PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK. Abstrak"

Transkripsi

1 PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Nani Ratnaningsih 1) Edi Hidayat 2) Witri Nur Anisa 3) 1FKIP, Universitas Siliwangi 2FKIP, Universitas Siliwangi 3FKIP, Universitas Siliwangi Abstrak Tujuan dari kegiatan ITGbM ini meningkatkan pemahaman guru tentang manfaat, melatih keterampilan dalam membuat berbasis pendekatan saintifik, guru memiliki buku ajar yang sifatnya menemukan untuk meningkatnya prestasi belajar peserta didik SMP dan SMA sebagai hasil dari inovasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, serta membantu program pemerintah dalam melaksanakan Kurikulum Luaran yang akan dicapai dari kegiatan ITGbM yaitu: peningkatan pemahaman, keterampilan kuantitas, dan kualitas bahan ajar; draft buku ajar (kumpulan ), dan publikasi ilmiah pada jurnal nasional. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, sosialisasi dan pelatihan. Observasi yaitu mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Kepala Sekolah SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Bungursari, wawancara dengan kepala sekolah serta guru-guru. Selanjutnya, diadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan, kemudian pembimbingan atau pendampingan kepada guru dalam membuat berbasis pendekatan saintifik sampai diperoleh draft buku ajar yang sifatnya menemukan. Kegiatan ITGbM ini diawali dengan MOU dengan mitra pada hari Rabu, 08 Februari, kemudian pada hari Jum at, 21 Juli dilakukan pertemuan dengan mitra untuk menyepakati materi yang akan disampaikan, jadwal kegiatan, dan sarana prasasarana yang diperlukan. Pelaksanaan kegiatan pertama dilaksanakan hari Kamis, 27 Juli, meliputi: pelatihan tentang materi, pendekatan saintifik, cara merancang bahan ajar dengan pendekatan saintifik. Kata Kunci: Bahan ajar, draft buku ajar, dan pendekatan saintifik. 1. PENDAHULUAN Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Barat, yang terdiri atas 10 kecamatan, satu diantaranya yaitu Kecamatan Bungursari. Di Kecamatan Bungursari terdapat 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) meliputi satu SMP Negeri dan 6 SMP swasta, 3 Sekolah Menengah Atas(SMA) swasta dan 3 Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) swasta. Sekolah SMP dan SMA Plus Nashrul Haq terletak di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya yang berjarak 9,3 Km dari Universitas Siliwangi. Guru SMP Plus Nashrul Haq sebanyak 26 orang dan guru SMA Plus Nashrul Haq sebanyak 22. Pada umumnya guru sudah memiliki laptop, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan, guru-guru kesulitan dalam

2 merancang media pembelajaran. Padahal media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa. Hasil survey dan wawancara terhadap kepala sekolah dan guru-guru, diperoleh informasi sebagai berikut: a. Pada umumnya guru melakukan proses pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sesekali menggunakan metode demonstrasi. Masih jarang yang menggunakan model pembelajaran yang inovatif, mereka memberikan alasan yang klasik bahwa materi yang harus disampaikan pada peserta didik tidak sesuai dengan waktu yang tersedia. Jika menggunakan model pembelajaran yang inovatif, maka waktunya habis sehingga materi tidak tersampaikan. Dengan demikian, guruguru kurang berinovasi dalam proses pembelajaran. Setelah digali lebih jauh, ternyata masih banyak guru-guru yang belum memahami berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Terhadap 8 orang guru yang diwawancara, hanya 2 orang yang mengenal beberapa model pembelajaran tetapi jarang digunakan karena kurang begitu paham. b. Sebagian kecil guru-guru yang menggunakan komputer dalam proses pembelajaran, padahal sebagian besar guru-guru sudah memiliki laptop. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dalam merancang dan mempersiapkan proses pembelajaran yang berbasis IT. Terhadap 8 orang guru yang diwawancara, semuanya sudah memiliki laptop tetapi jarang digunakan dalam proses pembelajaran. c. Guru belum menggunakan, sumber belajar hanya satu-satunya buku paket. Padahal pada buku paket konsep langsung diberi tahu tanpa ditemukan oleh siswa. Terhadap 8 orang guru yang diwawancara, tidak seorangpun guru yang pernah mencoba membuat sendiri, dengan alasan yang berbedaberbeda: tidak paham cara membuatnya, tidak cukup waktu, cukup menggunakan buku paket saja. Kondisi tersebut di atas, tentunya tidak sejalan dengan tuntutan Kurikulum Tahun 2006 maupun Kurikulum Tahun 2013, melalui Permendikbud yang terakhir yaitu nomor 103 tahun 2014 tentang standar proses pembelajaran bagi guru-guru. Permen tersebut, guru diharuskan melaksanakan proses pembelajaran diantaranya menggunakan Model Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah), Discovery Learning/Inquiry Learning (Pembelajaran Menemukan), dan menggunakan Scientific aproach (pendekatan saintifik). Artinya dalam proses pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator supaya peserta didik dapat menemukan dan membangun pengetahuannya, melalui media yang dipersiapkan oleh guru, belajar dimulai dari masalah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan Saintifik. Dengan demikian siswa harus terlibat aktif mencari, menemukan dan membangun konsep, belajar tidak hanya sekedar menghapal, guru tidak begitu saja memberikan langsung pengetahuan kepada siswa tetapi siswalah yang harus aktif membangun pengetahuannya. Belajar seperti ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme, Jerome Bruner, dan Vygotsky (Trianto, 2011). Memperhatikan semua permasalahan di atas, skala prioritas terfokus pada membantu guru dalam pembuatan berbasis Pendekatan Saintifik. Hal ini dikarenakan itu merupakan media yang sengaja dibuat guru untuk menemukan dan membangun konsep (Purwanto, Dj, 2014). Materi atau konsep harus benar-benar dipahami oleh siswa, diingat lebih lama

3 karena merupakan dasar untuk mampu mempelajari materi-materi yang lainnya serta menerapkan dalam bidang ilmu yang lain. Kalau konsep dasarnya sudah keliru, akan sulit memahami konsep-konsep berikutnya (Purnomo, D, 2012; Zulkardi, Z dan Ilma, R, 2014). Selain itu, media pembelajaran berupa yang dirancang oleh guru, dapat membantu siswa lebih mudah memahami konsep (Haji, S, 2011; Mukhtar, 2013; dan Mulyana, T, 2012). Mengatasi permasalahan dalam membuat berbasis pendekatan saintifik, maka melalui kegiatan Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat(ITGbM), diberikan pemahaman yang lebih mendalam melalui pelatihan dan pembimbingan membuat bahan ajar. Hal ini sangat diperlukan sekali oleh guru, karena guru harus mampu mempersiapkan sebagai media untuk menemukan dan membangun konsep. Tujuan dari kegiatan ITGbM ini yaitu: meningkatkan pemahaman guru tentang manfaat, melatih keterampilan guru dalam membuat berbasis pendekatan Saintifik, guru memiliki buku ajar yang sifatnya menemukan, meningkatnya prestasi belajar peserta didik SMP dan SMA Plus Nashrul Haq sebagai hasil dari inovasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, membantu dan menambah program kegiatan MGMP serta membantu program pemerintah supaya cepat tercapai. 2. METODE KEGIATAN Kegiatan ITGbM ini menggunakan metode survey, pelatihan dan pembimbingan yang terdiri atas tahap persiapan dan pelaksanaan. Setiap tahap dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dalam kegiatan ITGbM ini meliputi: 1. Mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Kepala UPTD, Ketua MGMP wilayah Bungursari, dan Kepala Sekolah SMP dan SMA Nashrul Haq Bungursari sebagai tahap awal. 2. Melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana beberapa sekolah, dan sekaligus melakukan wawancara langsung kepada Ketua MGMP, Kepala sekolah dan guru-guru secara sampel. Kegiatan ini, menggali dan mengungkap semua permasalahan yang dialami/dilakukan guru pada saat proses pembelajaran. Serta memperoleh informasi solusi apa yang diharapkan sehingga kegiatan ITGbM ini tepat sasaran. Semua data yang diperoleh kemudian dihimpun untuk dianalisis, kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam mempersiapkan semua perangkat kegiatan ITGbM. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan kegiatan ITGbM ini, dimulai dari sosialisasi, pencerahan materi, pelatihan, pembimbingan, dan evaluasi kegiatan yang diikuti oleh guru-guru. Kegiatannya menggunakan metode diskusi, demonstrasi, dan praktek (learning by doing) langsung membuat berbasis pendekatan saintifik. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tanggal 08 Februari telah diadakan MOU kegiatan pengabdian pada masyarakat pada Skim Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat (ITGbM) antara kami Tim Pengabdian dengan Kepala Sekolah SMP dan

