LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM REGULER LAB E531. Nama : NPM / Kelas : Fakultas /Jurusan :

MANAJEMEN DASAR I ATA 15/16

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET. Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan :

REGRESI LINIER BERGANDA

Manajemen. Modul Riset Akuntansi UJI NORMALITAS. Manajemen

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM ILAB KAMPUS H

UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST)

UJI PERBEDAAN LEBIH DARI DUA SAMPEL (ANOVA)

UJI 2 SAMPLE BERPASANGAN. (PAIRED SAMPLE t-test)

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Depok, Agustus Tim Litbang. LAB. MANAJEMEN DASAR i LITBANG PTA 16/17

METODE RISET KATA PENGANTAR

TABEL 3 DATA PENELITIAN

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL METODE RISET PRAKTIKUM I LAB KAMPUS H

MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA

UJI VALIDITAS KUISIONER

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Pengujian Varian Satu Jalur. (One Way ANOVA)

MODUL 2 UJI DATA NORMALITAS, HOMOSEDASTISITAS, & LINIERITAS

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu komponen dari penelitian adalah menggunakan metode yang

ANALISIS DERET BERKALA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1. Nama : NPM : Kelas : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa Dua

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research.

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

APLIKASI REGRESI SEDERHANA DENGAN SPSS. HENDRY admin teorionline.net Phone : / klik.statistik@gmail.com

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

ANALISIS REGRESI BERGANDA

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS Disusun oleh: Andryan Setyadharma

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI ANOVA. Uji kesamaan varian. Lihat output TEST of HOMOGENEITY of VARIANCE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Independent Sample T Test

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Jogiyanto (2007:61) mengemukakan bahwa, obyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

SESI 13 STATISTIK BISNIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

BAB III METODE PENELETIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian penjelasan (explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Transkripsi:

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL RISET AKUNTANSI ATA 2014/2015 NAMA : NPM : KELAS : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga modul praktikum Riset Akuntansi ini dapat terselesaikan. Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-penelitian ekonomi. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu pandangan mahasiswa dalam melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan teori-teori ekonomi yang ada. Dengan penuh kesadaran, bahwa modul praktikum ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan. Akhir kata, terima kasih kepada tim Litbang Riset Akuntansi Laboratorium Manajemen Dasar 2014/2015 yang turut berpartisipasi dalam penulisan modul praktikum ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak yang berpartisipasi sehingga pelaksanaan praktikum ini dapat berjalan dengan lancar. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Depok, Maret 2015 Tim Litbang Riset Akuntansi ii ATA 14/15

DAFTAR ISI Halaman Judul... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... i ii iii v Daftar Tabel... viii Materi 1. Uji Normalitas I. Pendahuluan... 1 II. Analisis yang Diperlukan... 1 III. Contoh Kasus... 2 Materi 2. Uji T Sampel Bebas (Independent Sample T-Test) I. Pendahuluan... 12 II. Langkah Analisis Pengujian... 13 III. Contoh Kasus dan Langkah Pengerjaan... 13 Materi 3. Uji T Sampel Berpasangan I. Pendahuluan... 22 II. Langkah-langkah Analisis Pengujian... 22 III. Contoh Kasus... 23 IV. Langkah-langkah Pengerjaan... 23 Materi 4. Uji ANOVA I. Pendahuluan... 29 Riset Akuntansi iii ATA 14/15

II. Analisis yang Diperlukan... 30 III. Contoh Kasus... 31 IV. Langkah Pengerjaan dengan Software R-Commander... 31 V. Langkah-Langkah Hipotesis... 40 Materi 5. Regresi Linear Berganda I. Pendahuluan... 42 II. Tujuan Penggunaan Analisis Regresi Linier Berganda... 42 III. Analisis Yang Diperlukan... 42 a. Persamaan umum regresi linier berganda... 42 b. Uji Asumsi Klasik... 43 c. Koefisien Korelasi... 44 d. Koefisien Determinasi... 44 e. Kesalahan Standar Estimasi... 44 IV. Contoh Kasus... 44 V. Langkah-langkah Pengerjaan... 45 Daftar Pustaka... 52 Riset Akuntansi iv ATA 14/15

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Tampilan awal R-Commander... 2 Gambar 1.2. Tampilan menu New Data Set... 3 Gambar 1.3. Tampilan menu name for data set... 3 Gambar 1.4. Tampilan Data Editor... 4 Gambar 1.5. Tampilan menu variable editor... 5 Gambar 1.6. Tampilan data editor yang telah diisi dengan Data... 6 Gambar 1.7. Tampilan Script Window... 6 Gambar 1.8. Tampilan menu pengolahan data... 7 Gambar 1.9. Tampilan Scale Reliability... 8 Gambar 1.10. Tampilan Output ABC, dan Indomie... 8 Gambar 1.11. Tampilan Output Mie Sedap dan Sarimie... 9 Gambar 1.12. Tampilan Output Supermie... 10 Gambar 2.1 Tampilan Menu Awal R-Commander... 14 Gambar 2.2 Tampilan Menu New Data Set... 15 Gambar 2.3 Tampilan kotak dialog New Data Set... 15 Gambar 2.4 Tampilan Data Editor... 16 Gambar 2.5 Tampilan Variabel Editor SKOR... 16 Gambar 2.6 Tampilan Variabel Editor KODE... 17 Gambar 2.7 Tampilan Isi Data Editor... 17 Gambar 2.8 Tampilan Manage Variable... 18 Riset Akuntansi v ATA 14/15

