Program-Program Sektor Pertanian yang Berorientasi Penanggulangan Kemiskinan Badan Pengembangan SDM Pertanian Departemen Pertanian 2007 9/3/2007 1
Outline Pendahuluan Peran Departemen Pertanian P4K, Model Penanggulangan Kemiskinan di Perdesaan 9/3/2007 2
kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat 9/3/2007 3
BPS, Juli 2007: jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2007 = 37,17 juta (16,58 %); Dimana 23,61 juta (63,52 %) adalah penduduk miskin di perdesaan WB 2006:kemiskinan di Indonesia Standar pengeluaran per kapita per hari: US $ 1 maka 35 juta = penduduk miskin, US $ 2 maka 175 juta (80%)= penduduk miskin (= jumlah total penduduk miskin di Asia Timur minus China) 9/3/2007 4
Distribution of Poor People in Agricultural Sector (%) Agricultural Sector 1. Food Crops 2. Estate Crops and Forestry 100.00 75.00 13.00 3. Livestock 4.60 4. Fishery 7.40 About 55% of poor people work in agricultural sector 9/3/2007 5
Kemiskinan Struktural kemiskinan yang secara langsung atau tidak disebabkan oleh tatanan kelembagaan Kemiskinan Natural kemiskinan yang disebabkan oleh kualitas sumber daya alam dan sumber daya manusia yang rendah Kemiskinan Kultural kemiskinan yang disebabkan oleh sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya 9/3/2007 6
Characteristics 1. Most poor (75%) agriculture workers engaged in food crops, 2. Only 5% rural employment are formal - 95% are informal limited access to aids or support which is channelled through formal institutions and mechanism. 3. Mostly work in on-farm (primary production) activities. 9/3/2007 7
Pemberdayaan secara internal dari dalam masyarakat miskin itu sendiri, yaitu memperkuat kemampuan masyarakat itu sendiri dalam mengakses sumberdaya yang tersedia, misal dengan peningkatan kapasitas dan pendapatan Pemberdayaan secara eksternal dari luar masyarakat miskin, yaitu dengan mengurangi beban-beban hidup masyarakat miskin, misal dengan memberi bantuan langsung untuk meringankan akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan pokok 9/3/2007 8
MEASURES FOR POVERTY ALLEVIATION INSTRUMENT FOR POVERTY ALLEVIATION INCREASE ACCESS TO BASIC NEEDS ECONOMIC ACTIVITY AND PRODUCTIVITY IMPROVEMENT POOR PEOPLE INCREASE ACCESS FOR PRODUCTIVE RESOURCES EMPOWERMENT Pre-Requisite: Good Governance, Pro Poor Macroeconomic Policy, 9/3/2007 9
internal Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin - pelatihan untuk meningkatkan kemampuan berusaha - peningkatan kemampuan akses kepada modal usaha (kredit) eksternal Mengurangi pengeluaran masyarakat miskin - memberi bantuan langsung berupa keringanan biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan - menyediakan subsidi kebutuhan pokok (misal raskin) 9/3/2007 10
Tugas pokok Deptan adalah menangani stabilitas peningkatan produksi pertanian Menyediakan pelatihan bagi penduduk miskin untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan usaha-usaha agribisnis skala mikro; Menyediakan bimbingan dan pendampingan dalam pengembangan usaha-usaha agribisnis skala mikro; Menyediakan pembelajaran dalam akses permodalan usaha (misal melalui kredit bank) 9/3/2007 11
tujuan strategis Deptan dalam Penanggulangan Kemiskinan 1 Memperkuat kapasitas penduduk miskin perdesaan dan kelembagaannya Menyediakan kesempatan untuk membangun kapabilitas individu dan kolektifnya. Memperbesar akses kepada peluang-peluang ekonomi,, infra-struktur dan pelayanan sosial. Membantu mereka berinteraksi dengan lingkungan secara lebih seimbang. P4K, PIDRA, PK2PM, PFIP, PKMP 9/3/2007 12
3 tujuan strategis (lanjutan) 2 Memperbaiki akses penduduk miskin secara lebih merata terhadap sumberdaya, infra-struktur dan teknologi produksi Beberapa faktor penting: akses kepada SDA (lahan( lahan, air dan hutan) dan teknologi Mengurangi potensi konflik sosial Memperbaiki perencanaan pemanfaatan sumberdaya alam secara merata dan berkelanjutan PIDRA, PFIP, P4K 9/3/2007 13
3 tujuan strategis (lanjutan) 3 Meningkatkan akses penduduk miskin kepada modal finansial Mendorong kebiasaan menabung Pengembangan lembaga keuangan perdesaan yang profesional dan responsif Pengembangan agribisnis di perdesaan Penganekaragaman sumber pendapatan (non-farmfarm dan off-farm farm) P4K, PKMP, PIDRA dan PK2PM 9/3/2007 14
Penerima manfaat P4K adalah Petani-Nelayan Kecil (PNK), yang meliputi : Petani pemilik dan pengelola lahan sempit Penggarap/penyakap Buruh tani Buruh nelayan/pandega Nelayan dengan peralatan sederhana Peternak kecil Pengrajin kecil Dan lain-lain 9/3/2007 15
P4K Fase III bertujuan membangun sistem partisipatif dan berkelanjutan untuk membantu penduduk miskin memperbaiki taraf hidup dan kesejahteraan keluarganya, melalui pencapaian kemandirian dan mengantarkan mereka keluar dari kemiskinan dengan kekuatan mereka sendiri Sistem partisipatif dan berkelanjutan tersebut di tingkat petani-nelayan nelayan kecil (internal) berwujud kelompok-kelompok swadaya,, yang memiliki kompetensi sebagai berikut: 9/3/2007 16
Pemberdayaan kelompok Sistem partisipatif dan berkelanjutan di tingkat petani-nelayan nelayan kecil Pengurus dan anggota yang aktif Dana Bersama yang terus berkembang Usaha yang menguntungkan dan terus berkembang Hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak lain Kelompok yang Mandiri K E P E M I M P I N A N 9/3/2007 17
Pemberdayaan berjalur ganda (dual track) pemberdayaan petani-nelayan nelayan kecil melalui penguatan kapasitas kelembagaan petani- nelayan kecil atau KPK pemberdayaan matapencaharian dan usaha yang mapan dan berkelanjutan yang dimiliki dan dikelola oleh para petani- nelayan kecil maupun KPK 9/3/2007 18
3 elemen perspektif keberlanjutan upaya penanggulangan kemiskinan dijalankan tidak sebagai program derma (charity), melainkan sebagai upaya memperkuat kapasitas menjamin agar peningkatan pendapatan rumahtangga dimanfaatkan untuk memenuhi standar hidup layak bagi seluruh anggota keluarga mengembangkan infra-struktur lokal, a.l.:.: - kelembagaan masyarakat lokal - struktur pendidikan/pelatihan lokal - struktur sumber-sumber permodalan 9/3/2007 19
Hasil-hasil P4K Jumlah kelompok (KPK) yang ditumbuhkan sampai dengan akhir 2006 adalah 58.118 KPK di 12 Provinsi;. Selain itu tumbuh sekitar 1.496 Gabungan KPK, 35 Koperasi dari KPK dan 205 LKM dari KPK. Proyek P4K di 12 Provinsi mencakup 127 kabupaten, 1.973 kecamatan dan 10.720 desa dengan melibatkan sebanyak 474 PPTK, 1.973 Koordinator Penyuluh dan 4.697 Penyuluh Pertanian. Dalam rangka penanggulangan bencana alam gempa bumi dan tsunami di Prov.. NAD dan Sumut, telah tumbuh 552 KPK di 2 provinsi tsb. Tersebar di 6 kabupaten, 23 kecamatan dan 77 desa. 9/3/2007 20
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) Jumlah pinjaman kelompok yang telah tersalurkan selama Fase 3 mencapai Rp 1,3 Trilyun untuk membiayai 161.529 RUB (Rencana Usaha Bersama) ) yang disusun oleh KPK. Pengembalian = Rp 1,1 Trilyun; ; Sisa Rp 218 Milyar masih dalam proses pengangsuran. Dihitung dari jumlah realisasi kredit, tingkat tunggakan kredit = 5,2 %.% Tabungan anggota di BRI = Rp 19,4 Milyar; Tabungan di kelompok = Rp 5,9 Milyar. 9/3/2007 21
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) Perkembangan KPK Jumlah KPK (12 Provinsi) 58.118 KPK Wanita; 18.017 ; 31% Campuran; 33.127 ; 57% Pria; 6.974 12% 9/3/2007 22
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) 1.600 1.496 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 205 35 - Gabungan KPK LKM Kope rasi 9/3/2007 23
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) Perkembangan Kredit (data Juli 2006) 1.600.000 1.400.000 1.413.494 1.224.479 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 168.916 137.946 189.015 30.970 73.135 21.177 - Realisasi Kredit Pem bayaran Kredit Kredit Outstanding Tunggakan Jumlah (Rp. '000) Jumlah KPK Persentase Tunggakan = 5,17% 9/3/2007 24
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) Perkembangan KPK Jumlah KPK (NAD & Sumut) 552 KPK KPK PRA; 183 ; 33% KPK Non PRA; 369 ; 67% 9/3/2007 25
Hasil-hasil P4K..... (lanjutan) Perkembangan Penyaluran BUEP 4.500 4.000 3.810 3.750 4.200 4.272 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 Kota Banda Aceh 105 Pidie 105 Aceh Barat 105 1.450 Aceh Besar 58 Nias 139 1.044 40 Nias Selatan Dana BUEP (Rp.'000.000) Total KPK 9/3/2007 26
1. penanggulangan kemiskinan akan efektif hanya jika perbaikan-perbaikan pada indikator ekonomi makro dibarengi dengan program yang benar-benar langsung menjangkau dan mendampingi penduduk miskin. 2. petani kecil bukanlah kelompok yang tidak memiliki apa-apa (the have not), melainkan mereka adalah kelompok yang memiliki serba terbatas (the have little). 3. Kepercayaan diri merupakan titik masuk utama (entry point) dalam membantu mereka keluar dari kemiskinan. 9/3/2007 27
(lanjutan) 4. Kelompok afinitas penduduk miskin merupakan instrumen yang amat efektif bagi penduduk miskin untuk menumbuhkan kepercayaan diri sehingga mampu keluar dari kemiskinan. 5. Penduduk miskin yang bergabung dalam kelompokkelompok swadaya memiliki kemampuan dalam mengelola kredit (credit management) dan memenuhi kelayakan untuk dilayani dari perspektif perbankan. 6. Pelayanan keuangan mikro harus didahului dan dibarengi dengan proses penguatan kapasitas dan pemberdayaan kelompok secara terus-menerus. 9/3/2007 28
Beberapa isu penting dalam merancang suatu aksi bersama menanggulangi kemiskinan yang berbasis pada kemampuan masyarakat mengatasi kemiskinan dengan kekuatan mereka sendiri: Diperlukan komitmen bersama di seluruh level manajemen dan seluruh komponen masyarakat Terjaminnya mobilisasi sumberdaya (dana, petugas, dsb) Perencanaan partisipatif Konsistensi dalam pelaksanaan Program yang belajar dari pengalaman 9/3/2007 29
pembangunan pertanian yang berorientasi pada kesejahteraan petani seyogyanya berisi kebijakan-kebijakan tentang penanggulangan kemiskinan; petani dengan lahan garapan sangat sempit (petani gurem) selalu berpola nafkah ganda, tidak mungkin menggantungkan pendapatannya hanya dari usahatani saja tetapi juga dari usaha-usaha lain di luar usahatani (off farm); 9/3/2007 30
(lanjutan) sesungguhnya masyarakat miskin mempunyai kemampuan menemukan jalannya sendiri untuk mengatasi masalah kemiskinan yang mereka hadapi (discovery learning); Kapasitas yang dapat berkembang, a.l.: mampu menabung mampu dan mau membayar kembali pinjaman modal mampu berperanserta dalam kancah ekonomi secara mikro mampu berorganisasi bekerjasama dengan pihak lain 9/3/2007 31
(lanjutan) Pemerintah dapat membantu mempercepat proses discovery learning masyarakat miskin melalui: 1. pemberdayaan dari dalam masyarakat miskin itu sendiri memperkuat kekuatan akses kepada sumberdaya yang tersedia berdasarkan kekuatan sendiri (misal dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan peningkatan pendapatan mereka) 2. pemberdayaan dari luar masyarakat miskin mengurangi beban-beban hidup masyarakat miskin, misal dengan meringankan akses terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan dan kebutuhan pokok 9/3/2007 32
Dalam pemberdayaan, mana yang lebih tepat: diberi ikan atau diberi pancing?? Diberi ikan agar punya tenaga untuk bekerja Juga diberi pancing agar bisa mencari ikan Diberdayakan, dilatih, dididik agar dapat menangkap ikan dengan baik Dilindungi sungai/danau/lautnya agar tidak harus bersaing secara tidak adil dengan trawl atau kapal-ikan ikan besar. (Bayu Krisnamurthi, 2006) 9/3/2007 33
Dalam penanggulangan dan pengurangan kemiskinan : Hak Azasi Kewajiban Azasi Rakyat Miskin Sendiri Pemerintah, Pemerintah Daerah Swasta, Warga Masyarakat Terbebas dari kemiskinan Berusaha maksimal untuk bebas dari kemiskinan Membantu, mendukung, mengusahakan agar rakyat miskin terbebas dari kemiskinan (Bayu Krisnamurthi, 2006) 9/3/2007 34
9/3/2007 35