IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERI Escherichia coli PADA IKAN LAYANG (Decapterus russelli) SEGAR DI BERBAGAI PASAR KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

II. METODELOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

BAB 1 PENDAHULUAN. secara optimal (Direktorat Pengelolaan Hasil Perikanan, 2007 dalam Marada, 2012).

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Jumlah Bakteri dan Keberadaan Escherichia coli pada Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT. Kelola Mina Laut Unit Sumenep

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. MATERI DAN METODE

Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

Deteksi Salmonella sp pada Daging Sapi dan Ayam

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

BAB III METODE PENELITIAN

Tugas Manajemen Mutu Terpadu. 3. Penanganan dan pengolahan Penanganan dan pengolahan cumi-cumi beku sesuai SNI :2010.

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

ANALISIS MIKROBIOLOGI BEBERAPA SUSU KEDELAI TANPA MEREK YANG BEREDAR DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN.

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dipasar sentral Kota Gorontalo dimana untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

BioLink Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan ANALISIS BAKTERI SALMONELLA-SHIGELLA PADA KUAH SATE PEDAGANG KAKI LIMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

IDENTIFIKASI BAKTERI SALMONELLA SP DAN JUMLAH TOTAL KONTAMINAN BAKTERI COLIFORM PADA IKAN KEMBUNG (Scomber sp) YANG DIJUAL DI PASAR INPRES DAN OEBA

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA KUE BASAH DI PASAR BESAR KOTA PALANGKA RAYA. Susi Novaryatiin, 1 Dewi Sari Mulia

Nova Nurfauziawati

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. diuji di Laboratorium Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian yaitu pada tanggal 4-23 Desember tahun 2013.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

ASPEK MIKROBIOLOGIS DAGING AYAM BEKU YANG DILALULINTASKAN MELALUI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK MELANI WAHYU ADININGSIH

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

Analisis Mikrobiologi Stik Kentang Goreng di Cafe Lesehan Talise Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

INTISARI ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI

Bab III Bahan dan Metode

I. PENDAHULUAN. diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KEAMANAN SUSU PASTEURISASI YANG BEREDAR DI KOTAMADYA MALANG (KAJIAN DARI MUTU MIKROBIOLOGIS DAN NILAI GIZI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL ISSN TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 4 No. 1; Juni 2017

KELAYAKAN KONSUMSI MINUMAN JUS BUAH MANGGA DAN ALPUKAT DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2013 yang meliputi kegiatan di

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

Transkripsi:

IDENTIFIKASI CEMARAN BAKTERI Escherichia coli PADA IKAN LAYANG (Decapterus russelli) SEGAR DI BERBAGAI PASAR KOTA PALU Safriyanto S Maruka 1, Gatot Siswohutomo dan Rostiati Dg Rahmatu 2 Edimaruka@yahoo.co.id 1 (Dosen Politeknik Palu) 2 (Dosen Program Studi Magister Ilmu Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako) Abstract Production of fresh fish that is high enough requires good handling technology for fish susceptible to the decay process. Handling fresh fish is still unfavorable in terms of security, including the process of handling the fish after rigor mortis, especially when viewed from the aspect of sanitation and hygiene. Consequently fish up into the hands of the seller before the consumers, had been contaminated by chemical contaminants, physical, and microbiological. The study aims to identify Escherichia coli bacterial contamination on fish float (Decapterus russelli) in various markets Palu. Research using descriptive analysis with Total Plate Count testing and identification of the bacterium Escherichia coli. The result of the identification of Escherichia coli bacteria in three markets in the city of Palu showed that all positive fish are Escherichia coli, where the Presidential Market with the number 210 APM / g, Market Masomba the amount of 3.0 APM / g, and 27 APM / g and Markets parents of 35 APM / g. Based on the results of testing of Escherichia coli showed that fish float in three different markets in the city of Palu have exceeded the maximum contaminant ISO 7388-2009 bacterium Escherichia coli on fresh fish that is <3 / g. Keywords: Escherichia coli, Fish Market, Kota Palu Potensi perikanan laut Indonesia yang terdiri dari potensi perikanan pelagis dan perikanan demersal tersebar pada hampir semua bagian perairan laut Indonesia. Ikan layang (Decapterus russelli) adalah salah satu jenis ikan yang cukup banyak ditangkap. Disamping memiliki nilai ekonomis penting juga banyak disukai oleh masyarakat. Jenis ikan ini biasanya dipasarkan dalam bentuk segar dan olahan (Prihartini, 2006). Potensi ikan layang di perairan Sulawesi Tengah cukup besar, pada Tahun 2014 tercatat produksi ikan layang di Propinsi Sulawesi Tengah sebesar 25.480,9 ton/tahun (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2014). Produksi ikan yang cukup tinggi membutuhkan teknologi penanganan yang baik karena ikan mudah mengalami proses pembusukan. Penanganan ikan segar saat ini masih kurang baik dari segi keamanannya termasuk terhadap proses penanganan ikan setelah rigor mortis. Akibatnya ikan yang sampai ke tangan penjual sebelum ke konsumen sudah banyak tercemar oleh cemaran kimia, fisik, maupun mikrobiologi. Diantara ketiga cemaran ini yang paling mengkhawatirkan adalah cemaran mikrobiologi. Cemaran mikrobiologi dapat menyebabkan berbagai potensi penyakit, banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya seperti peralatan, kondisi penyimpanan, penanganan, kemasan, dan bahan lain (kontaminasi silang). Berbagai mikroflora banyak terdapat pada ikan seperti bakteri, kapang, dan khamir (Adji, 2008). Menurut Oscar dkk, (2009), beberapa bakteri seperti Salmonella sp., Shigella, Escherichia coli, Enterococci, dan Clostridium sering mengkontaminasi ikan segar. Umumnya makanan-makanan yang menjadi sumber infeksi dan keracunan oleh bakteri adalah makanan berasam rendah seperti daging, telur, ikan dan produk olahannya. Escherichia coli adalah salah satu bakteri yang mudah menyebar dengan cara mencemari air dan mengkontaminasi bahanbahan yang bersentuhan langsung. Dalam suatu proses pengolahan biasanya 84

