BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman kav , 27 th floor.

PENDAHULUAN. industri. Setiap perusahaan di berbagai industri senantiasa melakukan inovasi agar dapat

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris Benny. Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Indofood Sukses Makmur Tanjung Morawa

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang mengukuhkan, objek-objek yang di teliti maupun metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mencapai kesuksesan adalah impian setiap perusahaan, apalagi di saat kondisi

BAB I PENDAHULUAN. cukup berarti. Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan

STRATEGI STP DAN MARKETING MIX INDOMIE DALAM PERSAINGAN PASAR MIE INSTAN

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

Agenda. 1. Profil Grup Indofood. 2. Kegiatan Usaha Grup Indofood. 3. Prospek & Strategi Usaha Grup Indofood. 4. Kinerja Keuangan Grup Indofood

BAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PUBLIC EXPOSE. Jakarta, 9 Agustus 2017

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EXECUTIVE SUMMARY PENAWARAN UMUM OBLIGASI VII INDOFOOD SUKSES MAKMUR TAHUN 2014 PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono. 2007: 8). Corporate Social Responsibility mulai menjadi concern perusahaanperusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA

2.6 Marketing Mix Product Price (Harga) Place

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

STRUKTUR ORGANISASI PT. X DEWAN KOMISARIS DIREKTUR MANAJER TOKO MANAJER KEUANGAN MANAJER SDM MANAJER PEMASARAN ACCOUNTING ADMIN SALES

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN. Apakah ada rencana ekspansi pabrik kelapa sawit ke depannya?

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. XL AXIATA, TBK Nurlaila Kasim Jurusan Manajemen Program Studi S1 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indosat, salah satu perusahaan yang memiliki nama lengkap PT. Indosat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Investor Summit Jakarta, 18 September 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

:Anggun Kartika Wati Npm :

Public Expose. Jakarta, 9 Agustus 2017

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

SKRIPSI. Disusun oleh : : Ricky Kurniawan NIM :

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Mareta Fitri Zilvania Manajemen Ekonomi 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TbK BUNGA HARYANI FARIDA 2C214968

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

KUESIONER. yang diberikan. Informasi yang Anda berikan sangatlah berarti dalam

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Kopi Merk Kapal Api di Kantor Mabes Polri Jakarta Selatan. Nama : Muhammad Arif Adriansyah NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. bunga dan inflasi selama kurun waktu Februari sampai dengan Desember 2009.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia yang kaya akan kuliner khas dari berbagai provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Aditya Dharmawan Krisna Novrys Suhardianto Universitas Airlangga, Surabaya 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari annual report dan sustainability report. Tabel 4.1. Pemilihan Sampel

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA

Transkripsi:

37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01 Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.37 tanggal 20 Juli 2000, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah dilaporkan dan

38 disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-17648.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000 dan Keputusan No.C-17649.HT.01.04.TH.2000 tanggal 14 Agustus 2000, dan Akta Pernyataan No.18 tanggal 21 Mei 2004, yang dibuat dihadapan Endrawila Partama, SH, sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat Menteri Kehakiman No. C13821. HT. 01. 04. TH. 2004 tanggal 2 Juni 2004. Pada RUPSLB yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2004, telah disetujui perubahan pasal 11 ayat1 dan pasal 12 ayat 8 Anggaran Dasar tersebut pelaporannya telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 25 Juni 2004 dibawah No. C-16055 HT. 01. 04. TH. 2004. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk beralamatkan di Sudirman Plaza, Indofood Tower, jalan Jenderal Sudirman Kav. (76-78) Jakarta. Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan serta pengolahan gandum menjadi tepung terigu. Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1 pabrik kemasan karung tepung di Citereup. Berawal dari sebuah perusahaan mi instan, Indofood secara progresif telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga

39 menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Perseroan mengoperasikan empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi: - Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk makanan dalam kemasan yang tercakup dalam Divisi Mi Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan diakuisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Divisi Dairy merupakan segmen baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi Grup ini di pasar yang memiliki pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Divisi Bumbu dan Kemasan. - Bogasari, memiliki kegiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit. Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan. - Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh. - Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produkproduk pihak ketiga.

