PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGANJIAN BENANG TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MESIN KANJI MERK TZUDAKOMA JAPAN Naufal Affandi, Yus Firdaus, Indrato Harsadi Dosen Fakultas Teknik, Program studi Teknik Industri Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK Proses penganjian dapat memberikan efek yang menguntungkan untuk menambah kekuatan tarik benang. Hal paling membahayakan dalam proses penganjian akibat kandungan zaz kanji yang bereaksi terhadap benang yang akan dikanji apabila kandungannya tidak standart akan mengakibatkan benang tidak memenuhi spesifikasi untuk proses pertenunan misalnya benangnya rapuh, terlalu banyak menempel zat kanji dll.. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh variasi waktu dan suhu penganjian terhadap kekuatan tari benang yang terjadi.pengujian dilakukan dengan membuat variasi percobaan terhadap suhu penganjian dan waktu lamanya benang diproses dalam penganjian. Kemudian dilakukan uji kekuatan tarik benang untuk masing-masing kombinasi perlakuan percobaan. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui suhu dan lamanya proses penganjian terhadap mutu benang yang dihasilkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian kekuatan tarik benang dengan variasi suhu, dan menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kekuatan tarik benangnya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Untuk analisa kekuatan tarik benang dengan variasi waktu penganjian 1,0, 1,5, 2,0, dan 2,5 jam diperoleh F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01 Kata kunci: kekuatan tarik, Proses penganjian, Anova2 arah 65
PENDAHULUAN Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Benang adalah bahan baku utama variasi percobaan terhadap kekuatan tarik untuk proses pembuatan kain tenun, untuk itu kekuatan tarik benang sangat diperlukan agar efisiensi proses pertenunan dapat ditingkatkan guna memenuhi target yang ditetapkan. Benang yang kurang kuat akan mudah putus diproses pertenunan dan menyebabkan efisiensi produksi menurun. Peningkatan kekuatan tarik benang dapat dilakukan pada proses penganjian, sehingga benang yang akan ditenun khususnya benang lusi harus dikanji terlebih dahulu. Proses penganjian banyak sekali factor penyebab yang dapat mempengaruhi kekuatan tarik benang yang dihasilkan salah satunya adalah suhu dan waktu penganjian, jenis kanji dasn lain-lain. benang digunakan analisis varian dua arah. Untuk mendapatkan grafik yang menggambarkan hubungan antar suhu penganjian terhadap kekuatan tarik benang berdasarkan hasil penelitian ini, maka dilakukan dengan permodelan sederhana menggunakan analisis regresi. Analisis regresi menjelaskan hubungan antara satu variabel terikat yang tergantung pada satu variabel bebas. Pada penelitian ini untuk analisis regresi kuat tekan mortar setiap komposisinya akan digunakan program Microsof Office Excel 2007. Rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 METODE Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian kekuatan tarik benang akibat penganjian dengan variasi waktu perendaman masing-masing selama 1,0, 1,5, 2,0, 2,5 jam dan suhu penganjian sebesar, dan Dari hasil penelitian yang diperoleh dari pengujian benda uji kemudian diolah dan Tabel 1. Hubungan Variasi suhu dan waktu penganjian terhadap kekuatan tarik benang ( 0 Cel.) Waktu Penganjian (jam) 1 1,5 2,0 2,5 80 3 3 3 3 85 3 3 3 3 90 3 3 3 3 dianalisis menurut prosedur analisis statistik. 66
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. benang dengan waktu selama 1,0 jam (Gram) Ratarata 1 142.025 2 130.226 3 109.491 1 155.150 2 128.785 3 124.828 1 86.490 2 110.509 3 119.288 127.247 136.254 105.429 Tabel 3. benang dengan waktu 1,5 jam (gram) Ratarata 1 138.418 2 135.716 3 125.536 1 152.243 2 159.619 3 181.397 1 117.656 2 111.264 3 117.772 133.224 164.420 115.564 67
Tabel 4. dengan waktu 2,0 jam Ratarata (gram) 1 125.069 2 175.102 3 151.788 1 98.809 2 126.440 3 153.150 1 92.171 2 134.792 3 104.812 150.653 126.133 110.592 Tabel 5. dengan waktu 2,5 jam (gram) Rata-rata 1 104.917 2 126.694 3 143.672 1 140.651 2 125.316 3 168.108 1 47.828 2 58.185 3 78.255 125.094 144.692 61.423 68
Analisa Statistik dengan Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suhu penganjian maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan metode pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis statistik anova dua arah. Hipotesis yang diambil untuk pengaruh suhu penganjian terhadap kekuatan tarik benang sebagai berikut: Ho A : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara suhu penganjian terhadap kekuatan tarik benang Ho B : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu penganjian terhadap kekuatan tarik benang Ho AB : Tidak ada interaksi yang signifikan antara suhu dan waktu penganjian terhadap kekuatan tarik benang Hasil perhitungan dari analisis statistik anova dua arah untuk pengaruh suhu penganjian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Hasil analisis anova dua arah untuk kekuatan tarik benang dengan suhu penganjian Sumber Varian Jumlah Kuadrat (JK) Derajat bebas (db) Kuadrat Rerata F hitung F Tabel Antar Group (A) 3567.4015 3 1189.1338 3.5216 3.01 Antar Group (B) 13403.3663 2 6701.6831 19.8468 3.40 Antar Group (AB) 5595.4887 6 932.5814 2.7618 2.51 Dalam group (D) Residu 8104.0915 24 337.6705 Total 30670.3479 35 69
Berdasarkan Tabel 6 didapatkan bahwa : 1. Untuk kuat tekan mortar dengan variasi suhu penganjian, F hitung antar group (A) > F Tabel antar group (A), ini menunjukkan bahwa Ho A ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara suhu penganjian terhadap kekuatan tarik benang 2. F hitung antar group (B) > F Tabel antar group (B), ini menunjukkan bahwa Ho B ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara perbandingan waktu penganbjian terhadap kekuatan tarik benang 3. F hitung antar group (AB) > F Tabel antar group (AB), ini menunjukkan bahwa Ho AB ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara suhu dan waktu penganjian KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis statistik dapat disimpulkan variasi suhu penganjian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kekuatan tarik benang dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F hitung = 19.8468 dan F tabel = 3.40. Nilai kekuatan tarik rata-rata dari hasil pengujian benang dengan waktu 2,5 jam untuk variasi suhu sebesar 125,094 gram, untuk variasi suhu sebesar 144,692 gram, dan untuk variasi suhu sebesar 61,423 gram 2. Variasi waktu penganjian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kekuatan tarik benang dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F hitung = 3.5216 dan F tabel = 3.01. Nilai kekuatan tarik rata-rata dari hasil pengujian benang dengan waktu 1,0 jam kekuatan tarik benangnya sebesar 127,247 gram, untuk variasi waktu 1,5 jam sebesar 133,224 gram, untuk variasi waktu 2,0 jam sebesar 150,653 gram, dan untuk variasi waktu 2,5 jam sebesar 125,094 gram. 70
Saran Untuk mendapatkan pengaruh variasi suhu penganjian dan waktu penganjian disarankan jumlah variasi penenlitian diperbanyak sehingga akan didapatkan kekuatan tarik benang yang optimum. DAFTAR PUSTAKA Abdul Latief Sulam, 2008. Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain jilid 1 Kemas Ali Hanafiah, 2005, Rancangan Percobaan Aplikatif, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Pawitro, dkk, 1975, Teknologi Pemintalan Bagian Kedua, Bandung : Institut Teknologi Tekstil Sudjana, 1996, Metode Statistika Edisi Ke-6, Bandung : Tarsito Sudjana, 1980, Desain dan Analisis Eksperimen, Bandung: Tarsito Sugianto, Hartanto dan Shigeru Watanabe, 1980, Teknologi Tekstil, Jakarta : PT Pradnya Paramita Sugiyono, 2003, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Yitnosumarto, S, 1993, Percobaan Perancangan Analisis dan Interpretasinya, Jakarta : Gramed Pustaka Jakarta 71