239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan instrumentasi yang digunakan terkait dengan penelitian tentang penggunaan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMPN SE-KABUPATEN PATI

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

PENUTUP DAFTAR RUJUKAN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas (2013) menjelaskan, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Jika sebelumnya pembelajaran

Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

Oleh: Musringah SD Negeri 2 Durenan Kabupaten Tranggalek

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Implementasi Standar Proses Pembelajaran Pendidikan Agama

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

ANALISIS KESESUAIAN BUKU GURU KELAS III SEMESTER 2 DITINJAU DARI STANDAR ISI KURIKULUM 2013

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

Keterampilan proses sains menurut Rustaman (2003, hlm. 94), terdiri dari : melakukan pengamatan (observasi), menafsirkan pengamatan (interpretasi),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan tahap-tahap perencanaan pembelajaran tematik

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SD

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMA 2 SELALU BERHEMAT ENERGI DI KELAS IV B SDN NO. 34/1 TERATAI. Oleh : LUSY TANIA PURWANI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RAMBU-RAMBU PERANGKAT PEMBELAJARAN PLPG 2017 GURU KELAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN


IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. masalah itu sendiri sehingga pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

IDENTIFIKASI KETERLAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KOTA BLITAR

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

ANALISIS KESESUAIAN BUKU TEKS TEMATIK TERPADU KELAS IV TEMA 9 MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN AJARAN 2015/2016 DI KABUPATEN JOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS 1 SEMESTER 1 TEMATIK TEMA 2 KEGEMARANKU SUB TEMA1 PEMBELAJARAN 3

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR KELAS I DI GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia

BAB III METODE PENELITIAN

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI JENJANG SMA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN TEMA INDAHNYA PERSAHABATAN DI KELAS 3 SD GUGUS 3 LOWOKWARU KOTA MALANG Lita Melania Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Email : melanialita@yahoo.com Abstrak Pendidikan di era globalisasi harus mampu menghasilkan SDM yang berkualitas, salah satu cara dengan pembaharuan kurikulum. Pembaharuan proses pembelajaran Kurikulum 2013 terletak pada pembelajaran yang menekankan pada penggunaan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach). Pendekatan Saintifik adalah pembelajaran yang mendorong anak untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah berikut: (1) mengamati, (2) menanya (3) mengumpulkan informasi (4) mengasosiasi dan (5) mengkomunikasikan. Menurut hasil observasi awal, di gugus 3 Lowokwaru Malang terdapat beberapa kesulitan yang dialami guru SD dalam penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru-guru kelas 3 di SD Gugus 3 Lowokwaru Malang dalam menerapkan pendekatan saintifik. Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Untuk menjaga validitas data dilakukan pengecekan menggunakan teknik triangulasi. Kegiatan analisis data menggunakan tiga tahap yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang digunakan oleh guru sudah baik dengan memenuhi komponenkomponen utama RPP sesuai dengan Permendikbud nomor 103 tahun 2014. Kedua, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik belum berjalan secara optimal dan kurang sesuai dengan langkah 5M yang menjadi komponen pendekatan saintifik. Ketiga, kesulitan yang dihadapi guru kelas 3 diantaranya 1) kesulitan dalam pemahaman dalam merancang RPP 2) kesulitan dalam mengorganisasi langkah kegiatan dalam pendekatan saintifik 3) kesulitan mengatur alokasi waktu pembelajaran dengan banyaknya kegaiatan dalam pendekatan saintifik 4) kurangnya pemahaman tentang langkah-langkah kegiatan dalam pendekatan saintifk 5) rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan mengamati dan menanya serta mencoba yang menghambat proses pembelajaran 6) belum terpenuhinya sarana prasarana dan fasilitas yang menunjang pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Keempat, upaya yang dilakukan oleh guru-guru untuk mengatasi kesulitan tersebut diantaranya dengan melakukan diskusi teman sejawat serta mengembangkan wawasan serta pengetahuan tentang pendekatan saintifik. Kata Kunci : Analisis,, Implementasi, Pendekatan Saintifik, SD, Kota Malang 239