Gambar 2.9 Tampilan Bin Numeric... 18 Gambar 2.10 Tampilan Bin Names... 19 Gambar 2.11 Tampilan Menu Olah Data... 19 Gambar 2.12 Tampilan Independent Samples T-Test... 19 Gambar 2.13 Hasil Pengujian Independent Samples T-Test... 20 Gambar 3.1. Tampilan menu awal R commander... 24 Gambar 3.2. Tampilan menu New Data Set... 24 Gambar 3.3. Tampilan New Data Set... 24 Gambar 3.4. Tampilan Data Editor... 25 Gambar 3.5. Tampilan Variabel Editor Sebelum... 25 Gambar 3.6. Tampilan Variabel Editor Sesudah... 25 Gambar 3.7. Tampilan Data Editor yang telah diisi... 25 Gambar 3.8. Tampilan Script Window... 26 Gambar 3.9. Tampilan Menu Olah Data... 26 Gambar 3.10. Tampilan Paired T-Test... 27 Gambar 3.11. Tampilan Output... 27 Gambar 4.1. Tampilan menu awal R-Commander... 32 Gambar 4.2. Kotak Dialog New Data Set... 32 Gambar 4.3. Tampilan Data Editor... 33 Gambar 4.4. Tampilan Variabel Editor Barang... 33 Gambar 4.5. Tampilan Variabel Editor penjualan_perhari... 33 Riset Akuntansi vi ATA 14/15

Gambar 4.6. Tampilan Data Editor yang telah diisi... 34 Gambar 4.7. Tampilan Manage Variables... 35 Gambar 4.8. Tampilan Bin a Numeric Variable... 36 Gambar 4.9. Tampilan Bin Names... 36 Gambar 4.10. Tampilan Menu untuk Uji Kesamaan Varians... 37 Gambar 4.11. Tampilan Levene s test... 37 Gambar 4.12. Hasil Uji Levene s test... 38 Gambar 4.13. Tampilan Menu untuk Uji Anova... 39 Gambar 4.14. Tampilan One-Way Analysis of Variance... 39 Gambar 4.15. Hasil uji Anova... 40 Gambar 5.1 Tampilan menu awal R commander... 45 Gambar 5.2 Tampilan menu New Data Set... 46 Gambar 5.3 Tampilan New Data Set... 46 Gambar 5.4 Tampilan Data Editor... 46 Gambar 5.5 Tampilan Variabel Editor Pengangguran... 47 Gambar 5.6 Tampilan Variabel Editor Inflasi... 47 Gambar 5.7 Tampilan Variabel Editor Pendapatan Nasional... 47 Gambar 5.8 Tampilan isi Data Editor... 47 Gambar 5.9 Tampilan menu olah data... 48 Gambar 5.10 Tampilan Linier Regression... 49 Gambar 5.11 Tampilan Output... 49 Riset Akuntansi vii ATA 14/15

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Data Penjualan Mie... 2 Tabel 2.1. Data Penjualan Sabun... 13 Tabel 3.1. Data penjualan pada kedai es krim Lezatto sebelum dan sesudah promosi.... 23 Tabel 4.1. Data Penjualan Buku... 31 Tabel 5.1. Data pengaruh antara Pengangguran dan Inflasi terhadap Pendapatan Nasional Indonesia... 44 Riset Akuntansi viii ATA 14/15

Uji Normalitas UJI NORMALITAS I. PENDAHULUAN Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Maksud dari data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median. Uji ini sering dilakukan untuk analisis statistik parametrik. II. ANALISIS YANG DIPERLUKAN Yang perlu dilihat dari output R programming adalah hasil dari Shapiro-Wilk Test of Normality. Dalam hal ini, nilai yang diperoleh dari Shapiro-Wilk Test of Normality harus lebih besar dari (>) 0,05. Namun, sebenarnya dalam menguji kenormalam suatu data ada banyak hal yang perlu diketahui, seperti nilai perbandingan antara nilai skewness dengan standar error skewness yang menghasilkan rasio skewness, dan perbandingan antara nilai kurtosis dengan nilai standar error kurtosis yang akan menghasilkan rasio kurtosis. Dari kedua rasio perbandingan tersebut, dapat dikatakan normal bila mempunyai nilai antara -2 sampai dengan 2. Selain hal tersebut, masih ada satu lagi alat uji untuk melihat kenormalan data, yaitu dengan nilai K-S, dengan syarat bila nilai probabilitas lebih besar dari (>) 0,05 maka data tersebut dikatakan normal. Riset Akuntansi 1 ATA 14/15

Uji Normalitas III. CONTOH KASUS Berikut ini adalah data penjualan mie instan pada Toko Berkah selama lima bulan terakhir : Indomie Sarimie ABC Supermie Mie Sedap 441 541 445 451 555 515 451 541 441 514 115 114 151 141 144 444 411 145 115 441 541 154 114 411 544 Tabel 1.1. Data Penjualan Mie Ujilah data tersebut apakah terdistribusi normal! (MADAS 1415) Langkah-langkah penyelesaian menggunakan software R-Commander : 1. Tekan icon R-Commander pada dekstop, atau Start Program Manajemen Dasar R-Commander. Akan muncul tampilan seperti berikut : Gambar 1.1. Tampilan awal R-Commander Riset Akuntansi 2 ATA 14/15

