BAB I PENDAHULUAN. informasi. Pemerintah menyadari akan manfaat e-goverment yang mendukung

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI HEURISTIK DESAIN INTERFACE APLIKASI E-MONEV (Studi Kasus : KABUPATEN BANYUASIN)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di Perusahaan Konveksi Mella Desa Jungsemi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian explanatory research dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun penelitian eksplanatori menurut Sugiyono (2006) adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel dependen, yaitu loyalitas konsumen

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian exsplanatori (exsplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada pengguna software Sistem Informasi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah explanative research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menteng Raya No.29, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. keselarasan insentif, dan pengambilan keputusan bersama terhadap kinerja operasional.

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Klinik Munjul 24Jam dilakukan selama 3 bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. yang sama untuk obyek atau orang yang berbeda.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyelengaraan e-government di Indonesia telah dimulai saat sebelum adanya inpres No. 03 Tahun 2003, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Pemerintah menyadari akan manfaat e-goverment yang mendukung penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik atau good goverment. Penyelengaraan ini membuka cakrawala baru dalam keterbukaan, daya tanggap dan tanggung jawab dikalangan Pemerintahan. Peran e-government sebagai organisasi vital yang bergerak di manajemen pelayanan publik dan proses bisnis sangat dibutuhkan pemanfaatan dan implementasi Knowledge Management (KM) sebagai alat bantu pengambil keputusan dan implementator program secara cepat mengingat definisi e-government adalah penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Salah satu fungsionalitas Knowledge Management (KM) diwujudkan dalam Penerapan PP 39/2006, tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, sebagai upaya untuk menjawab dan memenuhi tantangan dan kebutuhan melaksanakan siklus manajemen pembangunan secara utuh melalui Aplikasi Evaluasi dan Monitoring (e-monev). Aplikasi E-Monev merupakan perangkat lunak yang didesain untuk mempermudah dan mengintegrasikan data 1

2 anggaran yang tersedia pada tiap tahun anggaran terhadap pelaporan perkembangan realisasi keuangan dan keadaan realisasi fisik pekerjaan tiap anggaran yang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banyuasin. Aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin dikelola oleh Bagian Administrasi Pembangunan dibawah struktur Sekretariat Daerah dan dijalankan melalui pemberian hak akses untuk menginput data pelaporan OPD berupa akses sebagai Operator Aplikasi pada masing masing OPD dan untuk pelaporan Kepala Daerah dan Kepala OPD diberikan hak akses sebagai peneliti hasil capaian kerja. Jumlah operator yang menjalankan aplikasi sebanyak 24 Operator OPD pada Dinas Daerah dan OPD Lembaga Teknis Daerah yang terdapat di Kabupaten Banyuasin Dalam pelaksanaan penggunaan aplikasi, terdapat masalah yang diantaranya adalah keterlambatan dalam pengisian data kemajuan laporan perbulan pada aplikasi, oleh karena itu peneliti berkinginan untuk mengetahui apakah penyebab keterlambatan disebabkan aplikasi yang kurang sesuai keinginan ataupun faktor lainnya. Untuk meneliti keterlabatan demi meningkatkan kinerja Pemerintahaan melalui pemanfaatan aplikasi E-Monev, dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi kinerja Aplikasi, yakni melalui multi disiplin yang fokus pada desain, evaluasi dan implementasi dari interaksi sistem komputer yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian yang difokuskan pada penggunaan evaluasi heuristik berdasarkan aspek desain user interface terhadap usabilitas aplikasi melalui metode observasi, wawancara dan kuisioner kepada pengguna serta studi pustaka yang memungkinkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan cepat dan efisien.

3 Pengujian aplikasi dengan evaluasi heuristik pada penelitian ini menggunakan sepuluh prinsip Nielsen yaitu Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation. Berdasarkan uraian diatas penulis akan mengkaji dan melakukan pengujian aplikasi E-Monev dengan metode evaluasi heuristik sebagai bahan penelitian Skripsi yang berjudul EVALUASI HEURISTIK DESAIN INTERFACE APLIKASI E-MONEV (Studi Kasus : KABUPATEN BANYUASIN). 1.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah 1. Apakah desain interface aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin telah memenuhi kriteria usability sebuah aplikasi berdasarkan prinsip evaluasi Heuristik Nielsen?. 2. Bagaimana tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan Aplikasi e-monev berdasarkan kriteria evaluasi heuristik? 3. Variabel Evaluasi Heuristik manakah yang dominan pengaruhnya terhadap kemudahan dalam menggunakan aplikasi? 1.3. Batasan Masalah Penelitian ini berfokus pada Evaluasi Heuristik Desain Interface dalam ruang lingkup aplikasi E-Monev Kabupaten Banyuasin link akses

4 http://emonev.banyuasinkab.go.id/v2/index, dengan responden kuesioner meliputi Operator aplikasi, PPK dan KPA pada OPD Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyuasin. Kriteria dalam melakukan Evaluasi Heuristik Desain Interface meliputi Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation. 1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Aplikasi dari desain tatap muka (interface) yang kemudian nantinya akan memberikan masukan dalam proses pengembangan Aplikasi E-Monev Kabupaten Banyuasin. 1.4.2. Manfaat Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten Banyuasin maupun bagi penulis, manfaat tersebut antara lain : 1. Untuk Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Banyuasin, dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan pengembangan Aplikasi E-Monev sehingga dapat mempermudah dalam pembuatan pelaporan capaian kerja OPD Kabupaten Banyuasin. 2. Menambah pengetahuan tentang cara dalam melakukan evaluasi untuk meningkatkan usabilitas aplikasi berdasarkan evaluasi heuristik.

5 3. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan eksplorasi teori-teori yang selama ini penulis dapatkan saat menempuh studi di Universitas Bina Darma. 1.5. Metodologi Penelitian 1.5.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deksripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dihadapi (Nazir, 2003:53). 1.5.2. Metode Pengumpulan Data 1.5.2.1. Metode Kuisioner Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data data tersebut harus benar benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Kuesioner, (Sutopo, 2006: 82) merupakan instrumen atau alat pengumpulan data yang juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

6 Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). 1.5.2.2. Metode Studi Pustaka Studi pustaka, (Sugiyono, 2005:83). Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau hasil karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Studi pustaka mempelajari dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian seperti buku ataupun internet yang berkaitan dengan penelitian. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis susunan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

7 Pada bab ini akan diuraikan mengenai kerangka pemikiran, sumber data, definisi variabel, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis memaparkan hasil dan pembahasan dari evaluasi aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan dan juga memuat saran saran bagi pihak yang berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Aplikasi E-Monev Kabupaten Banyuasin Penerapan PP 39/2006, tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, merupakan upaya untuk menjawab dan memenuhi tantangan dan kebutuhan melaksanakan siklus manajemen pembangunan secara utuh. Tersedianya sistem monitoring dan evaluasi (Monev) yang handal dapat membantu menghimpun informasi capaian kinerja secara lengkap dan cepat. Informasi capaian kinerja yang lengkap dapat menjadi masukan bagi proses pengendalian pelaksanaan program/kegiatan pembangunan, serta bagi umpan balik terhadap tahap perencanaan selanjutnya. Pembangunan Aplikasi Monev Berbasiskan website (e-monev) merupakan upaya untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pelaporan menuju pada peningkatan kualitas dengan melakukan penyederhanaan terhadap format, aplikasi dan mekanisme pelaporan Monev Kinerja Pembangunan. Aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin mempunyai domain name http://emonev.banyuasinkab.go.id/v2/index. Bagi Kabupaten Banyuasin Aplikasi emonev ini merupakan sarana komunikasi internal dan ekternal sebagai pelaporan capaian kerja yang terdapat pada OPD Kabupaten Banyuasin. 8

9 2.1.2. Navigasi Utama Merupakan gambar menu utama tampilan aplikasi e-monev kabupaten banyuasin dengan link akses emonev.banyuasinkab.go.id/v2/ Sumber : data primer yang diolah, 2017 Gambar 2.1. Navigasi Utama Aplikasi Emonev. 2.1.3. Navigasi Operator Aplikasi Merupakan menu yang disediakan untuk operator aplikasi emonev link akses emonev.banyuasinkab.go.id/v2/ Sumber : data primer yang diolah, 2017 Gambar 2.2. Navigasi Utama Operator Aplikasi Emonev.

