PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiesi bentuk atau fungsi,

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

ABSTRAK. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Kepuasan Pasien di Ruangan Interna RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000).

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM PEMENUHAN AKTUVITAS SEHARI-HARI DI DESA TUALANGO KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

e-journal Boga, Volume 04, Nomor 09, Edisi Yudisium Periode Maret 2015, hal 71-75

Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Balita ABSTRAK

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

AFIYAH. VOL. 3, NO. I, BULAN JANUARI, TAHUN 2016

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 4. Nomor 01 Edisi Maret Tahun 2016 halaman 77-81

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan anak saat ini. Akan tetapi pelaksanaan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA BATURETNO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Manusia. (SDM), karena keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. bulan. Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif. bagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Transkripsi:

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM. 841 410 102, Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo) Telah diperiksa dan disetujui untuk di publikasikan

Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Pra sekolah Usia 5 Tahun Di TK Kartini Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Melisriawati Gani, Rini Fahriani Zees, Nanang R. Paramata Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Email : melly.gani@ymail.com ABSTRAK MELISRIAWATI GANI. 2014 Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Usia 5 Tahun DI TK Kartini Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Ns. Rini Zees S.Kep, M.Kep, dan Pembimbing II dr. Nanang Roswita Paramata M.Kes. Gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penyebabnya multifaktor. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa. Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangn anak prasekolah di TK Kartini Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bola ngo. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi seluruh anak prasekolah usia 5 tahun. Dengan pengambilan teknik sampel yaitu purposive sampling. Menggunakan instrumen penelitian berupa observasi dengan jumlah sampel sebanyak 27 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji statistik Spirman Rank. Hasil penelitian menunjukan dari hasil uji Spirman Rank status gizi kurang 15 responden (56,6%) dengan perkembangan abnormal 16 responden (59,3%). Dari hasil uji statistik Spirman Rank diperoleh nilai P value=(0,01) < α (0,05) ada hubungan antara atatus gizi dengan perkembangan anak prasekolah di TK Kartini Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Kesimpulan, dari hasil uji statistik diperoleh nilai p value =(0,01) < α (0.05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di Tk Kartini. Saran bagi orang tua diharapkan dapat menambah wawasan dengan memperbanyak membaca buku tentang gizi dan perkembangan anak. Kata kunci: status gizi, perkembangan 1 1 Melisriawati Gani, 841410102, Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG Rini Fahriani Zees S.Kep, Ns, M.Kep, dr. Nanang R. Paramata M.Kes

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penyebabnya multifaktor, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, pola asuh, pendidikan dan lingkungan. Oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait, dan bukan hanya pendekatan medis, dan pelayanan kesehatan saja (Supriasa dkk, 2002). Anak usia pra-sekolah merupakan kelompok yang sangat perlu diperhatikan akan kebutuhan gizinya, karena dalam masa pertumbuhan. Kekurangan akan kebutuhan gizi pada masa anak-anak selain akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan jasmaninya juga akan menyebabkan gangguan perkembangan mental anak. (Sutarta, 2008). Berdasarkan observasi pada anak TK yang dilakukan peneliti di TK Kartini Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango pada anak anak usia prasekolah di mana didapatkan seluruh siswa TK anak usia 5 tahun berjumlah 27 orang dari hasil pengukuran yang dilakukan peneliti yakni terdapat 5 orang anak yang berat badannya tidak sesuai dengan umurnya, serta perkembangannya yang tidak sesuai dengan umurnya saat ini.. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul : Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Prasekolah Usia 5 Tahun DI TK Kartini Metode Penelitian Penelitian dilakukan di TK Kartini, Desa Toto Selatan Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2014. penelitian menggunakan rancangan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua anak Tk yang berusia 5 tahun. Penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu melalui kriteria inklusi dan ekslusi, sampel penelitian berjumlah 27orang (Setiadi 2013). Instrumen penelitian ini dengan menggunakan lembar observasi. Dalam instrumen penelitian terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen yaitu status gizi dan variabel independen perkembangan anak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Statuz Gizi Siswa TK Kartini, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Status gizi Jumlah Presentase % Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih 15 9 3 56,6% 33,3% 11,1% Total 27 100 % Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar responden dengan status gizi kurang berjumlah 15 responden (55,6%). Menurut asumsi peneliti responden di TK Kartini dengan status gizi kurang akan berdampak negatif untuk kehidupan anak. Jika keadaan ini terus berlanjut maka anak dapat mengalami gangguan perkembangan. Status gizi baik sebanyak 9 responden (33,3%). Menurut asumsi peneliti apabila anak yang

