ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA 5 7 TAHUN DI KELURAHAN MELAYU KOTA PIRING TANJUNGPINANG

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM DIALOG FILM LASKAR ANAK PULAU KARYA ARY SASTRA EJOURNAL

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

OLEH: SURAHMAT NPM:

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh NURMALA

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

KAJIAN PRAGMATIK PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA ADVENT BALIKPAPAN

ANALISIS TINDAK TUTUR KOMISIF DAN ASERTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT IMPERATIF KALANGAN GURU PAUD PERMATA BUNDA DESA SEI BULUH KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

PENGHILANGAN FONEM, PENAMBAHAN FONEM DAN PERUBAHAN MAKNA BAHASA INDONESIA DARI BAHASA MELAYU DIALEK DESA NEREKEH KABUPATEN LINGGA

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII MTs. MIFTAHUL ULUM KAWAL

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT SUB DIALEK MELAYU PANCUR KABUPATEN LINGGA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

ROSI SUSANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

KEMAHIRAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARIMUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS REDUPLIKASI BAHASA INDONESIA DALAM DIALEK BAHASA MELAYU DESA PENGUJAN KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAHIRAN MENULIS PETUNJUK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

ANALISIS BENTUK-BENTUK DIKSI DIALEK MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DALAM BAHASA MANDAILING DI KANAGARIAN PANTI KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN PROVINSI SUMATRA BARAT

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh. Rena Angela NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

ANALISIS REDUPLIKASI MORFOLOGIS BAHASA MELAYU SUB DIALEK MASYARAKAT SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN TEMBILAHAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL KAFILAH CINTA KARYA SYAKARO AHMAD EL ALYYI ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAHIRAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

ANALISIS KATA SERAPAN BAHASA MELAYU PULAU PECONG KECAMATAN BELAKANG PADANG KOTA BATAM DALAM BAHASA INDONESIA

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA WACANA KHOTBAH SALAT TARAWIH DI DESA TLOBONG KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

Transkripsi:

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA TUTURAN ANAK USIA EMPAT- -ENAM TAHUN DESA GENTING PULUR KECAMATAN JEMAJA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) RIKA HARTATI NIM 110388201104 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

ABSTRAK Rika Hartati. 2016. Analisis Tindak Tutur Direktif pada Tuturan Anak Usia Empat-Enam Tahun Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Raja Ali Haji. Kata Kunci : Tindak Tutur Direktif Penelitian ini membahas tindak tutur direktif yang terdapat pada anak usia empat samapai enam tahun di Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dengan cara teknik observasi dan teknik rekaman. Objek penelitian ini adalah tindak tutur direktif menyuruh, memohon, mengajak, menuntut, dan meminta, yang digunakan oleh anak usia empat-enam tahun Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Data penelitian yang di ambil hanya RT 1-3, yang terdiri dari 12 jiwa anak untuk dijadikan instrument penelitian. Hasil dari pengumpulan data diperoleh 43 bentuk tindak tutur direktif dari 12 anak. 43 bentuk-bentuk tindak tutur direktif tersebut 13 bentuk direktif menyuruh, 12 betuk direktif memohon, 5 bentuk direktif mengajak, 8 bentuk direktif menuntut, dan 5 bentuk direktif meminta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang berusia empat enam tahun sudah bisa menggunakan tindak tutur direktip menyuruh, tindak tutur direktip memehon, tindak tutur direktif mengajak, tindak tutur direktif menuntut, dan tindak tutur direktif meminta.

