Dalam pemenuhan kebutuhan SDM PT. Nusa Indo Agromadani, mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
PT. Nusa Indo Agromadani yang terletak di Kompleks Ruko Rungkut Megah. Raya kav. B-38 Surabaya, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang

BAB l PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat suatu bangsa, keberadaan suatu perusahaan

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya. ada namun lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit.

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. menganalisis pengaruh kepuasan kerja dan keadilan kompensasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. antara persepsi program diklat dengan persepsi kinerja karyawan di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KATALOG KASUS PENGGUNAAN. Gunakan Yammer sebagai tempat bersosialisasi dan mulai berkolaborasi, berinovasi, dan ikut terlibat.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Analisis Sistem untuk Karyawan. Kuesioner disebar kepada 10 orang dari 18 orang karyawan yang bekerja di PT.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada serta sesuai dengan hasil

BAB V PENUTUP. Faktor Sukses Wirausahawan Wanita di Kota Bandung yang dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta. Kuesioner yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. masih menjabat posisi ganda. terprogram, namun untuk pelaksanaannya masih kurang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran personal

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2008 TENTANG

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dan uji statistik mengenai kualitas kepemimpinan dan iklim

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : Tiap warga negara

LAMPIRAN. Kuesioner Perangkat Ajar Bahasa Inggris. Pilih salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

Lampiran. Nara sumber : Pak Prakoso Windupurnomo, M.Si. 1. Pertanyaan: Jika kami ingin membuat standarisasi kurikulum di antara para guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh sistem informasi

BAB V. Kesimpulan Dan Saran Budaya Organisasi di Rumah Sakit BP Batam. Budaya Organisasi yang kuat di RS BP adalah :

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) (STUDI KASUS PADA AGEN KANTOR CABANG JAKARTA TIMUR)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. khususnya kompetensi pedagogik adalah kesadaran akan melakukan evaluasi diri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. variasi di dalamnya, yaitu memperhatikan konteks saja (tanpa strategi atau alat

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Komunikasi dan Informatika

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Metode diskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya maka dihasilkan temuan sebagai berikut:

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

I. PENDAHULUAN. sehingga memerlukan penyesuaian, peningkatan sarana dan prasarana yang. diperlukan untuk mendukung terselenggaranya roda pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan

Analisis Hubungan Lama Studi dengan Pekerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. ada didalam suatu organisasi. Sumber daya manusia (SDM) harus dikelola

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang manufaktur ataupun di bidang jasa, semakin ketat.

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi. sekunder. Dengan menggunakan mix methode yang dimaksudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sumber Data. Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI MANAJERIAL, DAN SARAN. analisa data menggunakan software IBM AMOS 22.0 dan IBM SPSS

BAB I PENDAHULUAN. formal. Pendidikan formal di masyarakat lebih dikenal sebagai sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

1 BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Terbentuknya organisasi. sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan dengan teori teori melainkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PT. Pikiran Rakyat

BAB I PENDAHULUAN. menilai kinerja karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan

BAB 5 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

DENGAN HORMAT KEPADA RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

Transkripsi:

61 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pemenuhan kebutuhan SDM PT. Nusa Indo Agromadani, mengalami kesulitan karena hasil rekruitment yang ada selama ini adalah sebanyak 30% dari total karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan S1 pertanian. Sisanya sebanyak 70% merupakan SDM dengan pendidikan terakhir D3 dan Sl non-agro. Untuk meminimalkan perbedaan antara ke-3 latar belakang pendidikan tersebut, maka PT. Nusa Indo Agromadani melakukan training yang pelaksanaannya dilakukan bersama-sama kepada ke-3 kelompok pendidikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kombinasi kurikulum yang pas, yang mampu menghasilkan perbedaan yang kecil kepada ke-3 kelompok pendidikan tersebut. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi pengembangan dari desain pelatihan, khususnya pada desain materi pelatihan yang disampaikan kepada peserta pelatihan. 6.2 Karakteristik Responden Seluruh responden merupakan karyawan PT. Nusa Indo Agromadani, dengan latar belakang pendidikan D3, Sl agro, dan Sl non agro, yang masing-masing berjumlah i-\ ">0/ jj,j%. Mayoritas peserta berusia 25-30 tahun, yaitu sebesar 40,7% peserta. Variabel usia mampu mempengaruhi perilaku awal maupun akhir peserta pelatihan.

