MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

dokumen-dokumen yang mirip
MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

BAB X PINTU DAN JENDELA

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MODUL PEMBELAJARAN MENGGAMBAR KONTRUKSI PINTU DAN JENDELA BAGTGB.002.A JAM

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

PETA KEDUDUKAN MODUL

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

MEMBUAT DAUN PINTU DAN JENDELA

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA

MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

KEGIATAN BELAJAR IV SAMBUNGAN MELEBAR DAN SUDUT PETI

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KAYU

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KEGIATAN BELAJAR I MEMBUAT KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGUNAKAN DAN MERAWAT MESIN PEKERJAAN KAYU

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MEMPLESTER BIDANG RATA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KODE MODUL JUDUL MODUL

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) SMK SELEKSI TINGKAT PROPINSI BALI BIDANG LOMBA CABINET MAKING PEMERINTAH PROPINSI BALI

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

BELAJAR 1 MEMBUAT SAMBUNGAN DINDING KAYU

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua)

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

MENGGUNTING PELAT TIPIS

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA

DINDING DINDING BATU BUATAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARA (RPP)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

SELAMAT DATANG TUKANG BEKISTING DAN PERANCAH

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Panduan Instalasi Deadbolt 02.

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

A. Pasangan Dinding Batu Bata

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

BAB I. Laporan Praktikum 1

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

2.6. Mesin Router Atas

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

Teknis Menggambar Desain Interior

Untuk rumah lantai dua, dimensi sloof yang sering digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10 cm.

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

Gambar 3.1 : Kondisi motor baik

Transkripsi:

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA BAG- TPK.002.A-57 70 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001

KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Daun Pintu dan Jendela merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Pembuatan Daun Pintu/Jendela. Modul ini mengetengahkan cara memasang daun pintu pada kusennya, baik daun pintu yang menggunakan 2 engsel maupun yang menggunakan 3 engsel dan cara memasang daun jendela tunggal dan daun jendela dobel serta ukuran yang lazim dipakai untuk pintu dan jendela. Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas Membuat Daun Pintu dan Jendela. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktek tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. Tim Penyusun ii

DESKRIPSI JUDUL Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar, yang mencakup : Memasang Daun Pintu Dengan 2 Engsel, Memasang Daun Jendela Tunggal, Memasang Daun Pintu Dengan 3 Engsel dan Memasang Daun Jendela Dobel. Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang jenis-jenis pintu dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun pintu dan kusen, pengertian alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk pintu serta cara memasang daun pintu dengan 2 engsel sampai daun pintu pas, rata dan lurus dengan kusennya. Kegiatan belajar 2 membahas tentang jenis-jenis jendela dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun jendela, pengertian alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk jendela serta cara memasang daun jendela tunggal sampai pas, lurus dan rata pada kusennya. Kegiatan belajar 3 membahas tentang jenis-jenis pintu dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun pintu dan kusen, pengertian alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk pintu serta cara memasang daun pintu dengan 3 engsel sampai daun pintu pas, rata dan lurus dengan kusennya. Kegiatan belajar 4 membahas tentang tentang jenis-jenis jendela dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun jendela, pengertian alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk jendela serta cara memasang daun jendela dobel sampai pas, lurus dan rata pada kusennya. iii

PETA KEDUDUKAN MODUL iv

PRASYARAT Untuk melaksanakan modul Memasang Daun Pintu dan Jendela memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat, yaitu : Peserta diklat telah memahami penggunaan alat-alat kerja kayu dengan tangan. Peserta diklat telah memahami keselamatan kerja. Peserta diklat telah menguasai manajemen bengkel. Peserta diklat telah memahami petunjuk pengerjaan kayu. v

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DESKRIPSI JUDUL... iii PETA KEDUDUKAN MODUL... iv PRASYARAT... v DAFTAR ISI... vi PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL... vii TUJUAN... viii KEGIATAN BELAJAR 1 MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 2 ENGSEL... 1 A. Lembar Informasi... 1 B. Lembar Kerja... 3 KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL... 7 A. Lembar Informasi... 7 B. Lembar Kerja... KEGIATAN BELAJAR 3 MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL... 13 A. Lembar Informasi... 13 B. Lembar Kerja... 15 KEGIATAN BELAJAR 4 MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL... 19 A. Lembar Informasi... 19 B. Lembar Kerja... 20 LEMBAR EVALUASI... 25 LEMBAR KUNCI JAWABAN... 26 DAFTAR PUSTAKA... 32 vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Agar peserta diklat dapat melaksanakan modul ini dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perlu diperhatikan petunjuk berikut : 1. Pelajari dengan cermat materi yang terdapat dalam setiap kegiatan belajar secara berurutan. 2. Sebelum melaksanakan praktek bacalah dan perhatikan gambar kerja. 3. Siapkan segala sesuatunya seperti pakaian kerja, bahan dan alat-alat sebelum praktek dimulai. 4. Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti, sehingga dapat dihasilkan pekerjaan yang memuaskan. 5. Kerjakan soal yang terdapat pada Lembar Evaluasi. 6. Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. 7. Jika jawaban anda belum mencapai 0 %, pelajari kembali materi yang ada pada modul ini terutama pada bagian yang yang belum anda kuasai, hingga memperoleh nilai minimal 0. vii

