EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA

dokumen-dokumen yang mirip
Pencarian Citra Berdasarkan Konten Warna dengan Menggunakan Parameter Ukur Similaritas dan Disimilaritas Histogram

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK DETEKSI KERUSAKAN PADA DAUN. Jalan Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

Sistem Pengenalan Individu Berdasarkan Warna Iris Mata

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

BAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

di FKIP Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 4 Herwinarso, Tjondro Indrasutanto, G. Budijanto Untung adalah Dosen Pendidikan Fisika

BAB 2 LANDASAN TEORI

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

BAB II DASAR TEORI. Gambar dapat direpresentasikan ke dalam dua macam bentuk yaitu bentuk

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4

PENERAPAN ALGORITMA LATENT SEMANTIC INDEXING PADA CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL SYSTEM

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN

ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. perhitungan LSI dan juga interface yang akan dibuat oleh penulis.

Solusi Analitik Model Perubahan Garis Pantai Menggunakan Transformasi Laplace

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM UNTUK ATOM BERELEKTRON BANYAK

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang

Aplikasi Sistem Neuro-Fuzzy untuk Pengenalan Kata

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMILIHAN BUAH TOMAT UNTUK BIBIT UNGGUL BERDASARKAN WARNA DAN UKURAN MENGGUNAKAN HSV DAN THRESHOLDING

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

IDENTIFIKASI WAJAH SESEORANG BERDASARKAN CITRA BIBIR MENGGUNAKAN METODE EIGEN FUZZY SET ABSTRAK

Pengolahan Citra Berwarna

PENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI

BAB II LANDASAN TEORI

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

EFEK COMPTON. Drs. Wagito Guntoro, M.PFis Abstrak

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN PENGHAPUSAN TEKSTUR DAN K-MEANS DENGAN BATASAN RUANG

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

BAB V ALINYEMEN VERTIKAL

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan

Temu Kenali Citra berbasis Konten Bentuk dan Warna untuk Pengenalan Rambu Lalu-lintas

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

dapat dihampiri oleh:

Pengendalian Persediaan Masalah utama

Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

METODE BEDA HINGGA PADA KESTABILAN PERSAMA- AN DIFUSI KOMPLEKS DIMENSI SATU

REPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT

Materi : Bab XIII. LUAS Pengajar : Khomsin, ST

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

BAB III METODELOGI PENELITIAN

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi jumlah citra dijital yang dapat diakses oleh pengguna. Basis data citra

IMPLEMENTASI METODE MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE DALAM MENILAI KEMIRIPAN CITRA. Andi Shahreza Harahap 1 Dini Sundani 2 Dewi Agushinta R 3.

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing


2.Landasan Teori. 2.1 Konsep Pemetaan Gambar dan Pengambilan Data.

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

IMPLEMENTASI ALGORITMA CONNECTED-LABELLING UNTUK MENDETEKSI OBJEK BINTANG PADA CITRA DIGITAL

FUZZY DECISION SUPPORT SYSTEM (FDSS) UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Setiap mahasiswa yang pernah mengambil kuliah kalkulus tentu masih ingat dengan turunan fungsi yang didefenisikan sebagai

LONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Limit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH PISANG DENGAN MENGGUNAKAN RUANG WARNA HUE

Transkripsi:

EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA Reza Sansa Hardika 1), Metty Mustikasari 2), Risdiandri Iskandar 3) 1)2)3) Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok, Jawa Barat email : rezas_ardika@yaoo.co.id 1), metty@staff.gunadarma.ac.id 2), risdiandri@staff.gunadarma.ac.id 3) Abstrak Makala ini membaas mengenai pembuatan aplikasi temu kenali citra berbasis konten warna pada ruang warna HSV dan. Histogram digunakan dalam ekstraksi citra warna dan euclidean distance sebagai pengukur tingkat kemiripan. Precission dan recall digunakan untuk mengevaluasi sistem temu kenali citra yang tela dibuat, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi pengguna menggunakan kuesioner. Dari asil evaluasi tersebut terliat bawa performa ruang warna HSV mempunyai performa lebi baik jika dibandingkan dengan ruang warna. Kata kunci : Temu Kenali Citra, Euclidean Distance, Ruang Warna HSV, Ruang Warna, Histogram. 1. Pendauluan Temu kenali citra atau lebi sering disebut CBIR (content-based image retrieval), adala suatu aplikasi computer vision yang digunakan untuk melakukan pencarian gambar-gambar digital pada suatu pustaka citra [2]. Amandeep Koker dalam makalanya (2011) menyatakan bawa penggunaaan temu kenali citra (CBIR) dalam proses pencarian sebua citra di dalam pustaka citra dengan menggunakan query berupa citra merupakan teknik yang baik untuk digunakan. Hal ini karena penggunaan keyword dalam temu kenali citra tidak lagi efektif dalam pencarian citra di dalam sebua pustaka citra [5]. Saat ini temu kenali citra menggunakan istogram warna banyak digunakan untuk mendefinisikan similaritas dari dua warna representasi istogram warna. Histogram warna menyatakan banyaknya frekuensi munculnya piksel dalam satu kelompok yang memiliki warna yang sama [4]. Hasil penelitian Suasini (2009) menyatakan bawa temu kenali citra dengan menggunakan istogram warna lebi tepat dengan menggunakan euclidean distance dibandingkan dengan quadratic form meskipun asilnya tidak berbeda jau. Hal ini dapat dipengarui ole pengaru warna yang muncul pada citra query [10]. Dalam temu kenali citra, banyak ruang warna yang dapat digunakan. Penelitian dari Singa dan Hemacandran (2011) menyatakan bawa dari perbandingan temu kenali citra menggunakan ruang warna Lab, RGB, HSV, dan Lu*v*, model warna HSV memberikan asil precission dan recall yang tinggi pada percobaan dengan beberapa query. Makala ini membaas pembuatan aplikasi temu kenali citra berbasis konten warna yang kemudian dilanjutkan dengan membandingkan performa ruang warna HSV dan. 2. Tinjauan Pustaka Ruang Warna Ruang warna merupakan representasi matematik 3 dimensi (3D) dari sekumpulan warna. Sejumla ruang warna tela dikembangkan dengan berbagai pendekatan dan alasan serta masing-masing memiliki kelebian dan kekurangan. Beberapa ruang warna seperti YCbCr dan Luv sangat baik digunakan untuk kompresi citra. Sementara ruang warna HSV/HSL, L*a*b*/L*C*H* dan HCL lebi sering digunakan untuk analisis warna citra. Representasi ruang warna L*a*b*/L*C*H* dan HCL dinyatakan lebi mendekati persepsi visual mata manusia dalam membedakan warna [8]. Ruang warna HSV ( ue, saturation, value) diformulasikan ole pencarian pada kubus warna RGB sepanjang sumbu gray (sumbu gabungan titik itam dan puti), yang mengasilkan bentuk eksagonal palet warna. Hue bervariasi dari 0 ke 1.0, warna yang sesuai bervariasi dari mera, kuning, ijau, cyan, biru dan magenta, kembali ke mera, seingga sebenarnya ada nilai mera antara 0 dan 1.0. Saturation bervariasi dimulai dari 0 ke 1.0, warna yang sesuai (ue) bervariasi dari unsaturation (abu -abu) untuk sepenunya ke saturation. Value atau terang bervariasi dari 0 ke 1.0 [7]. Gambar 1. Ruang warna HSV Sumber : Jeong, 2001 04-19

Ruang Warna (ue, saturation, intensity) merupakan perubaan dari ruang warna RGB. Hue adala atribut warna yang menggambarkan warna murni, saturation memberikan ukuran tingkat di mana warna murni yang dilemakan ole caaya puti. Intensity adala descriptor yang paling berguna dalam citra monocromatic [7]. (,,) = ( (k, m, n), (k, m, n) / Euclidean distance merupakan teknik berbasis vektor space yang dapat digunakan untuk mengitung pengukuran teradap disimilaritas atau besarnya perbedaan persentasi munculnya warna yang sama antara 2 citra. Ini berarti bawa semakin kecil nilai perbedaannya maka semakin similar antara dua citra tersebut, sebaliknya, semakin besar nilai asil peritungan euclidean distance, maka kedua citra tersebut semakin tidak similar. Peritungan similarity dengan menggunakan teknik istogram akan bernilai mendekati 0 pada gambar yang sama meskipun gambar dibalik sekalipun[4]. 3. Metode Penelitian Histogram Warna Gambar 2. Ruang warna Sumber: Burdick, 2000 Histogram warna menyatakan banyaknya frekuensi munculnya piksel dalam satu kelompok yang memiliki warna yang sama. Pengggunaan istogram independen teradap rotasi dan skala citra. Namun, istogram warna cenderung keilangan informasi mengenai posisi, seingga istogram tidak dapat membedakan gambargambar yang mengandung warna sama dengan posisi warna yang berbeda. Dari kebanyakan literature tela menyelidiki masala ini dengan mengintegrasikan informasi ruang ke dalam istogram warna konvensional [4]. Euclidean Distance Gambar 3 Conto Histogram Citra Euclidean distance didefinisikan sebagai panjang garis lurus yang mengubungkan posisi dua bua objek [4]. Secara logis, diketaui bawa jarak terpendek antara dua titik adala garis lurus antara kedua titik tersebut. Adapun rumus dari teknik euclidean distance dapat dinyatakan sebagai berikut : Proses temu kenali citra dilakukan dengan ekstraksi citra ke dalam istogram. Ruang warna yang digunakan dalam penelitian ini adala HSV (ue, saturation, value) dan (ue, saturation, intensity). Untuk mengukur kemiripan istogram dari dua bua citra digunakan euclidean distance. Sedangkan untuk evaluasi performa ruang warna digunakan metode precission dan recall, serta evaluasi pengguna menggunakan kuesioner. Gambar 4 Langka-langka Sistem Temu Kenali Citra Proses dalam temu kenali citra dijelaskan pada gambar 4. Citra query yang dimasukkan akan diproses terlebi daulu dengan menguba ruang warna ke HSV atau. Selanjutnya ekstraksi citra dilakukan dengan mencari istogram citra sesuai dengan ruang warnanya. Setela istogram citra tersebut diproses, kemudian dilanjutkan dengan mengukur tingkat kemiripan citra query dan citra pada pustaka citra menggunakan euclidean distance. Hasil dari perbandingan tersebut akan ditampilkan pada output dengan menyertakan nilai euclidean distance dari masing-masing citra asil perbandingan dua istogram citra tersebut. Setela mendapatkan asil dari proses temu kenali citra, proses selanjutnya adala evaluasi performa ruang warna dengan menggunakan metode precission dan recall, serta evaluasi pengguna menggunakan kuesioner. 04-20

4. Hasil dan Pembaasan Perancangan Tampilan Aplikasi Aplikasi ini terdiri dari tiga komponen, yaitu tampilan alaman utama, tampilan alaman HSV, dan tampilan alaman. Halaman utama pada gambar 5 ini berfungsi untuk memanggil alaman selanjutnya ole pengguna. Terdapat dua bua button untuk memili alaman yang dituju dan satu button untuk keluar dari aplikasi. Button yang menuju alaman selanjutnya adala button dengan label HSV, dan. Button dengan label keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi. Gambar 7. Perancangan Tampilan Ruang Warna HSV Gambar 8. Tampilan Ruang Warna HSV Gambar 5 Perancangan Tampilan Utama Aplikasi Rancangan tampilan pada gambar 9 digunakan untuk proses temu kenali citra dengan menggunakan ruang warna. Pada alaman ini terdapat tiga unsur, yaitu masukkan citra, proses citra, dan keluar. Pada bagian kiri alaman ini digunakan untuk menampilkan citra query yang akan diproses. Gambar 6 Tampilan Utama Aplikasi Gambar 7 merupakan diagram alir yang digunakan untuk membuat tampilan aplikasi temu kenali citra dengan menggunakan ruang warna HSV. Pada alaman ini terdapat tiga unsur, yaitu masukkan citra, proses citra, dan keluar. Pada bagian kiri alaman ini digunakan untuk menampilkan citra query yang akan diproses. Gambar 9. Perancangan Tampilan Ruang Warna 04-21

Gambar 10. Tampilan Ruang Warna Taapan-taapan pencarian citra dengan temu kenali citra yang dilakukan adala sebagai berikut. Pertama, menguba ruang warna citra ke ruang warna HSV atau. Kedua, ekstraksi citra dengan menggunakan istogram citra warna yang tela diuba ke sala satu ruang warna tersebut. Setela kedua taap tersebut selesai dilakukan, selanjutnya adala mencari citra yang mirip dengan citra query yang tela diproses. Pada proses ini, euclidean distance digunakan untuk mencari tingkat kemiripan dari dua istogram citra yang dibandingkan. Gambar 13. Conto asil temu kenali citra menggunakan model warna warna Setela diperole asil temu kenali citra, maka taap selanjutmya adala melakukan evaluasi performa dengan metode precision dan recall. Precision adala perbandingan jumla dokumen relevan yang diambil dengan jumla seluru dokumen yang diambil ole sistem. Lalu, Recall adala perbandingan jumla dokumen relevan yang diambil dengan jumla semua dokumen yang relevan [6]. Untuk mencari asil dari kedua metode di atas digunakan rumus sebagai berikut [6]: = = Gambar 11. Proses pencarian citra similar Selanjutnya adala menampilkan 10 asil citra yang mirip dengan mencantumkan euclidean distance. Setela dilakukan proses temu kenali citra dan peritungan precission dan recall dari masing-masing model warna, didapat asil peritungan precission dan recall sebagai berikut: Tabel 1. Perbandingan precision dan recall model warna HSV dan Gambar 12. Conto asil temu kenali citra menggunakan model warna HSV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ratarata Precission HSV Precission Recall HSV Recall 0.667 0.5 0.25 0.25 0.732 0.423 0.35 0.25 0.844 0.82 0.3 0.3 0.855 0.91 0.4 0.3 0.791 0.506 0.2 0.2 0.942 0.966 0.3 0.3 0.869 0.733 0.35 0.25 0.932 0.854 0.4 0.25 0.966 0.976 0.3 0.35 0.912 0.961 0.35 0.4 0.851 0.7649 0.32 0.285 Selain dengan metode precission dan recall, evaluasi juga menggunakan evaluasi pengguna melalui kuesioner. 04-22

Dalam evaluasi pengguna ini anya membandingkan dua ruang warna, yaitu ruang warna HSV dan. Setela data asil kuesioner didapatkan, asil menunjukkan bawa performa ruang warna HSV lebi baik jika dibandingkan ruang warna. Ole karena itu, penilaian performa ruang warna menggunakan kuesioner menunjukkan bawa ruang warna HSV lebi baik dari ruang warna. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setela berasil dibangun sistem temu kenali citra berbasis konten warna, selanjutnya dilakukan evaluasi ruang warna menggunakan metode precission dan recall serta evaluasi pengguna menggunakan kuesioner. Hasil dari precission untuk ruang warna HSV menunjukan nilai 0.851 dan pada ruang warna menunjukkan nilai 0.7649. sedangkan untuk recall, pada ruang warna HSV menunjukkan nilai 0,32 dan pada ruang warna menunjukkan nilai 0.285. Untuk evaluasi pengguna menggunakan kuesioner, ruang warna HSV memiliki performa yang lebi baik jika dibandingkan dengan ruang warna. Dari asil analisis pada sistem yang dibangun, dapat disimpulkan bawa ruang warna HSV (ue, saturation, value) memiliki performa yang lebi baik dalam proses temu kenali citra jika dibandingkan dengan ruang warna. Saran Ada beberapa al yang perlu diperatikan agar memperole asil proses temu kenali citra yang maksimal, diantaranya: 1. Penggunaan citra query yang memiliki ukuran tidak lebi dari 800x800 pixel agar dapat mempercepat proses temu kenali citra. 2. Penggunaan citra query yang berwana (tidak itam puti) untuk memperole asil yang diinginkan. [7] Prasetyo, Eko. 2011. Pengolaan Citra Digital dan Aplikasinya Menggunakan Matlab. Penerbit Andi, Yogyakarta. [8] Sarifuddin M., and R Missaoui. 2005. A new perceptually uniform color space wit associated color similarity measure for content based image and video retrieval, Proceeding of Multimedia Information Retrieval Worksop, 28 t annual ACM SIGIR Conference, pp. 1-8. [9] Singa, Manimala dan K. Hemacandran. 2011. Performance Analisys of Color Space In Image Retrieval. Department of Computer Science, Assam University, India. [10] Suasini, P.S. 2009, CBIR Using Color Histogram Processing, Journal of Teoretical and Applied Information Tecnology. Biodata Penulis Reza Sansa Hardika, memperole gelar Sarjana Komputer (S.Kom), pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, lulus taun 2012. Saat ini sebagai asisten pengajar di Laboratorium Fisika Dasar Universitas Gunadarma. Metty Mustikasari S.Kom., M.Sc., memperole gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Stud i Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, lulus taun 1987. Memperole gelar Magister of Science dari Computer Science Department, Curtin University, Western Australia, lulus taun 1991. Saat ini sebagai pengajar di Program Studi Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Risdiandri Iskandar S.Kom., MM., memperole gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma, lulus taun 2000. Memperole gelar Magister Manajemen Universitas Gunadarma, lulus taun 2004. Saat ini sebagai pengajar di Program Studi Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Daftar Pustaka [1] Al-Tayece, Rami dan Amed Kalil, 2003. CBIR: Content Based Image Retrieval, Department of Systems and Computer Engineering Faculty of Engineering Carleton University. [2] Datta, R., Josi, D., Li, J., and Wang, J. Z. 2008. Image retrieval: Ideas, influences, and trends of te new age. ACM Comput. Surv. 40, 2, Article 5. [3] Gonzales, R.C., Woods, R.E., dan Eddins, S.L. 2005. Digital Image Processing Using MATLAB. India. [4] Jeong S. 2001. Histogram-Based Color Image Retrieval, psyc221/ee362 Project. [5] Koker, Amandeep. 2011. Image Retrieval: A State of Te Art Approac for CBIR, Department of ECE, RIMT-MAEC Mandi Gobindgard, Punjab, India. [6] Powers, David M W. 2011. Evaluation: From Precision, Recall and F-Factor to ROC, Informedness, Markedness & Correlation. Journal of Macine Learning Tecnologies 2 04-23