BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP SIMPANAN NUSA DAN SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

Question & Answer a T bu b nga g nku

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS BMT MITRA UMAT PEKALONGAN DAN UJKS BMT MINNA LANNA PEKALONGAN. A. Gambaran Umum UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TABUNGAN IMPIAN BRI SYARIAH ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengertian Simpanan Walimah pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dikenal lembaga keuangan mikro syariah yang bernama BMT. 1 BMT. menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENERAPAN AKAD WADI AH PADA PRODUK TABUNGAN ZIARAH DI KOPENA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Lembaga Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Akad Tabungan Mud}a<rabah (MDA) Berjangka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum Syariah (atau digunakan dual bangking system). Ditambah. maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin

BAB IV ANALISIS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUK PENGHIMPUNAN DANA DI BANK SYARI AH MANDIRI KUDUS

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

Manajemen dana bank syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Model Pembiayaan Akad Mudharabah Di BMT HARUM

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB III PEMBAHASAN. Lancar) yang merupakan produk unggulan dari Koperasi Jasa Keuangan. Syariah tersebut. SIRELA (Simpanan Suka Rela Lancar) merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya akuntansi dalam pengelolaan keuangan usaha. Mereka hanya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perkembangan Tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) pada Bank

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB III PEMBAHASAN. pemilik dana itu telah memutuskan untuk menyerahkan sebagian dananya untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada saat kuliah kerja praktek di PT. Bank BJB Kantor Pusat Bandung,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KASUS Distribusi-Bagi Hasil_sbu_2010.xls

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

Transkripsi:

83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan Mekanisme Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan sebagai lembaga keuangan mikro syariah mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediary, yakni perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Salah satu kegiatan BMT sebagai lembaga intermediary adalah dengan penghimpunan dana yang terkumpul dari anggotanya ke dalam bentuk simpanan mudharabah berjangka (deposito). Keuntungan bagi UJKS dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang relative lebih lama. UJKS sebagai penghimpun dana dari pihak surplus, yaitu pihak yang mempercayakan uangnya kepada UJKS untuk disimpan dan dikelola sesuai hukum syariah. Dimana dana yang dimaksud adalah dana dari pihak pertama (pemodal), dana pihak kedua (pinjaman/pembiayaan), dan dana pihak ketiga (nasabah simpanan). Pembagian keuntungan dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati, nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak dan tidak berlaku surut. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan secara 71

72 berjenjang yang besarnya berbeda-beda berdasarkan kesepakatan pada awal akad. Mekanisme produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dan di UJKS BMT Minna Lana keduanya sama dalam mempraktikkan produk deposito. Dalam hal ini, peneliti memilih produk simpanan mudharabah berjangka (deposito) sebagai objek penelitian karena untuk membandingkan mekanisme produk deposito yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dengan UJKS BMT Minna Lana. Dalam aktivitasnya, UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana dalam menghimpun dana produk deposito akan dikelola ke dalam bentuk pembiayaan. UJKS sebagai penyalur dana bagi pihak yang membutuhkan dana berupa pinjaman atau pembiayaan. Setelah UJKS menghimpun dana dari pihak ketiga, maka sesuai dengan fungsi intermediary-nya UJKS berkewajiban menyalurkan dana tersebut melalui pembiayaan. Hasil dari penelitian, kesesuaian dalam mekanisme produk deposito berdasarkan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 tentang akad penghimpunan dana dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pasal 5, yaitu bahwa bank bertindak sebagai pengelola dan dan nasabah sebagai pemilik dana, pembagian keuntungan dari pengelolaan dana investasi dinyatakan dalam bentuk nisbah, pada akad tabungan berdasarkan mudharabah nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh

73 bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali dalam rangka penutupan rekening, nasabah tidak diperbolehkan menarik dana diluar kesepakatan, bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan atau deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya, bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan dan bank tidak menjamin dana nasabah kecuali diatur berbeda dalam perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 dalam persyaratannya UJKS dalam praktiknya sesuai dengan teori teori yang ada. Baik dari teori yang dikemukakan oleh ahli fikih maupun dari ketentuan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 yang menjadi dasar pedoman akad mudharabah.