10 2.1.4. Tujuan Pembangunan Aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin Tujuan pembangunan Aplikasi e-monev kabupaten banyuasin memiliki tujuan berdasarkan dua dasar pembangunan, diantaranya Pembangunan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional berdasarkan PP 39 tahun 2006, serta tujuan perencanaan jangka panjang yang berkelanjutan bagi Bagi Kabupaten Banyuasin, rincian tujuan tersebut dijelaskan pada penjelasan berikut ini: 1. Tujuan pembangunan Pelaporan e-monev Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional berdasarkan PP 39/2006 adalah: a. Untuk dapat melakukan pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan secara triwulanan. b. Untuk dapat melakukan pengukuran pencapaian kinerja Program/Kegiatan pelaksanaan rencana pembangunan secara tahunan. c. Untuk dapat melakukan pemantuan terhadap pecapaian target Prioritas Nasional. d. Untuk menfasilitasi K/L untuk dapat saling berinteraksi dalam menyampaikan permasalahan pelaksanaan program/kegiatan. e. Mendukung pelaksanaan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan nasional. 2. Tujuan jangka panjang/berkelanjutan, e-monev diharapkan dapat: a. Memberikan input bagi pengambilan keputusan Perencanaan dan Anggaran Berbasis Kinerja. b. Memberikan input bagi tindak lanjut penyelesaian masalah yang dihadapi K/L dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.

11 c. Memberikan input bagi Pedoman Penyusunan program/kegiatan dan indikator yang baik. d. Memberikan input bagi perbaikan penyusunan dokumen perencanaan tahunan, dan menengah (khususnya RPJM 2015-2019). e. Menjadi bagian dari kerangka monev nasional yang terpadu, yang akan diintegrasikan dengan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220). Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (Yunanda : 2009). Evaluasi bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tuiuan yang jelas.

12 Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program. 2.2.2. Usability Usability berasal dari kata usable yang secara umum berari dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apabila kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminalkan serta memberikan manfaat dan kepuasan bagi pengguna. Ketika sebuah produk atau jasa benar benar dapat dipergunakan dengan baik, pengguna dapat melakukan apa yang dia inginkan dengan cara yang diharapkan serta mampu untuk melakukannya tanpa halangan, keraguan, atau pertanyaan. Usability adalah analisa kuantitatif yang menentukan seberapa mudah user menggunakan antarmuka suatu aplikasi (Nielsen, 2012). Suatu aplikasi disebut usable jika fungsi-fungsinya dapat dijalankan secara efektif, efisien, dan memuaskan (Nielsen, 1993). Efektivitas berhubungan dengan keberhasilan pengguna mencapai tujuan dalam menggunakan suatu perangkat lunak. Efisiensi berkenaan dengan kelancaran pengguna untuk mencapai tujuan tersebut. Kepuasan berkaitan dengan sikap penerimaan pengguna terhadap perangkat lunak. Pengujian usability dilakukan untuk mengevaluasi apakah sebuah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum.

13 2.2.3. Evaluasi Heuristik Evaluasi heuristik (Nielsen, 1994) adalah suatu cara pemeriksaan usability untuk perangkat lunak komputer yang membantu mengenali masalah-masalah usability pada rancangan antarmuka. Evaluasi heuristik memeriksa antarmuka dan memutuskan apakah rancangan tersebut sesuai dengan heuristik yang ada. Tujuan utama evaluasi heuristik adalah untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan rancangan antarmuka. Metode ini dikembangkan oleh Jakob Nielsen berdasarkan pengalaman mengajar dan konsultasi selama beberapa tahun pada bidang usability. Pada dasarnya, evaluasi heuristik tidak mudah dilakukan karena sangat sulit bagi seorang individu untuk dapat menemukan semua masalah usability pada suatu rancangan antarmuka. Kesimpulan yang didapatkan dari pengalaman memperlihatkan bahwa orang yang berbeda-beda akan menemukan masalah usability yang berbeda- beda pula. Jadi, keefektifan evaluasi heuristik dapat ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak penguji. Pada tahun 1990, Jakob Nielsen mengembangkan evaluasi heuristik yang terdiri dari 10 panduan : Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation. Jakob Nielsen menjelaskan evaluasi heuristik yang terdiri dari 10 panduan dengan penjelasan tiap indikator sebagai berikut: 1. Visibilitas dari status sistem (Visibility of System Status) (X1)

14 Sistem selalu harus menginformasikan pengguna tentang apa yang sedang terjadi, melalui pesan yang baik dan waktu yang sesuai. 2. Kesesuaian antara sistem dan dunia nyata (Match Between System and the Real World ) (X2) Sistem harus berbicara sesuai dengan bahasa penggunanya, menggunakan kata, kalimat, dan konsep yang biasa yang digunakan oleh pengguna. 3. Kendali dan kebebasan pengguna (User Control and Freedom) (X3) Pengguna harus dapat secara bebas memilih dan melakukan pekerjaan (sesuai kebutuhan). Pengguna harus dapat mengambil keputusan nya sendiri (dengan informasi yang jelas) berkaitan dengan pekerjaan yang sedang/akan dilakukan. Sistem harus memiliki kemampuan untuk undo dan redo. 4. Standar dan Konsistensi (Consistency and Standards) (X4) Pengguna tidak perlu mempertanyakan lagi mengenai perbedaan pemahaman pada sebuah kata dan kalimat, situasi dan aksi. Semua harus sudah mengikuti standar yang ada. 5. Pencegah Kesalahan (Error Prevention) (X5) Merancang sistem yang mencegah terjadinya kesalahan lebih baik dari pada merancang pesan kesalahan yang baik. 6. Bantuan pengguna untuk mengenali, men-diagnosa, dan mengatasi masalah (Recognition rather than Recall) (X6) Meminimalkan ingatan pengguna dengan membuat objek, aksi, dan fungsi- fungsi mempunyai visualisasi sendiri-sendiri. Pengguna tidak perlu

15 mempertanyakan lagi mengenai perbedaan pemahaman pada sebuah kata dan kalimat, situasi dan aksi. Semua harus sudah mengikuti standar yang ada. 7. Fleksibilitas dan efesiensi (Flexibility and Efficiency of Use) (X7) Bagaimana membuat sebuah sistem yang mengakomodasi pengguna yang sudah ahli dan pengguna yang masih pemula. Berikan alternatif untuk pengguna yang berbeda dari pengguna yang biasa (secara fisik, budaya, bahasa, dll) 8. Estetika dan desain yang minimalis (Aesthetic and Minimalist Design) (X8) Sistem hanya menghasilkan informasi yang relevan, informasi yang tidak relevan mengurangi visibilitas dan usability dari sistem. 9. Pertolongan pengguna mengenal, berdialog dan memperbaiki kesalahan (Help Users Recognize, Diagnose and Recover from Errors) (X9) Pembuatan okjek, aksi dan pilihan harus jelas terlihat. Penggua tidak harus mengingat ingat informasi dari satu halaman ke halaman lain. Instruksi dan informasi pada sistem harus mudah diakses dan jelas terlihat pada saat dibutuhkan. 10. Fitur Bantuan dan Dokumentasi (Help and Documentation ) (X10) Sistem harus memiliki dokumentasi yang relevan dan fitur help yang baik, sehingga pengguna dapat mempelajari segala sesuatu yang terkait dengan sistem.