1. Pendahuluan Bahasa adalah suatu tuturan alat manusia yang berfungsi sebagai sarana komunikasi, dan mempunyai peran penting yang tidak bisa dipisahkan dengan manusia. Berdasarkan fungsi tersebut, maka bahasa merupakan tuturan budaya dari manusia yang bernilai tinggi, karena dengan bahasa manusia dapat berkembang dan berinteraksi di lingkungannya. Menurut Chaer (2006 : 01), Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, yang digunakan oleh masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Tuturan merupakan bahasa yang harus dikembangkan sejak dini. Tanpa tuturan yang baik, bahasa yang baik tidak akan diperoleh. Padahal dalam bertutur, bahasa yang baik sangat diperlukan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan. Tindak tutur sangat penting dalam melakukan komunikasi didalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan dengan tidak tutur yang baik akan mudah untuk dipahami oleh lawan bicara agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Makna tuturan dapat dipahami bila diketahui siapa pembicara, siapa pendengar, dan dimana situasinya. Dalam interaksi yang berlangsung antara penutur dan lawan tutur di waktu tertentu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi ialah disebut sebuah peristiwa tutur. Peristiwa tutur ialah maksud untuk memberi reaksi pendengar dan tuturan supaya bisa mempengaruhi suasana penutur dan mitra tutur lewat, topik, latar, budaya, dan tujuan tuturan. Perkembangan berbahasa anak usia 4-6 tahun dapat dilihat oleh kata atau kalimat yang baik dan benar. Apabila kata atau kalimat itu benar yang diucapkan maka lawan tutur mudah merespon apa maksud dari perkataan anak tersebut. Perkembangan bahasa anak dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Salah satu tindak tutur yang dilakukan anak kepada orang tua ialah tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dilakukan penutur agar lawan tutur melakukan tindakan yang disebut di dalam ujaran misalnya menyuruh, memohon, mengajak, memerintah, menyarankan dan menuntun. Anak usia 4-6 tahun sudah termasuk kedalam jenjang pendidikan di mana anak menggunakan diksi yang benar dan bisa dimengerti dalam lingkungan pendidikan. Jadi, anak harus menggunakan bahasa yang tuturannya mudah dimengerti oleh orang yang ada di sekelilingnya. Kesantunan bahasa anak ketika berada di sekitarnya harus diberi bimbingan agar anak mudah berkomunikasi dengan orang tuanya maupun orang lain. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti perlu untuk meneliti Tindak Tutur Direktif pada Tuturan Anak Usia 4-6 Tahun Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Penelitian memilih di Desa Genting Pulur karena ingin mengetahui tindak tutur

direktif dalam bentuk apa yang sering dituturkan oleh anak terhadap orang tua dalam berkomunikasi. 2. Metode Penelitian Menurut Arikunto ( 2010:29) Objek penelitian adalah variable penelitian yaitu suatu yang merupakan problematika peneliti. Objek penelitian ini adalah Tindak Tutur Direktif pada Tutura Anak Usia 4-6 Tahun Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Penelitia ini berupa teori kualitatif dengan cara teknik observasi dan teknik rekaman dengan terdiri dari 2 RW dan 6 RT, tapi dalam peneliti data yang di ambil hanya RT 1-3 saja. Berdasarkan pengamatan dilapangan, peneliti hanya mengambil 12 jiwa anak untuk dijadikan instrument penelitian. Menurut Tohirin (2012:2), Metode penelitian ini deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang diamati. Menurut Arikunto (2010:262), Mengatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, agar dalam meneliti diperoleh kesimpulan yang benar, maka data harus benar. Dari pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa penlitian ini yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif berupa data yang menggambarkan prilaku yang diamati untuk mengumpul data kesimpulan secara benar. Menurut Arikunto (2010:262), Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan prosedur atau cara untuk memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang akan diteliti, sedangkan penelitiian kualitatif adalah suatu penelitian yang memberikan hasil analisis berupa uraian dalam bentuk kata atau kalimat, bukan dalam bentuk angka. Dengan metode deskriptif berarti penelitian ini benar-benar berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya. Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan pengamatan. 3. Hasil penelitian dan Pembahasan Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti di lapangan dengan melibatkan 12 informan, ditemukan beberapa bentuk tindak tutur direktif Desa Genting Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal yang perlu di bahas itu di antaranya: 1. Tindak tutur direktif menyuruh Anak : Mak, ambike sepatu! Bu, ambilkan sepatu! Ibu : Sepatu yang mane? Sepatu yang mana?

Anak : Olahraga mak! Olahraga bu! Ibu : Bento mak ambik. Bentar ibu ambilkan. Tindak tutur tersebut dilakukan anak dan ibu di rumah. Kata Mak, ambike sepatu! termasuk tindak tutur direktif yang berupa menyuruh. 2. Tindak tutur direktif Memohon Anak : Mak, pnjam Hp! Bu, pinjam hp! Ibu : Untuk ape nak! Untuk apa nak! Anak : Nak main game! Mau main game! Ibu : Nih, jongon lame-lame ye! Ni, jangan lama-lama ya! Tindak tutur tersebut dilakukan anak dan ibu di rumah. Kata Mau main game! termasuk tindak tutur direktif yang berupa memohon. 3. Tindak tutur direktif Mengajak Anak : mak, yuk kite ke kedai! Bu, ayo kita ke warung! Ibu : Beli ape gok kedai! Beli apa di warung! Anak : Beli milo mak! Beli milo bu! Ibu : Tapi adek mandik dulok ye! Tapi adek mandi dulu ya! Tindak tutur tersebut dilakukan anak dan ibu di rumah. Kata mak, yuk kite ke kedai! termasuk tindak tutur direktif yang berupa mengajak. 4. Tindak tutur direktif Menuntut Anak : Mak, kemagen nak belike mainan! Bu, kemaren mau belikan mainan! Ibu : Aok, mak lupak! Ya, ibu lupa! Anak : Yuk mak, beli sekagang! Ayo bu, beli sekarang! Ibu : Aok, nantek malam kite beli. Ya, nanti malam kita beli. Tindak tutur tersebut dilakukan anak dan ibu di rumah. Kata Yuk mak, beli sekagang! termasuk tindak tutur direktif yang berupa menuntut. 5. Tindak tutur direktif meminta Anak : Mak anta ke sekolah! Bu antar ke sekolah!

Ibu : Ye, bento! Ya, bentar! Anak : Cepat mak, lah telambat. Cepat bu, udah terlambat. Ibu : Yelah nak. Iya nak. Tindak tutur tersebut dilakukan anak dan ibu di rumah. Kata Mak anta ke sekolah! termasuk tindak tutur direktif yang berupa meminta. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis data penelitian tindak tutur direktif anak usia 4-6 tahun meliputi tindak tutur berupa menyuruh, tindak tutur direktif memohon, tindak tutur direktif mengajak, tindak tutur direktif menuntut, dan tindak tutur direktif meminta. Anak usia 4-6 tahun sudah bisa menggunakan kata-kata seperti menyuruh, memohon, mengajak, menuntut, dan meminta. Kalimat yang bermakna menyuruh seperti ambilkan dan belikan, kalimat yang bermakna memohon seperti belikanlah, buatkanlah, kalimat yang bermakna mengajak seperti ayo, ayolah, kalimat yang bermakna menuntut seperti ayo, cepatlah, atau mari sedangkan kalimat meminta seperti antarkan. Kata-kata tersebut merupakan bagian dari tindak tutur direktif. Dari tuturan tersebut menunjukkan anak-anak usia 4-6 tahun sudah bisa menggunakan tuturan direktif. Setelah menelaah hasil penelitian ini, dapat dipaparkan beberapa saran yang diperlukan untuk sering menggunakan tindak tutur direktif dalam kehidupan sehari-hari. Adapun yang dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Peneliti menyarankan agar penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk orang tua maupun orang-orang di lingkunganya agar menggunakan kosa kata yang jelas dan lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa pada saat berbicara kepada anak. 2. Penggunaan tindak tutur direktif ini harus sering diterapkan dengan kosa kata yang jelas agar anak bisa menggunakan bahasa yang baik dan benar. 3. Penelitian tindak tutur direktif tidak hanya membuat anak bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sopan tetapi juga kosa kata yang jelas dan kalimatnya harus baik agar berkomunikasinya bisa berjalan dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, dan Sholeh Munawar, 2005. Pisikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Reneka Cipta. Chaer, Abdul, 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

2009. Pisikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. dan Leonie Agustina, 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono, 2000. Echa Kisah Pemerolehan Bahasa Anak. Jakarta: Grasindo. Firman Hidayat, 2015. Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Tuturan Anak Usia 5-7 Tahun di Kelurahan Melayu Kota Piring Tanjungpinang ( Skripsi ). Jamilatun, 2011. Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Pada Rubrik Kriing Sloops. Universitas Sebelas Maret ( Skripsi ). Leech, Geoffrey, 1993. Prinsip Prinsip Pragmatik. Jakarta Universitas (UI-press). Rahardi, Kunjana, 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogjakarta: Erlangga. Rendiyanto, 2012. Analisis Tindak Tutur Direktif Antara Guru dan Murid di MTs Sunan Kalijaga Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Universitas Muhamadiyah Surakarta ( Skripsi ). Samsunuwiyati, 2009. Psikolinguistik: Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama. Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Bandung. Tarigan, Henry Guntur, 1990. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa Bandung., 2009. Pengajaran Pragmatik. Bandung : Angkasa Bandung...., 1984. Psikolinguistik. Bandung : Angkasa Bandung. Tohirin, 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif: Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konsling. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yule, George, 1996. Prakmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.