BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Pengguna Internet di 6 negara

PERANCANGAN BUSINESS PLAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu webstore yang berisikan produk-produk yang ingin dijual. Unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internet sebagai media informasi membantu kelangsungan. termasuk di dalamnya e-commerce yang memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I BUSINESS ENVIRONMENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. maju sebagai alat atau media untuk tetap bertahan dan memenangkan

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat peraga yang mampu menonjolkan kecanggihan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. maupun pedesaan sudah tidak di pungkiri lagi sangat membutuhkan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan yang luas, maka penggunaan internet sebagai fasilitas

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri otomotif saat ini berlangsung pesat seiring

BAB V PENUTUP. kesimpulan bahwa manfaat e-commerce yang dirasakan pada usaha kecil bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat bersaing guna meningkatkan penjualan sekaligus mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Ahmad Syarif Hidayat Fasilitas Komunitas Kawasaki Motor Sport 1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan alat-alat transportasi pun semakin meningkat. Alat transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1. Situs Zalora.co.id. Sumber : Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Kiprahnya di dunia otomotif

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB 1 PENDAHULUAN. lakukan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang di tawarkan kepada pembeli,

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang


BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan transportasi, baik untuk perjalanan pribadi, angkutan massal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun E-Commerce Business to Customer Penjualan Atribut Emblem pada Toko Jaya Mandiri Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui media cetak maupun media elektronik namun juga di media

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUTIK ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Sepeda merupakan salah satu kendaraan hemat energi dan kendaraan tanpa polusi udara. Meskipun kendaraan bermotor semakin berkembang dan muncul berbagai inovasi, sepeda tetap menjadi pilihan masyarakat yang ingin berkendara sambil berolahraga. Kegiatan bersepeda merupakan salah satu bentuk dari "leisure sport" (Nasution, 2012). Menurut Nasution, hasil studi menunjukkan bahwa kehidupan dan pekerjaan menyebabkan munculnya rasa bosan pada kehidupan seseorang. Sehingga dibutuhkan aktivitas yang dapat mengurangi rasa bosan tersebut, salah satunya adalah dengan bersepeda. Aktivitas dari salah satu kegiatan outdoor sport ini dapat memberikan kesenangan pada seseorang untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa bosan. Jumlah pengguna sepeda di dunia mengalami peningkatan cukup signifikan setiap tahun. Data Earth Policy Institute menyebutkan bahwa produksi sepeda dunia sebesar 94 juta per tahun dalam kurun 1990-2002 telah meningkat menjadi 130 juta pada 2007, melampaui produksi mobil yang sebesar 70 juta. Indonesia merupakan negara yang memiliki pengguna sepeda yang cukup besar. Jumlah penjualan sepeda pada tahun 2010 mencapai 5 juta unit. Pada tahun 2011, jumlah penjualan sepeda tumbuh 30% menjadi 6,5 juta unit (Febrian, 2011). Pada data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor sepeda tahun 2013 adalah sebesar US$ 138,5 juta, melesat tajam 223,59% dari realisasi impor tahun 2012 sebesar US$ 42,8 juta (Yogatama, 2014). Pertumbuhan pengguna sepeda di Indonesia juga disebabkan oleh dukungan regulasi pemerintah daerah yang menganjurkan pemakaian sepeda dan angkutan umum kepada masyarakatnya. Besarnya animo masyarakat terhadap kegiatan bersepeda mengakibatkan munculnya berbagai kebutuhan akan bersepeda. Kebutuhan tersebut antara lain 1

adalah kebutuhan akan sepeda itu sendiri, spare parts, dan perlengkapan apparel bersepeda. Kebutuhan apparel yang dimaksud adalah pakaian, tas, sepatu dan keperluan outerwear bersepeda lainnya. Apparel yang digunakan seseorang dapat sekaligus merepresentasikan dirinya sebagai orang yang memilki ketertarikan pada sepeda, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa orang yang menggunakan apparel tersebut sedang menunjukkan gaya hidupnya. Tingginya keminatan masyarakat pada aktivitas bersepeda, mendorong para supplier dan penjual produk kebutuhan sepeda untuk berlomba-lomba menawarkan produknya kepada penggemar sepeda. Saat ini produk-produk kebutuhan sepeda didominasi oleh produk impor, khususnya pada kategori produk spare part. Namun terdapat juga beberapa produsen lokal yang masuk pada pasar sepeda dengan menawarkan produk buatannya dan beberapa dari produk buatan produsen lokal tersebut memiliki kualitas yang baik dan memiliki orisinilitas tersendiri, khususnya pada produk apparel. Produk-produk apparel dalam negeri banyak yang memilki kualitas produk yang baik dan dapat bersaing dengan produk impor. Tidak meratanya pemasaran dan penjualan produk-produk apparel buatan lokal menyebabkan kurangnya informasi kepada masyarakat penggemar sepeda tentang keunggulan produk dalam negeri serta menghilangkan kesempatan jual yang tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya kebutuhan terhadap spare parts sepeda juga terus tumbuh seiring dengan diluncurkannya teknologi-teknologi baru oleh perusahaan pembuat sepeda dan spare part. Pertumbuhan kebutuhan ini juga didasari oleh keinginan individu pengguna sepeda yang menginginkan sepeda yang mumpuni untuk mengikuti gaya bersepedanya. Saat ini konsep penjualan telah berkembang dari konsep Offline Store menjadi Online store atau e-commerce. Banyak toko yang telah memanfaatkan fasilitas internet untuk menjual produknya secara online. Perkembangan teknologi informasi berperan sangat penting dalam penerapan e-commerce. Namun Offline Store tetap menjadi pionir dalam sebuah perdagangan di Indonesia saat ini karena 2

masyarakat Indonesia masih menyukai transaksi jual-beli secara tatap muka langsung antara pembeli dan penjual. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia cukup besar. Dengan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 yang mencapai angka 71,19 juta orang (APJII, 2013), pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat potensial. Pertumbuhan ini juga didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka 130 triliun rupiah. (Mitra, 2014) Dari penjualan salah satu produk apparel yang pernah dilakukan oleh unit usaha perorangan, yaitu penjualan produk merek The Bandits dengan sistem penjualan dropship, tercatat penjualan yang cukup besar oleh satu orang untuk satu merek dengan kategori usaha kecil. Penjualan dilakukan dengan transaksi Online dan memanfaatkan media sosial dan Website Marketplace jual beli C2C (Costumer to Costumer) secara gratis atau tanpa biaya iklan. Berikut adalah grafik penjualan untuk produk apparel merek The Bandits. 9,000,000.00 8,000,000.00 7,000,000.00 6,000,000.00 5,000,000.00 4,000,000.00 3,000,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00 - Omzet (Rp) Profit (Rp) Gambar I. 1 Penjualan produk The Bandits. Dari data penjualan masa lalu yang tercatat yang dapat dilihat pada Gambar I.1, diperoleh data keuntungan bersih dengan transaksi Online untuk satu merek 3

apparel lokal The Bandits mencapai Rp 500.000,- hingga Rp 1.200.000,- per bulan, dengan biaya operasional berupa biaya koneksi internet dan biaya bahan bakar kendaraan yang terbilang cukup kecil. Penjualan produk The Bandits dilakukan dengan sistem dropship. Perbedaan harga antara sistem dropship dan sistem reseller tentu mempengaruhi margin profit yang akan diperoleh. Hal ini juga menunjukan bahwa produk apparel lokal dapat menghasilkan penjualan yang cukup besar meskipun hanya dilakukan penjualanyan oleh perorangan dan sistem penjualan dropship. Oleh karena itu apabila bisnis ini dilakukan perluasan bisnis ke berbagai macam produk apparel lokal lainnya serta ditambah dengan penjualan spare part sepeda dan menerapkan sistem bisnis yang efektif, tentu akan lebih menguntungkan. Dari dasar-dasar yang telah dijabarkan sebelumnya mengenai bertambahnya jumlah pengguna sepeda, adanya tren yang menjadikan aktivitas bersepeda sebagai bagian dari gaya hidup, munculnya produk-produk apparel lokal yang berkualitas, dan meningkatnya volume perdagangan online, membuka peluang usaha untuk membuat suatu bisnis yang menjual produk-produk apparel buatan dalam negeri dan spare parts sepeda. Konsep bisnis tersebut juga dapat dilakukan secara online dan offline. Website jual-beli dengan konsep B2C (Business to Consumer) yang menjual produk apparel sepeda buatan dalam negeri dan spare parts sepeda belum banyak terdapat di Indonesia. Saat ini, pemain utama dalam bisnis ini adalah beberapa toko yang tertera pada Tabel I.1. Toko yang mengusung konsep toko online (B2C) dan offline secara bersamaan baru terdapat dua toko, yaitu Rodalink dan Formula Bike. Kompetitor utama terlihat jelas pada Tabel I.1 adalah Rodalink yang memiliki kewenangan untuk menjual produk sepeda lokal Polygon dan beberapa produk sepeda impor. Rodalink juga menjual berbagai produk spare parts serta apparel. Pada toko Rodalink juga terdapat penjualan produk apparel lokal. Namun dari pengamatan terhadap Rodalink, produk apparel lokal yang dijual hanya dari merek polygon. 4

Tabel I. 1 Daftar toko sepeda berskala besar berdasarkan observasi. Nama Toko Toko Offline Channels Website E- Marketplace Commerce Account Kategori Barang yang Dijual Sepeda Apparel Apparel Spare Part Fullbike Impor Lokal Lokasi Rodalink ada ada tidak tersedia tersedia Kota tersedia tersedia besar Indonesia TRB ada tidak tidak tersedia tersedia tersedia tersedia Bandung Formula Bike ada ada tidak tersedia tersedia tersedia tidak Tangerang Venus ada tidak ada tersedia tersedia tersedia tidak Bandung Sidodadi ada tidak ada tersedia tersedia tersedia tidak Sidoarjo Build a Bike ada ada tidak tersedia tersedia tersedia tidak Tangerang Nets ada tidak tidak tersedia tersedia tersedia tidak Bandung Dari dasar-dasar pengamatan yang telah dijabarkan sebelumnya, konsep bisnis pembuatan toko Online yang dipadukan dengan offline store serta dengan mengutamakan apparel lokal sebagai identitas toko tersebut dapat menjadi peluang usaha yang menarik. Dengan mengumpulkan produk-produk apparel yang berkualitas dari merek lokal pada satu toko, konsep tersebut dapat menjadikan suatu identitas pada toko sepeda. Sekaligus dapat menciptakan peluang untuk mendorong perkembangan produk-produk lokal sehingga dapat terus tumbuh dan bersaing dengan produk impor. Menimbang konsep bisnis Online store dan offline store yang cukup kompetitif dan akan membutuhkan suatu infrastruktur yang kompleks serta pendanaan yang tidak sedikit, maka penyusunan Business plan sangat dibutuhkan agar menjadi pedoman dasar untuk menjalankan bisnis ini. Dari dasar tersebut, pada penelitian ini akan disusun sebuah Business plan untuk mendirikan sebuah toko sepeda. I.2. Perumusan Masalah Pertumbuhan pengguna sepeda yang meningkat serta masih sedikitnya toko sepeda yang memanfaatkan konsep toko online dan offline dapat menjadi peluang bisnis yang cukup besar. Lalu hal tersebut ditambah dengan potensi produk apparel lokal yang berkualitas dan belum terdapatnya satu tempat khusus yang menjual berbagai produk apparel lokal. Dasar-dasar tersebut menghasilkan satu 5

peluang untuk menciptakan sebuah toko perlengkapan sepeda yang menjual berbagai kebutuhan sepeda seperti spare parts dan produk apparel lokal yang berkualitas. Untuk membuat toko sepeda yang berkonsep Online dan offline store tentu cukup kompleks dalam hal perencanaannya, seperti pemilihan penentuan kebutuhan modal, lokasi toko, pengadaan barang yang dijual, pembangunan infrastruktur Website, manajemen sumber daya manusia, pelaksanaan marketing, dan hal teknis lainnya. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pedoman dasar dalam menjalankan bisnis yang disusun di dalam satu Business plan. Berdasarkan dasar perumusan masalah tersebut, maka pertanyaan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kelayakan dari rencana bisnis ini dilihat dari kelayakan ekonomi dan kelayakan teknis? 2. Bagaimana rencana pemasaran yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis ini? 3. Bagaimana rencana teknis atau operasi yang tepat untuk digunakan dalam menjalankan bisnis ini? 4. Bagaimana rencana manajemen yang tepat untuk digunakan dalam menjalankan bisnis ini? 5. Bagaimana rencana keuangan yang tepat dalam menjalankan bisnis ini? I.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah pada sub bab sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menguji kelayakan dari perencanaan bisnis pada penelitian ini berdasarkan kelayakan ekonomi dan kelayakan teknis. 2. Mendeskripsikan rencana pemasaran yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis penjualan spare part sepeda, dan apparel pada toko sepeda yang diteliti pada penelitian ini. 6

3. Mendeskripsikan rencana teknis yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis penjualan spare part sepeda, dan apparel pada toko sepeda yang diteliti pada penelitian ini. 4. Mendeskripsikan rencana manajemen yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis penjualan spare part sepeda, dan apparel toko sepeda yang diteliti pada penelitian ini. 5. Mendeskripsikan rencana keuangan yang akan digunakan dalam menjalankan bisnis penjualan spare part sepeda, dan apparel pada toko sepeda yang diteliti pada penelitian ini. I.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi internal. Rencana bisnis ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan strategi aspek pasar, teknis, sumber daya, keuangan serta investasi. Sehingga setiap keputusan yang diambil dapat mendukung dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. 2. Bagi eksternal. Business plan ini dapat menjadi bahan pertimbangan pihak luar dalam menentukan keputusan terkait investasi kepada toko sepeda yang diteliti pada penelitian ini. I.5. Batasan Masalah Untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, terarah, dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitan ini, yaitu: 7

1. Penelitian hanya menitikberatkan pada rencana bisnis. Untuk teknis pembuatan dan visualisasi Website, isi content pada media Online, teknis promosi, dan teknis pengadaan barang tidak dibahas secara terperinci. 2. Pada rencana keuangan tidak dilakukan pembagian profit pada pemegang saham atau pemodal. 3. Pajak PPn pengadaan barang / produk, perangkat, dan perlengkapan kebutuhan operasional ditanggung oleh Supplier atau toko asal pembelian masing-masing. Toko yang akan dibuatkan Business plan pada penelitian ini hanya dikenakan pajak penambahan nilai dari produk yang terjual (PPh). 4. Pengadaan perangkat pada pembelian perangkat baru akibat dari habisnya umur ekonomis dianggap memiliki umur ekonomis yang sama dengan perangkat sebelumnnya. 5. Penjualan produk hanya pada kategori spare part sepeda dan apparel sepeda. Produk sepeda utuh atau full-bike tidak termasuk di dalam rencana penjualan business plan ini. I.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini terdapat tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian Business plan yang akan dibahas. Tujuan dari bab ini adalah membentuk kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian dan perancangan hasil akhir. 8

BAB III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian sesuai pembahasan tujuan dari permasalahan yang berfungsi sebagai kerangka utama untuk menjaga penelitian mencapai tujuan yang ditetapkan. BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Merupakan bagian dari penelitian yang menjelaskan mengenai proses pengumpulan dan pengolahan data yang terkait dalam penelitian ini. BAB V Analisis Merupakan bagian dari penelitian yang menjelaskan perancangan Business plan dengan menggunakan data-data yang sudah diolah pada bab sebelumnya. BAB VI Kesimpulan dan Saran Merupakan bagian dari penelitian yang menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan berdasarkan penelitian ini. 9