LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 6 SD IGM PLUS PALEMBANG Selasa, 25 Oktober 2011

Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan Dengan Menggunakan Pendekatan PMRI

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 7 PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK DI SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

KONTEKS MEMBAGI ROTI DALAM MEMPELAJARI LUAS SEGITIGA. Navel O. Mangelep.

LAPORAN OBSERVASI 2. Proses Pembelajaran Matematika di kelas 5C di Sekolah Dasar Xaverius 1 Palembang dan SD IGM Palembang

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

LAPORAN OBSERVASI 4 Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan PMRI di SD IGM Palembang

PMRI DI SDN 179 PALEMBANG (4) Oleh: Sylvana Novilia Sumarto

BELAJAR NILAI TEMPAT DENGAN RUMAH BILANGAN

Tujuan dari proses pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan menggunakan media jam kertas yaitu:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

RUMAH BILANGAN DAN KANTONG KACANG MERAH DALAM MENENTUKAN NILAI TEMPAT. Ambarsari Kusuma Wardani

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

Menghitung Kelipatan Sambil Menabung. (Observasi Pada Kelas IV A SD Negeri 21 Palembang)

Gambar 1. Siswa Sedang Mendengarkan Konteks Pembelajaran yang Diberikan

JAM SEBAGAI STARTING POINT DALAM PEMBELAJARAN SUDUT DI SEKOLAH DASAR. Oleh Shahibul Ahyan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

Laporan Observasi 4 di SDN 117 Palembang pada Tanggal 7 Oktober 2010

Belajar Pengukuran Sudut Sambil Bermain Jam Analog. Novita Sari

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. menyelesaikan tugas proyek, dapat dinyatakan sebagai berikut: tinggi dalam penyelesaian tugas proyek:

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENGURANGAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

BELAJAR SUDUT LEWAT GERAKAN TANGAN. (Laporan Observasi Ke-2)

MENGHITUNG KELIPATAN SAMBIL MENABUNG. (Laporan Observasi Pertama)

MINIMARKET GURU UNTUK BELAJAR PENGURANGAN. Sri Rejeki

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI. PMRI untuk meningkatkan berfikir kritis siswa. Menunjukkan bahwa aktivitas

5 th Observation Report of Classroom Observation

Naik Kereta Api dari Bandung ke Surabaya

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

LAPORAN OBSERVASI KEENAM DAN KETUJUH SD NEGERI 117 PALEMBANG

PENGEMBANGAN MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUM LIMAS YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PMRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Oleh: Ahmad Wachidul Kohar 1) Fanni Fatoni 2) Wisnu Siwi Satiti 3) I. Pendahuluan

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), gambar

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan. Rumusan Masalah Observasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KONTEKS DAN MEDIA PADA PEMBELAJARAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN CACAH SAMPAI DENGAN 500.

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

MENEMUKAN RUMUS LUAS LINGKARAN DENGAN KONTEKS TUTUP KALENG KUE BERBENTUK LINGKARAN Oleh:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Tinjauan Pengukuran dalam Matematika di Sekolah Dasar. yang cukup dengan kegiatan pengukuran.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Kolaborasi Modeling dan Lembaran Kerja untuk Memahamkan Materi Himpunan Eneng Erliani, S.Pd, Guru SMPN 4 Tarogong Kidul, Jawa Barat

INTERAKSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PMRI. Makalah dipresentasikan pada. Pelatihan PMRI untuk Guru-Guru SD di Kecamatan Depok dalam rangka

PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN AKTIVITAS PERMAINAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 43 AMPENAN

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GORONTALO SMP NEGERI 1 LIMBOTO

DESAIN KE-4 PEMBELAJARAN PMRI: Belajar Mengurangkan Tiga Bilangan Berturut-turut melalui Aktivitas Bermain Tepuk Bergambar/Ambulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

MENGENALKAN KONSEP PERSENTASE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Realistik dengan tipe Think Pair Share di kelas VIIIB SMPN 2 Kota Bengkulu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA TERHADAP SIMBOL DAN ISTILAH MATEMATIKA PADA KONSEP HUBUNGAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT MELALUI PERMAINAN DENGAN ALAT PERAGA (SD

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam pendidikan matematika yang pertama kali diperkenalkan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN OBSERVASI KELAS LAMPU LALU LINTAS SEBAGAI KONTEKS DALAM PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK) Disusun oleh :

TABEL ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI DESAIN DIDAKTIS AWAL

P - 64 KEMAMPUAN SPASIAL SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA DENGAN MEDIA GEOGEBRA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian simpulan dapat dibagi dua yaitu :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perangkat pembelajaran sebagai berikut : ukuran 10 x 20 cm sebanyak 50 potong.

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Apalagi pelaksanaan kurikulum 2013 yang merupakan usaha. pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasannya yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Mata Pelajaran

MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN RELASIONAL SISWA MENGENAI LUAS BANGUN DATAR SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAPORAN OBSERVASI SEKOLAH 5 SD XAVERIUS 1 PALEMBANG Sabtu, 8 Oktober 2011 Universitas Sriwijaya IMPoME 2011 Navel Oktaviandy Mangelep 1, Hermina Disnawati 2 1. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika saat ini sudah cukup lama terbenam dalam pembelajaran matematika yang bagi banyak orang terasa asing, formal, dan hanya bermain angka atau simbol yang sulit dan serba tak berarti, bahkan tidak sedikit yang merasa ketakutan untuk menghadapi pelajaran matematika. Begitu pula dalam pembelajaran Geometri seperti luas trapezium. Guru di sekolah cenderung langsung memberikan rumus dan bagaiaman menggunakan rumus tersebut untuk menyelesaikan soal yang ada dibuku, sehingga siswa tidak mengetahui makna dari simbol-simbol yang mereka gunakan. Hal ini membuat pembelajaran matematika menjadi tidak menyenangkan. Untuk mengatasi masalah pembelajaran seperti itu, maka diperlukan inovasi di bidang pembelajaran matematika. Salah satu hasil inovasi di bidang pembelajaran matematika adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pada observasi sekolah kali ini, kami ingin menerapkan pendekatan PMRI pada materi luas trapezium di SD Xaverius 1 Palembang. 2. LATAR BELAKANG Latar belakang penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana efek dari pendekatan PMRI pada pemahaman siswa, dalam pembelajaran luas trapezium? 3. TUJUAN Siswa dapat menemukan luas trapezium dengan menggunakan pendekatan segitiga 4. DESKRIPSI KEGIATAN Pada kegiatan kali ini, guru memulai aktifitas dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengajak siswa untuk mempersiapkan diri sebelum pemeblajaran dimulai. Kemudian siswa diajak untuk mengingat kembali mengenai sifat-sifat segitiga

dan trapezium yang telah mereka pelajari di kelas IV. Selanjutnya guru membagi siswa kedalam 10 kelompok kecil dimana satu kelompok beranggotakan 3 4 orang. Setelah itu, guru pun memperkenalkan konteks Rumah Adat Indonesia yang berbentuk trapezium yakni rumah adat salah satu daerah di Indonesia. Namun, sebelumnya guru menceritakan bahwa ternyata nenek moyang bangsa Indonesia sudah bisa membuat rumah dengan bentuk trapezium, jauh sebelum mereka mengenal yang namanya matematika. Siswa pun penasaran rumah adat dari daerah mana yang dimaksud. Untuk itu guru mengajak siswa bermain puzzle untuk menemukan rumah adat yang berbentuk trapezium tersebut. Puzzle yang guru berikan, semuanya dibuat sedemikan rupa sehingga puzzle tersebut, disusun oleh potongan-potongan yang berbentuk trapezium. Seperti tampak pada gambar berikut. Gambar 1. Siswa mencari gambar rumah adat NTT yang berbentuk trapesium Pada awalnya siswa bingung membentuk rumah tersebut dari permainan puzzle, namun mereka tampak antusias mengikuti permainan yang diberikan. Dalam permainan ini sangat terlihat kekompakkan, kerjasama tim, dan pertukaran ide antar sesama murid dalam kelompok untuk menemukan rumah adat yang dimaksud dalam puzzle tersebut. Namun, hal ini sangatlah baik untuk membangun karakter siswa yang ada. Setelah siswa menemukan rumah adat yang dimaksud, yakni rumah adat dari daerah Sumba Timor NTT, maka guru memberikan masalah kontekstual kepada siswa yakni bagaimana mencari luas dari atap rumah adat yang berbentuk trapezium tersebut?. Untuk memfasilitasi siswa mencari luas atap dari rumah tersebut, guru memberikan alat peraga yang terdiri dari 2 trapezium yang kongruen. Alat peraga tersebut dibuat dari kertas berwarna hijau dan merah, trapesium yang berwarna merah dipotong menurut salah-satu diagonalnya, sehingga trapesium itu dibagi menjadi 2 segitiga. Alat peraga tersebut dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat merepresentasikan bentuk dari rumah adat yang telah mereka cari tadi. Dalam tahap ini, siswa dituntun untuk menemukan rumus luas trapezium berdasarkan rumus luas segitiga yang mereka ketahui. Siswa dituntun mengerjakannya lewat LKS yang telah di berikan dan mendiskusikannya dengan teman sekelompoknya Gambar 2. Siswa mencari luas trapezium dengan menggunakan alat peraga Selanjutnya dalam tahap diskusi, guru mempersilahkan siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Dalam tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan moderator dimana guru tidak menyatakan mana yang benar dan mana yang salah, guru hanya memfasilitasi siswa, sehingga terjadi komunikasi antar siswa dan siswa akan mendapatkan informasi tetang kebenaran jawabannya dari siswa lain. Inilah yang disebut interaktivitas dalam pembelajaran PMRI. Dan hal ini sangat nampak pada pembelajaran kali ini Gambar 3. Siswa menuliskan hasil diskusi mereka di papan Siswa akhirnya dapat menyimpulkan dan menemukan rumus luas trapezium, dimana luas trapezium adalah jumlah sisi sejaja di kali tinggi per 2. Sebagai penambahan, pada

tahap akhir guru memberika soal kontekstual agar siswa dapat menggunakan rumus luas trapezium yang telah mereka temukan tadi. 5. ANALISIS Permasalahan utama yang dihadapi pada observasi kali ini adalah bagaimana siswa dapat menemukan rumus luas trapezium dengan menggunakan pendekatan segitiga. Berdasarkan salah satu prinsip PMRI yakni penemuan kembali secara terbimbing, maka kami menggunakan prinsip ini kepada siswa, sehingga siswa dapat menemukan luas trapezium dengan sendirinya. Namun dalam pembelajaran ini konteks yang kami gunakan adalah konteks tentang rumah tradisional masyarakat daerah sumba timor NTT. Dalam pembelajaran kali ada hal menarik yang kami temukan yakni, ada satu kelompok (Kelompok 4) yang mencari luas trapezium dengan mengukur panjang sisi alas dan tinggi kedua segitiga yang membentuk sebuah trapezium tersebut dengan menggunakan mistar. Kemudian kami pun bertanya kepada kelompok tersebut mengapa mereka melakukan demikan, mereka pun menjawab bahwa mereka membutuhkan nilai panjang alas dan tinggi segitiga tersebut untuk menentukan luasnya. Hal ini terindikasikan bahwa siswa cenderung menyelesaikan soal dengan menggunakan angka, dan mereka masih sulit untuk bekerja didalam simbol-simbol, sekalipun mereka telah mengetahui simbol tersebut dari luas segitiga yang mereka telah pelajari. Selain itu ada beberapa variasi penyelesaian soal tersebut dari para siswa. Ada kelompok yang menggambar 1 trapezium dan membaginya kedalam 2 segitiga pesis seperti alat peraga yang diberikan. Namun ada juga kelompok yang hanya menggambar 1 trapesium dan membuat garis diagonal sehingga dalam trapezium tersebut dibentuk oleh 2 segitiga. Seperti nampak pada gambar berikut : Gambar 4. Contoh Hasi perkerjaan siswa

Namun, dari hasil pengamatan kami pertama-tama siswa tampak kesulitan untuk menentukan tinggi dari segitiga yang satu karena alasnya berada di atas, dan hal itu tidak familiar dengan siswa. Tetapi, hal itu dapat di antisipasi oleh guru, sehingga guru mereview kembali tentang konsep tinggi dan alas pada segitiga. Berikut ini adalah iceberg pembelajaran mencari luas trapezium dengan menggunakan pendekatan segitiga : 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari keseluruhan proses pembelajaran pada pertemuan ini, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Siswa dapat menemukan rumus luas trapesium dengan menggunakan konteks rumah adat Indonesia. 2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat berperan positif dalam mengajarkan materi luas trapezium kepada siswa.