BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Yenny Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik, interpretasi, dan penyajian sejarah. Jadi metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek (bahan-bahan) yang akan diteliti. Metode sejarah ini dilakukan mulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi (Helius Sjamsuddin, 2007:13). Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi arsip (dokumen), studi pustaka (buku), dan wawancara. Data yang diperoleh dikritik, baik secara intern maupun ekstern, sehingga menghasilkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah menurut Louis Gottschalk, (1986:96) adalah unsur-unsur yang dapat dijabarkan secara langsung atau secara tidak langsung dari dokumen-dokumen sejarah dan dianggap kredibel setelah pengujian yang seksama sesuai dengan hukum-hukum metode sejarah. Fakta sejarah tersebut kemudian diinterpretasikan dan disusun dalam bentuk cerita sejarah atau historiografi. Peneliti akan menguji informasi yang didapat dari informan, kemudian dibandingkan dengan arsip dan buku. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penulisan sejarah permasalahan inti dari metodologi dalam ilmu sejarah adalah masalah pendekatan (approach), penggambaran mengenai suatu peristiwa sangat tergantung pada pendekatan. Arti dari pendekatan sendiri ialah ialah dari segi mana kita memandangnya, dimensi mana kita yang diperhatikan, unsur-unsur mana yang
2 diungkapkan. Untuk itu penulis nantinya akan menggunakan pendekatan politik. Data dapat diperoleh melalui arsip atau dokumen, studi pustaka, dan wawancara. B. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini ada tiga sumber data yang dimanfaatkan yaitu informan (narasumber), studi kepustakaan, serta arsip atau dokumen. Pengertian informan adalah orang yang memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Informan yang dimaksud adalah saksi mata, maupun orang yang mengetahui peristiwa tersebut. Dari informan ini dapat digali informasi tentang peran Jenderal Soedirman dalam pertempuran Ambarawa. Wawancara dilakukan dengan Bapak Sarmoedji seorang veteran pelaku pertempuran Ambarawa. Arsip berupa gambar berasal dari Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Keduanya merupakan sumber primer yang akan dipakai dalam penelitian ini. Sedangkan sumber sekunder akan diperoleh dengan cara studi pustaka. Peneliti akan mengumpulkan buku-buku yang relevan untuk kemudian diseleksi mana yang lebih relevan. Selain itu peneliti akan menggunakan majalah Palagan bulan Desember 2006, Majalah Majalah Vidya Yudha bulan Januari Selain itu, juga akan dilakukan wawancara dengan Bapak Sudiri yaitu pengelola Museum Palagan Ambarawa. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Dokumen Dokumen dalam bentuk arsip merupakan barang yang sangat berharga di mana arsip merupakan sumber primer dalam suatu penelitian sejarah. Dokumen atau arsip merupakan saksi dari peristiwa masa lampau yang dibuat oleh pemerintah sehingga arsip juga disebut sebagai dokumen pemerintah yang sangat dipercaya kebenarannya (Sartono Kartodirdjo dalam Koentjaraningrat 1997:56). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Dokumen yang diperoleh adalah berupa gambar. 2. Wawancara
3 Dalam suatu penelitian, banyak sekali permasalahan yang tidak tertangkap dalam dokumen-dokumen. Dokumen hanya menjadi saksi dari kejadian-kejadian penting menurut kepentingan pembuat dokumen dan zamannya. Hal ini tidak melestarikan kejadian-kejadian individual dan unik yang dialami oleh seseorang atau segolongan orang. Apalagi minat dan perhatian sejarawan akan berbeda dengan minat dan perhatian pembuat dikumen. Sehingga sejarawan harus mencari sendiri cara untuk mendapatkan keterangan. Dengan teknik wawancara yang benar, keabsahan keterangan-keterangan lisan pun dapat dipertanggung jawabkan ( Kuntowijoyo, 1994:22-23). Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara dengan Bapak Sarmoedji. Seorang veteran yang menjadi pelaku pertempuran Ambarawa. Data tersebut termasuk dalam data primer. Sedangkan nara sumber yang lain adalah Bapak Sudirin pengelola dari Museum Palagan Ambarawa. Untuk mengetahui kredibilitasnya maka akan dilakukan perbandingan dengan sumber-sumber lain yang berupa buku-buku. Informasi yang didapat akan disaring, mana yang lebih berguna. 3. Studi Pustaka Dalam usaha mengumpulkan data melalui teknik studi pustaka, peneliti melakukan pencatatan isi atau memfotokopi data yang diperoleh yaitu arsip, buku-buku, majalah, dan surat kabar yang memuat tentang permasalahan yang diteliti sehingga data yang dibutuhkan dapat terkumpul. Data sekunder berupa buku yang relevan, didapatkan dari perpustakaan pribadi, perpustakaan Bapak Sarmudji, Perpustakaan Pusat Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Perpustakaan Umum Salatiga, Perpustakaan Umum Ambarawa, Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang. Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya dan Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Perpustakaan Arsip Propinsi Jawa Tengah di Semarang. D. Analisis Data
