BAB V P E N U T U P. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

PENANAMAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA DIRI SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPS DI MIN ANDAMAN II KECAMATAN ANJIR PASAR KABUPATEN BARITO KUALA

Tema 1. Keluarga yang Rukun

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pengembangan green behavior pada siswa melalui penggunaan media audio

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

Hasil Wawancara dengan Siswa. 1. Bagaimanakah cara mengajar guru PKn anda pada saat pembelajaran dikelas?

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB II TARGET DAN LUARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku tanggung

SKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar.

BAB IV ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN BERINFAK SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG

Kejadian Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG TOLONG MENOLONG SANTRI DI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan masyarakat. Keberagaman tersebut mendominasi masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang hidup dalam situasi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. beralamatkan di desa Panca Karya. Adapun lembaga Pendidikan pada tahun 1983

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

I. PENDAHULUAN. Istilah pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan salah satu aspek

BAB V PEMBAHASAN. Dari pengumpulan data di lapangan penulis kemudian. Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Data yang di temukan antara lain:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

Allah Swt. menciptakan langit dan bumi beserta isinya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas / Semester : 3 / 1 Tema / Topik : Pengalaman yang Mengesankan Petemuan ke : 1

I. PENDAHULUAN. masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhakti tri Gunarto, 2015

PROGRAM KEGIATAN SEKOLAHKU SEHAT. SD Unggulan Muhammadiyah Kretek. Mriyan Donotirto Kretek Bantul 55772

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk individu yang mempunyai akal, pikiran dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

8. Sebutkan tiga contoh perbuatan yang kamu lakukan untuk menjalin kebersamaan dengan teman-teman yang berbeda agama! Jawab: a...

ANGKET UJI COBA PENELITIAN HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 30 PADANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN. Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang terbagi dalam dua

PENGEMBANGAN EMPATI ANAK USIA DINI MELALUI MENDONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK ASYIYAH PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran akan kepedulian adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa, mengetahui dan

CURRICULUM VITAE. : Kusumaning Dwi Nuraini

PEDOMAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA

SILABUS Mengetahui kebutuhan tumbuhan Mengetahui cara pemeliharaan tumbuhan Mengetahui cara melestarikan tumbuhan

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. beberapa bentuk dari interaksi. Bentuk-bentuk interaksi sosial yakni dapat

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS diajarkan berjenjang mulai dari tingkat bawah SD/MI

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pendidikan yang berbasis agama. Setiap lembaga pendidikan harus bisa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan :... Kelas : 4 / 2 Tema / Topik : Cita-citaku Minggu ke : 1

ANALISIS PERILAKU SISWA SMP DALAM MENERAPKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KELIMA DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Sawit Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas baik. Peningkatan sumberdaya manusia dapat dilakukan

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 (Dua/ 2 (dua) : Kegiatan Sehari-hari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. modal utama seseorang yang harus ditingkatkan dalam rangka melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(adler, 1927: 72

BAB IV HASIL PENELITIAN. berlangsung dalam kegiatan sehari-hari tanpa mengganggu aktivitas subjek.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepedulian terhadap lingkungan saat ini hanya dimiliki oleh segelintir

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan segala macam tingkah laku dan kebutuhannya. Ilmu Pengetahuan

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN. efektif, dan menyenangkan (PAKEM) pada Pelajaran PAI kelas VII. di SMPN 1 Kanigoro Blitar Tahun Ajaran 2015/2016

RETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

Transkripsi:

BAB V P E N U T U P A. Simpulan Berdasarkan data yang telah disajikan dan kemudian dianalisis data mengenai Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di MIN Andaman II dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Diri Siswa kelas III Pada Pembelajaran IPS di MIN Andaman II, maka pada bagian penutup ini penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut. 1. Penanaman Nilai-Nilai Sosial Siswa Kelas III Pada Pembelajaran IPS di MIN Andaman II Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala. Penanaman nilai-nilai sosial pada diri siswa kelas III pada pembelajaran IPS di MIN Andaman II sudah sangat baik, pada pembelajaran IPS kelas III pada materi kerja sama dengan strategi pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, kerja kelompok dan pembiasaan yang ditanamkan pada diri siswa saat beraktifitas di lingkungan madrasah dan di luar lingkungan madrasah, guru mencoba menjabarkan materi pembelajaran tersebut ke dalam 5 bentuk nilai-nilai sosial. Lima bentuk nilai-nilai sosial tersebut yaitu: bekerjasama, tolong-menolong, gotong-royong, peduli lingkungan dan bersahabat. a. Bekerjasama. Pada pembelajaran guru memberikan penjelasan dan contohcontoh perilaku bekerjasama, kemudian guru meminta siswa menyebutkan perilaku bekerjasama yang mereka ketahui dan pernah mereka lakukan, siswa melaksanakan kerja kelompok, dan aktifitas pembiasaan yang ditanamkan di 91

92 lingkungan madrasah dan di luar lingkungan madrasah seperti melaksanakan kerja kelompok, melaksanakan jadwal piket kebersihan 1 minggu sekali, melaksanakan kerja bakti 2 setengah bulan 1 kali, semua kegiatan dilakukan bersama, semuanya dilakukan dengan sukarela dan saling menguntungkan artinya tanpa ada imbalan tidak ada yang dirugikan. b. Tolong-Menolong. Pada pembelajaran guru memberikan penjelasan dan contohcontoh terkait perilaku tolong-menolong, guru memberikan beberapa contoh perilaku tolong-menolong yang biasa dilakukan siswa kemudian meminta siswa menyebutkan perilaku tolong-menolong yang pernah mereka lakukan di sekolah ataupun di rumah, perilaku ini juga ditanamkan lewat pembiasaan pada diri siswa saat mereka berada di lingkungan madrasah dan di luar lingkungan madrasah, guru meminta siswa membersihkan papan tulis, diminta agar siswa bersedia membantu temannya yang kesulitan memahami pelajaran, bersedia meminjamkan alat tulis pada teman, dan membantu pekerjaan-pekerjaan ibu di rumah, semuanya dilakukan bertujuan untuk membantu meringankan pekerjaan urusan orang yang dibantu, dalam hal ini adalah guru di madrasah dan orang tua di rumah. c. Gotong-royong. Pada pembelajaran guru memberikan penjelasan seperti apa perilaku gotong-royong, kemudian guru meminta siswa menyebutkan contohcontoh perilaku gotong-royong yang pernah mereka lakukan di madrasah ataupun di luar lingkungan madrasah. Selain itu pihak madrasah berupaya menanamkan perilaku ini juga dengan cara pembiasaan yang coba ditanamkan pada siswa baik saat di lingkungan madrasah dan di luar lingkungan madrasah

93 seperti membersihkan dan memperindah ruangan kelas bersama-sama, melaksanakan kerja bakti, perilaku membuat sarana dan prasarana bermain bersama-sama. Di sini terlihat partisipasi aktif pada diri anak dalam sebuah pekerjaan mereka wujudkan dengan bersama-sama mengerjakan pekerjaan yang akan dikerjakan. d. Peduli lingkungan. Pada pembelajaran guru memberikan penjelasan dan juga menyisipkan bentuk nilai sosial yaitu perilaku peduli lingkungan, guru mengemukakan contoh terkait perilaku peduli lingkungan dan dampak negatif terhadap perilaku yang buruk terhadap lingkungan seperti: menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena bisa menyebabkan banjir, membuat jadwal piket kebersihan agar ruang kelas bersih dan menata ruang kelas agar belajar menjadi nyaman, melaksanakan kerja bakti, menjaga kebersihan rumah seperti menyapu, membuang sampah pada tempatnya dan membakar sampah, semuanya dapat terlaksana juga karena adanya pengarahan dari pihak madrasah dan orang tua di rumah untuk menjaga kebersihan lingkungan, semua perilaku anak di atas bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sama halnya dengan peduli lingkungan. e. Bersahabat. Pada pembelajaran guru juga menghubungkan perilaku bersahabat ini dengan materi yang diajarkan, karena perilaku ini memang erat kaitannya dari perilaku-perilaku sosial yang lain, guru menjelaskan pentingnya perilaku ini pada diri anak-anak diminta untuk membiasakan perilaku bersahabat ini, guru memberikan contoh dan meminta siswa menyebutkan perilaku bersahabat yang mereka ketahui saat pembelajaran, perilaku bersahabat baik saat berada di

94 madrasah ataupun di luar lingkungan madrasah, seperti berteman dengan semua tidak membeda-bedakan teman, mau berbagi atau menawari makanan jajan dengan teman, membantu teman yang sedang mengalami kesusahan, tidak bercanda dengan kata-kata dan perilaku yang buruk karena bisa menyebabkan perkelahian, menjauhi perkelahian dengan teman, dan lain sebagainya, untuk di luar lingkungan maadrasah lewat permainan tradisional perilaku bersahabat ini nampak pada diri anak, seperti main kelereng, petak umpet, bersepeda bersamasama, bermain bola, semua perilaku-perilaku ini anak dapat mengekspresikan persahabatan juga akan dapat menumbuhkan rasa persahabatan yang kuat pada diri mereka. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Nilai-Nilai Sosial Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas III MIN Andaman II Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penanaman nilai-nilai sosial pada pembelajaran IPS di kelas III yaitu faktor guru (latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, kepribadian guru), motivasi dari Kepala Madrasah, faktor siswa, keluarga dan lingkungan. a. Faktor guru, pentingnya kemampuan dan peran guru untuk perkembangan siswa di madrasah, guru tidak hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan tapi juga sebagai seorang pendidik dan orang tua kedua bagi siswa-siswanya, karena apabila baik sikap yang ditampilkan guru kepada siswa maka akan baik pula perilaku yang ada pada diri siswa. Beberapa aspek yang dapat mendukung dapat

95 dilihat pada guru dalam mendidik para siswanya di antaranya latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan kepribadian guru. 1) Latar belakang pendidikan Karena beliau berlatar belakang pendidikan S1 alumni di STAI AL JAMI Jurusan PAI, sehingga keilmuan beliau di bidang pendidikan telah didapatkan, guru lebih memahami tentang bagaimana seharusnya pembelajaran dilakukan dan ilmu dapat tersampaikan dengan baik. 2) Pengalaman mengajar Beliau mempunyai pengalaman mengajar yang sudah lama yaitu sudah sekitar 14 tahun juga sebagai seorang wali kelas di beberapa madrasah, selama itu pula selalu mengajar mata pelajaran IPS, semua pengalaman tersebut menjadi bekal beliau dalam memberikan sebuah pembelajaran untuk siswa-siswinya. 3) Kepribadian guru Seorang guru dapat menjadi sebuah panutan bagi para siswa-siswanya, kepribadian yang ditampilkan guru baik saat berada di madrasah ataupun di luar lingkungan madrasah dapat dijadikan sebagai teladan, guru dapat menjadi panutan bagi para siswa-siswanya sehingga apabila baik kepribadian yang ditampilkan guru maka baik pulalah pengaruh terhadap perkembangan perilaku para siswanya kearah yang lebih baik, begitu pula sebaliknya. b. Motivasi dari Kepala Madrasah, kepala madrasah mempunyai tanggung jawab dan peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial, adanya dukungan dari madrasah dan kepala madrasah untuk turut serta membentuk perilaku sosial anak dengan memberikan arahan ataupun bentuk nasehat pada berbagai macam

96 kesempatan di madrasah yang bertujuan untuk membentuk nilai-nilai sosial pada diri siswa untuk mereka terapkan dalam berperilaku sehari-hari c. Faktor Siswa, kepribadian, minat serta kemampuan masing-masing peserta didik yang berbeda-beda, maka akan berpengaruh terhadap siswa dalam memahami dan menerima pembelajaran yang diajarkan, ada siswa yang senang dengan mata pelajaran tertentu ada juga siswa kurang menyenanginya, begitu juga dengan perbedaan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran, maka berbedanya setiap kemampuan siswa berbeda pulalah kemampuan siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. d. Keluarga, keluarga tempat di mana anak banyak menghabiskan waktunya sepulang dari sekolah, tempat di mana anak banyak melakukan interaksi dengan orang-orang terdekat terutama ayah dan ibunya, sehingga peran keluarga juga sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial pada anak, misalkan dengan pembiasaan perilaku sosial yang coba ditanamkan seperti sikap saling tolongmenolong, sikap jujur, menanamkan nilai-nilai agama di rumah, saling bekerjasama, saling memberi, saling menghargai, dan perilaku positif lainnya, maka dengan cara meminta anak untuk selalu membiasakan untuk berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi kebiasaan pada diri anak unuk berperilaku yang baik. e. Lingkungan, lingkungan madrasah dan lingkungan di mana anak tinggal dapat mempengaruhi terhadap perilaku sosial pada diri siswa, lingkungan madrasah dan lingkungan di luar madrasah yang mendukung terhadap perkembangan nilainilai sosial para siswa karena di sinilah siswa banyak melakukan interaksi

97 dengan orang-orang yang ada di lingkungan tersebut, lingkungan yang baik serta mendukung untuk anak sebagai tempat anak berkomunikasi, anak dapat mencontoh setiap hal baik yang terjadi di lingkungan mereka akan dapat membantu menumbuhkan nilai-nilai sosial yang ada pada diri siswa untuk mereka terapkan dalam kehidupan, sehingga lingkungan yang baik akan dapat menumbuhkan nilai-nilai sosial pada diri anak untuk dia terapkan dalam berperilaku sehari-hari dan lingkungan yang buruk juga akan menumbuhkan nilai-nilai yang buruk pada diri siswa apabila mereka terapkan akan membawa kepada perilaku negatif pada diri anak. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang penanaman nilai-nilai sosial pada diri siswa kelas III pada pembelajaran IPS di MIN Andaman Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala, ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Kepala madrasah hendaknya bisa memfasilitasi sekolahnya misalnya dengan menyediakan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik terutama pada pembelajaran IPS yang berlandaskan nilai-nilai sosial. 2. Kepada guru mata pelajaran IPS hendaknya tidak hanya melaksanakan strategi pembelajaran di dalam ruang kelas saja tetapi juga melaksanakan proses pembelajaran di luar lingkungan kelas, terutama yang terkait dengan materi

98 yang berhubungan dengan perilaku sosial para siswa, agar siswa dapat langsung menerapkan materi yang diajarkan. 3. Siswa, hendaknya seluruh siswa menerapkan seluruh nilai-nilai sosial yang telah diajarkan di sekolah untuk mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kepada peneliti selanjutnya, penulis menyarankan agar dapat melakukan penelitian yang mendalam terhadap penanaman nilai-nilai sosial pada diri siswa ini dari orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.