4 SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy Kota Tasikmalaya. Sebagai tindak lanjut dari MOU tersebut, sebelum mengadakan kegiatan diadakan pertemuan terlebih dahulu pada hari Jum at, 21 Juli. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Tim ITGbM, Ketua Yayasan Pesantren Nashrul Haq Al Islamy, Kepala Sekolah SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy, serta masing-masing 1 orang guru sebagai perwakilan dari SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk menginformasikan tentang kegiatan ITGbM yang akan kami laksanakan dan menyepakati materi yang akan disampaikan, jadwal kegiatan, sarana prasarana yang diperlukan, dan teknis pelaksanaan ITGbM. Setelah kami menyampaikan semua rencana kegiatan ITGbM, kemudian diadakan diskusi sehingga memperoleh beberapa kesepakatan yang akan dilaksanakan. Dari hasil pertemuan tersebut disepakati tentang materi yang akan diberikan, jadwal pelaksanaan ITGbM, peserta ITGbM, produk dan luaran dari ITGbM, teknis pelaksanaan ITGbM, dan sarana prasarana yang diperlukan. Selain itu, pihak yayasan mengajukan permohonan untuk mengadakan MOU dengan pihak Universitas Siliwangi khususnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tujuan diadakannya MOU supaya kegiatan terus berlanjut jangan hanya sampai kegiatan ITGbM ini saja, sebagai bentuk pembinaan kepada guru-guru SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy kota Tasikmalaya. a. Materi Kegiatan Materi kegiatan ITGbM meliputi: 1) Pengertian dan contohya. 2) Pendekatan Saintifik sesuai tuntutan Kurikulum Tahun ) Cara pembuatan dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. 4) Pelatihan membuat dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. 5) Praktek pembelajaran menggunakan melalui Pendekatan Saintifik. b. Khalayak dan Jumlah Sasaran Kegiatan ITGbM ini adalah membuat dan menerapkan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dengan demikian peserta kegiatan ITGbM tidak hanya guru-guru mata pelajaran Matematika saja (sesuai dengan latar belakang bidang keilmuan kami). Peserta kegiatan ITGbM ini yaitu seluruh guru-guru yang mengajar di SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy. c. Sarana dan Prasarana yang Diperlukan Kegiatan pengabdian ITGbM ini diperlukan sarana dan prasarana yaitu: sebuah ruangan besar untuk pertemuan beserta meja dan kursinya, sound system, laptop, dan LCD. Ruangan pertemuan beserta meja dan kursinya, sound system, dan LCD disediakan oleh sekolah, guru-guru membawa laptop masing-masing. Selain itu kami membuat spanduk untuk dipasang di bagian depan ruangan, dan kami memberikan snack 1x serta makan 1x kepada guru-guru, satpam, dan kepala sekolah (2 orang). d. Jadwal Kegiatan yang Disusun Bersama Mitra Pada saat pertemuan dengan mitra disepakati jadwal 5 kali pertemuan sebagai berikut: Tabel 1. Rencana Jadwal Kegiatan Pengabdian Ipteks bagi Masyarakat (ITGbM) N Hari/Tgl Pukul Kegiatan o 1 Rabu/ 08 Feb 2 Jum at/ 21 Juli 3 Kamis/ 27 Juli MOU dengan mitra ITGbM Pertemuan dan diskusi dengan mitra ITGbM Pembukaan

