JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

Surat Keterangan Perubahan Judul

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB XI UJI HIPOTESIS

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN 1. Total Fertility Rate (TFR) Provinsi di Indonesia

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Harga CPO Fob MDEX Malaysia ( )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Sektor dalam SNSEF Indonesia Tahun 2005 (79 x 79 sektor)

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

Lampiran-Lampiran LAMPIRAN 1

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

Lampiran 1. Sampel Penelitian

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada Bab ini akan dibahas tentang hasil analisis yang diperoleh secara rinci

PENGARUH ALOKASI BELANJA BIDANG EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN Norayana Sinaga C0E013016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

LAMPIRAN LAMPIRAN. KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JERUK DI BERASTAGI (Studi Kasus Kabupaten Karo)

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Belanja Daerah tahun sekarang pada kabupaten/kota di propinsi Sumatera Utara

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

Lampiran 1. Data Penelitian

BULAN

Bab V. Penutup. 5.1 Kesimpulan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN KEPALA KELUARGA TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN BANDAR SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2014.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Pengaruh Pariwisata Terhadap Produk Domestik...(Yhoga Bagus)

Lampiran 1. Hasil Analisa Laboratorium Kualitas Air Sungai

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Yolan Cahyani 125020101111021 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL Artikel Jurnal dengan judul : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG Yang disusun oleh : Nama : Yolan Cahyani NIM : 125020101111021 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 26 April 2016. Malang, 26 April 2016 Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA NIP. 196006151987011001

100.358 98.071 198.427 102 146.17 138.105 284.275 106 103 102 102 322.666 313.752 374.501 368.608 445.959 435.842 636.418 743.109 881.801 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG Yolan Cahyani, Prof. Agus Suman, SE., DEA., Ph.D. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya cahyaniyolan@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja wanita di pasar tugu kota bandar lampung. faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan curahan waktu bekerja. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model regresi linear berganda atau ols. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 75 orang dari total keseluruhan populasi sebanyak 90 orang, penentuan sampel ini diambil dengan rumus slovin. Hasil dari analisis data menunjukan bahwa variabel usia (X1) berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap variabel pendapatan (Y) sedangkan variabel tingkat pendidikan (X2), jumlah tanggungan (X3) dan curahan waktu bekerja (X4) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja wanita (Y). Kata kunci : Usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, curahan waktu bekerja, pendapatan A. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi suatu negara berkaitan erat dengan masalah kependudukan yang termasuk masalah ketenagakerjaan. Wanita yang selalu menjadi kelas dua dalam kehidupan dari laki-laki pun dari masa ke masa menunjukan bargaining dalam segala bidang. Di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung jumlah penduduk menurut data BPS mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun per tahunnya. Melihat perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan penduduk wanita di Kota Bandar Lampung yang sangat kecil maka persaingan untuk mendapatkan pekerjaan antara laki-laki dan perempuan sangat ketat.. Adapun jumlah penduduk Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung yang dirinci menurut tahun sensus penduduk, jenis kelamin dan sex ratio : Gambar 1 : Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung yang dirinci menurut tahun sensus penduduk, jenis kelamin dan sex ratio Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 1971 1980 1990 2000 2010 Sumber : BPS Kota Bandar Lampung 2015 Tujuan utama bagi seseorang dalam bekerja adalah untuk mendapatkan pendapatan yang digunakan untuk konsumsi dan bertahan hidup. Sulitnya keadaan ekonomi keluarga sering kali memaksa beberapa anggota keluarga khususnya wanita untuk mencari nafkah, mengingat kebutuhan

