BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantiatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan harapan derajat kepastian jawaban tinggi. Metode yang digunakan penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, karena hasil observasi ketika KKN-PPL UNY Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalahan yang dikaji yaitu tentang pemanfaatan modul mnemonic

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pretest-Postest Control Group Design R Q1 X Q2 R Q3 Q4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2012:79). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol sebagai pembanding. Penetapan jenis penelitian quasi eksperimen ini dengan alasan bahwa penelitian ini berupa penelitian pendidikan yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian. Manusia tidak ada yang sama dan bersifat labil. Oleh sebab itu, variabel asing yang mempengaruhi perlakuan tidak bisa dikontrol secara ketat sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian berjenis eksperimen murni. Desain ini terdiri atas dua kelompok yang masing-masing diberikan pretest dan posttest yang kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT dan tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT. Pada dasarnya, kelompok kontrol nonequivalent ini sama dengan desain eksperimental murni pretes dan postes kelompok kontrol kecuali penempatan subjek secara acak. Langkah-langkah desain quasi eksperimen kelompok nonequivalent control group design dapat dijabarkan sebagai berikut. 43

44 Tabel 1: Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design Keterangan: E K Kelompok Pretest Perlakuan Postest E O 1 X O 2 K O 3 - O 4 : Kelompok eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis DDCT) : Kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis DDCT) O1 : pretest kelompok eksperimen O2 : posttest kelompok eksperimen O3 : pretest kelompok kontrol O4 : posttest kelompok kontrol X : Penggunaan model pembelajaran berbasis DDCT dalam pembelajaran PKn. B. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan (Sugiyono, 2012:42). Paradigma yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana. Paradigma sederhana terdiri atas satu variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2012: 42). Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

45 a. Paradigma Kelompok Eksperimen Kelompok Eksperimen Treatment Model Pembelajaran Berbasis DDCT Kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar Gambar 1: Paradigma Kelompok Eksperimen b. Paradigma Kelompok Kontrol Kelompok Kontrol Pembelajaran PKn oleh Guru konvensional Gambar 2: Paradigma Kelompok Kontrol Kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar Berdasarkan gambar penelitian di atas, variabel penelitian yang telah ditetapkan dikenal pra-uji dengan pengukuran penggunaan prates. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT kelompok eksperimen dan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT untuk kelompok kontrol. Setelah itu, kedua kelompok tersebut dikenai pengukuran dengan menggunakan pasca tes. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:39).

46 Variabel dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran berbasis deep dialogue and critical thinking (DDCT). 2. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar PKn setelah diberi perlakuan berupa model pembelajaran berbasis deep dialogue and critical thinking (DDCT). D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 3 Cirebon. Kelas yang diambil sebagai objek penelitian adalah siswa kelas X. 2. Waktu Penelitian Proses penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: (1) tahap pengukuran awal kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar (pretest) kedua kelompok, (2) tahap perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, (3) tahap pelaksanaan tes akhir (posttest) kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar.

47 E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2009:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Cirebon kelas X sebanyak 5 kelas dengan jumlah siswa 199 orang. Tabel 2: Perincian Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cirebon No Kelas Jumlah Siswa 1 X A 40 siswa 2 X B 40 siswa 3 X C 39 siswa 4 X D 40 siswa 5 X E 40 siswa Jumlah 199 siswa (Sumber: Arsip SMA Negeri 3 Cirebon, 2013) 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012:81). Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai adalah Simple Random Sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Untuk menentukan kelas yang dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan uang logam untuk

48 mengundi. Berdasarkan hasil pengundian secara acak diperoleh kelas X-A dan kelas X-D. Dari dua kelas tersebut kemudian diacak lagi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengundian tersebut maka kelas yang terpilih adalah kelas X-A sebagai kelompok eksperimen dan kelas X-D sebagai kelompok kontrol. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran Sebelum Eksperimen Pada tahap ini, dilakukan pretes pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui tingkat kondisi yang berkenaan dengan variabel terikat. Hasil pretes berguna sebagai pengontrolan perbedaan awal antara kedua kelompok. Hal ini dilakukan kerena kedua kelompok harus berangkat dari keadaan yang sama. Antara kedua kelompok diberikan pretes sama. Kemudian skor pretes dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis menggunakan rumus uji-t. Penghitungan uji-t dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 13.0. 2. Pelaksanaan Setelah kedua kelompok dianggap memiliki kondisi yang sama dan telah diberikan pretest, maka tahap selanjutnya akan diadakan treatment (perlakuan). Perlakuan yang dilakukan melibatkan model pembelajaran berbasis deep dialogue and critical thinking (DDCT), peserta didik, guru, dan peneliti. Guru sebagai pelaku manipulasi proses belajar-mengajar, yang

49 dimaksud dengan memanipulasi adalah memberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT. Peneliti berperan sebagai pengamat yang mengamati secara langsung proses pemberian manipulasi. Pada tahap ini, ada perbedaan perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam pembelajaran PKn, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis DDCT, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan tersebut. 3. Pengukuran Sesudah Eksperimen Langkah siswa setelah mendapat perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi posttest dengan materi yang sama seperti pada waktu pretest. Tes ini bertujuan untuk melihat pencapaian peningkatan kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa saat pretest dan posttest, apakah hasil siswa semakin meningkat, sama, atau mengalami penurunan. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Observasi Peneliti mempergunakan teknik observasi sebagai penunjang dalam penelitian untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran berbasis deep dialogue and critical thinking (DDCT). Selain itu, data observasi juga dilakukan untuk melihat

50 kemampuan berpikir kritis siswa selama pemberlakuan treatment dalam penelitian ini. Pelaksanaan observasi akan mengacu pada pedoman observasi yang telah didesain oleh peneliti dalam bentuk lembar observasi. b. Tes Penelitian ini akan mempergunakan pre test dan post test dalam mengambil data di lapangan. Tes ini digunakan untuk mengukur efektivitas model pembelajaran berbasis deep dialogue and critical thinking (DDCT) pada kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar siswa. Tes ini akan berbentuk tes essay. H. Instrumen Penelitian Suharsimi Arikunto (2010: 175) menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Peneliti melakukan pengambilan data mengenai pelaksanaan model pembelajaran berbasis DDCT pada kemampuan berpikir kritis siswa melalui lembar Observasi.

51 2. Tes Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No. Indikator No. butir Jumlah butir 1. Mampu mengidentifikasi 1,2 2 suatu masalah 2. Kemampuan mengevaluasi 3,4,5 3 3. Kemampuan memberi 6,7,8 3 solusi berdasar sebuah masalah 4. Mampu menarik 9,10 2 kesimpulan 5. Mampu mengemukakan pendapat 11,12,13 3 Tes yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan sebelum menerapkan perlakuan dalam pembelajaran PKn dan sesudah penggunaan perlakuan (pretest dan posttest) untuk mengetahui hasilnya. Soal tes dalam penelitian ini berbentuk essay dengan jumlah 5 butir soal. Peneliti dalam menyusunan butir soal dan kisi-kisi butir soal menyesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah ada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa tes hasil belajar siswa terhadap pelajaran PKn, sekaligus mampu menunjukkan perbandingan nilai kognitif siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis, yang berbentuk essay. Penyusunan butir instrumen dan kisi-kisi penyusunan butir soal, peneliti menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini dalam mata pelajaran PKn di SMA Negeri 3 Cirebon. Sub pokok bahasan Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan mengambil 1

52 kompetensi dasar yaitu Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun kisi-kisi soal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Tes Kompetensi Dasar 1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Materi 1. Makna semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme 2. Macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan 3. Tata cara penerapan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan Indikator 1. Mendeskripsikan makna semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme 2. Menguraikan macam-macam perwujudan nasionalisme dalam kehidupan 3. Menjelaskan tata cara penerapan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan I. Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, dilakukan uji coba terlebih dahulu di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen ini nantinya akan diketahui butir soal yang sahih dan butir soal yang gugur. Butir soal yang gugur tidak diikutsertakan dalam penelitian yang sebenarnya. 1. Uji validitas Instrumen

53 Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini mempergunakan validitas logik. Validitas logik pada prinsipnya mencakup validitas isi dipergunakan untuk mencari kesingkronan antara teori dan aplikasi menurut para ahli sebelum instrumen di uji cobakan. Menurut Eko Putro W. (2012: 145) Uji validitas isi menuntut batasan yang seksama terhadap kawasan perilaku yang diukur. Sejauh mana tipe validitas ini telah terpenuhi dapat dilihat dari cakupan butir-butir soal yang ada dalam tes (soal pretest dan posttest) maupun non tes (lembar observasi). Validitas isi tes maupun non tes oleh para ahli dalam penelitian ini akan dilakukan oleh pembimbing sekaligus ahli materi tentang materi PKn kelas X KD.1.4. Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. berikut: Hasil uji validitas instrumen penelitian dirangkum dalam tabel sebagai Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen Jumlah Jumlah Variabel butir butir gugur semula Kemampuan berpikir kritis Test prestasi belajar (Sumber: Data Primer yang diolah, 2013) Jumlah butir valid 13 0 13 5 0 5 Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa untuk lembar observasi kemampuan berpikir kritis terdapat 13 butir pernyataan yang valid

54 dan untuk tes prestasi belajar terdapat 5 butir soal yang valid. Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 dan lampiran 13. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen yang baik selain valid juga harus reliabel, artinya dapat diandalkan. Suharsimi Arikunto (2002:152) menyatakan bahwa instrumen dapat dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang tepat atau ajeg walaupun oleh siapa dan kapan saja. Untuk mengetahui reliabilitas atau keterandalan instrumen variabel prestasi belajar PKn, digunakan rumus KR -21.Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 100-101) adalah sebagai berikut : ݍ ଵଵ ቀ ݎ ͳ ቁቆݏଶ ݏ ଶ ቇ Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q q : banyaknya item S : Standar deviasi Suatu instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila pada taraf signifikansi 5% harga r 11 semakin mendekati 1, dan sebaliknya apabila 0 atau bahkan negatif, maka instrumen tersebut dapat dikatakan rendah tingkat kepercayaannya atau tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen kemampuan berpikir dan prestasi belajar PKn, dapat dilihat pada lembar lampiran dan ringkasan hasil uji reliabilitas terangkum dalam tabel sebagai berikut:

55 Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Nama Variabel Kemampuan berpikir kritis Koefisien Alpha Tingkat Keandalan 0,919 Tinggi Prestasi Belajar 0,846 Tinggi (Sumber: Data primer yang diolah, 2013) J. Teknik Analisis Data 1. Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas Sebaran Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah segala yang diselidiki memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan teknik statistik Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Interpretasi hasil uji normalitas dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2tailed). Adapun interpretasi dari uji normalitas adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) lebih besar dari tingkat Alpha 5% (Asymp. Sig. (2tailed) > 0,05) dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Jika nilai Asymp. Sig. (2tailed) lebih kecil dari tingkat Alpha 5% (Asymp. Sig. (2tailed) < 0,05) dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama atau tidak menunjukkan

56 perbedaan yang signifikan satu sama lain. Untuk mengkaji homogenitas varians perlu dilakukan uji statistik (test of variance) pada distribusi skor kelompok-kelompok yang bersangkutan. Rumus F yang dipergunakan adalah sebagai berikut. Keterangan : s 2 b = varians yang lebih besar s 2 k = varians yang lebih kecil s 2 F 2 s b k Hasil dari perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai F. Jika F h < Ft maka dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok sampel tersebut variannya tidak berbeda secara signifikan atau homogen. F h adalah F yang diperoleh dari hasil perhitungan dan F t adalah nilai yang diperoleh dari tabel. Sedangkan taraf signifikan yang ditetapkan sebesar 5% dengan derajad kebebasan (db)= (n1-1). Seluruh proses perhitungan dilakukan dengan komputer program SPSS seri 13.0. 2. Penerapan Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Penggunaan teknik analisis ini dimaksudkan untuk mengobservasi hasil pengukuran dari dua kelompok sampel yang berbeda, yaitu keterampilan menulis puisi terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Seluruh perhitungan uji-t akan dihitung menggunakan SPSS seri 13.0. Rumus uji-t dapat diperoleh dari Nurgiyantoro, (2009: 109) sebagai berikut.

57 t x s 1 2 N 1 x 2 s 2 N 2 Keterangan : x 1, x 2 = simpangan baku perbedaan rata-rata hitung sampel ke-1 dan ke-2 s 2 = varian populasi N 1, N 2 = jumlah subjek kelompok sampel ke-1 dan ke-2 Hasil perhitungan data dengan rumus uji-t tersebut dikonsultasikan dengan harga t dalam tabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (db) = N1+N2-2. Seluruh proses perhitungan dilakukan dengan SPSS seri 13.0.