4 Dalam proses analisa data, teknik yang digunakan adalah diskriptif analitik. Data yang terkumpul kemudian dianalisis apakah data tersebut sesuai dengan tema penelitian atau tidak. Model deskriptif analitik ini akan menggambarkan bagaimana peran Soedirman dalam pertempuran Ambarawa. Penelitian ini akan mengalisis tentang kepemimpinan Soedirman dalam pertempuran Ambarawa pada tahun E. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode peneliian dengan metode sejarah (historical method). Langkah-langkah yang peneliti akan lakukan adalah: 1. Heuristik Menurut Kuntowijoyo (1994:32), langkah heuristik merupakan sebuah kegiatan pencarian sumber-sumber untuk mendapatkan data atau bukti sejarah. Dalam menemukan sumber-sumber sejarah, peneliti melakukan penelitian di berbagai perpustakaan dan kantor arsip. Pencarian sumber primer berupa gambar di Kantor Arsip Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan sumber primer yang lain adalah pelaku sejarah sebagai informan. Peneliti datang ke rumah informan dan dilakukan wawancara. Pencarian sumber sekunder untuk menemukan buku-buku yang relevan dan ada kaitannya dengan tema penelitian. Peneliti akan melakukan pencarian ke perpustakaan daerah maupun perpustakaan universitas. Buku-buku yang ada kaitannya dengan tema penelitian, difotokopi pada bagian yang diperlukan saja tentunya dengan seijin petugas perpustakaan. 2. Kritik Sumber Setelah semua data-data terkumpul, data tersebut diverifikasi atau dikriti agar peneliti memperoleh keabsahan atau keaslian sumber. Tujuan dilakukan kritik adalah agar peneliti
5 tidak dengan mudah menerima begitu saja sumber yang didapatkan. Akan tetapi peneliti menyaring secara kritis agar menemukan fakta yang menjadi pilihannya (Helius Sjamsuddin, 2007:131). Kritik sumber dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Kritik ekstern Kritik ekstern dilakukan dengan melihat tanggal, bulan, tahun, bahan dokumen (jenis kertas yang dipakai). Peneliti akan mencermati apakah bahan itu asli atau salinan dalam bentuk fotokopi. Peneliti juga akan mengamati siapa pengarangnya serta mengidentifikasi latar belakang pendidikan pengarangnya. b. Kritik intern Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sumber yang satu dengan yang lain. Sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar relevan. Tujuan dari kritik intern adalah menguji kredibilitas data dari berbagai sumber sejarah. Peneliti menguji apakah isi, fakta, dan ceritanya dapat dipercaya dan dapat memberi informasi sesuai kebutuhan. 3. Interpretasi Setelah melakukan kritik sumber, peneliti akan menginterpretasi sumber sejarah tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada. Fakta-fakta yang telah diseleksi tadi dihubungkan satu sama lainsehingga muncul fakta yang relevan yang akan menjadi kisah sejarah. 4. Historiografi Kegiatan akhir dari prosedur penelitian adalah penulisan (historiografi). Dalam penulisan karya sejarah dari hasil penelitian, dilakukan dengan bahasa yang ilmiah untuk menjelaskan sesuatu hal yang telah ditemukan pada saat penelitian. Dalam historiografi atau
6 penulisan sejarah, perlu adanya gaya penulisan dan gaya bahasa untuk menyusunnya agar cerita sejarah menjadi lebih menarik dan tidak diragukan lagi kebenarannya. F. Kerangka Berfikir Penelitian dengan judul Peran Jenderal Sudirman dalam Pertempuran Ambarawa tahun 1945 dapat dilihat dalam skema kerangka pikir sebagai berikut: Biografi Singkat Jenderal Soedirman Perjalanan Karir Jenderal Soedirman Kedatangan Kembali Sekutu ke Indonesia Peran Jenderal Soedirman dalam Pertempuran Ambarawa Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Penjelasan singkat: Tanggal 24 Januari 1916 yang bertepatan dengan Maulud Nabi, Soedirman dilahirkan. Kemudian Soedirman diangkat sebagai anak oleh R. Cokrosunaryo, sehingga di depan namanya diberi gelar raden menjadi Raden Soedirman. Sejak masa kanak-kanak penampilan dan kepribadian Soedirman tidak lepas dari lingkungan keluarga tempat ia dibesarkan. Di lingkungan keluarga besarnya ia berkembang dalam dua subkultur, yakni kultur priyayi dan
7 kultur wong cilik. Soedirman keturunan wong cilik dan kemudian diangkat dan dibesarkan oleh priyayi. Tentunya maklum bahwa pada masa penjajahan Belanda, tidak semua bumiputera dapat bersekolah. Soedirman dapat masuk ke Hollandsch Inlandsche School (HIS) karena telah diangkat anak oleh R. Cokrosunaryo. Waktu itu usianya menginjak 7 tahun. Pada saat naik ke kelas VII ia pindah ke HIS Taman Siswa. Sekolah ini memang disediakan untuk bumiputera. Belum genap Soedirman bersekolah di sini, sekolah tersebut ditutup karena kekurangan dana. Kemudian Soedirman pindah ke sekolah Wiworotomo di Cilacap. Setelah lulus dari HIS Wiworotomo, Soedirman masuk ke Taman Dewasa (SLTP di Taman Siswa). Namun pada saat masih duduk di kelas II, ia harus pindah ke Meer Uitgebreid Large Onderwijs (MULO) Wiworotomo. Setelah lulus dari MULO, Soedirman sempat melanjutkan ke HIK Muhammadyah Surakarta. Tidak sampai dari satu tahun Soedirman Soedirman keluar. Ia kembali ke Cilacap dan menjadi guru dan aktif di gerakan Muhammadyah. Ia berdakwah dan mengajarkan tentang Islam. Pada tahun 1937 diadakan pemilihan Pimpinan Pemuda Muhammadyah. Soedirman terpilih sebagai Wakil Majelis Pemuda Muhammadyah (WMPM) wilayah Banyumas. Tahun 1934 Soedirman lulus dari MULO Wiworotomo. Kemudian ia menjadi guru. Pada saat itu memang tidak banyak guru yang memiliki kualifikasi ijazah sekolah guru. Guru biasa pun boleh asal yang bersangkutan mau belajar dan menyempurnakan pengetahuan dalam bidang keguruan. Pada tahun 1943 di daerah karesidenan, mulai didirikan Syu Sangi Kai. Di daerah karesidenan Banyumas yang terpilih sebagai anggota dari daerah Cilacap adalah Soedirman dan Efendi. Bagi Soedirman kedudukan sebagai anggota dewan ini merupakan suatu kepercayaan. Pada waktu itu Jepang kemabli membuat organisasi kemiliteran yaitu PETA.
8 Dalam pendidikan PETA, Soedirman merasa mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan jiwa kemiliterannya. Setelah kemerdekaan Indonesia, maka segera dibentuk pasukan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Badan ini terdiri dari bekas para anggota PETA. Soedirman dipilih sebagai ketua BKR Banyumas. Organisasi BKR mempunyai peranan penting dalam rangka melucuti senjata Jepang. Stelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Di wilayah Karesidenan Banyumas, TKR dijadikan dua resimen. Yakni Resimen Banyumas dan Purwokerto,dengan pangkat Kolonel. Langkah pertama yang diambil Soedirman selaku komandan adalah menertibkan susunan organisasi TKR, termasuk melengkapi personel pimpinan TKR di wilayah Purwokerto. Sudirman mulai memberikan wejangan kepada anak buahnya dalam rangka meningkatkan disiplin dan mempertebal semangat juangnya. Tentara sekutu dan Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan sipil Belanda (NICA) datang kembali pada bulan 29 September Semula mereka mengaku akan membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu, serta melucuti dan mengumpulkan orang Jepang kemudian dipulangkan. Bangsa Indonesia tentu saja menyambut denagan tangan terbuaka. Namun ternyata Belanda berkhianat. Mereka kembali memicu kerusuhan di berbagai kota untuk kembali menguasai Indonesia. Kota-kota itu adalah Medan, Palembang, Bandung, Ambarawa, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makasar. Dari delapan kota tersebut, kota yang paling kecil adalah Ambarawa. Namun keberadaan kota kecil ini sangat strategis. Wilayah ini menghubungakan Semarang menuju ke Yogyakarta yang merupakan kedudukan markas besar TKR. Sekutu meminta ijin kepada Gubernur Jawa Tengah yaitu Wongsonegoro untuk membebaskan para tawanan di Magelang dan penampungan Ambarawa. Namun sekutu yang
9 diam-diam diboncengi NICA ternyata ingin menguasai kembali wilayah Jawa Tengah. Pada akhirnya kota Magelang menjadi genting akibat kekacauan yang sengaja dilakukan oleh Sekutu. Namun pada akhirnya Sekutu berhasil dipukul mundur ke Ambarawa. Dari situlah kemudian muncul suatu pertempuran di Ambarawa. Pertempuran yang berlangsung dari tanggal 20 Nopember Pertempuran ini telah memakan banyak korban. Antara lain tewasnya Letkol Isdiman anak buah dari Soedirman. Dengan meninggalnya Letkol Isdiman, membuat Soedirman terpukul dan turun langsung untuk memimpin jalannya pertempuran. Atas perannya Soedirman, Ambarawa berhasil direbut kembali oleh pihak Indonesia. Sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang. Ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema
BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1. Sekolah Guru B di Salatiga menjadi salah satu pilot
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di kota Ambarawa-Bawen dengan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Sekolah Pendidikan Guru Mendut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Museum Palagan Ambarawa yang terletak di Jalan Pemuda km.04 Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Penelitian
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Revitalisasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Untuk Pendidikan Karakter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul relevansi pemikiran Mohammad Hatta di KUD Grabag pada era reformasi
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3
SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3 1. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang rasional sehingga memiliki sebuah metode ilmiah. Berikut ini merupakan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan berkembang sejak ribuan tahun yang lampau, ini yang dapat di lihat dari kayakarya para leluhur bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Mengacu dari permasalahan yang telah dirumuskan maka bentuk dari penelitian ini secara deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.
BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. TempatPenelitian Penelitian yang berjudul peran liga demokrasi dalam demokrasi terpimpin, menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Salatiga. Pertimbangan lokasi penelitian adalah : 1. Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur ada di Salatiga. 2. Salatiga
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
1 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 2.1.1 Data Literatur 2.1.2 Artikel Lestariningsih, Amurwani
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat Langkah, yaitu heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi,
Lebih terperinciMultimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :
Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh : Purwanto, S.Pd.SD SD Negeri 3 Slogohimo Multimedia Pembelajaran IPS Sekolah Dasar Kelas V B Skip >> SK/KD TUJUAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam bidang pendidikan khususnya di Sumatera Timur. perkembangan sehingga kekuasan wilayahnya semakin luas, disamping
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu upaya bagi manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan berbagai
Lebih terperinciSoedirman ( ).Soedirman sebenanya keturunan wong cilik yaitu dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki sejarah perjuangan negaranya, baik itu perjuangan secara gerilya maupun tidak dan dibalik perjuangan suatu negara pasti ada sosok pahlawan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan mengenai Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang digunakanuntuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN Skripsi ini berjudul Peranan Pesantren Syamsul Ulum Dalam Revolusi Kemerdekaan di Sukabumi (1945-1946). Untuk membahas berbagai aspek mengenai judul tersebut, maka diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa
BAB III METODOLOGI A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa Pendudukan Jepang Tahun 1942-1945 mengambil lokasi di Salatiga. B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Biografi Singkat Jenderal Soedirman Pada tahun 1914 Karsid Kartawiraji menikah dengan Siyem. Selanjutnya karsid bekerja sebagai pengawas perkebunan tebu milik pabrik gula di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan
Lebih terperinciPASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)
PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **) Pembuka Hari Jum at Legi, tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamirkan kemerdekaanya oleh Soekarno dan Moh.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang
BAB III METODE PENELITIAN Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah adalah Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan yang data analisis datanya secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian sejarah
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciBAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali
BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Desain/Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dengan judul skripsi Peranan Polisi Pengawas Aliran Masyarakat Ditengah
Lebih terperincipenjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.
BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kajian yang penulis ambil dalam penelitian skripsi ini adalah mengenai Perkembangan Pendidikan Islam di Bandung Tahun 1901-1942. Untuk membahas berbagi aspek mengenai judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan satu dari sekian bangsa yang pernah mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa yang dijajah bangsa lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi (Soekanto, 2003: 243). Peranan merupakan aspek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab III berisi pemaparan mengenai metode yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Pengaruh Pemikiran Harun Nasution Mengenai Islam Rasional Terhadap Pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
27 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri Sandal Barepan selama 38 tahun tersebut, maka perlu digunakan suatu metode penelitian sejarah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pada tanggal 17 Agustus Indonesia menyatakan kemerdekaan.kerena sulitnya informasi kabar bahagia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mulai dari persiapan penelitian sampai dengan pelaksanaan penelitian dan analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan. hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat dan dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan secara rinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta yang berkaitan dengan judul
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang berjudul Guru Dua Zaman : Kajian
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia (Surabaya ). (Jakarta: PT Gramedia), hlm. 252.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun rakyat Indonesia merayakan hari pahlawan atau hari-hari nasional seperti hari kemerdekaan, hari atau perayaan kemerdekaan yang di rayakan rakyat Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia telah memasuki usia 71 tahun. Pencapaian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia telah memasuki usia 71 tahun. Pencapaian kemerdekaan memerlukan perjuangan yang sangat gigih dari para pahlawan yang ditandai dengan Proklamasi.
Lebih terperinciPenyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.
Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. program indoktrinasi wajib mengenai ideologi negara Pancasila bagi semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama selalu menjadi isu sensitif bagi pemerintahan Orde Baru. Untuk mendorong keseragaman ideologis, pada tahun 1978 pemerintah memulai satu program indoktrinasi
Lebih terperinciAKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA
AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA PASCA KEMERDEKAAN Tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk pertama kalinya dengan keputusan: Mengesahkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. pengetahuan, keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Peran Peranan adalah tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa (Poerwadarminta, 1995:751). Berdasarkan pendapat
Lebih terperinci2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada 20 Agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff mendirikan Kantor Pos dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi
16 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam setiap penelitian, metode merupakan faktor yang penting untuk memecahkan suatu masalah yang turut menentukan keberhasilan penelitian. Sumadi Suryabrata,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasca Indonesia merdeka, Belanda masih berupaya untuk kembali menguasai Indonesia. Begitu pula pimpinan sekutu, Laksamana Mountbatten secara resmi memerintahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metodologi penelitian yang digunakan peneliti untuk mengkaji skripsi yang berjudul Peranan K.H Mas Mansur Dalam Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. teknik serta alat tertentu. (Winarno Surakhmad, 1982; 121).
III. METODE PENELITIAN Di dalam penelitian, metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Menurut winarno Surahkmad, metode adalah cara utama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan
III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan menggunakan sumber primer dan sekunder sebagai objek penelitian. Metode Historis
Lebih terperinciPERAN JENDERAL SOEDIRMAN DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945 SKRIPSI
PERAN JENDERAL SOEDIRMAN DALAM PERTEMPURAN AMBARAWA TAHUN 1945 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : MUNDING RIYANI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana
20 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana metode tersebut merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Lhoknga merupakan wilayah di Aceh yang berada paling barat dari pulau Sumatera, memiliki gugusan pantai yang indah. Membuat Lhoknga menjadi salah satu daerah pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada bulan Juni 1944, tentara Sekutu berhasil mendarat di Prancis dalam sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi Pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya setelah hampir 350 tahun hidup sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya industri-industri besar maupun kecil di Indonesia. Pembangunan sektor-sektor industri ini muncul sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh United States Bureau of Mines (USBM)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas secara terinci mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan sumber berupa data dan fakta berkaitan dengan judul skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasca proklamasi 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia dihadapkan kepada upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin menancapkan kembali kekuasaan
Lebih terperinciPETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946
BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa memiliki peran penting bagi perkembangan bangsa itu sendiri. Hal ini menunjukkan pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat
Lebih terperinciPERISTIWA SETELAH PROKLAMASI
PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI Setelah Belanda mundur dan meninggalkan Indonesia, ada beberapa hal yang terjadi: Belanda menyingkir ke Australia. Belanda membentuk dua buah organisasi Sekutu, yaitu AFNEI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam penyelesaian masalah daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berakhirnya perang dunia II sekaligus menandai berakhirnya masa pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam penyelesaian masalah daerah pendudukan Jepang kembali menemui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Lebih terperinci