74 B. Implementasi Akad Mudharabah pada Produk Simpanan Berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan Implementasi Akad Mudharabah pada Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana mempunyai usaha pokok berupa penghimpunan dana dan menyalurkan melalui pembiayaan dari dan untuk anggota. Dana yang dikumpulkan oleh UJKS dari titipan dan pihak orang ketiga atau lainnya untuk dikelola dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar, baik untuk anggota maupun untuk pihak UJKS. Penghimpunan dana UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana menggunakan 2 (dua) yaitu akad wadiah dan akad mudharabah. Akad mudharabah dialokasikan UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana pada produk pembiayaan, penyaluran dana dan penghimpunan dana. Penghimpunan dana (funding) mudharabah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan UJKS BMT Minna Lana salah satunya adalah produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito). Sistem simpanan berjangka (deposito) yang diterapkan di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan menggunakan akad mudharabah mutlaqoh. Mudharabah mutlaqoh merupakan akad kerjasama usaha antara dua belah pihak yaitu penyedia dana (shahibulmaal) dan penerima dana (mudharib). Dimana keuntungan dibagi antara keduanya sesuai dengan nisbah yang telah disepakati.

75 UJKS BMT Minna Lana produk mudharabah berjangka (deposito) yang menggunakan akad mudharabah. Di mana Akad mudharabah ini mempertemukan antara orang yang memiliki dana tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengelolanya dengan orang yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya tapi tidak memiliki dana. Penerapan akad mudharabah pada produk deposito yang ada di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan dalam aktifitasnya sama. Produk simpanan berjangka (deposito) dan produk mudharabah berjangka (deposito) menggunakan akad mudharabah yang memberikan kebebasan pada mudharib (bank) untuk memproduktifkan dana yang ada yang meliputi jenis usaha dan ruang lingkup. Dimana UKJS juga bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah bertindak sebagai pemilik dana. Pada akad mudharabah ini nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang jumlahnya ditetapkan oleh UJKS. Keuntungan dari pengelolaan dana investasi akan dinyatakan dalam bentuk nisbah. Produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk simpanan yang lainnya, dimana nasabah akan memilih produk yang bagi hasilnya lebih tinggi dalam menyimpan dananya. Namun, dalam produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) terdapat jangka waktu yang berbeda-beda, dan tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Pembagian keuntungan atau bagi hasil dari produk deposito ini, dinyatakan bahwa UJKS BMT Mitra Umat dalam bentuk nisbah yang

76 dituangkan yaitu berdasarkan jangka waktu, nominal deposito, dan pendapatan BMT. Contoh perhitungan nisbah bagi hasil produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat: 1 Bapak Amin memiliki simpanan berjangka (deposito) Rp. 5.000.000,- jangka waktu 3 bulan (1 Desember 2012 1 Maret 2013), dan nisbah bagi hasil antara nasabah dan UJKS 50% : 50%. Asset rata-rata UJKS BMT Mitra Umat adalah Rp. 150.000.000,-. Kemudian pendapatan UJKS BMT Mitra Umat Rp. 10.000.000,-. Pertanyaan : Berapa bagi hasil yang diterima oleh Bapak Amin pada akhir bulan Februari? Jawab : Saldo rata-rata : Rp. 5.000.000,- Asset rata-rata UJKS : Rp. 300.000.000,- Nisbah jangka waktu : 50% Nisbah : 0,5% Pendapatan UJKS : Rp. 10.000.000,- Bagi hasil Bapak Amin : Nominal deposito x distribusi pendapatan x nisbah bagi hasil Rata-rata saldo = Rp. 5.000.000,- x Rp. 10.000.000,- x 50% Rp. 300.000.000,- = Rp. 83333,35 1 Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 14 Maret 2016 pukul 14.00 WIB.

77 Pada UJKS BMT Minna Lana bahwa menurut bapak Zainul Abror besar kecilnya nisbah bagi hasil yang diterima nasabah tergantung pada jangka waktu deposito yang dipilih nasabah, maka prosentase equivalen rate nasabah juga besar. Semakin besar nominal deposito nasabah, maka semakin besar bagi hasil yang diperoleh. Contoh perhitungan nisbah bagi hasil produk mudharabah berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana: 2 Nominal deposito x equivalen rate Contoh kasus: Bapak Ahmad memiliki deposito Rp. 5.000.000,-, jangka waktu 3 bulan, dan nisbah bagi hasil 0,6% berapa keuntungan yang diperoleh Bapak Ahmad? Jawab : Keuntungan yang diperoleh Bapak Ahmad adalah Nominal deposito x equivalen rate Rp. 5.000.000,- x 0,6% = Rp. 30.000,- Jadi Bapak Ahmad memperoleh keuntungan perbulan sebesar Rp. 30.000,- maka selama 3 bulan memperoleh Rp. 90.000,-. 2 Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 17 Maret, Pukul 09.47 WIB

78 Dalam praktiknya UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana telah menetapkan besaran nisbah bagi hasil tanpa kesepakatan nasabah terlebih dahulu. Nasabah hanya menyetujui nisbah bagi hasil yang telah ditetapkan oleh UJKS sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan. Berikut nisbah bagi hasil deposito mudharabah di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan. 3 Tabel 1.4 Nisbah Bagi Hasil UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana No. Nama Perusahaan 1. UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan 2. UJKS BMT Minna Lana Pekalongan Jangka Waktu 3 bulan 6 bulan 12 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 50% 60% 70% 30% 40% 50% Nisbah Nasabah Equivalent Rate 0,5% 0,6% 0,7% 0,6% 0,8% 1% Bank Nisbah 50% 40% 30% 70% 60% 50% Dalam fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 memiliki ketentuan yang menjadi dasar untuk penerapan bagi hasil bahwa BMT wajib memberitahukan pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pembagian keuntungan serta resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana yang 3 Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 5 November 2015, pukul 14.55 WIB dan Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 7 Agustus 2015 pukul 14.45 WIB.

79 dicantumkan dalam akad. Tetapi pihak BMT tidak memberitahukan secara terbuka dari nisbah bagi hasil (equivalent rate). Dari hasil penelitian ini, kesesuaian dalam penerapan produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan dengan fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 mempunyai perbedaan dari teori-teori yang ada. Baik dari teori yang dikemukakan dari fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menjadi dasar pedoman akad mudharabah yang dijadikan sebagai simpanan deposito mudharabah.

80 C. Komparasi Produk Simpanan Berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan Produk Mudharabah Berjangka (deposito) di UJKS BMT Minna Lana Pekalongan Produk simpanan berjangka (deposito) dan produk mudharabah berjangka (deposito) yang ada di UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana merupakan simpanan berjangka yang memiliki perbedaan dalam mengaplikasikan produk tersebut ke aktivitasnya.untuk mengetahui perbedaan dari produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) penulis melakukan studi komparasi antara UJKS BMT Mitra Umat dan UJKS BMT Minna Lana. Berikut adalah untuk mempermudah perbandingan dari produk simpanan berjangka (deposito) di UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan dengan UJKS BMT Minna Lana Pekalongan.

83 Tabel 4.1 Perbandingan produk simpanan berjangka UJKS BMT Mitra Umat 4 Pekalongan dengan produk mudharabah berjangka UJKS BMT Minna Lana Pekalongan No Keterangan Produk Simpanan Berjangka UJKS BMT Mitra Umat 1. Pengertian Simpanan Berjangka (Deposito) merupakan simpanan dalam wujud investasi dengan akad mudharabah antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola (mudharib) yaitu UJKS BMT Mitra Umat yang diperuntukkan bagi seseorang yang akan menyimpan dananya dengan aman. Produk Mudharabah Berjangka UJKS BMT Minna Lana Simpanan Mudharabah Berjangka (Deposito) yaitu tabungan dari anggota yang dapat diambil dalam jangka waktu yang telah ditentukan. 2. Bagi hasil dan jangka waktu 3 bulan = nisbah untuk nasabah 50%, untuk BMT 50% 6bulan = nisbah untuk nasabah 60%, untuk BMT 40% 12bulan = nisbah untuk nasabah 70%, untuk BMT 30% 3bulan = nisbah untuk nasabah 30%, untuk BMT 70% 6bulan = nisbah untuk nasabah 40%, untuk BMT 60% 12bulan = nisbah untuk nasabah 50%, untuk BMT 50% 3. Tanda Bukti - Buku simpanan berjangka (deposito) - Buku tabungan Si GIAT (pendebetan bagi hasil) - Sertifikat 3. Akad Mudharabah Mutlaqoh dan dikategorikan dalam prinsip akad wadi ah sebagai titipan. - Buku mudharabah berjangka (deposito) - Sertifikat Mudharabah Mutlaqoh 4 Hasil wawancara dengan Bapak Zainul Abror selaku Manajer BMT Minna Lana Pekalongan, pada tanggal 5 November 2015, pukul 14.55 WIB dan Hasil wawancara dengan Ibu Dian (Kabag. Pelayanan), UJKS BMT Mitra Umat Pekalongan, pada tanggal 7 Agustus 2015 pukul 14.45 WIB. 81

4. Persyaratan 1. Permohonan simpanan berjangka (deposito) 2. Menyerahkan fotocopy identitas diri seperti KTP, SIM dan atau sejenisnya yang masih berlaku. 3. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening simpanan berjangka (deposito) 4. Membayar setoran minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) 1. Simpanan berjangka deposito diperuntukkan perorangan 2. Setoran minimal 2.000.000 3. Menyerahkan identitas diri seperti KTP, SIM dan atau sejenisnya yang masih berlaku. 4. Apabila belum mempunyai rekening di BMT Minna Lana maka akan di kenai biaya 10.000 5. Mengisi formulir dan menandatangani pembukaan rekening 5. Equivalent Rate 3 bulan = 0,5 % 6 bulan = 0,7% 12 bulan = 0,8 % 6. Perhitungan Menggunakan metode revenue sharing (dasar pendapatan) yaitu adanya hasil yang lebih tinggi atas investasi depositonya bila dibandingkan menggunakan profit sharing. Dengan menggunakan dasar revenue sharing akan mendapatkan hasil meskipun UJKS mengalami kerugian. Sebaliknya jika menggunakan dasar profit sharing deposan akan mendapatkan hasil jika UJKS memperoleh laba. 3 bulan = 0,6 % 6 bulan = 0,8 % 12 bulan = 1 % Dalam menghitung bagi hasil BMT tidak menggunakan nisbah tetapi equivalent rate. Equivalent rate yang telah disebutkan dapat berubah tergantung pendapatan BMT. Apabila pendapatan besar maka equivalentrate nasabah menjadi tinggi dan apabila pendapatan renda maka equivalentrate turun 82

83 Hasil dari penelitian ini, bahwa produk simpanan berjangka (deposito) dan mudharabah berjangka (deposito) memiliki perbedaan diantaranya yaitu: dari segi nisbah bagi hasil dari masing-masing jangka waktu pada UJKS BMT Mitra Umat yaitu: 3 bulan nasabah 50% : BMT 50%, 6 bulan nasabah 60% : BMT 40%, dan 12 bulan nasabah 30% : BMT 70%. Untuk UJKS BMT Minna Lana yaitu: 3 bulan nasabah 30% : BMT 70%, 6 bulan nasabah 40% : BMT 60%, dan 12 bulan nasabah 50% : BMT 50%. Minimum dana yang diinvestasikan dari produk deposito di UJKS BMT Mitra Umat Rp. 1.000.000,- dan UJKS BMT Minna Lana Rp. 2.000.000,-. Perhitungan bagi hasil yang digunakan di UJKS BMT Mitra Umat yaitu dengan menggunakan metode revenue sharing (dasar pendapatan), UJKS BMT Minna Lana dengan menggunakan equivalent rate. 81