status gizinya baik, maka perkembangannyapun akan normal. Sedangkan anak dengan gizi lebih sebanyak 3 responden (11,1%). Menurut asumsi peneliti anak yang memiliki gizi lebih dapat beresiko menderita penyakit diabetes dan penyakit jantung. Menurut (Djoko Wijono, 2009) anak-anak yang memiliki gizi lebih dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu perkembangannya karena timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh. Menurut (Joko Wijono, 2009) anak dengan status gizi kurang beresiko terganggunya perkembangan karena ketidak sesuaian antara zat gizi yang diperoleh dari makanan dan kebutuhan tubuh. Menurut teori (Hidayat, 2008), bahwa anak dengan status gizi baik maka pekembangannya akan baik, hal ini dikarenakan kebutuhan nutrisi yang terpenuhi. b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan Siswa TK Kartini, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango. Perkembangan Jumlah % Abnormal Meragukan Normal 16 0 11 59,3% 0% 40,7% Total 27 100% Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar responden dengan perkembangan abnormal yaitu 16 responden (59,3%). Menurut asumsi peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan anak terlihat tidak dapat melakukan beberapa tahapan perkembangan seperti pada perkembangan motorik kasar anak tidak dapat berdiri satu kaki tanpa berpegangan selama 6 detik., tidak dapat melompat satu kaki secara bergantian. Pada perkembangan motorik halus anak tidak dapat meniru melipat kertas sederhana. Dan responden yang memiliki perkembangan normal sebanyak 11 responden (40,7%), menurut asumsi peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan, anak yang memiliki perkembangan normal dapat melakukan sebagian besar tahapan perkembangan. Menurut Siswanto (2010), masa prasekolah merupakan masa keemasan, karena pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini berlangsung sangat pendek dan peka terhadap lingkungan. Perkembangan dapat dilihat dari meningkatnya kualitas merespon rangsangan yang diberikan. c. Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Prasekolah di TK Kartini Perkembangan Status gizi Abnormal Total Normal N % N % Kurang 13 48,1 2 7,4 15 55,6 Baik 1 3,7 8 29,6 9 33,3 Lebih 2 7,4 1 3,7 3 11,1 Total 16 59,3 11 40,7 27 100 Spirman Rank =0.01

Dari tabel diatas menunjukan bahwa dari 27 responden yang ada di TK Kartini yang memiliki status gizi kurang dengan perkembangan abnormal sebanyak 13 responden (48,1%), status gizi kurang dengan perkembangan normal sebanyak 2 responden (7,4%), status gizi baik dengan perkembangan abnormal 1 (3,7%), status gizi baik dengan perkembangan normal 8 responden (29,6%), status gizi lebih dengan perkembangan abnormal 2 (7,4%), sedangkan status gizi lebih dengan perkembangan normal 1 (3,7%). Hasil analisis menggunakan uji spirmen rank didapatkan hasil P Value= 0,01 (α = 0,05), artinya ada hubungan antara statuis gizi dengan perkembangan anak prasekolah. Berdasarkan tabel 4.4 terdapat responden yang memiliki gizi kurang dengan perkembangan abnormal sebanyak 13 responden (48,1%), menurut asumsi peneliti, anak dengan status gizi kurang maka perkembangannya pun akan terhambat. Hal ini didukung oleh teori (Depkes, dan Depsos, 2010) menjelaskan bahwa anak yang mengalami kekurangan makanan bergizi akan menyebabkan anak lemah dan tidak aktif, sehingga terjadi retardasi perkembangan anak. Status gizi kurang dengan perkembangan normal sebanyak 2 responden (7,4%) hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari stimulasi yang telah diberikan kepada anak dari guru selama mengikuti pendidikan di TK tersebut dan berdasarkan wawancara dengan orangtua siswa yang mengatakan bahwa adanya peran dari orangtua siswa yang sering mengulang kembali di rumah apa yang telah didapatkan di sekolah. Hal ini sejalan dengan penelitian Amelia 2008, hubungan pendidikan anak prasekolah di PAUD Tumble Toots. Status gizi baik dengan perkembangan abnormal sebanyak 1 responden (3,7%), hal ini dikarenakan anak tersebut cenderung pendiam dan tidak ingin bersosialisasi dengan teman sebaya, dan dari hasil wawancara dengan orangtua siswa mengatakan bahwa kurang mengulang kembali di rumah apa yang telah didapatkan di sekolah. Hal ini didukung oleh teori (Santoso dan Ranti, 2004) yang menjelaskan bahwa peran orangtua, lingkungan dan teman sebaya dapat mempengaruhi perkembangan anak. status gizi baik dengan perkembangan normal sebanyak 8 responden (29,6%), hal ini disebabkan anak yang memiliki gizi baik maka perkembangannya pun akan baik. Hal ini sejalan dengan teori (Depkes dan Depsos, 2010) menjelaskan anak dengan status gizi baik akan mempengaruhi perkembangannya dimana syaraf-syaraf anak agar dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya sebagai satu kesatuan keterampilan yang harus dicapai. Status gizi lebih dengan perkembangan abnormal sebanyak 2 responden (7,1%), menurut asumsi peneliti, anak dengan status gizi lebih maka perkembangannya pun akan terhambat. Dikarenakan anak tersebut sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan makanan siap saji. Hal ini didukung oleh teori ( Depkes dan Depsos 2010) bahwa anak yang memilki gizi lebih atau mangalami kelebihan makanan bergizi akan menyebabkan obesitas yang menyebabkan anak tersebut cenderung tidak aktif, dan akhirnya akan mengganggu perkembangan. Status gizi lebih dengan perkembangan normal 1 responden (3,7%), hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari stimulasi yang telah diberikan kepada anak dari guru selama mengikuti pendidikan di Tk tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Amelia 2008, hubungan pendidikan anak prasekolah di paud Tumble toos. Anwar (2000), zat-zat gizi yang dikonsumsi akan berpengaruh pada status gizi anak. Perbedaan status gizi memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap perkembangan anak, dimana jika gizi yang dikonsumsi tidak terpenuhi dengan baik maka perkembangannya akan terhambat.. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2006), yaitu hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-5 tahun di Posyandu kota semarang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 1-5 tahun.

