III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

Universitas Putera Batam Fakultas Ekonomi - Program Studi Manajemen Jalan R. Soeprapto, Muka Kuning, Batam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan perlu dikembangkan dengan baik untuk meningkatkan mutu karyawan yang berimplikasi pada kinerja perusahaan. Sebagai sebuah lembaga bimbingan belajar, BP memiliki visi dan misi mewujudkan generasi beriman dan berilmu pengetahuan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, BP harus memiliki mutu dan kinerja SDM yang memadai dan kompetitif. Salah satu bentuk pengelolaan SDM yang dimiliki oleh BP adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan. Pelatihan yang ditujukan kepada pengajar BP bertujuan untuk memantapkan persiapan mengajar para pengajar BP dengan target pelatihan peningkatan mutu pengajaran dan pengarahan materi pengajaran untuk 2 (dua) bulan mendatang. Pelatihan dilakukan secara rutin dan berkala pada awal bulan. Para pengajar dilatih di bawah bimbingan guru koordinator dan guru pembina yang berperan sebagai pelatih dengan metode bimbingan (coaching), diikuti dengan pemberian latihan soal mandiri dan forum diskusi guru. Dalam penelitian ini, dilihat efektivitas pelatihan pengajaran yang telah dijalankan oleh BP dan bagaimana pengaruhnya terhadap peningkatan kompetensi pengajar BP. Peubah reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil dalam penelitian ini adalah peubah-peubah yang mencerminkan efektifitas pelatihan (Simamora, 2004). Peubah knowledge, skill, self concept, trait dan motive dalam penelitian ini adalah peubah-peubah yang mencerminkan kompetensi pengajar (Prihadi, 2004). Sementara alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS). Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui persepsi pengajar BP terhadap pelatihan dan kompetensi pengajar setelah mengikuti pelatihan tersebut. Sementara analisis PLS bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan terhadap kompetensi pengajar. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

19 Visi dan Misi Bintang Pelajar Meningkatkan Mutu dan Kinerja SDM Melakukan Pengembangan SDM Pelatihan untuk Pengajar BP Analisis Deskriptif Evaluasi Pelatihan 1. Reaksi 2. Pembelajaran 3. Perilaku 4. Hasil Kompetensi Pengajar 1. Motives 2. Traits 3. Self Concept 4. Knowledge Analisis PLS Evaluasi Pelatihan terhadap Kompetensi Pengajar Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat BP yang berlokasi di Jl. Polisi 1 No. 6 Bogor Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan informasi dan data yang terkait dengan penelitian. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh informasi, data dan keterangan tambahan dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian.

20 3.3. Pengumpulan Data Data penelitian yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Menurut Umar (2005), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan pihak terkait dan hasil pengisian kuesioner. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, berupa arsip data perusahaan, buku-buku yang relevan dengan topik penelitian, hasil penelitian terdahulu, internet dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan pihak terkait, yaitu instruktur dan peserta pelatihan serta dilengkapi dengan kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner penelitian berisikan daftar pernyataan yang berkaitan dengan persepsi pengajar terhadap efektivitas pelatihan dan peningkatan kompetensi pengajar setelah mengikuti pelatihan. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Jawaban kuesioner ditentukan skornya menggunakan skala Likert. Skala Likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan lainnya. Bobot yang digunakan dalam setiap pertanyaan adalah: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Netral 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju Teknik yang digunakan dalam menentukan responden dalam penelitian ini adalah teknik sensus. Teknik ini diberlakukan karena anggota populasi yang diteliti relatif kecil. Responden dalam penelitian ini adalah pengajar BP Regional Bogor yang terdiri dari guru tetap, guru kontrak, dan guru honorer.

21 3.4. Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas Kuesioner Uji Validitas digunakan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat kuesioner mengukur apa yang ingin diukur atau apakah alat ukur tersebut sudah tepat mengukur apa yang akan diukur. Asumsi pokok dari uji validitas ini adalah setiap pertanyaan juga berhubungan dengan obyek yang diteliti. Langkah-langkah untuk mengukur validitas kuesioner menurut Umar (2005) adalah : a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. b. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden. c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. d. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Nilai korelasi dapat diketahui dengan menggunakan korelasi Product Moment. Rumus korelasi Product Moment yang digunakan adalah :, Dimana:. (1) R = Angka korelasi Xi = Skor masing-masing pertanyaan ke-i Y = Skor total n = Jumlah responden e. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka kritik tabel nilai r. Bila nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam penelitian ini. Hasil pengujian validitas kuesioner yang melibatkan 52 responden memperlihatkan bahwa semua pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel pada α 0,05 (r tabel untuk n=52 pada α 0,05 adalah 0,273) sehingga instrumen penelitian dapat dikatakan valid. Uji validitas menggunakan Pearson Correlation Product Moment selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