5 3 Rabu/ 02 Agustus 4 Senin/07 Agustus 5 Jum at/1 8 Agustus Selesa i - Selesa i Materi: 1. Pengertian dan contohnya. 2. Pendekatan Saintifik 3. Cara merancang dengan menggunaka n Pendekatan Saintifik Pelatihan merancang dengan menggunakan pendekatan saintifik Demonstrasi dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Evaluasi kegiatan ITGbM Jadwal di atas sudah disepakati bersama antara kami dengan mitra, sampai tahap kegiatan penyuluhan dilaksanakan sesuai rencana. Pada hari Kamis, 27 Juli, Kegiatan penyuluhan dibuka oleh Ketua Yayasan Pesantren Nashrul Haq Al Islamy, diikuti oleh 24 orang guru SMP dan SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy. Kegiatan pembukaan dimulai dari Pukul Selanjutnya dimulai pukul dilanjutkan pemaparan materi, guru-guru terlihat antusias menerima materi ditandai dengan adanya terjadi interaksi dan tanya jawab yang komunikatif antara guru-guru dengan pemateri. Kegiatan ITGbM ini memberikan motivasi terhadap guru-guru untuk merancang dengan menggunakan pendekatan saintifik. Rencana kegiatan ITGbM ini pada tahap berikutnya yaitu: 1. Pelatihan merancang dengan menggunakan pendekatan saintifik. 2. Demo dengan menggunakan pendekatan saintifik. 4. SIMPULAN Kegiatan ITGbM pembuatan bahan ajar dengan menggunakan pendekatan saintifik disambut baik oleh Ketua Yayasan Pesantren Nashrul Haq Al Islamy, Kepala Sekolah SMP dan Kepala Sekolah SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy Kota Tasikmalaya. Bahkan Ketua Yayasan memohon untuk mengadakan MOU dengan Unsil khususnya dengan FKIP untuk mengadakan kegiatan selanjutnya secara kontinu, jangan hanya terputus sampai kegiatan ini saja. Respon guru-guru terhadap kegiatan ITGbM ini, meskipun baru sampai penyuluhan/penyegaran materi, sangat antusias dan semangat mengikutinya. Selain itu, kegiatan ITGbM ini memberikan motivasi kepada guru-guru untuk merancang dengan menggunakan pendekatan saintifik. 5. REFERENSI Haji, S (2011). Model Bahan Ajar Matematik SMP Berbasis Realistic Mathematics Education untuk Mengembangkan Kemahiran. Jurnal Pendidikan. 9(1). Hal Mukhtar. (2013). Pengembangan bahan Ajar Berbasis Masalah untuk Memfasilitasi Pencapaian Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa. Prosiding

6 Semirata FMIPA Universitas Lampung Hal Mulyana, T. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Melalui Penelitian Desain. Jurnal Infinity. 1(2). Hal ) Permendikbud 103. (2014). Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta Purnomo, D. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas Berpikir. Jurnal Aksioma. 2 (1) Purwanto, Dj, (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Gava Media.Yogyakarta. Ramdani, Y. (2012). Pengembangan Instrumen Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan koneksi Matematik Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan. 13(1). Hal Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Zulkardi, Z dan Ilma, R. (2014). Desain Bahan Ajar Penjumlahan Pecahan Berbasis Pendidikan Realistik Indonesia (PMRI). Jurnal Pendidikan. 4(2)

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) ITGbM PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Oleh: Dr. Hj. Nani Ratnaningsih,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 28 Juli Penulis. iii

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 28 Juli Penulis. iii ii KATA PENGANTAR Bismillaahirohmanirrohiim, Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Alloh SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan 70% Ipteks Tepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 10 Februari 2017 Penulis. iii

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 10 Februari 2017 Penulis. iii KATA PENGANTAR Bismillaahirohmanirrohiim, Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Alloh SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Ipteks Tepat Guna

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2)

APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2) APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2) 1FKIP, Universitas Siliwangi Email: ipah.muzdalipah@gmail.com 2FKIP, Universitas Siliwangi Email: ratnarusitna@unsil.ac.id Abstrak Kurikulum

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M)

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M) LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M) WORKSHOP PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PERAGA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Oleh: Drs. A.A. Gde Somatanaya, M.Pd (0026115602) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal Kode/rumpun Ilmu: 722/Pendidikan Matematika Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal SOSIALISASI MICRO SISTEM DATA KEPENDUDUKAN UNTUK MEMBANTU KELURAHAN SUKAMANAH

