dr. Hydrawati Sari, SpOG

dokumen-dokumen yang mirip
Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PENANGANAN TERKINI PREEKLAMSIA EFENDI LUKAS DIVISI FETOMATERNAL, DEPARTEMEN OBGYN FK UNHAS / RS DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Preeklampsia dan Eklampsia

dr Agus Suhartono,SpOG (K) Bagian Kebidanan dan Kandungan RSUD Kota Malang

Persalinan Induksi persalinan diindikasikan pada pre-eklampsia dengan kondisi buruk seperti gangguan

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran preterm, dan intrauterine growth restriction (IUGR) (Sibai, 2005;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dalam ruang lingkup keilmuan Obstetri Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu. American College Obstetry and Gynecology (ACOG)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Disusun oleh : Intiyaswati. membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein didalam urine

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah besar. dalam bidang obstetri, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

SOAL KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL NISA RAHAYU NURMUSLIMAH, S.ST

BAB I PENDAHULUAN. kematian maternal (maternal mortality). Menurut World Health

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada berbagai organ. Sampai saat ini preeklamsia masih merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Preeklampsia di dalam kehidupan awam sehari-hari dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu adalah satu dari delapan program Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian selama kehamilan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAWATAN ICU HIPERTENSI GESTASIONAL DENGAN KOMPLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRIAN

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

Vitamin C dan E untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan-Terkait Hipertensi

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

a. Hipertensi kronik b. Preeklampsia eklampsia c. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia. d. Hipertensi gestasional (Sarwono, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan. terhambat di dalam Rahim, kematian janin di dalam rahim, solusio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dilanjutkan dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan. Tanda pasti kehamilan ditentukan melalui:

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

PERSALINAN PRETERM. Dr. Hydrawati Sari Hasibuan, MCE, SpOG

Dr. Indra G. Munthe, SpOG

BAB 1 PENDAHULUAN. Preeklamsi (PE) merupakan gangguan multiorgan pada kehamilan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

Dr. Hotma Partogi Pasaribu, Sp.OG. Departemen Obstetri & Ginekologi Fakultas kedokteran USU RSHAM -RSPM

IUGR dan Fetal Distress. dr. Hydrawati Sari, MCE, SpOG

BAB II TINJAUAN TEORI. normal yaitu tekanan darah 140/90 mmhg (Prawirohardjo, 2008). 12 minggu pasca persalinan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PREEKLAMSIA. Agus Sulistyono Tim PENAKIB Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB I PENDAHULUAN. ibu yang mengalami hipertensi akibat kehamilan berkisar 10% dan 3-4%

BAB I PENDAHULUAN. Buruknya derajat kesehatan perempuan di Indonesia. di tunjukan dengan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISS N KOMPETENSI BIDAN DALAM PENANGANAN AWAL PEB DAN EKLAMSIA PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI

Pertumbuhan Janin Normal Pertumbuhan, diferensiasi dan maturasi jaringan dan organ. Pembelahan sel terdiri dari 3 fase : - Hiperplasia selama 16 mingg

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENATALAKSANAAN PRE EKLAMSIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

Hipertensi Dalam Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. angka morbilitas dan morbiditas yang masih tinggi. World Health Organization

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERDARAHAN ANTEPARTUM

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena selain sering dijumpai hipertensi memiliki angka prevalensi yang

PENATALAKSANAAN TERAPI PASIEN PREEKLAMPSIA RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2009 SKRIPSI

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kematian ibu akibat preeklampsia di Indonesia adalah 9,8-25% (Schobel et al.,

Klasifikasi Risiko Bahaya Kehamilan dengan Metode Fuzzy C-Means

Yayan Akhyar Israr, S.Ked Christopher A.P, S. Ked Riri Julianti, S.Ked Ruth Tambunan, S. Ked Ayu Hasriani, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diabetes, penyakit lupus, atau mengalami infeksi. Prematuritas dan berat lahir

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit saat ini telah mengalami perubahan yaitu adanya transisi

Hemoragik antepartum (HAP) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

PLASENTA PREVIA (PLACENTA PREVIA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KELUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA KASUS-KASUS PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2012

Untuk memberkan asuhan keperawatan penyakit hipertensi pada ibu hamil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

BAB 2 TINJAUAN PUSAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001 yakni

11/15/2010. kejang/konvulsikonvulsi dan Koma)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi Survei Demografi

BAB IV PEMBAHASAN. Keberadaan bidan menjadi tolak ukur kesehatan di masyarakat. Hal inilah

PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA. 2 Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan preeklampsia.

Transkripsi:

dr. Hydrawati Sari, SpOG

Hipertensi Gestasional Hipertensi Kronik Preeklamsia - eklamsia Preeklamsia Superimposed

TD > 140/90mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu Proteinuria: 300mg/24 jam atau 1+dipstick Preeklamsia: ringan, berat

Diagnosis PEB Jika terdapat 1 atau lebih gejala sbb: Tekanan darah sistolik > 160 mm Hg systolic atau Tekanan darah diastolik > 110 mm Hg pada 2 kali pemeriksaan sedikitnya 6 jam setelah pasien bed rest Proteinuria: > 5 g / 24 jam atau > 3+ / 4 jam pada pemeriksaan acak Oliguria: <500 ml dalam 24 jam Gangguan serebral atau visual Edema paru atau sianosis Nyeri epigastrik atau nyeri right upper-quadrant Gangguan fungsi hepar Thrombositopenia Gangguan pertumbuhan janin (IUGR) ACOG, 2002

