BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Transkripsi

1 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai calon pendidik dan atau tenaga kependidikan. Program PPL ini merupakan salah satu mata kuliah praktik yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesikan gelar sebagai sarjana pendidikan selain pelaksanaan KKN dan proyek akhir serta skripsi di Universitas Negeri Yogyakarta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara mata pelajaran atau materi kegiatan yang dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah Pengajaran Mikro. Pengajaran Mikro merupakan penyajian konsep keterampilan dasar mengajar teori dan praktik skala kecil (micro) yang meliputi keterampilan mengajar, menyajikan materi ajar dan mengevaluasi pembelajaran dalam bentuk keterampilan terbatas maupun keterampilan terpadu. Keterampilan dasar mengajar disimulasikan dalam (peer teaching) untuk pembelajaran teori maupun praktik, sehingga mahasiswa calon guru mampu menguasai kompetensi dasar mengajar di SMK. Materi pembelajaran mikro disesuaikan dengan bidang studi yang nantinya akan dipraktikkan di sekolah. Dalam praktik pengajaran mikro mahasiswa wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus dikumpulkan sebelumnya dan melaksanakan belajar mengajar selama 15 menit untuk praktik, dan 10 menit untuk teori, kemudian dosen pembimbing memberikan evaluasi untuk penampilan yang akan datang. Dengan adanya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, maka dalam membuat RPP mengacu pada Kurikulum 2013, jika mahasiswa praktikan mendapat guru pembimbing di sekolah yang mengampu pelajaran di kelas X dan XI. Akan tetapi jika mahasiswa praktikan mendapatkan guru pembimbing yang mengampu di kelas XII maka kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Praktik pengajaran mikro mencakup beberapa aspek yaitu: 6

2 7 1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 2. Keterampilan Menjelaskan 3. Keterampilan Memberikan Penguatan 4. Keterampilan Menggunakan Media dan Alat Pembelajaran 5. Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran 6. Keterampilan Mengadakan Variasi 7. Keterampilan Membimbing Diskusi 8. Keterampilan Mengelola Kelas 9. Keterampilan Bertanya 10. Keterampilan Mengevaluasi 2. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilaksanakan pada awal pertemuan pembelajaran mikro tanggal 13 Maret 2014 oleh dosen pembimbing mikro masingmasing program pendidikan. Materi yang disampaikan tentang pengembangan wawasan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan yang relevan dengan kebijakan baru bidang pendidikan dan materi PPL. Mahasiswa diarahkan bagaimana menjadi seorang guru yang baik, menyusun dan mengolah kelas. B. Pelaksanaan PPL 1. Persiapan Pra-Praktik Mengajar a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam kegiatan PPL praktikan mendapat praktik mengajar di kelas XII Busana 1 untuk mata pelajaran Busana Wanita sesuai dengan ketentuan dari pihak sekolah. Dalam mata pelajaran ini hanya diampu oleh 1 mahasiswa. Akan tetapi guru pembimbing mengajar dengan rekan guru lainnya yang disebut juga dengan Team Teaching. Rekan guru pembimbing praktikan juga mendapat bimbingan praktikan mahasiswa PPL yang mengampu mata pelajaran praktik Busana Pria. Guru pembimbing praktikan meminta praktikan untuk saling bekerja sama, sehingga kedua praktikan menjadi team teching, namun tetap mengampu mata pelajaran masing-masing pula dengan berdampingan disaat mengajar dengan cara bergantian sesuai jadwal. Meteri yang disampaikan sesuai dengan silabus dan disesuaikan dengan program tahunan yang telah disusun. Rencana Pelaksanaan

3 8 Pembelajaran (RPP) menggunakan kurikulum 2006 dengan satuan pembelajaran teori dan praktik. RPP disusun dengan materi pokok Busana Wanita yang dilaksanakan pada semester ganjil. Di luar itu, mahasiswa praktikan yang mengampu pelajaran dikelas XII, juga diminta untuk mengajar di kelas lain dengan cara penitipan kepada guru pembimbing lain dengan Kurikulum 2013 agar praktikan juga mempunyai pengalaman mengajar menggunakan Kurikulum b. Metode Metode pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran adalah ceramah, diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas. Digunakannya kurikulum 2013 untuk kelas X dan kelas XI menuntut siswa agar lebih aktif di dalam maupun di luar kelas. Fungsi guru hanya sebagai fasilitator apabila siswa mengalami kesulitan saat proses pembelajaran. Sedangkan untuk Kurikulum 2006 peran guru lebih besar dan lebih aktif memberikan stimulus untuk siswa, juga mengajak siswa agar mengembangkan keterampilannya. c. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah sarana untuk mendukung proses belajar menagajar di sekolah. Ketersediaan media cukup memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar seperti Black Board, LCD dan Layar Proyektor. Jumlah LCD mencukupi hampir semua kelas untuk pelajaran teori. Sedangkan untuk cadangan digunakan untuk di ruang yang tidak terdapat LCD dapat meminjam di bagian Tata Usaha di sekolah. Saat ini terdapat 5 LCD cadangan yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. d. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampu baik praktik maupun teori dengan evaluasi tertulis, juga secara lisan dalam bentuk Pilihan Ganda ataupun Essay. Dalam pembuatan soal evaluasi juga membuat kunci jawaban serta pedoman penskoran.

4 9 e. Administrasi Guru Selain melakukan kegiatan mengajar dan memberikan evaluasi terhadap siswa juga melaksanakan administrasi pendidik seperti mengisi presensi siswa, buku kemajuan kelas, daftar nilai (Sikap, Pengetahuan, Keterampilan). 2. Praktik Mengajar a. Praktik Mengajar Terbimbing Pada praktikum ini mahasiswa didampingi oleh guru pembimbing dengan tujuan agar guru pembimbing mengetahui kekurangan-kekurangan mahasiswa praktikan sehingga dapat memberikan kritik dan saran yang membangun. Praktik mengajar terbimbing dilakukan pada awal mahasiswa praktikan melakukan pertemuan pertama di kelas dan cara penyampaian materi sesuai dengan kurikulum. b. Praktik Mengajar Mandiri Praktik mengajar mandiri dimulai pada tanggal 21 Juli Kegiatan praktik mengajar adalah inti dari PPL yang dilaksanakan di sekolah. Hal ini berguna untuk melatih bagaimana menggunakan seluruh pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan dan pengajaran mikro. Dalam praktik mengajar Busana Wanita praktikan mengampu satu kelas yaitu XII Busana 1 untuk dua kali pengajaran teori dan tiga kali untuk pengajaran praktik, satu kelas XII Busana 1 untuk satu kali pengajaran praktik pembuatan pola kecil dengan menggunakan Kurikulum 2006, satu kelas X busana 1 untuk pengajaran teori dan satu kelas XI Busana 2 untuk pengajaran teori dengan memakai Kurikulum Jam pelajaran dalam satu minggu adalah 12 jam yang dibagi menjadi dua kali pertemuan yaitu 8 jam dan 4 jam. Praktikan mengajar dengan mengajar sesuai jadwal guru pembimbing di kelas yang diampu.

5 10 Hari Kelas Materi Jam Pelajaran Senin XII Busana 1 Busana Wanita 1 8 Rabu XII Busana 1 Pembuatan Pola 1 4 Tabel 1. Jadwal pengajaran kelas XII Hari Kelas Materi Jam Pelajaran Sabtu X Busana 1 Tekstil 5-7 Tabel 2. Jadwal pengajaran Kelas X Hari Kelas Materi Jam Pelajaran Selasa XI Busana 2 Desain Busana 1 3 Tabel 3. Jadwal pengajaran kelas XI Dalam kurikulum 2006 guru menjelaskan materi pelajaran hingga mempraktikkan terlebih dahulu kemudian siswa mengikuti. Hal ini membuat waktu menjadi tidak efisien karena siswa tidak dapat mengerti secara langsung ketika materi sudah disampaikan karena berhubungan dengan praktik, sehingga dapat dijelaskan ulang secara kelompok maupun individu pada saat kegiatan praktik berlangsung. Sedangkan untuk Kurikulum 2013, selama proses pembelajaran siswa dituntut untuk lebih aktif. Fungsi guru sebagai fasilitator apabila ada masalah yang dihadapi siswa saat proses pembelajaran. Guru memberikan tema materi kemudian siswa mencari dan menemukan inti pembelajaran. Penerapan Kurikulum 2013 cukup membuat siswa menerima banyak tugas dan diskusi kelompok, sehingga sering terjadi siswa yang mengeluh. Tetapi hal ini dapat membuat siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran meskipun beberapa materi yang ditemukan kurang tepat dan guru harus memberikan pengayaan materi yang sesuai dengan materi pokok. Media pembelajaran yang sering digunakan adalah dengan Papan Tulis dan LCD Proyektor untuk menampilkan Power Point.

