BAB I PENDAHULUAN. perusahaan) membuat transaksi komersil dengan bisnis lainnya. Kondisi ini terjadi

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. perusahaan) membuat transaksi komersil dengan bisnis lainnya. Kondisi ini terjadi"

Siska Sudirman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Business-to-business (B2B) adalah situasi di mana sebuah bisnis (biasanya perusahaan) membuat transaksi komersil dengan bisnis lainnya. Kondisi ini terjadi ketika perusahaan mengambil bahan produksi dari perusahaan lain, perusahaan membutuhkan jasa perusahaan lain, atau perusahaan menjual barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan lain. Bisnis gudang pendingin adalah salah satunya. PT. NTB menyewakan ruang dalam gudang pendingin yang dapat digunakan sebagai penengah dalam jalur distribusi dari sebuah perusahaan ke perusahaan lainnya ataupun konsumen. Pada umumnya, perusahaan gudang pendingin akan menyewakan berdasarkan spasi ruang yang digunakan. Dalam pelaksanaannya, PT. NTB menggunakan sistem ritel dimana harga sewa dihitung berdasarkan jumlah barang yang dititipkan pada gudang pendingin PT. NTB dan lamanya penyimpanan. Selain karyawan tetap, PT. NTB memiliki pekerja lapangan (buruh) yang diatur dengan sistem harian untuk efisiensi pengeluaran. Perjalanan PT. NTB bergantung dari banyaknya produk yang masuk dan disimpan di dalam gudang pendinginnya, yang biasa disebut dengan frozen product. Selama ini, keadaan PT. NTB dapat dikatakan stabil dengan arus masuk dan keluar barang yang dapat diprediksi dan keuntungan yang relatif stabil setiap periode waktunya, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan. 1

2 Berkaitan dengan bisnis ini, ada satu fenomena yang menurut penulis menarik untuk diperhatikan. Dengan pergantian kepemimpinan di Indonesia setelah Pemilu 2014, maka seluruh susunan pemerintahan pun berganti. Susi Pudjiastuti adalah salah satu yang terpilih untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Peraturan-peraturan baru yang sebelumnya kurang diperhatikan mulai ditegakkan kembali. Beberapa di antaranya adalah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 1/2015, dan No 2/2015, No 56/2014, No 57/2014, No 58/2014. Contoh praktisnya yaitu larangan bagi kapal-kapal asing untuk menangkap hasil laut dan penerapan kuota hasil tangkapan laut sesuai kelas kapalnya. Contoh lainnya adalah larangan penggunaan alat tertentu untuk menangkap hasil laut. Tanpa bermaksud menyalahkan atau membahas tentang legalitas masa lalu, hal ini berdampak pada aktivitas PT. NTB. Dengan penerapan peraturan-peraturan ini secara ketat, beberapa klien-klien PT. NTB yang menyimpan frozen product berupa hasil laut berkurang kuota penyimpanannya untuk mematuhi peraturan sekaligus menghindari masalah dengan pemerintah. Akibatnya, kuota barang yang mengisi gudang-gudang pendingin PT. NTB berkurang, sedangkan setiap gudang pendingin harus beroperasi dalam skala minimal tertentu. Hal ini berdampak pada berkurangnya keuntungan PT. NTB. Penulis melihat hal ini sebagai salah satu peluang bagi PT. NTB untuk meningkatkan pemasukan, yaitu dengan cara menarik klien-klien baru ke PT. NTB melalui promosi. Promosi ini utamanya bertujuan untuk meningkatkan pengenalan klien lama maupun baru akan NTB sebagai penyedia jasa ini, yang dalam jangka panjang akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Promosi yang efektif akan meningkatkan minat dan 2

3 kepercayaan klien mengenai PT. NTB. Saat ini, PT. NTB belum memiliki media promosi yang jelas dan sejalan dipandang dari segi desain. PT. NTB juga memiliki tantangan tersendiri dalam pembuatan promosi karena sifatnya yang business to business. Material yang akan dipersiapkan harus direncanakan dengan baik sesuai dengan posisi PT. NTB sebagai perusahaan penyedia jasa. Dengan uraian di atas, maka penulis meneliti dan merancang starter kit sebagai media promosi PT. Nagamas Terang Bahari untuk Tugas Akhir Rumusan Masalah Rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana merancang media promosi berupa starter kit yang menarik untuk PT. Nagamas Terang Bahari sebagai usaha mempertahankan pangsa pasar dan mendapatkan klien-klien baru? 1.3. Batasan Masalah Untuk memperkuat fokus pembahasan, maka penulis membatasi lingkup masalah, yaitu visual media promosi berupa starter kit untuk PT. Nagamas Terang Bahari. 3

