BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Data terakhir Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs Detik (2010, diakses pada 6 Februari 2014), roti adalah makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

II METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara

BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

BAB I PENDAHULUAN. (2015) yang diakses pada 3 maret 2015, anak sudah dapat melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang semakin hari semakin berkembang. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga aspek yaitu cipta,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Semarang, dekat Tugu Muda. Pada awalnya bangunan ini dibangun oleh

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ferdinand de Saussure, tanda adalah bentuk dari penggabungan signifier

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. pencahayaan alami yang berasal dari matahari sebagai sumber cahaya utama (natural

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada usia dini tumbuh dengan cepat, sehingga mereka sering melewatkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sarjana Komunikasi, Ana Sarmento Gaio dalam situs Kompasiana (2013:1 Maret

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan secara fisik dan non fisik terhadap perusahaan lainnya. Situs

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kala itu bernama thephotographwedding, sebuah perusahaan jasa fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB I PENDAHULUAN. 2013), bisnis salon kecantikan terus menunjukkan daya tariknya. Pertumbuhan

Trend Customer Preference dalam memilih Bridal

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat dan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan) membuat transaksi komersil dengan bisnis lainnya. Kondisi ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan tempat ibadah untuk umat kristiani sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta mempunyai sentra industri kerajinan yang berlokasi di kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut tentunya harus ada pembeda identitas antara satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peluang yang dimiliki tidak akan mampu dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya, identitas

BAB I PENDAHULUAN. 7% (tujuh persen), total untuk TV dan media cetak, dengan nilai mencapai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Catering merupakan salah satu bentuk wirausaha yang bergerak dibidang jasa boga di mana produk utamanya adalah penyediaan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen (Bode, 2003, hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan dan minuman di tempat pada produk usaha itu diselenggarakan (inside catering) atau produk makanan dan minuman dibawa keluar tempat produksinya (outside catering). Menurut Direktur Jendral Industri Agro Kementrian Perindustrian Benny Wahyudi, seperti dilampir dalam situ Kemenperin (2015: 13 Februari 2015), industri makanan dan minuman khususnya pada industri catering tumbuh sekitar 8,17% pada kuartal 1/2013 dan diprediksi akan terus naik seiring dengan meningkatnya permintaan akan kebutuhan jasa boga di Indonesia. Industri boga merupakan suatu industri yang padat karya sehingga perkembangan dari industri tersebut telah membuka lapangan kerja baik di bidang formal maupun informal. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa persaingan dalam usaha catering di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat seiiring dengan perkembangan sektor pengkonsumsiannya yang luas. Alamanda Catering adalah sebuah usaha yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa boga yang mencakup makanan dan minuman baik dalam 1

penyediaan jasa boga yang bersifat kontinuitas (penyediaan dalam bentuk box untuk perusahaan dengan sistem kerja shifting), maupun yang bersifat independencies (penyediaan dalam system prasmanan untuk satu acara tertentu). Alamanda Catering merupakan salah satu bagian dari CV. Alamanda Pratama, berdiri semenjak tahun 1995 di Tangerang Selatan dan telah memiliki 2 cabang yang terletak di Jakarta Timur dan Bogor. Alamanda Catering memiliki cakupan konsumen yang beragam mulai dari rumah tangga (pribadi), kantor swasta maupun instansi-instansi pemerintah, dan layanan prasmanan untuk acara-acara tertentu dengan jumlah porsi konsumsi antara 100 sampai dengan 500 porsi konsumsi setiap harinya. Bahkan untuk acara-acara tertentu seperti pernikahan, catering ini melayani 3.500 tamu undangan dengan menu yang sangat bervariasi. Permasalahan yang terjadi di perusahaan ini adalah adanya perubahan sistem usaha, yang sebelumnya CV. Alamanda Pratama memulai bisnisnya dengan sistem paket catering dan wedding organizer, berkembang menjadi banyaknya permintaan akan jasa catering dan wedding organizer (menjadi event organizer karena banyak permintaan diluar acara pernikahan) secara independent (tidak lagi sistem paketan). Hal tersebut menyebabkan CV. Alamanda Pratama harus membagi manajemennya menjadi 2 usaha independent yang berdiri sendiri. Untuk usaha cateringnya, CV. Alamanda Pratama memberikan nama usahanya sebagai Alamanda Catering, sedangkan untuk event organizernya diberikan nama Pratama Event Organizer. Logo yang selama ini digunakan oleh perusahaan masih menggunakan logo lama yang masih merupakan logo CV. Alamanda Pratama, sedangkan dalam 2

