BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun. jasa.perkembangan perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan. Salah satunya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. serius bagi pemerintah, adanya tuntutan masyarakat untuk dapat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan berkembang semakin kompleks dengan segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dimana persaingan bisnisdi pasar domestik maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tabungan, dan deposito, serta menyalurkan kembali dana masyarakat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini memang berlangsung sangat cepat. Semua negara di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra perusaahaan yang positif (Ariyanti, 2016).

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, memberikan banyak peluang bisnis yang bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat memuaskan pelanggannya dengan menciptakan produkproduk. berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan di Indonesia berkembang pesat sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga keuangan yang menjalankan usahanya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan jumlah bank yang semakin banyak dan produk perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. pesat menyebabkan ketatnya persaingan diantara produsen-produsen perbankan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan nasabah perbankan saat ini. Nasabah perbankan ibarat putri yang

I. PENDAHULUAN. Sebelum krisis moneter pada tahun 1997, sebagian besar. perbankan di Indonesia berekspansi usaha ke kredit korporasi dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat menimbulkan resesi. negara. Pasar menjadi lesu serta tingkat kepercayaan

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. bagi orang lain. Akan tetapi, tidaklah mudah mencari padanan kata dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang perlu mengutamakan kualitas pelayanan. Apabila bank tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

I. PENDAHULUAN. menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi oleh setiap produsen guna. mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.

7. Surat Survei. 8. Catatan Bimbingan Skripsi. 9. Daftar Riwayat Hidup BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan tumbuh pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh adanya jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1Jumlah Nasabah 10 Bank Terbesar di Indonesia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perkembangan perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat dan tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Oleh karena itu dalam persaingan yang demikian, perusahaan dituntut untuk dapat memuaskan pelanggannya dengan menciptakan produk-produk berkualitas sesuai dengan keinginan konsumen. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang dramatis, dinamika yang terjadi pada sektor ini terlihat dari perkembangan berbagai industri jasa seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunikasi, pariwisata dan perusahaan-perusahaan jasa profesional seperti kantor akuntan, konsultan, dan pengacara. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka konsumsi akan barang-barang pokok selain makanan, pakaian, dan perumahan, juga semakin meningkat. Begitu juga dengan kebutuhan pokok jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan. Dunia perbankan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga keadaan ini menimbulkan bisnis perbankan yang kompetitif dan ketat. Kenyataan seperti ini tidak dapat dipungkiri lagi sehingga setiap bank dituntut untuk menggunakan berbagai cara dalam menarik minat masyarakat. Bank 1

2 sebagai lembaga keuangan yang usaha utamanya memberikan jasa penyimpanan dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif pinjaman kepada masyarakat juga perlu memfokuskan pada kinerja pelayanan untuk memuaskan nasabahnya. Seiring dengan perkembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di era globalisasi ini, kondisi sosio ekonomi masyarakat juga mengalami perubahan terutama nilai-nilai dan cara pandang yang dianut masyarakat. Semakin banyaknya perusahaan penyedia barang dan jasa akan menuntut masyarakat untuk lebih teliti dan kritis dalam memilih segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan perubahan kondisi masyarakat tersebut merupakan salah satu penyebab semakin ketatnya persaingan di segala bidang. TABEL 1.1 PERINGKAT PRODUK TABUNGAN 2007 Produk Tabungan TBI Tahapan BCA 29.27% Tabungan Mandiri 15.49% Taplus BNI 14.01% Britama BRI 9.44% Tahapan Lippo 3.04% Tabungan Batara 1.68% Sumber : Marketing/edisi khusus/i/2007 Tabel 1.1 diatas menggambarkan persaingan produk tabungan yang ada di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa saat ini produk tabungan tahapan BCA yang menempati posisi pertama dengan persentase 29.27%, setelah itu di posisi kedua ditempati tabungan Mandiri dengan persentase 15.49% dan posisi ketiga Taplus BNI dengan jumlah persentase sebanyak 14.01%.

3 Dunia perbankan sangat penting bagi perekonomian Indonesia, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakan roda perekonomian suatu negara (Kasmir,2004:8), tetapi roda perbankan tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak didukung dengan adanya nasabah. Namun perekonomian Indonesia, sejak tahun 1997-1998 dilanda krisis. Sejak krisis ekonomi ini, pemerintah melikuidasi 16 bank pada tanggal 1 November 1997, sebagian nasabah mengalami kesulitan mengambil uang tabungan di bank-bank tersebut. Semenjak itu kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional menurun drastis. Kejadian ini mengakibatkan perubahan perilaku nasabah, seperti memindah rekening ke bank lain, khususnya pada bank pemerintah. Alasannya, bank pemerintah dianggap dapat memberikan jaminan keamanan yang lebih baik. Performa tabungan dari 4 bank terbesar di Indonesia dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel 1.2 di bawah ini. No Nama Bank TABEL 1.2 PERFORMA TABUNGAN 4 BANK TERBESAR SELAMA 5 TAHUN TERAKHIR Jun 2007 (Rp Milyar) 2006 (Rp Milyar) 2004 (Rp Milyar) 2003 (Rp MIlyar) 2002 (Rp Milyar) Jumlah Nasabah (Juta) 1 BCA 76.843 63.560 69.066 56.394 45.705 7.1 2 Mandiri 65.583 47.153 53.533 41.307 29.929 6.0 3 BRI 60.637 49.372 44.569 35.793 28.671 3.7 4 BNI 39.629 36.066 38.714 34.568 29.025 9.0 Sumber : Suplemen SWA 22/XXIII/8-24 Okt 2008 Tabel 1.2 di atas menggambarkan persaingan performa tabungan 4 bank terbesar yang ada di Indonesia. Jumlah nasabah terbesar ditempati oleh Bank BNI dengan jumlah 9.0, diikuti oleh BCA, Mandiri dan BRI. Pelayanan bagi dunia perbankan adalah kunci yang membedakan suatu bank dengan pesaingnya, sehinggga memegang peranan penting dalam

4 pencapaian tujuan perusahaan. Industri jasa perbankan ini sangat terkait erat dengan kepercayaan, service (layanan), dan hubungan yang dekat berpadu interaksi terbaik kepada nasabah. Suatu paradigma yang selama ini menganggap service merupakan tanggung jawab penuh dari karyawan yang berada di front liners (garda depan) sudah seharusnya diubah. Front liners juga hanya bisa bekerja dengan performa terbaik dengan dukungan back office secara penuh dan total. Dalam sebuah bank, peran front liners, termasuk teller dan customer service sangat penting karena merupakan ujung tombak atau garda depan yang bertemu langsung dengan nasabah. Performanya menjadi cerminan layanan bank secara keseluruhan. Sedangkan di sisi konsep pelayanan nasabah, bank-bank perlu membina pendekatan secara personal. Petugas garda depan harus mampu mendekatkan diri dan mengenal nasabah agar dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. TABEL 1.3 KELOMPOK 5 BANK TERBESAR BERDASARKAN PERFORMA CUSTOMER SERVICE No Nama Bank Periode 2008 2007 1 NISP 90.93 88.00 2 Bukopin 89.98 89.18 3 BII 89.71 88.47 4 Danamon 89.50-5 Niaga 88.96 90.13 Sumber : Hasil Survei Marketing Research Indonesia (MRI) dalam InfoBankNews.com 2008 Berdasarkan tabel 1.3 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan performa yang dilakukan customer service dalam menangani nasabah yang berada diperingkat pertama ialah bank NISP yang naik sebesar 2.93% dari tahun 2007, diperingkat kedua yaitu Bukopin naik sebesar 0.8%, ketiga BII yang naik sebesar 1.24%, diikuti oleh Danamon, Niaga, dan bank Mandiri.