Uji Normalitas 2. Pilih menu Data, kemudian New Data Set. Gambar 1.2. Tampilan menu New Data Set 3. Setelah itu, masukkan nama pada Enter name for data set, yaitu Normalitas. Lalu klik OK. Gambar 1.3. Tampilan menu name for data set Riset Akuntansi 3 ATA 14/15

Uji Normalitas 4. Setelah itu akan muncul tampilan Data Editor Gambar 1.4. Tampilan Data Editor 5. Pada Data Editor, klik di var 1, ganti dengan nama Indomie lalu pilih numeric, kemudian close. Lakukan hal yang sama sampai dengan data mie instan terkahir, yaitu var2 untuk Sarimie, var3 untuk ABC, var4 untuk Supermie, dan terakhir var5 untuk Mie Sedap. Riset Akuntansi 4 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.5. Tampilan Variable editor 6. Setelah itu, masukkan data penjualan mie instan tersebut (Note : Lebih baik jangan menekan tombol ENTER untuk mengisi data selanjutnya.). Setelah selesai mengisi lengkap semua data, kemudian close data editor. Riset Akuntansi 5 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.6. Tampilan data editor yang telah diisi dengan Data. 7. Setelah data editor di close, buka kembali window R-Commander, maka tampilannya akan seperti ini : Normalitas <- edit (as.data.frame(null)) Gambar 1.7. Tampilan Script Window 8. Untuk melihat apakah data sudah benar atau belum, klik tombol View Data Set. Jika ada data yang salah, maka pilih tombol Edit Data Set. Jika data sudah benar, pilih Statistics, Summaries, Shapiro-Wilk test of normality. Riset Akuntansi 6 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.8. Tampilan menu pengolahan data 9. Akan muncul tampilan kotak dialog Shapiro-Wilk test of normality. Pilih salah satu variable, misal dimulai dari ABC, lalu klik OK, dan akan keluar hasilnya. Data yang keluar tersebut hanya satu (yaitu untuk data ABC, karena yang dipilih adalah ABC), data yang lain tidak dapat keluar pada satu kali pengolahan. Oleh sebab itu, lakukan langkah ini secara berulang terhadap variabel Indomie, Sarimie, Supermie, dan Mie Sedap. Riset Akuntansi 7 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.9. Tampilan Scale Reliability 10. Kemudian akan keluar hasilnya pada Output Window seperti ini : Gambar 1.10, Tampilan Output ABC, dan Indomie. Riset Akuntansi 8 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.11. Tampilan Output Mie Sedap dan Sarimie. Riset Akuntansi 9 ATA 14/15

Uji Normalitas Gambar 1.12. Tampilan Output Supermie. Nilai p-value ABC sebesar 0,08775 yang berarti probabilitas lebih dari 0,05. Maka data untuk penjulan ABC terdistribusi normal. Nilai p-value Indomie sebesar 0,0472 yang berarti probabilitas kurang dari 0,05. Maka data untuk penjualan Indomie tidak terdistribusi normal. Nilai p-value Mie Sedap sebesar 0,03545 yang berarti probabilitas kurang dari 0,05. Maka data untuk penjualan Mie Sedap tidak terdistribusi normal. Nilai p-value Sarimie sebesar 0,3187 yang berarti probabilitas lebih dari 0,05. Maka data untuk penjualan Sarimie terdistribusi secara normal. Nilai p-value Supermie sebesar 0,04368 yang berarti probabilitas kurang dari 0,05. Maka data untuk penjualan Supermie tidak terdistribusi secara normal. Riset Akuntansi 10 ATA 14/15

Uji Normalitas Analisis : 1. Syarat : p-value > 0,05 = Data Terdistribusi Normal. p-value < 0,05 = Data tidak Terdistribusi Normal. 2. Nilai p-value : ABC = 0,08775 Indomie = 0,0472 Mie Sedap = 0,03545 Sarimie = 0,3187 Supermie = 0,04368 3. Keputusan p-value ABC > 0,05 = Data Terdistribusi Normal p-value Indomie < 0,05 = Data Tidak Terdistribusi Normal p-value Mie Sedap < 0,05 = Data Tidak Terdistribusi Normal p-value Sarimie > 0,05 = Data Terdistribusi Normal p-value Supermie < 0,05 = Data Tidak Terdistribusi Normal 4. Kesimpulan Karena terdapat data yang tidak terdistribusi normal yaitu data penjualan Indomie, Mie Sedap, dan Supermie, maka dapat disimpulkan bahwa Data Penjualan Mie Instan pada Toko Berkah pada lima bulan terakhir Tidak Terdistribusi Normal. Untuk membersihkan kotak Script Window pada R-Commander : 1. Letakkan kursor (klik kiri) pada kotak Script Window. 2. Klik kanan. 3. Pilih Clear Window. Dan jika ingin membersihkan kotak Output Window pada R-Commander : 1. Letakkan kursor (klik kiri) pada kotak Output Window. 2. Klik kanan, lalu pilih Clear Window. Riset Akuntansi 11 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas UJI T SAMPEL BEBAS (INDEPENDENT SAMPLE T-TEST) I. PENDAHULUAN Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tujuan analisis ini adalah untuk membandingkan dua rata-rata dua grup atau populasi yang tidak berhubungan. Distribusi ini pertama kali diterbitkan dalam suatu makalah oleh W.S Gosset pada tahun 1908. Pada waktu itu Gosset bekerja pada perusahaan bir Irlandia yang melarang penerbitan oleh karyawannya. Untuk mengelakkan larangan tersebut, ia menerbitkan karyanya secara rahasia dibawah nama student. Karena itulah distribusi t biasa disebut Distribusi Student, dan tabel pengujiannya disebut dengan tabel t-student. Hasil uji statistik yang diperoleh dari software dibandingkan dengan nilai P-Value sebesar 0,05 lalu dianalisis untuk mengetahui hipotesis mana yang akan diterima maupun ditolak. Ciri ciri Uji t : 1. Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α), serta besarnya derajat bebas (db). 2. Kasus yang diuji bersifat acak. Fungsi Pengujian Uji T : 1. Untuk memperkirakan interval rata-rata sampel. 2. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel. 3. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis. 4. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk dipercaya. Riset Akuntansi 12 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas II. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PENGUJIAN Langkah-langkah analisis pengujian dalam Uji T Sampel Bebas adalah : 1. Menentukan hipotesis pengujian. Ho : Rata rata kedua sampel adalah identik atau sama. Ha : Rata rata kedua sampel adalah tidak identik atau tidak sama. 2. Menentukan daerah kritis berdasarkan tingkat signifikan (α) dan derajat bebas (db). 3. Kriteria pengujian. P-value > 0,05 maka Ho diterima. P-value < 0,05 maka Ha diterima. 4. Lihat hasil P-Value. 5. Menentukan keputusan. 6. Membuat kesimpulan dari keputusan yang telah dibuat. III. CONTOH KASUS DAN LANGKAH PENGERJAAN PT. Pesona Indah memproduksi berbagai macam sabun mandi. Dari berbagai sabun mandi yang ada diambil 2 sampel sabun mandi yang paling laris, yaitu sabun mandi Candilax dan Trivia untuk diuji apakah kedua sabun mandi tersebut sama-sama terjual laris. Dari catatan penjualan selama 5 bulan diperoleh data sebagai berikut : (MADAS1415) Bulan ke- CANDILAX TRIVIA 1 155 144 2 141 154 3 144 151 4 145 145 5 141 115 Tabel 2.1 : Data Penjualan Sabun Mandi. Riset Akuntansi 13 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas LANGKAH PENGERJAAN : Untuk mencari nilai-nilai uji kedua sampel bebas tersebut dengan menggunakan program R, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Tekan icon R-Commander pada desktop, kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini : Gambar 2.1 : Tampilan menu awal R-Commander 2. Pilih menu Data, New Data Set, masukkan nama dari data set adalah independent (TANPA SPASI) kemudian tekan tombol OK. Riset Akuntansi 14 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas Gambar 2.2 : Tampilan menu New Data Set Gambar 2.3 : Tampilan kotak dialog New Data Set Riset Akuntansi 15 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas Kemudian akan muncul tampilan data editor. Gambar 2.4 : Tampilan data editor 3. Klik Var1 kemudian ganti namanya menjadi SKOR, pilih numeric lalu close, setelah itu klik Var2 kemudian ganti namanya menjadi KODE kemudian pilih numeric lalu close. Gambar 2.5 : Tampilan Variabel Editor SKOR Gambar 2.6 : Tampilan Variabel Editor KODE Kemudian masing-masing variabel diisi sesuai dengan data pada soal. Setelah selesai mengisi lengkap, close data editor. Riset Akuntansi 16 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas Gambar 2.7 : Tampilan Isi Data Editor 4. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol View data set. Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki. 5. Langkah selanjutnya adalah pengkodean, yaitu pilih Manage Variables in active data set kemudian pilih Bin Numeric Variable. Gambar 2.8 : Tampilan Manage Variable Riset Akuntansi 17 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas Kemudian akan muncul tampilan : Gambar 2.9 : Tampilan Bin Numeric Ket: pilih KODE karena kolom yang diisi dengan pengkodean adalah kolom KODE. Kemudian Number of bins di-drag ke angka 2, karena pengkodeannya yang kita isi hanya sampai 2. Kemudian akan muncul tampilan Bin Names. Gambar 2.10 : Tampilan Bin Names 5. Selanjutnya, pilih menu Statistics, Means, Independent samples t-test. Riset Akuntansi 18 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas Gambar 2.11 : Tampilan Menu Olah Data 6. Pada Response Variable pilih SKOR kemudian tekan tombol OK. Gambar 2.12 : Tampilan Independent Samples t-test Riset Akuntansi 19 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas 7. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut : Gambar 2.13 : Hasil Pengujian Independent Samples t-test ANALISIS PENGUJIAN 1. Hipotesis Ho : Rata-rata penjualan kedua sabun mandi, yaitu CANDILAX dan TRIVIA adalah identik atau sama. Ha : Rata-rata penjualan kedua sabun mandi, yaitu CANDILAX dan TRIVIA adalah tidak identik atau tidak sama. 2. Taraf Signifikan α = 0,05 dan Derajat Bebas (db) = n 2 = 10 2 = 8. Riset Akuntansi 20 ATA 14/15

Uji T Sampel Bebas 3. Kriteria Pengujian : Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima. Jika p-value < 0,05 maka Ha diterima. 4. Dari hasil pengolahan pada R-Commander, diperoleh nilai p-value = 0,6588. 5. Keputusan Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa besarnya p-value adalah 0,6588. Karena hasil p-value lebih besar dari taraf signifikan yang digunakan dalam pengujian (α) atau 0,6588 > 0,05 maka Ho diterima. 6. Kesimpulan Karena Ho yang diterima, maka kesimpulannya adalah Rata-rata penjualan kedua sabun mandi, yaitu CANDILAX dan TRIVIA adalah identik atau sama.. Riset Akuntansi 21 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan UJI T SAMPEL BERPASANGAN (PAIRED SAMPLE T-TEST) I. PENDAHULUAN Uji T Sampel Berpasangan adalah uji t dimana sampel saling berhubungan antara satu sampel dengan sampel yang lain. Pengujian ini biasanya dilakukan pada penelitian dengan menggunakan teknik eksperimen dimana satu sampel diberi perlakuan tertentu, kemudian dibandingkan dengan kondisi sampel sebelum adanya perlakuan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan ratarata dua sampel yang berpasangan. Syarat dari Uji T Sampel Berpasangan : P-value > 0,05 maka Ho diterima. P-value < 0,05 maka Ha diterima. II. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS PENGUJIAN Langkah-langkah analisis pengujian Uji T Sampel Berpasangan adalah : 1. Menentukan hipotesis pengujian. Ho : Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan. Ha : Ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya perlakuan. 2. Kriteria/syarat pengambilan keputusan. P-value > 0,05 maka Ho diterima. P-value < 0,05 maka Ha diterima. 3. Lihat hasil P-Value. 4. Menentukan keputusan. 5. Membuat kesimpulan dari keputusan yang telah dibuat. Riset Akuntansi 22 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan III. CONTOH KASUS Seorang pemilik kedai es krim Lezatto ingin melakukan penelitian terhadap jumlah es krim yang terjual sebelum dan sesudah dilakukan promosi. Berikut ini adalah data yang didapat dari cabang-cabang miliknya : (MADAS1415) Cabang Sebelum Sesudah Gandaria 145 155 Cawang 155 151 Depok 154 154 Tebet 115 115 Cakung 144 145 Kalimalang 154 155 Kemang 144 115 Tabel 3.1. Data penjualan pada kedai es krim Lezatto, sebelum dan sesudah promosi. IV. LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Untuk mencari nilai-nilai uji sampel berpasangan tersebut dengan menggunakan R Commander, ikutilah langkah-langkah berikut : 1. Double Click icon R Commander pada desktop atau klik Start Program Manajemen Dasar R Commander. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar di halaman selanjutnya : Riset Akuntansi 23 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan 2. Pilih menu Data, New data set. Gambar 3.1. Tampilan menu awal R commander Gambar 3.2. Tampilan menu New data set Pada Enter name for data set, ketik penjualan. Kemudian OK. Riset Akuntansi 24 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan Kemudian akan muncul Data Editor Gambar 3.3. Tampilan New Data Set Gambar 3.4. Tampilan Data Editor 3. Masukkan data dengan var1 untuk sebelum, var2 untuk sesudah. Jika sudah selesai dalam pengisian data, tekan tombol Close. Untuk mengubah nama dan tipe variabel, dapat dilakukan dengan cara double click pada variable yang ingin di setting. Type yang dipilih adalah numeric untuk semua variabel. Gambar 3.5. Gambar 3.6. Tampilan Variabel editor sebelum. Tampilan Variabel editor sesudah. Kemudian masukan data skor sesuai dengan soal, seperti berikut : Gambar 3.7. Tampilan Data Editor yang telah diisi. Riset Akuntansi 25 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan 4. Selanjutnya, pilih window R-commander akan muncul tampilan : Gambar 3.8. Tampilan Sript Window. 5. Jika data sudah benar, pilih menu Statistics, Means, Paired t-test maka akan muncul menu seperti gambar di bawah ini : Gambar 3.9. Tampilan Menu Olah Data. Riset Akuntansi 26 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini : Gambar 3.10, Tampilan Paired t-test. Pada First variable pilih sebelum dan pada Second Variable pilih sesudah. Kemudian tekan tombol OK. 6. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut : Gambar 3.11. Tampilan Output Riset Akuntansi 27 ATA 14/15

Uji T Sampel Berpasangan Analisis : 1. Hipotesis. Ho : Tidak ada perbedaan jumlah penjualan es krim antara sebelum dan sesudah adanya promosi. Ha : Ada perbedaan jumlah penjualan es krim antara sebelum dan sesudah adanya promosi. 2. Kriteria/syarat pengambilan keputusan. P-value > 0,05 maka Ho diterima. P-value < 0,05 maka Ha diterima. 3. Hasil P-Value = 0,5401. 4. Keputusan : Karena nilai p-value sebesar 0,5401 > 0,05 maka Ho diterima. 5. Kesimpulan : Karena Ho yang diterima, maka kesimpulannya adalah Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah adanya promosi. Riset Akuntansi 28 ATA 14/15

Uji ANOVA UJI ANOVA Analysis Of Variance I. PENDAHULUAN Uji perbedaan lebih dari dua sampel disebut juga sebagai analisis varians. Uji ini dipopulerkan oleh seorang pendiri modern, bernama Sir Ronald Aylmer Fisher. Analisis ini digunakan untuk: a. Menguji hipotesis kesamaan rata-rata antara lebih dari dua grup atau populasi (dalam artian juga berbeda namun tidak signifikan). b. Menguji apakah varians populasinya sama atau tidak. Asumsi: 1. Populasi-populasi yang akan diuji telah terdistribusi normal. 2. Varians dari populasi-populasi tersebut adalah sama. 3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Sebelum masuk ke sub bab berikutnya mengenai analisis yang diperlukan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai populasi, sampel, dan hipotesis. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin Riset Akuntansi 29 ATA 14/15

Uji ANOVA mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. II. ANALISIS YANG DIPERLUKAN Uji Kesamaan Varians Lihat pada output levene s test of homogenity of varians. 1. Hipotesis: Ho : Varians ketiga sampel identik. Ha : Varians ketiga sampel tidak identik. 2. Pengambilan keputusan: Jika Probabilitas > 0,05; maka Ho diterima. Jika Probabilitas < 0,05; maka Ho ditolak. Pada tahap selanjutnya, jika varians memiliki hasil Ho diterima, maka dapat dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya, yaitu dengan menggunakan Uji Anova. Apabila pada saat Uji Kesamaan Varians Ho ditolak, maka penelitian hanya sampai tahap Uji Kesamaan Varians saja. Riset Akuntansi 30 ATA 14/15

Uji ANOVA Uji Anova Lihat output analysis of variance: 1. Hipotesis: Ho : Ketiga rata-rata populasi adalah identik. Ha : Ketiga rata-rata populasi adalah tidak identik. 2. Pengambilan keputusan Jika Probabilitas > 0,05; maka Ho diterima. Jika Probabilitas < 0,05; maka Ho ditolak. III. CONTOH KASUS Bapak Rizky, seorang pemilik toko buku Praharani s, ingin mengetahui perkembangan usahanya tersebut. Buku-buku yang dijualnya adalah buku dengan topik Romansa, Komedi, dan Horor. Bapak Rizky memerintahkan anak buahnya untuk melakukan sebuah riset kecil pada tokonya. Ia meminta agar diteliti apakah ada perbedaan rata-rata penjualan dari ketiga topik buku tersebut. Berikut adalah data penjualan bukunya selama 5 hari terakhir: (MADAS1415) Romansa Komedi Horor 4 5 4 5 4 4 4 1 1 1 4 5 4 5 5 Tabel 4.1. Data Penjualan Buku IV. LANGKAH PENGERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE R-COMMANDER Untuk mencari penyelesaian dari soal tersebut dengan menggunakan program R, ikutilah langkah-langkah berikut : Riset Akuntansi 31 ATA 14/15

Uji ANOVA 1. Tekan icon R Commander pada dekstop kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini : Gambar 4.1. Tampilan menu awal R Commander 2. Pilih menu Data, New data set. Masukkan nama dari data set, misalkan ANOVA, kemudian klik tombol OK. Gambar 4.2. Kotak Dialog New Data Set Riset Akuntansi 32 ATA 14/15

Uji ANOVA Kemudian akan muncul Data Editor Gambar 4.3. Tampilan Data Editor 3. Masukkan data dengan terlebih dahulu mengganti nama Var1 menjadi Barang dan Var2 menjadi penjualan_perhari, dengan cara klik pada kolom yang bersangkutan. Lalu untuk tipe variabel pilih numeric. Gambar 4.4. Tampilan Variabel Editor Barang Gambar 4.5. Tampilan Variabel Editor penjualan_perhari Riset Akuntansi 33 ATA 14/15

Uji ANOVA Kemudian isi masing-masing kolom sesuai dengan data soal, namun dengan ketentuan isi kolom penjualan_perhari dengan angka-angka yang tertera dalam soal (dimulai dengan data penjualan Romansa, kemudian diikuti oleh data Komedi di bawahnya, lalu disambung lagi dengan data Horor). Lalu pada kolom barang, isi angka 1 untuk data dari baris 1-5, mulai baris 6-10 isi dengan angka 2, lalu dari baris 11-15 isi dengan angka 3. Hal ini dilakukan sebagai pengkodean barang, dimana angka 1 adalah kode untuk Romansa, angka 2 untuk Komedi, dan angka 3 untuk Horor. Setelah selesai mengisi lengkap semua data, kemudian close data editor dengan meng-klik tombol X (close). Gambar 4.6. Tampilan Data Editor yang telah diisi 4. Untuk mengubah variable numeric bin pada tampilan R-Commander, pilih Data Manage variable in active data set, kemudian Bin numeric variable. Riset Akuntansi 34 ATA 14/15

Uji ANOVA Gambar 4.7. Tampilan Manage Variables Kemudian akan muncul tampilan: Gambar 4.8. Tampilan Bin a Numeric Variable Riset Akuntansi 35 ATA 14/15

Uji ANOVA Pada Variable to Bin, pilih Barang, kemudian di Numbers of Bins pilih 3, kemudian klik OK. Maka akan muncul tampilan untuk mengubah nama Bin. Isilah di kolom 1 dengan Romansa, kolom 2 dengan Komedi, dan kolom 3 dengan Horor seperti di bawah ini : Gambar 4.9. Tampilan Bin Names 5. Jika data sudah benar, kita lakukan pengujian kesamaan varians dengan cara memilih menu Statistic,Variances, Levene s test. Riset Akuntansi 36 ATA 14/15

Uji ANOVA Gambar 4.10, Tampilan Menu untuk Uji Kesamaan Varians 6. Pada Response Variable pilih penjualan_perhari, kemudian OK. Gambar 4.11. Tampilan Levene s test. Berikut adalah hasil pengujian kesamaan varians dan perhatikan nilai P- Value (lihat di Pr (>F) ). Riset Akuntansi 37 ATA 14/15