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di TK Kartini Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, dimana berdasarkan tabel 4.4 terlihat responden memiliki status gizi kurang dengan perkembangan abnormal 13 (48,1%), status gizi kurang dengan perkembangan normal 2 (7,4%), status gizi baik dengan perkembangan abnormal 4 (10,3%), status gizi baik dengan perkembangan normal 9 (23,1%), status gizi lebih dengan perkembangan abnormal 0, sedangkan status gizi lebih dengan perkembangan normal 3 (7,7%), Penutup Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti tentang hubungan status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di TK Kartini desa toto selatan kecamatan kabila kabupaten bone bolango dapat disimpulkan hal sebagai berikut : 1. Dari 27 responden sebagian besar responden berstatus gizi kurang yaitu 15 responden (55,6%) 2. Sebagian besar responden dengan perkembangan abnormal 16 responden (59,3%) 3. Ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di TK Kartini. Dari hasil bivariat diperoleh nilai P Value = 0,01 (P < 0,05) Saran 1. Bagi tenaga kesehatan Diharapkan bisa memberikan pemahaman dengan cara melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan status gizi. 2. Bagi orang tua Diharapkan orang tua dapat menambah wawasan caranya dengan memperbanyak membaca buku-buku tentang gizi dan tumbuh kembang anak. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam tentang hubungan status gizi dangan faktor lain yang mempengaruhi perkembangan, seperti umur dan jenis kelamin DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi.5. jakarta: rineka cipta. Anwar, H, M, 2000, Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkat Kualitas Tumbuh Kembang Anak, Depkes, Jakarta Depkes RI, 2008. Gerakan Nasional Pemantauan Tumbuh Kembang Anak.Jakarta Departemen Kesehatan dan Departemen Sosial. 2010. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi Anak. Jakarta: Depkes dan Depsos Hidayat A.A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Untuk Pendidikan Kebidanan.

Irianto, Djoko Drs. 2007. Panduaan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahraga. Yogyakarta: PT. Andi Mansjoer A Dkk, 2000. Kapita selekta kedokteran. Edisi 3, jilid 2. Jakarta penerbit media aesculpius. Mahendra, 2006, Perkembangan dan Belajar Motorik, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Regina Putri. Makalah ilmu pendidikan usia dini. Diakses dari : http://www.academia.edu Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : PT. Bumi Akasaras Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Ditjen Dikti. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Sulistijani, Herlianti. 2004. Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita. Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara Santoso, Ranti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT Rineka Cipta Setiadi, 2013. Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu Sugiono, 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Cetakan ke 7. Bandung: Alfabeta Sutarta, 2008.Pangan, Gizi, dan Pertanian, Jakarta: UI Press Supariasa, 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Supartini, Yupi, 2002. Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Septian Raha. Makalah pertumbuhan dan DDST.Diakses dari:http://www.academia.edu Siswanto, 2010. Pendidikan Kesehatan Anak, Yogyakarta : Pustaka Rihana Wijono djoko. 2009. Menejemen Perbaikan Gizi Masyarakat. Surabaya: Duta Prima Air Langga