5 Kelompok bank terbesar berdasarkan performa salah satu kualitas pelayanan yaitu berdasarkan tingkat tangibility, akan diperlihatkan pada tabel 1.4 di bawah ini. TABEL 1.4 KELOMPOK 10 BANK TERBESAR BERDASARKAN PERFORMA TANGIBILITY No Nama Bank 1 BII 2 Mandiri 3 NISP 4 Permata Bank 5 Niaga 6 CitiBank 7 BCA 8 BNI 9 Bank Jateng 10 Bank Jabar Sumber : Hasil Survei Marketing Research Indonesia (MRI) dalam InfoBankNews.com 2008 Tabel 1.4 di atas dijelaskan bahwa bank yang berada di peringkat pertama dalam performa tangibility atau bukti fisik seperti ruangan, ditempati oleh BII, kedua Mandiri, NISP, Permata Bank, Niaga, dan CitiBank. Performa tangibility tidak hanya mempengaruhi kinerja customer service tetapi juga sangat mempengaruhi pengunjung, tamu atau nasabah yang datang. TABEL 1.5 KELOMPOK 10 BANK TERBESAR BERDASARKAN SERVICE EXCELLENCE No Nama Bank 1 Mandiri 2 Danamon 3 Niaga 4 NISP 5 BII 6 BNI 7 BCA 8 CitiBank 9 Permata Bank

6 10 BPD Sumber : Hasil Survei Marketing Research Indonesia (MRI) dalam InfoBankNews.com 2008 Akibat adanya berbagai kemudahan dan pelayanan yang baik dari bank maka akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah kepada bank yang digunakan. Dibawah ini dapat dilihat kepuasan pengguna tabungan dari bankbank yang ada di Indonesia. No Produk Tabungan TABEL 1.6 KEPUASAN PENGGUNA TABUNGAN QSS (Quality Satisfaction Score) VSS (Value Satisfaction Score) PBS (Perceives Based Score) ES (Expectation Score) TSS (Total Satisfaction Score) 1 Tahapan BCA 4.304 4.038 4.278 3.924 4.156 2 Tab. Mandiri 4.181 3.990 4.160 3.786 4.043 3 Taplus BNI 4.154 4.050 4.131 3.821 4.040 4 Britama BRI 4.246 3.985 4.019 3.765 4.004 5 Tahapan 4.126 3.862 4.079 3.580 3.918 Lippo 6 Tab. Batara 3.859 3.667 3.813 3.463 3.704 7 Tab. 3.791 3.542 3.841 3.122 3.581 Danamom 8 Permata Tabungan 3.574 3.540 3.745 3.316 3.548 Sumber : SWA 19/XXIII/3-15 Sept 2008 Kepuasan nasabah adalah hal yang selalu diharapkan oleh setiap pelaku bisnis, seberapa besar kepuasan nasabah ditentukan oleh kenyamanan dan kenyataan yang sesuai bahkan lebih baik dari harapan pengunjung. Kepuasan nasabah berkontribusi pada sejumlah aspek krusial seperti terciptanya loyalitas nasabah, meningkatnya reputasi nasabah, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan dan meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas karyawan (Anderson, et al., 2000), yang dikutip oleh Rambat Lupiyoadi dan A. Hambali, (2006:192).

7 Perilaku masyarakat dengan menghubungi ataupun mengunjungi customer service sebagai salah satu cara untuk memenuhi kepuasannya sangat dipengaruhi oleh keadaan, situasi dan kondisi pada saat komunikasi itu berlangsung. Semakin tingginya perhatian para pelaku industri perbankan di Indonesia berarti semakin tinggi pula konsentrasi yang dilakukan untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang terbaik demi kepuasan nasabah. Sedangkan kepuasan ada karena suatu harapan dapat terpenuhi atau hasil yang ada melebihi harapan. Ada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangibility (Yazid, (2005:102). Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha untuk menciptakan strategistrategi baru dan mempertahankan nasabah. Nasabah merupakan suatu faktor terpenting bagi perkembangan suatu perusahaan karena tanpa nasabah suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan perbankan dituntut untuk dapat memberikan sesuatu yang berharga dan dapat memberikan kesan yang baik kepada nasabah. Salah satu faktor yang berharga dan dapat memberikan kesan yang mendalam bagi nasabah adalah memberikan kepuasan melalui kinerja pelayanan. TABEL 1.7 STRATEGI UNTUK MEMPERTAHANKAN KEPUASAN NASABAH BEBERAPA PERBANKAN DI INDONESIA Nama Bank Strategi yang dilaksanakan Lippo Bank a. Memberi hadiah langsung saat buka rekening b. Memberi suku bunga yang kompetitif c. Melakukan pameran di berbagai tempat

8 Bank Mandiri a. Kerja sama dengan merchantmerchant rekanan b. Biaya administrasi yang rendah c. Suku bunga yang rendah d. Pelayanan yang cepat dan mudah Bank Permata a. Suku bunga yang rendah b. Kenyamanan c. Kemudahan d. Point Reward Bank BCA a. Memberi hadiah b. Memberi kemudahan dalam bertransaksi c. Menyediakan ATM secara luas d. Memberikan pelayanan yang eksklusif (BCA prioritas) e. Membuka kantor cabang di perkantoran Stanchart Bank a. Memberikan rasa aman b. Fleksibilitas dalam bertransaksi c. Kualitas layanan d. Kualitas frontier CitiBank a. Memberikan pelayanan yang maksimal b. Berorientasi pada kepuasan pelanggan c. Memberikan solusi untuk rencana keuangan nasabah Bii a. Memberikan pelayanan yang cepat dan mudah b. Internet Banking c. Menyediakan Cash Deposit Machine (CDM) d. Memberikan pelayanan yang memuaskan Sumber : InfoBankNews.com Berdasarkan tabel di atas, para nasabah cenderung memperhatikan kinerja pelayanan dalam memilih suatu bank. Itulah sebabnya tidak mengherankan lagi jika pada kenyataannya persaingan perbankan tidak lagi ditentukan oleh sistem perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, tetapi lebih kepada kinerja pelayanan. Penilaian atau pengukuran pada kinerja pelayanan ini dapat dilakukan dengan menggunakan dimensi kualitas pelayanan.

9 Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BCA dalam meningkatkan kepuasan nasabah yaitu dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam segala hal. Pelayanan tersebut diantaranya ialah pelayanan dalam melayani: Transaksi tabungan, kredit perbankan, Debit BCA, Tunai BCA, Kartu Kredit BCA, BCA By-Phone dan M-BCA (Mobile Banking), KlikBCA (Internet Banking), BCA Remittance, Incaso BCA. Jenis pelayanan langsung yang diberikan kepada nasabah untuk meningkatkan kepuasan yaitu dengan pelayanan seperti Halo BCA dan BCA Consumer Plus. Sedangkan strategi BCA untuk mempertahankan nasabah yang ada yaitu dengan memberikan hadiahhadiah pada nasabah yang setia, memberikan kemudahan dalam bertransaksi, menyediakan ATM secara luas, memberikan pelayanan yang eksklusif, dimana nasabah yang mengalami kesulitan ataupun menyampaikan keluhan-keluhan kepada perusahaan dijembatani dan akan dilayani oleh customer service. Perbedaan status sosial masyarakat sangat mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakan produk jasa maupun dalam pelayanan, Bank BCA sendiri dengan biaya membuka rekening yang cukup besar, maka tidak semua masyarakat tertarik untuk menabung di Bank BCA. Dengan fakta yang ada, Bank BCA menarik segmen masyarakat menengah ke atas untuk menyimpan uangnya di bank, tapi juga tidak serta melupakan masyarakat dengan status sosial di bawah atau masyarakat tidak mampu, Bank BCA mempunyai tanggung jawab social kepada masyarakat dalam pengembangan pendidikan nasional dan dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Customer service adalah suatu ketentuan, syarat untuk melayani nasabah sebelum, sedang berlangsung dan sesudah pembelian. (According to Turban et al, 2002), Customer service is a series of activities designed to

10 enhance the level of customer satisfaction that is, the feeling that a product or service has met the customer expectation. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika customer service sedang dalam proses pelayanan antara lain, pertama kenali nasabah, kedua tanyakan, kumpulkan informasi dan rumuskan permasalahan nasabah tersebut, ketiga putuskan rencana tindakan untuk memenuhi harapan nasabah, dan keempat cek kepuasan nasabah (follow up). Tindak lanjut pelayanan yang dilakukan oleh customer service kepada nasabah maupun kepada perusahaan tentunya berbeda, dimana kepada nasabah, seorang customer service haruslah memberikan kepastian kepada nasabahnya, menepati janji-janji yang telah disepakati dengan nasabah dan menyampaikan kelebihan produk kepada nasabah. Sedangkan timbal balik kepada perusahaan, kelangsungan pelayanan sangat tergantung kepada prestasi kerja petugas customer service, memfokuskan perhatian dan memilih nasabah yang tepat, mengisi formulir yang benar, mengatasi keluhan nasabah serta menyelesaikan laporan tepat waktu. Fakta menunjukan bahwa kebanyakan nasabah mengalami berbagai macam masalah, setidaknya berkaitan dengan jenis transaksi, waktu penyampaian, atau layanan nasabah. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus memiliki sistem penanganan komplain yang efektif. Tujuan utama dari layanan customer service adalah untuk memudahkan akses nasabah dengan memperhatikan serta mengantisipasi semua pertanyaan, permintaan, informasi, menampung keluhan, kritikan serta saran dari nasabah, kapan dan dimana saja mereka berada, yang berorientasi pada kepuasan nasabah melalui pelayanan yang cepat, akurat, handal dan ramah.

11 Keluhan customer yang tidak ditanggapi dengan baik akan menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak dan mampu menghancurkan sebuah perusahaan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi keluhan nasabah.. 1. Permohonan maaf kepada nasabah atas ketidaknyamanan yang mereka alami 2. Empati terhadap nasabah yang marah 3. Kecepatan dalam penanganan keluhan 4. Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan masalah/keluhan 5. Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan (melalui saluran telepon, surat, email, maupun tatap muka langsung) dalam rangka menyampaikan komentar, kritik, saran, pertanyaan dan/atau komplain. (Tjiptono, 2006:163) Intinya, apabila customer menyampaikan keluhan, tanggapilah secara serius supaya tidak ada lagi yang mengganjal di hati para nasabah. Penerapan layanan customer service ini diharapkan nasabah akan lebih tertarik untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari bank yang dipercayanya dan tidak beralih ke produk atau jasa pesaing. Diharapkan juga nasabah dapat menggunakan produk atau jasa tersebut secara optimal sesuai dengan kebutuhannya sehingga hasil akhir yang diharapkan ialah kepuasan yang didapat oleh nasabah terhadap produk atau jasa bank akan semakin meningkat. Latar belakang yang melandasi penelitian-penelitian terhadap kinerja pelayanan pada Bank BCA, penulis menggunakan dua objek dikarenakan untuk mengetahui perbandingan tingkat kepuasan pada bank tersebut dan untuk mengetahui kinerja pelayanan yang terdiri dari variabel bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan nasabah. Sebenarnya nasabah dalam menilai kinerja pelayanan cenderung memperhatikan beberapa faktor yang berhubungan dengan pelayanan dari jasa

12 yang mereka terima, sehingga mereka dapat menyimpulkan bahwa kinerja pelayanan khususnya terhadap nasabah di Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago sudah memuaskan atau belum. Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian pada Bank BCA dengan judul Pengaruh Kinerja Layanan Customer Service Terhadap Kepuasan Nasabah (Survei Pada Nasabah Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Dunia perbankan saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga keadaan ini menimbulkan bisnis perbankan yang kompetitif dan ketat. Kenyataan seperti ini tidak dapat dipungkiri lagi sehingga setiap bank dituntut untuk menggunakan berbagai cara dalam menarik minat masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan yang usaha utamanya memberikan jasa penyimpanan dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif pinjaman kepada masyarakat juga perlu memfokuskan pada kinerja pelayanan untuk memuaskan nasabahnya. Pelayanan bagi dunia perbankan adalah kunci yang membedakan suatu bank dengan pesaingnya, sehinggga memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Industri jasa perbankan ini sangat terkait erat dengan kepercayaan, service (layanan), dan hubungan yang dekat berpadu interaksi terbaik kepada nasabah. Suatu paradigma yang selama ini menganggap service merupakan tanggung jawab penuh dari karyawan yang berada di front liners (garda depan) sudah seharusnya diubah. Front liners juga

13 hanya bisa bekerja dengan performa terbaik dengan dukungan back office secara penuh dan total. Dalam sebuah bank, peran front liners, termasuk teller dan customer service sangat penting karena merupakan ujung tombak atau garda depan yang bertemu langsung dengan nasabah. Performanya menjadi cerminan layanan bank secara keseluruhan. Sedangkan di sisi konsep pelayanan nasabah, bank-bank perlu membina pendekatan secara personal. Petugas garda depan harus mampu mendekatkan diri dan mengenal nasabah agar dapat memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat disimpulkan tema sentral sebagai berikut. Tingginya persaingan dalam dunia perbankan mempengaruhi bankbank nasional, internasional, BUMN, maupun bank swasta dalam meningkatkan produk maupun kinerja pelayanan untuk menunjang kepuasan nasabah. Dalam hal ini, peran customer service sangat menentukan apakah seorang nasabah dikatakan memiliki kepuasan atau tidak terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Maka dari itu perlu meningkatkan kinerja pelayanan dalam hal tangibility, reliability, responsiveness, courtesy, competency, communication, credibility, security, understanding/knowing, dan access untuk meningkatkan kepuasan nasabah. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah pokok sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kinerja layanan customer service dilihat dari variabel keberwujudan (tangibility), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), keramahan (courtesy), keterampilan (competency), komunikasi (communication), kepercayaan (credibility), keamanan (security), keingintahuan (understanding/knowing) dan kemudahan

14 (access) pada Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung. 2. Bagaimana tingkat kepuasan nasabah Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh tingkat kinerja layanan customer service terhadap kepuasan nasabah Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui tentang: 1. Untuk mengetahui tingkat kinerja layanan customer service dilihat dari variabel keberwujudan (tangibility), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), keramahan (courtesy), keterampilan (competency), komunikasi (communication), kepercayaan (credibility), keamanan (security), keingintahuan (understanding/knowing), dan kemudahan (access) pada Bank BCA cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung. 2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kinerja layanan customer service terhadap kepuasan nasabah Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung.

15 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis dan praktik sebagai berikut: 1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk meningkatkan ilmu dan wawasan mengenai dunia perbankan dan ilmu pemasaran jasa dengan fokus mengenai kinerja layanan konsumen (customer service) serta pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah. 2. Secara praktis hasil penelitian ini berguna untuk bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan temuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja layanan konsumen (customer service) terhadap kepuasan nasabah, serta faktor-faktor lainnya di luar penelitian. 3. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi dan bahan masukan bagi Bank BCA Cabang Setiabudhi dan Cabang Dago Bandung khususnya dalam bidang layanan konsumen (customer service) dalam upaya pembentukan kepuasan nasabah melalui peningkatan layanan customer service, yang terdiri dari tangibility, reliability, responsiveness, courtesy, competency, credibility, security, understanding/knowing, dan access.