prakteknya sekarang, CV. Alamanda Paratama telah berkembang menjadi catering dan event organizer yang lebih independent (tidak saling bersangkut paut dengan manajemen yang berbeda), maka dibutuhkan pemisahan identitas usaha, di mana catering dan event organizer akan dibedakan menjadi bagian usaha masing-masing yang lebih profesional. Identitas perusahaan sekarang merupakan permasalahan serius yang harus diperbaiki karena pada saat ini logo yang sudah ada masih merupakan satu bagian dari dua usaha yang berbeda. Selain itu, logo sebelumnya dibuat dan hanya digunakan sebagai komponen pelengkap untuk sebuah usaha tanpa memperhatikan prinsip-prinsip desain grafis dalam pembuatan sebuah logo yang baik dan benar. Hal ini membuat logo tidak mampu mencerminkan identitas dan kepribadian dari perusahaan tersebut yang menyebabkan berkurangnya kepercayaan dari konsumen. Terlebih lagi setelah adanya perubahan target pasar dari Alamanda Catering dimana sebelumnya adalah ibu rumah tangga dan calon pengantin, menjadi perusahaan dengan sistem kontrak kerja berjangka yang menuntut logo sebagai presentasi pertama kali dari identitas perusahaan harus lebih profesional untuk dapat mendapatkan kepercayaan dari perusahaan yang menawarkan kontrak tersebut. Penulis memutuskan untuk merancang logo baru sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, Penulis mengangkat tema Perancangan Logo Alamanda Catering sebagai tugas akhir. 3

1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Alamanda Catering adalah: 1. Bagaimana merancang logo Alamanda Catering yang sesuai dengan identitas perusahaan tersebut? 2. Bagaimana membuat Graphic Standard Manual sebagai panduan penggunaan logo Alamanda Catering? 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka batasan masalah dalam perancangan ini meliputi: 1. Segmentasi Segmentasi dapat dijabarkan dengan menggunakan beberapa faktor, yaitu: a. Segmentasi Demografis Usia : 21-40 tahun Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Kelas Sosial : B - A b. Segmentasi Geografis Penduduk yang berdomisili di kota Jakarta, Tangerang, dan Bogor. c. Segmentasi Psikografis 4

Target primer dari logo ini merupakan perusahaan yang menggunakan sistem kontrak berjangka dan memiliki keperluan luas akan jasa boga untuk kebutuhan makan karyawan hingga acara-acara internal bisnis. Target sekundernya adalah ibu rumah tangga dan calon pengantin yang membutuhkan jasa boga untuk keperluan acara pribadi seperti pernikahan, ulang tahun, pertemuan, dan lain-lain. 2. Perancangan ini dibatasi pada pembuatan Logo dan GSM (Graphic Standard Manual) sebagai panduan dalam penggunaan Logo. 1.4. Tujuan Perancangan Penulis dapat menyimpulkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat desain logo Alamanda Catering yang baru dan sesuai dengan identitas perusahaan. 2. Membuat Graphic Standard Manual sebagai panduan dalam penggunaan logo. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat dari Tugas Akhir dengan judul Perancangan Ulang Logo Alamanda Catering yaitu: 1. Alamanda Catering mendapatkan logo baru yang sesuai dengan identitas perusahaan. 2. Konsumen dapat mengenali dan tertarik terhadap Alamanda Catering. 5

