PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PAKERJA PELINTING ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Dengan bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu

MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA PELINTING ROKOK DI PT DJITOE INDONESIA TOBACCO TAHUN 2012

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

BAB I PENDAHULUAN. tindakan/perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ADI OKANANTO J

HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO

PENGARUH INTENSITAS PENERANGAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PELINTINGAN MANUAL DI PT. DJITOE INONESIA TOBAKO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA RAMBAK KERING DESA DOPLANG KECAMATAN TERAS BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan, manusia selalu mengadakan bermacam macam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : EDI SUPRIYANTO J

PENGARUH SIKAP KERJA DUDUK TERHADAP KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA BAGIAN PELINTINGAN ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I

BAB I PENDAHULUAN. pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON MEDAN TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI ADI OKANANTO J Disusun oleh :

PENGARUH MUSIK KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI, KEBAKRAMAT, KARANGANYAR

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

ANALISIS DIMENSI MEJA DAN KURSI SEKOLAH TERHADAP KENYAMANAN BELAJAR SISWA SDN PABELAN 03 SUKOHARJO

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PENGARUH MUSIK TERHADAP SEMANGAT KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DIBAGIAN LINTING ROKOK PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO SURAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

SKRIPSI HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PERSEPSI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsrat Manado

NASKAH PUBIKASI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK MELALUI MEDIA BOOKLET DAN POSTER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP N 2 TASIKMADU

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

ARTIKEL PENELITIAN. yang berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

PENGARUH INTENSITAS PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN SIGARET KRETEK TANGAN (SKT) PT

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN TENTANG SADARI PADA MAHASISWI DIII HIPERKES DAN KK FK UNS KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universtas Sam Ratulangi Manado

GAMBARAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN SHIFT

SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

HUBUNGAN TINGKAT PERSENTASE CARDIOVASCULAR LOAD (%CVL) DENGAN TINGKAT KELELAHAN PADA KULI ANGKUT BUAH DI PASAR GEDE HARDJONAGORO SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DISMENORE MELALUI MEDIA BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN DAYA TERIMA SISWI DI SMK SURAKARTA

Triwik Sri Mulati, Wiwik Setyaningsih, Dodiet Aditya S Kementrian Kesehatan Politeknik Surakarta Jurusan Kebidanan

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN :

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP DENYUT NADI TENAGA KERJA DI BAGIAN X PT. Y SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

Disusun oleh : DINA WAHYU KUSUMAWATI

Unnes Journal of Public Health

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB V PEMBAHASAN. fungsi organ di dalam tubuhnya (Roestam, 2003). memerlukan ketrampilan tangan. WHO menyatakan batas usia tua adalah 65

EFFECTIVENESS OF EYE STRETCH TO REDUCE EYE TIREDNESS LEVEL ON FALSE EYELASH WORKERS IN PENGADEGAN VILLAGE, PENGADEGAN DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK BERPUSAT PADA KLIEN UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN AJARAN

REVITALISASI POSKESTREN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENURUNKAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA SANTRI DI PESANTREN AS SALAFIYYAH. Karya Tulis Ilmiah

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

Kata Kunci: Kelelahan Kerja, Shift Kerja, PLTD.

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

DINASTI TUNGGAL DEWI J

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN ANTARA SHIFT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado


BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN CUTTING PT. DAN LIRIS BANARAN KABUPATEN SUKOHARJO

Skripsi. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan. DisusunOleh: Firma Ayu Juwitaningtyas J

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

Transkripsi:

PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PAKERJA PELINTING ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO BAB I NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh: DWI APRI SETYAWAN J410070025 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1

2

PENGARUH PENAMBAHAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PAKERJA PELINTING ROKOK DI PT. DJITOE INDONESIA TOBACCO Dwi Apri Setyawan 1, Hardjanto 2*, Dwi Astuti 2* 1 Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ²Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK timbul sebagai salah satu mekanisme perlindungan terhadap tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakaan dan memberikan sejumlah signal akan perlunya waktu istirahat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan istirahat pendek terhadap tingkat kelelahan tenaga kerja. metode penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan disain Non-equivalent Control Group Subjek penelitian ini adalah semua pekerja yang bekerja sebagai tenaga pelinting rokok yang berjumlah 40 orang tenaga kerja pelinting dengan teknik total sampling. Terbagi menjadi 2 kelompok 20 sebagai kelompok eksperimen dan 20 sebagai kelompok kontrol hasil statistik independent t-test menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,000 (p 0,05) yang berarti ada perbedaan tingkat kelelahan sebelum dan sesudah perlakuan pemberian istirahat pendek. Disimpulkan bahwa pemberian istirahat pendek dapat menurunkan tingkat kelelahan para tenaga kerja yang bekerja sebagai tenaga pelinting rokok. Kata kunci : Waktu istirahat pendek, tenaga kerja, kelelahan kerja 3