Lebih terperinci

Jurnal Siliwangi Vol.2 No.2 Desember 2016 ISSN Seri Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Siliwangi Vol.2 No.2 Desember 2016 ISSN Seri Pengabdian Kepada Masyarakat ITGbM PELATIHAN PENERAPAN METODE BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME BERBASIS PESANTREN BAGI TUTOR PAUD DI KECAMATAN TAWANG KOTA TASIKMALAYA Lesi Oktiwanti 1), H. Syaefuddin 2),Lilis Karwati 3) 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABSTRAK DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABSTRAK DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ABSTRAK DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA Heru Suseno Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Madiun E-mail : hersen165@gmail.com

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN PUZZEL PADA PEMBELAJARAN PECAHAN BAGI GURU SD DI KKG SAONGULARA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

PELATIHAN PENGGUNAAN PUZZEL PADA PEMBELAJARAN PECAHAN BAGI GURU SD DI KKG SAONGULARA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA PELATIHAN PENGGUNAAN PUZZEL PADA PEMBELAJARAN PECAHAN BAGI GURU SD DI KKG SAONGULARA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Anggraini E-mail: anggiplw@yahoo.co.id Gandung Sugita E-mail: gandungplw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) 1 DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PELATIHAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN MIKROSKOP BAGI GURU-GURU IPA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) DI WILAYAH

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 1 Surakarta dan SMA Negeri 3 Surakarta pada Kurikulum

Lebih terperinci

DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) DRAFT JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PELATIHAN APLIKASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI GURU-GURU SD SINDANGGALIH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan. Berdasarkan dari hasil pengamatan,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 4 MAN Rembang Tahun Ajaran 2014/2015) Naskah Publikasi

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SCIENTIFIC DENGAN PEMBELAJARAN KARAKTER TERINTEGRASI Yuniawatika, Sa dun Akbar, Ni Luh Sakinah Nuraini Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

Chairatul Umamah dan Sitti Mukamilah. Bahan Sisa sebagai Media Pembelajaran IPA

Chairatul Umamah dan Sitti Mukamilah. Bahan Sisa sebagai Media Pembelajaran IPA PEMANFAATAN BAHAN SISA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA MELALUI GELAR AKSI TAMAN PINTAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA KADUARA BARAT KECAMATAN LARANGAN 1 Chairatul Umamah, 2 Sitti Mukamilah Universitas

Lebih terperinci

DRAFT JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

DRAFT JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) 1 DRAFT JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT TAHAP I (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SD DI LINGKUNGAN KELOMPOK KERJA GURU SE-KOTA TASIKMALAYA Oleh:

Lebih terperinci

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL

FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL F. FISHBONE ANALISIS PERMASALAHAN NILAI UJIAN NASIONAL Untuk melihat penyebab permasalahan rendahnya nilai UN maka dilakukan analisis tulang ikan terhadap data yang sudah dikumpul. Pada tahan pertama semua

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI 96 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan penelitian terbukti bahwa variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja baik secara sendiri-sendiri maupun

Lebih terperinci

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANJARBARU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari penerapan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Usaha pendidikan sudah

Lebih terperinci

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII-A SMP NEGERI 1 GESI TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI OLEH : NANIK SISWIDYAWATI X4304016 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DITINJAU DARI UNSUR KETERBACAAN Henry Suryo Bintoro 1, Ratri Rahayu 2, Ristiyani 3 Program Studi Pendidikan Matematika 1, Program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

IbM BAGI GURU MGMP MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN KUDUS

IbM BAGI GURU MGMP MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN KUDUS IbM BAGI GURU MGMP MATEMATIKA SMA Universitas PGRI Semarang e-mail: djokopurnomo@ikippgrismg.ac.id Abstract Curriculum2013 has been applied in almost all of the school, including the school in Kudus regency.