16 Usability (Y) adalah variabel yang digunakan untuk menganalisa kuantitatif untuk menentukan seberapa mudah user menggunakan antarmuka suatu aplikasi (Nielsen, 2012). Evaluasi heuristik pada sebuah perangkat lunak dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada perangkat lunak tersebut. Masalah-masalah tersebut kemudian dinilai, sesuai dengan tingkat kesulitan masalah tersebut (severity ratings). Severity ratings dapat menentukan banyaknya sumber daya yang diperlukan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dapat memberikan perkiraan kasar prinsip usability apa yang harus ditambahkan. 2.3. Penelitian Sebelumnya 2.3.1. Evaluasi Heuristik Aplikasi Open Sourve Groupware Sebagai Solusi Praktis e-government Tulisan ini bertujuan memaparkan evaluasi heuristik terhadap empat aplikasi open source Groupware berdasarkan sepuluh prinsip heuristik Nielsen. Groupware sebagai computer-supported Cooperative Work (CSCW) sangat dibutuhkan untuk mendukung e-government mengingat tuntutan era globalisasi menuju transformasi knowledge-based organization. Hasil perbandingan akan digunakan sebagai acuan dalam tahap lanjutan yaitu pembuatan paket aplikasi Groupware siap instal yang terintegrasi pada server berbasis Linux. Hasil dari penelitian ini adalah kesimpulan mengenai aplikasi groupware yang paling sesuai dengan kebutuhan pengguna berdasarkan perbandingan usability heuristic Nielsen (Iftitahu Ni mah, dkk, 2011).

17 2.3.2. Evaluasi Website JobsDB TM Mobile Dengan Metode Usability Heuristic Saat ini mobile website bukan sekedar gaya hidup yang berjalan begitu saja. Mobile website memberikan kontribusi yang signifikan terhadap jumlah pengakses internet. Diperkirakan pada masa depan mobile website akan menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang diseluruh dunia. Sekarang, banyak ditus web yang menawarkan versi mobile dari situs mereka untuk mendapatkan akses langsung dari perangkat mobile. Hal ini membawa kesempatan kepada website lowongan pekerjaan untuk memperluas layanan mereka kepada audiens yang lebih luas. Jobs DB TM, salah satu situs lowongan pekerjaan terkemuka, telah mengambil kesempatan ini. Keberhasilan dari sebuah situs web dapat dilihat dari berapa banyak pengguna mengakses situs ini. Situs web yang paling banyak dikunjungi biasanya mengimplementasikan aspek kenyamanan, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikannya. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan website. Salah satu metode metode yang sering digunakan adalah evaluasi heuristik. Paper ini akan membahas tentang kelebihan dan kelemahan dari mobile website JobsDMTM dengan menggunakan evaluasi heuristik (Esty Purnamasari, dkk, 2012). 2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis Menurut Uma Sekaran, dalam Sugiyono, (2011:60) mengemukakan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis

18 hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi : (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation. Visibility of System Status (X1) Match Between System and the Real World (X2) User Control and Freedom (X3) Consistency and Standards (X4) Error Prevention (X5) Usability (Y) Recognition rather than Recall (X6) Flexibility and Efficiency of Use (X7) Aesthetic and Minimalist Design (X8) Help Users Recognize, Diagnose and Recover from Errors (X9) Help and Documentation (X10) Gambar: 2.3 Kerangka Berfikir

19 Suatu aplikasi disebut usable jika fungsi-fungsinya dapat dijalankan secara efektif, efisien, dan memuaskan (Nielsen, 1993). Efektivitas berhubungan dengan keberhasilan pengguna mencapai tujuan dalam menggunakan suatu perangkat lunak. Efisiensi berkenaan dengan kelancaran pengguna untuk mencapai tujuan tersebut. Kepuasan berkaitan dengan sikap penerimaan pengguna terhadap perangkat lunak. 2.5. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus dilakukan pengujian. Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberi arah bagi analisis penelitian (Marzuki, 2005). Disi kesimpulan sementaranya adalah : H1: Semakin baik kualitas Visibilitas dari status sistem aplikasi (Visibility of System Status) (X1), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y) H2: Semakin baik Kesesuaian antara sistem dan dunia nyata (Match Between System and the Real World ) (X2), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi(Y) H3: Semakin baik Kendali dan kebebasan pengguna (User Control and Freedom) dalam menggunakan aplikasi (X3), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y) H4: Semakin baik Standar dan Konsistensi (Consistency and Standards) penulisan pada aplikasi (X4), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y)

20 H5: Semakin baik dalam Pencegah Kesalahan (Error Prevention) dalam menggunakan aplikasi (X5), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y) H6: Semakin baik bantuan aplikasi terhadap pengguna untuk mengenali, mendiagnosa, dan mengatasi masalah (Recognition rather than Recall) (X6), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y) H7: Semakin baik Fleksibilitas dan efesiensi (Flexibility and Efficiency of Use) penggunaan aplikasi (X7), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi(Y) H8: Semakin baik Estetika dan desain yang minimalis (Aesthetic and Minimalist Design) pada aplikasi (X8), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi(Y) H9: Semakin baik bantuan pengguna mengenal, berdialog dan memperbaiki kesalahan (Help Users Recognize, Diagnose and Recover from Errors) (X9), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y) H10: Semakin baik fitur bantuan dan dokumentasi (Help and Documentation ) (X10), maka semakin baik pula tingkat Usabilitas Aplikasi (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deksripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang dihadapi (Nazir, 2003:53). 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi : (1) variabel independen (bebas), yaitu variabel yangmenjelaskan dan mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen. 21

22 3.2.1.1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian (Ferdinan, 2006). Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Usabilitas aplikasi (Y). 3.2.1.2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun negatif terhadap variabel dependen (Ferdinan, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Visibilitas dari status sistem (Visibilityof\SystemStatus) (X1) 2. Kesesuaian antara sistem dan dunia nyata (Match BetweenSystemandtheRealWorld ) (X2) 3. Kendali dan kebebasan pengguna (User ControlandFreedom) (X3) 4. Standar dan Konsistensi (ConsistencyandStandards) (X4) 5. Pencegah Kesalahan (ErrorPrevention) (X5) 6. Bantuan pengguna untuk mengenali, men-diagnosa, dan mengatasi masalah (Recognitionrather thanrecall) (X6) 7. Fleksibilitas dan efesiensi (FlexibilityandEfficiencyofUse) (X7) 8. Estetika dan desain yang minimalis (AestheticandMinimalistDesign) (X8) 9. Pertolongan pengguna mengenal, berdialog dan memperbaiki kesalahan (HelpUsers Recognize,Diagnoseand Recover from Errors) (X9) 10. Fitur Bantuan dan Dokumentasi (HelpandDocumentation ) (X10)