ABTRACT Fatigue as one of the protective mechanisms of the body to keep the body protected from damage and provide a signal of the need for a break. The purpose of this study to determine the effect of the addition of short breaks on the level of labor fatigue. This research method is a quasi experimental design with nonequivalent control group subjects were all workers who worked as a who make a cigarette are 40 people labor rollers with a total sampling technique. Divided into 2 groups of 20 as the experimental group and 20 as control group statistical results independent t-test statistical, results showed that p values were 0.000 (p 0.05), which means there are differences in the level of fatigue before and after treatment the provision of short breaks. Concluded that giving short breaks can reduce the fatigue of the labor force working as who make a cigarette. Keywords: Time short breaks, labor, fatigue PENDAHULUAN Bekerja merupakan aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Dalam memilih pekerjaan, pertimbangan kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja masih kurang diperhatikan, karena masalah yang lebih sering disoroti adalah masalah upah, padahal kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja merupakan persoalan penting dan akan mempengaruhi produktivitas dan kepuasan karyawan dalam bekerja. 4

Pemeliharaan dan peningkatan kondisi kesehatan tenaga kerja mutlak diperlukan agar tenaga kerja dapat terlindungi dari dampak negatif dalam melaksanakan pekerjaan. Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat pekerja memiliki korelasi terhadap produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja. Oleh karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga pada akhirnya dapat memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa. kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering dijumpai pada tenaga kerja. Menurut beberapa peneliti, kelelahan secara nyata dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan dapat menurunkan produktivitas. Investigasi di beberapa negara menunjukkan bahwa kelelahan (fatigue) memberi kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. Salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya kelelahan kerja adalah lamanya waktu kerja. Menurut Maurits (2011) waktu istirahat dan waktu bekerja yang proporsional dapat menurunkan derajat kelelahan kerja. Lama dan ketepatan waktu beristirahat sangat berperan dalam mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada tenaga kerja bagian produksi PT Djitoe diketahui bahwa tenaga kerja adalah pekerja borongan, terbagi atas pekerja bagian linting, bagian potong dan pengepakan pekerja bekerja selama 6 hari yaitu dari hari Senin sampai Sabtu. Setiap harinya harus bekerja selama 7 jam mulai bekerja jam 07.00 WIB sampai jam 14.00 WIB dan bekerja tanpa 5

waktu istirahat. Tenaga kerja bagian linting bertugas membuat rokok dalam bentuk batangan dengan menggunakan peralatan sederhana sesuai dengan target perusahaan, yaitu sehari sebanyak 3500 batang rokok yang harus dihasilkan oleh setiap tenaga kerja. Pekerjaan pada bagian pelintingan merupakan jenis pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan termasuk pekerjaan yang monoton karena hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan sehingga hal ini dapat mempercepat timbulnya kelelahan. Selain itu peneliti juga menerima laporan dari pekerja bahwa mereka sering mengalami keluhan-keluhan berupa sakit di kepala dan anggota badan. METODE Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan penelitian desain Non-equivalent Control Group untuk mengetahui pengaruh penambahan waktu istirahat pendek terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja pelinting rokok PT. Djitoe Indonesia Tobacco. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja bagian pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobacco, yang semua pekerjanya berjenis kelamin wanita. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling yaitu dengan memakai seluruh populasi dalam pelaksanaan penelitian yaitu berjumlah 40 orang pekerja, dibagi menjadi 2 kolompok yaitu 20 orang sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang sebagai kelompok kontrol. 6

HASIL PT Djitoe Indonesia Tobacco terletak di Jl. LU Adisucipto N0. 51 Surakarta, perusahaan ini didirikan sekitar tahun 1960-an yang berlokasi di kampung sewu, dan pada tahun 1964 dengan ijin pendirian nomor: 8124/1964 PT Djitoe resmi didirikan. tenaga kerja yang berada di PT Djitoe Indonesia Tobacco ada 392 orang dimana ada 208 pria, dan wanita 184 orang, sedangkan latar belakang pendidikan, lulusan SD 157 orang, SLTP 96 orang, SLTA 131 orang, Diploma 18 orang, S1/DIV 8 orang. 1. Karakteristik Usia Terhadap tingkat kelelahan hasil dari pengisian kuesioner pada kelompok eksperimen. Tabel 2. Distribusi Usia Terhadap Sebelum dan Sesudah Perlakuan kelompok eksperimen Sebelum Perlakuan No Usia (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 40-45 0 11 0 0 11 2 46-50 0 5 3 0 8 3 51-62 0 0 1 0 1 0 16 4 0 20 Sesudah Perlakuan No Usia (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 40-45 6 5 0 0 11 2 46-50 2 6 0 0 8 3 51-62 0 1 0 0 1 9 12 0 0 20 7

