PROGRAM KEWIRAUSAHAAN LANJUT : UPAYA MENCETAK WIRAUSAHA MAHASISWA. Oleh: Susantiningrum, S. Pd., SE., MAB. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN WIRAUSAHA MAHASISWA MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNS. Oleh : Yuniawan Hidayat, S.Si., M.Si ABSTRAK

*** CORPORATION KEWIRAUSAHAAN FI 557. Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : -

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI CALON PURNABAKTI KOTA SALATIGA TAHUN

Daftar Pustaka. Rajagukguk,Z Modul Pelatihan Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional. CV Aksara Buana, Jakarta

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

Panduan Pelatihan Kewirausahaan

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Bab V PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

Proses Belajar Mengajar Sistem Komputer Undip

BAB I PENDAHULUAN. Sarjana banyak yang memilih untuk menganggur daripada menjalani pekerjaan

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP DI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA (UMN) Dr. Ir. Winarno, M.Kom.

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

Khusnul Lusi Nursyam Syanas 1, Bakti Mulyani 2*, Sulistyo Saputro 2 1 Mahasiswa Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

PEDOMAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Manual Prosedur. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-Tematik)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

* Keperluan korespondensi:

SILABUS. Kewirausahaan Pendidikan Bahasa Jepang (BS 301) SEMESTER 6/TINGKAT III PENYUSUN SUGIHARTONO, DRS.M.A

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pengaruh Pelatihan CPS terhadap Entrepreneurship Kelompok Anak

Tejo Nurseto, RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENGUKUR TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATERI ORGANEL-ORGANEL SEL

BAB II PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) lulusan yang memiliki jiwa entrepreneur untuk mencoba berwirausaha. Program Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pembimbing Penelitian, P.Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

PEDOMAN MAGANG DU/DI 2016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN PERTEMUAN KE: 1

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

ANALISIS METODE PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DENGAN METODE LOGIC MODEL

Panduan Pelatihan Kewirausahaan

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENINGKATAN POTENSI DIRI MAHASISWA MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

Borang Isian Capaian Sasaran Mutu (Indikator Kinerja) Fakultas/Program `PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER (PTIIK)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang

KAJIAN POTENSI KEWIRAUSAHAAN PADA PEMUDA DI KOTA SURAKARTA Oleh : Susantiningrum, S.Pd., SE., M.AB

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

Implementation of Cooperative Learning Type Time Token to Increase the Students Activitiy and Interest Learning on General Chemistry

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS.

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

3 III MMI 310 Manajemen Kinerja a MMI 311 Perencanaan dan Simulasi Bisnis b

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada pengajaran dan pembelajaran saja, tetapi juga termasuk aspek-aspek yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DISERTAI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI TERMOKIMIA

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. Studi (Wajib) bagi mahasiswa program S-1 Ilmu komputer. Setelah. mendapatkan persetujuan dari tim pembina mata kuliah seminar Ilmu

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA FISIKA I MELALUI PENERAPAN METODE KELOMPOK KECIL

Modul ke: Kewirausahaan I

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Bab V PROGRAM PENGEMBANGAN BUDAYA KEWIRAUSAHAAN

SILABUS. Nama Mata Kuliah : Model-Model PAUD Kode Mata Kuliah : UD 102. Semester : 6 Tahun Ajaran : 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Transkripsi:

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN LANJUT : UPAYA MENCETAK WIRAUSAHA MAHASISWA Oleh: Susantiningrum, S. Pd., SE., MAB Abstrak Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu universitas yang menjadi pelopor dalam pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi. Salah satu program yang telah lama dilakukan adalah menjadikan kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah wajib dengan bobot 2 sks. Namun demikian, hasil yang diharapkan belum sesuai dengan harapan awal. Hal tersebut dikarenakan materi yang diberikan pada perkuliahan mata kuliah kewirausahaan cenderung mengupas hal-hal yang teoritis tentang kewirausahaan sehingga belum mampu menumbuhkembangkan budaya berwirausaha di kalangan mahasiswa UNS. Dalam rangka mengatasi hal tersebut, diperlukan program lanjutan, untuk mengasah keterampilan kewirausahaan praktis baik dalam hal perencanaan, pengelolaan dan evaluasi suatu usaha. Kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut merupakan salah satu program yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar (learning with) dalam membekali peserta kegiatan untuk fokus dalam pembentukan suatu usaha baru skala mikro. Metode pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari dua hal yaitu metode pembelajarn in class dan metode pembelajaran out class. Metode in class bertujuan untuk memberikan pendalaman materi tentang hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum membentuk suatu usaha baru, khususnya penyusunan studi rencana usaha (business plan). Pembelajaran in class dilaksanakan selama tiga hari dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 24 JPL. Sedangkan pembelajaran out class merupakan praktek usaha nyata, yang dilakukan selama 1 1,5 bulan dan dilakukan secara berkelompok. Peserta menentukan sendiri jenis usahanya, kemudian merencanakan business plan, mengajukan pinjaman modal kerja, melaksanakan usaha, melakukan evaluasi dan pelaporan hasil usaha. Kata Kunci : kewirausahaan, mahasiswa dan pembelajaran kewirausahaan PENDAHULUAN Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memiliki program teaching university, yang terdiri dari tiga keterampilan utama yang menjadi unggulan yaitu Bahasa Inggris, Komputer dan Kewirausahaan. Seiring perkembangan pertumbuhan tenaga kerja yang semakin tinggi dan terbatasnya peluang kerja, maka alumni UNS diarahkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja minimal bagi dirinya sendiri. Sebagai bentuk konsekuensi akan hal tersebut, maka Program Kewirausahaan telah dijadikan sebagai Mata Kuliah Umum dengan bobot dua sks dan wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa pada semester tiga. Latar belakang dijadikannya Kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib adalah untuk dapat menumbuhkembangkan jiwa wirausaha mahasiswa UNS. Jiwa wirausaha atau entrepreneurship tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa, baik pada saat mereka masih dalam proses penyelesaian studi dan terutama sekali pada saat mereka telah menyelesaikan studinya dan memutuskan untuk bekerja. 18

Namun pada kenyataannya, Mata Kuliah Kewirausahaan dengan bobot dua sks tersebut belum dapat memberikan bekal yang memadai bagi mahasiswa apabila ditilik dari tujuan yang ingin dicapai. Mata kuliah Kewirausahaan dalam pelaksanaannya lebih dominan untuk memberikan bekal tentang jiwa kewirausahaan secara teoritis. Oleh karena itu, diperlukan kuliah kewirausahaan lanjut yang dapat memberikan kegiatan pengalaman berwirausaha secara langsung, maupun mendapatkannya dari para entrepreneur muda yang telah berhasil sebagai pembicara tamu. Tujuan Kegiatan Secara khusus kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan di lingkungan UNS khususnya mahasiswa, dalam rangka mendorong peningkatan terciptanya wirausahawan baru dari kalangan mahasiswa. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari pelaksanaan program wirausaha mikro yang lengkap yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi usaha. Dengan demikian tujuan utama kegiatan ini yaitu memberikan pengalaman bagi peserta untuk melakukan kegiatan wirausaha mikro riil secara lengkap, dapat tercapai. Analisis Situasi Mahasiswa Peserta Kegiatan Dalam rangka sosialisasi program, dilakukan melalui penyebaran pamphlet, poster dan spanduk di seluruh fakultas di UNS serta tempat-tempat strategis lainnya. Selain itu, penyebaran informasi dan tawaran program kewirausahaan lanjut juga disosialisasikan melalui internet yaitu melalui blog yang dimiliki oleh PPKwu LPPM UNS. Secara umum, kriteria dan syarat calon peserta kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut diperinci sebagai berikut: 1) Berada dalam semester 4 dan telah lulus mata kuliah kewirausahaan 2) Memiliki minat dan keseriusan untuk mengembangkan kewirausahaan 3) Bersedia mengikuti seleksi 4) Bersedia mengikuti seluruh program kegiatan dengan baik 5) Bersedia menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh. 6) Bersedia mengikuti peraturan dan ketentuan dari PPKwu LPPM UNS. Rekrutmen peserta dilakukan dengan berbagi tahapan seleksi calon peserta. Seleksi dilaksanakan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Seleksi administrasi Seleksi administrasi bertujuan untuk menyaring persyaratan dasar bagi calon peserta yaitu telah lulus mengikuti mata kuliah kewirausahaan yang dibuktikan dengan fotokopi kartu hasil studi. 2. Seleksi tertulis Seleksi tertulis dilakukan dengan mengunakan alat tes kecenderungan kewirausahaan mahasiswa yang telah dikembangkan oleh PPKwu LPPM UNS. Dengan seleksi ini diharapkan mampu menyaring mahasiswa yang memiliki tingkat kecenderungan kewirausahaan yang tinggi. 3. Seleksi wawancara Wawancara dilakukan oleh team pelaksana, dengan tujuan untuk melihat minat dan motivasi keikutsertaan calon peserta. Berdasarkan hasil seleksi, diperoleh 30 orang mahasiswa sebagai peserta program Kewirausahaan lanjut. Dari 30 orang mahasiswa, dapat dilihat bahwa peserta program kewirausahaan lanjut berasal dari berbagai fakultas di UNS. Hal ini menunjukkan bahwa minat kewirausahaan mahasiswa tidak didominasi oleh salah satu fakultas saja. Dari mahasiswa yang lolos seleksi, diketahui ada 4 mahasiswa Fakultas MIPA, 8 mahasiswa FKIP, 5 mahasiswa FISIP, 6 mahasiswa FSSR, 4 mahasiswa 19

