PENINGKATAN KETERAMPILAN BODY MASSAGE BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO MELALUI PELATIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH KARAKTER MELALUI PELATIHAN BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LAMONGAN

KETERAMPILAN MERONCE MELATI MELALUI PELATIHAN DI SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

e- Journal. Volume 06 Nomer 01 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Februari, hal 81-88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 50-55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keywords: cooperative of snowball throwing, student activity, teacher activity, learning achievement, and seafood dishes.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAYU ADHY TAMA K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

SKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM:

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG

ANALISIS LIKUIDITAS DAN PENDAPATAN (RETURN) INVESTOR TERHADAP DAMPAK PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH MODEL LEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI SMA

HASIL MERIAS WAJAH PANGGUNG MELALUI PELATIHAN BAGI GURU PAUD DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

Vicka Dwi Ratna Denyta Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PENELITIAN

Pembelajaran Aktif Team Quiz

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Lampiran 1 Surat pengantar Penelitian

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

e-journal. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2013, edisi yudisium periode Mei 2013, hal 1-8

Pengaruh Metode Demontrasi Pada Kompetensi Dasar Penataan Sanggul Up Style Di Kelas XI Kecantikan Rambut Smk Negeri 2 Jombang

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PEWARNAAN RAMBUT ARTISTIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BODY MASSAGE BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO MELALUI PELATIHAN Erin Nikmatus Saniah Mahasiswa S1 Tata Rias, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya ( saniya26erin@gmail.com ) Dra. Hj. Suhartiningsih, M. Pd Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya (suhartiningsih1957@yahoo.com) Abstrak: Pelatihan keterampilan body massage diberikan dikelas XI tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto untuk menambah keterampilan siswa dan digunakan untuk bekal bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui aktivitas pelatih keterampilan body massage 2) mengetahui aktivitas siswa keterampilan body massage 3) hasil keterampilan body massage 4) respon siswa setelah mengikuti pelatihan Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen yang menggunakan desain penelitian pre test and post test group. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto berjumlah 30 siswa. Metode pengumpulan data melalui observasi, angket, tes kinerja dengan melibatkan 6 observer. Analisis data menggunakan rata-rata dan persentase, serta hasil pelatihan menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 pada taraf signifikan 5%.Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas pelatih yang terdiri dari tiga belas aspek mendapatkan nilai rata-rata (3,5-4) dengan kriteria baik. Aktivitas siswa terdiri dari enam aspek, mendapatkan persentase (90%-100%) dengan kriteria sangat baik. Hasil keterampilan body massage uji t mendapatkan 15.664 dengan taraf signifikansi (0,000 < 0,05), maka hasil akhir ada peningkatan keterampilan secara nyata sebelum dan sesudah pelatihan keterampilan body massage. Respon siswa menunjukkan 100% dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci: keterampilan body massage, pelatihan Abstract: Training of body massage skill was given in grade XI Hair Styling SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto to improve student skill and used for job prepare. The aims of this research were 1) to know trainer activity 2) to know student activity 3) result of body massage skill training 4) student response after follow the training. Type of this research was pre-experimental which used research design Pre Test and Post Test Group. Subject of this research were grader XI Hair Styling SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto as many as 30 students. Data collecting method through observation, questionnaire, and performance test by involving 6 observers. Data analysis used mean and percentage, also t-test for training result by using SPSS 22 program at significance 5%. Result of this research shows trainer activity consist of thirteen aspects obtained mean score (3.5 4) with good criteria. Student activity consist of six aspects obtained percentage 90% - 100% with very good criteria. Result of student response shows 100% with very good criteria. Result of t-test obtained 15,664 with significance (0.000<0.05), thus the final result, there are significant skill improvement before and after body massage skill training. Keywords: body massage skill, training 150

PENDAHULUAN SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki kompetensi keahlian yang mengacu pada keahlian tata kecantikan rambut. Hal tersebut mengakibatkan materi yang diajarkan lebih mengarah pada kompetensi seperti perawatan rambut, penataan rambut, dan penataan sanggul. Sedangkan untuk materi tata kecantikan kulit hanya sekilas diajarkan dalam muatan lokal sehingga siswa belum sepenuhnya memahami materi tata kecantikan kulit. Khususnya materi keterampilan body massage belum pernah diajarkan sehingga untuk menambah keterampilan pada siswa tata kecantikan rambut dilakukan pelatihan kemudian hasil akhir diamati melalui pelatihan. Keterampilan body massage perlu diberikan kepada siswa agar siswa dapat menerapkannya dalam dunia kerja. Di dalam masyarakat body massage sangat diminati sehingga dibutuhkan banyak tenaga terapis. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan sebuah pelatihan keterampilan body massage bagi siswa tata kecantikan rambut di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto. Peserta pelatihan dipilih dari siswa yang berada dikelas XI, karena siswa kelas XI akan melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri. Siswa diharapkan mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat berguna saat mereka terjun ke dunia industri. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Siswa tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto diharapkan mendapatkan keterampilan baru, yang akan membantu mereka saat terjun di dunia kerja setelah diadakan kegiatan pelatihan body massage. Tujuan dari penelitian ini adalah:(1).untuk mengetahui aktivitas pelatih keterampilan body massage di kelas XI Tata Kecantikan Rambut di SMK Negeri 1 Sooko melalui pelatihan. (2). Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam keterampilan body massage di kelas XI Tata Kecantikan Rambut di SMK Negeri 1 Sooko melalui pelatihan. (3).Untuk mengetahui peningkatan penguasaan keterampilan body massage bagi siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut di SMK Negeri 1 Sooko melalui pelatihan. (4). Untuk mengetahui respon siswa tentang pelatihan body massage di SMK Negeri 1 Sooko? Keterampilan merupakan suatu minat atau bakat yang harus dimiliki seseorang, dengan keterampilan memungkinkan sesorang untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik dan hasil yang maksimal. Keterampilan yang dimiliki seseorang yang dimiliki seseorang dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal yang nantinya harus terus menerus ditingkatkan. Pelatihan menurut Robinson dalam Marzuki (2010:174) adalah suatu pengajaran atau pemberian pengalaman kepada peserta pelatihan untuk mengembangkan tingkah laku (pengetahuan,skill,sikap) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pelatihan adalah proses membantu seseorang untuk memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka baik sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan, dan sikap yang layak (sastrohadiwiryo, 2005:199). Menurut Malayu Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (2003), pelatih atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihan pendidikan kepada karyawan. Pelatih atau trainer memberikan peranan penting terhadap kemampuan kemajuan para karyawan yang akan dikembangkan. Pelatih yang akan melaksanakan pengembangan (development = training education) adalah pelatih internal, eksternal serta gabungan internal dan eksternal. Massage merupakan salah satu cara untuk mengembalikan dan merawat kesehatan dengan memanipulasi jaringan tubuh yang halus. Massage adalah sentuhan sederhana pada kulit yang merupakan reaksi terhadap rasa nyeri atau ketidak nyamanan pada suatu bagian tubuh sebagai cara untuk mengembalikan dan merawat kesehatan. (Kusstianti, 2013:26). Massage tubuh (body massage) dengan cara manual adalah salah satu cara perawatan tubuh dengan menggunakan dua tangan pada bagian telapak tangan maupun jari-jari tangan. Massage yang berarti penekanan secara pelan. Dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah pijat. Yang pada awalnya massage bertujuan sebagai theurapetic tubuh yang akhirnya berkembang untuk lebih mencapai kecantikan tubuh. Fungsi massage pada umumnya adalah menciptakan kenyamanan, relaksasi dan kebugaran melalui sentuhan terapis yang terangkai dengan gerakan yang sistematis. Dengan melakukan massage yang teratur dapat meredakan stress, ketegangan, kelelahan, sakit pada persendian, sakit kepala, insomnia, masalah pencernaan, gangguan emosi dan asma. Melalui massage yang dapat membuat orang rileks serta memulihkan kondisi tubuh. (Kusstianti, 2013:27). Macam-macam teknik gerakan massage dibagi menjadi beberapa teknik antara lain: Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara berirama dan berturut-turut ke arah atas, Friction (menggosok, menggesek), Petrisage (memijit atau meremas), Tapotage merupakan gerakan ketukan yang berturut-turut 151

dan cepat, yang dilakukan dengan seluruh tangan atau ujung jari, Vibration adalah gerakan menggetar untuk merangsang atau menenangkan urat syaraf dan menghilangkan kerut pada wajah (Kusantati, 2008: 115). sedangkan aktivitas dan respon siswa menggunakan rumus persentase. Selanjutnya analisis data untuk hasil ketrampilan body massage sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) dapat dihitung menggunakan uji t dan SPSS 22. Effleurage (mengusap) Friction (menggosok) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Pelatih Hasil observasi aktivitas pelatih dalam pelatihan keterampilan body massage dinilai oleh 6 observer pada diagram sebagai berikut: 4 3 Aktivitas Pelatih 2 4 4 3,53,5 4 4 3,5 4 4 4 3 4 3,5 Petrisage (memijit) Tapotage 1 0 Vibration (menggetar) METODE Jenis penelitian adalah pre eksperimen menggunakan desain penelitian Pre test and Post test Group (Suharsimi, 2010: 124). Subyek penelitian adalah Siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK N 1 Sooko berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : (1). Metode observasi yaitu untuk mengamati dan mencatat aktivitas pelatih, dan aktivitas siswa pada keterampilan body massage. Metode observasi dilaksanakan oleh observer. (2). Metode tes kinerja adalah metode tes yang digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) pada siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut. (3). Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi. Metode angket digunakan untuk mengetahui respon siswa pada keterampilan body massage bagi siswa kelas XI Tata Kecantikan Rambut. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui aktivitas pelatih, aktivitas siswa, hasil praktek pretest dan posttest serta respon siswa. Data aktivitas pelatih pada keterampilan body massage dihitung dengan rumus mean Diagram 1 Aktivitas Pelatih 1. Aspek 1 : Menyiapkan ruangan, serta alat dan bahan yang digunakan. 2. Aspek 2 : Mempersiapkan peserta dan mengecek kehadiran peserta 3. Aspek 3 : Memotivasi peserta pelatihan 4. Aspek 4 : Mengecek pengetahuan awal peserta pelatihan keterampilan body massage. 5. Aspek 5 : Menyampaikan tujuan pelatihan 6. Aspek 6: Menyampaikan pengertian,fungsi serta macam-macam teknik gerakan body massage. 7. Aspek7 : Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam keterampilan body massage. 8. Aspek 8 : Menjelaskan teknik dan langkahlangkah body massage. 9. Aspek 9 : Mendemonstrasikan langkah-langkah body massage. 10. Aspek 10 : Membimbing peserta dalam praktek body massage. 11. Aspek 11 : Mengecek pemahaman peserta tentang keterampilan body massage. 12. Aspek 12 : Mengevaluasi hasil praktek keterampilan body massage 13. Aspek 13 : Memberikan kesimpulan hasil kegiatan pelatihan. 152

Persentase e- Journal. Volume 04 Nomer 01Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Februari 2015, hal 150-156 Diagram 1 menunjukkan bahwa pelatih melakukan aktivitas menyiapkan ruang, mempersiapkan siswa, menyampaikan tujuan pelatihan, menyampaikan materi, menjelaskan teknik dan langkah-langkah body massage, mendemonstrasikan langkah-langkah body massage, membimbing siswa, dan mengevaluasi hasil praktek mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kriteria baik. Sedangkan pelatih melakukan aktivitas memotivasi siswa, mengecek pengetahuan awal siswa, menjelaskan alat dan bahan, dan memberikan kesimpulan mendapatkan nilai rata-rata 3,5 dengan kriteria baik. Pelatih melakukan aktivitas mengecek pemahaman peserta mendapatkan nilai rata-rata 3 dengan kriteria cukup baik. materi dan memperhatikan demonstrasi mendapatkan (90% - 96.70%) dengan kriteria sangat baik. 3. Penilaian Hasil Test Kinerja Keterampilan Body Massage Data hasil praktek peserta digunakan untuk melihat keberhasilan pelatihan body massage pada siswa pelatihan di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto melalui pretest dan posttest. Berikut penyajian data hasil keterampilan body massage pada diagram dibawah ini : 100 Hasil Keterampilan Body Massage 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pelatihan Hasil aktivitas siswa pada saat mengikuti pelatihan keterampilan body massage dapat dilihat dari diagram 2 dibawah ini : 50 0 72,3 Pretest 90,8 Posttest Pretest Posttest Aktivitas Siswa 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Memperhat ikan materi Memperhat ikan demonstras i Menyiapka n alat dan bahan Melaksanak an praktek Berkemas Diagram 2 Aktivitas Siswa Pelatihan Siswa mengerjaka n pre/post test Ya 90% 96,70% 100% 100% 100% 100% Tidak 10% 3,30% 0% 0% 0% 0% 1. Aspek 1 : Memperhatikan penjelasan tentang materi keterampilan body massage 2. Aspek 2 : Memperhatikan demonstrasi teknik body massage yang diajarkan 3. Aspek 3 : Menyiapkan alat dan bahan yang dipergunakan 4. Aspek 4 : Melaksanakan praktek keterampilan body massage 5. Aspek 5 : Berkemas 6. Aspek 6 : Siswa mengerjakan pre/post test Diagram 2 menunjukkan peserta melakukan aktivitas menyiapkan alat dan bahan, melaksanakan praktek, berkemas, dan mengerjakan pretest dan posttest mendapatkan 100% dengan kriteria sangat baik. Sedangkan siswa melakukan aktivitas memperhatikan 153 Diagram 3 Hasil Pretest Dan Posttest Diagram 3 menunjukkan bahwa hasil rata-rata skor penilaian pretest diperoleh dari 30 siswa pelatihan body massage yang menunjukkan rata-rata nilai 72,3 dengan kriteria cukup baik, hasil ini diperoleh sebelum para siswa mendapatkan pelatihan body massage. Sedangkan hasil rata-rata skor penilaian posttest yaitu setelah siswa mendapatkan pelatihan diperoleh ratarata 90,8 dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil perbandingan rat-rata skor penilaian pretest dan posttest tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil praktek keterampilan body massage bagi siswa kelas XI tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto setelah diadakan pelatihan dengan metode demonstrasi dan latihan dengan menggunakan handout. Tabel 1 Uji Normalitas Hasil Keterampilan Body Massage One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pretest posttest N 30 30 Normal Parameters a,,b Mean 72.3333 90.8333 Most ExtremeDifferences Std. Deviation 5.08774 4.86425 Absolute.152.218 Positive.127.218 Negative -.152 -.205 Kolmogorov-Smirnov Z.833 1.194 Asymp. Sig. (2-tailed).491.115 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas data, pengambilan keputusan dengan menggunakan probabilitas atau sig. (2-tailed), jika taraf signifikan lebih besar dari taraf nyata α (0,05), maka data berdistribusi normal. Dari tabel diatas diketahui bahwa kelompok pretest memiliki taraf signifikan 0,491 dan kelompok posttest memiliki taraf signifikan 0,115. Sehingga Asymp.sig. (2-tailed) > 0,05, maka dapat dikatakan kedua data berdistribusi normal. Metode uji statistik yang digunakan adalah statistik parametrik karena syarat uji statistik parametrik apabila data berdistribusi normal Selanjutnya adalah paired samples test dengan program SPSS terhadap perbedaan rata-rata, yaitu sebagai berikut : Tabel 2 Pair 1 osttest pretest Mean Std. Deviati on Paired Differences Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Dari hasil tabel paired samples test diketahui bahwa nilai statistik uji t perbedaan skor pre test dan post test sebesar 15.664 dengan probabilitas atau taraf signifikansi 0,000, (0,000 < 0,05), dengan melihat pada cara pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dari Santoso (2014: 265) yaitu : Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, maka ada peningkatan keterampilan pada siswa pelatihan body massage sebelum dan sesudah dilakukan tes. 4. Data hasil respon siswa pelatihan Data respon peserta terhadap kegiatan pelatihan body massage pada siswa kelas XI tata kecantikan rambut SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto sebanyak 30 siswa dengan 7 aspek pernyataan yang mengacu pada jawaban Ya dan Tidak dengan perhitungan persentase. Respon siswa pelatihan terhadap keterampilan body massage dengan rincian sebagai berikut : Peserta menyatakan 100% keterampilan body massage merupakan hal baru, tertarik mengikuti pelatihan, merasa senang mengikuti pelatihan, keterampilan body massage yang diajarkan mudah dipahami dan dipraktekkan sendiri, memahami metode penyampaian materi dengan cara demonstrasi, handout yang diberikan dapat membantu pemahaman t df Sig. (2- tailed) 18.50000 6.46876 1.18103 16.08453 20.91547 15.664 29.000 materi, keterampilan body massage sangat bermanfaat untuk bekal bekerja. Dapat disimpulkan dari ketujuh aspek tersebut secara keseluruhan mendapatkan 100% dengan kriteria sangat baik. Pembahasan 1. Aktivitas Pelatih Keterampilan Body massage Aktivitas pelatih secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata (3,5 4) dengan kriteria penilaian baik. Di dalam aktivitas pelatih ini didapatkan hasil pelatihan dengan nilai 3,5 pada aspek memotivasi peserta pelatihan, mengecek pengetahuan awal siswa pelatihan keterampilan body massage, menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan dan memberikan kesimpulan hasil kegiatan pelatihan. Sedangkan hasil pelatihan dengan nilai 4 terdapat pada aspek-aspek sebagai berikut : menyiapkan ruang serta alat dan bahan yang digunakan, mempersiapkan siswa dan mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pelatihan, menyampaikan pengertian fungsi serta macam-macam teknik body massage, menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan, menjelaskan mengenai teknik dan langkah-langkah body massage, mendemonstrasikan langkah-langkah body massage, membimbing siswa, mengecek pemahaman siswa, mengevaluasi hasil praktek. Menurut Hamalik (2005) pelatih merupakan salah satu unsur dalam program pelatihan. Pelatih merupakan seseorang yang akan memberikan pelatihan kepada siswa pelatihan mulai dari menyajikan teori, memberikan unjuk kerja hingga melakukan evaluasi kepada siswa pelatihan. Didalam aktivitas pelatih ini peneliti sebagai pelatih memegang peranan yang sangat penting terhadap kelancaran program pelatihan, maka dari itu setiap kegiatan pelatih harus dinilai untuk mengetahui apakah pelatihan ini telah berjalan dengan baik atau tidak. 2. Aktivitas Siswa Pelatihan Keterampilan Body massage Menurut Ratnawati (2012:28) aktifitas siswa adalah suatu keaktifan, kesibukan atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan proses belajar. Aktivitas siswa pelatihan secara keseluruhan memiliki persentase antara (90%-100%) dengan kriteria sangat baik. Di dalam aktivitas siswa ini didapatkan hasil pelatihan dengan persentase 100% yang terdapat pada aspek menyiapkan alat dan bahan yang dipergunakan, melaksanakan praktek keterampilan body massage, berkemas, siswa mengerjakan pre/post test. Sedangkan hasil pelatihan dengan persentase 96,70% terdapat pada aspek memperhatikan demonstrasi dan hasil pelatihan dengan 154

persentase 90% terdapat pada aspek memperhatikan penjelasan tentang materi keterampilan body massage, pada aspek ini siswa kurang fokus dan kurang nyaman dengan ruangan yang agak sempit dan kondisi ruangan yang panas.. 3. Penilaian Hasil Test Kinerja Keterampilan Body Massage Penilaian hasil pelatihan keterampilan body massage di bagi dalam dua kegiatan yakni kegiatan pretest dan posttest. Data hasil pelatihan menunjukkan pada waktu pretest dari 30 peserta mendapatkan nilai dengan ratarata sebesar 72,3 sedangkan pada waktu posttest mendapatkan nilai dengan rata-rata sebesar 90,8. Nilai rata-rata pretest yang sebesar 72,3 meningkat menjadi 90,8 pada kegiatan posttest. Sehingga dapat dikatakan kegiatan pelatihan body massage dapat meningkatkan keterampilan peserta pelatihan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Fandy Tjiptono (1995:223) yang menjelaskan bahwa tujuan kegiatan pelatihan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan agar peserta mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam memahami materi yang diajarkan. Kemudian dari hasil uji signifikansi nilai pretest dan posttest terbukti ada perbedaan hasil body massage yang signifikan sebelum dan sesudah diberi pelatihan keterampilan body massage. Hasil nilai probabilitas atau taraf signifikansi dari uji t dengan SPSS menunjukkan nilai 0,000 akan dibandingkan dengan dengan taraf nyata 0,05 sehingga (0,000 < 0,05), maka Ha diterima, dengan hasil akhir ada peningkatan keterampilan pada siswa pelatihan body massage sebelum dan sesudah dilakukan tes. 4. Hasil Respon Siswa Setelah Mengikuti Pelatihan Keterampilan Body massage Angket respon oleh 30 siswa pelatihan keterampilan body massage menyatakan 7 aspek yang harus dinilai oleh siswa pelatihan. Dari ketujuh aspek tersebut ratarata mendapatkan mendapatkan persentase 100%. Menurut Riduwan (2009:15) menyatakan bahwa jika persentase mencapai 81% - 100% maka mendapatkan kriteria sangat baik. Aspek pertama menyatakan saya tertarik mengikuti pelatihan keterampilan body massage mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa bersemangat mengikuti pelatihan ini karena bagi mereka pelatihan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan, aspek kedua menyatakan pelatihan body massage merupakan hal baru mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa bahwa pelatihan body massage belum pernah diajarkan sebelumnya, aspek ketiga menyatakan pelatihan yang diajarkan mudah dipahami dan dipraktekkan sendiri mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa bahwa cara penyampaian materi dalam pelatihan ini sangat mudah dipahami dan teknik gerakan body massage mudah untuk ditirukan sehingga siswa mudah untuk mempraktekkannya sendiri, aspek keempat menyatakan saya merasa senang mengikuti pelatihan keterampilan body massage mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa senang dan antusias mengikuti pelatihan keterampilan body massage, aspek kelima menyatakan pelatihan keterampilan body massage sangat bermanfaat bagi kami untuk bekal bekerja mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa mendapatkan pengalaman baru dengan mengikuti pelatihan keterampilan body massage yang merupakan salah satu dari bidang kecantikan yang dapat dijadikan bekal untuk bekerja setelah mereka lulus, aspek keenam menyatakan saya memahami metode penyampaian materi dengan cara demonstrasi mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa pelatihan dengan menggunakan model pembelajaran langsung untuk menyampaikan materi dan menggunakan metode demonstrasi serta metode latihan untuk memberikan gambaran secara langsung dapat mempermudah siswa untuk lebih cepat memahami dan menirukan, aspek ketujuh menyatakan handout yang diberikan dapat membantu pemahaman materi mendapatkan persentase jawaban Ya sebanyak 100% yaitu dengan kriteria sangat baik, siswa merasa selain memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dari pelatih, siswa juga mempelajari handout untuk lebih memahami materi dengan mudah. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data penelitian dan analisis data penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktivitas yang dilakukan oleh pelatih pada keterampilan body massage dengan tigabelas aspek dihasilkan nilai rata-rata (3,5-4) mendapatkan kriteria sangat baik. 2. Aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada keterampilan body massage dengan keenam aspek dihasilkan (90% -100%) mendapatkan kriteria sangat baik. 3. Hasil penilaian praktek siswa terdapat peningkatan nilai rata-rata sebelum dilakukan pelatihan diperoleh nilai 72,3 dan sesudah pelatihan 155

diperoleh nilai 90,8. Hasil uji t diperoleh nilai 15.664 dengan taraf signifikansi (0,000 < 0,05). Hasil akhir menyatakan terdapat peningkatan keterampilan secara nyata sebelum dan sesudah pelatihan keterampilan body massage. 4. Respon siswa ditunjukkan pada rekapitulasi hasil angket siswa dalam keterampilan body massage keseluruhan aspek mendapatkan 100% dengan kriteria sangat baik. Hasil respon siswa menyatakan bahwa semua siswa merasa bersemangat dan tertarik mengikuti pelatihan. Materi yang disampaikan pelatih dapat dikuasai dengan menggunakan hand out yang diberikan selama pelatihan. Hasil pelatihan juga dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari Siswanto, Sastrohadiwiryo. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : PT Bumi Aksara B. Saran Dengan adanya kesimpulan diatas dapat diberikan saran kepada pelatih/ instruktur pelatihan yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi menjadi pelatihan-pelatihan lain seperti body treatment atau body spa. 2. Keterampilan body massage merupakan pelatihan yang membutuhkan ruangan yang luas dan nyaman sehingga dibutuhkan ruangan yang khusus untuk pelatihan body massage. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Kulit. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional Kusstianti, Nia. 2013. Spa Dan Perawatan Badan, Handout. Malayu, Hasibuan.2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan Nonformal, Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ratnawati, Sintha.2012. Sekolah Alternatif untuk anak. Jakarta : Kompas Riduwan. 2009. Rumusan dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung :Alfabeta Riduwan Dan Sunarto, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Santoso, Singgih.2014. SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media Komputindo 156