METODE Berdasarkan susunan rumusan masalah yang ada pada bab sebelumnya, penelitian ini tergolong menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena peneliti mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dialami oleh subyek penelitian dan menyajikan data tersebut dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Menurut Sugiyono (2010:15) bahwa Penelitian kulaitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel pada sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna. Jadi metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam terhadap peristiwa atau objek yang diteliti Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang terjadi. Peneliti menggunakan metode deskriptif karena peneliti bermaksud memperoleh gambaran mengenai kesulitan-kesulitan yang dialmai oleh guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013, dalam lingkup satu gugus SDN di Kota Malang, tepatnya berada di kecamatan Lowokwaru, kota Malang Penggunaan metode penelitian deskriptif oleh peneliti, dimaksudkan untuk menjabarkan data-data yang diperoleh pada waktu pengambilan data, baik data yang diperoleh secara lisan maupun data yang diperoleh secara tertulis, meliputi deskripsi data tentang aspek perencanaan pembelajaran, aspek pelaksanaan pembelajaran, aspek kesulitan yang dialami oleh guru serta aspek upaya yang dilakuykan guru untuk menyelasaikan kesulitan yang belum terselesaikan tersebut. Untuk metode pengumpulan data diperoleh melalui dokumentasi menggunakan pedoman observasi untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendektan saintifik, wawancara kepada seluruh guru-guru kelas 3, dokumentasi utnuk mengambil foto serta malkukan studi dokumentasi RPP, serta menggunakan catatan lapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kelas 3 kurikulum 2013 di SDN Gugus III Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Aspek perencanaan pembelajaran, digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pada aspek perencanaan pembelajaran terdapat komponen penting yang tediri dari, identitas sekolah, identitas mata pelajaran atau tema/sub tema, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian atau evaluasi (Sani, 2014 : 284). SDN Tlogomas I Untuk perangkat perencanaan pembelajaran pada SDN Tlogomas I, sudah menunjukkan tentang kelengkapan beberapa komponen seperti kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan menggunakan saintifik dan untuk metode pembelajaran menggunakan tanya jawab, diskusi, penugasan, dan ceramah. Hal ini sesuai dengan kelengkapan komponen RPP dalam Panduan Teknis Kemendikbud 2013 bahwa komponen RPP yang dikehendaki terdiri dari identitas ( nama sekolah, kelas, 240

