi Sistem Sirkulasi Ozonator Secara Seri, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon S Kons Ozon T (liter/menit) (mg/l) (mg/l).68.39.83.1 6.69.38 8.75.8 1.66.1 1.63.33

31 Konsentrasi Ozon Terlarut (mg/l).9.8.7.6.5..3..1 Aliran Tangki 6 8 1 1 Gambar.3. Konsentrasi O 3 Terlarut di Air pada laju alir liter/menit (Operasi Sistem Sirkulasi Ozonator Secara Seri, ph 5) Tabel dan grafik diatas menunjukkan adanya selisih konsentrasi ozon terlarut di air pada aliran setelah ozonasi dan tangki sirkulasi, dimana selisihnya cenderung mengecil, dimana suatu saat beda konsentrasi ozon terlarut antara aliran dan tangki mendekati suatu nilai tertentu. Pada laju alir air 1 liter/menit dengan rangkaian ozonator paralel setelah di sirkulasi akan didapatkan data seperti table.. dan gambar.. berikut : Tabel.. Kelarutan Ozon di Air Pada Laju Alir 1 liter/menit (Operasi Sirkulasi Ozonator Secara Paralel, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon S Kons Ozon T (liter/menit) (mg/l) (mg/l) 15 1 15.5.3 3 1 15.6.56 5 1 15.68.6 6 1 15.7.6 75 1 15.75.63 9 1 15.66.59 15 1 15.7.65

3 Konsentrasi Ozon Terlarut (mg/l).8.7.6.5..3..1 Pada Aliran Pada Tangki 15 3 5 6 75 9 15 Gambar.. Konsentrasi O 3 terlarut di air pada laju alir 1 liter/menit (operasi sistem sirkulasi ozonator secara paralel, ph 5 ) Pada laju alir 1 liter/menit konsentrasi ozon terlarut pada tangki akan lebih cepat mendekati nilai konsenrasi ozon terlarut pada aliran, pada tingkat konsentrasi terlarut yang lebih besar dari pada laju alir liter/menit cukup besar, akan tetapi masih dibawah tingkat optimalnya yaitu 1 mg/l..3. Penurunan Konsentrasi Sianida setelah Ozonisasi Ozonasi air yang mengandung senyawa sianida akan menurunkan konsentrasi ion sianida terlarut pada tingkat sesuai dengan besaran konsentrasi ozon yang dapat dilarutkan di dalam air tanpa adanya senyawa sianida. Selisih antara konsentrasi ozon yang terlarut dia air pada laju alir air tertentu dengan konsentrasi ozon sisa di air yang mengandung sianida memberikan gambaran jumlah ozon yang dikonsumsi akibat reaksi dengan sianida. Tabel.5. sampai.11 dan gambar.5. sampai gambar.11. di bawah ini memberikan gambaran faktual kondisi setelah di masukkannya senyawa sianida di air, dengan volume air yang digunakan sama untuk setiap percobaan yaitu 13 liter. Air yang digunakan adalah air tanah dengan ph air awal agak asam (+ ph 5). Tiga percobaan dilakukan dengan menaikkan ph menggunakan larutan KOH sampai didapatkan ph =8 dan ph 1.

33 Tabel.5. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 5 ppm (Operasi Cascade Ozonator Secara Seri 6,5 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon Kons CN- (liter/menit) (mg/l) (mg/l) 6.5.55 3.5 6.5.6 3 6 6.5.69.5 8 6.5.6 1 6.5.55 1 1 6.5.68 1 3.5 3 Konsentrasi mg/l.5 1.5 1.5 CN- Ozon 6 8 1 1 Gambar.5. Penurunan konsentrasi CN dan sisa O 3 setelah ozonisasi ( reaktor seri dengan sistem cascade 6,5 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Pada tabel dan gambar untuk laju alir seri 6,5 liter permenit penurunan konsentrasi dari ppm ke,5 ppm dapat tercapai dalam jangka waktu lebih kuran jam, sehingga untuk menurunkan 1 ppm diperkirakan hanya akan memakan waktu 6 jam, sehingga moda ozonasi ini menjadi moda ozonasi yang paling efektif dari data yang ada.