40 Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi), dairy (Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas Palmia). Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen pasar.

4.1.2 Sruktur Organisasi 41

42 4.1.3 Job Description 1. Dewan Komisaris Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independent tersebut adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa. 2. Direksi Pereseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan anggota Direksi lainnya yang dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat terjawab. Direktur Utama Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan delapan Direksi lainnya yaitu; Fransiscus Welirang, Thomas Thjie, Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja, Peter Kradolfer, Moleonoto, Axton Salim, dan Werianty Setiawan. 3. Komite Audit Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.29/PM/2004). Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan Perseroan. 4. Audit Internal

43 Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal food, memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi sesuai operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan Perseroan. Disamping itu, juga bertanggung jawab kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit, dan mengawasi operasi Perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan disemua tingkatan telah dilaksanakan dengan baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota Komite Audit dan Direksi. 5. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhaan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada Direksi tentang perubahan peraturan serta mengatur pertemuan Direksi. 6. Manajemen Operasional Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi operasional meliputi ; Mi Instan, Packaging, Dairy, Food Seassionings, snack foods, Bogasari, Agribisnis, Distribusi Internasional, Nutrisi dan Makanan Khusus. 7. Manajemen Korporasi

44 Setiap Manajer Korporasi memiliki fungsinya masing-masing sebagai pengelola kegiatan Perseroan. Divisi Korporasi meliputi ; pengelola keuangan, Controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor Relations & Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate Public Relations, Legal, Corporate Internal Audit, Research and Development, dan Teknologi Informasi. 8. Investor Relations Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan Perseroan maupun Investor lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor. 9. Pengendalian Internal Dan Manajemen Resiko Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan Direksi.

45 Susunan Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Manuel V. P Komisaris : Benny Setiawan S. Komisaris Komisaris : Edward A. Tortorici : Ibrahim Risjad Komisaris : Robert Charles N. Komisaris Komisaris Indpendent Komisaris Independent Komisaris Independent Komisaris Independent : Albert De Rosario : Utomo Josodirjo : Torstein Stephansen : Wahjudi Prakarsa : Juan Bernal Santos Susunan Dewan Direksi : Direktur Utama Wakil Direktur Wakil Direktur Wakil Direktur Direktur Direktur Direktur : Anthoni Salim : Cesar M. Dela Cruz : Fransiscus Walirang : Darmawan Sarsito : Aswan Tukiaty : Tjhie Tje Fie : Taufik Wiraarmadja Direktur : Philip Suwardi P. Direktur Direktur : C.M. Djoko Wibowo : M.P. Sibarani

46 Struktur Manajemen 1. Operasional Noodles (Mi Instan) Packaging (Kemasan) : Taufik Wiraatmadja Division Head : Aswan Tukiaty Division Head Abraham George Deputy Division Head Dairy (milk/susu) Penyedap Makanan Makanan Ringan Nutrisi & Makanan khusus Bogasari : Axton Salim Division Head : Sulianto Pratama Division Head : Suaimi Suriady Division Head : Robert Arifin Division Head : Franciscus Welirang Division Head Peter Kradolfer Deputy Division Head Agribisnis : Mark Julian Wakeford CEO Paulus Moleonoto CFO Distribusi Internasional : Joedianto SP Division Head : Taufik Wiraatmadja Division Head Kevin Sietho Deputy Division Head PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (ISM) dan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk

47 perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF) mendapatkan peningkatan peringkat korporasi dari Pefindo, menjadi dari semula idaa dengan outlook stabil, peringkat ini berlaku hingga 1 Mei 2008. Peringkat yang sama diberikan pada Obligasi II/2003 dan Obligasi III/2004 yang diterbitkan perseroan dengan nilai total Rp 2,2 triliun, serta Obligasi IV/2007 yang bernilai maksimum Rp 2 triliun. Perseroan membagi bidang usaha-nya dalam empat unit usaha yaitu unit produk konsumen bermerek (seperti mie instan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus termasuk bumbu penyedap), unit produksi tepung terigu (Bogasari), unit minyak goreng dan lemak nabati (perkebunan, minyak goreng dan margarin serta komoditi lainnya) dan unit distribusi. Sementara peringkat menggambarkan bahwa perseroan memiliki pasar yang sangat kuat di industri makanan, dan memiliki portofolio usaha yang sangat terdiversifikasi, memiliki operasional yang terintegrasi secara vertikal dan struktur permodalannya mengalami perbaikan. Adapun kelompok usaha Indofood Sukses Makmur Tbk memprioritaskan kegiatan CSR pada masyarakat di sekitar pabrik. Setiap tahun disediakan beasiswa bagi 60 anak kurang mampu di satu kelurahan sekitar pabrik selama satu tahun. Tahun berikutnya, giliran kelurahan lainnya. Divisi Bogasari, misalnya, karena hubungan bisnisnya dengan UKM, maka fokus kegiatan CSR pada daerah atau

48 desa tempat para UKM berada. Bogasari menyelenggarakan pendidikan untuk tukang roti, pengusaha kecil yang selama ini menjadi mitra bisnis, maupun siapa saja yang ingin mulai berusaha. Targetnya adalah mencetak pengusaha mandiri. Bogasari Baking Center mendidik mereka membuat berbagai makanan, seperti roti, martabak, mi, dan lainnya. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 1996. Ketika disadari bahwa negara tak mampu menyediakan anggaran untuk pemberdayaan masyarakat, perusahaan bisa tampil mengambil alih sebagian tanggung jawab itu. Pemerintah tinggal membangun kesadaran perusahaan dan mendorongnya melaksanakan tanggung jawab tersebut. 4.1.4 VISI DAN MISI Visi: Menjadi Total Food Solutions Company Misi: 1. Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami. 2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan. 3. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional. 4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi. 5. Untuk terus meningkatkan stakeholders value.

49 4.1.5 STRATEGI MANAJEMEN Distribusi Indofood s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani konsumen disetiap wilayah yang ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin. Corporate Social Responsibility (CSR) Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi : 1. Membangun Human Capital 2. Mempertahankan Kohesi Sosial 3. Memperkuat Nilai Ekonomi 4. Mendorong Good Governance 5. Melindungi Lingkungan.

50 Sumber Daya Manusia Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan merupakan salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi. 4.1.6 STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P) 1. Product Brand name yang digunakan yaitu Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang

51 Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo. 2. Price Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim, 2008). 3. Places Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masingmasing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama).

52 4. Promotion 1. Tagline : Indomie Seleraku 2. Iklan : Billboard, iklan TV, sponsor acara 3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. 4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk menciptakan produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara Indomie Jingle

53 Dare untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie. Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. 4.1.7 STRATEGI KUNCI 3A Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A: a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product). b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place). c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price).

54 4.1.8 ANALISIS SWOT Kekuatan: 1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia 2. Produksi rendah biaya 3. Jangkauan distribusi luas 4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brand yang sudah terkenal. Kelemahan: 1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan. 2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood. 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi Peluang: 1. Melakukan ekspansi ke luar negeri. 2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis. 3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain. Ancaman: 1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi. 2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.