semester, tema, subtema, dan alokasi waktu ), KI, KD, indikator, tujuan, materi, metode, langkah-langkah pembelajaran, serta penilaian (Kemendikbud, 2013 : 19). Namun pada RPP SDN Tlogomas 1 masih belum lengkap dalam komponen Identitas RPP, dimana tidak dituliskan alokasi waktu dan tanggal pelaksanaan pembelajaran. Untuk perencanaan tujuan sudah memperhatikan indikator ABCD (Audience, Behavior, Condition dan Degree). Telah mengintegrasikan 3 mata pelajaran BI,PKn, serta Matematika. Sudah mencantumkan pendekatan saintifik dalam RPP namun dalam langkah kegiatan tidak dijabarkan secara rinci, telah melampirkan materi, belum melampirkan soal evaluasi dan kunci jawaban serta rubrik penilaian. Serta mencantumkan media gambar kegiatan didaerah untuk sebagai media pembelajaran. SDN Tlogomas II Untuk perangkat perencanaan pembelajaran pada SDN Tlogomas II, sudah menunjukkan tentang kelengkapan beberapa komponen seperti identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan menggunakan saintifik dan untuk metode pembelajaran menggunakan tanya jawab dan penugasan. Hal ini sesuai dengan kelengkapan komponen RPP dalam Panduan Teknis Kemendikbud 2013 bahwa komponen RPP yang dikehendaki terdiri dari identitas ( nama sekolah, kelas, semester, tema, subtema, dan alokasi waktu ), KI, KD, indikator, tujuan, materi, metode, langkah-langkah pembelajaran, serta penilaian (Kemendikbud, 2013 : 19). Namun pada RPP SDN Tlogomas 2 untuk penulisan perencanaan tujuan belum memperhatikan indikator ABCD (Audience, Behavior, Condition dan Degree). Telah mengintegrasikan 3 mata pelajaran BI,PKn, serta Matematika. Sudah mencantumkan pendekatan saintifik dalam RPP namun dalam langkah kegiatan tidak dijabarkan secara rinci, telah melampirkan materi, namun belum melampirkan soal evaluasi dan kunci jawaban serta rubrik penilaian. Guru juga telah mencantumkan media gambar dalam perncanaan namun kurang diperjelas gambar apa yang akan digunakan dalam pembelajaran. SDN Dinoyo 1 Untuk perangkat perencanaan pembelajaran pada SDN Dinoyo 1, sudah menunjukkan tentang kelengkapan beberapa komponen seperti identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan menggunakan saintifik dan untuk metode pembelajaran menggunakan tanya jawab dan penugasan. Hal ini sesuai dengan kelengkapan komponen RPP dalam Panduan Teknis Kemendikbud 2013 bahwa komponen RPP yang dikehendaki terdiri dari identitas ( nama sekolah, kelas, semester, tema, subtema, dan alokasi waktu ), KI, KD, indikator, tujuan, materi, metode, langkah-langkah pembelajaran, serta penilaian (Kemendikbud, 2013 : 19). Pada penulisan RPP SDN Dinoyo 1 untuk penulisan perencanaan tujuan sudah memperhatikan indikator ABCD (Audience, Behavior, Condition dan Degree). Telah mengintegrasikan 3 mata pelajaran BI,PKn, serta Matematika. Sudah mencantumkan pendekatan saintifik dalam RPP namun dalam langkah kegiatan tidak dijabarkan secara rinci. Pada RPP SDN Dinoyo 1 belum melampirkan materi, soal evaluasi dan kunci jawaban serta rubrik penilaian untuk mengukur krtercapaian siswa. Telah mencantumkan penggunaan media elektronik berupa LCD proyektor pada RPP. SDN Dinoyo 3 Guru tidak membuat RPP untuk pembelajaran hari tersebut dengan alasan keterbatasan waktu, rumitnya pembuatan RPP kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan dalam Sani pola pikir dalam proses pembelajaran 241

harus dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan prinsipprinsip yang ditentukan oleh pemerintah dalam penyusunan RPP. (Sani, 2014 : 261). Aspek pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kelas 3 kurikulum 2013 di SDN Gugus III Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Seluruh guru kelas 3 yang tergabung dalam gugus 3 Kecamatan Lowokwaru menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajarannya menggunakan lima langkah pembelajaran saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan), namun langkah kegiatan tersebut kurang dijelaskan rinci pada RPP masing-masing sekolah. Dalam pembelajaran rata-rata sudah melaksanakan langkah-langkah penedekatan saintifik meskipun belum dapat berjalan optimal, hanya beberapa SD saja yang memodifikasi kegiatan dan menyesuaikan kegiatan pembelajarannya dengan mengambil satu atau dua kegiatan dari langkah 5M pendekatan saintifik. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sudah berpusat pada siswa namun masih belum terhindar dari verbalisme, dimana hampir seluruh guru kelas 3 di gugus 3 Lowokwaru masih mendominasi dengan kegiatan ceramah dalam pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran saintifik sudah diterapkan pada beberapa kegiatan dalam satu pembelajaran namun belum dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Aspek kesulitan yang dialami oleh guru-guru kelas 3 di SD Gugus 3 Lowokwaru Malang dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Kurikulum 2013 Kurang pahamnya guru dalam merancang dan membuat RPP sesuai yang dikehendaki kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintik dengan memperhatikan alokasi waktu dan langkah kegiatan yang sesuai. Guru belum bisa dan belum memiliki waktu untuk menyusun RPP secara mandiri yang disesuaikan dengan karakteristik siswanya di masingmasing sekolah. Guru kesulitan membagi waktu antara sekolah dengan keluarga sehingga tidak memiliki waktu untuk membuat RPP serta menyiapkan media pembelajaran sebagai penunjang pelaksanaan penedekatan saintifik. Guru merasa keberatan jika harus menyiapkan media pembelajaran tiap kali kegiatan dikarenakan menggunakan biaya guru sendiri. Sulitnya mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan menanya karena hampir seluruh siswa dari 4 SD tersebut termasuk siswa yang sangat pasif, kesulitan mengorganisasi siswa dalam kegiatan mencoba menjadi kendala bagi guru untuk mengimplemetasikannya karena siswa rata-rata kurang fokus dan bermain sendiri dalam kegiatan mencoba dan mengamati. Dalam kegiatan menalar hanya sebagian siswa yang dapat melaksanakannya karena guru sendiri kurang memahami esensi kegiatan menalar sehingga kegiatan ini jarang dilakukan. Dalam kegiatan mengkomunikasikan guru menghadapi kesulitan dimana siswa kurang aktif dan jarang mau untuk diajak mempresentasikan hasil kerjanya. Disamping itu guru kurang mampu mengelola alokasi waktu dimana penerapan pendekatan saintifik lengkap dengan semua komponen dan seluruh kegiatannya dapat menghabiskan waktu yang lama sehingga waktu kurang dapat terkelola dengan baik dan pembelajaran diakhiri jauh dari rencana. Kurangnya sarana prasarana dan fasilitas yang dimiliki sekolah juga menjadi faktor yang mempengaruhi sulitnya guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya. 242

Aspek upaya guru-guru SD Gugus 3 Lowokwaru Malang dalam mengatasi kesulitan yang belum terselesaikan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 Guru selalu berupaya untuk melakukan diskusi dan berbagi informasi dengan teman sejawat yang berada dalam satu tingkatan kelas yang sama maupun berbeda. Guru melakukan pertemuan pada hari sabtu untuk mendiskusikan dan mencari pemecahan maslaha bersama terhadap kendala yang sedang dihadapi dikelas 3 khususnya dalam tema Indahnya Kebersamaan subtema Sahabat Satwa pembelajaran ke 5. Guru mencari informasi lebih banyak mengenai pendekatan saintifik pada kepala sekolah dan beberapa pengawas, serta menambah wawsan dan pengetahuannya tentang pendekatan saintifik melalui media lain, seperti media cetak, media elektronik, serta sumber internet. PENUTUP Kesimpulan Aspek perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kelas 3 kurikulum 2013 di SDN Gugus III Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Perencanaan pembelajaran di SDN gugus 3 kecamatan Lowokwaru Kota Malang, secara menyeluruh telah membuat perencanaan pembelajaran dengan baik, hampir seluruh guru kelas 3 telah membuat perencanaan pembelajaran setiap akan melakukan kegiatan belajar mengajar, hanya guru kelas 3 dari SDN Dinoyo 3 yang tidak membuat RPP. Berdasarkan indikator dalam Permendikbud tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah, nomor 103 tahun 2014 menjelaskan bahwa pada aspek penulisan identitas dan kompetensi, semua SD telah menuliskannya secara rinci dan jelas, namun masih terdapat beberapa sekolah yang belum menuliskan jenjang pendidikan dan alokasi waktu seperti SDN Tlogomas 1. Dalam aspek pengembangan dan pengorganisasian materi, semua SD telah mengembangkan materi sesuai dengan tema dan sub tema pembelajaran, dan untuk aspek merencanakan skenario pembelajaran, semua sekolah menuliskan langkah pembelajaran secara runtut dan sistematis, namun masih terdapat kekurangan tentang perencanaan alokasi waktu. Pada aspek merencanakan prosedur dan menyiapkan alat penilaian, 1 sekolah sudah melampirkan kegiatan penilaian yang akan dilaksanakan, namun untuk SDN Tlogomas 2 dan SDN Dinoyo 1 tidak melampirkan penilaian. Untuk soal evaluasi serta kunci jawaban tidak ada sekolah yang melampirkannya di dalam RPP. Untuk tampilan dokumen dan desain pembelajaran, semua SD telah menuliskan sesuai dengan bahasa yang komunikatif dan menggunakan struktur kalimat baku, sehingga rancangan RPP mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Aspek pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kelas 3 kurikulum 2013 di SDN Gugus III Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Seluruh guru kelas 3 yang tergabung dalam gugus 3 Kecamatan Lowokwaru menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajarannya menggunakan lima langkah pembelajaran saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan), namun langkah kegiatan tersebut kurang dijelaskan rinci pada RPP masing-masing sekolah. Dalam pembelajaran rata-rata sudah melaksanakan langkah-langkah 243

penedekatan saintifik meskipun belum dapat berjalan optimal, hanya beberapa SD saja yang memodifikasi kegiatan dan menyesuaikan kegiatan pembelajarannya dengan mengambil satu atau dua kegiatan dari langkah 5M pendekatan saintifik. Pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sudah berpusat pada siswa namun masih belum terhindar dari verbalisme, dimana hampir seluruh guru kelas 3 di gugus 3 Lowokwaru masih mendominasi dengan kegiatan ceramah dalam pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran saintifik sudah diterapkan pada beberapa kegiatan dalam satu pembelajaran namun belum dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Aspek kesulitan yang dialami oleh guru-guru kelas 3 di SD Gugus 3 Lowokwaru Malang dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Kurikulum 2013 Kurang pahamnya guru dalam merancang dan membuat RPP sesuai yang dikehendaki kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintik dengan memperhatikan alokasi waktu dan langkah kegiatan yang sesuai. Guru belum bisa dan belum memiliki waktu untuk menyusun RPP secara mandiri yang disesuaikan dengan karakteristik siswanya di masingmasing sekolah. Guru kesulitan membagi waktu antara sekolah dengan keluarga sehingga tidak memiliki waktu untuk membuat RPP serta menyiapkan media pembelajaran sebagai penunjang pelaksanaan penedekatan saintifik. Guru merasa keberatan jika harus menyiapkan media pembelajaran tiap kali kegiatan dikarenakan menggunakan biaya guru sendiri. Sulitnya mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan menanya karena hampir seluruh siswa dari 4 SD tersebut termasuk siswa yang sangat pasif, kesulitan mengorganisasi siswa dalam kegiatan mencoba menjadi kendala bagi guru untuk mengimplemetasikannya karena siswa rata-rata kurang fokus dan bermain sendiri dalam kegiatan mencoba dan mengamati. Dalam kegiatan menalar hanya sebagian siswa yang dapat melaksanakannya karena guru sendiri kurang memahami esensi kegiatan menalar sehingga kegiatan ini jarang dilakukan. Dalam kegiatan mengkomunikasikan guru menghadapi kesulitan dimana siswa kurang aktif dan jarang mau untuk diajak mempresentasikan hasil kerjanya. Disamping itu guru kurang mampu mengelola alokasi waktu dimana penerapan pendekatan saintifik lengkap dengan semua komponen dan seluruh kegiatannya dapat menghabiskan waktu yang lama sehingga waktu kurang dapat terkelola dengan baik dan pembelajaran diakhiri jauh dari rencana. Kurangnya sarana prasarana dan fasilitas yang dimiliki sekolah juga menjadi faktor yang mempengaruhi sulitnya guru menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajarannya. Aspek upaya guru-guru SD Gugus 3 Lowokwaru Malang dalam mengatasi kesulitan yang belum terselesaikan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 Guru selalu berupaya untuk melakukan diskusi dan berbagi informasi dengan teman sejawat yang berada dalam satu tingkatan kelas yang sama maupun berbeda. Guru melakukan pertemuan pada hari sabtu untuk mendiskusikan dan mencari pemecahan maslaha bersama terhadap kendala yang sedang dihadapi dikelas 3 khususnya dalam tema Indahnya Kebersamaan subtema Sahabat Satwa pembelajaran ke 5. Guru mencari inf0rmasi lebih banyak mengenai pendekatan saintifik pada kepala sekolah dan beberapa pengawas, serta menambah wawsan dan pengetahuannya tentang pendekatan saintifik melalui media lain, seperti media cetak, media elektronik, serta sumber internet. 244