4 1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan tugas akhir ini adalah merancang media promosi berupa starter kit untuk PT. Nagamas Terang Bahari Manfaat Tugas Akhir Manfaat pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Penulis Memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Desain (S. Ds.) Universitas Multimedia Nusantara. Selain itu, penulis juga berkontribusi membentuk image PT. Nagamas Terang Bahari melalui bidang desain komunikasi visual berupa starter kit. 2. Bagi Perusahaan Perusahaan akan mendapatkan image baru yang diharapkan akan berdampak pada perkembangan PT. NTB, terutama dalam hal pengenalan perusahaan dan peningkatan keuntungan. Perusahaan juga akan mendapatkan pengalaman mengenai proses kreatif yang terjadi, dalam hal ini perancangan media promosi PT. Nagamas Terang Bahari. 4

5 1.6. Metode Pengumpulan Data Metode-metode yang digunakan penulis yaitu: 1. Wawancara dan observasi, penulis akan mewawancarai narasumber utama yaitu Bapak Heridinata Kusuma selaku Direktur dari PT. Nagamas Terang Bahari, juga beberapa staf lainnya. Selain itu, penulis akan mengambil datadata yang berkaitan dengan kegiatan PT. NTB secara umum, juga observasi secara langsung kegiatan operasional PT. NTB. 2. Dokumentasi, bersamaan dengan observasi yang dilakukan, penulis juga akan melakukan dokumentasi terhadap kegiatan operasional PT. NTB. 3. Studi pustaka, penulis mempelajari teori-teori yang berhubungan dan dapat diterapkan dalam perancangan media promosi ini Sistematika Penulisan Karya tugas akhir ini dibagi ke dalam bab-bab yang berisi pembahasan dengan hubungan-hubungan antar babnya. Bab I berisi Pendahuluan, yang menjelaskan latar belakang pembuatan tugas akhir secara umum beserta dengan tujuan dan hasil akhir yang diharapkan. Bab II berisi tinjauan dari berbagai teori yang akan digunakan untuk perumusan konsep desain. Bab III berisi data-data hasil penelitian. Bab IV berisi hasil perancangan berdasarkan teori dan data yang didapat. Bab V berisi penutup yang menyimpulkan keseluruhan proses pekerjaan yang dilakukan beserta dengan saran-saran untuk bagian terkait. Pada bagian 5

6 terakhir terdapat daftar pustaka yang berisi daftar sumber yang dipakai penulis selama penulisan tugas akhir dan lampiran yang berisi data-data hasil observasi yang didapatkan penulis selama pengerjaan tugas akhir Metode Perancangan 1. Perumusan Masalah Penulis melakukan wawancara dan observasi kepada narasumber yaitu Bapak Herydinata Kusuma selaku direktur pelaksana dari PT. Nagamas Terang Bahari untuk mendapatkan informasi. Informasi akan digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi. 2. Menetapkan Tujuan Setelah mendapatkan informasi mengenai masalah yang akan diberikan solusi, penulis menentukan tujuan dari solusi, termasuk target berupa khalayak sasaran. 3. Brainstorming Berdasarkan hasil dari langkah 1 dan 2, dilakukan pengembangan ide dengan mind mapping. Dengan mind mapping, penulis mendapatkan pokokpokok pikiran besar sebagai dasar perancangan starter kit. 6

7 4. Sketsa Penulis membuat gambaran starter kit yang akan dibuat melalui sketsa. Berikutnya sketsa ini akan melalui proses digitalisasi sebelum proses cetak dan penyelesaian. 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk memastikan rancangan yang melewati proses cetak akhir minim dari kesalahan. 6. Visualisasi Proses digitalisasi rancangan-rancangan yang telah dibuat. 7. Revisi Meskipun telah dilakukan evaluasi, pada hasil akhir mungkin saja terdapat kesalahan yang luput dari pengamatan penulis. Penulis melakukan revisi akhir sebelum merampungkan seluruh karya menjadi kesatuan yang baik untuk dipresentasikan. 7

8 1.8. Sistematika Perancangan 8

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau bisa yang berbahaya bagi manusia sehingga banyak manusia yang membunuh ular karena takut