fakultas pertanian dan 3 mahasiswa fakultas hukum. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh data bahwa terdapat beberapa peserta yang telah memiliki pengalaman kewirausahaan misalnya pernah berjualan pulsa elektrik, pernah menjadi sales proukproduk MLM, ikut membantu menjalankan usaha orang tua serta bergabung dengan unit usaha koperasi mahasiswa. Namun, terdapat juga beberapa mahasiswa yang belum pernah memiliki pengalaman berwirausaha sendiri, namun memiliki minat dan motivasi untuk mempelajari seluk-beluk berwirausaha dan ingin membentuk usaha sendiri. Analisis Situasi Dosen Pengajar Dalam rangka menambah kompetensi dan pengetahuan peserta dalam menjalankan kegiatan usahanya pada program kewirausahaan lanjut ini, maka dilakukan penambahan materi dan pengetahuan dalam bentuk pelatihan in class. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama tiga hari dengan jumlah jam pelatihan sebanyak 24 jpl. Materi-materi yang disampaikan pada pelatihan adalah Manajemen Usaha Kecil (2 JPL), Peluang Usaha (2 JPL), Manajemen Keuangan (4 JPL), Penyusunan Kelayakan Usaha (Business Plan) (6 JPL), Action Plan (2 JPL) dan AMT-BMT (8 JPL). Dalam rangka menyampaikan materi-materi tersebut, team pelaksana telah merekrut empat tenaga pengajar sebagai instruktur pelatihan disamping dua orang dosen pelaksana, sehingga keseluruhan tenaga pengajar/instruktur dalam kegiatan pelatihan sebanyak enam orang instruktur. Instruktur pelatihan dipilih dari dosen-dosen di UNS yang memiliki pengalaman wirausaha praktis serta memiliki kepedulian dengan pengembangan kewirausahaan yang dibuktikan dengan pengalaman penelitian dan pengabdian di bidang kewirausahaan. Dengan demikian diharapkan mampu memberikan ilustrasi materi dan pengetahuan yang mendekati riil kepada peserta. Latar belakang fakultas dari para instruktur juga bervariasi, yaitu dari fakultas KIP, Ekonomi, Pertanian dan Psikologi. Dengan demikian dapat memberikan contoh riil kepada peserta bahwa menjalankan kegiatan wirausaha tidak dibatasi oleh keterampilan seseorang pada bidang tertentu saja. Desain Silabus dan Modul Mata Kuliah Kegiatan Kuliah Kewirausahaan Kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut ini dirancang untuk dilaksanakan sebagai program lanjutan yang berusaha memberikan pengalaman belajar melalui praktek berwirausaha mikro. Desain silabus yang digunakan berbeda dengan desain silabus mata kuliah pada umumnya. Pada kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut ini menitikberatkan pada pengalaman belajar (learning with) yaitu dengan mengarahkan langsung sebagai wirausaha dan melakukan praktek berwirausaha. Modul yang digunakan pada pelatihan in class terdiri dari makalahmakalah tentang materi-materi yang dilatihkan. Pelaksanaan Kuliah Kewirausahaan dan Metode Pembelajaran Kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut, secara keseluruhan dilaksanakan selama enam bulan. Metode pembelajaran yang diterapkan meliputi dua metode pengajaran yaitu in class ( selama 24 jpl) dan out class ( selama 3 bulan). Kegiatan in class bertujuan untuk memberikan bekal tambahan motivasi berwirausaha secara psikologis melalui kegiatan permainan bisnis dan pemberian materi business plan secara terperinci mulai dari riset pasar dan perhitungan analisis usaha. Program Out Class bertujuan untuk memberikan pengalaman berusaha secara nyata dan langsung kepada peserta. Mereka diminta untuk menyusun rencana usaha mikro yang layak dan realistis. Setelah itu peserta yang dibagi menjadi 10 kelompok dan diberi pinjaman modal usaha (bekerjasama dengan PPKwu LPPM UNS melalui unit pembiayaan usaha mandiri). Selanjutnya mereka akan menjalankan usaha tersebut selama 1,5 bulan dan melaporkan 20

