BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN

BAB III METODOLOGI PENGOLAHAN DATA CITRA DAN PROFIL PERUSAHAAN. Berikut ini adalah rincian langkah langkah dalam pengolahan data citra

BAB III METODE PENGUKURAN

Tugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika

BAB III DESKRIPSI TEMPAT DAN PELAKSANAAN PLA

STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN PADA PELAKSANAAN LANDREFORM DI INDONESIA. Ali Pebriadi

Kata Kunci : Landreform, Pengukuran, Pemetaan

DAFTAR HARGA ALAT SURVEY

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS 4.1 Analisis Perbandingan Posisi Titik Perbandingan Posisi Titik dari Elektronik Total Station

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.2 TUJUAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Polusi maupun efek rumah kaca yang meningkat yang tidak disertai. lama semakin meninggi, sehingga hal tersebut merusak

2015, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,

BAB I TINJAUAN UMUM PT. OSTRADA INDONESIA

Sumber Data, Masukan Data, dan Kualitas Data. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah

ANALISA PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN KOORDINAT DAN ELEVASI DENGAN ALAT TOTAL STATION DAN GPS GEODETIC DI FOLDER SANGATTA KAB. KUTAI TIMUR ABSTRACT

BAB 3 PEMBAHASAN START DATA KALIBRASI PENGUKURAN OFFSET GPS- KAMERA DATA OFFSET GPS- KAMERA PEMOTRETAN DATA FOTO TANPA GPS FINISH

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

STUDI KEANDALAN ALAT ETS GOWIN TKS 202 DALAM PENGUKURAN SITUASI. Mikho Henri Darmawan,Ir.Chatarina N.MT, Danar Guruh P.ST,MT

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

SURVEI HIDROGRAFI. Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri. Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Oleh : Muslihatul Ummah

Bahan ajar On The Job Training. Penggunaan Alat Total Station

BAB III DESKRIPSI TEMPAT PLA DAN PELAKSANAAN PLA

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENGANTAR. Universitas Gadjah Mada 1

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN III TAHUN 2012


BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. SMAN 1 Jatinangor adalah salah satu sekolah menengah atas yang ada di

SURVEI PENYIMPANGAN PEMANFAATAN RUANG DESA DI KECAMATAN BLANGPIDIE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA JURNAL. Oleh Rahmad Ferdi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB III TEKNOLOGI LIDAR DALAM PEKERJAAN EKSPLORASI TAMBANG BATUBARA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

BAB I PENDAHULUAN. cara bisa dengan telepon, internet, komputer dan yang lainnya. Informasi sangat

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Praktikum Ilmu Ukur Tanah,

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan hasil dari pelaksanaan praktik

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

- Sumber dan Akuisisi Data - Global Positioning System (GPS) - Tahapan Kerja dalam SIG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA SURVEI DAN PEMETAAN TOPOGRAFI DAERAH TRAWAS

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1..1 Jumlah penduduk Kota Bekasi Per Kecamatan

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dengan

Abstrack. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Overlay, Sumber Daya Hutan

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

PENGENALAN MATA KULIAH SURVEY DIGITAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Panas Bumi. Survei. Penugasan. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perusahaan yang mulai memanfaatkan sistem informasi untuk menunjang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI SURVEY 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan Perkembangan teknologi peralatan serta kompleksitas pekerjaan survey semakin hari semakin meningkat. Kelancaran kegiatan operasional pekerjaan survey sangat didukung oleh keputusan memilih perangkat kerja yang tepat guna. Kegiatan survey saat ini mengharuskan kita memilih perangkat kerja yang mendukung system computer, system pengolahan dokumen, system komunikasi dan multimedia, dan system rekayasa/industry, sehingga perangkat kerja yang dipilih harus didasari kebutuhan dan pengetahuan yang intensif, agar kegiatan pekerjaan lapangan menjadi efektif. Demikian pula dengan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang rekayasa, khususnya para pelaku kerja bidang tersebut, disamping harus mendapatkan data yang akurat, bekerja secara efektif dan efisien, juga harus memiliki bekal ilmu yang memadai serta menguasai perangkat keras dan lunak yang handal dalam melaksanakan tugasnya itu. Ini tidak terlepas dengan makin berkembangnya aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) saat ini yang telah digunakan di hamper semua sektor, baik di instansi pemerintah maupun swasta (bisnis) dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) seperti: perancanaan, kependudukan, lingkungan, pertanahan, utility, pariwisata, ekonomi, bisnis dan pemasaran (marketing), perpajakan, telekomunikasi, hidrografi dan kelautan, geologi, pertambangan dan perminyakan, transformasi dan perhubungan, militer, dan lain-lain. Berlatar belakang dari hal tersebut, PT.GEOCAL sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa teknik survey, yang meliputi : Sales and Marketing, Rent, Service and Calibration, Land Survey/Mapping and Geografis Information 14

System (GIS), Instrument and Software Training, siap untuk melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan dengan hal tersebut diatas yang tentunya ditunjang oleh disiplin keahlian, pengalaman dan tingkat kemajuan teknologi serta penerapannya. Perusahaan ini akan memberikan solusi dalam pemilihan perangkat keras dan lunak yang akan menunjang pekerjaan-pekerjaan survey. Demikian pula dalam hal pekerjaan survey/pemetaan, pemrosesan data, perusahaan ini juga memberikan pelatihan untuk Sistem Survey / Pemetaan dalam SIG dengan metode yang terbaik dan mutakhir, serta didukung oleh pelatih professional yang mempunyai pengalaman dalam bidang survey / pemetaan serta SIG, baik dalam pelatihan teknik maupun pekerjaan di lapangan. Jl. Ingas 13 Blok i-1 No. 06 Bumi Parahyangan Kencana Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung Telp. (022) 91619998, 70627278 Fax. (022) 85871662 Email : geocal_1@yahoo.co.id 3.1.2 Susunan Kepengurusan Perusahaan 1. Direktur Utama Nama : Wiwi Yuniarti Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 20 Januari 1974 Jenis Kelamin : Wanita 15

Alamat : Jl. Ingas Blok i-1 No.05 Bumi Parahyangan Kencana Soreang, Kabupaten Bandung 2. Direktur Nama : Dedi Yanto Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 15 Juli 1973 Jenis Kelamin Alamat : Laki-laki : Kp. Simpang 03/06 Ds. Panundaan Kec.Ciwidey, Kabupaten Bandung 3. Komisaris Nama : Ifwa Dede Syarifhidayat Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 15 Oktober 1967 Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Komp. Bumi Parahyangan Kecana Blok i-2 No.05 05/03 Ds. Pananjung Kec. Cangkuang Kabupaten Bandung 4. Penanggung Jawab Teknis Survey dan Pemetaan Nama : Dudi Rahmat Katmaja, ST. Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 19 Juli 1968 Jenis Kelamin Pendidikan : Laki-laki : Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika 16

(ATPU/UNWIM) Alamat : Jl. Ingas Blok i-1 No.05 Bumi Parahyangan Kencana Soreang, Kabupaten Bandung 5. Tenaga Ahli Nama : Dede Gunawan, ST. Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 Mei 1984 Jenis Kelamin Pendidikan : Laki-laki : Sarjana Teknik Geodesi dan Geomatika (ITB) Alamat : Jl. Kitaman 154 Padarek Majalaya Kabupaten Bandung 6. Administrasi Nama : Cece Carya Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 11 Agustus 1977 Jenis Kelamin Pendidikan Alamat : Laki-laki : S1 : Perum BPK Blok i-4 No. 04 Cangkuang, Kab. Bandung 3.1.3 Daftar Aset Perusahaan 17

