Jurnal Siliwangi Vol.2 No.2 Desember 2016 ISSN Seri Pengabdian Kepada Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memerlukan proses yang panjang sehingga perlu di awali sejak usia anak masih

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

Ngatmini, M.Pd., Ekie W,S.Pd., Suhartatik, Nailis S, Mada AI

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. paling potensial untuk belajar. Menurut Berk dalam Sujiono (2009:6) anak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

kurang beruntung untuk jalur pendidikan nonformal yang berusia lahir sampai dengan usia 6 tahun dan sebagai prioritas anak usia lahir sampai dengan

IMPLEMENTASI PHBS PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE SELING. ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini telah mencapai

Ma ruf Mushthafa Zurayq, Sukses Mendidik Anak, Serambi, Jakarta, 2003, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

HASIL WAWANCARA. KEPALA SEKOLAH RETNO WULANDARI, S.PD (Hari Senin 4 Agustus 2014)

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR

PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK. Abstrak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME (BCCT) DALAM PEMBELAJARAN MATERI IMTAK DI PLAYGROUP MASYITHOH KALIWUNGU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBENTUKAN RANAH AFEKTIF KEJUJURAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL SISWA KELAS V SDN PEKUNCEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu masa keemasan (golden Age) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

Visi : Menjadi lembaga unggul dalam mengembangkan seluruh potensi anak yang berakhlaq mulia, mandiri dan kreatif. Misi:

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PAUD INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada dasarnya merupakan lembaga

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk

RAGAM DAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA (Kajian terhadap Model-Model Pendidikan Anak Usia Dini)

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Retsa Husaeni, 2014

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

NILAI-NILAI MORAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DENGAN GAME EDUKASI CULLEN ABC s BAGI GURU-GURU PAUD DI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Berbagai. Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. penyandang buta aksara, agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Pembelajaran Orang Dewasa Dalam Penyelenggaraan Program Parenting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya dan karakter bangsa kini mendapat perhatian dari

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

PENINGKATAN MUTU TK DAN PAUD DENGAN PENDAMPINGAN GURU DAN ORANG TUA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang merupakan pondasi. atau dasar dari jenjang pendidikan selanjutnya.

DIGITAL GAME-BASED LEARNING UNTUK ANAK USIA DINI. Didik Dwi Prasetya, Wahyu Sakti G.I, Syaad Patmanthara

HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAI KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

PEMBELAJARAN IPA SMP MENURUT KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 5 Mei 2017

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

Rendahnya mutu pendidikan tersebut dapat dlihat dari hasil belajar anak. Rendahnya mutu pendidikan disebabkan karena pembelajaran yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

Judul Artikel Ilmiah/Karya Ilmiah/Buku yang dihasilkan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BIDANG PENDIDIKAN. Ida Rindaningsih, M.Pd

KURIKULUM ANAK USIA DINI /PRA SEKOLAH/TK. Oleh : Dra. Masitoh, M.Pd.

BAB I PENDAHALUAN. Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan. sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah Pendidikan Anak Usia

SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa, salah satu aspek yang dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

Transkripsi:

ITGbM PELATIHAN PENERAPAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME BERBASIS PESANTREN BAGI TUTOR PAUD DI KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Lesi Oktiwanti 1), H. Syaefuddin 2),Lilis Karwati 3) 1,2,3 Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi E-mail: lesi.oktiwanti@gmail.com 1, syaefuddin55@yahoo.com 2, lilis.karwati03@gmail.com 3 Abstrak Tujuan dari pelatihan penerapan metode BCCT (Beyond Centres and Circle Time) berbasis pesantren dalam pembelajaran PAUD bagi tutor di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ini adalah untuk meningkatkan kompetensi tutor melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan metode pembelajaran inovatif yang optimal meningkatkan kualitas pembelajaran dan membentuk karakter anak. Target yang ditetapkan dalam ipteks bagi masyarakat ini adalah tutor diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan metode pembelajaran BCCT berbasis pesantren untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pembentukkan karakter anak. Kata Kunci: BCCT Berbasis Pesantren, Metode Pembelajaran, PAUD Abstract The purpose of this dedication program are increasing the competences of tutors through knowledge and skill in applying methods of Beyond Centres and Circle Time based boarding school. The program is optimal to improve the quality of learning and forming children's character in the learning of early childhood education for tutors in the district of Tawang Tasikmalaya city. Targets set in science and technology for the public are expected to have a tutor in applying the knowledge and skills-based learning method BCCT boarding school to improve the quality of learning and character building of children. Keywords: BCCT based boarding school, Learning Method, Early Childhood Education I. PENDAHULUAN Metode pembelajaran BCCT (Beyond Centre and Circle Time) atau pembelajaran dengan pendekatan sentra dan lingkaran adalah metode pembelajaran PAUD yang berfokus pada anak, di mana dalam proses pembelajarannya berpusat di Sentra Main dan saat anak dalam lingkarang dengan menggunakan 4 pijakan (scaffolding) untuk mendukung berkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main, (2) pijakan sebelum main, (3) pijakan selama main, dan (4) pijakan setelah main. (Ida Rindaningsih, 2012) Menurut Ace Suryadi (2007: 94) Prinsip utama PAUD adalah memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dalam rangka melejitkan semua potensinya agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut bukanlah dalam arti sekedar kesiapan di bidang baca-tulis-hitung, melainkan lebih dari itu. Kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut mencakup antara lain telah adanya rasa percaya diri, disiplin diri, jujur, kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, memiliki dasar-dasar kemampuan berpikir logis, berbahasa, matematika serta berbagai kemampuan dasar lainnya yang diperoleh anak melalui bermain sambil belajar. Namun, tidak sampai pada kemampuan intelektualitas saja, output dari PAUD juga harus mengenalkan dan melakukan pembiasaan untuk pendidikan karakter terlebih di era teknologi informasi. Dasar pertimbangan penerapan pembelajaran BCCT oleh Direktorat PAUD, Ditjen PNFI Depdiknas dalam pembelajaran PAUD Nonformal adalah : a. Metode ini telah dikembangkan Creative For Childhood Research and Traning (CCRT) yang berkedudukan di Floria USA, dan telah melalui proses penelitian yang mendalam bertahun-tahun dan telah teruji keterandalannya dibanyak negara, serta telah dterapkan oleh Creative Pre- Scholl Florida USA dan di Sekolah Al-Fallah Jakarta dalam pembelajaran PAUD. 121

b. Kurikulum yang digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip PAUD, yakni (1) berorientasi pada kebutuhan anak, (b) kegiatan belajar dilakukan melalui bermain, (c) merangsang munculnya kreativitas dan inovasi, (d) menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar, (e) mengembangkan kecakapan hidup anak, (f) menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar, (g) dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsipprinsip perkembangan anak, dan (h) rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mecakup aspek perkembangan anak. c. Keseluruhan proses pembelajarannya berlandasan pada teori dan pengelaman empirik. d. Setiap proses pembelajaran ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak/multiple intelegensi) melalui bermain yang terencana dan terarah serta dukungan pendidik. e. Menempatkan penataan lingkungan main sebagai pijakan awal yang merangsang anak untuk aktif, kreatif, dan terus berpikir dengan menggali pengalamannnya sendiri. f. Menggunakan standar operasional yang baku dalam proses pembelajarannya. g. Melibatkan orang tua dan keluarga sebagai satu kesatuan proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan anak di rumah. h. Penerapannya mudah dan murah tetapi tepat mengutamakan mutu serta sesuai dengan karakteristik dan kearifan budaya Indonesia. (Ace Suryadi, 2007: 113) Degradasi moral yang terjadi pada usia anak sekolah menuntut para pendidik untuk mengenalkan dan melakukan pembiasaan-pembiasaan dalam mendidik karakter sejak dini. Oleh karenanya, PAUD juga memiliki peranan yang besar dalam membentuk watak, karakter dan kepribadian yang baik dan shaleh. Berdasarkan pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan pembentukkan karakter anak usia dini, maka tim Juruan Pendidikan Luar sekolah FKIP UNSIL Kota Tasikmalaya berusaha menjembatani permasalahan dalam peningkatan kualitas pembelajaran melalui metode BCCT dan pembentukkan karakter melalui pembelajaran berbasis pesantren yang menghasilkan inovasi metode pembelajaran kolaboratif yakni metode BCCT berbasis pesantren dalam pembelajaran PAUD. Berdasarkan pemahaman ini, maka sasaran atau tutor PAUD yang ditargetkan menjadi sasaran pertama dalam pelatihan penerapan metode BCCT berbasis pesantren ini adalah tutor PAUD yang berada di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalay yang memiliki 18 lembaga PAUD dan 72 orang tutor PAUD. Melalui penerapan PAUD berbasis pesantren, maka diharapkan hasil pembelajaran bukan hanya mengembangkan potensi intelektual anak saja tetapi juga dapat membentuk watak, karakter dan kepribadian anak shaleh di masa depan. Menindaklanjuti permasalahan di atas, PAUD sebagai salah satu sasaran pendidikan non formal dinilai penting untuk diberikan program pendampingan tutor PAUD melalui penerapan metode BCCT khususnya tutor PAUD di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Tujuan umum dalam rencana pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan mutu tutor PAUD di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya melalui pendampingan dalam kerangka meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran BCCT (Beyond Centre and Circle Time) berbasis pesantren. Berdasarkan pada tujuan umum diatas, maka kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui pendampingan tutor PAUD di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya diharapkan: 1. Tutor memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan metode BCCT berbasis pesantren dalam pembelajaran PAUD. 2. Tutor memperoleh pengetahuan untuk memaksimalkan potensi anak dan sosial budaya local dalam menciptakan alat permainan edukatif dalam sentra bermain anak. 3. Tutor memperoleh buku panduan menerapkan metode BCCT berbasis pesantren 122

II. METODOLOGI pelatihan dengan kriteria yang telah ditentukan. Jadwal kegiatan pelatihan dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu supaya tidak mengganggu proses pembelajaran di kampus dan pembelajaran di lembaga PAUD. Kerjasama yang dilakukan dengan mitra dari Pesantren Ulul Albab dengan tim pengabdian pada masyarakat adalah memberikan materi sesuai dengan keahliannya. Mitra pesantren Ulul Albab adalah salah satu pesantren yang telah menerapkan pembelajaran PAUD berbasis pesantren, sehingga pada kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan, mitra pesantren akan memberikan pelatihan mengenai penerapan pembelajaran PAUD berbasis pesantren. Sedangkan tim pengabdian pada masyarakat akan memberikan pelatihan mengenai konsep dan penerapan BCCT dalam pembelajaran PAUD, memaksimalkan potensi anak dan memanfaatkan lingkungan sosial budaya sekitar untuk pengembangan alat permainan edukatif dan sentra bermain anak yang mudah murah dan aman. Prosedur kerja dalam mendukung realisasi metode yang ditawarkan adalah: Gambar 2.1 Model pelaksanaan pelatihan tutor paud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan metode BCCT berbasis pesantren di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Pengabdian ini dilaksanakan bagi tutor PAUD di Kecamatan Tawang. pelaksanaannya berlokasi di Ruang Kelas PKBM Gema Kota Tasikmalaya dan Ruang Kelas PLS Gedung FKIP UNSIL. Pengabdian ini dilaksanakan dengan jenjang waktu 20 Agustus 2016 sampai dengan 20 Oktober 2016. Proses pembelajaran pada pengabdian dilaksanakan dengan menerapkan dua metode yakni penyuluhan dan pelatihan mengenai Penerapan Metode BCCT Berbasis Pesantren dalam pembelajaran PAUD. Mitra dalam pengabdian pada masysarakat yang akan dilaksanakan adalah HIMPAUDI Kota Tasikamalaya dan Pesantren Ulul Albab. Sasaran prioritas dalam kegiatan pengabdian ini adalah tutor PAUD di Kecamatan Tawang sebanyak dua orang tutor PAUD perwakilan dari 18 Lembaga PAUD yakni 36 orang tutor PAUD. Kerjasama yang dilakukan dengan mitra Himpaudi Kota Tasikmalaya adalah menghimbau dan menghimpun tutor PAUD untuk mengikuti Penyuluhan Konsep dasar metode BCCT dalam pembelajaran PAUD; pemahaman mengenai optimalisasi potensi anak dan pemanfaatan lingkungan sosial budaya sekitar untuk pengembangan APE dan sentra bermain anak yang mudah, murah dan aman, serta konsep dasar pembelajaran PAUD berbasis pesantren Pelatihan dan pendampingan penerapan metode BCCT berbasis pesantren dalam Monitoring dan evaluasi Gambar 2.2 Prosedur Kerja III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan pengabdian yang pertama, yakni kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada Bulan September 2016 selama satu hari kepada tutor PAUD di Kecamatan Tawang sebanyak 40 orang. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini terdiri dari pemaparan tiga konsep yakni: Konsep dasar metode BCCT dalam pembelajaran PAUD; 1. Konsep dasar metode BCCT dalam pembelajaran PAUD (1x45 Menit) 123

2. Pemahaman mengenai optimalisasi potensi anak dan pemanfaatan lingkungan sosial budaya sekitar untuk pengembangan APE dan sentra bermain anak yang mudah, murah dan aman.; (2x 45 Menit) 3. Konsep dasar pembelajaran PAUD berbasis pesantren dan Penerapan pembelajaran berbasis pesantren yang dikembangkan oleh pesantren Ulul Albab (2 x 45 Menit) Gambar 1. Tim pelaksanaan pengabdian pada kegiatan pembukaan Gambar 2. Kegiatan pengarahan dan penyuluhan Pelaksanaan Pengabdian sesi kedua merupakan tindak lanjut dari penyuluhan yakni pelatihan dan pendampingan sebagai pendalaman materi dan praktikum melalui pelatihan penerapan metode BCCT berbasis pesantren bagi tutor PAUD di kecamatan tawang sebanyak 40 orang dengan materi sebagai berikut: 1. Pengembangan rencana pembelajaran dan Pengembangan materi (2 x 120 menit) 2. Pengembangan alat permainan edukatif pada sentra bermain anak untuk optimalisasi potensi anak dengan pemanfaatan lingkungan sosial budaya sekitar yang mudah, murah dan aman.; (2 x 120 Menit) Kegiatan ini dilakasanakan melalui beberapa metode, yakni ceramah, diskusi,tanya jawab, demonstrasi, serta unjuk kerja atau resitasi. Gambar 3. Kegiatan pelatihan dan pendampingan metode BCCT berbasis pesantren melalui teknik kelompok IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode BCCT berbasis pesantren ini merupakan perpaduan ideal dalam mengatasi permasalahan dan pengembangan pendidikan anak usia dini yang holistik dan integratif. anak belajar berbagai jenis permainan dalam sentra dan lingkungan untuk mengingkatkan kognitif, afektif dan psikomotorik juga terdapat penguatan karakter anak melalui pesantren. Sehingga, pada akhirnya selain anak 124

memiliki kecerdasan secara intelektual, ia juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang berguna untuk pengembangan karakter bangsa. B. Saran Berdasarkan pada hasil pengabdian ini, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diterapan guna pengembangan metode pembelajaran BCCT berbasis pesantren, yakni sebagai berikut: 1. Bagi tutor, dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan APE yang mudah, murah, aman dan berkualitas dengan memanfaatkan potensi alam sekitar sesuai dengan minat dan bakat peserta didik 2. Bagi lembaga, harus memberikan dorongan dan dukungan yang optimal untuk mendukung kreativitas tutor dalam mengembangkan pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Rindaningsih, Ida (2012). Pengembangan Model Manajemen Strategik Berbasis (Beyond Center and Circle Time) BCCT pada PAUD: Jurnal Pedagogia Vol 1 No.2 hal 2013-223. [Online]. Tersedia: ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia /article/.(21 Oktober 2016) Suryadi, A. (2007). Mewujudkan Masyarakat Pembelajar: Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional 125