CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

PROSEDUR TETAP PERSIAPAN KERJA IN VITRO DI LABORATORIUM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN EKSPRESI PROTEIN DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FARMASI UGM

PROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2014 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 April 2012

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas Dewata F1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial, yaitu penambahan konsentrasi

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III.METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juli 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

Fetus Hamster. Ginjal Fetus Hamster FBS

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal Januari 2011 Maret 2011

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancanngan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Pada penelitian ini digunakan 2

LAMPIRAN. Persiapan alat dan bahan. Sterilisasi alat. Pembuatan media. Inisiasi kalus. Pengamatan. Penimbangan dan subkultur.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan sukrosa dalam media kultur in vitro yang terdiri atas 5 variasi

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

METODE PENELITIAN. Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan April Bahan dan Alat.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Transkripsi:

Hal. 1 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Adam Hermawan Sarmoko Muthi Ikawati Edy Meiyanto Tanggal 26 Februari 2010 26 April 2010 PROSEDUR TETAP PEMBUATAN MEDIA DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR ISI 1 A. RIWAYAT REVISI DOKUMEN 2 B. TUJUAN 2 C. PENDAHULUAN 2 D. OPERASIONAL 3

Hal. 2 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 A. RIWAYAT REVISI DOKUMEN - - Endah P Septi Riris Istighfari J Edy Meiyanto Supervisor Pimpinan Menggunakan format lama Belum ada penomoran dokumen Belum ada prosedur pembuatan media cair dari media padat -02-26 Februari Adam Hermawan Aditya Fitriasari Muthi Edy Meiyanto 002-00 2009 Ikawati Supervisor Pimpinan Menggunakan format baru Sudah ada penomoran dokumen Menyebutkan prosedur pembuatan media cair dari media padat -03-26 Februari Adam Hermawan Sarmoko Muthi Edy Meiyanto 002-01 2010 Ikawati Supervisor Pimpinan Menggunakan penomoran baru, penambahan fungizone jika diperlukan B. TUJUAN Mengatur standar kerja pembuatan media di laboratorium in vitro. C. PENDAHULUAN Untuk dapat tumbuh dan berkembang, sel memerlukan media yang sesuai. Kebanyakan media pertumbuhan yang digunakan merupakan media kimiawi, tetapi ditambahkan dengan serum 5-20% yang mengandung faktor pertumbuhan (stimulan) yang penting untuk pembelahan sel. Media mengandung larutan garam isotonis, asam amino, vitamin, dan glukosa, contohnya Eagle s Minimal Esential Medium (MEM). Selain mengandung serum, media juga diperkaya dengan antibiotik (biasanya penicillin dan streptomisin) untuk membantu mencegah kontaminasi bakteri. Umumnya pertumbuhan sel yang baik terjadi pada ph 7,0-7,4. Media juga ditambah fenol red sebagai indikator ph yang akan berwarna merah pada ph 7,4 orange ph 7,0 dan kuning ph 6,5 kebiru-biruan ph 7,6 dan ungu ph 7,8. Media tumbuh juga membutuhkan penyangga karena terjadinya dua kondisi, yaitu penggunaan flask terbuka menyebabkan masuknya O2 dan meningkatnya ph, dan konsentrasi sel yang tinggi menyebabkan diproduksinya CO2 dan asam laktat menyebabkan turunnya ph. Kedua kondisi ini dihadapi dengan memberikan buffer ke dalam media dan ke dalam inkubator dialirkan CO2 dari luar. Buffer yang biasanya digunakan adalah sistem bikarbonat-co2, sehingga ke dalam media

Hal. 3 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 pertumbuhan ditambahkan larutan bikarbonat. Reagen yang digunakan di dalam media dan kultur sel harus disterilisasi dengan autoklaf (uap panas), hot-air oven (panas kering), membrane filtration, atau di-irradiasi untuk peralatan plastik. D. OPERASIONAL 1. PEMBUATAN MEDIA CAIR 1.1. Alat Beker glass volume 1000 ml Magnetic stirer ph-meter Filter 0,2 mikron Botol duran 1000 ml 1.2. Bahan Media padat Aquabidest 1000 ml NaHCO3 HCl/NaOH 1.3. Prosedur Kerja 1. Siapkan media padat yang akan digunakan Periksa tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasannya 2. Siapkan 950 ml akuabides steril dalam gelas beker 1000 ml dalam LAF. 3. Tuang media bubuk ke dalam akuabides steril ke Pelarutan media bubuk dilakukan pada dalam gelas beker, aduk hingga rata 4. Bilas bagian dalam pembungkus media bubuk dengan akuabides, tuang cairannya ke dalam gelas beker di atas suhu kamar di dalam LAF. Lakukan dengan hati-hati 5. Tambahkan 2,2 g NaHCO3 untuk setiap liter media Lakukan dengan hati-hati yang dibuat, aduk rata 6. Tambahkan akuabides steril hingga volume 1000 ml Lakukan dengan hati-hati 7. Aduk dengan magnetik stirer hingga semua media Lakukan dengan hati-hati padat dan NaHCO3 dapat larut. 8. Lakukan adjust ph (seharga 0,2-0,3 dibawah ph yang diinginkan) dengan menambahkan NaOH 1 N atau HCl 1 N Lakukan dengan hati-hati 9. Lakukan filtrasi media dengan filter 0,2 mikron, tampung ke dalam botol Duran 1000 ml 10. Beri penandaan dan simpan media di kulkas dengan suhu 4 o C. Lakukan dengan hati-hati di dalam LAF (kondisi aseptis). Pastikan penandaan pada botol yang meliputi tanggal, nama media dan penandaan.

Hal. 4 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 2. Pembuatan Media Kultur Lengkap Media kultur lengkap adalah media yang mengandung faktor pertumbuhan seperti Fetal Bovine Serume (FBS) dan juga Penisilin-Streptomisin sebagai antibiotik. Pembuatan media kultur lengkap dilakukan di LAF pada kondisi aseptis, sehingga sebelum dan sesudah mengambil bahan yang sudah steril, harus selalu dilakukan pemanasan peralatan di dekat nyala api spiritus. 2.1 Alat Mikropipet 1000 μl Botol duran 100 ml 2.2 Bahan Bahan Jumlah (%) Jumlah (per 100 ml) Penisilin-streptomisin 1 % 1 ml FBS (Fetal bovine serum) quilified 10 % 10 ml Media (RPMI/DMEM) Ad 100 % ad 100 ml * Jika diperlukan tambahkan fungizone 500 µl sebagai anti-yeast 2.3 Prosedur Kerja 1. Cairkan FBS dan Penisilin-streptomisin pada suhu kamar terlebih dahulu sebelum digunakan. FBS dan Penisilin-streptomisin disimpan dalam freezer pada suhu -20 o C, disimpan dalam conical sebagai alikuot. FBS dari stok di alikuot dalam conical tiap 10 ml dalam jumlah 5-10 conical 2. Siapkan botol Duran volume 100 ml. 3. Ambil 10 ml FBS, tuang ke dalam botol duran Jaga sterilitas dengan memanaskan ujung pipet dan mulut botol pada nyala api 4. Ambil 1 ml Penisilin-streptomisin, tuang ke dalam botol Duran 5. Tambahkan media cair sampai 100 ml (sekitar leher botol). 6. Beri penandaan pada botol berupa nama media, tanggal pembuatan media kultur lengkap serta penandaan Jaga sterilitas dengan memanaskan ujung pipet dan mulut botol pada nyala api Jaga sterilitas dengan memanaskan mulut botol dan tutup pada nyala api. Tutup dengan kencang sebelum dikeluarkan dari LAF Lakukan pengecekan ulang dan pastikan penandaan sudah benar

Hal. 5 dari 5 nomor : -03-002-01 Tanggal : Mengganti nomor : -02-002-00 Tanggal : 26 Februari 2009 3. Sanitasi 1. Lakukan sanitasi peralatan sesuai dengan kondisi SOP Persiapan kerja Lab In Vitro tiap-tiap peralatan Jika ada sesuatu dalam SOP ini tidak bisa dilakukan atau tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, segera laporkan kepada /Supervisor