3 Percobaan berikut rencananya dilakukan pada konsentrasi awal 1 ppm moda sirkulasi pada laju alir 6,5 liter/menit, akan tetapi karena adanya penurunan tegangan listrik maka laju alir hanya dapat mencapai liter/menit, seperti pada table.6. dan gambar.6. Tabel.6. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 1 ppm (Operasi Sirkulasi Ozonator Secara Seri liter/menit, V=13 liter, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon Kons CN- (liter/menit) (mg/l) (mg/l).7 1.3 1 6.35 9 8.3 9 1.3 8 1.3 7 1 1 Konsentrasi (mg/l) 8 6 Sianida (CN-) Ozon (O3) 6 8 1 1 Gambar.6. Penurunan konsentrasi CN dan sisa O 3 setelah ozonisasi ( reaktor seri dengan sistem sirkulasi liter/menit, V=13 liter, ph 5) Tabel dan gambar di atas menjelaskan untuk laju alir liter/menit penurunan konsentrasi sianida kurang efektif, karena pada laju alir ini ditunjukkan selisih konsentrasi ozon terlarut pada operasi tanpa sianida dan dengan sianida hanya +,3 mg/l, dan waktu

35 yang diperlukan untuk menurunkan,5 ppm sianida adalah jam. Sehingga untuk konsentrasi sianida 1 ppm diperkirakan akan membutuhkan waktu 8 jam. Tabel.7. dan gambar.7. berikut merupakan operasi lanjutan dari percobaan liter/menit yang lamban, dinaikkan menjadi paralel dengan laju 1 liter/menit. Tabel.7. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 7 ppm Operasi Sirkulasi Ozonator Secara Paralel 1 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon Kons CN- (liter/menit) (mg/l) (mg/l) 3 1 3.33 7 6 1 3.33 6 9 1 3.3 5 1 1 3.3 5 15 1 3.3 18 1 3.33 3 8 7 Konsentrasi (mg/l) 6 5 3 Sianida (CN-) Ozon (O3) 1 3 6 9 1 15 18 Gambar.7. Penurunan konsentrasi CN dan sisa O 3 setelah ozonisasi ( reaktor paralel dengan sistem sirkulasi 1 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Tabel.7 dan gambar.7. diatas pada konsentrasi awal 7 ppm sianida melanjutkan percobaan sebelumnya, juga masih belum menunjukkan unjuk kerja reaktor ozon yang optimum, penurunan ppm sianida dicapai dalam waktu 3 jam.

36 Pada percobaan berikutnya dilakukan ozonasi air mengandung sianida 1 ppm dengan laju alir 6 liter/menit dengan ozonator seri. Tabel.8. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 1 ppm (Operasi Sirkulasi Ozonator Secara Seri 6 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon Kons CN- (ltr/menit) (mg/l) (mg/l) 6.3 1 6.35 1 8 6.37 9 1 6.31 8 16 6.3 7 18 6.3 6.5 6.31 5 6 6. 3.5 3 6.3 3 6.31 1.5 38 6.3 1 6.3.5 1 1 Konsentrasi (mg/l) 8 6 Sianida (CN-) Ozon (O3) 8 1 16 18 6 3 3 38 Gambar.8. Penurunan konsentrasi CN dan sisa O 3 setelah ozonisasi

37 ( reaktor seri dengan sistem sirkulasi 1 liter/menit, V=13 liter, ph 5) Tabel.8 dan gambar.8 menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik dari sebelumnya dengan waktu untuk menurunkan sianida dari 1 ppm ke,5 ppm selama 7 jam ( menit). Percobaan berikut dilakukan dengan menaikkan ph dari 5 menjadi 8 sehingga diinginkan spesi OH- yang berperan dalam destruksi sianida. Tabel.9. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 1 ppm (Operasi sirkulasi ozonator Secara paralel 1 liter/menit, V=13 liter, ph 8) Waktu Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon Kons CN- (liter/menit) (mg/l) (mg/l) 1.15 1 1.3 1 8 1.3 8 1 1.6 7 16 1. 6 18 1.3 5 1.5 5 6 1. 3.5 3 1.6 3 1.8 1.5 38 1.31.5 1 1 Konsentrasi (mg/l) 8 6 Sianida (CN-) Ozon (O3) 8 1 16 18 6 3 3 38 Gambar.9. Penurunan konsentrasi CN dan sisa O 3 setelah ozonisasi

38 ( reaktor paralel dengan sistem sirkulasi 1 liter/menit, V=13 liter, ph 8) Gambar.9 menunjukkan penurunan konsentrasi sianida yang lebih baik pada ph 8 dengan waktu yang diperlukan 38 menit (6 jam menit) sampai konsentrasi sianida mencapai,5 ppm. Percobaan tambahan pada tabel.1. dan.11. serta gambar.1. dan.11. dilakukan dengan menaikkan ph dari 5 menjadi 1 sehingga OH- yang berperan dalam destruksi sianida lebih dominan. Tabel.1. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 1 ppm (Operasi sirkulasi ozonator Secara paralel 1 liter/menit, V=13 liter, ph 1) RUN Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon T Kons CN- Kons Ozon S No. (liter/menit) (mg/l) (mg/l) (mg/l) 1.7 9 8 1 8.3 1 1.7 5 16 1.3 1.5 3 1.35 8 1.3 1 3 1.5.1 36 1.35.5 1 9 8 Konsentrasi (mg/l) 7 6 5 3 1 8 1 16 8 3 Sianida (CN-) Ozon (O3) T Ozon (O3) S