85 e-jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027 Escherichia coli ini mengkontaminasi alatalat yang digunakan dalam penanganan ikan segar. Kontaminasi bakteri ini pada makanan atau alat-alat penanganan merupakan suatu indikasi bahwa praktek sanitasi penanganan kurang baik. Escherichia coli dapat menyebabkan diare pada manusia disebut Entero Patogenik Escherichia coli (EEG). Infeksi dari EEG dapat menyebabkan penyakit seperti kolera dan disentri pada anak-anak dan orang dewasa (Nuraeni dkk, 2000). Akhir-akhir ini kasus yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli sering menjadi pembicaraan yang kerap terjadi. Berbagai negara di belahan dunia saat ini sudah mulai memperhatikan akibat yang disebabkan oleh bakteri ini termasuk bahan pangan yang berasal dari produk perikanan baik segar maupun olahan. Penyebab terjadinya kasus yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli adalah karena kurangnya pengetahuan dan penanganan yang tepat terhadap bahan pangan. Oscar dkk (2009), menyebutkan halhal yang umumnya menjadi penyebab timbulnya masalah ini adalah terjadinya kontaminasi bahan segar baik secara langsung maupun tidak langsung atau kontaminasi silang dari bahan pangan yang telah terkontaminasi. Informasi dan uraian di atas semakin jelas mempertegas bahwa dampak yang menyebabkan Escherichia coli pada ikan cukup tinggi, maka dipandang perlu melakukan identifikasi bakteri Escherichia coli di beberapa pasar dan tempat penjualan ikan di Kota Palu. Untuk mengetahui keberadaan cemaran bakteri Escherichia coli pada ikan layang, maka dalam penelitian ini dilakukan Identifikasi Bakteri Escherichia coli terhadap sampel ikan layang (Decapterus russelli) yang diperoleh dari berbagai pasar di Kota Palu, yaitu Pasar Masomba, Pasar Inpres dan Pasar Tua. Tujuan dan Manfaat Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan cemaran bakteri Escherichia coli pada ikan layang (Decapterus russelli) di berbagai pasar Kota Palu. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang digunakan sebagai bahan acuan dalam perbaikan penanganan ikan pada berbagai pasar di Kota Palu. METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Stasiun Karantina dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Kelas I Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu penelitian pada bulan Februari sampai Maret 2016. Bahan yang digunakan yaitu ikan Layang (Decapterus ruselli) yang dibeli dari 3 pasar yang ada di Kota Palu, yaitu Pasar Masomba, Pasar Inpres dan Pasar Tua. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop, autoclave, timbangan analitik, hot plate, incubator, oven, tabung reaksi, tabung Durham, thermometer, cawan petri, kaca obyek, pipet, dispo, Ose bulat, Ose lurus, Bunsen, gelas piala, gelas ukur, labu Erlenmeyer, plastik sampel, botol sampel, kamera digital, alat tulis menulis dan tabel Angka Paling Mungkin (APM). Media-media yang digunakan untuk analisis adalah medium Nutrient Broth (NB), Tryptone Soya Agar (TSA), Laurye Triptose Broth (LTB), Trypton Broth (TB), EC Broth, Eosin Methylen Blue (EMB) Agar, Methyl Red Voges Proskuer (MR-VP Broth), Simmons Citrate Agar (SCA), Plate Count Agar (PCA), Butter filed Phosphate (BFP), larutan α- naptol, larutan kovacks 40%, methyl red, alkohol 70%, larutan kristal violet, larutan iodin, etanol 95%, larutan safranin, dan akuades steril.