23 3.2.2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004). Pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation dapat dijelaskan pada variabel berikut ini: Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Visibility (X1) Kejelasan Informasi Apakah Informasi yang ditampilkan mudah dipahami dan jelas Kesesuaian Waktu Kepuasan Terhadap Kecepatan Waktu Akses Macth Between system and The Real World (X2) User Control and Freedom (X3) Consistency and Standard (X4) Recognition Rather Than Tingkat Kesesuaian Tingkat Kepuasan Konsistensi Konsistensi Tampilan Tingkat Kepuasan Terminologi Menu dan Kepuasan Terhadap Tingkat Form Yang Komunikatif Terminologi Menu dan Form Kepuasan Penggunaan Gambar Apakah Penggunaan Gambar yang Komunikatif Komunikatif? Pemilihan Warna Apakah Pemilihan Warna Aplikasi Ini Menarik Penggunaan Tata Apakah Penggunaan Tata Bahasa Bahasa Mudah Dipahami Kemudahan Navigasi Apakah Navigasi Aplikasi Mudah Digunakan Pembatalan Sebuah Apakah Operasi dapat dilakukan Operasi Pembatalan Konsistensi Standar Apakah Tulisan Berubah ubah Penulisan Konsistensi Data dan Apakah data yang diproses proses memiliki konsistensi Adanya keterangan Apakah Button memiliki Pada Button keterangan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan Tingkat Kepuasan

24 Recall (X5) Kejelasan Penggunaan Bahasa Simbol dan Gambar Adanya Pesan Kesalahan Notifikasi Input Informasi Pencegahan Penggunaan Dalam Apakah Penggunaan Bahasa Simbol dan Gambar Jelas Tingkat Kepuasan Apakah Terdapat pesan jika melakukan kesalahan Tingkat Kepuasan Prevention Error Apakah aplikasi memberikan Tingkat System (X6) notifikasi input? Kepuasan Apakah aplikasi memberikan Tingkat pencegahan dalam melakukan Kepuasan Membuat Kesalahan kesalahan Flexibility and Sistem Sesuai untuk Apakah Aplikasi Mudah Dibaca Tingkat Efficiency of Use Screen Reading Kepuasan (X7) Design (X8) Interaktif Design Apakah Design Aplikasi Tingkat Interaktif Kepuasan Pemilihan warna Font Apakah Warna Font dan Tingkat &background Backgroung Jelas Kepuasan Ukuran Font Apakah Ukuran Font Jelas Tingkat Kepuasan Pengelompokan Apakah Informasi yang Tingkat Informasi dikelompokkan Sesuai Kepuasan Recovery and Notifikasi Ketika ada Apakah Aplikasi Memberikan Tingkat System (X9) Kesalahan Notifikasi ketika ada kesalahan Kepuasan Repairing System Apakah repairing system Tingkat memenuhi keinginan anda Kepuasan Help and Bantuan Saat adanya Apakah ada bantuan saat Tingkat Documentation Pesan Kesalahan melakukan kesalahan Kepuasan (X10) Dokumentasi Apakah dokumentasi aplikasi Tingkat mudah digunakan Kepuasan Panduan Secara Apakah panduan aplikasi Tingkat Online memuaskan Kepuasan Usabilitas (Y) Visibility (X1) Ketergunaan Terhadap Visibility Tingkat Ketergunaan Match Between System Kesesuaian Terhadap fungsi Tingkat and The Real World tampilan Ketergunaan (X2) User Control and Freedom (X3) Ketergunaan terhadap fungsi kontrol dan Kebebasan penggunaan Consistency and Ketergunaan terhadap tampilan Standard (X4) yang konsisten dan terstandar Recognition Rather Ketergunaan terhadap tata Than Recall (X5) bahasa dan fungsi Prevention Error Ketergunaan fungsi notifikasi System (X6) error Flexibility and Efficiency Ketergunaan fungsi kemudahan of Use (X7) dan efisien penggunaan Design (X8) Ketergunaan fungsi tampilan dan penggunaan font Recovery and System Ketergunaan fungsi recovery (X9) Help and Documentation Ketergunaan fungsi panduan (X10) dan dokumentasi Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan Tingkat Ketergunaan

25 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Arikunto (2010), mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pengguna yang telah memiliki akses untuk menggunakan aplikasi e-monev sebagai populasi penelitian dengan jumlah pengguna sebanyak 72 pengguna yang terdiri dari 24 Operator, 24 PPK dan 24 KPA OPD pada Dinas Daerah dan OPD Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banyuasin. Berikukut daftar nama OPD Kabupaten Banyuasin : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Pemukiman dan Pertanahan, Dinas PU Dan Tata Ruang, Badan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Badan Ketahanan Pangan, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Kesbangpol, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Perikanan, Dinas Pemerintahan Desa, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, Badan Perpustakaan Daerah, Dinas Koperasi dan Industri, Badan Penyuluh KB, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Badan Penanaman Modal dan perizinan, dan Satuan Polisi Pamong Praja. 3.3.2. Sampel Menurut Pendapat Champion dan AA.K. Baila menyatakan bahwa sampel cukup valid untuk di analisis secara statistik sedikitnya diperlukan 30 sampai 100

26 responden (Manase malo : 268). Pertanyaan yang seringkali diajukan dalam 26 metode pengambilan sampel adalah berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian. Sampel yang terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan biaya penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh, menurut Sugiyono (2001; 6) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampling jenuh dilakukan karena jumlah populasi relatif kecil kurang dari 100 orang. Berdasarkan pendapat ini maka dalam penelitian ini sempel yang digunakan merupakan seluruh populasi sebanyak 72 orang yang terdiri dari Operator, PPK dan KPA yang memiliki akses masuk ke aplikasi emonev Kabupaten Banyuasin. 3.4. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data Primer dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang disioleh responden meliputi identitas dan tanggapan responden. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip

27 yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (Internet). 3.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan merujuk langkah - langkah sebagai berikut: 1. Melakukan studi pustaka tentang Evaluasi Aplikasi berdasarkan Aspek Heuristik Aplikasi. 2. Menyebarkan Kuesioner Evaluasi aplikasi kepada pengguna aplikasi. 3. Menghitung hasil penilaian kuesioner 4. Meyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran terhadap penelitian selanjutnya. 3.5.1. Metode Kuisioner Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data data tersebut harus benar benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau

28 pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2001). Kuesioner, (Sutopo, 2006: 82) merupakan instrumen atau alat pengumpulan data yang juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). 3.5.2. Metode Studi Pustaka Studi pustaka, (Sugiyono, 2005:83). Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung foto-foto atau hasil karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Studi pustaka mempelajari dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian seperti buku ataupun internet yang berkaitan dengan penelitian. 3.6. Skala Pengukuran Prosedur pemberian angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu obyek disebut dengan skala pengukuran. Skala pengukuran terhadap suatu obyek terdiri dari empat macam, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Keempat skala pengukuran ini jika digunakan didalam kuesioner dapat dilakukan dengan salah satu instrumen pendekatan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur tanggapan atau respon yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang. Dalam penerapan evaluasi usability digunakan skala 5 pilihan respon. Tingkat pengukuran data dalam skala likert adalahordinal sehingga apabila akan dianalisis dengan statistik harus dinaikkan terlebih dahulu menjadi skala interval(suliyanto, 2011). Tabel 3.2 Skor Skala Likert Konteks Very Good (VG) Nilai 5 Point

29 Good (G) Neutral (N) Bad (B) Worse (W) 4 Point 3 Point 2 Point 1Point 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Kuantitatif Didalam pengumpulan data evaluasi dilakukan pengujian terhadap instrumen (alat ukur) yang akan digunakan. Kegiatan pengujian instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan SPSS 24. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Dengan demikian syarat instrumen memiliki validitas dan reliabilitas apabila sudah dibuktikan melalui sebuah uji coba dengan cara menyebarkan instrumen tersebut kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Setelah diisi oleh responden dan terkumpul kembali selanjutnya menentukan validitas dan reliabilitas suatu instrumen. 3.7.1.1. Uji Validitas Validberartiinsrumenyangdigunakan diukur(ferdinand,2006).validitasyangdigunakan dapatmengukurapayanghendak dalampenelitianini(content validity)menggambarkankesesuaiansebuahpengukurdatadenganapayangakan diukur(ferdinand,2006).biasanyadigunakandenganmenghitungkorelasi antara setiapskorbutirinstrumendenganskortotal (Sugiyono,2004).