Uji ANOVA Gambar 4.12. Hasil Uji Levene s test Analisis: Berdasarkan pengujian kesamaan varians, p-value yang muncul sebesar 0,9585, berarti lebih besar dari 0,05. Hal itu menandakan bahwa Ho diterima, atau varians ketiga sampel identik. Karena Ho yang diterima, sehingga kita diperbolehkan untuk lanjut ke pengujian selanjutnya yaitu Uji Anova. Riset Akuntansi 38 ATA 14/15

Uji ANOVA 7. Untuk uji Anova, pilih Statistic, Means, One-Way ANOVA. Gambar 4.13. Tampilan Menu untuk Uji Anova Kemudian akan muncul tampilan One-Way Analysis of Variance. Pada Response Variable pilih penjualan_perhari, lalu klik OK. Gambar 4.14. Tampilan One-Way Analysis of Variance Riset Akuntansi 39 ATA 14/15

Uji ANOVA 8. Maka akan muncul hasil dari Uji Anova. Perhatikan kembali nilai P- Value yang muncul. Gambar 4.15. Hasil uji Anova Analisis: Pada output di atas, nilai P-value adalah sebesar 0,9744 > 0,05. Hal itu berarti Ho diterima atau rata-rata penjualan ketiga topik buku adalah identik (sama). V. LANGKAH-LANGKAH HIPOTESIS Uji Kesamaan Varians 1. Hipotesis : Ho : Varians penjualan ketiga buku adalah identik Ha : Varians penjualan ketiga buku adalah tidak identik 2. Kriteria Pengujian : Ho diterima jika F Prob > 0,05 Ho ditolak jika F Prob < 0,05 Riset Akuntansi 40 ATA 14/15

Uji ANOVA 3. Nilai Probabilitas : F Prob = 0,9585 > 0,05 4. Keputusan : Ho diterima karena F Prob > 0,05 5. Kesimpulan : Varians penjualan ketiga buku adalah identik. (Catatan : Apabila F Prob < 0,05 maka pengujian hanya sampai di Uji Kesamaan Varians saja) Uji Anova 1. Hipotesis : Ho : Rata-rata penjualan ketiga buku adalah identik. Ha : Rata-rata penjualan ketiga buku adalah tidak identik. 2. Kriteria pengujian : Ho diterima jika F Prob > 0,05 Ho ditolak jika F Prob < 0,05 3. Nilai Probabilitas : F Prob = 0,9744 4. Keputusan : Ho diterima karena F Prob > 0,05 5. Kesimpulan : Rata-rata penjualan ketiga buku adalah sama atau identik. Riset Akuntansi 41 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda REGRESI LINIER BERGANDA I. Pendahuluan Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variable terikat dengan skala pengukuran yang bersifat metrik, baik untuk variable bebas maupun variabel terikatnya. Pada dasarnya, teknik analisis ini merupakan kepanjangan teknik analisis regresi linier sederhana. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan. Dinamakan regresi linier berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan pada satu variabel terikat. Dikatakan linier karena setiap estimasi atau nilai yang diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Persamaan regresi kemudian menghasilkan konstanta dan koefisien regresi bagi masing-masing variabel bebas. II. Tujuan Penggunaan Analisis Regresi Linier Berganda Tujuan penggunaan analisis regresi linier berganda, yaitu: 1. Untuk membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas. 2. Untuk menguji hipotesis karakteristik dependensi. 3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas berdasarkan pada nilai variabel bebas diluar pengakuan sampel. III. Analisis Yang Diperlukan a) Persamaan umum regresi linier berganda Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + + bnxn + e Riset Akuntansi 42 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda Keterangan: Y = variabel terikat (dependent variable) a = konstanta b1-bn = koefisien regresi X1-Xn = variabel bebas (independent variable) e = standar error b) Uji Asumsi Klasik Tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda, yaitu: 1. Tidak boleh ada Autokorelasi Untuk menguji variabel-variabel yang diteliti, apakah terjadi autokorelasi atau tidak. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Apabila uji nilai Durbin Waston mendekati angka dua, maka dapat dinyatakan tidak ada korelasi. 2. Tidak boleh ada Multikolinieritas Cara yang paling mudah untuk menguji ada atau tidaknya gejala multikolinieritas adalah diukur dari tingkat hubungan/pengaruh antarvariabel bebas melalui besaran koefisien korelasi (r). Jika nilai korelasi dibawah angka 1, maka tidak terjadi multikolinieritas. 3. Tidak boleh ada Heterokedastisitas Dengan melihat grafik plot antara nilai variabel terikat (SREID) dengan residual (ZPRED). Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola yang teratur, baik menyempit, melebar, maupun bergelombang, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah ataupun diatas angka 0 pada sumbu Y, maka yang terjadi adalah homoskedastisitas. Riset Akuntansi 43 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda c) Koefisien Korelasi (r / R) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y, syaratnya adalah jika r = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat dan searah. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat dan tidak searah. d) Koefisien Determinasi (r 2 / R 2 ) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. e) Kesalahan Standar Estimasi Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. Dapat juga digunakan untuk mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi (semakin kecil nilai kesalahannya, maka semakin tinggi kecepatannya). IV. CONTOH KASUS Seorang peneliti melakukan penelitian yaitu, apakah ada pengaruh antara Pengangguran dan Inflasi terhadap Pendapatan Nasional Indonesia. (MADAS1415) Pengganguran Inflasi Pendapatan Nasional 114 151 1.544.411 144 145 1.411.445 114 141 1.514.544 145 145 1.415.111 Tabel 5.1. Data pengaruh antara Pengangguran dan Inflasi terhadap Pendapatan Nasional Indonesia. Riset Akuntansi 44 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda V. LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN Untuk mencari nilai regresi tersebut dengan menggunakan R commander, perhatikanlah langkah-langkah berikut: 1. Tekan icon R commander pada desktop, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini Gambar 5.1. Tampilan awal menu R commander 2. Pilih menu Data, New Data Set. Masukan nama dari data set adalah regresi kemudian tekan tombol OK. Riset Akuntansi 45 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda Gambar 5.2. Tampilan menu New data Set Gambar 5.3. Tampilan New Data Set Kemudian akan muncul Data Editor Gambar 5.4. Tampilan Data Editor Riset Akuntansi 46 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda 3. Masukan data dengan terlebih dahulu mengganti nama var1 untuk penggangguran, var2 untuk inflasi dan var3 untuk pendapatan nasional dengan cara double click pada variabel yang ingin di setting. Pemilihan type, dipilih numeric pada semua variabel. Gambar 5.5. Tampilan Variabel Editor Pengangguran Gambar 5.6. Tampilan Variabel Editor Inflasi Gambar 5.7. Tampilan Variabel Editor Pendapatan Nasional Kemudian isi sesuai dengan data soal setelah itu close. Gambar 5.8. Tampilan isi Data Editor. Riset Akuntansi 47 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda 4. Untuk mengecek kebenaran data yang sudah dimasukkan, tekan tombol view data set. Jika ada data yang salah, tekan tombol edit data set, lalu perbaiki data yang salah. Jika data sudah benar, pilih menu Statistic, Fit models, Linear Regression, maka akan muncul seperti gambar yang tertera pada halaman selanjutnya. Gambar 5.9. Tampilan menu olah data 5. Pada Response Variabel pilih variabel yang termasuk variabel terikat yaitu pendapatan nasional dan pada Explanatory Variables pilih yang termasuk varibel bebas yaitu inflasi dan penggangguran. Untuk memilih 2 variabel sekaligus, sambil tekan Ctrl lalu pilih inflasi dan penggangguran kemudian tekan tombol OK. Riset Akuntansi 48 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda Gambar 5.10. Tampilan Linier Regression. 6. Maka akan muncul hasil pada output window sebagai berikut : Gambar 5.11. Tampilan Output Analisis output : a. Persamaan regresi untuk soal tersebut adalah: Y = 1.515.701,1 3.707,9 X 1 + 2.989,1 X 2 Riset Akuntansi 49 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda b. Uji t (Penggangguran) Ho : penggangguran tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional Ha : penggangguran berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional. Syarat : Jika Prob > 0,05 maka Ho diterima Jika Prob < 0,05 maka Ha diterima Nilai p-value pengangguran : 0,0296 < 0,05 maka Ha diterima Kesimpulan : pengangguran berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional. Uji t (Inflasi) Ho : inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional Ha : inflasi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional Syarat : Jika Prob > 0,05 maka Ho diterima Jika Prob < 0,05 maka Ha diterima Nilai p-value pengangguran : 0,1540 > 0,05 maka Ho diterima Kesimpulan : inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional. Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. c. Uji F Ho : pengangguran dan inflasi secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional Ha : pengangguran dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nasional Riset Akuntansi 50 ATA 14/15

Regresi Linier Berganda Syarat : Jika Prob > 0,05 maka Ho diterima Jika Prob < 0,05 maka Ha diterima Nilai p-value pengangguran : 0,04415 < 0,05 maka Ha diterima. Kesimpulan : Pengangguran dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Nasional. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Pada bagian ini ditampilkan Adjusted R Squared (Adj. R 2 ) adalah sebesar 0,9942. Artinya sebesar 99.42% variabel pengangguran dan inflasi mampu mempengaruhi pendapatan nasional. Sementara sisanya yaitu 0,58% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model regresi. Riset Akuntansi 51 ATA 14/15

DAFTAR PUSTAKA Ety Rochaety. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana Media. Hadi, Sutrisno. 2000, Statistik, Yogyakarta: Andi. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta-Indonesia. Panduan Penulisan Ilmiah yang Diterbitkan Oleh Bagian Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Priyatno, Duwi. 2010, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom. Rochaety, Ety. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media. Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sarwono, Jonathan. 2002. Riset Akutansi dalam Statistika. Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi: Pendekatan Kuantitatif Dengan SPSS 22. Jakarta: Elex Media Komputindo. Subiyanto, Ibnu. 1993. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesebelas. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: ALFABETA. Sulaiman, Wahid. 2002. SPSS 10 Jalan Pintas Menguasai. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesisi. Yogyakarta: Caps Publishing. Suwono, Jonathan. 2006. SPSS 14 Panduan Cepat dan Mudah. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tri Hendardi, C. 2009. SPSS 16 Step by Step Analisis Data Statistik. Yogykarta: Penerbit Andi. Riset Akuntansi 52 ATA 14/15

Umar, Husein. 1997 Riset Akuntansi Dilengkapi dengan Panduan Membuat Skripsi dan Empat Bahasan Kasus Bidang Akuntansi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama www.ma-dasar.lab.gunadarma.ac.id Riset Akuntansi 53 ATA 14/15