2. Karakteristik Usia Terhadap tingkat kelelahan hasil dari pengisian kuesioner pada kelompok kontrol. Tabel 3. Distribusi Usia Terhadap Sebelum dan Sesudah Perlakuan kelompok kontrol Sebelum No Usia (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 40-45 0 10 0 0 10 2 46-50 0 7 2 0 9 3 51-62 0 0 1 0 1 0 17 3 0 20 Sesudah No Usia (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 40-45 0 9 0 0 9 2 46-50 0 8 2 0 10 3 51-62 0 1 0 0 1 0 18 2 0 20 Frekuensi kelelahan kerja pada kedua kelompok sebelum perlakuan diperoleh 33 orang mengalami kelelahan sedang dan 7 orang mengalami kelelahan tinggi, dimana umur 46 tahun keatas rentan pada kelelahan tinggi. 1. Karakteristik masa kerja terhadap tingkat kelelahan hasil dari pengisian kuesioner pada kelompok eksperimen. Tabel 5. Distribusi Masa Kerja Terhadap Sebelum dan Sesudah Perlakuan kelompok eksperimen Sebelum Perlakuan Masa No Kerja Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi (tahun) 1 < 6 0 2 0 0 2 2 6-10 0 7 0 0 7 3 > 10 0 7 4 0 11 0 16 4 0 20 8

Sesudah Perlakuan Masa No Kerja Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi (tahun) 1 < 6 2 0 0 0 2 2 6-10 3 4 0 0 7 3 >10 3 8 0 0 11 8 12 0 0 20 2. Karakteristik masa kerja terhadap tingkat kelelahan hasil dari pengisian kuesioner pada kelompok kontrol. Tabel 6. Distribusi Masa Kerja Terhadap Sebelum dan Sesudah Perlakuan kelompok kontrol Sebelum No Masa Kerja (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 < 6 0 1 0 0 1 2 6-10 0 6 0 0 6 3 > 10 0 10 3 0 13 0 17 3 0 20 Sesudah No Masa Kerja (tahun) Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1 < 6 0 1 0 0 1 2 6-10 0 6 0 0 6 3 >10 0 11 2 0 13 0 0 0 20 Dari tabel 5 dan 6 diketahui masa kerja rentan terhadap kelelahan kategori tinggi adalah masa kerja yang lebih dari 10 tahun. a. Uji Statistik Paired Sample T-test Tabel 14. Hasil Uji paired t-test Tingkat Kerja Kelompok Eksperimen Perlakuan Rata rata Standar skor Deviasi Pretest 70,60 6.047 Postest 53,10 4.179 Rata-rata perbedaan Signifikasi (p) 17,55 0,000 9

Berdasarkan Tabel 14 di atas, diperoleh angka signifikan 0,000. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak, artinya bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata tingkat kelelahan sebelum dan sesudah perlakuan. Tabel 15. Hasil Uji paired t-test Tingkat Kerja Kelompok Kontrol Kontrol Rata rata Standar skor Deviasi Pretest 70,20 5,791 Postest 71,53 3,911 Rata-rata perbedaan Signifikasi (p) 3,55 0, 303 Berdasarkan Tabel 15 di atas, diperoleh angka signifikan = 0,303 Oleh karena angka signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima artinya tidak ada perbedaan rata-rata tingkat kelelahan kelompok kontrol. b. Uji Statistik Independent Sample T-test Tabel 16. Hasil Uji Independent Sample T-test Tingkat Kerja antara Kelompok Kontrol dan Eksperimen Rata rata skor Standar Deviasi Perlakuan 53,10 4,179 Kontrol 71,53 3,911 Signifikasi (p) 0,000 PEMBAHASAN Berdasarkan usia menunjukan bahwa responden terbanyak adalah berusia 40 sampai 50 tahun dan responden tertua adalah berusia 62 tahun. penelitian menunjukan bahwa semakin bertambah usia kelelahan semakin meningkat baik pada kelompok eksprimen maupun kontrol ini didasarkan oleh skor kelelahan keja yang diperoleh, setelah diberikan istirahat pendek terjadi penurunan tingkat 10

kelelaahan menjadi kelelahan ringan pada kelompok eksprimen. dimana umur 46 tahun keatas rentan pada kelelahan tinggi. Masa kerja menunjukan bahwa sebagian besar responden bekerja diatas 10 tahun dari hasil skor kelelahan menunjukan masa kerja yang rentan mengalami kelelahan adalah masa kerja yang lebih dari 10 tahun dapat disimpulkan bahwa masa kerja dapat berpengaruh pada tingkat kelelahan. Jenis kelamin dalam peneitian ini semuanya adalah wanita dari hasil pretest skor kelelahan pada kedua kelompok diperoleh 7 orang mengalami kelelahan kategori tinggi. Pemberian istirahat pendek menunjukan 4 orang pekerja pada kelompok eksperimen tingkat kelelahannya menurun jadi ringan. Dari hasil pengisian kuesioner pada kelompok eksperimen diperoleh total skor sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen terjadi penurunan skor dari 76,60 atau 63,83% menjadi 53,10 atau 44,24 %. Berdasarkan analisis pairet t-test didapat nilai p 0,000 0,05 artinya ada pengaruh pemberian istirahat pendek terhadap tingkat kelelahan kerja sebelum dan sesudah perlakuan. Pada kelompok kontrol hasil pengisian kuesioner diperoleh total skor sebelum dan sesudah terjadi peningkatan rata-rata kelelahan kerja total skor kelelahan yang menunjukkan adanya peningkatan skor dari 70,20 atau 58,5 % menjadi 71,53 atau 59,60 %. Berdasarkan analisis pairet t-test didapat nilai p 0,303 > 0,05, artinya tidak ada perbedaan rata-rata tingkat kelelahan kelompok kontrol Sedangkan perbedaan tingkat kelelahan antara kelompok eksperimen dan kontrol Berdasarkan analisis independent t-test, dari hasil output diketahui hasil 11

signifikan 0,000 dimana nilai tersebut p 0,05 artinya ada perbedaan tingkat kelelahan antara kelompok eksperiment dan kelompok kontrol dengan skor tingkat kelelahan yaitu sebesar 53,10 atau 44,25% untuk kelompok eksperimen dan 71,53 atau 59,60 % untuk kelompok kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian istirahat pendek dapat menurunkan tingkat kelelahan para tenaga kerja yang bekerja sebagai tenaga pelinting rokok. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada pengaruh setelah diberikannya penambahan waktu istirahat pendek terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja pelinting rokok di PT. Djitoe Indonesian Tobacco. 2. Ada perbedaan tingkat kelelahan tenaga kerja setelah penambahan waktu istirahat pendek dibandingkan dengan tenaga kerja tanpa waktu istirahat pendek. Saran 1. Bagi pihak perusahaan perlunya waktu istirahat pendek yang disisipkan dalam jam kerja yang ditentukan perusahaan sebagai salah satu upaya penurunan tingkat kelelahan. 2. Perlunya pemberian waktu istirahat jam kerja untuk mencegah timbulnya kelelahan kerja, sebaiknya waktu jam istirahat digunakan sebaik mungkin sehingga dapat memulihkan tenaga setelah 12

istirahat, mengurangi jam kerja pada pekerjaan monoton yang terlalu lama. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian dengan memperhatikan faktor prudktivitas, usia, masa kerja, sikap kerja, kondisi kesehatan, status gizi, jenis kelamin, lama waktu kerja yang dapat mempengaruhi tingkat kelelahan kerja. 13

DAFTAR PUSTAKA Adiatmika, I.P.G, A Mamuaba, N. Adiputra, D.P Sutjana. 2007. Perbaikan Kondisi Kerja dengan Pendekatan Ergonomi Total Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal dan Serta Meningkatkan Produktivitas dan Penghasilan Pengerajin Pengecatan Logan di Kediri-Tabanan. Journal of Biomedical Science (JBS). Volume 3- Desember 2007. Maurits, Lientje. 2011. Selintas Tentang Kerja. Yogyakarta: Amara Books. Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurmianto, Eko. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya.: Guna Widya. Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Sastrowinoto, Suyatno. 1985. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pessindo. Suma mur P.K. 2009. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja (hiperkes). Jakarta: CV. Sagung Seto. Sutajaya, I.M. 1998. Perbaikan Kondisi kerja Meningkatkan Produktivitas Pematung di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. ejurnal Aneka Widja STIKIP Singaraja No. 3 TH. XXXI Juli 1998. Supariasa I. D. N, Bakri. B, Fajar. I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Tarwaka, 2004. Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Penerbit UNIBA Press, Universitas Islam Surakarta. Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta: Guna Widya. 14