39 Gambar.1. Penurunan konsentrasi CN- dan sisa O 3 setelah ozonisasi ( reaktor paralel dengan sistem sirkulasi 1 liter/menit, V=13 liter, ph 1) Tabel.11. Penurunan Konsentrasi Sianida Pada Konsentrasi Awal 1 ppm (Operasi sirkulasi ozonator Secara seri 6 liter/menit, V=13 liter, ph 1) RUN Laju Alir Durasi Ozonasi Kons Ozon T Kons CN- Kons Ozon S No. (liter/menit) (mg/l) (mg/l) (mg/l) 6.3 8 8 6 6.31 1 6.3 5 16 6.3 6.39 3 6.6 8 6. 1 3 6.5.1 Hasil percobaan yang dilakukan untuk ph 1 memberikan gambaran waktu destruksi sianida menggunakan ozon yang lebih baik, sehingga memberikan gambaran bahwa spesi OH- lebih efektif dalam destruksi sianida. Konsentrasi (mg/l) 1 9 8 7 6 5 3 1 8 1 16 8 3 Sianida (CN-) Ozon (O3) T Ozon (O3) S Gambar.11. Penurunan konsentrasi CN- dan sisa O 3 setelah ozonisasi ( reaktor seri dengan sistem sirkulasi 1 liter/menit, V=13 liter, ph 1)

Hasil percobaan yang dilakukan digabungkan pada gambar.1 dan.13 untuk dapat membandingkan unjuk kerja tiap moda dan rangkaian reactor ozon dan dengan laju alir yang berbeda. Konsentrasi (mg/l) 1. 1 Cascade-Seri 6,5 liter/menit.8.6 Sirkulasi Seri liter/menit 6 8 1 1.. Sirkulasi Paralel 1 liter/menit Gambar.1. Kenaikan ozon terlarut terhadap lama ozonasi pada berbagai laju alir

1 1 9 8 7 6 5 3 Konsentrasi (mg/l) Cascade-Seri 6,5 L/m ph 5 Sirkulasi Seri 6 L/m ph 5 Sirkulasi Seri L/m ph 5 Sirkulasi Paralel 1 L/m ph 5 Sirkulasi-Paralel 1 L/m ph 8 Sirkulasi Paralel 1 L/m ph 1 Sirkulasi Seri 6 L/m ph 1 1 8 1 16 8 3 36 Gambar.13. Penurunan konsentrasi sianida terhadap lama ozonasi, pada berbagai laju alir dan ph. Kurva evaluasi sistem ozonasi yang ditunjukkan pada gambar,1 dan,13. memberikan gambaran kelarutan optimum ozon di air akan dicapai pada kondisi laju alir terbesar dari reaktor yang disusun seri secara cascade pada laju alir 6,5 liter/menit, yaitu pada nilai optimum kelarutan (1 mg/l). Pada laju alir tersebut konsentrasi ozon terlarut yang cukup besar akan mempermudah terjadinya reaksi langsung O 3 dengan sianida pada laju yang tidak cukup cepat (+ 7 jam untuk menurunkan konsentrasi dari 1 ke,5 ppm sianida). Pada kondisi ini spesi O 3 yang berperan pada reaksi karena ph sistem berada pada nilai + 5. Sedangkan pada saat spesi OH yang berperan pada ph 8, waktu yang dibutuhkan lebih singkat yaitu 38 menit, dan pada ph 1 menjadi lebih singkat lagi yaitu 3 menit. Kurva evaluasi penurunan konsentrasi sianida pada gambar.13 dan kurva evaluasi % penyisihan sianida pada gambar.1. memberi indikasi unjuk kerja reaktor yang disusun seri maupun parallel memberikan penurunan konsentrasi sianida lebih baik pada ph yang lebih tinggi (ph 1).

1 % Penyisihan 9 8 1 16 8 3 36 8 7 6 5 3 1 Cascade-Seri 6,5 L/m ph 5 Sirkulasi Seri 6 L/m ph 5 Sirkulasi Seri L/m ph 5 Sirkulasi Paralel 1 L/m ph 5 Sirkulasi-Paralel 1 L/m ph 8 Sirkulasi Paralel 1 L/m ph 1 Sirkulasi Seri 6 L/m ph 1 Gambar.1. Hubungan % Penyisihan sianida terhadap lama ozonasi, pada berbagai laju alir dan ph.