55 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Trend a. Return On Equity (Variabel X) BRANCH PERSONAL MANAGER Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi Return On Equity Tahun 2006-2010 sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010 TAHUN Return On Equity (ROE) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 2005 12,0% 2006 14,0 % 2007 16,0 % 2008 13,1 % 2009 22,2 % 2010 21,9 % (Sumber : Data Olahan Laporan Keuangan ) Dari trend perkembangan Return On Equity (ROE), terlihat mengalami peningkatan dan penurunan selama lima tahun penelitian. Dimana pada tahun 2006 Return On Equity mengalami peningkatan sebesar 14,29% dari tahun 2005 sebagai tahun dasar, menjadi 14%. Kemudian mengalami peningkatan sebesar 12,50% di tahun 2007 menjadi 16%. Pada tahun 2008 justru mengalami penurunan sebesar 22,14% menjadi 13,1%. Pada tahun 2009 dan 2010 meningkat dan mengalami penurunan kembali. Dimana peningkatan sebesar 40,99% terjadi di tahun 2009 menjadi 22,2%. Dan penurunan sebesar 1,37% di tahun 2010 menjadi 21,9% Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. PPIC SUPERVISOR

56 Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan menyimak persentase tren di atas, peneliti menampilkannya dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut: (Sumber : Data Olahan) Grafik 4.1 Return On Equity b. Harga Saham (Variabel Y) Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, didapatkan informasi tentang Harga Saham Historis selama tahun penelitian dari tahun 2006 sampai tahun 2010, dimana tahun 2005 dijadikan tahun dasar untuk persentase tren sebagai berikut: Tabel 4.2 Data Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010 TAHUN Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 2005 Rp. 1.020,- 2006 Rp. 1.094,- 2007 Rp. 1.938,- 2008 Rp. 1.432,- 2009 Rp. 5.800,- 2010 Rp. 2.084,- (Sumber : Data Harga Saham Historis)

57 Selanjutnya perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Ini dapat dilihat pada grafik 4.2 di bawah ini: (Sumber : Data Olahan) Grafik 4.2 Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Seiring dengan perkembangan ROE dari tahun ke tahun yang dialami perusahaan yang telah dijelaskan di atas, maka sepintas terlihat adanya pengaruh dari ROE terhadap harga saham. Dari hasil penelitian diperoleh maka, data persentase perkembangan harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Sebagaimana tertera pada table 4.2 menunjukkan harga saham yang cenderung naik turun dari tahun ke tahun sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 seiring dengan naik turunnya ROE, dimana tahun 2005 merupakan tahun dasar. Persentase dari kenaikan ini sebagaimana digambarkan pada table berikut:

58 Tabel 4.3 Persentase Perkembangan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Tahun Prosentasi Kenaikan Harga Saham 2005 0% 2006 6,76% 2007 43,55% 2008 35,34% 2009 75,31% 2010 178,31% (Sumber : Data Diolah) Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2, serta tabel persentase trend di atas, terlihat jelas perkembangan harga saham yang mengalami peningkatan dan penurunan seiring dengan meningkat dan menurunnya ROE. Pada tahun 2005 merupakan harga tahun dasar dan dinyatakan 0% dan pada tahun 2006 merupakan starting poin, kenaikan sebesar 6,76% mendorong naiknya harga saham menjadi Rp. 1.094,-. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan sebesar 43,55%. Kenaikan ini di dorong oleh peningkatan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 12,50%. Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar 35,34% menjadi Rp. 1.432,. Penurunan ini pula terjadi seiring dengan penurunan yang terjadi pada Return On Equity sebesar 22,14%. Sementara pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar 75,31% menjadi Rp. 5.800,- serta pada tahun 2010 terjadi penurunan kembali lebih dari 100% menjadi Rp. 2.084,- dibandingkan tahun sebelumnya.