hasilnya serta mengembalikan modal usaha yang dipinjamkan kepadanya. Laba usaha akan menjadi hak peserta, sekaligus sebagai motivator peserta untuk lebih gigih dalam menjalankan usahanya tersebut. Pola Evaluasi Proses Pembelajaran dan Ujian Sesuai dengan desain pelaksanaan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut, maka evaluasi dilakukan dalam dua tahapan kegiatan yaitu: 1. Pembelajaran In Class - Soal latihan setiap selesai materi Setiap materi yang disampaikan dalam pembelajaran in class selalu diakhiri dengan evaluasi atas pemahaman materi yang bersangkutan. Evaluasi ini menggunakan 10 buah soal pilihan ganda yang dikerjakan selama 5 10 menit. 1 Penugasan Penugasan diberikan pada saat materi yang disampaikan adalah materi business plan. Penugasan ini dapat bersifat kelompok maupun individu. 2. Pembelajaran Out Class Pembelajaran out class dilakukan secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari tiga orang). Evaluasi kegiatan pembelajaran out class dilakukan dengan menggunakan laporan kegiatan harian (log book). Format laporan harian berupa formulir isian yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh team pelaksana sehingga peserta hanya mengisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh kelompoknya masingmasing. Ketercapaian Tujuan Silabus Bentuk kegiatan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut merupakan tindak lanjut dari kegiatan mata kuliah kewirausahaan yang diterapkan di UNS, maka bentuk kegiatannya bukan lagi seperti perkuliahan in class pada umumnya, namun lebih mengarah pada praktek kewirausahaan praktis. Dengan demikian peserta dapat secara langsung mempelajari siklus penyelenggaraan kegiatan usaha mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporannya. Berdasarkan program-program kegiatan yang telah dirancang sebelumnya, maka evaluasi yang diterapkan pada kegiatan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut adalah berupa: 1. Pembelajaran In Class - Soal latihan setiap selesai materi Pada pelatihan in class diberikan enam materi pelatihan yaitu: Manajemen Usaha Kecil, Peluang Usaha, Manajemen Keuangan, Penyusunan Kelayakan Usaha (Business Plan), Action Plan, dan AMT-BMT. Setiap materi tersebut selalu diakhiri dengan evaluasi atas pemahaman materi yang bersangkutan. Evaluasi ini dengan menggunakan soal pilihan ganda yang berjumlah 10 buah dan dikerjakan selama 5 10 menit. Peserta dinyatakan telah mampu menguasai materi apabila mendapat skor minimal 6. Hasil dari kegiatan evaluasi tersebut dapat dilihat pada Grafik 1. 21