6 11 C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1. Teknik Evaluasi Sebagai tahap akhir keberhasilan penyampaian dan pemahaman materi oleh siswa yaitu dengan mengevaluasi. Evaluasi pembelajaran sebagai peningkatan mutu pendidikan dan pengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Penilaian yang dilakukan yaitu mencakup penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan. Aspek yang dinilai adalah sebagai berikut: a) Penilaian Sikap 1) Disiplin 2) Mandiri 3) Kerja sama 4) Ketelitian 5) Kreatif 6) Inovatif 7) Peduli dengan lingkungan 8) Rasa ingin tahu. b) Penilaian Pengetahuan 1) Tes (tertulis/lisan) Tes evaluasi pengetahuan dilaksanakan setiap akhir materi pokok telah selesai disampaikan, dalam bentuk Essay ataupun Pilihan Ganda 2) Nilai Ulangan Tengah Semester 3) Nilai Ulangan Akhir Semester c) Penilaian Keterampilan 1) Nilai Persiapan Penilaian diambil pada saat siswa melakukan persiapan praktik, kelengkapan alat-alat praktik yang digunakan dan atribut praktik. 2) Nilai Proses Penilaian diambil pada saat siswa melakukan praktik, proses dari awal hingga akhir. 3) Nilai Hasil Penilaian diambil pada saat hasil praktik siswa telah selesai, dengan aspek yang dinilai adalah kerapihan, kebersihan, kesesuaian dengan model yang dibuat dan ketepatan ukuran.

7 12 2. Hasil Evaluasi Selama pelaksanaan PPL dan usai mengajar, dilaksanakan evaluasi pembelajaran untuk mngetahui ketercapaian materi yang diberikan. Selain itu juga penilaian sikap ketika siswa berada di kelas dan pada saat menerima pelajaran. Kehadiran dan kedisiplinan siswa juga merupakan salah satu alat untuk memantau sikap siswa, sehingga pada akhirnya dapat membantu wali kelas memberikan nilai sikap. 3. Refleksi Hasil Kegiatan PPL Secara garis besar praktikan tidak mengalami hambatan yang berarti selama pelaksanaan PPL di SMK N 4 Yogyakarta. Praktikan dapat berkoordinasi dengan baik dengan Koordinator PPL di sekolah, guru-guru serta karyawan di SMK N 4 Yogyakarta. Guru pembimbing sangat banyak memberikan masukan dan motivasi untuk kelancaran proses pembelajaran. Selain itu siswa juga memiliki antusias dan perhatian pada setiap materi yang diajarkan di kelas. Beberapa hambatan dalam pelaksanaan PPL antara lain adalah: a. Hambatan menyiapkan administrasi pendidik Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang apa saja yang harus disiapkan seperti Jam Efektif masing-masing kelas. b. Hambatan menyiapkan materi pembelajaran Hal ini dikarenakan tidak banyak sumber buku materi yang dapat dijadikan acuan sumber belajar. Materi banyak didapat dari bantuan guru pembimbing dan sumber internet. Materi yang terkait juga tidak banyak ditemukan di perpustakaan sekolah. c. Hambatan Persiapan mengajar Hambatan seperti pembuatan media, khususnya untuk jurusan Busana. Hal ini dikarenakan jika mahsiswa praktikan akan mengajar praktik, maka harus menyiapkan media berupa fraghmen sebagai contoh pembuatannya tiap-tiap langkah. Hal ini menyebabkan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk persiapan mengajar.

8 13 d. Hambatan ketepatan waktu penyampaian materi (bisa maju dan bisa diundur) Hal ini dikarenakan siswa kelas XII khususnya untuk jurusan busana ketika mengerjakan praktik tidak dapat dipastikan tepat waktu untuk penyelesaian setiap tahap. e. Hambatan dari siswa biasanya banyak yang mengobrol pada saat penjelasan materi ataupun saat praktik berlangsung. Sebagai pendidik harus bisa mengkondisikan siswanya agar fokus pada pelajaran. Guru sebaiknya bersahabat dengan siswa, menjadi teman bagi siswanya sesuai dengan kondisi yang sedang berlangsung saat itu. Hal ini dapat membuat kondisi kelas lebih mudah untuk dikondisikan.