30 Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS for Windows 24, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasiyangsignifikanantaraskor itemterhadapskor totalnyamaka dikatakanalat skortersebutadalahvalid(ghozali,2001). Uji validitas kuisioner menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total (Abdurahman,dkk, 2011). Rumus dari korelasi product moment, sebagai berikut : N ( XY) ( X. Y) r xy = N X 2 ( X) 2 N Y 2 ( Y) 2 Dimana : N X Y = Jumlah responden = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden 3.7.1.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 22 dengan

31 menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas dilakukan agar pertanyaan tersebut sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Pengujian realibilitas kuesionermenggunakankoefisienalphacronbach menurut Chiew dan Salim (2003),Koefisien αdidefinisikan sebagai: Dimana : k s i 2 s 2 α = ( k ) 1 2 k 1 ( s i ) s 2 = Banyak butir pertanyaan evaluasi =variansdariitemtes =varians darinilai total Nilai masing-masing kelas dan tingkat reliabilitasnya seperti terlihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3Tingkat Reliabilitas Range Tingkat Reliabilitas 0.00 0.20 Kurang reliabel 0.201 0.40 Agak reliabel 0.401 0.60 Cukup reliabel 0.601 0.80 Reliabel 0.801 1.00 Sangat reliabel 3.7.2. Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas ( Ghozali, 2001). Model

32 regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi (Santoso,2000). 3.7.2.2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal dalam suatu model regresi yang dapat dilihat pada grafik normal P-P plot. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2001):

33 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali,2001). Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,2001): 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.7.3. Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai

34 koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima ( Ghozali, 2001). 3.7.3.1. Uji F Uji F digunakan untuk menguji hipotesis nol bahwa koefisien determinasi majemuk dalam populasi, R2, sama dengan nol. Uji signifikansi meliputi pengujian signifikansi persamaan regresi secara keseluruhan serta koefisien regresi parsial spesifik. Uji keseluruhan dapat dilakukan dengan menggunakan statistik F. Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan k dan (n- k-1) (Malhotra, 2006). Jika hipotesis nol keseluruhan ditolak, satu atau lebih koefisien regresi majemuk populasi mempunyai nilai tak sama dengan 0. Uji F parsial meliputi penguraian jumlah total kuadrat regresi SSreg menjadi komponen yang terkait dengan masing-masing variabel independen. Dalam pendekatan yang standar, hal ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa setiap variabel independen telah ditambahkan ke dalam persamaan regresi setelah seluruh variabel independen lainnya telah disertakan. Kenaikan dari jumlah kuadrat yang dijelaskan, yang disebabkan oleh penambahan sebuah variabel independen Xi, merupakan komponen variasi yang disebabkan variabel tersebut dan disimbolkan dengan SSxi. Signifikansi koefisien regresi parsial untuk variabel, diuji dengan menggunakan sebuah statistik F inkremental (Malhotra, 2006).

35 3.7.3.2. Uji Parsial (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2001). Langkah-langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah: 1. Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) H0 : β1 =0 Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2,X3) terhadap variabel terikat (Y). H1 : β0 0 Ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y). 2. Penentuan Consistency and Standard t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan Taraf signifikansi = 5% (0,05) Derajat kebebasan = (n-1-k)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Variabel Penelitian 4.1.1. Analisis Indeks Jawaban Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabelvariabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor maksimal 5 dan minimal 1, dengan jumlah responden sebanyak 72 responden, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan rumus berikut : Y = Skor Tertinggi x Jumlah Responden Y= 5 x 72 = 360 Nilai Indeks % = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5)} / y x 100 Dimana : F1 = F2 = F3 = frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.

37 F4 = F5 = frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner. Angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Rentang jawaban pengisian dimensi pertanyaan setiap variabel yang diteliti ditentukan dengan menggunakan kriteria tiga kotak (three box method) (Ferdinan, 2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan guna kemudahan dalam interpretasi maka rentang jawaban tertinggi dikonversi ke satuan 100. Atas kondisi ini, rentang jawaban akan dimulai dari 10 sampai dengan 100, dimana rentang yang terjadi sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak (Three-box Method) terbagi sebagai berikut: 10,00-23,00 = Rendah 23,01-46,00 = Sedang 46,01-100 = Tinggi Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 4.1.1.1. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Visibility (X1) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Visibilitas tampilan aplikasi e- monev variabel visibility pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan.

38 Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel visibilitas aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.1. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Visibility (X1) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1. Kejelasan Informasi Yang Ditampilkan Aplikasi 0 6 12 48 6 270 75% 2. Kesesuaian Waktu Akses Aplikasi 0 0 27 21 24 285 79% 3. Konsistensi Tampilan Aplikasi 0 0 15 33 24 297 83% jumlah 284 79% Sumber: data primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Visibility yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 79%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Visibility dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.2. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Match Between system and The Real World (X2) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Match Between system and The Real World (X2) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Match Between system and The Real World pada penelitian ini diukur melalui 4 buah item pertanyaan. Hasil

39 jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Match Between system and The Real World aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.2. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Match Between system and The Real World (X2) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 2 Terminologi Menu dan Form Yang Komunikatif Penggunaan Gambar yang Komunikatif 0 0 9 51 12 291 81% 0 0 24 30 18 282 78% 3 Pemilihan Warna Aplikasi 0 0 22 33 17 283 79% 4 Penggunaan Tata Bahasa Dalam Aplikasi 0 0 27 36 9 270 75% Jumlah 281,5 78% Sumber: Data Primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Match Between system and The Real World (X2) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 78%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Match Between system and The Real World dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.3. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel User Control and Freedom (X3) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel User Control and Freedom (X3) tampilan aplikasi e-monev. Variabel User Control and Freedom pada penelitian ini

40 diukur melalui 2 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel User Control and Freedom aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.3. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X3) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Kemudahan Navigasi 0 0 19 33 20 289 80% 2 Pembatalan Sebuah Operasi 0 3 30 31 8 260 72% Jumlah 274,5 76% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel User Control and Freedom yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 76%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel User Control and Freedom dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.4. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Consistency and Standard (X4) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Consistency and Standard (X4) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Consistency and Standard pada penelitian ini diukur melalui 2 buah item pertanyaan Konsistensi standar penulisan pada aplikasi dan konsistensi data dan proses menginput data laporan. Hasil jawaban dan analisis

41 indeks skor jawaban terhadap variabel Consistency and Standard aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.4. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X4) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 2 Konsistensi Standar Penulisan Pada Aplikasi Konsistensi Data dan proses menginput data laporan 0 3 21 27 21 282 78% 0 0 18 42 12 282 78% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 282 78% Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Consistency and Standard yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 74%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Consistency and Standard dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.5. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Recognition Rather Than Recall (X5) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Recognition Rather Than Recall (X5) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Recognition Rather Than Recall pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Recognition Rather Than Recall aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

42 Tabel. 4.5. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X5) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 2 3 Adanya keterangan Pada setiap Button pada aplikasi Kejelasan Penggunaan Bahasa Simbol dan Gambar pada aplikasi Adanya Pesan Kesalahan jika terjadi error 0 0 24 27 21 285 0 0 24 33 15 279 0 3 27 21 21 276 Sumber : Data primer yang diolah, 2017 280 79% 78% 77% 78% Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Recognition Rather Than Recall (X5) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 78%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka ratarata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Recognition Rather Than Recall (X5) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.6. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Prevention Error System (X6) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Prevention Error System (X6) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Prevention Error System (X6) pada penelitian ini diukur melalui 2 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Prevention Error System aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

43 Tabel. 4.6. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X6) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Notifikasi jika ada pesan masuk 0 6 21 36 9 264 73% 2 Pencegahan Penggunaan Dalam Membuat Kesalahan 0 3 27 27 15 270 75% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 267 74% Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Prevention Error System yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 74%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Prevention Error System dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.7. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) pada penelitian ini diukur melalui 1 buah item pertanyaan mengenai screen reading aplikasi. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut :

44 Tabel. 4.7. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X7) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Sistem Sesuai untuk Screen Reading 0 0 21 39 12 279 78% 279 78% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 78%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka ratarata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.8. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Design (X8) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel Design (X8) tampilan aplikasi e- monev. Variabel Design (X8)pada penelitian ini diukur melalui 4 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Design (X8) aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.8. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X8) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Interaktif Design 0 0 15 42 15 288 80% 2 Pemilihan warna Font &background pada aplikasi 0 0 15 42 15 288 80%

45 3 4 Ukuran Font Pada Pengisian Laporan Pengelompokan Informasi Berdasarkan Tipe Laporan 0 0 18 39 15 285 79% 0 0 9 45 18 297 83% 289,5 80% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Design (X8) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 80%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Design (X8) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.9. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Recovery and System (X9) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabe Recovery and System (X9) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Recovery and System (X9) pada penelitian ini diukur melalui 2 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Recovery and System (X9) aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.9. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X9) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Notifikasi Ketika ada Kesalahan 0 3 22 33 12 264 73% 2 Repairing System 0 6 24 30 12 264 73%

46 Sumber : Data primer yang diolah, 2017 264 73% Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Recovery and System (X9) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 52,8. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Recovery and System (X9) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.10. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Help and Documentation (X10) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabe Help and Documentation (X10) tampilan aplikasi e-monev. Variabel Help and Documentation (X10) pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Help and Documentation (X10) aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.10. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (X10) No. 1 Indikator Penilaian Bantuan Saat adanya Pesan Kesalahan Skor Jumlah Indeks W B N G VG 0 3 18 39 12 276 77% 2 Dokumentasi File Hasil 0 0 15 42 15 288 80% 3 Panduan Secara Online 0 0 30 27 15 273 76% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 279 78%

47 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Help and Documentation (X10) yaitu dengan ratarata indeks skor sebesar 78%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Help and Documentation (X10) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.1.1.11. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Usability (Y) Visibilitas dari sebuah aplikasi bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabe Usability (Y) tampilan aplikasi e- monev. Variabel Usability (Y) pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Usability (Y) aplikasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Tabel. 4.11. Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel (Y) No. Indikator Penilaian Skor W B N G VG Jumlah Indeks 1 Ketergunaan Terhadap Visibility 0 0 21 39 12 279 78% 2 3 4 5 Kesesuaian Terhadap fungsi tampilan Ketergunaan terhadap fungsi kontrol dan Kebebasan penggunaan Ketergunaan terhadap tampilan yang konsisten dan terstandar Ketergunaan terhadap tata bahasa dan fungsi 0 0 15 36 21 294 82% 0 0 21 36 15 282 78% 0 0 18 45 9 279 78% 0 0 12 45 15 291 81% 6 Ketergunaan fungsi notifikasi error 0 0 30 30 12 270 75% 7 8 Ketergunaan fungsi kemudahan dan efisien penggunaan Ketergunaan fungsi tampilan dan penggunaan font 0 0 15 36 21 294 82% 0 0 15 36 21 294 82%

48 9 Ketergunaan fungsi recovery 0 3 24 27 18 276 77% 10 Ketergunaan fungsi panduan dan dokumentasi 0 3 31 23 15 266 74% Jumlah 282,5 78% Sumber : Data primer yang diolah, 2017 Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Good (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan Variabel Usability (Y) yaitu dengan rata-rata indeks skor sebesar 78%. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas usabilitas aplikasi dari variabel Usability (Y) dipersepsikan secara positif oleh responden. 4.2. Analisis Data dan Pembahasan 4.2.1. Uji Validitas Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 36 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : tingkat Recognition Rather Than Recall = 95 persen ( = 5 persen), derajat kebebasan (df) = n 2 = 72 2 = 70, didapat r tabel = 0,232. Jika r hitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2005). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditunjukkan pada Tabel 4.12 sebagai berikut :

49 Tabel. 4.12. Hasil Pengujian Validitas No Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan 1 Visibility (X1) Kejelasan Informasi 0,332 0,232 Valid Kesesuaian Waktu 0,617 0,232 Valid Konsistensi 0,673 0,232 Valid 2 Match Between system and The Real World (X2) Terminologi Menu dan Form Yang Komunikatif 0,720 0,232 Valid Penggunaan Gambar yang Komunikatif 0,454 0,232 Valid Pemilihan Warna 0,606 0,232 Valid 3 4 5 User Control and Freedom (X3) Consistency and Standard (X4) Recognition Rather Than Recall (X5) Penggunaan Tata Bahasa 0,559 0,232 Valid Kemudahan Navigasi 0,493 0,232 Valid Pembatalan Sebuah Operasi 0,524 0,232 Valid Konsistensi Standar Penulisan 0,543 0,232 Valid Konsistensi Data dan proses 0,586 0,232 Valid Adanya keterangan Pada Button 0,632 0,232 Valid Kejelasan Penggunaan Bahasa Simbol dan Gambar 0,527 0,232 Valid 6 Prevention Error System (X6) Adanya Pesan Kesalahan 0,808 0,232 Valid Notifikasi Input Informasi 0,863 0,232 Valid Pencegahan Penggunaan Dalam Membuat Kesalahan 0,853 0,232 Valid 7 Flexibility and Efficiency of Use (X7) Sistem Sesuai untuk Screen Reading 0,674 0,232 Valid 8 Design (X8) Interaktif Design 0,698 0,232 Valid Pemilihan warna Font &background 0,682 0,232 Valid Ukuran Font 0,639 0,232 Valid Pengelompokan Informasi 0,552 0,232 Valid

50 9 Recovery and System (X9) Notifikasi Ketika ada Kesalahan 0,776 0,232 Valid Repairing System 0,737 0,232 Valid 10 Help and Documentation (X10) Bantuan Saat adanya Pesan Kesalahan 0,712 0,232 Valid Dokumentasi 0,561 0,232 Valid Panduan Secara Online 0,597 0,232 Valid 11 Usabilitas (Y) Visibility (X1) 0,758 0,232 Valid Match Between System and The Real World (X2) 0,698 0,232 Valid User Control and Freedom (X3) 0,606 0,232 Valid Consistency and Standard (X4) 0,525 0,232 Valid Recognition Rather Than Recall (X5) 0,672 0,232 Valid Prevention Error System (X6) 0,743 0,232 Valid Flexibility and Efficiency of Use (X7) 0,655 0,232 Valid Design (X8) 0,672 0,232 Valid Recovery and System (X9) 0,734 0,232 Valid Sumber : Data primeryang diolah, 2017 Help and Documentation (X10) 0,734 0,232 Valid Tabel 4.12. diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel = 0,232 (nilai r tabel untuk n = 72), sehingga semua indikator tersebut adalah valid. 4.2.2. Uji Reabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

51 handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001), suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam table 4.11 dibawah ini. Tabel. 4.13. Hasil Pengujian Reliabel No Variabel Indikator Cronbach Alpha Keterangan 1 Visibility (X1) Kejelasan Informasi 0,965 Reliabel Kesesuaian Waktu 0,964 Reliabel Konsistensi 0,963 Reliabel 2 Match Between system and The Real World (X2) Terminologi Menu dan Form Yang Komunikatif 0,963 Reliabel Penggunaan Gambar yang Komunikatif 0,964 Reliabel Pemilihan Warna 0,964 Reliabel 3 4 5 User Control and Freedom (X3) Consistency and Standard (X4) Recognition Rather Than Recall (X5) Penggunaan Tata Bahasa 0,964 Reliabel Kemudahan Navigasi 0,964 Reliabel Pembatalan Sebuah Operasi 0,964 Reliabel Konsistensi Standar Penulisan 0,964 Reliabel Konsistensi Data dan proses 0,964 Reliabel Adanya keterangan Pada Button 0,963 Reliabel Kejelasan Penggunaan Bahasa Simbol dan Gambar 0,964 Reliabel Adanya Pesan Kesalahan 0,962 Reliabel

52 6 Prevention Error System (X6) Notifikasi Input Informasi 0,962 Reliabel Pencegahan Penggunaan Dalam Membuat Kesalahan 0,962 Reliabel 7 Flexibility and Efficiency of Use (X7) Sistem Sesuai untuk Screen Reading 0,963 Reliabel 8 Design (X8) Interaktif Design 0,963 Reliabel Pemilihan warna Font &background 0,963 Reliabel Ukuran Font 0,963 Reliabel Pengelompokan Informasi 0,964 Reliabel 9 Recovery and System (X9) Notifikasi Ketika ada Kesalahan 0,963 Reliabel Repairing System 0,963 Reliabel 10 Help and Documentation (X10) Bantuan Saat adanya Pesan Kesalahan 0,963 Reliabel Dokumentasi 0,964 Reliabel Panduan Secara Online 0,964 Reliabel 11 Usabilitas (Y) Visibility (X1) 0,963 Reliabel Match Between System and The Real World (X2) 0,963 Reliabel User Control and Freedom (X3) 0,964 Reliabel Consistency and Standard (X4) 0,964 Reliabel Recognition Rather Than Recall (X5) 0,963 Reliabel Prevention Error System (X6) 0,963 Reliabel Flexibility and Efficiency of Use (X7) 0,963 Reliabel Design (X8) 0,963 Reliabel Recovery and System (X9) 0,963 Reliabel Sumber : Data yang diolah, 2017 Help and Documentation (X10) 0,963 Reliabel

53 Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60l, sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah Reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. 4.2.3. Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001). Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas. Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Pengujian Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF x1,138 7,251 x2,297 3,368 x3,185 5,400 x4,262 3,811 x5,204 4,892 x6,146 6,842 x7,350 2,858 x8,226 4,431

54 x9,233 4,292 x10,154 6,512 a. Dependent Variable: y Sumber : Data yang diolah, 2017 Tabel 4.15Matrix Korelasi Variabel Independen Coefficient Correlations a Model x10 x7 x3 x2 x9 x8 x4 x5 x6 x1 1 x10 1,000 -,215,490,018,209,340 -,210 -,490 -,472 -,619 x7 -,215 1,000 -,156 -,301 -,314 -,327,146 -,135,273,276 x3,490 -,156 1,000 -,183,006,011 -,474 -,191 -,130 -,492 x2,018 -,301 -,183 1,000,265 -,174 -,080 -,010 -,353,018 x9,209 -,314,006,265 1,000,042,013 -,053 -,584 -,374 x8,340 -,327,011 -,174,042 1,00 0,048 -,306 -,366 -,227 x4 -,210,146 -,474 -,080,013,048 1,000,222 -,070 -,214 x5 -,490 -,135 -,191 -,010 -,053 -,306,222 1,00 0 -,018,019 x6 -,472,273 -,130 -,353 -,584 -,366 -,070 -,018 1,000,453 Correlations x1 -,619,276 -,492,018 -,374 -,227 -,214,019,453 1,00 0 x10,131 -,048,093,001,024,030 -,027 -,048 -,068 -,087 x7 -,048,377 -,050 -,041 -,061 -,048,032 -,022,067,066 x3,093 -,050,274 -,021,001,001 -,089 -,027 -,027 -,100 x2,001 -,041 -,021,049,019 -,009 -,006 -,001 -,031,002 x9,024 -,061,001,019,101,003,001 -,004 -,074 -,046 x8,030 -,048,001 -,009,003,058,004 -,020 -,035 -,021 x4 -,027,032 -,089 -,006,001,004,129,021 -,010 -,030 x5 -,048 -,022 -,027 -,001 -,004 -,020,021,072 -,002,002 x6 -,068,067 -,027 -,031 -,074 -,035 -,010 -,002,160,070 Covariances x1 -,087,066 -,100,002 -,046 -,021 -,030,002,070,151 Sumber : Data yang diolah, 2017 Tabel 4.15 terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 10%, yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel bebas yang lebih besar dari 95%. Sedangkan dari

55 matrix korelasi variabel independen, terlihat dari tabel 4.13, bahwa variabel bebas yang memiliki korelasi tertinggi adalah Visibility (X1) dengan Recognition Rather Than Recall (X10) dengan nilai korelasi 61,9%. Nilai korelasi tersebut masih dapat ditolerir karena dibawah 95%. Sehingga dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. 4.2.3.2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah data distribusi yang normal. Cara untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran data (titik-titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data meyenbar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1. Uji Normalitas Sumber : Data yang diolah, 2017

56 Gambar. 4.2. Uji Normalitas Histogram Sumber : Data yang diolah, 2017 Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-standardiized (Ghozali,2001), dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

57 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data primer yang diolah, 2017 Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik-titik tidak membentuk pola tertentu atau tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian, asumsi-asumsi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas dalam model regresi dapat dipenuhi dari model ini. 4.2.3.4. Analisis Regresi Linear Berganda

58 Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 24.0. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut adalah sebagai berikut Tabel 4.16 Ringkasan hasil regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 8,738 2,639 3,311,002 Visibility (X1) 1,634,388,386 4,209,000,138 7,251 Match Between system -,122,221 -,035 -,555,581,297 3,368 and The Real World (X2) User Control and -,350,523 -,053 -,669,506,185 5,400 Freedom (X3) Consistency and -,338,359 -,063 -,940,351,262 3,811 Standard (X4) Recognition Rather -,790,268 -,222-2,947,005,204 4,892 Than Recall (X5) Prevention Error System 2,444,400,545 6,109,000,146 6,842 (X6) Flexibility and Efficiency 3,133,614,294 5,104,000,350 2,858 of Use (X7) Design (X8) -,253,240 -,076-1,055,296,226 4,431 Recovery and System -,167,318 -,037 -,526,601,233 4,292 (X9) Help and Documentation (X10) 1,553,362,373 4,291,000,154 6,512 a. Dependent Variable: USABILITY Sumber : Data primer yang diolah, 2017

59 Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 0,388X1 + 0,221X2 + 0,523 X3 +0,359 X4 + 0,268 X5 + 400X6 + 0,614X7 + 0,240 X8 + 0,318X9 + 0,362X10 Keterangan : Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 = Usability = Variabel Visibility = Variabel Match Between Sistem and The Real World = Variabel User Control and Freedom = Variabel Consistency and Standard = Variabel Recognition Rather Than Recall = Variabel Prevention Error System = Variabel Flexybility and Efficiency = Variabel Design = Variabel Recovery and System = Variabel Help and Documentation 4.2.4. Uji Good of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima ( Ghozali, 2001).

60 4.2.4.1. Uji Parsial (Uji T) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Usability). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.16. Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa 4 koefisien regresi tersebut bertanda positif dan signifikan, dan 6 koefisien bertanda negatif. Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut: 1. Variabel Visibility (X1) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Variabel X1 mempunyai t hitung 4,209. Jadi t hitung > t tabel, 4,209 > 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Visibility memiliki pengaruh signifika terhadap Usability aplikasi 2. Variabel Match Between system and The Real World (X2) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,581. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,581 > 0,05, maka Ha ditolak dan H0 diterima. Variabel X1 mempunyai t hitung 0,555. Jadi t hitung < t tabel, 0,555 < 1,994.

61 Dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Match Between system and The Real World tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi 3. Variabel User Control and Freedom (X3) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,506. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,506 > 0,05, maka Ha ditolak dan H0 diterima. Variabel X3 mempunyai t hitung 0,669. Jadi t hitung < t tabel, 0,669 < 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X3 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan User Control and Freedom tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 4. Variabel Consistency and Standard (X4) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,351. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,351> 0,05, maka Ha ditola dan H0 diterima. Variabel X4 mempunyai t hitung 0,940. Jadi t hitung < t tabel, 0,940 < 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X4 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Consistency and Standard tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 5. Variabel Recognition Rather Than Recall (X5) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,005. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,005 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa variabel X4 memiliki kontribusi terhadap terhadap Usability aplikasi.

62 6. Variabel Prevention Error System (X6) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Variabel X6 mempunyai t hitung 6,109. Jadi t hitung > t tabel, 6,109 > 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X6 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Prevention Error System memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi 7. Variabel Flexybility and Efficiency (X7) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Variabel X7 mempunyai t hitung 6,109. Jadi t hitung > t tabel, 5,104 > 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X7 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Flexybility and Efficiency memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 8. Variabel Design (X8) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,296. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,296> 0,05, maka Ha ditola dan H0 diterima. Variabel X8 mempunyai t hitung 1,055. Jadi t hitung < t tabel, 1,055 < 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X8 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Design tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 9. Variabel help users recognize, diagnose, and recover from errors (X9) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,601. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,601> 0,05, maka Ha ditola dan

63 H0 diterima. Variabel X9 mempunyai t hitung 0,526. Jadi t hitung < t tabel, 0,526 < 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X8 tidak memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan hubungan yang berlainan arah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan help users recognize, diagnose, and recover from errors tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 10. Variabel Help and documentation (X10) terhadap Usability (Y) dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai Signifikansi lebih kecil dari probabilitas 0,05, atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Variabel X10 mempunyai t hitung 4,291. Jadi t hitung > t tabel, 4,291 > 1,994. Dapat disimpulkan bahwa variabel X10 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan hubungan yang searah dengan Y. Jadi dapat disimpulkan Help and documentation memiliki pengaruh signifikan terhadap Usability aplikasi. 4.2.4.2. Uji F Hasil Perhitungan parameter model regresi secara bersama sama diperoleh pada tabel 4.17 berikut ini : Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3356,104 10 335,610 79,902,000 b Residual 256,216 61 4,200 Total 3612,319 71 a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x10, x7, x3, x2, x9, x8, x4, x5, x6, x1 Sumber : Data yang diolah, 2017

64 Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu: 1. H0 : b1, b2, b3 = 0 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation terhadap Usabilitas Aplikasi. 2. Ha : b1, b2, b3 > 0 berarti ada pengaruh yang signifikan dari Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation terhadap Usablititas Aplikasi. 3. Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 79,902 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama Visibility of system status, match with the real wolrd, user control and freedom, consistency and standard, error prevention, recognition than recall, flexibility and efficiency of use, aesthetic and minimalist design, help users recognize, diagnose, and recover from errors, dan Help and documentation mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap usabilitas aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin.

65 4.3. Pembahasan Hasil Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap tiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti kuesioner yang merupakan indikator indikator dari variabel tersebut adalah realibel atau handal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang dengan nilai Cronbach Alpha tiap variabel adalah angka 0, 962 hingga 0,965. Uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing masing variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,232. Hasil dari uji t menunjukkan bahwa hanya ada 5 (lima) variabel yang mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Dari variabel variabel independen pada penelitian ini, pengaruh yang dominan terhadap usability atau kemudahan dalam menggunakan aplikasi yakni variabel visibility of system atau visbilitas dari status sismtem, Variabel Recognition rather than recall (bantuan pengguna untuk mengenali, mendiagnosa dan mengatasi masalah dalam menggunakan aplikasi), variabel error prevention (pencegahan kesalahan), variabel flexibility and efficiency of use (fleksibilitas dan efesiensi penggunaan) dan variabel terakhir adalah variabel help and documentation (fitur bantuan dan dokumentasi hasil pengolahan data). Data dari seluruh responden dari sampel penelitian yang telah ditentukan, maka didapatkan hasil persentase pada masing masing variabel metode evaluasi heuristik. Untuk persentase jawaban responden terhadap variabel dapat dilihat pada tabel 4.18.

66 Tabel 4.18. Persentase Usability Aplikasi e-monev Kabupaten Banyuasin. PERSENTASE USABILITY APLIKASI E-MONEV Visibility (X1) 80% 79% 80% Match Between system and The Real World (X2) 78% 78% 78%78% 78% 78% User Control and Freedom (X3) Consistency and Standard (X4) 76% 76% Recognition Rather Than Recall (X5 Prevention Error System (X6) 74% 72% 74% 73% Flexybility and Efficiency (X7) Design (X8) 70% help users recognize, diagnose, and recover from errors (X9) 68% Help and documentation (X10) TINGKAT USABILITY Sumber : Data Primer yang diolah, 2017. Berdasarkan tabel persentase pada tabel 4.18, tingkat usability aplikasi emonev menggunakan metode evaluasi heuristik, masuk dalam kategori tinggi pada variabel Visibility of system status (X1) dengan persentase 79%, match with the real wolrd (X2) dengan persentase 78%, user control and freedom dengan persentase 76%, consistency and standard dengan persentase 78%, error prevention dengan persentase 74%, recognition than recall dengan persentase 78%, flexibility and efficiency of use dengan persentase 78%, aesthetic and minimalist design dengan persentase 80%, help users recognize, diagnose, and recover from errors dengan persentase 73%, dan Help and documentation dengan persentase 78%.