Grafik 1. Hasil Evaluasi Materi In Class Kegiatan Kuliah Kewirausahaan Program Kewirausahaan Lanjut (Ket: K= Kurang; C= Cukup; M= Memuaskan; S=Sempurna) Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa semua peserta kegiatan kuliah kewirausahaan telah mampu menguasai materi-materi yang dilatihkan. Sebagian besar dari peserta berhasil menguasai materi pelatihan dengan predikat memuaskan yaitu mampu mendapatkan skor 8-9. 1. Penugasan Selain evaluasi dengan soal ujian di akhir materi, khusus untuk materi business plan terdapat tugas yang harus dikerjakan oleh peserta kegiatan. Tugas ini dikerjakan terdiri dari dua macam yaitu tugas secara kelompok berupa latihan membuat business plan sederhana, serta tugas individual yaitu menghitung modal kerja dan modal tetap usaha. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas serta evaluasi hasil tugas yang dikumpulkan, dapat disampaikan bahwa seluruh peserta kegiatan telah mampu menghitung modal tetap dan modal kerja usaha serta mampu menyusun business plan sederhana. 2. Pembelajaran Out Class Pembelajaran out class dilakukan secara berkelompok (satu kelompok terdiri dari tiga orang). Evaluasi kegiatan pembelajaran out class dilakukan dengan menggunakan laporan kegiatan harian (loog book). Loog Book dievaluasi dan dimonitoring oleh team pengelola pada saat kegiatan usaha berlangsung. Hasil evaluasi dapat disampaikan bahwa seluruh kelompok aktif melakukan praktek kegiatan usahanya, kecuali satu kelompok yang anggotanya harus mengikuti tugas perkuliahan di Jakarta. Penerapan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran hanya diterapkan pada saat pembelajaran in class. Dalam rangka penyampaian materi secara menarik dan meningkatkan motivasi belajar peserta kegiatan, maka metode pembelajaran yang diterapkan bervariasi. Metode-metode pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, permainan (game bisnis), simulasi bisnis serta praktik dan penugasan Di sela-sela kegiatan pembelajaran in class, diberikan ice breaking yang bertujuan untuk membangkitkan semangat dan motivasi perserta serta meningkatkan sambungan sel-sel otak sehingga peserta lebih aktif dan mampu berkreasi untuk menciptakan usaha yang prospektif. Evaluasi terhadap model pembelajaran dilakukan dengan menggunakan angket yang diisi oleh peserta kegiatan diakhir materi. Berdasarkan hasil angket tersebut diperoleh hasil bahwa ratarata peserta menyatakan bahwa metode pembelajaran yang disampaikan menyenangkan, tidak membosankan dan sesuai dengan materi pelatihan. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran kegiatan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut dinyatakan dalam bentuk laporan praktek 22

usaha. Evaluasi hasil laporan usaha tersebut dilakukan dalam bentuk seminar hasil kegiatan usaha. Kesimpulan Kegiatan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut sangat diminati dan diperlukan oleh mahasiswa untuk mengasah keterampilan menjalankan usaha praktis. Melalui kegiatan ini, banyak manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa khususnya, yaitu yang utama adalah banyak sekali peluang usaha yang dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai pilihan karir. Dengan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut ini telah mampu mendorong tumbuhkembangnya wirausaha-wirausaha muda dari kalangan terdidik. Saran Mengingat manfaat dan outcome yang dihasilkan dari kegiatan kuliah kewirausahaan program kewirausahaan lanjut dalam mendoring tumbuhkembangnya budaya kewirausahaan di perguruan tinggi, disarankan untuk dikembangkan program sejenis pada universitas-universitas di Indonesia secara berkelanjutan. 23