Berikut ini adalah daftar asset yang di miliki perusahaan: Tabel 3.1 Daftar Aset Perusahaan No. Nama Barang Serial Number Jumlah 1 Pulse Total Stations GPT- 4M0222 1 set 3005LN 2 Total Station GTS-105N 6H0664 1 set 3 Total Station GTS-233 OK3385 1 set 4 Total Station GTS-235N OL5333 4 set 5 Total Station TKS-202 8E0057 3 set 6 Digital Theodolite DT-209L 090164 1 set 7 Theodolite Wild T1 350695 1 set 8 Theodolite Wild T2... 390 1 set 9 Theodolite Nikon NT-3A 08736 1 set 10 Theodolite Nikon NT-4D 011279 1 set 11 Auto Level AT-F2 B01898 1 set 12 Auto Level AT-G3 AX6090 1 set 13 Auto Level AT-G6 B3329 4 set 14 GPS Handheld 8 unit 15 GPS Geodetik 2 unit 16 Collimator 1 unit 3.1.4 Pengalaman Kerja Perusahaan Tahun 2008, diantaranya : - Pengukuran jalur pipa air bersih dari Gunung Bukit Tunggul sampai Ujung Berung 18

- Pemetaan topografi untuk perencanaan sumur minyak PT. Pertamina EP di Sorong, Papua Barat - Pemetaan topografi untuk perencanaan makam cina di Nagreg Tahun 2009, diantaranya : - Pemetaan topografi untuk area perumahan PT. Sentul City - Pengukuran volume design bendung jatigede, Sumedang - Pengukuran lahan untuk design pabrik PT.Ajinomoto di Binjai Medan Tahun 2010, diantaranya : - Pemetaan topografi kampus unwim (ITB Jatinangor) - Pengukuran GPS lokasi sumur minyak suspended PT.Pertamina di Palembang hingga Medan Tahun 2011, diantaranya : - Survey dan sinkronisasi geodatabase serta integrasi system jaringan pipa gas PT. PGN di Batam dan Pekan Baru Tahun 2012, diantaranya : - Pemetaan topografi untuk rencana jalan tol cisundawu di Tanjungsari - Pemetaan jalur pipa PT.Pertamina EP di Pulau Bunyu dan Sangatta, Kalimantan - Pengukuran GPS sensus pohon di Bengalon, Kutai Timur - Pengukuran topografi untuk perumahan PT. Sentul City 3.2 Deskripsi Kegiatan PLA 19

Dalam pelaksanaan PLA selama ini di PT GEOCAL, penulis mengikuti banyak kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara internal (kegiatan di dalam kantor) dan secara eksternal (kegiatan lapangan/diluar kantor). 3.2.1 Jadwal Program Latihan Akademik (PLA) di PT.Geocal Rencana kerja bulan Pertama: Belajar rencana memulai untuk pelaksanaan pengukuran di lapangan. Belajar pengenalan Alat-alat pengukuran yang ada di perusahan tersebut: - Theodolit - ETS (elektronik total station) Proses pengolahan data input data dari alat menggunakan software yang di gunakan dalam perusahan tersebut. Proses Output data. Proses digitasi peta. Proses pemasukan data atribut. Rencana kerja bulan kedua: Belajar pengenalan alat dengan menggunakan GPS geodetic Input data dari alat dan pengolahan datanya. Hasil output datanya. Rencana bulan Kedua sebelum ada Project Lapangan yang belum ada: Belajar tentang manajement di dalam perusahan tersebut. Penilitian tentang perusahan tentang bagaimana cara pengambilan proyek dari pihak lain. Rencana kerja bulan ketiga Pembuatan laporan terhadap perusahan. Laporan hasil selama melakukan kegiatan. 3.3 Tempat Pengambilan Data 20

Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Jl.Ganesha 10 Bandung- JawaBarat Indonesia 40132. Didirikan pada tanggal 2 Maret 1959. 3.4 Langkah-Langkah Pengukuran Persiapan Mobilisasi Survey Pendahuluan dan Indentifikasi Lapangan Pengukuran Detail Situasi (counturing) dan Cross section Pengolahan Data Penyajian Data dan Peta 21

