BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia, khususnya dikota Surabaya, saat

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN SUASANA TOKO YANG NYAMAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PADA TOKO MINT DELTA PLAZA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wanita carier dengan usia remaja maupun dewasa ( ladiswear ). Brand

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB 1. aktivitas pejualan barang atau jasa yg dilakukan secara langsung untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat diikuti dengan. berkembangnya kebutuhan masyarakat menyebabkan perubahan gaya hidup pada

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. sebagai distribusi dan saluran terakhir dari distribusi adalah pengecer (retailer).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan (need) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dalam keadaan pembuatan keputusan secara cepat tanpa memikirkan akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. promosi secara berkesinambungan dan terarah akan mampu mencapai hasil. tawarkan demi mencapai tujuan finansial dan nonfinansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisatanya dan merupakan kota pelajar di Indonesia. Hal itu yang membuat UKDW

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

BAB I PENDAHULUAN. melalui media elektronik maupun media cetak. Peritel harus memiliki strategi untuk memunculkan minat beli

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan seperti department store, factory

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Bisnis ritel sekarang berkembang cukup pesat. Bisa dilihat dengan banyak munculnya bisnis ritel di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup positif. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kepraktisan sudah menjadi tuntutan utama masyarakat perkotaan saat ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk memberikan perbedaan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB V PENUTUP. 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse Buying. keterlibatan konsumen terhadap produk fashion maka akan

BAB I - PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API BISNIS SENJA KEDIRI PADA PT. KAI (DAOP VII) MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, karena kebutuhan hidup seseorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. di butuhkan oleh perusahaan perusahaan sekarang seperti perusahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleksitas dan berbagai tekanan yang dihadapi perusahaan meningkat. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk dapat memenuhi hal tersebut dibutuhkan suatu strategi yang. serta dapat unggul dalam menghadapi persaingan.

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB 1 PENDAHULUAN. ragam yang sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam, namun perusahaan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel di Indonesia, khususnya dikota Surabaya, saat ini sangat pesat, salah satu bisnis ritel yang berkembang pesat adalah bisnis dibidang pakaian. Banyak toko yang menawarkan produk pakaian di pusat perbelanjaan (mal) yang tersebar di Surabaya. Dengan semakin banyaknya mal, maka konsumen mempunyai banyak pilihan untuk berbelanja. Sebaliknya bagi pemasar, kondisi inimengakibatkan timbulnya kesulitandalam memasarkan barang, karenasemakinbanyaknya pesaing. Pemasar harusberusaha agar konsumen bersediamelakukanpembelian terhadap produkyang dijualnya. Pengetahuan pemasartentang perilaku konsumen merupakankunci dalam merencanakan strategipemasaran. Banyaknya mal jugamenyebabkan gaya hidup konsumenmengalami perubahan. Misalnya setelah jenuhbekerja seharian, pada waktu hari libur atau weekend, konsumen melampiaskan kejenuhannya dengan melakukan shopping ke mal.perubahan ini perlu dicermati olehpemasar, sehingga pemasar berusaha untuk menarik minat beli para konsumen pada keputusan pembelian yang tidak terencana. Menurut Lin et al.,( 2012 ) menjelaskan pembelian impulse terjadi ketika konsumen mengalami dorongan yang tiba-tiba, seringkali dorongan yang kuat untuk segera melakukan pembelian. Dalam impulse buying 1

2 konsumen masih tergantung pada harga spesial, penawaran kupon dan sejenisnya yang dilakukan oleh pihak toko. Salah satu faktor eksternal atau stimulus yang dapat dikendalikan oleh pemasar adalah kegiatan promosi. Promosi dilakukan oleh pemasar untuk menarik pelanggan, bukan hanya untuk menarik pelanggan baru, namun juga untuk mempertahankan pelanggan lama agar tetap termotivasi untuk melakukan pembelian. Agar pesan promosi dapat diketahui konsumen, maka pemasar perlu membuat iklan dan memuatnya di beberapa media, baik media cetak maupun media elektronik (Ninuk Muljani, 2014) Apalagi jika toko sedang ada promo diskon besar-besaran. Strategi pemberian voucher belanja dan kartu anggota (member) yang membuat konsumen tertarik untuk membelanjakan voucher nya dan produk lainnya, dengan maksud menambah point belanja pada kartu anggota(member) dengan membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Dan dengan adanya program seperti diskon 30%+20%, 50+20%, beli 2 gratis 1 yang ditampilkan pada produk mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut(yistiani, 2012). Dalam memasarkan produknya produsen/penjual selalu berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka dan berusaha mencari pelanggan baru. Dalam usaha tersebut tentu tidak lepas dari adanya fasilitas pelayanan pelanggan. Dalam pelayanan yang

