HUBUNGAN ANTARA KUALIFIKASI AKADEMIK GURU DENGAN PENGELOLAAN KELAS DI TAMAN KANAK-KANAK SE-KECAMATAN GEMOLONG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

BAB IV HASIL PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

Diajukan Oleh: ISTIQOMAH NOOR FAJRI A

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru SD. Oleh: IDA KURNIAWATI A

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

MOTIVASI SISWA MELANJUTKAN STUDI PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DAN PELUANG KESEMPATAN KERJA PADA SISWA

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA GEMOLONG KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI KEBIASAAN BELAJAR DAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP N 3 COLOMADU TAHUN AJARAN 2012/2013

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU DAN FREKUENSI BELAJAR SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gerakan dakwah amar ma ruf nahi munkar yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad

PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU MA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL-ISLAM KALIJAMBE TAHUN AJARAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Subyek dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KUALIFIKASI AKADEMIK GURU DENGAN PENGELOLAAN KELAS DI TAMAN KANAK-KANAK SE-KECAMATAN GEMOLONG Sri Lestari PG-PAUD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta, riritary9@gmail.com Abstrak Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kualifikasi akademik guru dengan pengelolaan kelas di TK se-kecamatan Gemolong. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 97 guru dan sampel sebanyak 78 guru, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data kedua variabel diperoleh melalui metode angket yang diberikan secara langsung kepada guru. Teknik Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows. Hasil Uji Korelasi menunjukkan bahwa r hitung= 0.860> dari r tabel= 0, 263,itu berarti maka hipotesis yang diajukan diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kualifikasi akademik guru dengan pengelolaan kelas di TK Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Kata Kunci : kualifikasi akademik, pengelolaan kelas PENDAHULUAN Guru mempunyai tugas yang berat dan mulia dalam mengantarkan anak-anak bangsa ke puncak cita-cita. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka seorang guru selayaknya memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan adanya kualifikasi dan kompetensi tersebut diharapkan seorang guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang profesional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diatur beberapa hal tentang kualifikasi akademik guru berdasarkan tingkatan pendidikan yaitu pendidik pada pendidikan anak usiadini memiliki : (a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); (b) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi; dan (c) sertifikasi guru untuk PAUD (Pasal 29 ayat 1). Menurut Suyadi dan Maulidya Ulfah (2013:164) Peningkatan kualifikasi sumber daya manusia itu relevan dengan tuntutan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya dan PAUD pada khususnya yang secara nasional mendahului pada jenjang sekolah dasar dan selanjutnya. Oleh karena itu, diharapkan guru PAUD mampu menjangkau pendalaman secara komprehensif mengenai kajian tentang perkembangan peserta didik anak usia dini yang mendasari seluruh praktik kependidikan anak usia dini. Hal ini perlu didasar sepenuhnya mengingat PAUD selalu mengacu sepenuhnya pada perkembangan peserta didik dengan segenap dimensinya. Pendalaman seperti akan mudah dipenuhi oleh program pendidikan guru PAUD pada tingkat Perguruan Tinggi. Mutu guru di Indonesia dapat dilihat dari kualifikasi dan juga kompetensi yang dimilikinya. Data terakhir menunjukan bahwa kualifikasi guru di Indonesia sebagian besar masih berada dibawah kualifikasi S1/D-IV sesuai tuntutan Undang-undang Guru dan Dosen (No. 14/2015). Menurut data dari Direktotat Profesi Pendidik DITJEN PMPTK 2009, guru Indonesia yang belum memiliki kualifikasi akademik minimal S1/D-IV masih cukup besar yakni 1.496.721 guru atau sekitar 54,7% dari total guru di seluruh jenjang. Yang paling memprihatinkan adalah tingkat penguasaan materi atau bahan ajar pada guru juga nampaknya masih rendah (Payong, 2011:80-81). Pengelolaan kelas merupakan salah satu dari banyak keterampilan dalam kompetensi profesional yang harus dimiliki guru. Pengelolaan kelas yang baik dibutuhkan untuk tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran. Pengelolaan kelas dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah classroom manangement, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengelolaan kelas menurut Suyanto dan Asep Djihat (2012:116) adalah upaya yang dilakukan guru untuk mengkondisikan kelas dengan mengoptimalisasikan berbagai sumber (potensi yang ada pada guru, sarana dan lingkungan belajar di kelas) yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai. 1078 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

Kecamatan Gemolong merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Sragen. Berdasarkan observasi awal di TK yang dilakukan sebelum penelitian, ditemukan beberapa masalah terkait pengelolaan kelas. Hal ini terlihat dari pengaturan ruangan belajar yang belum begitu baik. Ukuran ruang kelas yang terlalu kecil dan pengaturan tempat duduk yang kurang fleksibel dengan jumlah anak yang banyak sehingga membatasi pergerakan anak dalam melakukan aktivitas belajar dikelas. Perbandingan jumlah guru dan anak yang tidak seimbang sehingga dalam pengkondisian kelas terlihat kurang kondusif. Selain itu, ada beberapa anak menampilkan perilaku yang mengganggu kelancaran proses pembelajaran. Bahkan beberapa anak kadang menjadi pelopor kekacauan di kelas. Anak kadang memanfaatkan kelengahan guru untuk melakukan hal-hal yang menyimpang. Selain itu, guru TK di Kecamatan Gemolongmemiliki kualifikasi akademik yang berbeda-beda. Data yang diperoleh dari IGTKI Kecamatan Gemolong diketahui bahwa banyaknya guru TK di Kecamatan Gemolong ada 97 yang tersebar pada 24 Taman Kanak-kanak. Adapun kualifikasi pendidikannya beragam mulai dari SMA hingga S2. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian Hubungan Kualifikasi Akademik Guru dengan Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-kanak Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Manajemen kelas menurut Rusydie (2011:24) adalah segala usaha yang dilakukan untuk mewujudkan terciptanya suasana belajar-mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan mereka. Rachman dalam Rusdinal dan Elizar (2005:10) mendefinisikan manajemen kelas sebagai semua usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi murid untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Dengan demikian manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, perwujudan situasi atau kondisin proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehungga pembelajaran berlangsung dengan baik dan tujuan kurikuler tercapai. Menurut Badrudin (2014:107) menyatakan semua pendidik mempunyai masalah dalam manajemen kelas. Apabila ingin mencapai tujuan pembelajaran hendaknya pendidik mampu mengatasi kesalahan-kesalahan perilaku secara efektif. Kemampuan tersebut tergantung pada filosofi dan pendekatan yang digunakan, termasuk perlu adanya perencanaan manajemen kelas yang baik. Kegiatan penting yang dilaksanakan pada tahap perencanaan ini adalah: a. Memeriksa silabus dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang telah disusun. b. Menganalisis kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran. c. Mengukur tingkat kemampuan yang telah dicapai peserta didik pada taraf sebelumnya. d. Menyiapkan bahan berupa ringkasan materi pembelajaran, informasi dan handout yang diperlukan peserta didik. e. Menentukan model pembelajaran yang akan digunakan. f. Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan. g. Mengidentifikasi dan menentukan alat serta media pembelajaran yang akan digunakan. h. Menentukan tempat dan waktu pembelajaran. i. Menentukan sumberbelajar yang digunakan. j. Menentukan cara menilai kemampuan pendidik sekaligus alat evaluasi yang diperlukan. Komponen-komponen keterampilan manajemen atau pengelolaan kelas pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) dan keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal (Karawati dan Priansa, 2014:32-34). Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikembangkan oleh Djamarah (2006:185) di kutip oleh Karwati dan Priansa (2014:26-27) terdiri dari: a. Hangat dan Antusias. Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada peserta didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau pada aaktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. b. Tantangan. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 1079

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. c. Bervariasi. Penggunaan alat media, gaya mengajar guru, pola interaksi guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan peserta didik. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengeloaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan. d. Keluwesan. Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan seperti keributan peserta didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguaan seperti keributan peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya. e. Penekanan Hal Positif. Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku pesertaa didik yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalan proses belajar mengajar. f. Penanaman Kedisiplinan. Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah peserta didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam semua hal bila ingin peserta didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal. Dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD Pasal 24 ayat (5) menyatakan Pendidik dan Tenaga Kependidikan anak usia dini memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan, sehat jasmani, rohani/mental, dan sosial. Selanjutnya, Pasal 25 ayat 1 menyatakan tentang Kualifikasi Akademik Guru PAUD: a. Memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau Sarjan (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini yang diperoleh dari program terakreditasi, atau b. Memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) kependidikan lain yang relevan atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi dan memiliki sertifikat Pendidikan Profesi (PPG) PAUD dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Asmawati (2014:23) tentang Kualifikasi Akademik Guru PAUD jalur formal maupun Nonformal: a. Memiliki ijazah S1/D-IV dari Perguruan Tinggi terakreditasi; atau b. Pendidikan minimal lulus DII (Diploma) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi, atau c. Memiliki ijazah S1/D-IV PG-PAUD dan telah berpengalaman sebagai pendidik PAUD minimal 4 tahun. Asmawati (2014:23) tentang Kualifikasi Akademik Guru PAUD jalur formal maupun Nonformal: d. Memiliki ijazah S1/D-IV dari Perguruan Tinggi terakreditasi; atau e. Pendidikan minimal lulus DII (Diploma) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD yang terakreditasi, atau f. Memiliki ijazah S1/D-IV PG-PAUD dan telah berpengalaman sebagai pendidik PAUD minimal 4 tahun. Secara formal, untuk menjadi profesional guru disyaratkan memenuhi kualifikasi akademik minimum dan bersertifikat pendidik. Guru-guru yang memenuhi kriteria profesional inilah yang akan mampu menjalankan funsgi utamanya secara efektif dan efisien untuk mewujudkan proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri serta menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk memenuhi kriteria profesional itu guru harus menjalani profesionalisasi atau proses menuju derajat profesional yang sesungguhnya secara terus menerus, termasuk kompetensi mengelola kelas (Mudlofir, 2012;121). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kualifikasi guru dengan pengelolaan kelas di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. METODE 1080 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan penelitian korelasi.populasi dalam penelitian ini adalah Semua guru Taman Kanak-kanak yang berjumlah 97 orang yang berada pada wilayah kerja UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Untuk menentukan Jumlah sampel dengan kesalahan 5% penulis menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (Sugiono, 2008:126) dan diperoleh hasil sampel sebanyak 78 guru. Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini adalah simple random sample yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak terhadap memperhatikan status yang ada dalam anggota populasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu meggunakan data primer dan sekunder. Data primer menggunakan observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini dan angket untuk memperoleh data tentang kualifikasi akademik guru dan pengelolaan kelas di TK Kecamatan Gemolong yang dilakukan oleh guru. Data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber yang digunakan untuk melengkapi penelitian. Diperoleh berdasarkan data/laporan-laporan tertulis yang dikeluarkan oleh subjek penelitian. Ditambah juga dengan membaca atau mempelajari buku-buku teks, catatan kuliah, makalah-makalah, internet dan lain-lain yang berhubungan serta menunjang penelitian ini. Metode pengumpulan data Tahap pertama adalah tahap uji coba angket yang dilakukanterhadap 18 guru di luar anggota sampel dan tahap kedua adalah tahappenelitan yang dilakukan terhadap 78 guru. Angket uji coba yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi untuk diuji validitas dan uji reliabilitas. Hasil uji coba untuk kualifikasi akademik guru ada lima butir dan hasilnya setelah diuji adalah valid semua. Sedangkan, untuk pengelolaan kelas yaitu sebanyak 50 butir pernyataan dengan hasil yaitu terdapat 44 butir yang valid dan 6butiryang tidak valid yaitu butir nomor 13, 20, 24, 27, 36 dan 42. Untuk selanjutnya butir yang tidak valid dibuang sehingga kuesioner untuk pengelolaan kelas menjadi 44 butir. Hasil uji kuesioner pada kualfikasi akademik guru dan pengelolaan kelas yang dilakukan kepada 18 guru TK menunjukan bahwa nilai cronbach s alpha untuk kuesioner kualifikasi akademik adalah 0,739 dan nilai cronbach s alpha untuk pengelolaan kelas adalah 0,955. Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukan hasil lebih dari 0,60 yaitu 0,799>0,60 dan 0,955 > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Pada teknik analisis data yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil angket yang sudah diisi oleh guru kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis product moment dengan bantuan program SPSS. Sebelum dilakukan analisis data dilakukan 2 uji prasayarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan uji linearitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui latar belakang pendidikan para guru TK di Kecamatan Gemolong, penulis telah menyebar angket kepada seluruh sampel guru yang berada di Wilayah kecamatan Gemolong. Analisi data pada penelitian ini di bantu dengan program SPSS for Windows. Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji prasyarat yaitu ujinormalitas dan uji linearitas. Berdasarkan hasil output data dari SPSS, diketahui bahwa nilai signifikasi pada penelitian ini sebesar 0.798 lebih besar dari 0,05 atau 0,798 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan data yang penulis uji berdistribusi normal. Pada data output Uji linearitas nilai sig atau Probabilitas lebih kecil dari 0,05 sig (0,000) < α (0.05) mengindikasi ada hubungan yang linier antara kedua variabel yang diuji. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara Kualifikasi akademik guru (X) dengan Pengelolaan Kelas (Y) di TK se-kecamatan Gemolong. Setelah dilakukan uji prasyarat, kemudian dilakukan uji Hipotesis dengan teknik analisis product moment. Berdasarkan hasil output pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat terdapat hubungan antara Kualifikasi Akademik Guru dengan Pengelolaan Kelas di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Gemolong Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan perolehan perhitungan dari Korelasi Product Moment diperoleh perhitungan sebagai berikut: a. N atau jumlah data penelitian adalah 78, kemudian nilai sig. (-2 tailed) adalah 0,01. b. Hasil uji analisis diperoleh r hitung sebesar 0.860, sedangkan r tabel untuk df = N=78-2 pada taraf signifikansi 1% adalah 0, 263. Hasil Uji Korelasi menunjukkan bahwa r hitung = 0.860 > dari r tabel = 0, 263. Oleh karena itu, maka hipotesis yang diajukan diterima, atau dengan kata lain terdapat hubungan antara kualifikasi akademik guru dengan pengelolaan kelas di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 1081

c. Hasil uji analisis korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0.860, itu berarti kedua variavbel memiliki sifat korelasi positif. Hal ini berarti semaikin baik kualifikasi akademik yang dimiliki guru maka semakin baik pula kemampuan guru dalam mengelola kelas di TK se-kecamatan Gemolong. d. Hasil uji analisis korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0.860. Menurut Alias dalam Iskandar (2008:127)interval kategorisasi kekuatan hubungan korelasi +0,80-0,99 berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kualifikasi akademik guru dengan pengelolaan kelas di TK Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini didukung oleh pendapat Badrudin (2014:107) yang menyatakan semua pendidik mempunyai masalah dalam manajemen kelas. Apabila ingin mencapai tujuan pembelajaran hendaknya pendidik mampu mengatasi kesalahan-kesalahan perilaku secara efektif. Kemampuan tersebut tergantung pada filosofi dan pendekatan yang digunakan, termasuk perlu adanya perencanaan manajemen kelas yang baik. Dalam melakukan pengelolaan kelas, seorang guru harus memegang prinsip-prinsip dalam mengelola kelas antara lain hangat dan antusias, memberi kegiatan yang dapat menantang anak untuk lebih semangat dalam mengerjakannya, memberikan kegiatan yang bervariasi, tingkah laku guru yang luwes dan tidak kaku sehingga anak nyaman, melakukan penekanan hal-hal yang positif kepada anak dan penanaman kedisiplinan. Berkaitan dengan kualifikasi akademik, pemecahan masalah yang dihadapi Sekolah TK di Kecamatan Gemolong hingga sekarang ini adalah terkait dengan kualifikasi pendidikan guru-guru TK adalah dengan jalur menempuh pendidikan lagi untuk meraih gelar Sarjana sesuai dengan bidangnya yaitu S1 PAUD. Data hasil penelitian menunjukkan terjadi sedikit perubahan kualifikasi akademik guru antara sebelum dan sesudah pada masa penelitian ini dilakukan. Paparan data pendidikan guru TK se Kecamatan Gemolong antara sebelum pelaksanaan dan sesudah penelitian dapat diketahui lebih spesifik lulusan terakhir yang dimiliki guru TK se Kecamatan Gemolong. Sudah banyak guru TK yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik DIV/S1 dan yang terdata dalam sampel, yaitu lulusan S1 PAUD berjumlah 38 guru, lulusan S1 Non PAUD 10 guru bahkan sudah ada yang lulusan S2 PAUD/Psikologi 3 guru. Data sebelum diadakannya penelitian terdapat 63 guru lulusan S1 tetapi belum diketahui jurusan yang ditempuh oleh guru sudah relevan dengan guru TK apa belum. Begitu juga untuk kualifikasi Akademik DIII Akper terdapat 1 guru dan DII PGTK/PGSD terdapat 7 guru. Sedangkan perubahan jumlah guru yang kualifikasi akademik SMA (dan yang sederajat) tetap berjumlah sama yaitu 19. Hasil penelitian mengenai hubungan kualifikasi akademik dengan pengelolaan kelas di TK se Kecamatan Gemolong menunjukkan bahwa r hitung sebesar 0,860 > r table yaitu 0,263, membuktikan adanya hubungan yang sangat signifikan antara kualifikasi akademik guru dengan manajemen pengelolaan kelas di Taman kanak-kanak. Adanya sebagian besar guru TK di Wilayah Kecamatan Gemolong yang mempunyai kualifikasi akademik dengan ditunjukan dengan ijazah S1, mempunyai sertifikat lulus PPG dan pengalaman mengajar yang lama, maka kemampuan guru TK di Kecamatan Gemolong dalam kegiatan mengelola kelas juga sudah baik. Kenyataan ini membuktikan bahwa apabila seorang guru TK mempunyai latar belakang pendidikan S1, sudah mengikuti pelatihan dan pengalaman mengajar yang sudah lama akan membawa pengaruh terhadap mengelola lingkungan kelas untuk pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualifikasi akademik yang dimiliki guru dan memiliki pengalaman mulai menjadi guru paling lama semakin baik pula kemampuan guru dalam mengelola kelas. Sedangkan semakin rendah kualifikasi akademik guru dan pengalaman guru kemungkinan kemampuan guru dalam mengelola kelas menjadi kurang. Namun demikian, bahwa kualifikasi akademik guru yang berkaitan dengan tingkat pendidikan perlu ditingkatkan agar semakin tinggi dan banyak tentang pengalaman mengelola kelas yang baik untuk anak usia dini di TK, karena belum terpenuhinya sebagian tingkat pendidikan yang seharusnya dimiliki guru untuk tujuan pembelajaran dalam pengelolaan kelas. 1082 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

3.1 GambardanTabel Tabel 1 Uji Deskriptif Kualifikasi Akademik Guru Kualifikasi_Akademik Statistics N Valid 78 Missing 0 Mean 11.1282 Median 11.0000 Mode 15.00 Std. Deviation 3.53961 Variance 12.529 Range 13.00 Minimum 5.00 Maximum 18.00 Sum 868.00 Dari output data diatas diketahui bahwa N adalah jumlah data dan data yang Valid terdapat 78 buah dan tidak ada data yang hilang atau (Missing). Mean adalah nilai rata-rata dari kualifikasi Akademik Guru yaitu 11,1282. Median adalah nilai titik tengah, yaitu semua data diurutkan dan dibagi dua sama besar. Nilai median yaitu 11 dan nilai modus yaitu 15. Std Deviation yaitu ukuran penyebaran data dari rataratanya yang dan nilainya sebesar 3,53961. Variance adalah data varian yang diperoleh dari kelipatan standar deviasi, nilainya disini yaitu 3,53961. Range adalah jumlah data, yaitu jumlah data maksimum di kurangi jumlah data minimum. Jarak Range pada penelitian ini yaitu 13. Dengan diperoleh nilai data maksimum pada kualifikasi akademik guru adalah 18 dan nilai minimum atau terendah yaitu 5. Sum adalah jumlah keseluruhan nilai data yang diperoleh yaitu 868. Tabel 2 Deskripsi pengelolaan kelas di Wilayah Kecamatan Gemolong. No Rentang Kriteria Frekuensi Presentase Skor 1 136 176 Baik 45 57, 69 % 2 102 135 Cukup Baik 27 34, 62 % 3 78 101 Kurang Baik 6 7, 69 % 4 44 77 Tidak Baik - - Jumlah 78 100 % Dari data diatas menunjukan bahwa sebagian besar guru TK di Kecamatan Gemolong sudah memiliki keterampilan pengelolaan kelas yang baik dengan data persentase sebesar 55.12 %. Selanjutnya 30,76 % memiliki kemampuan keterampilan dalam mengelola kelas yang cukup baik dan 14.10 % memiliki keterampilan pengelolaan kelas yang kurang baik. Tapi dari semua sampel tidak ada yang memiliki kemampuan dalam mengelola kelas tidak baik. PENUTUP Hasil Uji Korelasi menunjukkan bahwa r hitung = 0.860> dari r tabel = 0, 263. Oleh karena itu, maka hipotesis yang diajukan diterima, atau dengan kata lain terdapat hubungan antara kualifikasi akademik guru dengan pengelolaan kelas di Taman Kanak-kanak se-kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun ajaran Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016 (ISSN: 2557-533X) ssssssss 1083

2015/2016. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik kualifikasi akademik yang dimiliki seorang guru maka semakin baik pula kemampuan guru dalam mengelola kelas. DAFTAR PUSTAKA Asmawati, Luluk. 2014. Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Badrudin. 2014. Manajemen Peserta Didik. Jakarta: PT Indeks Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen Kelas (Classroom management) Guru Profesional yang inspiratif, Kreatif, Menyenangkan, dan Berprestasi. Bandung : Alfabeta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Payong, Marselus R. 2011. Sertifikasi Guru Konsep Dasar, Problematika dan Implemetasinya. Jakarta: PT Indeks Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Di akses dari Http://Kemenag.Go.Id/File/Dokumen/PP1905.Pdf tanggal 5 Januari 2015. Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik Profesional: Konsep, Strategi dan Aplikasi dalam Peningkatan Mutu Pendidik di Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono. 2008. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suyadi dan Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandug: PT Remaja Rosdakarya. Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga. 1084 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya