BAB I A. LATAR BELAKANG. Sardjito orang yang hebat. Predikat itu kiranya tidak. berlebihan jika kita sematkan pada sosok Prof. Dr. M.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I PENDAHULUAN. moral dan juga nasionalisme. Hal tersebut melatarbelakangi pendirian Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban yang. diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah untuk mengurus,

BAB I PENDAHULUAN. pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENGANTAR. Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di. Hindia Belanda sejak tahun Pada masa ini diterapkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. dari 13 fakultas yang ada di USU.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Wilayah pedesaan umumnya adalah wilayah yang penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. di Sumatera Utara, dan lambat laun banyak bermunculan perkebunan tembakau, karet,

BAB I PENGANTAR. yang terjadi di kawasan pelabuhan Muara Angke pada pertengahan tahun 1990an,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Pekalongan, merupakan sebuah kota yang terletak di pantai

PENGANTAR ILMU SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional menuntut adanya sumber daya

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

BAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Pendidikan akan melahirkan orang-orang terdidik yang akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian. berimplikasi pada keseluruhan perjalanan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi umumnya bermatapencarian sebagai petani. Adapun jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perkebunan besar baik milik negara maupun milik swasta.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena pesantren memiliki keunikan tersendiri untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (Fields Research) dengan menggunakan metode sejarah. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan merupakan komunitas hidup dinamik

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. pembangunan masyarakat di pedesaan. Melalui program KKN, mahasiswa di

III METODELOGI PENELITIAN. Sebelum membuat suatu penulisan penelitian sebagai peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. sawit. Petani tidak akan mampu memenuhi persyaratan-persyaratan ini sehingga mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, hambatan dan keterbatasan komunikasi dapat mulai diatasi.

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

Nasionalisme Sukarno dan Nasionalisme Hatta. ( Suatu Studi Perbandingan Mengenai Konsep Nasionalisme menurut Sukarno dan Hatta )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu wadah pendidikan yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ada suatu peristiwa, tetapi hanya peristiwa yang banyak mengubah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah Indonesia, perjuangan perempuan di Indonesia telah ada

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kemampuan teknis atau pun non-teknis lainnya. motivasi guru saat dia di sekolah dasar dan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr. A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL PENGAJARAN I. TENTANG GADJAH MADA MENGINSPIRASI

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

Transkripsi:

1 BAB I A. LATAR BELAKANG Sardjito orang yang hebat. Predikat itu kiranya tidak berlebihan jika kita sematkan pada sosok Prof. Dr. M. Sardjito, MD. MPH karena Sardjito mengabdikan seluruh waktu, tenaga dan pikirannya untuk memajukan Indonesia tidak hanya di bidang kesehatan namun juga pendidikan, nutrisi, seni dan budaya. Hal itu karena Sardjito memiliki pemikiran bahwa Indoneia tidak boleh kalah dengan bangsa lain disegala bidang. Sardjito lahir di desa Purwodadi Magetan Madiun Jawa Timur pada 13 Agustus 1888. 1 Pada tahun 1907 Sardjito menyelesaikan pendidikan formalnya di Sekolah Belanda Lumajang, kemudian ditahun yang sama Sardjito masuk STOVIA dan berhasil lulus pada tahun 1915. 2 Setelah lulus dari STOVIA, Sardjito melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam pada tahun 1921-1922. 3 Belum lama pulang Sardjito kembali mendapat kesempatan untuk belajar di luar negri yakni di John Hopkins University Baltimore, Maryland 1 Dachlan, Na Gibb. Memperingati Sewindu Wafatnya Prof. Dr. Sardjito MD, 1977, hlm 7. 2 Pantjaran Universitas Gadjah Mada. Nomer 5, Terbitan 10 Mei 1970. Khazanah Arsip UGM. Hlm 2 3 Ibid.

2 Amerika Serikat untuk mempelajari tentang Hygiene. Setelah lulus kemudian Sardjito mendapat gelar M.P.H pada tahun 1924. Pada saat itu Sardjito merupakan sarjana Indonesia pertama yang belajar di sana. Pengabdian Sardjito dalam bidang kesehatan dibuktikan dengan penemuan-penemuanya yang bermanfaat bagi orang banyak. Beberapa penemuan penting Sardjito yakni obat penyakit batu ginjal (Calcusol), obat penurun kolesterol (Calterol), menemukan bahan pengganti kaldu sapi yakni air rebusan tempe serta menggunakan kembali agar-agar yang telah digunakan. 4 Dalam bidang pendidikan, Sardjito merupakan salah satu perintis serta rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1950-1961 dan menjadi rektor di Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1961-1970. Saat menjadi rektor di UGM Sardjito menanamkan jiwa Pancasila di UGM. Selain itu Sardjito merupakan perintis kuliah Studium General di Indonesia tahun 1959. Dalam bidang akademis Sardjito merupakan peneliti yang menggunakan pendekatan multidisipliner dalam penelitianya. Ini dibuktikan dengan tulisan Sardjito yakni The 4 Sardjito merupakan dokter spesialis Farmakologi dan Bakteriologi. Arsip nomer 38, Kementrian Kesehatan 1946. Koleksi Arsi UGM. Ditemukan dalam buku Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Prof. Dr. M. Sardjito, MD., MPH Djoko Suryo, (Yogyakara, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. 2012

3 Occurrence in Indonesia of Two Diseases Rhinoscleroma and Bilharziasis Japonica Whose Spread Is Rooted Deep in The Past. Penelitian ini di buat bersama ahli Paleoantrophologi G.H.R. von Koenigswald. 5 Dalam penelitian ini Sardjito mengulas Sejarah Antropologis dari suatu penyakit. Selain di bidang kesehatan dan pendidikan, Sardjito juga memiliki peran terhadap kemajuan bangsa Indonesia di bidang lain, yakni bidang nutrisi dan seni budaya Indonesia. Pada masa revolusi, Sardjito ikut berperan membantu para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan. Sardjito pada masa itu menciptakan makanan ransum yang diberi nama Biskuit Sardjito untuk para tentara pelajar yang berperang. 6 Sardjito juga menciptakan vaksin anti penyakit infeksi seperti vaksin untuk Typus, Kolera, Dysentri, Staflokoken, Streptokoken, dll 7. Dalam bidang seni dan budaya, Sardjito memiliki makalah yang berjudul The Revival of Scupture in Indonesia. Tulisan ini 5 Ana Nadhya Abrar, B. R. Suryo Baskoro, Rektor-rektor UGM: Biografi Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004), hlm, 11. 6 Wawancara dengan Nuurhadi (teman seperjuangan Sardjito) 3 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB. 7 Djoko Suryo,. Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Prof. Dr. M. Sardjito, MD., MPH. op. cit., hlm 12

4 dipresentasikan saat Sardjito menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam Pasifik Science Congres di Manila tahun 1953. 8 Makalah ini merupakan tulisan Paleoantropologi yang menjelaskan perkembangan manusia di Indonesia berdasarkan artefak pahat yang ditemukan. Meskipun sumbangan pemikiran Sardjito mencakup berbagai bidang namun, studi yang telah dilakukan mengenai Sardjito secara umum membahas tokoh hanya dari satu sisi tertentu. Selain itu, studi-studi tersebut umumnya mengulas pemikiran Sardjito dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Padahal pemikiran Sardjito untuk kemanjuan Indonesia terdiri dari banyak bidang yang lain seperti Seni Budaya, dan Nutrisi pada masa perjuangan kemerdekaan. Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai pemikiran Sardjito secara keseluruhan sebagai satu kesatuan, yakni pemikiran di bidang pendidikan, kesehatan, nutrisi serta seni dan budaya. Hal itulah yang dikerjakan dalam penelitian ini. Bagaimana pemikiran Sardjito dalam bidang Pendidikan, kesehatan, pendidikan, nutrisi serta seni dan budaya, serta bagaimana faktor apa saja yang mempengaruhi pola pikir Sardjito. 8 Na Gibb Dachlan, Memperingati Sewindu Wafatnya Prof. Dr. Sardjito. MD. MPH. Op.cit., Hlm 1

5 B. RUMUSAN MASALAH DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Permasalahan pokok yang akan ditekankan dalam penelitian ini adalah pemikiran Sardjito di berbagai dimensi atau aspek antara lain aspek kesehatan, pendidikan, nutrisi, seni dan budaya, Permasalahan pokok diatas kemudian memunculkan beberapa pernyataan yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencari jawaban atas pertanyaan diatas. 1. Bagaimana terbentuknya pola pikir Sardjito? Dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Siapa saja orang yang berperan di balik semua itu. 2. Apa saja pemikiran Sardjito dalam aspek kesehatan, pendidikan, nutrisi, seni dan budaya? 3. Apa saja hasil pemikiran Sardjito yang terkait dengan buah pemikiranya? Penulisan biografi ini tetap harus menggunakan cakupan temporal sebagai batasan periode penelitian. Adapun cakupan temporal dalam penelitian ini dimulai pada tahun 1923 dan diakhiri tahun 1970. Alasan membatasi awal penelitian pada awal pada tahun 1923 karena pada tahun ini hasil pemikiran Sardjito pertama kali dipublikasikan kemasyarakat luas dalam bentuk buku sehingga menandai awal sosialisasi pemikiran Sardjito yang

6 berpengaruh dalam dinamika masyarakat. Batasan akhir penelitian adalah tahun 1970 merupakan tahun dimana Sardjito menghembuskan nafas terakhir. Sardjito tidak berhenti memikirkan bangsa Indonesia sampai akhir hayatnya. Penelitian ini akan menggunakan cakupan spasial yakni, pemikiran Sardjito di berbagai aspek yakni aspek kesehatan, pendidikan, nutrisi, seni dan budaya. Pemilihan cakupan spasial tersebut dikarenakan belum ada penelitian yang mengkhususkan untuk meneliti peran Sardjito dalam berbagai bidang tersebut C. TUJUAN PENELITIAN Sebuah penelitian tentunya mempunyai tujuan untuk mengetahui arah dalam penelitian tersebut. Biografi ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan bagaimana pemikiran Sardjito dalam berbagai bidang yakni bidang kesehatan, pendidikan, nutrisi, seni dan budaya. Dalam penelitian ini diharapkan dapat mengabadikan pemikiran-pemikiran Sardjito, serta dapat dicontoh oleh generasi penerus bagaimana semangat untuk mengisi kemerdekaan seperti yang telah dicontohkan oleh Sardjito. Selain itu dalam Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi tulisan sejarah pemikiran. Adapula tujuan

7 lain penelitian ini sebagai dokumen pemikiran Sardjito agar dapat berguna bagi masyarakat. D. METODE DAN SUMBER PENELITIAN Menurut Kuntowijoyo penelitian sejarah memiliki lima tahap, yaitu (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan sumber, (3) verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), (4) intepretasi: analisi dan sintesis, dan (5) penulisan 9. Pemilihan metode yang pas dalam penelitian biografi sangat penting dilakukan karena metode penelitian menentukan seberapa besar kredebilitas bahan yang kita temukan dalam penelitian. Oleh sebab itu, diperlukan banyak referensi dan menyaring metode dengan banyak membaca karya biografi dari penulis lain. Seperti yang diungkapkan diatas, langkah pertama dalam penulisan biogarfi ini adalah penentuan topik penulisan, yaitu dengan mengambil topik seputar pemikiran Sardjito dalam usahanya mengembangkan bangsa Indonesia agar tidak tertinggal dengan bangsa lain. Pemilihan topik tersebut karena sampai saat ini belum ada penelitian mengenai pemikiran Sardjito sebagai satu kesatuan. Penelitian yang dilakukan selama ini hanya meneliti 9 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995), hlm. 90.

8 pemikiran Sardjito dari satu bidang saja, seperti bidang kesehatan dan pendidikan. Langkah selanjutnya yakni heuristik, yaitu mencari sumber-sumber sejarah baik sumber primer maupun sumber sekunder yang relevan dengan penelitian ini. Sumber primer yang digunakan adalah karangan-karangan Sardjito dan arsip-arsip mengenai Sardjito yang ditemukan di Khazanah Arsip UGM. Sumber lisan dalam penelitian ini didapat dari wawancara dengan Sutaryo (mantan murid Sardjito), Budhi Susanto (kerabat Sardjito), Nuurhadi dan Haryoto (teman seperjuangan Sardjito). Tahap ketiga adalah kritik sumber, kritik sumber meliputi kritik ekstern dan kritik intern. kritik ekstern yaitu kritik yang menyangkut segi-segi keaslian atau keotentikan suatu sumber, sedangkan kritik intern yaitu kritik yang berkaitan dengan apakah isi dan sumber-sumber itu dapat dipercaya. Kritik eksteren yang dilakukan yakni memeriksa arsip arsip yang telah di temukan apakah arsip tersebut asli atau tidak. Dalam wawancara kritik ekstern dilakukan dengan mencari tau kondisi mental orang yang diwawancara. Jika diketahui orang yang diwawancarai tersebut kondisi mental atau ingatanya sudah tidak baik maka hasil wawancaranya tidak akan dipakai.

9 Tahap keempat adalah interetasi terhadap fakta, merupakan tahap analisa terhadap penyusunan sejarah yang sebelumnya sudah dilakukan. Intrepetasi dilakukan dengan hati hati serta disesuaikan dengan jiwa jaman di mana Sardjito hidup dahulu, agar tidak melenceng dari kenyataan yang ada. Langkah terakhir adalah penulisan. Semua data dijadikan satu dalam penulisan sejarah. Penulisan disusun secara kronologis agar sesuai dengan aturan penulisan sejarah, E. TINJAUAN PUSTAKA Tulisan yang pernah mengkaji riwayat Sardjito memang telah ada, namun sebagian besar hanya menuliskan biografi secara singkat mengenai perjalanan hidup Sardjito. Seperti tulisan karya Na Gibb Dachlan yang berjudul Memperingati Sewindu Wafatnya Prof. Dr. Sardjito, MD, MPH 10. Dalam buku ini dijelaskan secara singkat mengenai riwayat hidup Sardjito. Di dalamnya juga berisi mengenai catatan berbagai karyanya, dan uraian singkat tentang kiprah Sardjito dalam bidang pendidikan. Tulisan lain yang pernah mengulas Sardjito ialah Jurnal terbitan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 10 Dachlan, Na Gibb. Memperingati Sewindu Wafatnya Prof. Dr. Sardjito MD, op. cit., hlm. 41.

10 1969 dalam rangka memperingati ulangtahun Sardjito yang ke-80. Dalam jurnal ini dituliskan mengenai biografi singkat Sardjito beserta daftar karya yang pernah dibuatnya. Tulisan ini berguna untuk mengetahui daftar karya yang telah dibuat oleh Sardjito hingga bisa untuk ditelusuri. Selain tulisan diatas terdapat pula tulisan untuk Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Prof. Dr. Sardjito, MD, MPH, oleh Djoko Suryo 11, Dalam buku ini dipaparkan mengenai riwayat hidup Sardjito beserta peran-peran beliau dalam dunia Pendidikan, Kesehatan dan perjuanganya membantu dalam perang revolusi. Selain itu dalam buku ini juga terdapat arsip-arsip tentang Sardjto yang dapat digunakan untuk membantu mencari sumber untuk penelitian ini. Tinjauan pustaka lain yang digunakan adalah Menyingkap Pemikiran Dr. Sardjito karya Arwan Tuti Arta 12. Dalam buku ini diungkapkan mengenai pemikiran-pemikiran Sardjito dalam bidang kesehatan maupun pendidikan. pemikiran Sardjito tentang pendidikan dalam buku ini terkait pada Universitas Gadjah Mada baik pada saat merintis Universitas ini maupun saat menjadi 11 Djoko Suryo. Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional Prof. Dr. MD, MPH. Op. cit. 12 Arwan Tuti Atha, Menyikap Pemikiran Prof. Dr.Sardjito (Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada 2006)

11 rektor. Penelitian ini berbeda dengan buku tersebut karena dalam penelitian ini pemikiran Sardjito tentang pendidikan tidak hanya sekedar dalam lingkup Universitas Gadjah Mada saja, namun mencakup pemikiran pendidikan secara keseluruhan. F. SISTEMATIKAN PENULISAN Tulisan Sejarah haruslah ditulis secara sistematis dan kronologis, agar tulisan mencapai sasaran yang diinginkan. Maka susuan tulisan ini adalah sebagai berikut. Tulisan ini dimulai dari pengantar yang terdiri dari latar belakang, permasalahan dan ruang lingkup penelitian, metode dan sumber, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan. Pada bagian pengantar ini berisi tentang deskripsi yang mengantarkan pada pembahasan mengenai fokus penelitian. Pada bagian setelah pengantar dipaparkan mengenai masa kecil, remaja serta masa saat Sardjito beranjak dewasa. Dalam bagian ini juga akan dijelaskan mengenai latar belakang kehidupan Sardjito yang membentuk karakter serta pola pikirnya sampai saat ini. Selain itu akan dijelaskan pua siapa saja orang yang berpengaruh terhadap pembentukan karakter Sardjito. Pada bagian ketiga akan mengupkap peran serta pemikiran Sardjito dalam bidang Kesehatan serta Pendidikan. pada bagian ke

12 empat akan diisi dengan peran serta pemikiran sardjito mengenai Nutrisi, Seni, dan Budaya. Pada bagian terakhir adalah kesimpulan, yang menguraikan mengenai temuan dari penelitian ini. Dalam kesimpulan ini akan berisi tentang keseluruhan dari pemikiran Dr. Sardjito dalam bidang Kesehatan, Pendidikan, Nutrisi, Seni dan Budaya dalam rangka memajukan bangsa Indonesia