62 Menurut pendapat dari beberapa sumber, karakteristik usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kompetensi individu. Sebesar 81,5% mempunyai anggota keluarga yang bermata-pencaharian dari pertanian. Dengan keluarga yang memiliki kegiatan seputar pertanian, paling tidak para peserta telah sedikit banyak mengetahui beberapa hal yang terdapat dalam pertanian. Sehingga akan sangat mempengaruhi pengetahuan, wawasan maupun kemampuan peserta dalam memahami apa yang diajarkan dalam pelatihan, khususnya pada materi di bidang teknis pertanian. 6.3 Pengalaman Peserta Dapat diketahui, bahwa mayoritas karyawan sebelum bekerja di PT. Nusa Indo Agromadani telah mempunyai pengalaman kerja lebih dari 3 kali. Dengan berbekal pengalaman akan mempengaruhi kompetensi peserta pelatihan. Pengalaman merupakan faktor yang mampu mempengaruhi kompetensi dari SDM. Pengaruh dari faktor pengalaman terhadap kompetensi SDM sangat besar, sehingga para pimpinan organisasi sudah selayaknya mengetahui latar belakang karyawannya, (Wursanto, 2002). Sebanyak 5% peserta belum pernah mengikuti pelatihan/diklat, 5% telah mengikuti diklat sekali, 44,4% dari total peserta telah mengikuti pelatihan/diklat sebanyak 2 kali dan 5% lebih dari 2 kali mengikuti diklat/pelatihan. Dengan pengalaman peserta mengikuti diklat/pelatihan, akan mempengaruhi kompetensi peserta pelatihan dalam hal ini perilaku, kemampuan dan pengetahuannya.

63 Untuk parameter pengalaman organisasi pada saat sebelum menjadi karyawan, sebanyak 59,3% dari peserta mengaku pernah berperan aktif di dalam organisasi seperti Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa. Pengalaman berorganisasi akan mempengaruhi perilaku, pengetahuan dan kemampuan manajerial peserta. Semakin banyak pengalaman di bidang keorganisasian, maka semakin cepat peserta bersosialisasi dengan rekannya, dimana akan semakin sering melakukan diskusi yang otomatis akan membantu dalam pemahaman pengetahuan yang didapatkan dalam pelatihan. 6.4 Karakteristik Wawasan dan Pengetahuan Peserta di Bidang Pertanian Menurut Wursanto (2002), wawasan dan pengetahuan seseorang akan mempengaruhi kompetensinya. Dari pengamatan yang dilakukan kepada peserta, dapat diketahui bahwa seluruh peserta memiliki wawasan di bidang pertanian. Sedangkan pengetahuan peserta pada bidang pertanian adalah beragam. Sebesar 48,1% peserta memiliki pengetahuan yang cukup di bidang pertanian. 48,1% peserta memiliki pengetahuan yang banyak tentang pertanian. Hanya 3,7% dari peserta yang memiliki pengetahuan pertanian sedikit. Wawasan dan pengetahuan di bidang pertanian yang dimiliki oleh peserta pelatihan akan mempengaruhi proses pemahaman dalam pelatihan yang diadakan. Semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang dimiliki peserta maka semakin mempercepat proses pemahaman pada materi-materi yang disampaikan pada saat pelatihan.

64 6.5 Komunikasi Peserta Mayoritas peserta mampu berkomunikasi dengan bagus. Komunikasi merupakan pendukung individu dalam menyampaikan pendapat dan berinteraksi dalam pelatihan, maupun dalam bekerja nantinya. Sehingga dapat diketahui bahwa semakin baik komunikasi yang dilakukan maka semakin baik kompetensi keseluruhannya. 6.6 Kemampuan Lain dari Peserta Dari tabel tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar peserta menguasai bahasa Inggris secara pasif, yaitu sebanyak 77,8%. Sedangkan sebesar 11,1% menguasai secara aktif bahasa Inggris. 11,1% peserta tidak mampu berbahasa Inggris secara pasif maupun aktif. Tidak ada seorangpun peserta yang menguasai bahasa Inggris secara aktif maupun pasif. Kemampuan mengakses Internet dimiliki sebagian besar peserta, yaitu sebanyak 92,6%. Hanya 7,4% peserta yang tidak mampu melakukan akses internet. Kemampuan berbahasa Inggris dan mengakses Internet menjadi suatu kelebihan tersendiri. Dengan kemampuan berbahasa Inggris dan mengakses Internet, maka akan memmbantu individu dalam pembelajaran secara non-formal. Pembelajaran merupakan faktor yang mempengaruhi kompetensi individu (Wursanto, 2002). 6.7 Pencarian Berita Mayoritas peserta mengaku sering melakukan pencarian berita, dan sebesar 8% peserta mengaku jarang melakukan pencarian berita. Semakin sering seorang individu

65 mencari berita akan mempengaruhi terhadap kompetensinya, khususnya pada pengetahuan dari individu tersebut secara langsung maupun tidak langsung. 6.8 Perilaku Peserta Pelatihan Telah diketahui bahwa peserta pelatihan terdiri dari 3 kelompok lulusan pendidikan, dari hasil uji statistik yang dilakukan latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi perilaku individu sebelum maupun setelah pelatihan. Berdasarkan hasil dari uji statistik diketahui bahwa materi pelatihan berpengaruh terhadap perilaku pelatihan. Dari ke-3 kelas pelatihan diketahui meningkatkan perilaku peserta. Adapun persentase peningkatan perilaku dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 6.1 Persentase Peningkatan Perilaku Kelas Materi Pelatihan Lulusan I II III D3 1,64% 14,75% 20,77% Sl agro 3,27% 0,17% 15,66% Sl 39,00% 27,68% 39,62% Total 43,91% 42,60% 76,05% Mean 14,64% 14,20% 25,35% Dari tabel tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa kelas dengan dengan kombinasi materi pelatihan 35% manajemen dan 65% teknis mampu memberikan peningkatan perilaku sebesar 25,35%.

66 6.9 Pengetahuan Peserta Pelatihan Latar belakang pendidikan mempengaruhi pengetahuan awal dari individu masing-masing. Dimana D3 dan Sl agro mengenyam pendidikan formal dibidang agro, sehingga pada kelompok tersebut jelas terlihat bahwa pengetahuan pertanian yang dikuasai melebihi Sl non-agro. Namun Sl non-agro juga berasal dari keluarga dengan latar belakang pertanian, sehingga walaupun tidak mengenyam pendidikan pertanian secara formal, kelompok ini juga memiliki sedikit pengetahuan di bidang pertanian. Dari uji statistik yang dilakukan diketahui bahwa setelah pelatihan, latar belakang pendidikan masih mempengaruhi pengetahuan peserta, walaupun pengetahuan masingmasing peserta setelah pelatihan lebih besar dibanding pengetahuan awal. Tabel berikut memuat persentase peningkatan nilai pengetahuan peserta dibandingkan dengan pengetahuan sebelum mengikuti pelatihan. Tabel 6.2 Persentase Peningkatan Pengetahuan Peserta Kelas Materi Pelatihan Lulusan I II III D3 42.08% 35.52% 58.48% Sl agro 41.47% 36.82% 50.25% Sl 57.87% 32.08% 81.75% Total 141.42% 104.42% 190.48% Mean 47.14% 34.81% 63.49%

67 Diketahui, bahwa peningkatan pengetahuan terdapat dalam tiap kelas pelatihan. Kelas pelatihan dengan materi 35% manajemen dan 65% teknis adalah yang mampu memberikan peningkatan pengetahuan yang paling tinggi. 6.10 Kemampuan Peserta Pelatihan Latar belakang pendidikan sangat mempengaruhi terhadap kemampuan awal masing-masing peserta, tetap kelompok lulusan Sl agro memiliki kemampuan yang paling banyak dibanding kelompok lulusan lain. Adapun kelompok lulusan yang memiliki kemampuan di bidang pertanian yang paling kecil adalah kelompok lulusan Sl non-agro, hal ini dapat disebabkan kelompok ini hanya memperoleh kemampuan di bidang pertanian dari latar belakang keluarganya saja, bukan dari pendidikan formal mereka. Kemampuan peserta setelah pelatihan lebih meningkat dibandingkan dengan kemampuan awal. Diketahui dari hasil uji statistik yang dilakukan, peningkatan kemampuan tidak dipengaruhi oleh variabel latar belakang pendidikan, namun merupakan pengaruh dari perbedaan materi pelatihan yang diterima. Pelatihan dengan kombinasi materi 35% manajemen dan 65% teknis adalah pelatihan yang mampu menghasilkan variabel kemampuan peserta yang tertinggi, seperti terlihat dalam tabel berikut ini:

68 Tabel 6.3 Persentase Peningkatan Kemampuan Kelas Materi Pelatihan Lulusan I II III D3 40.98% 38.25% 56.84% Sl agro 45.09% 38.89% 52.31% Sl 49.68% 36.47% 81.75% Total 135.75% 113.61% 190.90% Mean 45.25% 37.87% 63.63% 6.11 Latar Belakang Pendidikan Dari uji statistik yang dilakukan diketahui bahwa latar belakang pendidikan mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan awal sebelum dilakukan pelatihan kepada peserta. Sedangkan pada perilaku peserta tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, melainkan dari sifat individu masing-masing. Latar belakang pendidikan mampu mempengaruhi pengetahuan pada saat setelah pelatihan dilakukan. Hal ini disebabkan pada kelompok D3 dan Sl Agro menerima pendidikan formal di bidang pertanian, sehingga akan lebih mudah untuk memahami apa yang diajarkan pada saat pelatihan, dibandingkan kelompok lulusan Sl non-agro. Sedangkan pada ke-2 parameter akhir lainnya (perilaku dan kemampuan), secara uji statistik diketahui tidak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan peserta.

69 6.12 Materi Pelatihan Semua variabel kompetensi (perilaku, pengetahuan dan kemampuan) setelah mendapatkan pelatihan meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 6.1 yang memuat tentang persentase peningkatan nilai kompetensi setelah pelatihan Tabel 6.4 Persentase Peningkatan Nilai Kompetensi Kelas Materi Pelatihan I II III Perilaku 14,64% 14,20% 25,35% Pengetahuan 47.14% 34.81% 63.49% Kemampuan 45.25% 37.87% 63.63% Dari tabel tersebut diketahui, bahwa kelas pelatihan dengan kombinasi yang berbeda akan meningkatkan kompetensi peserta. Namun, dari ke-3 kelas tersebut diketahui bahwa kelas dengan kombinasi 35% manajemen dan 65% teknis adalah yang mampu memberikan peningkatan pada keseluruhan kompetensi (perilaku, pengetahuan dan kemampuan) dengan nilai tertinggi. 6.13 Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada penelitian ini, pengukuran pada variabel kompetensi hendaknya dilakukan tidak pada 3 parameter saja (perilaku, pengetahuan dan kemampuan). Hendaknya pengukuran dilakukan pada kompetensi secara makro, yang mencakup kompetensi bisnis, kepemimpinan, teknikal dan personal. Kompetensi secara

70 keseluruhan berkaitan satu dengan lainnya, hal ini diketahui timbul pada saat pengamatan akhir. Diketahui setelah akhir penelitian, perlunya pengamatan pada motif dan sifat bawaan dari masing-masing peserta, untuk lebih akuratnya pengukuran kompetensi SDM. Alat ukur pada parameter kompetensi perilaku yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan kuesioner etos kerja, dimana alat ukur ini dirasa kurang mewakili kompetensi perilaku peserta secara keseluruhan, seperti motivasi, inisiatif, keluwesan, dan sebagainya.