1.6. Metodologi Pengumpulan Data Penelitian dan perancangan redesain logo yang akan dilaksanakan ini dilengkapi dengan suatu proses pengumpulan data yang didasari kepada beberapa metode kualitatif yang dinilai sesuai, antara lain: 1. Studi Pustaka Metode studi pustaka adalah metode pengumpulan informasi yang dibutuhkan dengan melaksanakan penelitian ini melalui media, baik cetak maupun internet. Sumber dapat diperoleh dari buku, koran, dan majalah. Studi Pustaka menjadi awal landasan penelitian secara teoritis serta menjadi titik tumpu perencanaan metode perancangan yang sesuai untuk mencapai tujuan utama membuat perancangan desain logo bagi Alamanda Catering. 2. Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara menyaksikan secara langsung saat penelitian kemudian mencatat secara objektif. Studi ini meliputi proses komparasi perusahaan Alamanda Catering dengan berbagai entitas sejenis, dan interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. 3. Wawancara Metode wawancara adalah metode yang dilakukan melalui komunikasi penulis dengan responden. Komunikasi tersebut berlangsung berupa tanya jawab secara tatap muka. Hasil wawancara ini menjadi sumber informasi primer yang relevan dan dibutuhkan untuk perancangan logo Alamanda Catering. 6

1.7. Metode Perancangan Metode perancangan selama proses pengerjaan ini akan dilakukan secara bertahap agar mendapatkan hasil yang maksimal dari penelitian dan perancangan. Tahaptahap ini terdiri dari: 1. Latar Belakang Tema yang telah dipilih dilanjutkan dengan pembuatan latar belakang. Ini akan membahas mengenai perkembangan bisnis yang serupa dengan tema, penjelasan mengenai tema, dan permasalahan utama dari penelitian yang akan dibahas. 2. Perumusan Masalah Tahap selanjutnya adalah tahap perumusan masalah dimana hal yang menjadi permasalahan utama diidentifikasi dengan hasil berbentuk sebuah pertanyaan yang akan dicari jawabannya dalam sebuah penelitian. 3. Tujuan Perancangan Rumusan masalah yang telah ditentukan akan menjadi dasar untuk tujuan perancangan. Setiap penelitian dan perancangan yang dilakukan mengarah pada tujuan akhir dari penelitian yaitu merancang logo yang sesuai untuk Alamanda Catering. 7

4. Tinjauan Pustaka Tahap ini merupakan sebuah tahap pencarian landasan teoritis yang berhubungan dengan tema. Landasan teoritis ini akan mendukung solusi yang dihadirkan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada. 5. Pengumpulan Data Tahap ini adalah tahap dimana dilakukan sebuah riset untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan melalui wawancara, studi lapangan, dan studi literatur. 6. Konsep Kreatif Landasan teoritis dan data-data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah dasar untuk melakukan tahap selanjutnya, yaitu konsep kreatif. Tahap ini dimulai dengan brainstorming dan mindmapping untuk membuat sebuah konsep perancangan yang sesuai. 7. Sketsa Awal Hasil ide tersebut kemudian dibuat menjadi sebuah desain, mulai dari membuat sketsa, pemilihan warna yang sesuai dengan identitas Alamanda Catering, membuat bentuk, menyusun komposisi sehingga dihasilkan visualisasi desain. Desain yang dibuat akan memperhatikan prinsip-prinsip desain seperti keselarasan, proporsi, keseimbangan, serta penekanan yang menarik bagi konsumen. 8

8. Digitalisasi Logo dibuat dalam bentuk digital dengan menggunakan program aplikasi yang sesuai. Selain itu, tahap ini juga merupakan tahap percobaan warna dan tipografi logo agar menghasilkan sebuah kesatuan pada logo tersebut. 9. Percobaan Aplikasi Logo yang telah disetujui kemudian dicoba untuk diaplikasikan agar diketahui kesalahan yang ada pada logo tersebut. 10. Revisi Final Kesalahan yang ditemukan atau perbaikan yang dapat dilakukan dari hasil pengujian logo akan dilakukan pada tahap ini untuk memastikan kualitas logo. 11. Karya Akhir Setelah melalui tahap revisi akhir untuk setiap permasalahan yang telah ditemukan, logo akan siap untuk digunakan. 9

1.8. Skematika Perancangan Bagan 1.1. Skematika Perancangan (Dokumentasi pribadi) 10