3 berkualitas adalah pelayanan yang memiliki lima dimensi pokok sebagai berikut (Tjiptono, 2005: 70): 1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. 2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan. 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan. Pelayanan toko memberikan kesempatan konsumen untuk berinteraksi dengan pelayan toko. Interaksi ini adalah salah satu elemen penting dalam komunikasi pemasaran yang dapat meningkatkan pembelian konsumen dalam saluran ritel. Dan kadang-kadang pembelian secara impuls terjadi ketika kualitas, fungsi, dan kegunaan produk tersebut dieveluasi oleh pelanggan atau seorang tenaga penjualan (Park dan Lennon, 2006) Dengan demikian kualitas pelayanan yang baik dan memuaskan sangat berpengaruh pada kepuasan konsumen, karena konsumen memang

4 membutuhkan hal tersebut untuk kepentingan dirinya. Namun kualitas pelayanan yang baik harus berawal dari adanya kinerja yang baik dari pegawai yang ada dalam perusahaan, karena bagaimanapun juga kinerja pegawai tersebut merupakan ujung tombak dari segala keberhasilan suatu usaha. Selain memberikan pelayanan yang baik, menarik konsumen untuk melakukan pembelian juga dapat dengan cara menciptakan suasanayang menyenangkan bagi kosumen pada saat di dalam toko, maka suasana toko harus diperhatikan agar dapat menarik para konsumen dan dapat membuat konsumen nyaman berbelanja di dalamnya, dan jika konsumen sudah merasa senang diharapkan akan konsumen dapat melakukan pembelian. Banyak hal yang akan menjadi bahan pertimbangan dan harapan yang berbeda mengenai produk apa yang akan dibeli oleh para konsumen, yaitu dimana mereka akan membelinya, dengan berapa harga tersebut dibeli dan suasana bagaimana yang mereka harapkan. Suasana toko yang menyenangkan, menarik, nyaman dan mampu menciptakan suasana toko yang nyaman yang secara positif dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga menimbulkan minat mereka yang tadinya hanya sekedar memasuki toko dan hanya melihat-lihat ke dalam akhirnya tertarik dan melakukan pembelian. Sebaliknya jika suasana toko tidak teratur, penataan produknya yang kurang memuaskan akan menimbulkan minat konsumen untuk membeli suatu barang berkurang atau bahkan untuk selanjutnya konsumen akan merasa enggan untuk kembali berbelanja di toko tersebut.

5 suasana toko yang nyaman memiliki elemen-elemen yang semuanya berbengaruh terhadap suasana toko yang ingin di ciptakan. suasana toko yang nyaman menurut Kotler, ( 2009;61) adalah : Suasana (atmosphere) setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar putar di dalamnya. Dan setiap toko mempunyai penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik, megah, dan suram. Suatu toko harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli di toko tsb. Seperti Toko Mint, Mint adalah sebuah nama merk dagang yang dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Produk baju kantor, formal dan casual dengan nama brand Mint lebih difokuskan pada kaum wanita carier dengan usia remaja maupun dewasa ( ladiswear ). Brand Mint mempunyaitoko yang ada di Surabaya yaitu di Delta Plaza Surabaya dan di beberapa kota di indonesia seperti, Mint Blok M, Mint Plaza Semanggi Jakarta, Mint Atrium Plaza, Mint Mall Citralend Jakarta, Mint Mall Cijantung, Mint MargoCity Depok, Mint Metropolitan Mall, Mint Ekalokasari Plaza, Mint Bandung Indah Plaza, Mint Galeri Yogya, Mint Mall Panakukang Makasar, dan Mint Tunjungan Plaza Surabaya. Dalam pemasarannya perusahaan dengan sistem konsinyasinya mencoba memasarkan produk dengan nama Brand Mint agar dapat sedekat mungkin dengan pasar sasarannya lewat counter-counter yang berada di sebuah departemen store seperti di Matahari Departemen Store dan Sogo

6 Departemen Store di seluruh indonesia. Mint menawarkan produk pakaian kantor dan casual wanita, diantaranya blazer, celana panjang, denim, span, kemeja, dress, accesoris gelang dan, sabuk. Dan bila ada moment tertentu misalnya pada hari raya idul fitri, natal, dan imlek. Mint pun juga menawarkan produk yang di butuhkan konsumen, misalnya Busana Muslim Gamis, Tunik, Celana shantung, Kaftan, Selendang, Baju imlek dan baju- baju Natal. Tidak sedikit pesaing yang meniru usaha dan produk sejenis dan juga menetapkan harga yang cenderung lebih murah dari Mint. Namun nama brand akan menjadi kunci pembeda dari satu produsen ke produsen lain, pasar menganggap bahwa disini nama brand menggambarkan seluruh atribut produk perusahaan baik itu dari kualitas bahan, motif serta model ciri khas india melekat kuat pada produk Mint. Walaupun pesaing memberikan harga murah di setiap produk-produknya untuk menyaingi perusahaan dan meraih pasar, itu bukanlah halangan bagi perusahaan apabila nama brand Mint sendiri telah dikenal oleh pasar. Dengan memiliki Toko di Delta Plaza Surabaya, Mint ingin menanamkan di benak konsumen sebagai tempat belanja yang nyaman. Untuk menumbuhkan perasaan yang positif bagi konsumen, Mint mendesain Tokonya dengan menciptakan suasana yang nyaman dan berkesan guna merangsang terjadinya pembelian oleh konsumen. Caracara tersebut antara lain memperhatikan exterior ( bagian depan toko ), general interior ( musik yang diperdengarkan kepada konsumen, warna

7 dinding didalam toko yang menawan dan elegan, aroma/bau pewangi ruangan dan udara yang sejuk dan segar di dalam toko ), interior display ( display produk, poster ). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak managemen Mint supaya target penjualan setiap bulannya bisa tercapai. Salah satu masalah yang terjadi selama ini adalah turunnya omzet penjualan, dikarenakan pihak management Mint jarang sekali membuat promosi discount yang bisa menarik minat beli konsumen untuk melakukan keputusan pembelian tidak terencana. Selain itu management Mint juga harus memperhatikan hal hal apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya keputusan pembelian tidak terencana, dimana semula konsumen hanya berpikir untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan saja, karena display produk yang menarik, dan ketersediaan barang toko yang lengkap, di dukung suasana toko yang begitu nyaman membuat konsumen yang berbelanja di dalamnya merasa nyaman, yang tadinya konsumen hanya ingin melihat-lihat barang yang ada di toko, sehingga memungkinkan konsumen untuk membeli barang-barang yang lain diluar yang di rencanakan ( impulse buying ). Dari uraian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Promosi, Pelayanan dan Suasana toko yang nyaman Terhadap Keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

8 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya? 2. Apakah ada pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman secara parsial terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya? 3. Apakah ada pengaruh promosi, pelayanan dan suasana toko yang nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Mendeskripsikan promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 2. Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana secara parsial terhadap pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya.

9 3. Untuk menguji dan mengkaji pengaruh promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman secara simultan terhadap keputusan pembelian tidak terencana pada Toko Mint Delta Plaza Surabaya. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran, terutama yang berkaitan dengan promosi, pelayanan, suasana toko yang nyaman dan keputusan pembelian tidak terencana. 2. Manfaat Praktis : a. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan tentang promosi, pelayanan suasana toko yang nyaman dankeputusan pembelian tidak terencana. b. Bagi Universitas Wijaya Putra Sebagai suatu hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan meneliti dibidang yang sama.

10 c. Bagi Peneliti Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Wijaya Putra Surabaya dan menambah wawasan serta pengetahuan terhadap ilmu pemasaran baik secara teori maupun dalam praktik langsung.