Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Pendidikan Jasmani Berbasis Masalah Gerak

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyebabkan seseorang melakukan tindakan atau aktifitas. Seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kepribadian dan kehidupannya. Hal ini sesuai dengan isi Undang-Undang

Pendapat lain diutarakan oleh Rosdiani (2013, hlm. 72)yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tentu di dalamnya ada proses pembelajaran. Apabila

PRINSIP DAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

I. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk

Survei Interaksi Edukatif Guru Dengan Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan

PENDEKATAN BERMAIN PADA POKOK BAHASAN LEMPAR CAKRAM UNTUK KETUNTASAN HASIL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI. Munzir*)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. sesuatu yang diperlukan dalam pendidikan jasmani, mudah dipindahkan

TUJUAN DAN FUNGSI PENJAS

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

I. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soepartono (2000:6) sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

gerak dasar berjalan gerak dasar lompat dan loncat gerak dasar lempar dan tangkap

Dalam Rangka Pelaksanaan Tujuh Ruang Lingkup Penjasorkes Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Studi Pada SMKN 8 Surabaya)

HAMBATAN SISWA KELAS VII BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK TAHUN AJARAN 2016/2017

KEBUGARAN JASMANI. Wawan S. Suherman, M.Ed. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Kolombo 1 Yogyakarta

Oleh: Samudi SDN 3 Gemaharjo, Watulimo, Trenggalek

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 2

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

DIMENSI OLAHRAGA PENDIDIKAN DALAM PELAKSANAAN PENJASORKES DI SEKOLAH

Penerapan Model Movement Problem Based Learning Soccer Like Games

Journal of Physical Education and Sports

baik, dengan aktivitas jasmanai sebagai wahananya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah bagian dari sistem pendidikan secara

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Yudanto

PENGEMBANGAN HOLE BALL SEBAGAI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARANPENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAGI SISWA SD KELAS V

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. digunakan atau dimanfaatkan di dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

BAB II LANDASAN TEORI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013,

Pendidikan jasmani memberikan tekanan tidak hanya pada aspek psikomotor dan kognitif

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE-KECAMATAN LUBUK RAJA OKU. Oleh: Daryono (Dosen Universitas PGRI Palembang)

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 2

ISU, TANTANGAN DAN MASA DEPAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA. (Bagian 2) Oleh: Nuruddin Priya BS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KECEPATAN LARI JARAK PENDEK MELALUI PERMAINAN KIPPERS

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET RING BALL SISWA SMP SE KECAMATAN LUBUK RAJA OKU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI KISI SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS (UKK) MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMP KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

KONTRIBUSI BERLATIH OLAHRAGA DI KLUB TERHADAP PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

BAB I PENDAHULUAN. anak terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. dalam mencapai maksud atau tujuan.

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk bergerak, karena itu tanpa melakukan aktivitas jasmani secara

MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SMP KELOMPOK KOMPETENSI C PROFESIONAL KELOMPOK KOMPETENSI C

SKRIPSI. Disusun oleh : THO'IFUR YAZID AL BUSTOMI NIM

PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR (SD) MODEL TERPADU MADANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

WISNU NUGROHO, 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR TENIS LAPANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan

PENGEMBANGAN STOP PASSING

SKRIPSI. Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Ayu Gandhy Pratiwi

Survei Keterlaksanaan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan (PJOK)

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:

Menggagas Kurikulum Pendidikan Jasmani Masa Depan

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1

SKRIPSI. diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PREMBUN, KECAMATAN PREMBUN, KABUPATEN KEBUMEN

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI DAN INTELIGENSI SISWA MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN KIPPERS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH SAREN KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup mata pelajaran penjasorkes meliputi permainan dan olahraga, aktifitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN CIRCUIT THROW GAMES DALAM PEMBELAJARAN TOLAK PELURU SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 KOTA SEMARANG SKRIPSI

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Transkripsi:

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010 Sumber referensi: Graham, G., Holt/Hale, S.A., and Parker, M. (2010). Children moving: a reflective approach for teaching physical education. 8 th ed. Boston: Mc Graw Hill.

Pendahuluan Penjasorkes merupakan mata ajar yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik, terutama aspek jasmani-psikomotor, tetapi juga tidak melupakan aspek kognitif, dan afektif. Agar proses pembelajaran penjas dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, maka perkembangan kemampuan gerak dasar perlu mendapat perhatian dan dipahami secara memadai. Oleh karena itu, materi kemampuan gerak dasar akan dibahas pada bagian ini

Keterampilan Gerak Dasar Sebelum membahas keterampilan gerak dasar, kita perlu memahami tahapan perkembangan keterampilan motorik. Tahapan atau fase perilaku motorik sepanjang hayat atau perkembangan kemampuan gerak berhubungan dengan tahapan perkembangan manusia sesuai usianya.

Tahapan Perilaku Motorik Phase Approximate Age Developmental Stage Reflexive 3 mo, fetal to 1 year Prenatal-infancy Rudimentary Birth to 2 year Infancy Fundamental Movement Sport Skill (Utilization) Growth & Refinement 2 to 7 years Early Childhood 8 to 12 years Middle-Later Childhood 13 to 18 years Adolescence Peak Performance 25 to 30 years Early Adulthood Regression 30 years Middle-Later Adulthood

Kemampuan Gerak Dasar Dari tabel fase perilaku motorik tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan gerak dasar merupakan fase ke tiga dari tahapan perilaku motorik. Fase tersebut berlangsung pada usia 2 7 tahun atau pada tahap perkembangan anak usia dini. Keterampilan gerak dasar merupakan landasan bagi pelaksanaan dan pemerolehan kemampuan gerak yang lebih rumit agar dapat dicapai oleh seseorang.

Kemampuan Gerak Dasar For normal children, almost all of the skills and awareness associated with their fundamental areas should be acquired with some degree of proficiency by the end of the early childhood. A fundamental skill (using a fundamental movement pattern) is a common motor activity with a general goal such as running, jumping, throwing, or catching. Each of these skills is identified in the various categories (that is locomotor, nonlocomotor, and manipulative) of fundamental skills.

FUNDAMENTAL MOTOR SKILLS Fundamental motor skills are common motor activities with specific observable patterns. Most skills used in sports and movement activities are advanced versions of fundamental motor skills. For example, throwing in softball and cricket, the baseball pitch, javelin throw, tennis serve and netball shoulder pass are all advanced forms of the overhand throw.

Hubungan KGD-Teknik Lempar

FUNDAMENTAL MOTOR SKILLS The presence of all or part of the overhand throw can be detected in the patterns used in these sport specific motor skills. Similar relationships can be detected among other fundamental motor skills and specific sport skills and movements

FUNDAMENTAL MOTOR SKILLS Children normally develop motor skills in a sequential manner. Fundamental motor skills comprise one level in the continuum of motor skill acquisition. Children at the fundamental motor skill stage are building upon previously learned movements and preparing for the acquisition of more advanced skills.

Diagram Hubungan KGD-VLS

KGD dalam KTSP Ruang lingkup mata pelajaran Penjasorkes meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

KGD dalam KTSP 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya

KGD dalam KTSP 5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya 6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

KGD dalam KTSP 7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

TERIMA KASIH 16