Lebih terperinci

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VII-C di SMP Negeri 2 Lembang, peneliti menemukan beberapa masalah pada proses pembelajaran IPS, salah satu masalah yang

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Penerapan Pendekatan Kontekstual Melalui Model Problem Based Intruction (PBI) Untuk Meningkatkan Mutu Perkuliahan Dasar-Dasar Pendidikan MIPA Pada Mahasiswa

Lebih terperinci

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA MENGAJAR BIOLOGI DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN DI MGMP BIOLOGI KABUPATEN DEMAK Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: Guru SD sebagai salah satu komponen pendidik di Indonesia memegang peranan yang angat penting dalam rangka mengemban tugas nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam

I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam Dosen FKIP Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah bundasukma_umn@yahoo.com Abstrak Tujuan kegiatan pengabdian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk membangun bangsa. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut Puspendik (2012: 2), kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Model Matematika Kompetensi : SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata kuliah Model Matematika merupakan mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa S1 PGSD dan dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net LAPORAN PPM PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN UNTUK GURU BAHASA INDONESIA SE-YOGYAKARTA oleh 1. Siti Nurbaya, M.Si. /132 318

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM. Ipteks tepat Guna bagi Masyarakat (ItG b M)

USULAN PROGRAM. Ipteks tepat Guna bagi Masyarakat (ItG b M) 1 USULAN PROGRAM Ipteks tepat Guna bagi Masyarakat (ItG b M) Ipteks tepat Guna bagi Masyarakat (ItG b M) Workshop Media Screencast-O-Matic Guru MGMP Matematika SMP Se-Kota Tasikmalaya Oleh : Dian Kurniawan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana. Siswa mempunyai kewajiban untuk belajar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci utama kemajuan bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada peningkatan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP Rohati Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP univ. Jambi Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Km

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia

Prosiding Seminar Nasional Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia PELATIHAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU IPS SMP KABUPATEN GUNUNGKIDUL Anik Widiastuti, Sugiharyanto dan Raras Gistha Rosardi Fakultas Ilmu Sosial UNY, anikwidiastuti@uny.ac.id,

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belajar mengajar yang efektif memerlukan penggunaan metodologi dan kemampuan pedagogi yang tepat untuk memenuhi tuntutan dari generasi siswa sekarang yang lebih cenderung

Lebih terperinci

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Husnul Chotimah SMKN 13 Malang STUDI AWAL PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PAKET KEAHLIAN KEPERAWATAN MELALUI MODUL BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Husnul Chotimah SMKN 13 Malang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI BERDASARKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Nurhadi, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan penting dalam berbagai penerapan disiplin ilmu lain. Banyak konsep dari

Lebih terperinci

GURU-GURU PONPESS DARUL FIKRI BAWEN DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA SEMBILAN PILAR PENDIDIKAN KARAKTER

GURU-GURU PONPESS DARUL FIKRI BAWEN DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA SEMBILAN PILAR PENDIDIKAN KARAKTER 1 I b M GURU-GURU PONPESS DARUL FIKRI BAWEN DALAM PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA SEMBILAN PILAR PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Ernawati Saptaningrum 1), Harto Nuroso 2), Joko Siswanto

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KEMAMPUAN GURU IPA KELAS VII DALAM PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran pendidikan matematika sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Siswa sebagai sumber daya manusia harus memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Rina Nurlatifah

Rina Nurlatifah PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai sifat khusus yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Norma Setiawati 1, Zulkardi 2, dan Cecil Hiltrimartin 3 1 norma_thsetia@yahoo.com

Lebih terperinci

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Sari Bangun Putri Dewi 1, Armis 2, Syarifah Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Fauziah Nurrochman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Fauziah Nurrochman, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam kemajuan teknologi dan berbagai bidang keilmuan lainnya. Peranan matematika sebagai ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO. NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KTSP DI SD SE-KABUPATEN KULONPROGO Oleh: Ermawan Susanto, S.Pd., M.Pd. NIP. 19780702 200212 1 004 Dibiayai

Lebih terperinci

*Relin Amir, Nim: , ** Drs. Revoltje O.W. Kaunang, M.Pd *** Asmun W. Wantu, S.Pd, M.Sc, Jurusan ilmu hukum dan kemasyarakatan, prodi Pkn,

*Relin Amir, Nim: , ** Drs. Revoltje O.W. Kaunang, M.Pd *** Asmun W. Wantu, S.Pd, M.Sc, Jurusan ilmu hukum dan kemasyarakatan, prodi Pkn, Jurusan ilmu hukum dan kemasyarakatan, prodi Pkn, fakultas ilmu sosial 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya peningkatan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards

BAB I PENDAHULUAN. 1 The National Council of Teachers of Mathematics (NCTM), Principles and Standards BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII memerlukan standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu dasar segala bidang ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk diketahui. Matematika memiliki peranan penting dalam ilmu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendekatan Realistic Mathematics Education Pendekatan Realistic Mathematics Education atau Pendekatan Matematika Realistik merupakan suatu pendekatan pembelajaran dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembentukan sebuah generasi. Orang tua memberikan kepercayaan kepada guru untuk mendidik anaknya agar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang merespon dan menciptakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jayanti Putri Purwaningrum, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jayanti Putri Purwaningrum, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya, manusia dapat mengembangkan potensi dirinya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan pilar dalam usaha menciptakan manusia yang berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini sangat pesat sehingga informasi yang terjadi di dunia dapat diketahui segera dan waktu serta

Lebih terperinci

Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Program

Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Program Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Program Mekanisme monitoring dan evaluasi program tersebut menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model ini bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Kemampuan. hidupnya. Tanpa dunia luar manusia akan mati. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan sebaik-baiknya makhluk yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan bekal akal dan pikiran yang dimiliki sejak lahir, menjadikan manusia sebagai

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty 0 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh Sinta Rahma Dhanty Pembimbing I Pembimbing II Pembahas : Dr. Hi. Pargito, M.Pd. : Drs. Yarmaidi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Proses belajar yang diterapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aset yang paling penting bagi bangsa ini. Itulah sebabnya proses pendidikan diharapkan dapat berjalan secara optimal dan berkualitas.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi 127 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan mata pelajaran dengan konsep pembelajaran alam yang mempunyai hubungan erat dan luas dengan kehidupan manusia. IPA berhubungan dengan cara mencari

Lebih terperinci

ALIH TEKNOLOGI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU DI SDN KECAMATAN DUNGKEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IPTEK

ALIH TEKNOLOGI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU DI SDN KECAMATAN DUNGKEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IPTEK ALIH TEKNOLOGI PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GURU DI SDN KECAMATAN DUNGKEK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IPTEK Yetti Hidayatillah, Suluh Mardika Alam, Mulyadi STKIP PGRI SUMENEP yetti_hidayatillah@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga proses pembelajarannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education

Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Darel Hikmah Pekanbaru Hayatun Nufus, Suci Yuniati Program

Lebih terperinci

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA

ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA ITGBM PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM PENGRAJIN BORDIR DI KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALA Noneng Masitoh Irman Firmansyah Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Iindustri kerajinan bordir

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI PARA GURU DI GUGUS III CAKRANEGARA

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI PARA GURU DI GUGUS III CAKRANEGARA IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI PARA GURU DI GUGUS III CAKRANEGARA Harry Soeprianto, I Ketut Sarjana, Hapipi Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng Eka Setya Ningsih (Eka Setya Ningsih/148620600018/6/B1) S-1 PGSD Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA Intan Permata Sari (1), Sri Hastuti Noer (2), Pentatito Gunawibowo (2) intanpermatasari275@yahoo.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang. (Pusat, Timur, Barat) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN. Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang. (Pusat, Timur, Barat) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap di Sekolah Dasar Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang (Pusat, Timur,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No. 1, Hal

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No. 1, Hal PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU SD DALAM MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS TIK (TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI) DI KECAMATAN MEUREUBO KAB. ACEH BARAT Mardhatillah dan Febry Fahreza STKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT RADESWANDRI Guru SMP Negeri 1 Kuantan Mudik radeswandri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayati Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayati Dwiguna, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan bagian dari Ilmu pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam yang dapat diamati dan dapat diukur secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, latihan, proses,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang. pendidikan mulai dari SD hingga SLTA ataupun SMK.

BAB I PENDAHULUAN. matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang. pendidikan mulai dari SD hingga SLTA ataupun SMK. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibanding

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM

STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM STUDI TENTANG PENERAPAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA/MA/SMK SASARAN SE KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: DITA ASTRI MARTINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN

Lebih terperinci

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir Paryitno 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 prayitno@gmail.com

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN ANGGARAN 2015 NO BIDANG GARAPAN URAIAN KEGIATAN TARGET INDIKATOR KEBERHASILAN BESAR ANGGARAN 1. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA TAHUN ANGGARAN 2015 PENGEMBANGAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci