Oleh: SEPTIKA NIKEN ERLINDA A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS TEKSTUAL POSTER PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL TAHUN 2013

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Teks Eksposisi Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

PRATIWI AMALLIYAH A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA RUBRIK SERAMBI TABLOID CEMPAKA EDISI JANUARI-FEBRUARI Skripsi

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP

BAB 2 LANDASAN TEORI

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM WACANA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SMA KELAS XI KARANGAN DAWUD, DKK TAHUN 2004 PENERBIT ERLANGGA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

PIRANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA RUBRIK SELEBRITAS DALAM MAJALAH FEMINA SEBAGAI BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

PENGGUNAAN KOHESI GRAMATIKAL PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR JAWA POS EDISI MARET 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMP

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

Dari sudut wacana (tempat acuan) nya, referensi dibagi atas:

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

KOHESI LEKSIKAL DALAM ARTIKEL OPINI KEDAULATAN RAKYAT

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

PERANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TULISAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

KOHESI GRAMATIKAL DAN KOHESI LEKSIKAL DALAM LIRIK GRUP BAND CAPTAIN JACK INTISARI

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

BAB II LANDASAN TEORI

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

PENANDA REFERENSI DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI FEBUARI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NASKAH DRAMA BARABAH KARYA MOTINGGO BUSYE : SEBUAH ANALISIS WACANA SASTRA. Rudi A. Nugroho

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL DALAM BUKU TEKS KURIKULUM 2013 REVISI 2017 KELAS VII

PENANDA KOHESI PADA WACANA RUBRIK SUARA MAHASISWA DALAM HARIAN JOGLO SEMAR

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

WACANA ANTOLOGI CERKAK PUBER KEDUA KARYA ARY NURDIANA

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

Transkripsi:

PENANDA ASPEK LEKSIKAL DAN ASPEK GRAMATIKAL PADA WACANA NARASI DI KORAN KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 SERTA WUJUD IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sastra 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: SEPTIKA NIKEN ERLINDA A310120065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JUNI, 2016

i

ii

iii

PENANDA ASPEK LEKSIKAL DAN ASPEK GRAMATIKAL PADA WACANA NARASI DI KORAN KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 SERTA WUJUD IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan analisis aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. (2) Memaparkan wujud implementasinya dalam pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan untuk mengkaji permasalahan ini yaitu metode kualitattif yang bersifat deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik pustaka dan teknik catat. Teknik penyajian analisis data menggunakan teknik pilah unsur penentu dan teknik perbandingan tetap. Hasil penelitian yang ditemukan pertama, Penanda aspek leksikal dan gramatikal tersebut ditemukan data-data. Pertama, penunjukan (referensi) meliputi pengacuan persona, demonstratif, dan pengacuan komparatif, kedua penyulihan (substitusi) meliputi substitusi klausal dan verbal, ketiga pelesapan (elipsis) dan perangkaian (konjungsi) yang termuat dalam aspek gramatikal. Kemudian temuan aspek leksikal pertama, reiterasi (pengulangan) kolokasi (sanding kata). Berdasarkan temuan-temuan antara aspek leksikal dan gramatikal kemudian diimplementasikan dengan cara mengkaitkan aspek tersebut dengan KI dan KD yang ada dalam pembelajaran disekolah. Dalam hal ini dikaitkan dengan SMA kelas VII KD 4.3 dengan memfokuskan pada teks deskriptif, dalam sebuah karangan deskriptif didalamnya muncul seperti pengacuan (referensi), pengulangan (repetisi) yang termasuk dalam aspek leksikal. Oleh karena itu dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menunjang terciptanya murid-murid yang mempunyai potensi yang tinggi. Kata kunci: Aspek Leksikal, Aspek Gramatikal, Wacana Narasi, Implementasi pembelajaran. 1

Abstract This study aims to (1) describe the analysis of lexical and grammatical aspects of the narrative discourse in the newspaper Kompas January-February 2016. (2) Describe the implementation in the form of learning. This type of research to examine this problem is the method kualitattif descriptive. A research technique used is the technique literature and technical notes. Presentation techniques using data analysis techniques and techniques pilah decisive element fixed ratio. Results of the study were first discovered, lexical and grammatical aspect markers were discovered data. First, the designation (reference) include this reference persona, demonstrative, and that the reference comparative, the second substitution (substitution) include substitution clause and verbal, third deletion (ellipsis) and assembly (conjunction) contained in the g rammatical aspect. Then the findings of the first lexical aspects, reiterasi (repetition) collocation (collocation). Based on the findings of the aspect of lexical and grammatical then implemented by way of linking these aspects with KI and KD is in school learning. In this case is associated with a high school grade VII KD 4.3 by focusing on descriptive text, a descriptive essay therein appear like this reference (reference), repetitions (reps) were included in the lexical aspects. Therefore, in this study can be used as teaching materials to support the creation of students who have a high potential. Keywords:Aspects of Lexical, Grammatical Aspect, Narrative Discourse, learning implementation. 2

A. Pendahuluan Dalam wacana narasi juga mengandung seperti repetisi, sinonim, kolokasi, hiponim, antonim, serta ekuivalensi. Hal tersebut dapat dibahas dengan menganalisis wacana pada aspek leksikal.sebagai bagian dari wacana, aspek leksikal dan gramatikal bukan hanya berkedudukan sebagai alat penghubung unit struktur, melainkan juga membawa fungsi semantis. Wacana yang kohesif juga berpengaruh pada kejelasan pembaca dan pendengar. Peranan dan fungsi penandaan hadir sebagai alat untuk menciptakan keselarasan dan kepaduan informasi yang berimplikasi pada kelancaran pemahaman wacana bagi pembaca. Beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini, cuma meneliti salah satu aspek saja yakni aspek gramatikal saja atau aspek leksikal saja. Hal inilah yang menyebabkan penelitian itu tidak sempurna dan hanya sepengal-sepengal saja. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibahas secara utuh mengenai aspek leksikal dan aspek gramatikal. Supaya memperoleh pemahaman yang utuh sehingga pembaca dapat memahami secara mendalam. Penelitian ini dapat diterapkan serta diimplimentasikan dalam pembelajaran dengan cara mengkaitkan dengan KI dan KD, dan diharapkan dapat menambah pengetahuan serta mengembangkan potensi bagi murid dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini wacana narasi dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam bidang kebahasaan. Manfaat praktis merupakan manfaat yang berkaitan dengan perkembangan ilmu, dalam hal ini adalah ilmu kebahasaan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu kebahasaan lebih khusus bidang semantik yang berupa menjelaskan pentingnya penanda aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. Sedangkan manfaat teoritis bagi Pembaca. Penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya hasil penelitian dalam peristiwa kebahasaan terutama aspek leksikal dan gramatikal. Menambah kajian dalam bidang analisis wacana terutama dalam hal linguistik umumnya. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang 3

akan mengkaji mengenai penanda aspek leksikal dan gramatikal. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan mahasiswa untuk meneliti berkaitan dengan aspek leksikal dan aspek gramatikal Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita (Rani, 2004:45). Dalam narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting misalnya unsur waktu, pelaku, dan peristiwa. Dalam wacana narasi harus ada unsur waktu, bahkan unsur pergeseran waktu itu sangat penting. unsur pelaku atau tokoh merupakan pokok yang dialami oleh sang pelaku. Aspek gramatikal suatu wacana merupakan analisis wacana dari segi bentuk atau struktur lahir wacana. Analisis wacana dari aspek leksikal atau kohesi gramatikal meliputi referensi (pengacuan), substitusi (penyulihan), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (perangkaian). Sedangkan aspek leksikal adalah Aspek leksikal wacana atau kohesi leksikal merupakan alat kohesi dalam wacana yang berkaitan dengan hubungan antarunsur dalam wacana secara secara sistematis dan bukan secara gramatikal (Sumarlan, 2003:34). Aspek leksikal dalam wacana terdapat enam macam yaitu, reiterasi (pengulangan), kolokasi (sanding kata), Penelitian ini juga menggunakan penelitian terdahulu sebagai bahahan acuan. Penelitian yang dilakukan oleh Febiyanto (2009) berjudul Aspek Gramatikal dan Leksikal pada Wacana Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas. hasil analisis dapat disimpulkan bahwa wacana Tajuk Rencana pada surat kabar Kompas terjalin dengan adanya aspek gramatikal dan leksikal. Selanjutnya Penelitian yang dilakukan oleh Raymond dkk (2013) berjudul Gramatical Aspect, Lexical Aspect, and Event Duration Constrain The Availability of Event in Narratives. Hasil penelitian ini menyelidiki bagaimana representasi pembaca narasi dibatasi oleh tiga sumber informasi pertama aspek gramatikal, aspek leksikal, dan durasi intervensi peristiwa. Penelitian ini ada dua masalah yang dibahas. (1) Apa saja penanda aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. (2) Bagaimana wujud implementasinya dalam pembelajaran. Berdasarkan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk. Mendeskripsikan analisis aspek 4

leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. Memaparkan wujud implementasinya dalam pembelajaran. Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. B. Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitan yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek, penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2009:6). Pada penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah koran Kompas. Data penelitian ini adalah aspek-aspek leksikal dan gramatikal yang menjadi sarana keutuhan wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung objek penelitian yaitu aspek leksikal dan gramatikal di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. Serta, data yang diperoleh dari wujud implementasi dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang berkualitas (Sudaryanto, 1993:11). Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik catat. Teknik pustaka adalah teknik pemerolehan data dengan sumber data tertulis. Langkah yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan sumber data dan data yang berupa aspek-aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari-Februari 2016. Teknik catat adalah mencatat data-data yang sudah diperoleh setelah itu dilanjutkan dengan mengklasifikasi data. Yang dimaksud adalah mengadakan pencatatan terhadap data yang relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Subroto, 1992:43). Analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan, karena pada tahapan ini mengatur keberadaan objek penelitian yang harus diperoleh. Tahap analisis data merupakan upaya menangani langsung masalah yang terkandung dalam data. Penanganan itu tampak dari adanya tindakan mengamati yang segera diikuti 5

dengan membedah atau mengurai masalah (Sudaryanto, 2015:7). Penelitian ini terdapat dua tujuan yang dianalisis. Tujuan pertama yaitu, mendeskripsikan analisis aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi di koran Kompas edisi Januari- Februari 2016. Yang kedua memaparkan wujud implementasinya dalam pembelajaran. Metode yang digunakan pada tujuan yang pertama yaitu, metode padan ekstralingual yang alat penentunya diluar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan.. Metode padan ekstralingual menggunakan subjenis kelima yaitu referen, dan dilanjutkandengan teknik lanjutan PUP menentukan unsur-unsur penentu yang telah diklasifikasikan (Sudaryanto, 2015: 8). mental yang dimiliki oleh peneliti. Alat penentu dari daya pilah ini yang dimaksud ialah hasil dari analisis aspek-aspek leksikal dan gramatikal yang terdapat pada koran Kompas kemudian akan di terapkan dalam pembelajaran. Metode yang digunakan pada tujuan kedua yaitu metode padan ekstralingual yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan, (Sudaryanto, 2015: 25).Teknik yang digunakan pada tujuan yang kedua yaitu menggunakan metode Metode Perbandingan Tetap. Adapun cara kerjanya dengan membandingkan kategori dengan kategori lainya. Dalam hal ini adalah mengaitkan hasil analisis aspek leksikal dan gramatikal dalam pembelajaran, secara umum proses analisis datanya mencakup, reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyususn hipotesis kerja (Moleong, 2009:288). Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan metode Trianggulasi. Trianggulasi menurut Moleong (2014: 330) adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang sesuatu yang lain diluar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Metode trianggulasi menurut Denzin (dalam Moleong, 2014:330) dibedakan menjadi empat macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dari empat macam trianggulasi tersebut, peneliti memilih menggunakan trianggulasi teori, menurut 6

Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2014: 331), berdasarkan anggapan bahwa data tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih dari teori-teori yang lainya. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan temuan-temuan data dalam analisis aspek gramatikal dan aspek leksikal, diperoleh 166 data. Data tersebut diklasifikasikan berdasarkan, pertama aspek gramatikal terdiri dari pengacuan (Referensi), penyulihan (substitusi), pelesapan (elipsis), dan perangkaian (konjungsi). Kedua, aspek leksikal meliputi repetisi (pengulangan), sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas bawah), ekuivalensi (kesepadanan. Berikut penjelasan analisisnya: 1. Aspek gramatikal No Pengacuan (referensi) Data 1. Pengacuan persona aku Akutumbuh menjadi pohon. (WNK. 21/02/16) Akumemberiisyaratkepada Rahing.Jangan sampai anak-anak dengar. (WNK. 21/02/16) Dari tabel (1) termasuk dalam pengacuan persona aku. Direalisasikan melalui pronomina persona (kata ganti orang), yang meliputi pe rsona pertama (persona I), kedua (persona II), dan ketiga (persona III), baik tungal maupun jamak.pada data ke (1-2) merupakan wacana yang termasuk dalam pengacuan persona aku. Data ke (1-2) merupakan pronomina aku yang merupakan penunjuk kata ganti persona pertama. Pronomina aku pana penunjuk digunakan untuk menggantikan tokoh yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk, yaitu tokoh yang memimpin Laskar Bacukikki di bawah laskar Andi Makasaau sebagai pusat perjuangan rakyat Pare-Pare yang melawan penjajah. Yang disebut agresi militer Belanda pada tahun 1947 yang dipimpin oleh jenderal Simon Spoor. 7