TUJUAN 1. Tujuan Akhir : Tujuan akhir yang diharapkan dari modul ini adalah setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat memasang daun pintu dan daun jendela kayu dengan menggunakan penggantung (engsel) yang ada dengan cara yang baik dan benar. 2. Tujuan Antara Setelah mengikuti satu kegiatan belajar peserta diklat diharapkan menguasai pengetahuan dan ketrampilan tersebut dan menjadikan dasar bagi kegiatan belajar berikutnya. viii

KEGIATAN BELAJAR 1 MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 2 ENGSEL A. Lembar Informasi 1. Daun Pintu dan Kusen Pintu Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya. Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut : Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 2,10 meter Lebar : 0,70; 0,0; 0,90 meter Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya sponing pintu dapat dibuat 1 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,0 meter, maka lebar daun pintu adalah (0,2 0,3) meter. Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; /12. Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; cm. Kusen pintu diberi paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur 1

kapur dalam 1 cm dan lebar 3-5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai. Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm. 2. Alat Penggantung Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela. Model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Jenis Jenis Engsel 2

B. Lembar Kerja 1. Alat : a. Ketam b. Rol meter c. Siku d. Pensil e. Gergaji f. Pahat g. Palu kayu h. Obeng i. Engsel (engsel pasak/pen) j. Baut. 2. Bahan : a. Kusen pintu tunggal b. Daun pintu tunggal. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. g. Ikuti semua petunjuk instruktor. 4. Langkah Kerja a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. 3

d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 2 engsel, pasang/ tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm. f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 5. Gambar Kerja 4

KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA I 12 6 6 25 190 II II 30 10 I 3 12 POT I - I 10 6 0 6 10 POT II - II 5

DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU 25 110 3 3 3 9 3 9 6 1 6

KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL A. Lembar Informasi 1. Daun Jendela dan Kusen Jendela Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas ke bawah. Tapi ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan tujuan untuk penerangan. Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,0 m dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; /12. Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; cm. Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 5 cm. Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah. Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun pintu/jendela antara 2-3 cm. 7

2. Alat Penggantung Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun jendela yang dimaksud adalah engsel, tempat pemasangan engsel ini adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1 diatas. B. Lembar Kerja 1. Alat : a. Ketam b. Rol meter c. Siku d. Pensil e. Gergaji f. Pahat g. Palu kayu h. Obeng i. Engsel (engsel pasak/pen) j. Sekrup. 2. Bahan : a. Kusen jendela b. Daun jendela tunggal

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. g. Ikuti semua petunjuk instruktor. 4. Langkah Kerja a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak 15 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak. f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada daunnya. g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/ tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel 9

pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen jendelanya. i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (keatas dan kebawah) j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 5. Gambar Kerja 10

KUSEN DAN DAUN JENDELA TUNGGAL I 12 6 6 II II 100 6 I POT I - I 2 10 6 70 6 10 POT II II 11

DETAIL PEMASANGAN DAUN JENDELA 15 70 2 70 2 15 15 12

KEGIATAN BELAJAR 3 MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL A. Lembar Informasi 1. Daun Pintu dan Kusen Pintu Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel, melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya. Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut : Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 2,10 meter Lebar : 0,70; 0,0; 0,90 meter Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya sponing pintu dapat dibuat 1 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,0 meter, maka lebar daun pintu adalah (0,2 0,3) meter. Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; /12. Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm; 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm dan cm. Kusen pintu diberi paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur 13

kapur dalam 1 cm dan lebar 3-5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai. Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm. 2. Alat Penggantung Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela. Tentang model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1 di bawah ini : Gambar 2. Jenis jenis engsel 14

B. Lembar Kerja 1. Alat : a. Ketam b. Rol meter c. Siku d. Pensil e. Gergaji f. Pahat g. Palu kayu h. Obeng i. Engsel (engsel pasak/pen) j. Baut. 2. Bahan : a. Kusen pintu tunggal b. Daun pintu tunggal. 3. Kesehatan dan keselamatan kerja a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. g. Ikuti semua petunjuk instruktor. 4. Langkah Kerja a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. 15

d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun ke arah tinggi. e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 3 engsel, pasang/ tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan diri sisi bagian atas 25 cm serta tengah-tengah diantaranya. f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 5. Gambar Kerja 16

KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA I 12 6 6 25 72,5 190 II II 72,5 30 10 10 6 0 6 10 I 12 3 POT I - I POT II - II 17

DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU 25 110 3 3 9 6 1 3 3 9 110 1

KEGIATAN BELAJAR 4 MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL A. Lembar Informasi 1. Daun Jendela dan Kusen Jendela Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela, sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas. Tapi ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan tujuan untuk penerangan. Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,0 m dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; /12. Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; cm. Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 5 cm. Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah. Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun pintu/jendela antara 2-3 cm. 19

2. Alat Penggantung Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun jendela yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat berfariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. B. Lembar Kerja 1. Alat : a. Ketam b. Rol meter c. Siku d. Pensil e. Gergaji f. Pahat g. Palu kayu h. Obeng i. Engsel (engsel pasak/pen) j. Sekrup. 2. Bahan : a. Kusen jendela b. Daun jendela tunggal 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul. 20

b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. g. Ikuti semua petunjuk instruktor. 4. Langkah Kerja a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak 15 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak. f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada daunnya. g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/ tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya 21

sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen jendelanya. i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (kesamping kanan dan kiri). j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 5. Gambar Kerja 22

KUSEN DAN DAUN JENDELA DOBEL I 12 6 6 20 II 55 II 100 25 I 6 2 POT I - I 10 6 70 6 10 POT II - II 23

KUSEN PEMASANGAN DAUN JENDELA DOBEL 15 100 2 2 12 100 2 15 15 24

LEMBAR EVALUASI 1. Jelaskan cara memasang daun pintu? 2. Jelaskan langkah-langkah memasang daun jendela? 3. Gambarkan model-model kusen pintu? 4. Gambarkan model-model daun pintu? 5. Gambarkan model-model kusen jendela? 6. Gambarkan model-model daun jendela? 25

LEMBAR KUNCI JAWABAN 1. Cara memasang daun pintu sebagai berikut : a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 3 engsel, pasang/ tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan diri sisi bagian atas 25 cm serta tengah-tengah diantaranya. f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 26

2. Langkah-langkah memasang daun jendela sebagai berikut : a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela. b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela. c. Ketam dan potong daun jendela, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi. d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun ke arah tinggi. e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel, pasang/tanam engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak dari sisi bagian ambang/tiang tegak 15 20 cm. f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada daunnya. g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak terpasang), dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/ tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku. h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen jendelanya. i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (ke atas dan ke bawah) j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen. k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan kusennya sesuai dengan yang diharapkan. 27

3. Model-Model Kusen Pintu 2

4. Model-Model Daun Pintu 29

5. Model-Model Kusen Jendela 30

6. Model-Model Daun Jendela 31

DAFTAR PUSTAKA Dalih S.A. 197. Petunjuk Pengerjaan Kayu 1. Jakarta : Depdikbud. Dodong Budiyanto. 1995. Mesin Tangan Industri Kayu. Semarang : Pika. Heinz Frick. 190. Ilmu Konstruksi Bangunan 2. Surabaya : Tarsito. Imam Subarkah. 190. Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung : Idea Dharma. Lerch. 1995. Pengerjaan Kayu Secara Maksimal. Semarang : Pika. Ross C. Cramlet. 1995. Woodwork Visualized. USA : The United State of America 32

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Perkayuan Tingkat I Tingkat II Tingkat III BAG-TGB.001.A BAG-TPK.001.A BAG-TPK.004.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TPK.001.A-53 BAG-TPK.004.A-61 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TPK.001.A-54 BAG-TPK.004.A-62 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TPK.001.A-55 BAG-TPK.005.A BAG-TPK.005.A-63 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TPK.002.A BAG-TGB.001.A-05 BAG-TPK.002.A-56 BAG-TPK.005.A-64 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TGB.001.A-07 BAG-TPK.002.A-57 BAG-TPK.005.A-65 BAG-TSP.001.A BAG-TPK.003.A BAG-TPK.005.A-66 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TPK.003.A-5 BAG-TPK.006.A BAG-TKB.001.A BAG-TPK.003.A-59 BAG-TPK.006.A-67 BAG-TKB.001.A-71 BAG-TPK.006.A-6 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TPK.003.A-60 BAG-TPK.006.A-69 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TPK.007.A BAG-TKB.001.A-75 BAG-TPK.007.A-70 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.002.A-7 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.002.A-0 BAG-TKB.002.A-1 BAG-TKB.003.A BAG-TKB.003.A-2 BAG-TKB.003.A-3 BAG-TKB.003.A-4 Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat iv