59 Peningkatan dan penurunan ini seiring dengan pergerakan Return On Equity PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. 4.2.2 Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Sederhana Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana melalui program SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 16. Dimana persamaan regresinya adalah: ŷ = a + bx Berikut ini data hasil SPSS (Statistical Product Service Solution), yang menyatakan hasil persamaan regresi tentang pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk: Tabel 4.4 Coefficients a Unstandardized Standardized 95% Confidence Coefficients Coefficients Interval for B Correlations Lower Upper Zero- Model B Std. Error Beta t Sig. Bound Bound order Partial Part 1 (Constant) 143.949 96.074 1.498.231-449.701 161.803 ROE 12.145 5.377.794 3.258.000-4.968 29.258.794.794.794 a. Dependent Variable: HS Berdasarkan tabel 4.4 Coefficients a di atas, maka persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: ŷ = 143,949 + 12,145 X

60 Berdasarkan tabel Coefficients a di atas, maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. b. Koefisien Determinasi (R Square) Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada tabel 4.5 koefisien determinasi ( R Square ) berikut ini: Tabel 4.5 Koefisien Determinasi (R Square) Model Summary b Change Statistics R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin- Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson 1.794 a.630.506 46.65978.630 5.101 1 3.109 1.639 a. Predictors: (Constant), ROE b. Dependent Variable: HS

61 Mencermati tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dapat dilihat pada kolom R Square yakni hanya sebesar 0,630 atau 63%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63% dan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang. c. Uji Hipotesis ( Uji t ) Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, maka peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t tabel pada taraf signifikan (α) = 5%, berdasarkan uji dua sisi (two tailed test) dengan kriteria sebagai berikut: H o = Return On Equity tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. H α = Return On Equity berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

62 Jika t hitung t tabel : H o diterima atau H α ditolak. Jika t hitung t tabel : H o ditolak atau H α diterima. Berdasarkan pernyataan hipotesis sebelumnya, maka dengan memperhatikan hasil olahan SPSS pada tabel 4.4. Coefficient di atas, untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (H A ) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776. Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2006-2010 Koefisien Regresi t hitung t tabel 1 3,258 2.776 Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu 3,258 > 2.776, dengan demikian H o ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

63 4.3 Pembahasan Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate of Return on Equity), merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak (dikurangi dividen saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Dimana laba yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan. Return On Equity merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan kemampuan menghasilkan laba pada nilai investasi pemegang saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang kuat dan manajemen biaya yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan. Penelitian ini juga didasari oleh teori yang ada dimana Mulyono (1995: 74) mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan

64 terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain itu, juga didasari oleh beberapa penelitian terdahulu tentang permasalahan yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa H o yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian H A yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan α = 5% (0.05). Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ = 143.949 + 12.145 X yang telah teruji keberartiannya pada tingkat signifikan α = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant sebesar 143,949 merupakan nilai dari variabel Return On Equity. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 12,145 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel Return On Equity dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel bebas lainnya konstan. Memperhatikan pula hasil olahan SPSS di atas, maka untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian (H A ) yang menyatakan Return On Equity berpengaruh pada Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b 1 ) hasil analisis regresi dapat diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776. Nilai t hitung variabel X lebih besar dari nilai t tabel yaitu

65 3,258 > 2,776. Dengan demikian H o ditolak dan H A diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,630. Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 63%. Hasil ini menunjukkan hubungan positif signifikan antara Return On Equity terhadap Harga Saham karena diatas 50%. Dan sisanya 3,7% merupakan faktor lain diluar penelitian yang dapat mempengaruhi Harga Saham. Faktor yang mempengaruhi Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk tersebut bisa dipengaruhi oleh faktor internal seperti laba per lembar saham, investasi produksi, dividen per lembar saham, tingkat resiko pengembalian, serta faktor eksternal seperti perubahan tingkat suku bunga, gejolak sosial politik dan nilai tukar mata uang. Hasil penelitian ini mendukung dan teori dari Mulyono (1995: 74) mengemukakan bahwa Return On Equity penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income). Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan negatif akan terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Selain itu juga, penelitian di atas tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu tentang permasalahan

66 yang sama. Dimana hasil penelitian oleh beberapa peneliti tersebut di atas membuktikan bahwa terdapat pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan.