KONTRAK PERKULIAHAN ENDRA YUAFANEDI ARIFIANTO TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KESEPAKATAN TUGAS INDIVIDU 8 % ARTIKEL ILMIAH/JURNAL POST TEST TUGAS KELOMPOK LAPORAN/ MAKALAH 5 % 3 % 10 % 3 % PRESENTASI KEAKTIFAN DISKUSI KUIS 7 % 2 % 15 % UAS 30 %
MUTIARA
EVALUASI 1. Adil dalam memberlakukan mahasiswa 2. Keanekaragaman cara pengukuran hasil belajar 3. Kearifan dalam mengambil keputusan 4. Kejelasan dalam menyampaikan materi dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas 5. Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep yang diajarkan 6. Kemampuan menerima kritik, saran dan pendapat orang lain 7. Kemampuan dalam mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi 8. Kemampuan dalam menggunakan beragam teknologi komunikasi
EVALUASI 9. Kemampuan menghidupkan suasana kelas 10. Kemampuan menjelaskn topik yang diajarkan 11. Kemampuan menyampaikan pendapat 12. Kesesuaian materi ujian dengan tujuan mata kuliah 13. Kesesuaian nilai yang diberikan dengan hasil belajar 14. Kesiapan memberikan kuliah 15. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan 16. Kewibawaan sebagai pribadi dosen 17. Mengenal dengan baik mahasiswa yang mengikuti kuliahnya 18. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku
EVALUASI 19. Mudah Bergaul dikalangan mahasiswa 20. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian 21. pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran 22. Pemberian umpan balik terhadap tugas 23. Penggunaan hasil hasil penelitian untuk meningkatkan kualitas perkuliahan 24. Penguasaan akan isu isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan 25. Satunya kata dan tindakan 26. Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela. Entah mereka itu orang yang sudah ekspert atau belum dalam bidang tersebut, mereka tetap sukarela menampung apapun masukan dan ilmu yang didapat dari mentor / gurunya terkait hal yang dipelajarinya. Bagaikan gelas kosong yang siap diisi air apapun, dari manapun.
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang enggan menerima ilmu dari suatu kegiatan pembelajaran, dikarenakan rasa diri yang sudah lebih pintar dan lebih hebat. Ketika diberikan suatu hal baru, mereka menanggapinya dengan skeptis, atau hanya sedikit menerimanya karena ilmu yang dimilikinya dirasa sudah lebih mumpuni. Seperti halnya gelas penuh yang kemudian dituangkan air, pasti kebanyakan akan meluber tumpah dan sisanya akan bercampur sedikit.
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang menolak suatu pembelajaran dan benar-benar menutup diri dari suatu hal yang baru, entah dikarenakan mereka sudah terisi atau belum. Biasanya ini direpresentasikan kepada seseorang yang malas untuk menuntut ilmu atau menuntut ilmu dengan penuh keterpaksaan sehingga tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang sama sekali tidak siap menerima pelajaran. Fisik mereka ada di tempat belajar, tetapi pikiran mereka terkesan entah dimana. Biasanya ini direpresentasikan kepada orang yang tidak konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran atau orang yang berpikiran kosong ketika menerima pelajaran.
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang cenderung kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan, bukan kesulitan berdasarkan motivasi, tetapi kesulitan yang berdasarkan teknis. Semisal pelupa, sulit menangkap, dll. Hal ini seperti air yang dituangkan kedalam pipet yang memiliki lubang yang jauh lebih kecil dapiada gelas, walaupun volumenya sama. Untuk mengantisipasinya diperlukan corong untuk membantu penuangan air agar lebih mudah.
TIPE PEMBELAJAR Tipe ini diibaratkan kepada mereka yang cenderung mudah lupa ketika mendapatkan suatu materi pembelajaran. Seperti gelas bocor yang airnya akan terus berkurang. Solusi dari hal ini adalah diperlukannya penambal, yang dalam hal ini adalah media-media pengingat semisal catatan atau hal lain yang dapat membantu dalam menjaga daya ingat
TIPE PEMBELAJAR mereka yang siap menerima ilmu secara penuh saat kegiatan pembelajaran secara terbuka dan sukarela, tetapi memiliki filter untuk menyerap mana yang baik dan menyaring mana yang kurang baik untuk berikutnya. Karena memang setiap orang tidak ada yang sempurna, dan tugas kita adalah mengambil kebaikan dari setiap orang dan membuang kekurangannya. Seperti gelas yang berpenyaring, ketika dituangkan teh maka akan akan dapat menampung air yang jernih dan membuang ampas-ampasnya.
Sudah siapkah untuk diisi gelasnya?
BIODATA Blog : Email : endra_industri@yahoo.co.id dan endra@ub.ac.id
Join UB Be The Best