Safriyanto S Maruka, dkk. Identifikasi Cemaran Bakteri Escherichia Coli Pada Ikan Layang 86 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Escherichia coli di Pasar Inpres Berdasarkan hasil identifikasi bakteri Escherichia coli pada ikan Layang di pasar Inpres menunjukkan bahwa pada pengambilan sampel ke 1 positif terdapat Escherichia coli dengan jumlah 210 APM/g. Hal ini menunjukkan bahwa ikan layang tersebut telah melewati batas maksimum cemaran mikroba pada ikan segar yaitu <3/g. Tetapi pada pengambilan sampel kedua dan ketiga mendapatkan hasil yang negatif. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua ikan di pasar inpres terdapat bakteri Escherichia coli. Diduga pada pengambilan sampel hari pertama ikan tercemar bakteri Escherichia coli karena penanganan yang dilakukan oleh pedagang tersebut kurang higienis, dapat kita lihat pada Gambar 4. tempat dan peralatan yang digunakan saat menjual ikan sangat kotor serta air yang digunakan untuk menyiram ikan tersebut juga terlihat kotor dan sudah tidak dingin, es dalam termos yang digunakan pedagang untuk menyimpan ikan terlihat sudah mencair dan sudah tidak dingin. Hal ini sangat rentang sekali terkontaminasi oleh bakteri Escherichia coli. Gambar 1. Wadah Penyimpanan Ikan Layang Yang Dijual Di Pasar Inpres Menurut Faridz dkk, (2007) kontaminasi bakteri pada makanan atau pada alat-alat pengolahan merupakan suatu indikasi bahwa praktek sanitasi pada penanganan yang kurang baik. Identifikasi Escherichia coli di Pasar Masomba Berdasarkan hasil identifikasi bakteri Escherichia coli pada ikan Layang di Pasar Masomba menunjukkan bahwa pada pengambilan sampel pertama yaitu positif terdapat bakteri Escherichia coli dengan jumlah 3,0 APM/g, dan kedua juga positif terdapat bakteri Escherichia coli dengan jumlah 27 APM/g. Hal ini menunjukkan bahwa ikan layang tersebut telah melewati batas maksimum cemaran mikroba pada ikan segar yaitu <3/g menurut SNI 7388-2009. Tetapi pada pengambilan ketiga menunjukan hasil yang negatif. Hal ini dikarenakan pada pengambilan pertama dan kedua penulis mengambil sampel yang berada didalam pasar ikan sedangkan pengambilan ketiga penulis mengambil diluar pasar atau disekitaran Pasar Masomba. Pada pengambilan ketiga diduga kondisi tempat penjualan lebih higienis, tempat penyimpanan ikan dalam box berisi es yang masih utuh dan bersih. Sedangkan pada

87 e-jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027 pengambilan pertama dan kedua diduga bahwa penyebab adanya bakteri Escherichia coli akibat penggunaan es batu yang tidak higienis. Dapat dilihat pada Gambar 5, dimana proses penyimpanan es balok yang digunakan untuk mendinginkan ikan didalam pasar sangat tidak higienis dan cara menghancurkan es balok tersebut menggunakan skop yang telah berkarat dan kontaminasi terjadi diakibatkan oleh pekerja yang kurang baik karena menggunakan sepatu boot yang tidak steril pada saat menghancurkan es balok. Dapat dilihat juga kondisi pasar yang kotor dan becek membuat pasar ini menjadi tidak higienis. Menurut Faridz, dkk (2007) menyatakan bahwa bahan pangan (Ikan layang) dapat tercemar oleh mikroba sebelum pengolahan atau sesudah pengolahan. Kebiasaan pribadi para pekerja dan konsumen dalam mengolah bahan pangan dapat merupakan sumber penting dari pencemaran mikroba. Lebih lanjut Murniayati dan Sunarman (2000), berpendapat bahwa untuk mempertahankan mutu ikan segar yang dikonsumsi harus mendapatkan penanganan secara benar, ikan harus diperhatikan sebagaimana bahan makanan yang lain. Kebersihan harus selalu dijaga sepanjang rantai distribusi, mengingat bahwa ikan adalah bahan makanan yang lebih cepat membusuk dari pada yang lain. Selain ikan itu sendiri, alat-alat yang digunakan dalam penanganan harus diperhatikan kebersihanya serta penggunaan es. Wadah penyimpanan es balok Proses penghancuran es balok Wadah penyimpanan es setelah dihancurkan Keadaan pasar yang kotor Gambar 2. Kondisi Umum dan Wadah Penyimpanan Es Pasar Masomba