Kegagalan sel2 trofoblast menginvasi arteri spiralis maternal Oxidative stress sehingga dilepaskan mediator inflamasi dari sel2 trofoblas Oxidative stress, circulatory maladaptation, inflammation and metabolic abnormalities may all contribute to endothelial dysfunction and pathogenesis of PE Endothelial cell disorder : terjadi mikroangiopati pada organ (plasenta, ginjal, hepar dan otak)

Possible mechanisms in Preeclampsia Friedman and Lindheimer,1999

Assessment Preeklamsia mrpk keadaan yg tidak dpt diprediksi Anamnesis dan Px fisik: Berat ringannya penyakit: TD, proteinuria Ada/tidaknya komplikasi: ibu, janin

Pemeriksaan Laboratorium Haemoglobin, haematokrit, AT Kadar protein urin 24 jam Fungsi hepar: transaminase, albumin Fungsi ginjal

Manajemen Rawat inap Monitoring ibu dan janin Terminasi kehamilan Persalinan mrp terapi utk hipertensi dalam kehamilan

Maternal risks Maternal risks Fetal risks Fetal risks

Manajemen Mencegah kejang: MgSO4 Kontrol hipertensi Pemberian antihipertensi: metildopa, labetolol, nifedipine, hidralazine, doxazosin

Manajemen Antihipertensi diberikan pada keadaan: TD sistole > 160 mmhg TD diastole > 105-110 mmhg Invasive Hemodynamic Monitoring Penyakit jantung yg berat Penyakit ginjal yg berat Hipertensi yg persisten Oliguria Edema paru

Manajemen Fetal Px janin: NST, BPP dapat dikerjakan setiap minggu, tergantung kondisi ibu dan janin Px janin dapat dilakukan 2 kali/minggu jk kemungkinan tdp. IUGR atau oligohidramnion Steroid untuk maturasi paru - <34 weeks

Manajemen Fetal assessment: CTG Jika terdapat non-reactive stress test janin preterm, perlu monitoring lebih detil janin matur, terminasi kehamilan dapat dikerjakan Deselerasi lambat dan menurunnya variabilitas merupakan indikasi terminasi kehamilan

Do Not Generalize

Kondisi/risiko terhadap ibu dan janin Keputusan utk melakukan persalinan pervaginal/sc sangat individual

Manajemen Indikasi Persalinan: Kehamilan matur (>37 weeks) Gagal mengontrol TD meskipun dgn Tx yg adekuat Fungsi hepar memburuk Fungsi ginjal memburuk Trombositopenia progresif Komplikasi neurologis atai impending eklamsia Solusio plasenta Gangguan kesejahteraan janin

Manajemen Persalinan: Janin yang matur biasanya dapat dilahirkan per vaginal Monitoring DJJ selama persalinan Pada PEB, terutama pada janin prematur jika indikasi persalinan adalah karena faktor janin, SC merupakan cara terbaik untuk ibu dan janin NO ergometrine/syntometrine!

Manajemen Post partum: Biasanya semua gejala berangsur-angsur membaik Komplikasi baru dpt terjadi s/d 1 mgg postpartum Monitor balans cairan! Jika tjd oliguria kmk menunjukkan mulai tjd gagal ginjal postpartum Jika keadaan klinis membaik, px darah rutin dihentikan Lanjutkan pemberian obat antihipertensi dan hentikan jika TD

Eklamsia

Kontrol kejang Koreksi hipoksia Kontrol tekanan darah Persalinan

Manajemen Gangguan Neurologis Eklamsia dp tjd pada pasien dg peningkatan TD yg tidak terlalu tinggi Persalinan tidak mengurangi risiko dengan segera!

Manajemen Kontrol kejang dan cegah tjd rekurensi kejang Kejang biasanya tjd dlm wkt singkat MgSO 4 diberikan sbg profilaksis thd kejang selanjutnya

Manajemen Eklamsia Berikan loading dose 4-6 g MgSO4 yg dilarutkan dlm 100 ml cairan dan diberikan i.v. selama 15-20 menit Dilanjutkan 2 g/jam dalam infus Antihipertensi diberikan jk TD >160/110 mmhg Bradikardi dp terjadi pada janin saat kejang eklamsia terjadi

Manajemen Eklamsia Segera terminasi kehamilan setelah keadaan pasien stabil Cara persalinan tergantung pada kondisi/risiko pada ibu/janin (u.k., presentasi janin, kondisi serviks)

Komplikasi ibu Susunan saraf pusat Eclamptic convulsions Cerebral haemorrhage Cerebral oedema Cortical blindness Retinal detachment Ginjal Cortical necrosis Tubular necrosis Liver Jaundice HELLP Hepatic rupture Koagulasi DIC Microangiopathic haemolysis HELLP

IUGR Persalinan preterm Abruptio placentae (Solusio plasenta Fetal distress/fetal demise

Setelah persalinan biasanya terjadi perbaikan yg baik tetapi eklamsia dapat jg tjd setelah postpartum, monitoring pasien tetap dilakukan

Tdp risiko lebih tinggi utk terjadinya PIH berulang pada kehamilan berikutnya Tdp risiko lebih tinggi utk terjadinya hipertensi kronik