hidup semakin sukar dipenuhi oleh penghasilan suami, sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya (Nilakusmawati dan Susilawati, 2012). Pendidikan bisa meningkatkan rasa percaya diri bagi wanita dalam urusan-urusan ekonomi, pendidikan meningkatkan kemandirian ekonomi bagi wanita, dan wanita yang terdidik lebih percaya pada kemampuannya sendiri dalam membuat keputusan atau menyuarakan opini (Jejebhoy, dalam Syukrie 1996). Salah satu pertimbangan keputusan seorang wanita untuk bekerja adalah usia. Tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi para wanita rumah tangga turut serta dalam membantu suami untuk memutuskan diri untuk bekerja memperoleh penghasilan. Waktu bekerja yang dihabiskan oleh pekerja wanita di tempat kerja juga mempengaruhi jumlah pendapatan yang diterima oleh pekerja wanita. Semakin lama waktu yang dicurahkan untuk bekerja, maka semakin banyak pula pendapatan yang akan diterima oleh tenaga kerja wanita. Penelitian ini menggunakan tenaga kerja wanita yang berprofesi sebagai pedagang pada Pasar Tugu Kecamatan Tanjung Karang Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, usia, jumlah tanggungan keluarga, dan waktu bekerja terhadap jumlah pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita ini sangat penting dilakukan untuk menjadi pengetahuan dan kajian keilmuan terbaru. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh penulis berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Sektor Informal Kecamatan Tanjung Karang Timur, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. B. TINJAUAN PUSTAKA Kependudukan dan Ketenagakerjaan Banyaknya jumlah penduduk terkadang menyebabkan rendahnya bargaining power atau daya tawar para tenaga kerja. Mereka harus bersaing untuk memperoleh pekerjaan demi memenuhi kebutuhannya. Pembangunan ketenagakerjaan adalah sesuatu yang perlu dilakukan oleh negara Indonesia. Pembangunan ketenagakerjaan dilakukan dengan tujuan, antara lain (Mulyadi, 2003:47): 1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi 2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah 3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan 4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya Teori Pasar Tenaga Kerja Dalam pasar tenaga kerja, terjadi pertemuan antara permintaan akan tenaga kerja (demand of labour) dan penawaran akan tenaga kerja (supply of labour). Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan (Sholeh, 2007). Penawaran tenaga kerja adalah suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang para pemilik tenaga kerja siap untuk menyediakannya. Jumlah permintaan dan penawaran tenaga kerja secara bersama-sama mempengaruhi keseimbangan tingkat upah dan keseimbangan jumlah tenaga kerja yang digunakan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Semakin besar nilai TPAK maka menunjukkan semakin besar juga jumlah angkatan kerja yang tersedia. Sebaliknya, semakin kecil TPAK maka semakin sedikit juga jumlah angkatan tenaga kerja yang tersedia dan mengartikan bahwa banyaknya penduduk yang memutuskan untuk tidak menjadi angkatan kerja. Besarnya nilai TPAK dipengaruhi oleh beberapa faktor (Payaman, 1985:36), yaitu jumlah penduduk yang masih bersekolah, jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga, tingkat penghasilan dan jumlah tanggungan dari kerluarga, usia penduduk, tingkat upah, tingkat Pendidikan, kegiatan ekonomi. Hubungan Antara Variabel Usia Terhadap Pendapatan Secara fisik, kemampuan bekerja diukur dengan usia. Dengan kata lain, orang dalam usia kerja dianggap mampu bekerja (Payaman, 1985:1). Semakin dewasa seseorang selain kemampuan yang semakin bertambah, kekuatan fisik juga akan bertambah sehingga bisa lebih produktif dalam bekerja dan menghasilkan pendapatan yang lebih besar. Disisi lain, pada saat tertentu semakin

bertambahnya usia seseorang maka akan menurunkan produktifitas kerjanya sehingga penawaran untuk bekerja juga akan berkurang yang berdampak pada penurunan jumlah pendapatan yang diterima. Hubungan Antara Variabel Pendidikan Terhadap Pendapatan Tenaga kerja yang memiliki riwayat pendidikan yang lebih tinggi biasanya memiliki kemampuan dan etika bekerja yang lebih baik dibandingkan dengan tenaga kerja yang berpendidikan rendah. Pendidikan yang lebih tinggi mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih tinggi dan oleh sebab itu memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi juga (Payaman, 1985:66). Modal pendidikan berpengaruh dalam peningkatan pendapatan bagi tenaga kerja informal. Hubungan Antara Variabel Jumlah Tanggungan Terhadap Pendapatan Menurut Simanjuntak (1985) salah satu variabel kependudukan yang mempengaruhi waktu kerja seseorang adalah variabel jumlah tanggungan keluarga. Artinya, semakin banyak jumlah tanggungan seorang tenaga kerja wanita maka biaya yang dibutuhkan akan semakin banyak sehingga waktu yang digunakan untuk bekerja akan semakin banyak yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan. Hubungan Antara Variabel Curahan Waktu Bekerja Terhadap Pendapatan Secara logika, orang yang bekerja lebih lama akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dibandingkan orang lain yang bekerja dengan waktu singkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widiandarini pada tahun 2001 dalam Artini dan Handayani (2009) tentang curahan jam kerja wanita dan pria di luar sektor pertanian yang menunjukkan bahwa curahan jam kerja wanita lebih besar dibandingkan curahan jam kerja pria. Hal ini menunjukkan bahwa wanita mempunyai peranan cukup besar dalam rumah tangga yaitu membantu kepala rumah tangga memenuhi kebutuhan rumah tangga. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berlokasi di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung yang berjumlah sebanyak 90 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 orang yang diperhitungkan menggunakan rumus Slovin. Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi linier berganda yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen (bebas) yaitu usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan curahan waktu kerja terhadap variabel dependen (tak bebas) yaitu pendapatan tenaga kerja wanita di Kecamatan Tanjung Karang Timur. Dari data yang digunakan maka akan membentuk suatu model sebagai berikut: Y = b o + b 1X 1 + b 2X 2 + b 3X 3 +b 4X 4 + ei Dimana: Y = Pendapatan tenaga kerja wanita b 0 = Konstanta b 1, b 2, b 3 dan b 4 = koefisien regresi dari setiap variabel independen X 1 = Usia X 2 = Tingkat pendidikan X 3 = Jumlah tanggungan keluarga X 4 = Curahan waktu bekerja ei = error D. PEMBAHASAN Tingkat Pendapatan Responden Pendapatan merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh tenaga kerja wanita dalam melakukan pekerjaannya. Pendapatan yang diterima oleh setiap tenaga kerja digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. Pendapatan responden tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

Tabel 1 : Pendapatan Responden No. Pendapatan (Rp/bulan) Jumlah Responden Persentase (%) (orang) 1 < 1.500.000 2 3% 2 1.500.000 2.500.000 21 28% 3 2.500.000 3.500.000 10 13% 4 > 3.500.000 42 56% Jumlah 75 100% Sumber : Menurut BPS, data olahan penulis, 2016 Berdasarkan tambel diatas bisa dilihat bahwa pendapatan tenaga kerja wanita terbanyak adalah lebih dari 3.500.000 Rp/bulan dengan jumlah responden 42 orang dan persentase 56%. Sedangkan pendapatan tenaga kerja wanita paling sedikit adalah kurang dari 1.500.000 Rp/bulan dengan jumlah responden 2 orang dan persentase 3%. Tingkat Usia Responden Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Ketika seseorang berada pada usia produktif maka kemampuannya untuk bekerja akan semakin meningkat, namun ada saatnya ketika usia seorang tenaga kerja khususnya pada sektor informal semakin bertambah tua maka kemampuannya untuk bekerja akan menurun. Tingkat usia responden tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut : Tabel 2 : Tingkat Usia Responden No. Usia (tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) 1 20 29 1 2% 2 30 39 13 17% 3 40 49 39 52% 4 50 59 15 20% 5 > 60 7 9% Jumlah 75 100% Sumber : Menurut BPS, data olahan penulis, 2016 Berdasarkan tabel diatas, bisa dilihat bahwa usia tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling banyak antara 40 hingga 49 tahun dengan jumlah responden sebanyak 39 orang dan persentase 52%. Sedangkan usia tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling sedikit antara 20 hingga 29 tahun dengan jumlah responden sebanyak 1 orang dan persentase 2%. Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan merupakan variabel yang mempengaruhi jumlah pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Pendidikan yang tinggi akan mencerminkan kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut : Tabel 3 : Tingkat Pendidikan Responden No. Tingakt Pendidikan (tahun) Jumlah Responden Persentase (%) (orang) 1 0 6 30 40% 2 7 9 20 27% 3 10 12 16 21% 4 > 12 9 12% Jumlah 75 100% Sumber : data olahan penulis, 2016 Berdasarkan tabel diatas, tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling banyak antara 0 hingga 6 tahun atau sederajat dengan sekolah dasar sebanyak 30 orang dan persentase 40%. Sedangkan tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling sedikit adalah lebih dari 12 tahun atau sederajat dengan perguruan tinggi sebanyak 9 orang dan persentase 12%.

Jumlah Tanggungan Responden Semakin banyak jumlah tanggungan yang dimiliki tenaga kerja wanita maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhinya sehingga memaksa tenaga kerja wanita tersebut untuk bekerja lebih lama dan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak lagi. Jumlah tanggungan yang dimiliki tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut : Tabel 4 : Jumlah Tanggungan Responden No. Jumlah Tanggungan Jumlah Responden (orang) Persentase (%) (orang) 1 0 1 20 27% 2 2 3 44 59% 3 4 5 11 14% Jumlah 75 100% Sumber : data olahan penulis, 2016 Berdasarkan tabel diatas, jumlah tanggungan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling banyak antara 2 hingga 3 orang dengan jumlah responden sebanyak 44 orang dan persentase 59%. Sedangkan jumlah tanggungan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling sedikit antara 4 hingga 5 orang dengan jumlah responden sebanyak 11 orang dan persentase 14%. Curahan Waktu Bekerja Responden Curahan waktu bekerja seorang tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung mempengaruhi jumlah pendapatan yang diterimanya. Semakin banyak waktu yang dicurahkan tenaga kerja terutama pada sektor informal maka akan semakin meningkat pula pendapatannya. Curahan waktu bekerja tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut : Tabel 5 : Curahan Waktu Bekerja Responden No. Curahan Waktu Bekerja Jumlah Responden Persentase (%) (jam/minggu) (orang) 1 10 25 9 12% 2 26 40 26 35% 3 41 55 24 32% 4 > 55 16 21% Jumlah 75 100% Sumber : Data olahan penulis, 2016 Berdasarkan tabel diatas, curahan waktu bekerja tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling banyak antara 26 hingga 40 jam/minggu dengan jumlah responden sebanyak 26 orang dan persentase 35%. Sedangkan curahan waktu bekerja tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung paling sedikit antara 10 hingga 25 jam/minggu dengan jumlah responden sebanyak 9 orang dan persentase 12%. Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan variabel usia, pendidikan, jumlah tanggungan, dan curahan waktu bekerja sebagai variabel independen atau bebas. Variabel dependen atau terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung.

Tabel 9 : Hasil analisis linear berganda Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 03/12/16 Time: 15:41 Sample: 1 75 Included observations: 75 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -9030798. 2268699. -3.980607 0.0002 X1 15568.05 34367.68 0.452985 0.6520 X2 581854.6 140268.8 4.148139 0.0001 X3 1181938. 476533.0 2.480285 0.0155 X4 169865.0 45192.19 3.758725 0.0004 R-squared 0.865783 Mean dependent var 6568000. Adjusted R-squared 0.858114 S.D. dependent var 5662284. S.E. of regression 2132859. Akaike info criterion 32.04817 Sum squared resid 3.18E+14 Schwarz criterion 32.20266 Log likelihood -1196.806 Hannan-Quinn criter. 32.10985 F-statistic 112.8860 Durbin-Watson stat 2.080207 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber : Olah data Eviews, 2016 Berdasarkan hasil estimasi diatas maka memperoleh hasil persamaan sebagai berikut : Y = b o + b 1X 1 + b 2X 2 + b 3X 3 +b 4X 4 + ei Y = -9030798 + 15568,05*X1 + 581854,6*X2 + 1181938*X3 + 169865*X4 + ei Nilai koefisien determinasi atau R² merupakan nilai yang menggambarkan seberapa besar variabel independen atau bebas mampu menjelaskan variabel dependedn atau terikat. Berdasarkan tabel diatas, bisa dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R²) adalah 0,865783. Hal ini menjelaskan bahwa variabel usia (X1), pendidikan (X2), jumlah tanggungan (X3), dan curahan waktu bekerja (X4) mampu menjelaskan variabel pendapatan (Y) tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung sebesar 87% (pembulatan dari 0,865783). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 13% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Berdasarkan hasil estimasi diatas, dapat diketahui bahwa nilai F-statistik adalah sebesar 112,8860 yang artinya nilai tersebut lebih besar daripada nilai F-tabel yaitu sebesar 2,50. Jika dilihat dari nilai probabilitasnya dimana 0,000000 < α = 5% atau 0,05. Berdasarkan hasil uji F ini bisa disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas (usia, pendidikan, jumlah tanggungan, dan curahan waktu bekerja) secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung). Variabel usia (X1) memiliki nilai T-statistik yang lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai T-hitung yaitu 0,452985 < 1,99444. Jika dilihat dari nilai probabilitasnya dibandingkan dengan nilai α = 5% atau 0,05 maka 0,6520 > 0,05. Artinya variabel usia tidak memiliki pengaruh terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Variabel pendidikan (X2) memiliki nilai T-statistik yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai T-hitung yaitu 4.148139 > 1,99444. Jika dilihat dari nilai probabilitasnya dibandingkan dengan nilai α = 5% atau 0,05 maka 0.0001 < 0,05. Artinya variabel pendidikan memiliki pengaruh terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Variabel jumlah tanggungan (X3) memiliki nilai T-statistik yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai T-hitung yaitu 2.480285 > 1,99444. Jika dilihat dari nilai probabilitasnya dibandingkan dengan nilai α = 5% atau 0,05 maka 0.0155 < 0,05. Artinya variabel jumlah tanggungan memiliki pengaruh terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Variabel curahan waktu bekerja (X4) memiliki nilai T-statistik yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai T-hitung yaitu 3.758725 > 1,99444. Jika dilihat dari nilai probabilitasnya