Pelaporan 3.5 Proses Pengambilan Data dan Alat yang Digunakan 3.5.1 Pengambilan Data Lapangan Untuk pengambilan data lapangan ada beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut : Pengambilan data kerangka dasar horizontal (KDH) dengan memakai metode polygon tertutup. Pengukuran detail situasi/tachimetri. 3.5.2 Alat Yang Digunakan Dalam Pengukuran Pengukuran kerangka dasar horizontal (KDH) dilakukan dengan menggunakan metode polygon tertutup, dilaksanakan dengan menggunakan alat Electronic Total Station (ETS). Alat yang digunakan : 1 unit Electronic Total Station (ETS) : GTS 230N Ketelitian sudut : 5 Pembesaran Lensa : 30x Internal Memory : 24.000 Points 3 unit alumunium tripod 2 unit prisma polygon 22

2 unit single prisma 1 unit meteran Gambar 3.1 Elecronic Total Station (ETS) 230N (Web Topcon 230N, 2012) 3.6 Kegiatan Pengukuran di Lapangan 3.6.1 Persiapan Pada tahapan persiapan yang di utama dilakukan adalah persiapan terhadap personil dan persiapan peralatan. Selain itu juga perlu disiapkan kelengkapan administrasi koordinasi dengan instansi yang terkait dengan daerah pengukuran. 3.6.2 Persiapan Personil Personil yang dibutuhkan pada pekerjaan pengukuran meliputi ahli pengukuran topografi, surveyor toporgrafi dan asisten ahli pengukuran. Bisa memaksimalkan jumlah orang yang terkait dalam pengukuran tersebut. Harus 23

memiliki pengetahuan tentang pengukuran atau memiliki pendidikan dasar tentang ilmu-ilmu survey yang telah dipelajari. 3.6.3 Persiapan Peralatan Untuk alat ukur sudut yang diperlukan adalah ETS (Electronic Total Station) dengan tingkat ketelitian 5 (detik) untuk pengukuran horizontal. 3.6.4 Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan untuk mengetahui keadaan lapangan sebagai objek pengukuran. Gambaran untuk melakukan pengukuran di daerah yang telah di survey. 3.6.5 Pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal Pengukuran titik-titik kontrol horizontal dilakukan untuk merapatkan titiktitik kontrol horizontal yang telah ada disekitar lokasi pengukuran. Pengukuran titik-titik kontrol horizontal dilakukan dengan metode polygon tertutup. 3.6.6 Pengukuran Detail Situasi Pengukuran detail situasi dilakukan di sekitar laboratorium pertambangan ITB dengan menggunakan alat Elecronic Total Station (ETS). Pengukuran dilakukan terhadap dua saluran yaitu saluran air dan saluran telepon yang berada disekitar lab pertambangan ITB. Dalam pengambilan data detail situasi harus mengetahui terlebih dahulu area saluran yang ingin di ukur, karena jalur saluransaluran tersebut berada dibawah tanah, jadi harus mengetahui terlebih dahulu peta daerah tersebut. 3.7 Masalah Yang Dihadapi dan Cara Penyelesaiannya Awal pengukuran penulis kebingungan dan kurang mengerti karena saluran air dan telepon jalurnya tidak terlihat di karnakan jalur air dan telepon di 24

tanam di dalam tanah jadi jalurnya tidak dapat terlihat sebagai acuan pengukuran. Ketika melakukan pengukuran di kampus ITB, penulis dan anak D1 ITB sedikit beda pengertian dari cara pengukuran di lapangannya. Jadi selisih paham untuk beberapa hari dan akhirnya masalah itu bisa teratasi. 3.8 Pembimbingan Pembimbingan terbagi menjadi 2 tahap, yaitu pembimbingan dengan pembimbibing dari pihak PT GEOCAL dan pembimbing dari pihak Prody. Pembimbing dari PT GEOCAL yaitu menjelaskan teknis cara pengukuran dilapangan dan cara pengolahan data hingga menjadi peta. Sedangkan bimbingan dengan pembimbing dari Prody, yaitu bimbingan mengenai pembuatan laporan hasil dari Pendidikan Luar Akademik (PLA). 25