Saran 1. Berdasarkan hasil pembahasan pada aspek perencanaan pembelajaran disarankan agar selalu mempersiapkan pembelajaran dengan membuat perencanaan atau RPP terlebih dahulu sesuai dengan Permendikbud yang dikehendaki oleh Kurikulum 2013 dengan baik dan benar agar pembelajaran lebih terarah serta dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien. 2. Berdasarkan hasil pembahasan pada aspek pelaksanaan pendekatan saintifik disarankan agar selalu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik lengkap dengan langkah-langkah serta penggunaan media dan sumber belajar yang memadai agar pembelajaran yang diperoleh siswa lebih bermakna dan sesuai dengan fakta empiris yang dialami oleh siswa sehari-hari 3. Disarankan agar selalu berupaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendekatan saintifik agar kesulitan-kesulitan yang dialami dapat segera terselesaikan demi terciptanya proses pembelajaran yang kondusif, efektif, dan efisien 4. Disarankan agar selalu mengikuti segala perkembangan kurikulum dari berbagai media dan berdiskusi dengan teman sejawat sebagai upaya nyata untuk mengatasi kesulitan yang terselesaikan dalam penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran DAFTAR RUJUKAN Anonim.2013. Lesson studi: Kesulitan menerapan pendekatan ilmiah dengan metode STAD. (Online) (gurupembaharu.com) diakses pada 19 Desember 2015. Aryani.2014.Studi Kasus Penerparan Pendekatan Saintifik pada Guru-guru di Bawang. Studi kasus tidak diterbitkan. Semarang : Unnes Dahlan Ahmad. 2015. Hakikat Scientific Approach atau pendekatan saintifik.(online) (www. eurekapendidikan.com) diakses pada 19 Desember 2015 Effendi, Muhamad. 2012. Pengantar Pengembangan Kurikulum SD. Malang: FIP Universitas Negeri Malang Fatmawati Siti. 2014. Pendekatan scirntific dalam kurikulum 2013. (online) (kumpulanartikel mahasiswa,blogspot.com) diakses pada 25 Desember 2015. Handayani. 2010. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya : Giri Utama Hariadi Teguh. 2014. Definisi Pendekatan Saintifik Kuirikulum 2013.(online) (perangkatguruindonesia.blogspot.com) Diaskses pada 19 Desember 2015. Indah.2014.PendekatanSaintifik.(online)http://indahanggungalura.blogspot.co.id/2014/04/ makalah-pendekatan-scientific.html diakses pada 5 November 2015 Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik di Sekolah Dasar. Jakarta : Kemendikbud Khasanah.2014.PendekatanIlmiah.(online)http://umikhasanah49.blogspot.co.id/2014/05/ bab-i-pendahuluan-1.html. diakses pada 5 November 2015 Majid Abdul.2014. Pembelajarn Tematik Terpadu.Bandung : Remaja Rosdakarya Margareth. 16 Oktober 2015. Tiga masalah Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Okezone (Online). Diakses pada 20 Desember 2015 Moloeng, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : Rosda Karya Nasution. 2010. Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Bumi Aksara 245

Studycenter.2014.Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013(online)http://histudycentre. blogspot.co.id/2014/06/makalah-pendekatan-scientific-kurikulum.html. diakses pada 5 November 2015 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sukmadinata.2012. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.Bandung : Refika Aditama Universitas Negeri Malang.2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang : Universitas Negeri Malang 246