dibandingkan dengan nilai α = 5% atau 0,05 maka 0.0004 < 0,05. Artinya variabel curahan waktu bekerja memiliki pengaruh terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Hubungan Tingkat Usia Terhadap Pendapatan Responden Variabel usia memiliki koefisien sebesar 15568,05 terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Nilai koefisien tersebut mengartikan bahwa setiap bertambahnya usia tenaga kerja wanita satu tahun maka jumlah pendapatan tenaga kerja wanita juga akan meningkat sebesar 15568,05 perbulannya dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa nilai probabilitas dari variabel usia adalah 0,6520 yang artinya nilai tersebut lebih besar daripada α = 5% atau 0,05 maka variabel usia berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Menurut Simanjuntak (1985), usia memiliki hubungan terhadap penawaran kerjanya, semakin tinggi usia seseorang maka semakin tinggi pula penawaran tenaga kerja tersebut untuk bekerja. Disisi lain, pada saat tertentu semakin bertambahnya usia seseorang maka akan menurunkan produktifitas kerjanya sehingga penawaran untuk bekerja juga akan berkurang yang berdampak pada penurunan jumlah pendapatan yang diterima. Dalam penelitian ini responden yang digunakan berada pada usia diatas 40 tahun sehingga produktifitas kerja juga semakin menurun setiap tahunnya. Pada sektor informal, usia tidak signifikan terhadap jumlah pendapatan yang diterima. Hal ini dikarenakan oleh usia responden paling dominan dalam penelitian ini adalah usia antara 40 hingga 49 tahun. Sedangkan tenaga kerja pada usia tersebut mayoritas kurang memiliki inovasi dan selera yang diinginkan oleh konsumen. Tenaga kerja wanita yang berusia 20 hingga 39 tahun lebih memiliki inovasi dalam menjajakan barang dagangannya, seperti melakukan penjualan secara online dan mengikuti trend yang sedang diminati oleh konsumen. Hubungan Tingkat Pendidiksn Terhadap Pendapatan Responden Variabel pendidikan memiliki koefisien sebesar 581854,6 terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Nilai koefisien tersebut mengartikan bahwa setiap bertambahnya pendidikan responden sebanyak satu tahun maka jumlah pendapatan yang akan diterima juga akan bertambah sebanyak 581854,6 perbulannya dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Berdasarkan hasil analisis dengan melihat nilai probabilitas variabel pendidikan sebesar 0,0001 yang lebih kecil dibandingkan α = 5% atau 0,05 maka variabel pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Pendidikan yang lebih tinggi mengakibatkan produktivitas kerja yang lebih tinggi dan oleh sebab itu memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi juga (Payaman, 1985:66). Modal pendidikan berpengaruh dalam peningkatan pendapatan bagi tenaga kerja informal, hal ini bisa dilihat dari hasil estimasi yang telah dilakukan dalam penelitian ini dimana variabel pendidikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Secara logika seharusnya pendidikan formal tidak berpengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja di sektor informal, namun pada penelitian ini keadaan sebaliknya justru terjadi. Pada keadaan di lapangan Pasar Tugu Kota Bandar Lampung tingkat pendidikan formal mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja wanita. Hal ini disebabkan oleh, pada tenaga kerja wanita yang memiliki pendidikan lebih tinggi biasanya lebih berani untuk menuangkan modal dalam jumlah besar pada usahanya sehingga pendapatan yang diterimanya juga semakin besar. Selain itu, kemampuan untuk memasarkan barang dagangannya juga semakin baik dengan melakukan penjualan secara online. Hubungan Jumlah Tanggungan Terhadap Pendapatan Responden Variabel jumlah tanggungan memiliki koefisien sebesar 1181938 terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Nilai koefisien tersebut mengartikan bahwa setiap bertambahnya jumlah tanggungan responden sebanyak satu orang maka jumlah pendapatan yang akan diterima juga akan bertambah sebanyak 1181938 perbulannya dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Berdasarkan hasil analisis dengan melihat nilai probabilitas variabel jumlah tanggungan sebesar 0,0155 yang lebih kecil dibandingkan α = 5% atau 0,05 maka variabel jumlah tanggungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan

tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Menurut Simanjuntak (1985) salah satu variabel kependudukan yang mempengaruhi waktu kerja seseorang adalah variabel jumlah tanggungan keluarga. Artinya, semakin banyak jumlah tanggungan seorang tenaga kerja wanita maka biaya yang dibutuhkan akan semakin banyak sehingga waktu yang digunakan untuk bekerja akan semakin banyak yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan. Hal ini telah dibuktikan juga oleh Putu Martini Dewi (2012) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa jumlah tanggungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan keluarga pedagang perempuan di Pasar Badung. Hal ini menunjukkan kondisi yang sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dimana jumlah tanggungan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendaptan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Hubungan Curahan Waktu Bekerja Terhadap Pendapatan Responden Variabel curahan waktu bekerja memiliki koefisien sebesar 169865 terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Nilai koefisien tersebut mengartikan bahwa setiap bertambahnya curahan waktu bekerja responden sebanyak satu jam maka jumlah pendapatan yang akan diterima juga akan bertambah sebanyak 169865 perbulannya dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap. Berdasarkan hasil analisis dengan melihat nilai probabilitas variabel curahan waktu bekerja sebesar 0,0004 yang lebih kecil dibandingkan α = 5% atau 0,05 maka variabel curahan waktu bekerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. Semakin banyak waktu yang dicurahkan tenaga kerja untuk bekerja maka semakin banyak juga pendapatan yang akan diterima. Secara logika, orang yang bekerja lebih lama akan mendapatkan pendapatan yang lebih banyak dibandingkan orang lain yang bekerja dengan waktu singkat. Hal ini telah dibuktikan oleh Putu Martini Dewi (2012) dalam penelitiannya dimana curahan waktu bekerja pekerja perempuan di Pasar Badung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatannya. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dimana variabel curahan waktu bekerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel pendapatan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung. E. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah dibahas pada bab sebelumnya dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews 8, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Usia responden paling dominan dalam penelitian ini adalah usia antara 40 hingga 49 tahun. Tenaga kerja wanita yang berusia 20 hingga 39 tahun lebih memiliki inovasi dalam menjajakan barang dagangannya, seperti melakukan penjualan secara online dan mengikuti trend yang sedang diminati oleh konsumen. Terbukti dalam penelitian ini bahwa usia memiliki pengaruh terhadap pendapatan tenaga kerja wanita namun tidak signifikan. 2. Pendidikan membantu tenaga kerja dalam melakukan penjualan dengan melakukan management keuangan yang baik dan promosi yang baik.terbukti dalam penelitian ini bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah pendapatan tenaga kerja wanita. 3. Semakin banyak jumlah tanggungan yang dimiliki seorang tenaga kerja, maka tuntutan untuk memiliki pendapatan semakin tinggi seingga tenaga kerja wanita akan lebih meningkatkan pekerjaannya untuk memenuhi seluruh kebutuhan dirinya dan semua tanggungannya. Terbukti dalam penelitian ini bahwa jumlah tanggungan yang dimiliki tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah pendapatan tenaga kerja wanita. 4. Waktu berjualan yang semakin banyak maka akan semakin meningkatkan penjualan dan meningkatkan pendapatan tenaga kerja wanita. Terbukti dalam penelitian ini bahwa curahan waktu bekerja seorang tenaga kerja wanita di Pasar Tugu Kota Bandar Lampung memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap jumlah pendapatan tenaga kerja wanita.

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menambahkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para pembaca. Berikut saran yang disampaikan oleh penulis : 1. Tenaga kerja wanita sebisa mungkin malakukan inovasi untuk lebih menarik pembeli dengan melakukan tata ruang kios dan lokasi berjualannya agar lebih menarik seperti dengan selalu membersihkan lokasi berjualan dan memberikan cahaya dan pendingin ruangan yang cukup bagi kios-kios yang berada di dalam pasar agar tpembeli lebih nyaman dalam berbelanja. 2. Tenaga kerja wanita yang belum mengenal internet dan menjual berbagai pakaian, tas, dan sepatu bisa lebih meningkatkan penjualannya dengan menggunakan internet untuk bisa mempermudah menjual barang dagangannya. 3. Pemerintah sebaiknya lebih meningkatkan fasilitas pasar dengan memberikan kios-kios dan lokasi penjualan yang layak bagi para penjual terutama pedagang wanita. DAFTAR PUSTAKA Artini, Ni Wayan Putu dan Handayani. 2009. Kontrobusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Piramida Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2015. Bandar Lampung Dalam Angka 2015. Dewi, Putu M. 2012. Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. Vol. 5 No. 2 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/viewfile/1906/1360. Diakses pada 19 Desember 2015 Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung. 2015. Rekapitulasi Pedagang Pasar Tugu Mengenai Retribusi. Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Data Manusia dalam Perspekti Pembangunan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nilakusmawati, Desak PE, Dan Susilawati, Made. 2012. Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Di Kota Denpasar. Fakultas MIPA Universitas Udayana. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=83271&val=933 Diakses Pada 17 Desember 2015 Sholeh, Maimun. 2007. Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Serta Upah: Teori Serta Beberapa Potretnya di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol. 4, No.1 Simanjuntak, Payaman J. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Syukri, Muhammad. 2005. Otonomi dan Pemberdayaan: Refleksi Pendidikan bagi Pemberdayaan Perempuan. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan