INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

Konfirmasi Eksternal (ISA 505)

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

AUDIT & ATESTASI SA 530 SAMPLING AUDIT

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak luar sangat diperlukan, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN INTERN 1

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan

?},i h,- PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

BAB II LANDASAN TEORI

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN

AUDITING II. Prinsip-prinsip Umum ISA

PERTEMUAN 1: AUDIT DAN STANDAR AUDIT

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perhatian utama masyarakat pada sektor publik atau pemerintahan adalah

PIAGAM AUDIT INTERNAL

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975) Kelas Reguler Angkatan 25 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Ruang Lingkup Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah menentukan, berdasarkan SA 315, bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit. SA ini tidak mengatur halhal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. SA ini tidak mengatur halhal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. Berdasarkan SA 315, fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal terkait dengan pelaporan keuangan entitas, dan auditor berharap untuk menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau saat, atau mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan prosedur berdasarkan SA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan penyajian material auditor eksternal. Sebagai akibatnya, hal ini dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi fungsi audit internal terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan untuk tidak menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut SA ini oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan. Hubungan antara Fungsi audit internal dengan auditor Eksternal Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Walaupun tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur entitas dan ketentuan manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: 1. Pemantauan pengendalian internal. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab spesifik untuk mereviu pengendalian internal, memantau operasi pengendalian internal tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal tersebut. 2. Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional.

Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan informasi operasional, serta untuk meminta keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut, termasuk pengujian secara detail atas transaksi, saldo, dan prosedur. 3. Penelaahan aktivitas operasi. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk menelaah ekonomi, serta keefisiensian dan keefektivitasan aktivitas operasi, termasuk aktivitas nonkeuangan dari entitas. 4. Penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan arahan manajemen dan ketentuan internal lainnya. 5. Pengelolaan risiko. Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui pengidentifikasian dan pengevaluasian atas keterpaparan signifikan terhadap risiko, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian. 6. Tata kelola. Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian tujuan etika dan Tujuan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja, pengomunikasian informasi risiko dan informasi pengendalian kepada pihak-pihak yang tepat dalam organisasi, serta keefektivitasan komunikasi di antara pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor eksternal dan auditor internal, dan manajemen. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan auditor eksternal telah menentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut: a. Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, dan seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan b. Jika menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan Definisi tersebut cukup untuk tujuan audit. Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut:

a. Fungsi audit internal: Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai suatu jasa bagi entitas. Fungsi audit internal mencakup antara lain pemeriksaan, pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan keefektivitasan pengendalian internal. b. Auditor internal: individu-individu yang melaksanakan aktivitas fungsi audit internal. Ketentuan Auditor internal dapat berada dalam departemen audit internal atau fungsi setara lainnya. Penentuan Apakah Akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal Dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut Auditor eksternal harus menentukan: a. Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit; dan b. Jika cukup, dampak yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal. Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit, auditor eksternal harus mengevaluasi: a. Objektivitas fungsi audit internal; b. Kompetensi teknis auditor internal; c. Apakah pekerjaan auditor internal akan dilaksanakan dengan kecermatan dan kehatihatian profesional; dan d. Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal akan efektif Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaaan auditor internal terhadap sifat, saat, atau luas prosedur auditor eksternal, auditor eksternal harus mempertimbangkan: a. Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau yang akan dilaksanakan, oleh auditor internal; b. Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu; dan c. Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang relevan. Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, auditor eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor eksternal.

Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal untuk tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah: a. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang cukup; b. Pekerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan didokumentasikan dengan baik; c. Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal untuk menarik kesimpulan yang wajar; d. Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang dibuat oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan e. Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh auditor internal Dokumentasi telah diselesaikan dengan baik. Jika auditor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor eksternal harus mencantumkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik atas pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal, dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor eksternal atas pekerjaan tersebut Tanggal Efektif SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.