Safriyanto S Maruka, dkk. Identifikasi Cemaran Bakteri Escherichia Coli Pada Ikan Layang 88 Identifikasi Escherichia coli Escherichia coli di Pasar Tua Berdasarkan hasil identifikasi bakteri Escherichia coli pada ikan Layang di pasar Tua menunjukkan bahwa pada pengambilan sampel pertama dan ketiga mendapatkan hasil yang negatif. Tetapi pada pengambilan sampel kedua yaitu positif terdapat Escherichia coli dengan jumlah 35 APM/g. Hal ini menunjukkan bahwa ikan layang telah melewati batas maksimum cemaran mikroba pada ikan segar yaitu <3/g menurut SNI. Hal ini disebabkan pada pengambilan kedua, dimana ikan diletakan diatas ember dan papan kayu bahkan di atas lantai yang terbuka tanpa diberi es seperti pada Gambar 6. Hal ini mengakibatkan kontaminasi tempat dan cepat busuk serta kelihatan kotor. Gambar 3. Kondisi Umum Pasar Tua Menurut Murniyati dan Sunarman (2000), daging ikan yang baru saja mati boleh dikatakan steril, tetapi sebagian besar bakteri bersarang di permukaan tubuh, insang dan di dalam perutnya. Bakteri itu secara bertahap memasuki daging ikan sehingga penguraian oleh bakteri mulai berlangsung setelah rigor mortis yaitu setelah daging ikan mengendur dan celah-celah seratnya terisi cairan. Menurut Sudarman dan Elvina (2011) ikan mempunyai kandungan air 80% dan kadar ph mendekati netral. Kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu ikan merupakan komoditas yang mudah membusuk. Sedangan pada pengambilan pertama dan ke tiga kondisi penanganan masih lebih baik. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian bakteri Escherichia coli menunjukkan bahwa ikan layang segar di tiga Pasar berbeda di Kota Palu telah melewati batas maksimum cemaran bakteri Escherichia coli pada ikan segar yaitu <3/g menurut SNI 7388-2009. Rekomendasi Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengujian Escherichia coli terhadap penggunaan es sebagai bahan pengawet serta air yang digunakan pada proses pencucian ikan. Pengawasan terhadap ikan segar di pasar perlu dilakukan bagi instansi terkait.

89 e-jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 84-89 ISSN 2302-2027 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih dan rasa hormat yang setinggi - tingginya kepada Stasiun Karantina dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan yang memberi fasilitas laboratorium guna pengujian bakteri Escherichia coli dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan artikel ini. Universitas Diponegoro Vol X, Semarang. 106 hal. Sudarman dan Elvina 2011. Petunjuk Memilih Produk Ikan dan Daging. Penebar Swadaya. Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Patogen Pada Ikan Segar di Perairan Teluk Semarang.Tesis. Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro. Semarang. Dinas Kelautan dan Perikanan 2014. Laporan Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Sulawesi Tengah, Palu. Faridz, R., Hafiluddin, Mega Ansahari. 2007. Analisis Jumlah Bakteri dan Keberadaan Escherichia coli Pada Pengolahan Ikan Teri Nasi di PT. Kelola Mina Laut Unit. Sumenap. Jurnal Embryo Vol 4 No 2. Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Unijoyo. Murniyati, A. S. dan Sunarman. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. Kanisus. Yogyakarta. Nuraeni, K, Y. Wibisono dan Idrial. 2000. Mikrobilogi Pangan dan Pengolahan. Politeknik Pertanian Negeri Jember, Jember. Oscar G, G Duarte, J Bai & N Elizabeth. 2009. Detection of Escherichia coli, Salmonella sp., Shigella sp., Yersinia enterolitica, Vibrio chlerae, and Camphylobacter sp. Enteropathogens by 3 reaction multiplex polymerase chain Diagnostic Microbial. Infectious Dis. 63: 1-9. Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus Spp) Hasil Tangkapan Purse Seine Yang Didaratkan Di PPN Pekalongan. Jurnal.