MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Negara Indonesia sedang berada dalam sistem pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti dapat

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR KECAMATAN POSO PESISIR SELATAN. Timotius Garatu *)

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK TERKAIT DENGAN ASPEK HAM DAN KESEJAHTERAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB V KESIMPULAN. 1. Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin ketat dan kemajuan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB 1 PENDAHULUAN. dana pemerintah yang seharusnya untuk rakyat menjadi disalah gunakan.

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

Pengaruh Pelatihan dan Pedidikan terhadap Kompetensi Kinerja Karyawan BPRS Al Salaam Cabang Bandung

BAB I. Pendahuluan Visi, Misi dan Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

Kuesioner Variabel Independen

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat dengan cepat.

PENGARUH PELATIHAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN MARKETING PT. NASMOCO GOMBEL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi penelitian dan sistematika penulisan. mencanangkan suatu kebijakan yang dikenal dengan nama Gerakan Reformasi

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. pada faktor produksi ini. Perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN H1POTESIS PENELITIAN. 3.1 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual kajian disusun berdasarkan kajian teoritis dan kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

I. PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Efektivitas Pendanaan Usaha Agribisnis. telah ditentukan maka pekerjaan itu dinyatakan tidak efektiv.

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilitian

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar

Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen Kinerja

PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEJIK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MANAJEMEN KINERJA (PENGUKURAN, TITIK KRUSIAL, TINDAKAN STRATEGIS, DAN GAMBARAN RESIKO BESERTA PELUANG MANAJEMEN KINERJA Oleh: Idris A. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri dan perekonomian harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik sehingga dapat tercipta dan tercapainya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia (pegawai) dalam organisasi adalah mengukur kinerja pegawai. Pengukuran kinerja dikatakan penting mengingat melalui pengukuran kinerja dapat diketahui seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil pengukuran kinerja pegawai akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai. Menurut Junaedi ( 2002 : 380-381) Pengukuran kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses. Artinya, setiap kegiatan perusahaan harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah perusahaan di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam misi dan visi perusahaan. Sementara menurut Lohman (2003) pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker (dalam BPKP, 2000) menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat 1 1

yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. B. Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran flow management kinerja dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 2. Jelaskan titik krusial dari flow management dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 3. Tindakan apa yang kita lakukan jika berada pada posisi manager. 4. Dari tindakan strategis yang kita lakukan, gambarkan resiko dan peluang yang kita dapatkan. C. Tujuan pembahasan Masalah. Banyak hal yang menjadi tujuan dalam penulisan tulisan ini, namun Yang menjadi tujuan penulis yang paling utama dari penulisan dan pembahasan dari materi ini adalah: 1. Menganalisis bagaimana flow management kinerja dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 2. Dapat mengetahui titik krusial dari flow management dan pengukuran kinerja di tempat kita bekerja. 3. Bisa mengambil Sikap jika kita diposisikan pada level manager. D. Teori Tentang Management Kinerja 1. Pengertian Management Istilah manajemen(management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda. Manajemen berasal dari kata to manage yang diartikan dengan mengendalikan, menangani atau mengelola (Zasri M. Ali: 2008). Secara umum, pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk 2

memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain untuk bekerja. Menurut G. R. Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Menurut James A. F. Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usahausaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Zasri M. Ali: 2008). 2. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Definisi kinerja menurut Bambang Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam). Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 9) mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas. Sedangkan Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005), kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja, atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 3

3. Penilaian Kinerja Penilaian prestasi kerja merupakan usaha yang dilakukan pimpinan untuk menilai hasil kerja bawahannya. Menurut Leon C. Mengginson dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 10), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selanjutnya Andrew E. Sikula dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 10) mengemukakan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas atau status dari beberapa obyek orang ataupun sesuatu barang.menurut T. Hani Handoko (2001: 235), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja (kinerja) adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggapan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan dan penentuan imbalan. E. Pembahasan Masalah di Tempat Kerja. 1. Gambaran Flow Manajemen Kinerja dan Pengukuran Kinerja di Tempat Bekerja PT. Tamiang Multi Trada atau yang biasa disebut Tamiang Elevator, itu dimulai dengan sub-kontraktor untuk pekerjaan Lift-Escalator dan jasa, Tamiang, seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, dibesarkan menjadi 4

sebuah perusahaan yang kuat dengan empat pilar utama yang meliputi jasa Instalasi, Pengujian Commissioning, Fabrikasi dan pemeliharaan. Sejak tahun 2007, Tamiang Elevator telah memperluas berbagai bisnis di Lightning Protection, Air Conditioner, Power Supply dan Jasa IT-Computer. Saat ini Tamiang Elevator sudah menjadi perusahaan lift Indonesia yang bergerak dibidang Ekspor-impor lift dan escalator dan juga bergerak dalam pabrikasi pembuatan Komponen Lift, jasa perawatan lift dan escalator dan modernization lift dan escalator. Tamiang Elevator dimaksudkan untuk membuat setiap unit bisnis independen dan memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Bisnis kami sekarang dikelola melalui divisi konstruksi. Oleh karena itu, setiap unit bisnis akan lebih fokus pada pengelolaan bisnis, jadi suatu hari, unit bisnis dapat menawarkan bagian dari saham mereka kepada publik. Seiring dengan perjalanan Tamiang Elevator, untuk memenuhi kepuasan pelanggan dalam bidang elevator dan escalator Tamiang telah menerapkan management profesional yang buktikan dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2008 tentang standar manajemen mutu dan OHSAS 18001:2007 tentang manajemen safty dan K3. Dalam melaksanakan bisnis ini tamiang elevator Bergerak dibidang penjualan elevator dan escalator, maintenance Elevator dan escalator, serta Modernization elevator dan escalator. Adapun produk dan jasa yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya adalah sebagai berikut: a. Pengadaan dan Pemasangan Unit Baru Pengadaan dan pemasangan unit baru ini adalah bahwa Tamiang Elevator menawarkan produk lift dan escalator kepada para pelangganya dengan disertai pemasangan lift. Dengan demikian para pelanggan akan lebih dimudahkan dengan adanya pemasangan ini, karena pelanggan tidak perlu lagi mencari tenaga ahli untuk pemasangan lift dan escalator yang mereka beli. 5

b. Maintenance (perawatan) Lift dan escalator. Maintenance Lift dan Escalator adalah jasa yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya dalam hal perawatan lift dan escalator. Karena maintenance lift dan escalator harus dilakukan secara rutin agar lift dan escalator berjalan dengan baik dan bisa meminimal resiko trouble yang terjadi pada Lift dan escalator. c. Modernization Elevator dan escalator. Pada modernization lift dan escalator ini, tamiang menawarkan jasa untuk memperbaharui sistem dan part lain yang tidak berfungsi dengan baik. Dengan jasa ini lift dan escalator yang sudah tidak berjalan atau ada kendala akan dapat berjalan kembali dengan baik. Untuk lebih jelasnya bagaimana flow kinerja Tamiang Elevator ini kita dapat melihat flow chart dari tiap-tiap bagian yang ada pada Tamiang Elevator. Disana akan kelihatan kinerja dan bagaimana pembagian kerja antar department yang ada di Tamiang Elevator. Untuk flowchart lebih jelasnya bisa kita lihat pada lampiran tulisan ini. 2. Titik Krusial flow management Kinerja pada Tamiang Elevator. Dalam menjalankan bisnis yang ditawarkan oleh Tamiang Elevator kepada pelanggannya, belum terlaksana dengan maksimal, masih ada kekurangan di sana sini dalam menjalankan operasionalnya. Yang menjadi titik krusial dalam flow manajemen adalah pada bagian marketing dan pemasangan lift dan escalator. Dimana dua bagian ini adalah sentral dari semua kegiatan yang ada di tamiang elevator, apabila ini tidak berjalan dengan maksimal, maka semuanya akan terkena dampak dari kesalahan yang dilakukan oleh bagian ini. Pada bagian marketing yang menjadi ujung tombak perusahaan haruslah mampu membuat jaringan yang bagus dengan para pelanggan agar dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh management depada mereka. 6

Selanjutnya yang menjadi titik krusial management adalah pada bagian Instalasi (pemasangan) lift dan escalator. Bagian ini merupakan hal yang harus dan sangat diperhatikan, karena ini menyangkut kualitas lift yang diberikan kepada para pelanggannya. Apabila pemasangan ini tidak dilakukan dengan hati hati dan penuh ketelitian, maka kualitas barang yang tercipta juga tidak akan bagus. Dan ini akan dapat memberikan efek yang kurang bagus kepada projekprojek selanjutnya. 3. Jika pada posisi manager hal yang harus dilakukan Apabila saya pada posisi ini, maka banyak hal yang akan saya lakukan kedepannya perusahaan ini bisa maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu hal-hal yang harus dilakukan adalah: a. Memperbanyak relasi dengan para konsultan, kontraktor, dan developer yang ada, karena konsultan kontraktor dan developer adalah yang mempunyai kuasa dalam penentuan pengadaan lift dan escalator. Dengan banyaknya jaringan dan relasi pada mereka, maka akan semakin banyak kemungkinan kita akan mendapatkan orderan dari mereka. b. Melakukan koordinasi yang lebih inten dengan bagian instalasi atau pemasangan, agar tidak terjadi kesalahan, baik dari spesifikasi, jadwal, dan pemasangan lift dan escalator. 4. Resiko dan peluang yang akan didapatkan. Adapun resiko yang kemungkinan akan ada adalah terlalu banyaknya memakan biaya dalam menjalin hubungan baik berhubungan dengan kontraktor dan developer. Seperti biaya entertaint dan lain sebagainya. Sedangkan peluang yang kita dapatkan adalah kita akan dapat mencapai target marketing dengan cepat, dikarenakan para kontraktor, konsultan dan developer adalah pelanggan yang sering menggunakan lift dan escalator. F. Penutup Penulis yakin dalam pembuatan tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya tulisan yang penulis buat ini. 7

DAFTAR PUSTAKA Drs. H. Zasri M. Ali, MM, Dasar-Dasar Manajemen, Pekanbaru: Suska Press, 2008. A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama. Bandung. Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. 8