22 3.4.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen, artinya menunjukkan kestabilan hasil pengukuran bila alat tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat berbeda. Teknik Croanbach Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas dengan instrumen yang skornya merupakan rentangan beberapa nilai seperti 0-10, 0-1000 atau bentuk skala 1-3, 1-5, dan seterusnya. Rumus Croanbach Alpha : 1 (2) Dimana: r 11 k σ t 2 σ b 2 = Reliabilitas instrumen = Banyak butir pertanyaan = Varian total = Jumlah ragam pertanyaan Teknik untuk menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan koefisien alpha (α) dengan asumsi bila nilai α-cronbach hitung lebih besar dari 0,60 (α-cronbach theory), maka kuesioner dapat dikatakan reliabel. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dihitung menggunakan bantuan software Statistical Package for Social Science (SPSS) 15.0 for Windows dengan nilai koefisien alpha yang diperoleh sebesar 0,900 untuk efektivitas pelatihan dan 0,952 untuk kompetensi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen kuesioner penelitian sangat reliabel sebagai suatu alat ukur penelitian didalam mengukur gejala yang sama. Hasil uji reliabilitas Cronbach Alpha selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. 3.4.3 Analisis Deskriptif dengan Rataan Skor Menurut Traver dalam Umar (2005), analisis deskriptif digunakan, untuk mengetahui persepsi karyawan dalam menilai tiap-tiap item subyek atau peubah yang dianalisis. Langkah analisis ini dimulai dengan menentukan skor minimum yang diperolah dari data penelitian untuk masing-masing kriteria, kemudian menghitung rentang skala untuk masingmasing kriteria tersebut, untuk kemudian ditarik kesimpulan. Perhitungan untuk rentang skala menurut Umar (2005) adalah :

23 Keterangan: RS M n... (3) = Rentang skala atau rentang kriteria = Jumlah alternatif jawaban tiap item = Jumlah responden Seperti terlihat pada Tabel 1, responden-responden yang memiliki skor nilai yang sama untuk setiap item pertanyaan dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban 1-5, lalu dihitung jumlah dan rataannya. Kesimpulan tiap indikator diambil berdasarkan rataan skor dari setiap jawaban responden yang telah dihitung. Tabel 1. Skala rataan skor Skala Pernyataan Jawaban Interpretasi Hasil 1,00-1,80 Sangat tidak setuju Sangat tidak baik/efektif 1,81-2,60 Tidak setuju Tidak baik/efektif 2,61-3,40 Netral Kurang baik/kurang efektif 3,41-4,20 Setuju Baik/efektif 4,21-5,00 Sangat setuju Sangat baik/efektif 3.4.4 Analisis PLS Menurut Ghozali (2008), PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan Structur Equation Modelling (SEM) berbasis kovarian menjadi berbasis varian. Dinyatakan oleh Wold dalam Ghozali (2008), metode ini merupakan metode yang sangat kuat, karena tidak didasarkan oleh banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi dengan normal multivariat dan untuk bahan sampel tidak harus besar. Tujuan dari PLS adalah memprediksi suatu model dan mengkonfirmasi teori yang telah ada, tetapi bisa juga digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar peubah atau variabel laten. Pengolahan analisis PLS dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SmartPLS 2.0. Model PLS pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Berdasarkan Gambar 4, diketahui peubah-peubah yang mencerminkan efektifitas pelatihan terdiri dari 4 (empat) level, yaitu level reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil. Peubah-peubah ini bersifat reflektif. Artinya penilaian terhadap reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil

24 mencerminkan efektivitas pelatihan. Peubah konstruk dan peubah indikator yang mencerminkan efektivitas pelatihan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan efektivitas pelatihan Konstruk Indikator Keterangan R1 Materi sesuai dengan tujuan pelatihan R2 Materi sesuai dengan bidang studi yang diajar R3 Instruktur/pengajar menguasai materi pelatihan R4 Instruktur mampu mengkomunikasikan materi dengan baik R5 Instruktur melibatkan diskusi/partisipasi aktif R6 Pemberian tugas/latihan pada peserta pelatihan Reaksi (X 1 ) Kondisi waktu pelatihan tidak mengganggu R7 pekerjaan R8 Ketepatan waktu pelaksanaan pelatihan R9 Efektivitas alokasi waktu pelatihan R10 Kepuasan terhadap ukuran tempat/ruangan pelatihan R11 Kepuasan terhadap alat peraga/media presentasi R12 Kepuasan terhadap modul/handout pelatihan R13 Kepuasan terhadap konsumsi yang diberikan. PEM 1 Memahami materi pengajaran untuk 2 bulan mendatang Pembelajaran PEM 2 Mengetahui metode pengajaran efektif (X 2 ) PEM 3 Mengetahui metode pengajaran kreatif Perilaku (X 3 ) Hasil (X 4 ) PEM 4 PER 1 PER 2 PER 3 HAS 1 HAS 2 HAS 3 Menemukan solusi permasahan mengajar Mampu mengimplementasi materi pelatihan Termotivasi untuk mengajar dengan baik Berusaha memberikan kontribusi ilmu yang bermanfaat Meningkatkan produktivitas mengajar Meningkatkan kreativitas mengajar Meningkatkan mutu pengajaran Peubah-peubah yang mencerminkan tingkat kompetensi setelah dipengaruhi oleh pelatihan terdiri dari knowledge, skill, self concept, trait dan motive. Peubah-peubah ini bersifat reflektif. Artinya penilaian terhadap knowledge, skill, self concept, trait dan motive mencerminkan tingkat kompetensi pengajar setelah mengikuti pelatihan. Peubah konstruk dan peubah indikator yang mencerminkan kompetensi pengajar dapat dilihat pada Tabel 3.

Gambar 4. Model PLS 25

26 Tabel 3. Peubah-peubah reflektif yang mencerminkan kompetensi pengajar Konstruk Indikator Keterangan Knowledge (Y 1 ) Skill (Y 2 ) Self Concept (Y 3 ) Trait (Y 4 ) Motive (Y 5 ) KNO 1 KNO 2 KNO 3 SKL 1 SKL 2 SKL 3 SKL 4 SEL 1 SEL 2 SEL 3 TRA 1 TRA 2 TRA 3 MOT 1 MOT 2 MOT 3 Semakin memahami materi pengajaran yang akan diberikan kepada siswa Semakin mengetahui metode pengajaran yang efektif Semakin mengetahui cara menyampaikan materi kepada siswa Mampu berkomunikasi dengan baik dengan para siswa Mampu memotivasi siswa untuk belajar Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa Mampu membantu kesulitan siswa dalam memahami materi yang diajarkan Semakin percaya diri dalam mengajar Semakin memerhatikan kesiapan mengajar agar dapat mengajar dengan baik Selalu mengevaluasi proses belajar agar dapat lebih berkembang Dapat mengontrol emosi ketika mengajar Menjadi lebih perhatian kepada siswa dalam mengajar Dapat lebih disiplin dalam mengajar Terdorong untuk membimbing siswa dalam mengajar Semakin bersemangat untuk mengajar Semakin berinsiatif untuk mengembangkan metode pengajaran Pada metode PLS dikenal 2 (dua) evaluasi model. Pertama model pengukuran atau outer model. Outer model adalah model pengukuran hubungan antara indikator dengan konstruk. Dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari masing-masing indikator. Pada model reflektif, kriteria validitas dan reliabilitas indikator diukur dengan convergent validity, discriminant validity dan composite reliability. Indikator dikatakan valid, jika memiliki nilai loading di atas 0,7. Namun untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup. Convergent validity dapat pula ditunjukkan oleh nilai Average Variance Extracted (AVE). Syarat untuk menjadi model yang baik adalah nilai AVE masing-masing konstruk lebih besar dari 0,50. Selain convergent validity, dilakukan juga pengujian discriminant validity. Discriminant validity dinilai berdasarkan cross loading antara indikator terhadap konstruk. Nilai korelasi indikator terhadap konstruknya harus lebih besar dibandingkan nilai korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya. Sementara reliabilitas konstruk diukur dengan composite

27 reliability dan Cronbach Alpha. Konstruk dikatakan reliabel jika memiliki nilai composite reliability dan Cronbach Alpha di atas 0,70 (Ghozali, 2008). Sementara untuk pengujian validitas model formatif dilakukan dengan melihat koefisien regresi dan signifikansi dari koefisien tersebut. Pada dasarnya konstruk formatif merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk. Kedua, model struktural atau inner model. Inner model menggambarkan hubungan antara peubah, atau variabel laten berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R- square untuk konstruk dependen dan Uji-t untuk menentukan nyatanya koefisien parameter jalur struktural. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai pengaruh peubah laten independen tertentu terhadap peubah laten dependen, apakah mempunyai pengaruh substantif.