No Penyulihan (Substitusi) Data 2. Substitusi verbal Perempuan Rote keturunan raja-raja Bilba jika menikahsang suami harus memberikan belis yang bernilai tinggi pula. Mas kawin atau mahar yang menjadi syarat lamaran nanti. (WNK. 10/01/16). Pada data (2) terlihat adanya substitusi atau penyulihan pergantian unsurunsur tertentu yang telah disebut dengan unsur lingual lain. Kata belis merupakan unsur satuan lingual kemudian disubstitusikan dengan unsur lingual kata mahar. Kata mahar disubstitusikan dengan kata Indonesia, yang berarti bahwa, Suku Ti tersebut adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, adat disana menyebut mahar sebagai belis maka dari itu satuan lingual tersebut dapat disubstitusikan. Data (85) satuan lingual yaitu belis digantikan atau disubstitusikan dengan satuan lingual mahar, dalam (WNK. 10/01/16). No Pelesapan (Elipsis) Data 3. Pelesapan (Elipsis) Aku ingin berkenalan denganmu, aku lihat langkahmu jadi ragu saat aku melangkah ke luar pagar. (WNK. 24/02/16) Pada data (87) satuan lingual yang sudah disebutkan pada kalimat sebelumnya tidak perlu diulang kembali. Pada kalimat kedua terjadi pelesapan satuan lingual yang berupa klausa, dari wacana tersebut bagian yang dilesapkan adalah kata melangkah. Jadi pada data (87) jika dilesapkan menjadi Aku ingin berkenalan denganmu, aku lihat langkahmu jadi ragu saat aku Ø ke luar pagar, dalam (WNK. 24/02/16). 8

No Perangkaian (konjungsi) Data 4. Konjungsi namun Namun ada juga yang mendukung tanpa harus ikut, dengan menjanjikan bantuan umpan bahan makanan dan solar. (WNK. 28/02/16). Dari tabel (4) termasuk dalam konjungsi namun. Konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. unsur yang dirangkaikan dapat berupa satuan lingual kata, fakta,klausa, kalimat dan dapat juga berupa unsur yang lebih besar dari itu, misalnya alenia pemarkah lanjutan.pada data (4), kata namun merupakan penanda konjungsi pertantangan. Konjungsi namun yang terdapat pada data (4) merupakan konjungsi pertentangan yang ditandai dengan kata namun. Hal yang dipertentangkan pada data (4) tersebut adalah mendukung tanpa harus ikut dengan menjanjikan bantuan umpan, bahan makanan dan solar. 2. Aspek Leksikal No Reiterasi (pengulangan) Data 5. Reiterasi Kami tahu beberapa saat lagi hidup kami akan di renggut atau satu demi satu. (WNK. 21/02/16) Dari tabel (5) termasuk dalam repetisi epizeuksis. Repetisi epizeuksis adalah pengulangan satuan lingual (kata) yang dipentingkan beberapa kali secara berturutturut. Pada data (5) menunjukan repetisi (pengulangan) satuan lingual (kata) beberapa kali secara berturut-turut. Kata kami mengalami pengulangan secara berturut-turut, kata kami dalam data tersebut berarti bahwa hidup masyarakat Makasar tergantung pada penjajah. Data (5) kata kami mengalami pengulangan beberapa kali secara berturut-turut untuk menekankan pentingnya kata tersebut dalam konteks tuturan. 9

No Kolokasi (Sanding kata) Data 8. Kolokasi (sanding kata) Rumah kami kembali sepi, setelah Nia pergi diantar istriku,dantetangga serta ketua RT pulang. Perlahan aku membuka jaket mancing dan meraba saku dalamnya. Ternyata hp-ku yang terbungkus plastik masih utuh. Ketika dihidupkan, berderet sms berisi pesan dan pertanyaan apakah aku dan Mardi selamat dari badai yang menghantam Pabelokan. (WNK. 28/02/16) Dari tabel (8) diatas termasuk kolokasi (sanding kata). Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi tetentu dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Kata-kata yang berkolokasi adalah kata-kata yang cenderung dipakai dalam suatu domain atau jaringan tertentu.pada data (8) mengandung unsur sanding kata antara kata asosiasi tertentu dalam kata yang cenderung diguankan secara berdampingan. Seperti pada unsur setelah Nia pergi diantar istriku dan yang menghantam Pabelokan. Dari kedua unsur tersebut menujukan unsur sanding kata. Penanda aspek leksikal dan aspek gramatikal pada wacana narasi dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Dengan cara mengkaitkan hasil temuantemuan kedua aspek tersebut dengan KI dan KD yang ada dalam pembelajaran disekolah. Keterkaitan antara aspek leksikal dan gramatikal pada wacana narasi ini tidak secara terstruktur di sebutkan dalam kompetensi dasar maupun kompetensi inti, melainkan ada beberapa poin yang penting dan muncul dalam beberapa materi. Dalam hal ini dikaitkan dengan SMA kelas VII KD 4.3 yaitu Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Seperti yang sudah dipaparkan bahwa, hasil temuan dari kedua aspek tersebut dikaitkan dengan KD 4.3 dengan memfokuskan pada teks deskriptif, dalam sebuah 10

karangan deskriptif didalamnya muncul seperti pengacuan (referensi), pengulangan (repetisi) yang termasuk dalam aspek leksikal. Dengan demikian hasil temuantemuan dari kedua aspek tersebut dapat dikaitkan dalam pembelajaran dan digunakan sebagai bahan ajar. D. Simpulan Penanda aspek leksikal dan gramatikal tersebut ditemukan data-data. Pertama, pengacuan (referensi) meliputi pengacuan persona, demonstratif, dan pengacuan komparatif, Kedua Penyulihan (substitusi) meliputi substitusi klausal dan verbal, ketiga Pelesapan (elipsis) dan Perangkaian (konjungsi) yang termuat dalam aspek gramatikal. Kemudian temuan aspek leksikal pertama, repetisi (pengulangan) terdiri dari repetisi epizeuksis, tautotes, anafora, dan repetisi simploke, kedua sinonimi (padan kata) meliputi sinonimi morfem (bebas) dengan morfem terikat, sinonimi kata dengan kata, sinonimi kata dengan frasa atau sebaliknya, sinonimi frasa dengan frasa, sinonimi klausa/kalimat dengan klausa/kalimat, ketiga antonimi (lawan kata) terdiri dari oposisi kutub, hubungan, hirarkial dan oposisi majemuk, selanjutnya kolokasi (sanding kata), hiponimi (hubungan atas bawah), dan terakhir ekuivalensi (pembelajaran). Berdasarkan temuan-temuan antara aspek leksikal dan gramatikal kemudian diimplementasikan dengan cara mengkaitkan aspek tersebut dengan KI dan KD yang ada dalam pembelajaran disekolah. Dalam hal ini dikaitkan dengan SMA kelas VII KD 4.3 yaitu Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Seperti yang sudah dipaparkan bahwa, hasil temuan dari kedua aspek tersebut dikaitkan dengan KD 4.3 dengan memfokuskan pada teks deskriptif, dalam sebuah karangan deskriptif didalamnya muncul seperti pengacuan (referensi), pengulangan (repetisi) yang termasuk dalam aspek leksikal. Oleh karena itu dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menunjang terciptanya murid-murid yang mempunyai potensi yang bagus. 11

DAFTAR PUSTAKA Becker, Todd R. Ferretti, Carol J. Madden. 2013. Grammatical aspect, lexical aspect, and event duration constrain the availability of events in narratives. InternationalJournal.http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleList URL&_method=list&_ArticleListID. Diakses pada 16 Juni 2016. Harimurti Kridalaksana. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. Indro Febiyanto. 2009. Aspek Gramatikal dan Leksikal pada Wacana Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas. Jurnal Pendidikan. http://eprints.uns.ac.id/7988/. Diakses pada Sabtu, 20 Februari 2016. Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogjakarta: Tiara Wacana. Moelong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ramlan, M. 1987. Sintaksis.Yogjakarta: CV Karyono. Rani, Abdul, dkk. 2006. Analisis Wacana Sebuah Kajian bahasa Dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publising. Subroto, D. 1992. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: UNS Press. Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogjakarta: Duta Wacana University Press. Sudaryanto. 2015. Metode dan Analisis Bahasa Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogjakarta: Sanata Dharma University Press. Sumarlam. 2003. Analisis Wacana: Teori dan Praktik. Surakarta: Pustaka Cakra. 12